PENDAHULUAN
4.4 PEMIJAHAN
Pemijahan cupang dapat di lihat dengan adanya kesiapan dari indukan betiana maupun
jantan. Menurut hasil proses pemijahan dapat di lakukan dengan cara mempersapkan tempat
pemijahanya biasanya di beri daun ketapang namun pada praktikum menggunakan plastik,
kemudia letakan jantan pada pagi hari hal ini dikarenakan suhu air masih dingin setelah di
diamkan selama 1 hari guna untuk memberi waktu agar si jantan menyesuaikan dengan
lingkunganya barulah kemudian masukan ikan betina kedalamnya dengan menggunakan
pemisah yaitu ikan betina di masukan menggunakan gelas beker, di tunggu hingga 1 hari apa
bila ikan jantan telah mengeluarkan buih, tandanya ikan siap memijah maka lepaskan ikan
betina dan biarkan mereka memijah dengan sendirinya
Hal ini di perkuat oleh pernyataan Sitanggang ( 2010). Pemijahan di mulai dengan
wadah dan air yang sudah siap, lalu kita masukan daun ketapang. Biarkan daun ini mengapung,
tujuannya untuk tempat menempelkan busa dan tempat telur ikan. Setelah itu masukan induk
jantan, waktu pemasukan induk jantan kedalam wadah pemijahan sebaiknya pagi hari, karena
suhu air masih dingin. Biarkan induk jantan selama 1 hari gunanya untuk induk jantan
mengenal lingkungannya. Keesokan harinya, masukan toples induk betina kedalam wadah
pemijahan tujuannya untuk saling mengenal dulu dan untuk memasukan toples induk betina
juga sebaiknya pagi hari dan diamkan selama 1 hari. Ini berguna untuk melihat apakah induk
jantan memang benar benar siap untuk memijah.
Menurut Lingga dan Susanto (2003), bila induk jantan memang siap memijah, maka
esok hari kita akan melihat busa yang sudah di buat oleh induk jantan. Semakin banyak busa
yang di buat menunjukan memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah kita melepas
induk betina kedalam wadah. Pelepasan induk betina sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua
induk memang siap dan baik, maka keesokan hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan
kita akan menemukan busa yang di buat induk jantan sudah berisi telur ikan. Apabila telur ikan
sudah banyak sebaiknya induk betina segera di angkat supaya induk betina tidak memakan
telurnya, sedangkan induk jantan masih kita biarkan untuk mengeram dan memelihara telurnya.
5.1 kesimpulan
1. Proses pemijahan ikan cupang berlangsung ditandai dengan induk jantan yang
melakukan pendekatan dengan cara mengitari induk betina. Bila pasangan ikan cupang
tersebut cocok maka induk jantan segera membuat sarang berupa gelembung-
gelembung busa. Pemijahan bisa terjadi kapan saja, bisa pagi, siang, sore atau malam.
Bila sudah memijah ditandai dengan adanya telur di dalam busa dengan warna yang
putih kontras beda dengan warna buih di permukaan air. Setelah itu induk betina di
pisahkan dan biarkan induk jantan di wadah tersebut
2. Ikan cupang (Betta sp) termasuk jenis ikan yang bersifat parental care yang dimana
induk jantannya memelihara dan merawat telur-telurnya.
3. Selama 1 minggu kita harus teratur memberikan makanan berupa cuk (jentik nyamuk)
kepada induk jantan, gunanya agar induk jantan mempunyai persediaan makanan untuk
burayak tersebut, bisa juga di berikan pelet khusus untuk ikan cupang .
5.2 Saran
1. Lebih sabar lagi dalam membina praktikanya, di perjelas lagi dalam menerangkan
materinya agar praktikan dapat lebih memahami secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA