PENDAHULUAN
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar
yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah
perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di
negara-negara yang sedang berkembang (Khairuman dan Amri, 2008). Rukmana
(1997), menambahkan bahwa ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawaar
potensial untuk sumber protein hewani yang dapat dijangkau berbagai lapisan
masyarakat.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Ikan Nila hidup di perairan tawar hampir di seluruh Indonesia. Jenis ikan ini
sebenarnya bukan ikan asli Indonesia. Habitat asli ikan Nila adalah di sungai Nil dan
daerah perairan di sekitarnya. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan
ekonomis penting sebagai ikan konsumsi. Ikan ini memiliki daging yang tebal.
Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau
kemerahan. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang
beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat
hidup baik (Sugiarto 1988). Terdapat tiga jenis ikan nila yang dikenal, yaitu nila
biasa, nila merah (nirah) dan nila albino (Sugiarto 1988).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Sistem perototan atau muskularis pada ikan adalah sama seperti pada sistem
perototan vertebrata lainnya yang terdiri dari otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Sistem muskularis yang paling sederhana ditemukan pada kelompok cyclostomata
karena posisi evolusinya dan tidak adanya spesialisasi pada otot. Berdasarkan
bentuknya, otot pada ikan terbagi atas Cyclostomine yang dimiliki oleh kelompok
Agnatha dan Piscine yang termasuk golongan Osteichtyes dan Condrihthyes. Pada
kelompok Cyclostomine, bentuk myomere terdiri dari satu lekukan ke dalam dan dua
lekukan keluar dimana ujungnya tumpul. Sedangkan pada myomere penyusun otot
piscine memiliki lekukan yang ujungnya tajam. Penyebutan otot rangka pada ikan
tergatung dari sistem gerak yang dilakukan, lokasi otot, struktur otot dan
pergerakannya.
Epaxial
Septum
Hipaxial
Alat pernapasan pada ikan adalah insang dan beberapa alat pernafasan
tambahan. Ikan mempunyai tutup insang yang disebut operculum yang berfungsi
untuk melindungi insang. Menurut Fernandes (2007), insang berbentuk lengkungan
yang ditopang oleh struktur bertulang yang disebut arcus branchialis dan memiliki
rigi-rigi yang disebut radii branchialis. Radii branchialis berfungsi sebagai pencegah
partikel makanan masuk ke dalam dan melukai insang. Tiap lengkungan insang
terdapat lembaran insang yang disebut hemibranchia, bila sepasang disebut
holobranchialis. Hemibranchialis mengandung pembuluh darah kapiler yang sangat
banyak, sehingga berwarna merah, berbentuk seperti kipas bersisir dan terdiri dari
jaringan yang lunak. Dalam setiap lembaran hemibranchialis terdapat lempengan-
lempengan yang disebut dengan lamellae yang mengandung kapiler darah. Lamellae
memperbesar luas permukaan pertukaran gas. Jumlah dari lamellae lebih banyak pada
ikan yang aktif berenang, karena memerlukan oksigen yang lebih banyak.
Gambar 4. Insang Ikan Nila
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui dua tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat
oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya
pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke
insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh ikan, insang
juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki
insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander ( Ferdinand dan Ariebowo 2009).
Sistem ekskresi pada ikan nila diantaranya ikan tidak banyak minum, aktif
menyerap ion organic melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam
jumlah yang besar. Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang
berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung Nitrogen.
Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena
mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh
metaydisme.
Rukmana, Rahmat. 1997. Ikan Nila, Budi Daya dan Aspek Agribisnis. Kanisius. Yogyakarta.
Saanin,H. (1968). Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Cetakan ke-2. Jakarta:
Bina Cipta.
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Wiryanta, B.T.W., Sunaryo., Astuti., Kurniawan, M.B. 2010. Buku Pintar dan
Bisnis Ikan Nila. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.