Klasifikasi ikan mas menurut Bachtiar dkk. (2002) adalah sebagai berikut:
Phylum
Sub-phylum
Classis
Sub-classis
Ordo
Sub-ordo
Familia
Genus
Species
: Chordata
: Vertebrata
: Osteichthyes
: Teleostemi
: Teleostei
: Physestomi
: Cyprinidae
: Cyprinus
: Cyprinus carpio
Morfologi atau bentuk luar ikan pada umumnya dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu bagian kepala (caput), bagian badan (truncus) dan bagian ekor
(caudal). Pada bagian kepala terdapat organ-organ di daerah rongga mulut (cavum
oris), organon visus (mata) beserta, radii branchiostegii, dan branchiae. Pada
bagian truncus (badan) terdapat bagian-bagiannya seperti cornea, sclera, iris dan
lain-lainnya, cekung hidung (fovea nasalis) dan tutup insang (apparatus
yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup
insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar . Jaringan tulang
atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan
ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas.
Ras yang ada pada ikan mas menurut Warintek (2000) bidang
pendayagunaan dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain,
ikan mas punten dengan ciri warna sisi hijau gelap, mata menonjol, gerakan
lamban dan jinak punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai panjang dan
relatif pendek di bandingkan ikan mas lainya, ikan mas sinyonya dengan ciri
warna sisik kuning muda, badan relatif panjang, mata tidak begitu menonjol dan
normal pada usia yang masih muda, sedang yang sudah tua sipit, yang masih
muda gerakannya jinak dan suka berkumpul pada permukaan air, perbandingan
panjang dan terhadap tinggi badan antara 3:1.
Ikan mas majalaya dengan ciri warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi
sisik lebih gelap kearah punggung badan relative pendek, punggung tinggi
(membungkuk) dengan perbandingan panjang dan tinggi badan 3:1 dan gerakan
jinak, ikan kumpai dengn ciri warnanya bermacam-macam, tanda yang khasnya
adalah siripnya panjang dan gerakannya lambat.
Ikan mas kancra Dormas dengan ciri sisik kecil-kecil, bagian atas hijau
kehitaman dan ada bagian titik yang mengkilap, bagian bawah sebatas garis badan
berwarna putih, ikan mas koi dengan ciri warna beraneka ragam, gerakan lamban
dan jinak, badan relatif pendek dan tinggi pada pangkal ekor.
berasal dari kantung kuning telur (yolk) kantong ini berukuran relatif lebih besar
dari pada perut larva dan menggantung dibawah permukaan perut. Kantung
kuning telur ini akan cukup untuk menyuplai kebutuhan energi dalam
mempertahankan kelangsungan hidup larva selama 3-4 hari. Makanan ini
merupakan sumber energi sebelum organ pencernaan larva berkembang dan
mampu menelan makanan yang diperoleh dari media atau disekitar habitatnya
(Bachtiar, 2002 ).
2.3 Pemijahan
2.3.1
Seleksi Induk
Perbandingan induk yang digunakan dalam pemijahan ikan mas yaitu 1:1
dengan ukuran yang sama. Karena induk betina lebih besar ukurannya dari pada
ikan jantan maka pemijahan dilakukan dengan perbandingan betina dan jantan
1:2. Pemijahan ikan mas secara intensive digunakan induk ikan betina dan jantan
sebanyak dua ekor dan betina empat ekor. Ciri-ciri induk jantan dan induk betina
unggul yang sudah matang untuk dipijah adalah betina umur antara 1,5-2 tahun
dengan berat berkisar dua kg per ekor. jantan umur minimum delapan bulan
dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor setelah induk ikan mas telah diseleksi
kemudian induk dimasukkan kedalam wadah yang terpisah antara jantan dan
betina di ruang hatchery. (Zulkifli dkk., 2004)
Induk ikan mas (C. carpio) yang akan dipijahkan harus benar-benar dapat
dibedakan antara jantan dan betina. Adapun ciri-ciri induk jantan dan betina ikan
Mas menurut nudiyal adliyah dalam analisis pendapatan usaha pengolahan ikan
mas (C. carpio) dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1: Ciri ciri indukan.
No
1
Jantan
Sirip dada relatif panjang, jari-jari
Betina
Sirip dada relatif pendek, lunak, lemah,
2
3
4
luar tebal
Lapisan sirip dada kasar
Kepala tidak melebar
Tubuh lebih tipis atau ramping
sama
5
Gerakannya gesit
6
Sehat dan tidak cacat
Sumber. Warintek (2000)
sama
Gerakannya lebih lambat dan jinak
Sehat dan tidak cacat
Induk ikan Mas jantan dan betina harus dipelihara dalam kolam yang
terpisah agar ikan cepat matang kelamin dan tidak terjadi perkawinan liar. Induk
yang dipelihara dengan baik akan dapat mencapai matang gonad.
Ciri ciri induk ikan Mas yang matang gonad menurut Adliyah (2011)
dalam analisis pendapatan usaha pengolahan ikan mas (C. carpio) dapat dilihat
pada Tabel 2 dan gambar 2 :
10
Jantan
Tubuh ramping
Betina
Perut membulat dan lunak
jika diraba
Genital papila mengembang
2.3.2
Teknis Pembenihan
Kegiatan pembenihan dapat dilakukan baik di indoor maupun di outdoor.
Pada umumnya pembudidaya melakukan kegiatan pembenihan di outdoor karena
memang pada waktu dulu mereka hanya mengetahui cara tersebut dan metode
tersebut dianggap lebih mudah dari pada pembenihan yang dilakukan di indoor,
namun keterbatasan kegiatan pembenihan outdoor yang tergantung pada pengaruh
iklim dan perubahan suhu yang tidak stabil mengakibatkan hasil yang didapatkan
11
tidak maksimal sedangkan kebutuhan benih ikan semakin meningkat, oleh sebab
itu pembudidaya mulai melakukan pembenihan di indoor, pembenihan yang
dilakukan di indoor pada umumnya hanya mulai dari pemijahan sampai
pemeliharaan larva dan benih karena pada fase inilah dianggap sebagai fase yang
paling kritis karena rentannya telur dan larva terhadap perubahan lingkungan dan
penyakit. Sedangkan kegiatan pemeliharaan induk tetap dilakukan di outdoor.
Teknik Pemijahan
Berhasil tidaknya kegiatan pemijahan tergantung pada tingkat kematangan
gonad atau telur induk, induk yang dipelihara di kolam pemeliharaan induk
selama 1,5 bulan biasanya sudah mengalami pematangan gonad dan telur. Ciri
induk yang sudah siap dipijahkan adalah bagian perutnya tampak gendut dan
tampak menggelambir jika dilihat dari atas, apabila diraba perutnya terasa lembek
dan disekitar urogenitalnya tampak memerah dan akan keluar telur pada saat
dipijat ke arah urogenital, sedangkan ciri-ciri induk jantan yang sudah matang
gonad ditandai dengan keluarnya sperma berwarna putih susu jika perut diurut ke
arah urogenitalnya. Induk yang akan dipijahkan dimasukkan ke dalam kolam
pemijahan setelah kolam telah siap.
Proses pemasukan induk harus dilakukan secara perlahan dan satu-satu
dan tidak boleh kasar, penanganan induk yang tidak perlahan dan hati- hati akan
menyebabkan induk stres, penanganan yang kasar juga dapat mengakibatkan
induk betina mengeluarkan telur sebelum waktunya. Selama proses pemijahan
induk yang dipijahkan tidak boleh diberi makan, hal tersebut dilakukan karena
12
pakan yang diberikan selain dapat mengotori kolam juga dapat menyumbat
saluran telur induk betina sehingga dapat menggagalkan kegiatan pemijahan.
Perbandingan bobot antara induk jantan dan induk betina adalah 1:1 artinya setiap
berat induk betina satu kg maka jantan juga harus satu kg . hal tersebut bisa terdiri
dari beberapa ekor induk jantan dan betina.(Khairuman,2002)
Tahap dalam pemijahan dilakukan dengan benar maka induk akan mulai
memijah menjelang tengah malam, sebelum terjadi proses pembuahan maka
biasanya pada pukul 20.00-22.00 wib induk jantan akan berkerjaran dengan induk
betina. Setelah berkejaran maka menjelang tengah malam biasanya induk betina
akan mengeluarkan telurnya dan jantan akan merespon dengan mengeluarkan
sperma, sedikit demi sekikit telur yang berwarna kuning cerah akan tampak
menempel pada kakaban, menjelang pagi hari sekitar pukul 05.00 wib frekuensi
pengeluaran telur dan sperma oleh induk betina dan induk jantan akan mulai
berkurang. Pada saat itu sebaiknya kegiatan pemijahan sebaiknya dihentikan, hal
tersebut dilakukan dengan cara mengambil kakaban dan dipindahkan ke dalam
kolam penetasan dan diikuti dengan memindahkan induk ke kolam pemeliharaan
induk. Apabila induk tidak segera diambil, maka baik induk jantan maupun induk
betina akan memakan telur yang sudah dikeluarkan, karena biasanya induk yang
sudah kelelahan memijah akan mulai mencari makan.(Zulkifli dkk, 2004)
2.3.3
13
Fekunditas atau jumlah telur ikan mas berkisar antara 148.000 - 151.000
butir per kilogram dan diameter telur 0,31,5 mm. Induk ikan mas jantan akan
matang kelamin pertama pada umur 8 bulan, sedangkan yang betina pada umur 18
bulan. Penetasan telur ikan mas ini Umumnya persentase penetasan ikan secara
normal berkisar antara 5080 % (Richter dan Rustidja, 1985) dalam
(Mukti,2005)
2.3.4
14
Penebaran Benih
Penebaran larva atau benih dilakukan pagi hari, saat suhu air rendah, yaitu
antara pukul 06.0007.00. Tujuannya agar larva atau benih tidak stress akibat
suhu tinggi. Larva atau benih yang ditebar terlalu siang bisa strees akibat
kepanasan. Sebelum ditebar ke dalam kolam maka perlu dilakukan aklimatisasi
yaitu menyamakan suhu kantong dengan suhu kolam. Padat tebar pendederan
antara 100200 ekor/m2, agar jumlahnya diketahui, sebelum ditebar larva atau
benih dihitung terlebih dahulu. Cara menghitungnya harus hati-hati, karena
kondisi tubuhnya masih lemah dan mudah terluka. Cara menghitung yang paling
baik dan risikonya paling kecil adalah secara volumetrik.
2.5.2.
Pakan Tambahan
Pakan tambahan diberikan setelah empat hari dari penebaran, karena pada
awal penebaran, pakan alami masih cukup tersedia, sedangkan setelah empat hari
15
pakan alami sudah mulai berkurang. Pemberiannya dilakukan dua kali dalam
sehari, yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 15.00. Dosisnya 20 gram/100 ekor benih
pada minggu pertama, 30 gram pada minggu kedua, demikian seterusnya dosis
pakan tambahan ditambah sesuai dengan kebutuhan. Pemberian pakan tambahan
dilakukan dengan cara menebar langsung ke kolam (Zulkifli dkk., 2004).
2.5.3.
Pengontrolan
Menurut
Panen
Pemanenan benih dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir. Caranya
16