Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM UNIT 1

TEKNIK SELEKSI INDUK DAN BENIH IKAN NILA

(Oreochromis niloticus)

Nama :
KUSMEDI ARYANTO
041132691

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN


KOMUNIKASI PERIKANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum teknik seleksi induk ikan nila

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan
ini.

Bengkulu,26 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar belakang
            Pada dasarnya ikan mengalami pertumbuhan secara terus-menerus, baik pertumbuhan
bobot, panjang serta gonadnya. Oleh sebab itu maka pertumbuhan ikan adalah salah satu ilmu
perikanan yang dipelajari di dunia perikanan.
Menurut Mudjiman (1998), pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam
berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu. Pertumbuhan ikan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang
berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur, dan sifat genetik ikan yang meliputi
keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan dan ketahanan terhadap penyakit.
Faktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang
meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas
dan kuantitas.

1.2. Tujuan praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini agar dapat mengetahui
1. Teknik pengukuran panjang indukan ikan nila.
2. Teknik pengukuran panjang benih ikan nila.

1.3. Manfaat praktekum


Manfaat dari praktikum ini agar dapat mengetahui cara pengukuran panjang ( ukuran )
pada ikan nila (Oreochromis niloticus,) 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Ikan
Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup atau
habitatnya berada di air, baik air tawar, air payau, maupun air laut dan bernapas dengan
insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia ( De Becker dan Hariyanti, 2007).

2.2  Ikan Nila (Oreocromis niliticus)


Menurut Kordi (2007), ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu
spesies dari kelas Osteichtyes yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim,
sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat
hidup. Bentuk tubuh ikan nila pipih ke samping memanjang dengan warna tubuh umumnya
putih kehitaman atau biasa disebut nila hitam dan merah yang biasa disebut nila merah.
Tubuh nila hitam berwarna kehitaman, makin ke perut makin terang. Pada sirip terdapat 6-12
garis melintang yang berakhir dengan ujung kemerah-merahan. Pada punggungnya terdapat
garis-garis melintang

2.3  Klasifikasi Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi cukup
tinggi.  Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau
kemerahan.  Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya.  Sekarang ikan
ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis.  Di
wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik (Sugiarto, 1988).  Ikan
nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap
merah (Sumantadinata, 1981).
Terdapat tiga jenis ikan nila yang dikenal, yaitu nila biasa, nila merah (nirah) dan
nila albino (Sugiarto, 1988).  Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis
niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Gambar 1. Ikan nila (Oreochromis niloticus) saanin (1968)

2.4   Anatomi Eksternal Atau Morfologi Ikan Nila


Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1968), mempunyai ciri-
ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor (caundal fin)
ditemukan garis lurus (vertikal).  Pada sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang.
 Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup diperairan tawar dan
mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup
insang yang keras untuk mendukung badannya.  Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip
punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), siri anal (anal fin), dan
sirip ekor (caudal fin).
 Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai
bagian atas sirip ekor.  Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip
perut yang berukuran kecil dan sirip anus  yang hanya satu buah berbentuk agak
panjang.  Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.

           2.4.3 Morfologi Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Benih merupakan tahap selanjutnya dari larva berumur labih dari 7 hari. Benih ikan
nila berwarna bagian perut berwarna putih, bagian punggung berwarna gelap sampai hijau
kelabu yang berukuran 1 s/d 12 cm. Benih ikan pada umumnya bergerombol di permukaan
tepi wadah dan aktif menyongsong air baru serta ekor bergerak sangat cepat sehingga tidak
terlihat jelas gerakannya.

2.5   Anatomi Internal Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Anatomi internal ikan meliputi beberapa sistem, diantaranya sistem pernafasan,
sistem kardiovaskuler, sistem skeletal, sistem syaraf, sistem otot, sistem pencernaan dan
sistem urogenital. Berikut adalah gambar anatomi internal pada ikan.
           
2.5.1 Sistem pernapasan
Pernapasan pada ikan menggunakan insang. Sebagian besar insang pada ikan
dilindungi oleh operkulum yang dapat menyaring air yang masuk melalui mulut sehingga zat-
zat yang berbahaya dapat dihindarkan. Ikan mengambil oksigen terlarut dalam air dengan
cara menyaring air yang masuk melalui mulut dan mengambil oksigen yang terlarut dalam air
menggunakan insang (Pough,et al., 2005).
           
2.5.2  Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler pada ikan terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Fungsi
jantung yaitu untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung ikan terletak di dekat
insang dan dibungkus oleh selaput perikardium. Bagian jantung ikan yaitu sinus venosus,
atrium, ventrikel, dan bulbus arterious. Ada dua macam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi
dan pembuluh vena. Fungsi dari pembuluh darah secara umum ialah untuk mengedarkan
darah ke seluruh tubuh (Pough,et al., 2005).
           
2.5.3  Sistem skeletal
Sistem skeletal pada ikan terdiri atas beberapa elemen yaitu eksoskeleton dan
endoskeleton. Eksoskeleton dapat berupa sisik-sisik sedangkan eksoskeleton adalah bagian
yang menyokong struktur tubuh yang terdiri atas tulang endoskeleton (Lytle dan John, 2005).
           
2.5.4  Sistem Syaraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Pada ikan dewasa,
otaknya terdiri dari lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon,
metencephalon, dan myelencephalon (Lytle dan John, 2005).
           
2.5.5  Sistem otot
Sistem otot pada ikan relatif sama dengan system otot pada vertebrata daratan.
Sebagian besar dari otot tersusun atas myotom-myotom. Kontraksi dari myotom ini
disesuaikan dengan bentuk tubuh ikan itu sendiri. Segmen otot pada bagian dorsal disebut
otot epaxial dan segmen otot pada bagian ventral disebut otot hypaxial (Lytle dan John,
2005).
   2.6   Pemisahan kelamin secara manual
Pemisahan kelamin secara manual merupakan cara yang paling sederhana karena hanya
memerlukan ketrampilan membedakan jenis kelamin ikan nila dengan melihat urogenital
papillae dan telah diuji oleh beberapa peneliti Hickling (1963) ; Meschkat dkk,
(1967 dalam  Mukti 1998). Pada betina terdapat 2 lubang, sedangkan pada jantan terdapat 1
lubang. Lovshin dan Da Silva (1975, dalam Mukti 1998), mengatakan bahwa memisahkan
benih ikan berdasarkan jenis kelamin kurang efesien karena boros waktu dan tenaga.
Kegiatan pemilihan tergantung pada keterampilan petani dalam mengenal perbedaan jantan –
betina ikan. Biasanya derajat kesalahannya dapat mencapai 10% .
Ciri-ciri yang dapat menjadi pembeda antara benih ikan nila jantan dan betina adalah
sebagai berikut:
1.      Sisik nila jantan lebih besar daripada nila betina
2.      Alat kelamin jantan berupa satu lubang di papilla yang berfungsi sebagai muara urine
dan sperma, sedangkan alat kelamin betina terdiri dua lubang yang juga terletak di papilla,
salah satu lubang untuk muara urine dan lubang lain untuk pengeluaran telur.
3.      Sisik di bawah dagu dan perut nila jantan berwarna gelap, sedangkan pada betina
berwarna putih/cerah.

Gambar 2. (a) alat kelamin jantan terlihat ada tonjolan, dan (b) alat kelamin
betina terlihat ada cekungan (Sumber: Anonim, 1998).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan tempat


Praktikum seleksi pemilihan induk dan benih ikan ini dilakasanakan pada hari Jum’at
tanggal 28 oktober 2020 , pukul 09.30 Wib sampai selesai. Praktikum ini  dilaksanakan
diKolam Didesa Tambak Rejo,Bengkulu Utara

3.2 Alat dan Bahan


            3.2.1  Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum.

NO. Alat Kegunaan


1. Alat Tulis Untuk menulis hasil
praktikum
2.
3. Penggaris Untuk mengukur panjang
tubuh ikan
4. Pinset Untuk mengambil benih ikan
saat ingin diukur
menggunakan penggaris
5. Kaca Pembesar Untuk melihat benih ikan
agar lebih jelas
6. Pensil hitam Untuk menyatat dan
menggambar bentuk ikan nila
7. Buku gambar Untuk menggambar benih
ikan nila
8. Miroskop Untuk melihat tubuh dan telur
komputer ikan
9. Ponsel/Handphone  Untuk mendokumentasikan
setiap kegiatan yang
dilakukan
          3.2.2  Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum.
NO Bahan
1 Air
2 Indukan Ikan Nila
3 Benih Ikan Nila

3.3  Metode Praktikum
Metode praktikum ini yaitu menggunakan metode pengamatan. Pengamatan yang
dilakukan yaitu pengukuran panjang indukan,benih ikan nila.

3.4 Prosedur Kerja
           3.4.1 Pengukuran Panjang Ikan Nila
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam pengukuran panjang ikan adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan ikan yang akan diamati
2. Pengukuran panjang induk, larva, dan benih ikan Nila

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
4.1.1 Ukuran Panjang Dan Berat Indukan Ikan Nila
Adapun hasil pengukuran panjang dan berat indukan ikan nila yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengukuran indukan ikan Nila.

Indukan Jenis Kelamin Panjang


Ke
I Jantan 15 cm
II Betina 20 cm

4.1.2 Ukuran Panjang Benih Ikan Nila


Adapun hasil pengukuran panjang benih ikan nila yang dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil pengukuran benih ikan Nila.

Benih Ke Panjang
I 0,8 mm
II 0,7 mm
III 1 mm
IV 0,5 mm

4.2 Pembahasan
Praktikum dimulai pada pukul 09:30 wib yang di awali dengan persiapan alat dan
bahan yaitu kaca pembesar, wadah benih ikan,pinset,pensil hitam,penggaris,buku
gambar,ponsel.Pada pukul 10:00 dilakukan seleksi indukan, benih dari kolam. Kemudian
dilanjutkan dengan pengukuran panjang indukan dan benih ikan yang sudah
diseleksi.pengukuran panjang benih ikan dilakukan satu persatu menggunakan penggaris dan
kaca pembesar.Setelah dilakukan pengukuran panjang benih ikan maka dapat mendapatkan
hasil panjang benih ikan tersebut.

           4.2.1 Indukan Ikan Nila


Indukan ikan di seleksi sebanyak 5 ekor ikan, 2 ekor jantan dan 3 ekor betina. Setelah
diseleksi kemudian dilakukan pengukuran panjang dengan menggunakan penggaris

           4.2.2 Benih Ikan Nila


Benih ikan di seleksi sebanyak 5 ekor ikan. Setelah diseleksi kemudian dilakukan
pengukuran panjang dengan penggaris
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan menyusun laporan praktikum ini dapat kami
simpulkan Teknik pengukuran panjang pada indukan ikan mengunakan penggaris,Teknik
pengukuran panjang pada benih ikan mengunakan penggaris dapat diketahui
ukurannya,ukuran indukan dan benih ikan nila yang didapatkan memang berbeda.

5.2  Saran
Praktikum ini baik untuk dilaksanakan karena menambah pengetahuan mahasiswa.
Tetapi praktikum kali ini hanya terfokuskan kepada cara pengukuran panjang ikan. Ada
baiknya dipraktekan cara pemijahan dan teknik pembenihan.

DAFTAR PUSTAKA

Bestian C., 1996, Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah
(Oreochromis sp.) Pada Kisaran Suhu Media 24±1 °C Dengan Salinitas Yang Berbeda (0,10
dan 20 o/00), Bogor, Skripsi.
Dwijayati D. R., 2011, Anatomi Eksternal dan Internal Ikan Nila (Oreochromis
nilitucus),Malang, Laporan Pratikum Anatomi Histologi Ikan.
Jalaluddin, 2014, Pengaruh Salinitas terhadap Fekunditas Fungsional, Daya Tetas Telur dan
Benih Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus Linn), Banda Aceh, 2014, Jurnal Manajemen
Perikanan dan Kelautan.
Natalia M. T., 2014, Larva Ikan Nila (Oreochromis Niloticus), Medan,  Laporan Praktikum
Biologi Perairan.
Rosmaidar dkk., 2016, Pengaruh Umur Larva Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Terhadap
Peningkatan Penjantanan Menggunakan Hormon Methyl Testosterone (Mt) Alami, Banda
Aceh, Jurnal Medika Veterinaria.
Tamamdusturi R. dan Basuki F., 2012, Analisis Karakter Reproduksi Ikan Nila Kunti
(Oreochromis Niloticus) F4 Dan F5, Semarang, Journal Of Aquaculture Management and
Technology  .

DAFTAR LAMPIRAN

Lokasi Praktikum
                                  

Anda mungkin juga menyukai