Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Anatomi ekskresi pada amfibia meliputi paru-paru, ginjal, kloaka dan kantung kemih.
2. Proses ekskresi pada amfibia yaitu ginjal amfibi akan menghasilkan urin dimana urin
tersebut akan dibuang melalui kantung kemih menuju kloaka. Kloaka amfibi sendiri
berfungsi sebagai saluran kelamin, saluran urin, serta saluran pencernaan. Hasil sisa
pernapasan yang biasanya berupa gas karbondioksida akan dibuang melalu paru-paru
amfibi.
3. Fisiologi ekskresi pada amfibia yaitu alat ekskresi pada katak ialah ginjal opistonefros
yang dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria. Berwarna merah kecokelatan
serta terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-
paru, dan insang. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi
untuk mengeluarkan air yang berlebih.
4. Organ yang terlebat dalam proses ekskresi pada amfibia adalah ginjal, paru-paru, kulit
dan insang.
5. Perbedaan dan persamaan ekskresi pada hewan amfibi dan hewan vertebra lainnya
serta hewan invertebrata lainnya adalah organ ginjal pada amfibia sama dengan ginjal
pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh, selain itu Ginjal
amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air
yang berlebih, perbedaan dengan hewan vertebratta atau invertebrata lainnya ialah
Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama, katak mengeluarkan urine
dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih katak dapat dengan mudah terisi
air. Air tersebut dapat diserap oleh dinding kandung kemihnya sebagai cadangan air
ketika katak berada di darat untuk waktu yang lama.

3.2 SARAN
Sebaiknya dalam menyusun makalah harus memiliki sumber yang jelas dan terpercaya
sehingga bisa dijadikan referensi bagi pembaca khusunya mahasiswa dalam memahami
materi ataupun sebagai literatur untuk penelitian.

Anda mungkin juga menyukai