Anda di halaman 1dari 19

MODUL PRAKTEK LAPANG

MANAJEMEN MARIKULTUR

Oleh:
Dr. Ir. Syafiuddin, M.Si
Dr. Ir. Zainuddin, M. Si
Prof. Dr. Ir. A. Niartiningsih, MP

Departemen Ilmu Kelautan


Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
2019
KATA PENGANTAR

Modul Praktek Lapang mata kuliah Manajemen Marikultur ini

disusun sedemikian rupa agar mudah diikuti dan dilaksanakan oleh

setiap mahasiswa (praktikan) yang memprogramnya. Praktek Lapang ini

dilakukan dengan observasi/kunjungan langsung ke lapangan. Dari

kegiatan praktek ini diharapkan mahasiswa (praktikan) mendapatkan

gambaran secara nyata sebagian materi yang sudah diberikan dalam

proses perkuliahan. Semoga modul ini bermanfaat bagi mahasiwa

(praktikan).

Akhir kata, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran untuk

perbaikan tulisan ini.

Makassar, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
IDENTITAS MATA KULIAH ..................................................................................... 1

I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ................................................................................................... 2
B. Tujuan ................................................................................................................ 3
C. Manfaat .............................................................................................................. 3

II. METODE PRAKTEK ........................................................................................ 3


A. Lokasi dan Waktu Praktek ................................................................................. 3
B. Alat dan Bahan Praktek ...................................................................................... 4
C. Prosedur kerja praktek........................................................................................ 4
D. Keadaan Umum Praktek .................................................................................... 5

ii
IDENTITAS MATA KULIAH

Nama mata kuliah : Manajemen Marikultur

Jumlah SKS : 3 SKS

Semester :5

Nama dosen pengasuh : Dr. Ir. Syafiuddin, M.Si

Prof, Dr. Ir. A. Niartiningsih, MP

Dr. Ir. Zainuddin, M.Si.

Deskripsi singkat mata kuliah :

Sasaran pembelajaran : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan:


dapat mengidentifikasi spesies unggulan budidaya laut, cara budidaya, sarana dan
prasarana budidaya laut serta mengetahui lokasi yang tepat untuk budidaya laut.

1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Marikultur (budidaya laut) adalah upaya manusia untuk meningkatkan
produksi organisme laut dengan cara memanipulasi pertumbuhan, mortalitas dan
reproduksi, dimana, dalam pelaksanaanya, diperlukan suatu manajemen sehingga
tercapainya tujuan bersama. Ruang llingkup budidaya yang diperhatikan adalah
Oseanografi Fisika (arus, gelombang, pasut), Oseanografi kimia (Suhu, salinitas, pH,
mineral anorganik), Oseanografi biologi (sebaran nutrien), Sosial – ekonomi
(pemberdayaan ke masyarakat pesisir/petani, pengelolaan produksi, manajemen
pemasaran) dan Manajemen lingkungan.
Panjang garis pantai di Indonesia 81.000 km yang membentuk ribuan teluk
besar dan kecil dan lahan budidaya laut yang sudah diidentifikasi yang luasnya
89.025 ha dapat menampung jutaan KJA (Keramba Jaring Apung) dan jumlah spesies
ikan di Indonesia 37% dari seluruh spesies ikan di dunia memperlihatkan bahwa
potensi budidaya laut di Indonesia yang cukup besar. Budidaya laut (marikultur) ini
menjadi penting karena jumlah penduduk semakin banyak, permintaan akan ikan
semakin meningkat, kualitas hidup manusia dimasa datang semakin baik, serta
jumlah ikan tidak terpenuhi dari hasil penangkapan di alam.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber devisa
bagi negara dan budidayanya merupakan sumberpendapatan nelayan, dapat menyerap
tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai dikepulauan
Indonesia yang sangat potensial. Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan
rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan.
Rumput laut dengan jenis-jenisnya yang beragam merupakan salah satu sumberdaya
perikanan yang cukup potensial karena mempunyai nilai ekonomis penting. Beberapa
jenis rumput laut merupakan komoditas yang menjadi komoditi ekspor indonesia.
Budidaya keramba jaring apung merupakan cara budidaya yang dapat
dilakukan di laut, sungai ataupun di danau. Dengan keadaan air yang cukup tinggi
dengan kualitas ait yang cukup memadai untuk melakukan budidaya, Keramba
menjadi pilihan yang bagus untuk melakukan budidaya. Keramba Jaring Apung

2
adalah suatu sarana pemeliharaan ikan atau biota air yang kerangkanya terbuat dari
bambu, kayu, pipa pralon atau besi berbentuk persegi yang diberi jaring dan diberi
pelampung seperti drum plastik atau streoform agar wadah tersebut tetap terapung di
dalam air. Kerangka dan pelampung berfungsi untuk menahan jaring agar tetap
terbuka di permukaan air, sedang jaring yang tertutup di bagian bawahnya digunakan
untuk memelihara ikan selama beberapa bulan.
B. Tujuan
Tujuan dilaksnakannya praktek manajemen marikultur ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa tentang teknik budidaya pada keramba jaring
apung.
C. Manfaat
Manfaat dari praktek ini adalah mahasiswa mengetahui secara langsung
mengenai teknik budidaya pada karamba jarring apung yang ada di lapangan dan
membandingkannya dengan teori yang diperoleh pada ruang kuliah.
II. METODE PRAKTEK
A. Lokasi dan Waktu Praktek
Lokasi/Waktu Keramba Jaring
Apung (KJA)
Lokasi

Waktu

3
B. Alat dan Bahan Praktek
Alat/Bahan Keramba Jaring
Apung (KJA)
Alat

Bahan

C. Prosedur kerja praktek


a) Observasi lapangan
Kegiatan praktek lapang dilakukan pertama kali adalah observasi lapang
dengan mengamati secara langsung kondisi lingkungan perairan yang digunakan oleh
pembudidaya untuk melakukan budidaya pada karamba jaring apung (KJA).
Pengamatan dilakukan dengan mengamati kondisi substrat, warna air dan kondisi
organisme yang dibudidayakan pada karamba jaring apung. Selain itu dilakukan juga

4
observasi pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat serta peralatan budidaya yang
digunakan.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara detail informasi pembudidaya
mengenai metode budidaya pada karamba jaring apung serta pengaruh lingkungan
terhadap keberlangsungan proses budidaya. Wawancara dilakukan kepada responden
dengan menggunakan kuisioner. Hasil wawancara diinterpretasikan sehingga dapat
dianalisis dan dibandingkan dengan data dari instansi terkait.
c) Pengukuran Parameter Lingkungan
Untuk mengetahui kondisi kualitas air pada lokasi budidaya maka dilakukan
pengukuran secara langsung beberapa parameter lingkungan seperti, Oksigen,
salinitas, Temperatur, pH dan kecepatan arus.
d) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan adalah berupa pemotretan/pengambilan gambar pada lokasi
praktek.
D. Keadaan Umum Praktek
Keramba Jaring Apung
A. Ikan Kakap Putih
Komoditas/spesies

Kakap Putih
Kriteria
Gambaran umum Lokasi

Sarana

Prasarana

5
Metode budidaya

Jenis organisme budidaya

Asal/sumber bibit/benih

Lama pemeliharaan

Jenis pakan

Sumber pakan

Pemberian pakan

Luas area budidaya

Padat tebar

Kualitas air
a. Suhu

b. pH

c. DO

d. Salinitas

e. Kecepatan Arus

Penyakit/hama yang
menyerang

6
Pengendalian/pengobatan
penyakit/hama
Teknologi terbaru yang
diterapkan
Metode Panen

Jumlah produksi/panen

Keuntungan/Panen

Jumlah Panen/tahun

Pembahasan
……………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………….………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………….……………………………………
………………………………………………………………………………………….
……………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………….………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………….……………………………………………………
………………………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………….……………………………………………………………………

7
……………………………………………………………………………………….…
……………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………….………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………………
B. Ikan Beronang
Komoditas/spesies

Kakap Putih
Kriteria
Gambaran umum Lokasi

Sarana

Prasarana

Metode budidaya

Jenis organisme budidaya

Asal/sumber bibit/benih

Lama pemeliharaan

8
Jenis pakan

Sumber pakan

Pemberian pakan

Luas area budidaya

Padat tebar

Kualitas air
a. Suhu

b. pH

c. DO

d. Salinitas

e. Kecepatan Arus

Penyakit/hama yang
menyerang
Pengendalian/pengobatan
penyakit/hama
Teknologi terbaru yang
diterapkan
Metode Panen

Jumlah produksi/panen

9
Keuntungan/Panen

Jumlah Panen/tahun

Pembahasan
……………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………….………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………….……………………………………
………………………………………………………………………………………….
……………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………….………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………….……………………………………………………
………………………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
……………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………….………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………….…

10
……………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………….
C. Ikan Bandeng
Komoditas/spesies

Kakap Putih
Kriteria
Gambaran umum Lokasi

Sarana

Prasarana

Metode budidaya

Jenis organisme budidaya

Asal/sumber bibit/benih

Lama pemeliharaan

Jenis pakan

Sumber pakan

Pemberian pakan

11
Luas area budidaya

Padat tebar

Kualitas air
a. Suhu

b. pH

c. DO

d. Salinitas

e. Kecepatan Arus

Penyakit/hama yang
menyerang
Pengendalian/pengobatan
penyakit/hama
Teknologi terbaru yang
diterapkan
Metode Panen

Jumlah produksi/panen

Keuntungan/Panen

Jumlah Panen/tahun

Pembahasan
……………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………….…

12
………………………………………………………………………….………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………….……………………………………
………………………………………………………………………………………….
……………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………….………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………….……………………………………………………
………………………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
……………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………….………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………………
D. Ikan Kerapu
Komoditas/spesies

Kakap Putih
Kriteria

13
Gambaran umum Lokasi

Sarana

Prasarana

Metode budidaya

Jenis organisme budidaya

Asal/sumber bibit/benih

Lama pemeliharaan

Jenis pakan

Sumber pakan

Pemberian pakan

Luas area budidaya

Padat tebar

Kualitas air
a. Suhu

b. pH

14
c. DO

d. Salinitas

e. Kecepatan Arus

Penyakit/hama yang
menyerang
Pengendalian/pengobatan
penyakit/hama
Teknologi terbaru yang
diterapkan
Metode Panen

Jumlah produksi/panen

Keuntungan/Panen

Jumlah Panen/tahun

Pembahasan
……………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………….………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………….…………………………
…………………………………………………….……………………………………
………………………………………………………………………………………….
……………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………….…

15
………………………………………….………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………………………….……………………………………………………
………………………….………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
…………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
……………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….…
………….………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………………

16

Anda mungkin juga menyukai