BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Katak adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata
amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan
yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar
kemudian di darat. Kulit halus selalu basah apabila hewan berada di luar air untuk
meyakinkan terjadinya pernafasan melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-
kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu
basah.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk
mengetahui bentuk, warna, dan lokasi serta hubungan dengan organ lain pada
suatu sitem organ.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah kita dapat mengetahui bentuk,
warna dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada katak suatu
sistem organ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung
di air dan di darat. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar,
berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada
dalam air. Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat diulurkan. Pada saat
masih kecil (berudu) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan
menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan
keadaan lingkungan. Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan,
yaitu:
3. Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher,
tidak berekor. Kaki belakang lebih besar dibandingkan dengan kaki depan.
(Pecell, 2012).
Katak (bahasa inggris frog) dan katak alias bangkong (bahasa inggris toad)
adalah hewan amphibia yang paling dikenal orang di indonesia. Anak-anak
biasanya menyukai katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat,
tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang
kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap katak. Kedua macam
hewan ini bentknya mirip. Katak betubuh pendek, gempal atau kurus,
berpunggung agag bungkuk, berkaki empat dan tidak berekor. Katak umumnya
berkulit halius, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak
atau bangkong berkulit kasar berbintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali
kering dan kaki belakangnya sering pendek sehingga kebanyakan kurang pandai
melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya
(Anonim, 2012).
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut,
faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat untuk
menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai
dari esophagus yang sangat pendek, terdiri dari kontraksi yang kecil, tepinya
bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari
dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang lebar.
Setelah usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan
(Kastowo, 1984).
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda.
Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam
sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali
ke jantung, kedua darah dari seluruh tubuh menuju jantungdan di edarkan kembali
keseluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan dan
ventrikel. Diantaranya atrium dan ventrikel terhadap klep yang mencegah agar
darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium (Kimball, 1991).
Kulit katak memiliki kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang licin. Warna
kulit katak dapat berubah sesuai dengan cahaya yang ditangkap oleh tubuh untuk
dapat berubah. Perubahan warna kulit pada katak dilakukan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan untuk melindungi diri dari perhatian hewan
pemangsa, kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran gas (Iskandar, 1998).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Samata-Gowa.
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol pembius, baki
bedah, 1 set alat beda (gunting, pisau/skalpel pinset, sedotan limun dan jarum).
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah katak (Rana
cancarivora), kapas, kloroform.
C. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Morfologi
3) Membran tymphani
5) Permukaan kulit
2. Pengamatan anatomi
A. Hasil Pengamatan
keterangan:
1. Jari-jari (Digity)
4. Membran Tymphani
5. Punggung (Dorsal)
6. Paha (Femur)
7. Betis (Crus)
8. Kloaka
9. Mata (Fisus)
11. Mulut
keterangan:
1. Jari-jari (Digity)
3. Mulut
5. Perut (Abdomen)
6. Paha (Femur)
7. Betis (Crus)
3. Anatomi katak
keterangan:
1. Mulut
2. Jantung
3. Hati
4. Pankreas
5. Lambung
6. Ginjal
7. Usus besar
8. Kloaka
9. Usus halus
10. Empedu
11. Paru-paru
keterangan:
3. Bilik (Ventrikel)
5. Sistem respirasi/ paru-paru
keterangan:
1. Trakea
2. Bronkeolus
3. Alreolus
6. Sistem eksresi
Keterangan:
1. Modula
2. Renal palvis
3. Calyus
4. Renal irem
5. Renal alteri
7. Sistem reproduksi
a. Jantan
Keterangan:
1. Testis
2. Blacloes
3. Okaca
4. Rongbudes
b. Betina
Keterangan:
1. Esofagus
2. Dinding lambung
4. Bilorus
5. Duo denum
B. Pembahasan
1. Pengamatan secara morfologi
Dari hasil pengamatan, tampak kepala, badan, dan anggota gerak depan
belakang. Kulit katak tampak basah, diantara kulit dan otot terdapat delapan
macam kantung-kantung limpa atau saccus limpaticus dorsalis sudimandilaris,
pectoral abdominalis, lateralis, femolaris, crulatris. Bagian punggung disebut
dorsalis, bagian perut disebut ventralis.
Pada mulut (Cavum oris) terdapat pada ujung anterior, lebar dan berfungsi
untuk menangkap mangsa dengan bantuan lidah ang berlendir. Lubang hidung
(Nares eksternal) terdapat di atas mulut dan berhubungan dengan rongga mulut
melalui hidung dalam. Pada telinga tidak terdapat daun telinga, terdapat betis,
lengan atas dan bawah, paha dan jari-jari.
Dari morfologi dapat dibedakan antara katak jantan dan betina, yaitu katak
jantan tubuh tampak kecil, pada kaki depan terdapat bantalan kawin yang
berfungsi untuk menekan tubuh betina serta memberi tanda apabila jantan akan
mengeluarkan sperma dan pada bagian rahang bawah terdapat sepasang noda
hitam yang menandakan bahwa itu katak jantan mempunyai kantung suara yang
fungsinya sebagai resonansi suar
Pada pengamatan anatomi terdapat jantung yang berfungsi alat sirkulasi. Paru-
paru berfungsi sebagai alat untuk respirasi. Hati yang berfungsi penghasil protein.
Pada katak juga terdapat usus dan lambung.
Paru-paru (pulmo) merupakan dua buah kantong yang elastis. Pulmo pada katak
langsung berhubungan dengan laring, dan laring berhubungan langsung dengan
rongga mulut melalui celah auditus laryngis atau glotis. Adapun sistem respirasi
pada katak terdiri dari beberapa fase yaitu:
b. Inspirasi: nares eksterna tertutup oleh kutub, diikuti dengan kontraksi otot
submandibularis dan geniohyodeus akibatnya cavum oris mengecil, udara masuk
ke laring melalui glotis kemudian pilma mengembang.
5. Sistem reproduksi
a. Katak jantan
b. Katak betina
Adapun beberapa organ dalam yang teramsuk sistem sirkulasi, yaitu jantung
terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel. Atrium inistra menerima darah dari vena
vulmonaris. Atrium destra menerima darah dari sinus venosus. Ventrikel
berdinding tebal, adanya trabeculae (penonjol) dari otot jantung (miokardium).
Uterus merupakan tepi lateral ginjal, tempat lewat urin dan akan ditampung
pada kantung urin (vasice urineris). Khusus pada jantan diguakan juyga untuk
lewatnya spermatozoa yang dihasilkan oleh testis melalui fase eferentis kemudian
masuk ke dalam ureter pada bagian bawah dan masuk pada vesica urinaris. Oleh
sebab itu disebut juga sebagai Ductus urespermaticus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Anatomi Katak. http://www.blogspot.com (diakses 31 November 2012).
3 komentar:
http://nhenackzsaenab.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktikum-anatomi-
katak.html
MAY
20
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI
KATAK DAN MENCIT
BAB I
PENDAHULUAN
Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini umumnya hidup di
dua tempat, yaitu air dan darats selama metamorfosisnya. Banyak jenis katak di air saat
masih berupa larva. Larva katak yang disebut kecebong atau berudu ini tidak memiliki
kaki namun memiliki insang dan berekor. Dalam metamorfosis selanjutnya, dua pasang
kaki katak berkembang, sedangkan insang dan ekornya menghilang. Setelah kainya
berkembang, katak hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Tidak semua amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak,
salamander, dan ceacilia ada yang hanya hidup di air dan ada yang hidup di darat.
Namun, sebagian besar amphibian hidup di dekat air dan tempat yang lembap seperti
rawa dan hutan hujan tropis. Amphibian terdiri dari tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan
Apoda.
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun
tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat
bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat
berlindung. Tikus ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu
keturunan dari tikus liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini
biasanya lebih suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi
(Anonymous, 2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang
ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan
manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).
Tikus atau mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan
mewah.Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk
digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Hal ini dilakukan
karena tikus memiliki struktur organ yang hampir sama dengan manusia. Dalam hal
genetika, tikus atau mencit ini adalah mamalia dicirikan paling lengkap
(Anonymous,2007).
Menurut pendapat saya, tikus rumah ini sekarang umumnya tinggal di dekat dengan
manusia, di rumah-rumah, gudang, lumbung dan lahan-lahan yang ditanami. Bahkan
populasi hidup tikus ini di hutan jauh lebih sedikit daripada diperumahan-perumahan
penduduk.
Adapun rumusan masalah dari penulisan berikut ini adalah sebagai berikut :
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem peredaran darah katak berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Pada system peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam
satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan
kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan
sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar
darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke
sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel,
kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon
dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena
pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan
peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di
dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah
yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel,
darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan
ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu
arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan
darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah
ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air,
protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katakmemiliki inti dan mengandung
hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain
memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. System
peredaran limfe berperdan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam
peredaran darah.
Alat pernapasan pada amphibia, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit, dan insang.
Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan insang luar. Insang luar berupa
tiga pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Oksigen
yang larut dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan
berdar ke seluruh jaringan tubuh. Karbondioksida dibawa kembali oleh darah ke alat
pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur paru-paru katak berupa kantong tipis
yang elastis, dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang
berguna untuk memperluas permukaan. Pada permukaan dinding dalam terdapat
kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paruke jaringan-
jaringan lain dan melepas karbon dioksida ke paru-paru.
Pada saat katak berinspirasi atau menghirup oksigen dan berekspirasi mengeluarkan
karbom dioksida, mulut katak selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak
diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan otot rahang bawah.
a. Inspirasi
Mula-mula tenggorokan bergerak ke bawah sehingga rongga mulut membesar. Hal ini
menyebabkan udara masuk melalui lubang hidung ke rongga mulut. Kemudian lubang
hidung tertutup oleh diikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah yang
menyebabkan rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut, udara
terdorong masuk ke paru-paru. Di paru-paru, oksigen diikat oleh kapiler darah lalu
diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Ekspirasi
Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot
perut, sehingga paru-paru menegcil dan udara terdorong ke rongga mulut. Sementara
itu, celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah. Akibatnya, rongga
mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya oksigen.
Pernapsan dengan kulit berlangsung pada ampbibia sewaktu di darat dan di air. Kulit
katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan. Kulit katak sangat tipis,
mengandung kapiler darah dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di
bagian dermis dan di bawah kulit.
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di
kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal sebagai
alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari
darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di
kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnnya menyatu, sedangkan
pada katak betina tidak.
Sistem saraf amphibia terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah sebagai pusat
penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibian memiliki penglihatan yang baik.
Kelompok amphibia, misalnya katak, merupak jenis hewan ovipar. Katak betina dan
katak jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak juga terjadi di luar
tubuh. Pada saat kawin, katak betina dan katak jantan akan melakukan ampleksus, yaitu
katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak
betina. Kemuidan katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang
dikeluarkan katak betina diselaputi oleh selaput telur atau membran vitelin.
Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh
suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui saluran telur atau oviduk. Dekat
opangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang
disebut kantung telur atau uterus. Oviduk katak betina terpisah dengan ureter (saluran
kemih). Oviduk berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.
Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul
mengeluarkan sperma. Soperma yang dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang
dan disalurkan ke dalam saluran sperma (vas deferens). Vas deferens katak jantan
bersatu dengan ureter (saluran kemih). Dari vas deferens sperma bermuara di kloaka.
Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental, sehingga
kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal
yang keluar dari gumpalan telur bernafas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air
dengan alat isap. Makanannya berupa pitoplankton sehingga berudu tahap awal
merupakan herbivor. Berudu awal berkembang lebih lanjut dari herbivor menjadi
karnivor atau insektivor (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk
lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya, celah
insang digantikan dengan anggota gerak depan.
Setelah tiga bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak
depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani muncul ke permukaan air, sehingga
paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernafas dengan dua organ,
yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan
ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak
selesai.
Pada amphibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang
digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di
bagian posterior rongga abdomen.
Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa
spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus
pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan
sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja.
Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke
medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia
berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan
lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada
salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak
terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amphibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan
lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum
berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium
digantungkan oleh mesovarium.
3. Pembuahan Eksternal
Sistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya
penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan
eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya
fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal.
Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina
yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir
memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur,
jumlahnya mencapai ribuan.
Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi
sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini
diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu
berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika
terjadi fertilisasi.
"Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit
katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma
disemprotkan)"
2.8 Tikus
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun
tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat
bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat
berlindung. Tikus ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu
keturunan dari tikus liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini
biasanya lebih suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi
(Anonymous, 2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang
ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan
manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).
2. 12 Sistem Ekresi
Sistem ekskresi mamalia hampir sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di
sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di
lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura.
Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang.
Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke
dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan
mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini
oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh
hemoglobin. (Anonymous,2010).
Digambar morfologinya
PENUTUP
Kesimpulan
Tambahkan komentar
dunia sastra
dan ilmu
komputer
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
JUN
Dalam tutorial Photoshop kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat efek teks
api.
kata-kata perpisahan
Kata-Kata Perpisahan Dengan Sahabat
MENDIAGNOSA PERMASALAHAN PC
MAY
28
Biodata :
ALAMAT : TAMA`LA`LANG
Haji yang telah di lakukan oleh bapak H. DG BACO adalah haji tamattu yaitu
mengerjakan umrah terlebih dahulu, baru mengerjakan haji.
pengalaman pertama mengenal internet
PENGALAMAN PERTAMA MENGENAL INTERNET
awal mula saya mengenal internet itu pada saat saya duduk di bangku SMP.
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI
KATAK DAN MENCIT
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KATAK DAN MENCIT
BAB I
PENDAHULUAN
Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini umumnya
hidup di dua tempat, yaitu air dan darats selama metamorfosisnya. Banyak jenis
katak di air saat masih berupa larva.
sahabat terbaik
Memuat
Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.