NAMA KELOMPOK:
AMANDA AYU WARDANI
AULIA DITA F.
BEATRICE FLORENSIA LAYEN
CUT ASTINAD TARI
ARRADLY RAZAAN F.
KELAS : XI IPA
B.STUDY : BIOLOGI
SMA YPK TENGGARONG
ALAMAT : Jalan Mawar I Nomor 11 Tenggarong Kode Pos 75514 Telp. (0541) 6666210
Emailsmaypk_tgr@yahoo.co.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekarang ini sudah banyak orang yang mengabaikan kehidupan hewan
disekitarnya. Sebagai seorang siswa siswi perternakan sudah sewajarnya kita
mengetahui dan mepelajari tentang katak dan ikan, mulai dari struktur, fungsi dan
jenisnya.
Katak adalah hewan amfibi yang artinya hewan yang bisa hidup di duatempat
yaitu darat dan air. Katak memiliki masa hidup yang mengalami metamorphosis
sempurna, dimulai dari telur sampai menjadi katak dewasa. Pada saat masa berudu
katak bernafas dengan insang dan akan berubah menjadi paru-paru ketika menjadi
katak muda. Katak juga bisa dijadikan factor penanda lingkungan. Karena ada
beberapa jenis katak yang dapat menjadi suatu penanda atau sebagai indicator akan
datangnya suatu bahaya, pemukiman baru dll.
C. Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum ini yakni siswa siswi mampu membedakan
katak dan bufo, dan mampu membedakan antara morfologi, anatomi dan organ-
organ yang terdapat pada katak dan ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah
hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai
kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah
menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik
atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok. Kedua macam hewan ini bentuknya
mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk,
berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit
halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong
berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki
belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.
Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang, berkulit lembab
lembab tanpa bulu yang hdup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu
berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa
hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Salah satu hewan amfibi
adalah katak.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2. Bahan
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Menyiapkan katak (Rana Cancarivora) dan ikan (Cyprinus Carpio) yang akan
digunakan.
2. Meletakkan katak (Rana Cancarivora) dan ikan (Cyprinus Carpio) di atas papan
bedah.
3. Mengamati bagian morfologi serta bagian anatomi katak (Rana Cancarivora) dan
ikan (Cyprinus Carpio) tersebut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Katak dan Ikan
B. Pembahasan
1. Katak (Rana Cancarivora)
a. Morfologi
Pada katak mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5
atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada
dalam air (disebut membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang
dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah
dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh
berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm). Dan memiliki
warna yang bermacam-macam dengan pola yang berlainan.
b. Anatomi
Pada katak letak Cor (jantung), memiliki bagian-bagian yaitu Atrium yang
memiliki 2 ruangan yaitu dextrum dan sinistrum yang terletak disebelah cranial,
ventricel (satu ruangan), warna lebih muda truncus anterious (batang nadi)
disebelah ventral cor, yang ke luar dari ventricel ke arah cranial dan sinus
venosus, tampak dari sebelah dorsal cor, bagian ini masuk ke atrium dextrum,
dan memiliki warna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi
dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk, memompa darah
ke seluruh tubuh. Hepar berwarna coklat, terdiridari lobus dexter dan lobus
sinester. Yang berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh
bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah
merah yang telah tua, ventriculus yang berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri,
intestinum tenue berbentuk bulat dan berkelok-kelok dan pada intestinum
crassum berbentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam dan cloaka
yang berfungsi sebagai tempat pembuangan makanan.
1. Sistem Pencernaan
2. Sistem Respirasi
3. Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi pada katak yakni Jantung katak terdiri atas 3 ruang, 2
atrium dan 1 ventrikel Dan sinus venosus yang berfungsi menampung darah
dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Untuk arah aliran
darah katak darah yang kaya O₂ dari paru-paru dan kulit masuk keatrium kiri.
Darah yang miskin O₂ masuk ke atrium kanan denganperantaraan sinus
venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehinggaterjadi percampuran
darah yang kaya O₂ dan darah yang miskin O₂. Dariventrikel darah yang kaya
O₂ dipompa ke jaringan tubuh dan pada saatdarah yang miskin O₂ dialirkan ke
paru-paru ke kulit untuk memperoleh O₂. Peredaran darah katak termasuk
peredaran darah ganda (dalam satukali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali).
4. Sistem Reproduksi
b. Anatomi
a. System Pencernaan
b. System Ekskresi
System ekskresi pada ikan nila diantaranya ikan tidak banyak minum,
aktif menyerap ion organic melalui insang dan mengeluarkan urin yang
encer dalam jumlah besar.
c. System Reproduksi
Untuk mengetahui ukuran dan jumlah tubuh pada suatu organisme dan
menghitung jumlah dari setiap karakter pada ikan tersebut, maka dapat dilakukan
dua metode atau cara pengukuran tubuh ikan yaitu pada morfometrik dan meristic.
Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, dan
tinggi dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Misalnya bagian panjang dari tubuh
kepala, serta pada bagian lebar dan tinggi struktur atau bentuk pada ikan tersbut.
Sedangkan, meristic adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari
tubuh ikan (counting methods) (Tjirosoepomo, 1994). Setiap spies ikan memiliki
ukuran yang masing-masing berbeda disebabkan oleh ukuran umur, jenis kelamin,
tempat hidupnya serta faktor-faktor lingkungan seperti, makanan, suhu, pH, salintas
dan iklim. Ukuran yang diberikan untuk didefinikasi hanyalah ukuran mutlak (cm) dan
ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin 1994).
Ikan dikatakan besar jika ukurannya lebih dari 10 cm. Yang dimaksud panjang
yang diukur dari ujung mulut sampai dengan ujung ekor yang disebut ukuran panjang
total ikan (Wirjoatmodjo 1993).
V
KESIMPULAN
D. Kesimpulan
1. Katak termasuk kedalam amphibian. Saluran pencernaan katak terdiri dari mulut
kerongkongan, lambung, usus, kloaka.
3. Ikan termasuk kelas pisces. Morfologi atau bentuk luar ikan pada umumnya
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu bagian kepala (caput), bagian badan (truncus),
dan bagian ekor (cauda).
E. Saran
Adapun saran pada praktikum ini yakni dalam melaksanakan percobaan
sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati pada saat melaksanakan percobaan.