DI SUSUN OLEH:
NAMA KELOMPOK
1. DEA AYU ANANDA
2. MUHAMAD NURDIAN YUSUF
3. VRISCA NUR RAHMA INSANI
4. YOGA RADITYA
5. ZAHRA SHAFIQA AZZALIA L.
Kelas:
X.1 Askep & X.Mm
Sekarang ini sudah banyak orang yang mengabaikan kehidupan hewan disekitarnya.
Sebagai seorang siswa sudah sewajarnya kita mengetahui dan mempelajari tentang
katak dan ikan nila, mulai dari struktur, fungsi ,dan jenisnya.
Katak adalah hewan amfibi yang artinya hewan yang bisa hidup di dua tempat yaitu
darat dan air. Katak memiliki masa hidup yang mengalami metamorphosis sempurna,
dimulai dari telur sampai menjadi katak dewasa. Pada saat masa berudu katak
bernafas dengan insang dan akan berubah menjadi paru-paru ketik menjadi katak
muda. Katak juga bisa dijadikan faktor penanda lingkungan. Karena ada beberapa
jenis katak yang dapat menjadi suatu penanda atau sebagai indikator akan datangnya
suatu bahaya, pemukiman baru dll.
Pendahuluan
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) merupakan salah
satu komoditas air tawar
yang
memperoleh perhatian cukup
besar dari pemerintah dan
pemerhati masalah perikanan
dunia,
terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara
yang sedang
berkembang, menambahkan
bahwa ikan nila merupakan
salah satu jenis ikan air
tawaar
potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau
berbagai lapisan masyarakat
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air
tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati
masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara yang sedangberkembang, menambahkan bahwa ikan
nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau berbagai lapisan masyarakat.
Pendahuluan
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) merupakan salah
satu komoditas air tawar
yang
memperoleh perhatian cukup
besar dari pemerintah dan
pemerhati masalah perikanan
dunia,
terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara
yang sedang
berkembang, menambahkan
bahwa ikan nila merupakan
salah satu jenis ikan air
tawaar
potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau
berbagai lapisan masyarakat.
Identifikasi morfometrik dan
meristik sangat dibutuhkan
agar kita dapat mengetahui ciri
dan karakteristik dari ikan
tersebut. Pelaksanaanya
dilakukan dengan cara
mengamati,
mempelajari dan
membandingkan organ atau
sistem organ yang dilihat
sesuai dengan
penjalasan teoritis dalam
ikhtiologi.
Sifat-sifat meristik ikan
diantaranya jumlah jari-jari
sirip, jumlah sisik berpori,
dan
jumlah sisik di muka sirip,
sedangkan sifat morfometrik
meliputi ukuran bagian-
bagian
tertentu dari struktur tubuh
ikan. Karakter morfometrik
yang sering digunakan
untuk
mengukur antara lain
panjang total, panjang biasa,
panjang dasar, tinggi dan lebar
badan,
tinggi dan panjang sirip.
Adapun ikan nila yang akan
diidentifikasi adalah ikan nila
jenis
Oreochromis nilocitus.
Pendahuluan
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) merupakan salah
satu komoditas air tawar
yang
memperoleh perhatian cukup
besar dari pemerintah dan
pemerhati masalah perikanan
dunia,
terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara
yang sedang
berkembang, menambahkan
bahwa ikan nila merupakan
salah satu jenis ikan air
tawaar
potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau
berbagai lapisan masyarakat.
Identifikasi morfometrik dan
meristik sangat dibutuhkan
agar kita dapat mengetahui ciri
dan karakteristik dari ikan
tersebut. Pelaksanaanya
dilakukan dengan cara
mengamati,
mempelajari dan
membandingkan organ atau
sistem organ yang dilihat
sesuai dengan
penjalasan teoritis dalam
ikhtiologi.
Sifat-sifat meristik ikan
diantaranya jumlah jari-jari
sirip, jumlah sisik berpori,
dan
jumlah sisik di muka sirip,
sedangkan sifat morfometrik
meliputi ukuran bagian-
bagian
tertentu dari struktur tubuh
ikan. Karakter morfometrik
yang sering digunakan
untuk
mengukur antara lain
panjang total, panjang biasa,
panjang dasar, tinggi dan lebar
badan,
tinggi dan panjang sirip.
Adapun ikan nila yang akan
diidentifikasi adalah ikan nila
jenis
Oreochromis nilocitus.
Pendahuluan
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) merupakan salah
satu komoditas air tawar
yang
memperoleh perhatian cukup
besar dari pemerintah dan
pemerhati masalah perikanan
dunia,
terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara
yang sedang
berkembang, menambahkan
bahwa ikan nila merupakan
salah satu jenis ikan air
tawaar
potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau
berbagai lapisan masyarakat.
Identifikasi morfometrik dan
meristik sangat dibutuhkan
agar kita dapat mengetahui ciri
dan karakteristik dari ikan
tersebut. Pelaksanaanya
dilakukan dengan cara
mengamati,
mempelajari dan
membandingkan organ atau
sistem organ yang dilihat
sesuai dengan
penjalasan teoritis dalam
ikhtiologi.
Sifat-sifat meristik ikan
diantaranya jumlah jari-jari
sirip, jumlah sisik berpori,
dan
jumlah sisik di muka sirip,
sedangkan sifat morfometrik
meliputi ukuran bagian-
bagian
tertentu dari struktur tubuh
ikan. Karakter morfometrik
yang sering digunakan
untuk
mengukur antara lain
panjang total, panjang biasa,
panjang dasar, tinggi dan lebar
badan,
tinggi dan panjang sirip.
Adapun ikan nila yang akan
diidentifikasi adalah ikan nila
jenis
Oreochromis nilocitus.
Pendahuluan
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) merupakan salah
satu komoditas air tawar
yang
memperoleh perhatian cukup
besar dari pemerintah dan
pemerhati masalah perikanan
dunia,
terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi
masyarakat di negara-negara
yang sedang
berkembang, menambahkan
bahwa ikan nila merupakan
salah satu jenis ikan air
tawaar
potensial untuk sumber protein
hewani yang dapat dijangkau
berbagai lapisan masyarakat.
Identifikasi morfometrik dan
meristik sangat dibutuhkan
agar kita dapat mengetahui ciri
dan karakteristik dari ikan
tersebut. Pelaksanaanya
dilakukan dengan cara
mengamati,
mempelajari dan
membandingkan organ atau
sistem organ yang dilihat
sesuai dengan
penjalasan teoritis dalam
ikhtiologi.
Sifat-sifat meristik ikan
diantaranya jumlah jari-jari
sirip, jumlah sisik berpori,
dan
jumlah sisik di muka sirip,
sedangkan sifat morfometrik
meliputi ukuran bagian-
bagian
tertentu dari struktur tubuh
ikan. Karakter morfometrik
yang sering digunakan
untuk
mengukur antara lain
panjang total, panjang biasa,
panjang dasar, tinggi dan lebar
badan,
tinggi dan panjang sirip.
Adapun ikan nila yang akan
diidentifikasi adalah ikan nila
jenis
Oreochromis nilocitus.
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui anatomi pada katak dan
ikan nila serta perbedaan pada setiap organ tersebut.
Bahan :
- Katak
- Ikan nila
Prosedur Kerja
Siswa mendengarkan penjelasan awal dari guru dalam membelah ikan
maupun katak.
Siswa membelah katak dan ikan dengan hati hati menggunakan pisau
cutter, dan alat lainnya. Diperhatikan agar organ dalam ikan maupun
katak tetap utuh.
Siswa mengikuti pembahasan dan mengamati dengan seksama point-
point penting yang diberikan oleh guru..
Mendokumentasikan katak dan ikan yang telah diamati untuk
menyusun laporan.
Mengidentifikasi organ dalam dan luar katak dan ikan yang telah
diamati.
C. HASIL PENGAMATAN
1. KATAK
ANATOMI
Bagian anatomi katak terdiri atas, esofagus, testis, usus, intestinum, kloaka,
empedu, jantung, dan hati dapat ditemukan pada bagian ventral saat pembedahan.
Paru-paru sebagai organ respirasi dan organ pencernaan begitupun jantungnya sebagai
organ dari sistem sirkulasi merupakan bagian yang terlihat jelas pada saat
pembedahan. Adapun organ dari sistem ekskresinya seperti ginjal, kantung kemih,
dan urether tidak begitu jelas karena berada pada bagian dorsal katak.
Sistem respirasi
Pada berudu tempat respirasi adalah insang eksternal dan kemudian menjadi
insang internal. Katak dewasa bernafas dengan paru-paru, yaitu berupa kantung.
Kantung yang pada dindingnya terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan
dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring (kotak suara) yang mengandung tali-tali
vokal, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah
longitudinal yang disebut glotis. Lubang-lubang dalam dari lorong-lorong nasal itu
disebut nares interna. Pertukaran gas terjadi juga melalui kulit.
Sistem pencernaan
Alat pencernaan diawali oleh cavum oris dan diakhiri dengan kloaka. Dari
cavum oris makanan akan masuk melalui pharink. Esofagus yang menghasilkan
sekresi alkalis dan mendorong masuk dalam ventrikulus yang berfungsi sebagai
gudang pencerna. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut cardiac, bagian
ventrikulus yang kecil berakhir di pyloris. Kontraksi dinding otot ventrikulus
meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventrikulus yang
mengandung enzim atau fermen, yang merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan
terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin, untuk protein dan lipase untuk lemak. Makanan
masuk ke intestinum melalui klap pyloris. Bahan makanan yang berupa sisa akan
menjadi feses dan selanjutnya dikeluarkan melalui anus.
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulatoria terdiri atas cor, arteria, capilaria, venae, ductus limpaticus,
darah dan cairan limpa. Cor dibungkus oleh selaput pericardium berbentuk lonjong
terdiri atas sebuah ventrikulum, yang letaknya disebelah posterior, berdinding otot
daging tebal, dua buah atrium yaitu sinisrum dan dextum yang terletak sebelah
anterior dari ventrikulum, berdinding daging tipis. Antara atrium dan ventrikulum
terdapat valvae sehingga darah tidak kembali, sinus venosus yang berbentuk segitiga,
terletak sebelah dorsal dari cor, dan truncus arteri anterious.
Sistem ekskresi
Ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih yang disebut saluran wolf. Saluran-
saluran itu langsung membawa sekret ke kloaka, walaupun ada juga kandung kemih
di sebelah sis ventral ke kloaka.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi katak jantan tediri atas sepasang testis berbentuk oval
berwarna keputih-putihan, terletak disebelah anterior dari ginjal, di sebelah terdapat
vas eferensia yang bermuara pada saluran kencing. Kemudian menuju kloaka. Akhir
dari ureter mengalami pembesaran dan diesbut vesiku seminalis sebagai tempat
penampugan sperma sementara.
Habitat
Ketika masih berudu berada pada habitat air, sedangkan pada katak dewasa
berada pada habitat darat atau ditempat yang lembab.
Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari katak sawah (Rana cancarivora) adalah :
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Chordata
3. Kelas : Amphibia
4. Ordo : Anura
5. Famili : Ranidae
6. Genus : Rana
7. Spesies : Rana cancarivora (Ambeng, 2002: 13).
2. IKAN NILA
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Klass : Osteichthyes
Subkelas : Acanthoptherygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus