Oleh :
RUSDIANSYAH
14.101010.052
A. Latar Belakang
Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) adalah salah satu jenis ikan budidaya air
tawar yang paling banyak dibudidayakan petani baik budidaya pembenihan
maupun pembesaran dikolam perkarangan ataupun air deras ( Running water ).
Produksi Ikan Mas dapat mencapai rata-rata di atas ikan konsumsi lainnya. Di
kalangan petani maupun masyarakat, Ikan Mas telah lama dikenal dan disukai
sehingga pemasarannya tidak begitu sulit. Selain sebagai ikan budidaya, Ikan Mas
memiliki keunggulan, yaitu dapat dikembangbiakan hanya dengan perbaikan
lingkungan atau manipulasi lingkungan dan kawin suntik atau hypofisasi
(Santoso, 1993 ).
Usaha pembenihan Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) dapat dilakukan dengan
berbagi cara yaitu secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan
semakin meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan
maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik.
Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi alam
namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan
dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan teknik
pembenihan buatan, penetesan telur secara terkontrol, pengendalian kuantitas dan
kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian kualitas induk ikan.
Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan penyeleksian tehadap induk
Ikan Mas ( Gunawan, 1998 ).
Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) menyukai tempat hidup ( habitat ) berupa
perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras.
Ikan ini hidup dengan baik di daerah dengan ketinggian 150-600 m dpl ( di atas
permukaan laut ) dengan suhu berkisar antara 25-30 0C. Meskipun tergolong ikan
air tawar, Ikan Mas kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai
dengan selinitas sampai 25-30% ( permil ). Jika dilihat dari kebiasaan makannya,
Ikan Mas tergolong ikan omnivora, karena ikan ini merupakan ikan yang bisa
memakan berbagai jenis makan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun
binatang renik. Meskipun demikian, pakan utamanya adalah yang berasal dari
tumbuhan di dasar perairan dan daerah tepian ( Amri dan Khairuman, 2002 )
B. Tujuan
Tujuan praktek kerja lapangan ini yaitu untuk mengetahui tehnik
pembenihan Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) yang baik dan berkualitas.
C. Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah agar dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerja mahasiswa serta memahami
berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan dan menemukan solusi yang
tepat untuk pemecahan masalah tersebut. Laporan PKL mengenai teknik
pembenihan Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) di BBPBAT Sukabumi ini juga dapat
digunakan sebagai sumber referensi dan informasi bagi pihak-pihak yang
berminat untuk mengetahui lebih mendalam mengenai teknik pembenihan Ikan
Mas ( Cyprinus carpio ) yang ada di BBPBAT Sukabumi.
II. KONDISI TEMPAT PKL
Bagian
Tata Usaha
IV. METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada bulan Desember
2016 sampai dengan bulan Januari 2017, yang bertempat di Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi.
C. Prosedur Kerja
PKL (Praktek Kerja Lapang) dilaksanakan dengan menggunakan metode
survey yaitu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan
mencari fakta secara faktual, baik tentang institusi sosial dan ekonomi dari suatu
kelompok atau suatu daerah , untuk meningkatkan keterampilan digunakan pola
PKL yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lapangan.
D. Analisis/Pengolahan Data
Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) menggunakan dua metode
dalam pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau orang
yang bersangkutan dan yang memerlukannya. Data ini diperoleh secara
langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari hasil
observasi, wawancara dan partisipasi aktif.
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang diselidiki. Dalam praktek kerja lapangan ini
observasi dilakukan terhadap berbagai kegiatan pembenihan meliputi
kolam, konstruksi kolam, pengairan, pemanenan, pemasaran dam
pemuliaan.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengambilan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden
secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.wawancara pada
Praktek kerja lapangan ini meliputi sejarah berdirinya Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi., letak
umum, struktur orgasnisasi, praktek gynogenesis, permasalahn yang
dihadapi, hasil yang dicapai dan sebagainya.
c. Partisipasi Aktif
Bentuk dari partisipasi aktif merupakan suatu kegiatan dimana
kita turut serta secara langsung dalam semua bentuk kegiatan yang
berkaitan dengan praktek gynogenesis.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan olah
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada, data
ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu.data sekunder disebut juga data tersedia.
Dalam praktek kerja lapangan ini data sekunder diperoleh dari
laporan perpustakaan yang menunjang, serta data yang diperoleh dari
lembaga pemerintah, pihak swasta yang berhubungan maupun masyarakat
yang terkait dengan usaha berbagai macam pembenihan ikan mas salah
satunya ikan mas komet.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. dan Khairuman. 2002. Menanggulangi Penyakit pada Ikan Mas dan
Koi. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Arman, A. 1994. Budidaya ikan Air tawar. Kashiko Press: Jakarta
Bachtiar, Y. 2002. pembesaran ikan mas dikolam pekarangan agromedia Pustaka,
Jakarta.
Gunawan. 1998. Mengenal Cara Pemijahan Ikan Mas Dalam Sinar Tani. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Rukmana, R. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Mas. Penerbit Aneka Ilmu.
Semarang.
Santoso, B. 1993. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Mas. Penerbit Khanisius.
Yogyakarta.
Suseno, D. 1999. Pengelolaan usaha pembenihan ikan mas, Jakarta : Penerbit
Swadaya. Jakarta