2. TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Menurut Ghufran dan Kordi (2010), bentuk tubuh ikan mas agak
mulut terdapat dua pasang (4 buah) sungut atau kumis (barbel). Hampir seluruh
tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik. Sisik ikan mas berukura relatif besar dan
digoongkan dalam sisik tipe sikloid. Ikan mas mempunyai usus yang tidak begitu
panjang. Ikan ini juga tidak memiliki lambung, juga tidak bergigi (ompong)
Menurut Ciptanto (2010), pada umumnya habitat ikan mas yaitu pada air
tawar dimana airnya tidak terlalu dalam dan dengan aliran air yang tidak terlalu
6
deras, contohnya seperti pada pinggiran sungai atau danau. Ikan mas sendiri
merupakan gologan ikan omnivor atau ikan pemakan segala atau memakan
berbagai jenis pakan seperti dari tumbuh - tumbuhan maupun binatang renik.
Untuk makanan utama ikan mas adalah binatang dan tumbuh - tumbuhan yang
Menurut Ghufran dan Kordi (2010), ikan mas awalnya berasal dari Cina
dan Rusia, dan kini tersebar diberbagai negara Eropa dan Asia. Sejak tahun
1860 ikan mas telah dipelihara di Indonesia (di Jawa) yaitu didaerah Galuh
(Ciamis). Dengan demikian ikan mas diduga pertama kali diintroduksi ke pulau
Jawa. Pada tahun 1972 dan 1930 terdapat dua varietas ikan mas dimasukkan ke
Indonesia yaitu varietas galisia (karper gajah) dan varieas frankisia (karper kaca).
Kedua karper tersebut sangat digemari oleh petani karena pertumbuhanya yang
lebih cepat bila dibandingkan dengan varietas lokal dan rasa dagingnya yang
Menurut Bachtiar (2002), Siklus hidup ikan mas dimulai didalam gonad,
yakni ovarium pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Ovarium pada ikan
betina menghasilkan sel telur dan testis pada ikan jantan menghasilkan
telur segera terbuahi oleh sperma. Di dalam air, sel sperma bergerak aktif dan
masuk membuahi sel telur melalui lubang kecil pada chorion. Telur yang telah
kira-kira 2-3 hari kemudian, telur-telur tersebut akan menetas dan tumbuh
menjadi larva. Larva ikan mas memiliki panjang antara 0,5-0,6 mm dan bobot
antara 0,18-20 mg. Biasanya larva senang menempel pada substrat dan
moina dan daphnia. Kira-kira 2-3 minggu, benih tumbuh menjadi burayak. Ukuran
panjang burayak antara 103 cm dengan bobot antara 0,1-0,5 g. Setelah 2-3
minggu, burayak tumbuh menjadi putihan. Putihan ini berukuran panjang antara
3-5 cm dan berbobot antara 0,5-2,5 g. Putihan secara alami tumbuh terus dan
setelah 3 bulan menjadi benih gelondong atau kepalang dengan bobot mencapai
kurang lebbih 100 g setiap ekornya. Benih gelondong tumbuh terus dan akhirnya
mencapai indukan. Setelah 6 bulan, ikan jantan dapat mencapai bobot kia-kia 0,5
kg. Seekor ikan mas betina yang telah mencapai umur 15 bulan dapat memiliki
Menurut Ciptanto (2010), di alam ikan mas memijah pada awal musim
hujan. Secara alami pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Telur ikan mas menempel pada substrat tanaman air dan rerumputan yang
menutup permukaan. Telur ikan berbentuk bulat, bening dengan diameter 1,5-1,8
mm dan berbobot 0,17-0,2 mg. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur
sebagai cadangan makanan yang akan habis 2-4 setelah telur menetas. Larva
ikan mas menjadi kebul setelah 4-5 hari. Pakan alami kebul yaitu zooplankton,
seperti rotifera, miona, daphina. Pada umur 2-3 minggu, kebul akan menjadi
burayak berukuran 1-3 cm, dengan bobot 0,1-0,5 g. Umur 5-6 minggu burayak
tumbuh menjadi putihan yang berukuran panjang 3-5 cm dan bobot 0,5-2,5 g.
Menurut Bachtiar (2002), siklus hidup ikan mas dimulai didalam gonad,
yakni ovarium pada ikan betina dan testis ada ikan jantan. Ovarium pada ikan
betina menghasilkan sel telur dan testis pada ikan jantan menghasilkan
spermatozoa. Ikan mas memijah sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh
8
musim. Pemijahan alami ikan mas terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Induk-induk ikan mas akan lebih agresif saat akan memijah. Biasanya sebelum
memijah ikan mas cenderung mencari tempat rimbun dengan tanaman air atau
baik untuk merangsang proses pemijahan, juga dapat menjadi tempat untuk
meletakkan telur-telurnya.
Menurut Murtidjo (2001), pada sistem produksi ikan air tawar, gonad
memiliki peran penting. Pada kelamin ikan betina, gonad disebut ovarium,
sedangkan untuk ikan kelamin jantan disebut testis. Ikan betina, bentuk ovarium
umumnya memanjang dan agak bulat. Letaknya ovarium ikan ada yang melekat
langsung pada dinding rongga tubuh sebelah dorsal dan ada pula yang
menggantung pada rongga tubuh. Tekstur ovarium ikan air tawar terlihat sangat
beragam sesuai dengan tingkat pekembanganya. Pada ikan air tawar kelamin
jantan, testis ikan memiliki bentuk memanjang dalam rongga tubuh dibagian
Testis ikan ada sepasang, ada yang sama panjang, dan ada pula yang satu lebih
pendek dari yang lainya. Namun pada umumnya ikan air tawar umumnya
Menurut Murtidjo (2001), ikan karper yang berumur 1-2 tahun atau
setelah induk mencapai berat tubuh 1,5-2,0 kg sudah dapat dijadikan induk untuk
dipijahkan. Hal ini dapat dilakukan jika induk ikan karper tersebut sudah terlihat
terbuka dan warnanya memerah, dan jika perutnya diraba terasa lunak. Induk
ikan karper yang berpijah untuk pertama kali dapat dievaluasi dari telur hasil
pemijahan. Induk ikan karper dapat disebut induk yang baik jika telur hasil
9
Menurut Djarijah (2011), ikan mas di daerah tropis cenderung lebih cepat
matang gonad dan umur ideal yang layak dan produktif untuk dipijahkan berkisar
melakukan seleksi induk adalah berat ikan, umur ikan dan tingkat kematangan
gonad. Induk ikan mas jantan dan betina dapat diseleksi menurut perbedaan
kelamin sekunder. Ciri-ciri induk betina yang matang gonad adalah badannya
sintal dan bulat, perut lembek dan tampak berisi, alat kelamin bundar dan
proses ovulasi. Sedangkan induk jantan bersifat lebih cepat matang gonad
dengan memiliki ciri-ciri seperti apabila permkaan perut diurut ke arah alat
kelamin akan mengeluakan cairan kental berwarna putih, berbadan langsing, alat
kelamin relatif kecil seolah-olah menyatu dengan lubang anus dan permukaan
tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun dihabitat aslinya, ikan mas
sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma
tanah kering yang tergenang air. Pemijahan terjadi pada malam hari sampai akhir
fajar. Sebelum memijah, induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun,
di dalam wadah. Telur ikan mas yang tercelup dalam air akan mengembung dan
dalam waktu 45-60 detik lubang microphyl akan tertutup oleh suatu lapisan.
Dalam waktu beberapa detik, telur ikan mas yang sudah terbuahi akan
benda lain. Apabila telur bersentuhan maka akan berlekatan satu sama lain.
Dalam keadaan normal, telur yang terbuahi akan segera berkembang dan
telur yang terbuahi kekurangan oksigen akan rusak atau mati (Djarijah, 2011).
Telur ikan mas yang telah terbuahi memiliki sifat menempel (adhesif) dan
substrat akan tenggelam ke dasar dan kemudian akan mati. Diameter telur ikan
g/butir. Sedangkan pada telur ikan mas saat dalam keadaan membengkak
(Djarijah, 2011).
Ikan mas mempunyai telur yang merekat atau adhesif yang disebabkan
oleh lapisan globulin. Telur yang sudah merekat pada substrat tidak akan jatuh
meskipun tertimpa aliran air yang sedikit kencang. Jika dipaksakan untuk
memijah dialam, ikan mas mencari tempat rimbun dengan tanaman air atau
rumput yang menutupi permukaan perairan. Ikan mas dewasa yang telah
menguasai medan akan dengan mudah menemukan tempat yang sesuai untuk
memijah ( Susanto,1987).
2.5 Embriogenesis
ikan diawali dengan terjadinya pembuahan sel telur dengan spermazoa dan
makhluk yang berbentuk seperti ini disebut zygote. Pembuahan ini terjadi secara
eksternal dan telur yang tidak dibuahi akan mengalami kematian. Proses
pembelahan sel akan diikuti oleh perkembangan selanjutnya yang berupa proses
11
saat gastrulasi.
Menurut Tsai et al., (2013), perkembangan embrio pada ikan mas dimulai
berikut:
1. Zigot
12
2. Pembelahan 2 sel
3. Pembelahan 4 sel
4. Pembelahan 8 sel
5. Pembelahaan 16 sel
6. Pembelahan 32 sel
7. Pembelahan 64
13
8. Morula
9. Blastula
10. Gastrula
11. Neurula
12. Organogenesis
13. Menetas
14
namun hasil dari pembelahan-pembelahan itu akan terbentuk 16, 32, 64 sel dan
seterusnya.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Keluarga : Moringaceae
Marga : Moringa
pohon dengan tinggi 7- 11 m. Memiliki batang tegak, berwarna putih kotor, kulit
yang tipis, permukaan kasar, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh
beranak daun ganjil, helai daun saat muda berwarna hijau muda. Bunga
hijau. Buah berbentuk panjang segitiga, panjang 20- 60 cm, buah muda
berwarna hijau, setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat berwarna cokelat
Para ahli botani mengatakan bahwa tumbuhan kelor berasal dari daerah
sekitar Himalaya di Utara India. Namun, saat pohon kelor sudah dapat ditemukan
seluruh daerah tropis diseluruh belahan dunia mulai dari belahan Asia Selatan
sampai dengan belahan Afrika Barat. Bahkan sekarang, pohon kelor juga sudah
mulai dari Karibia sampai ke arah utara Marianas (Jonni et al., 2008).
tropis dan subtropis. Tumbuh baik pada tanah lempung berpasir dengan derajat
keasaman netral sampai sedikit asam, pohon kelor ini juga sangat toleran
terhadap tanah yang miskin, termasuk daerah pantai. Secara alamiah tanaman
kelor ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian lebih dari
curah hujan rata- rata antara 250- 3000 mm pertahun, suhu antara 25- 40°C
walau toleran terhadap suhu hingga 48°C. Tanaman kelor tersebar di Asia,
Menurut Putra et al., (2016), hasil uji fitokima ekstrak daun kelor
Tabel 3. Uji Fitokimia Tanaman Obat Lokal Lombok (Rohyani et al., 2015)
2.9 Tanin
molekul besar dengan berat molekul lebih besar dari 2000. Tanin adalah suatu
senyawa polifenol dan dari struktur kimianya dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi. Tanin memiliki sifat
umum seperti memiliki gugus phenl dan bersifat koloid. Karena itu didalam air
tanin bersifat koloid dan asam lemah. Semua jenis tanin dapat larut dalam air.
2.10.1 Suhu
perkembangan ikan. Ketika suhu air tidak cocok hal ini dapat menyebabkan ikan
tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu air yang cocok untuk
pertumbuhan ikan adalah berkisar antara 15°C - 30°C dan perbedaan suhu
antara siang dan malam kurang dari 5°C. pada suhu dibawah 15,5°C - 12°C,
umumnya ikan tidak dapat hidup dengan baik. Suhu air yang paling ideal untuk
pertumbuhan ikan mas adalah 25°C - 27°C. Menurut Djarijah (2001), Ikan mas
sering disebut dengan ikan karper. Ikan mas termasuk jenis ikan thermophil yang
atau sangat asam dapat menyebabkan kematian ikan dengan gejala gerakanya
tidak teratur, tutup insang bergerak sangat aktif, dan berenang sangat cepat
dipermukaan air. Ketika keadaan air yang sangat basa dapat juga dapat
cocok untuk budidaya ikan mas adalah berkisar 7,5 – 8,5. Perairan yang asam
juga berpengaruh terhadap nafsu makan ikan (selera makan ikan akan
berkurang).
dengan pH yang rendah. Walaupun demikian ikan budidaya masih dapat tumbuh
19
dengan baik pada kisaran pH 5-10. Batas pH yang dapat mematikan ikan
budidaya adalah 11 atau lebih. Sebaiknya pH air dipertahankan pada nilai netral
diikat oleh butir- butir darah merah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Jika dalam
kolam budidaya air keruh maka hal ini dapat menyebabkan ikan mengalami
stres. Kandungan oksigen pada suhu 20° - 30°C yaitu berkisar antara 5 – 7 ppm,
sedangkan pada kandungan 3 ppm dianggap kritis. Hal ini dapat menyebabkan
metabolisme ikan dan jasad- jasad renik dalam air. Kandungan oksigen yang
tidak mencukupi kebutuhan ikan dan biota lainya dapat menyebabkan penurunan
daya hidup ikan. Kandungan oksigen terlarut dalam air yang cocok untuk
kehidupan dan pertumbuhan ikan mas berkisar 5 – 7 ppm. Pengaliran air yang
baik dan permukaan kolam yang selalu terbuka dapat meningkatkan kadar