Anda di halaman 1dari 31

Biologi Faisal Nento (UNG)

SEMPURNA ITU ADALAH APA ADANYA!!!

Jumat, 29 Juni 2012

Laporan Praktikum Katak

PRAKTIKUM VI

A. Judul : Katak ( Rana sp)

B. Tujuan : Mengenal bentuk luar, jenis dan letakdari otot serta organ-organ dalam
katak.

C. Dasar Teori

Katak dan kodok adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi
artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua
bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu basah apabila
hewan berada di luar air untuk memyngkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit. Kulit dilengkapi
dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu
basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melelui
epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya meliputi dua fase, yaiu inspirasi
dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan penelitian kali ini adalah katak sawah (Rana canorivara).

Ciri utama yang menunjukkan bahwa katak dan kodok merupakan hewan darat adalah alat
pernafasannya yang berupa paru-paru. Struktur saluran udara pernafasan pada hewan ini belum
memiliki trachea yaitu saluran yang menghubungkan larynx dengan bronchus dan bronchus ini pun
sangat pendek. Pada Anura juga belum dijumpai costae (tulang rusuk) dan diafragma, yaitu sekat
yang membatasi rongga dada dengan rongga perut yang juga berfungsi dalam mekanisme
pernafasan. Pada katak kulit juga berfungsi sebagai alat pernafasan, pernafasan dengan kulit ini
berlangsung baik waktu di darat maupun di air. Hal ini dapat terjadi karena kulit katak kaya akan
kapiler dan kulitnya sendiri tipis.

Tanda-tanda khusus (karakteristik) katak (Rana sp) adalah sebagai berikut:

1. Kulit licin, mempunyai banyak kelenjar (glandulae) dan tidak bersisik (squama).

2. Mempunyai 2 pasang kaki untuk berjalan dan berenang.

3. Mempunyai 2 lubang hidung luar (nares anteriores) yang berhubungan dengan rongga mulut.
Membrana tymphani tampak luar. Lidah dapat dijulurkan sehingga secara menggulung (pangkal
lidahnya di depan), bentuk lidah lingua bifida.

4. Cor (jantung) beryang 3 (2 atrium dan 1 ventrikel), eritrosit oval dan berinti.
5. Bernafas dengan paru-paru (pulmo) dan kulit (cutis/cutan/integumen) pada yang dewasa dan
melalui insang luar (external branchia) pada larvanya.

6. Syarat otak (nervi cranialis) berjumlah 10 pasang.

7. Temperatur badannya berubah mengikuti lingkungan (poikiloterm), sebab belum mempunyai


lobus pengatur tubuh pada otaknya.

8. Pembuahan di luartubuh (external fertilisasi).

9. Stadium larva hidup secara aquatis dan akan mengalami metamorfosis.

Morfologi katak hijau terdiri dari kepala (caput), badan (trunctts), dan anggota depan (extrimitas
anterior) serta belakang (extimilas posterior). Dari morfologinya dapat dibedakan antara katak jantan
den katak betina. Perbedaan katak jantan dari betina:

1. Tubuh lebih kecil.

2. Terdapat pigmentasi di daerah mandibula.

3. Mempunyai bantalan kawin pada sisi luar medial jari pertama kaki depan.

4. Mempunyai sepasangkantong suara (saccus vocalis) pada rahang bawah yang berfungsi sebagai
resonansi suara, hanya katak jantan yang dapat bersuara.

Pengamatan morfologi luar (inspectio) pada hewan ini akan tampak bagian-bagian sebagai berikut :
caput (kepala), collum/servix (tidak jelas), trunchus/abdomen dan extremitas librea (anggota badan
bebas) berupa extremitas anterior (kaki depan) dan extremitas posterior (kaki belakang) dilengkapi
dengan selaput renang (membrane natatoria).

Pada daerah kepala akan nampak adanya lubang hidung (nares anteriores), celah mulut (rima oris)
jika akan dibuka akan nampak rongga mulut (cavum oris), organ penglihatan yang dilindungi selaput
tipis yang dapat digerakkan (membrane nictitans) dari bawah k eats, kelopak mata atas (palpebrae
superior) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Tampak juga adanya selaput mendengar
(membrane tympany) yang melekat pada cincin tulang rawan annulus tympanycus yang melingkar.

Pada cavum oris setelah rima oris dibuka maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh
rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibulla). Di dalam rongga mulut terdapat :

1. Lubang hidung dalam (nares posteriors).

2. Gigi-gigi yang bentuknya sama (homodont), ada 2 jenis yaitu dentis maxillaries dan dentis
vomeris.

3. Palatum (langit-langit).

4. Pada sudut bawah kiri-kanan terdapat lubang yang berhubungan dengan membrane tympany
yaitu osteum tuba auditiva.

5. Aditus pharyngeum yaitu lubang yang menutup saluran cerna .


6. aditus larynges (lubang rima glotidis) menuju saluran pernafasan.

7. Porus vocalis yanitu lubang mandibulla yang menuju ke saccus vocalis (hanya pada jantan).

8. Lingua bifida yang menggulung ke belakang karena pangkal lidah di ujung mandibulla.

Kulit luar katak (Rana sp) selalu basah karena adanya kelenjar sekresi lendir yang sangat banyak.
Kulit mudah terlepas dari tubuhnya karena kulit dan otot terdapat kantong-kantong limfa (saccus
limphaticus). Setelah kulit dibuka melalui daerah ventral (perut) akan adanya saccus limphaticus
yaitu : SL. dorsalis (belakang/paling besar), SL. submandibularis (bawah mandibula), SL. pectoralis
(dada), SL. abdominalis (perut) SL. lateralis (perut samping), SL. brachialis (lengan atas), SL. femoralis
(paha) dan SL. crisalis (betis). Di bawah saccus limphaticus terdapat otot-otot sebagai berikut, pada
daerah dorsal akan anmpak musculus dorsalis scapulae, latisimus dorsi dan longisimus dorsi sedanga
pada daerah ventral akan tampak musculus: submandibularis, pectoralis, rectus abdomonis, obliqus
abdominis. Pada extremitas tampak musculus femoralis (paha) dan gastrocnemius (betis).

Sedangkan untuk melihat berbagai organ dalam tubuh katak dilakukan diantaranya dengan
mengamati sistem saluran makanan, kelamin, dan kencing. Ventrikulus dapat dibedakan manjadi
bagian cardiac yaitu yang berhubungan dengan esophagus, dan bagian pylorus yaitu yang
berhubungan dengan intestinum. Usus atau intestinum dapat dibedakan menjadi intestinum tenue
(usus halus) dan intestinum crassum (usus besar). Kelenjar pencernaan yang ada adalah hepar dan
pancreas. Hepar terdiri atas bagian kanan (lobus dexter) dan bagian kiri (lobos sinister). Dari hepar
keluar saluran kelenjar yang disebut ductus hepaticus yang fungsinya untuk menyalurkan empedu.
Vesica fellea terletak di antara kedua lobi tersebut. Dari vesica fellea keluar saluran yang disebut
ductus cysticus. Ductus hepaticus dan D. cysticus bersatu membentuk ductus choledochus yang
berjalan menuju usus halos melewati pancreas. Pankreas berwarna kekuningan melekat di antara
ventrikulus dan duodenum (bagian awal usus halos). Pankreas akan menyalurkan produknya ke
duodenum melalui saluran yang disebut dustus pancreaticus.

Sistem syaraf pada katak dapat dilihat setelah visceral dibuang sehingga nampak deretan
syarafperifer disepanjang ruas tulang belakang yang berjumlah 10 pasang dari atas ke bawah, yaitu
syaraf 1-3 bergabung membentuk flexus branchialis, syaraf 4-6 ke abdomen dan syaraf 7-9
membentuk flexus lumbosacralis/ ischiococcygeneus. Sampai di sini kita melihat bahwa semakin
maju organisme semakin kompleks system organ dan mekanisme distribusi produk dari satu organ
ke organ lain, tidak semata-mata melalui difusi.

D. Alat dan bahan

1. Disceting set

2. Papan bedah

3. Katak segar

4. Katak yang sudah diawetkan dalam formalin 4 % ± 1 minggu

5. Formalin 4 %

6. Jarum pentul
E. Prosedur kerja

1. Menuliskan sistematika dari katak

2. Ispectio

Menggambar bentuk luar dan memperhatikan bagian luar.

a. Caput

Pada bagian ini memperhatikan:

1) Bentuknya

2) Organon visus dengan palbebras dan membrana nictitans yang berupa selaput tipis dan terang.

3) Os ( mulut ) terdiri atas rima oris yang lebar.

b. Trunctus

Pada bagian ini memperhatikan bahwa dinding badan lemah, karena tidak ada costae.

c. Extremitas

Extremitas terbagi atas 2, yakni extremitas anterior dan posterior.

d. Cauda

3. Section

Untuk mempelajari organ-organ visera harus dilakukan pembedahan. Guntinglah dinding perut
mulai dari lipat paha ke atas sampai tulang dada, kemudian lipatlah dinding perut ini kesamping dan
tahan dengan jarum sehingga kelihatan jelas organ-organ dalamnya. Kemudian melakukan
pengamatan mengenai letak masing-masing sistem.

a. Sistem otot

1) Katak yang diamati harus telah di rendam dalam formalin 4 % ± 1 minggu.

2) Mencuci specimen dengan air kemudian kuliti seluruh tubuhnya kecuali kelopak mata dan
membrane tymphani.

3) Memperhatikan bentuk luar dan letak otot.

4) Menggambarkan dan menentukan nama-nama otot baik dorsal maupun ventral hingga otot-
otot anggota badan.

5) Membandingkan keadaan otot dengan hewan yang tidak di awetkan (segar).

b. Sistem Cardiovaskular

1) Cor dan bagian-bagiannya : ventrikel, atrium dexter serta truncus arteriosus yang keluar dari
ventrikel.
2) Memperhatikan letak dan gambar sistem ini dan bagian-bagiannya.

c. Sistem Respirasi

1) Sisihkan sistem cardiovascular, kemudian gambar sistem respirasi mulai dari rima glottis, larinks,
sepasang bronkus dan sepasang pulmones.

2) Memperhatikan bentuk dan letak gambar tentukan bagian-bagiannya.

d. Sistem Digestorium

Sistem ini terdiri atas :

1) Trachus digestivus : esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka.

2) Glandula digestivus : hepar, vesica fellea dan pancreas.

e. Sistem Urogenital

1) Sisihkan sistem digesti, potong intestinum crassum di dekat kloaka.

2) Organ genital betina ; sepasang ovarium, corpus adiposum sebagai jaringan lemak berbentuk
jari-jari berwarna kuning ( tidak selalu ada ), oviduk berkelok-kelok hingga kloaka.

3) Organ genital jantan ; testis sepasang warna kuning dengan alat penggantungnya mesorchium,
corpus adiposum, vas eferest ( saluran halus yang keluar dari testis ke bagian crariabren ) dan
bermuara pada ductus mesonepridicus serta vesicular seminalis.

4) Organ ekskresi ; ren tipe mesonepros sepasang berwarna coklat kemerahan, ductus
mesonepridicus ( ureter ) sepasang warna putih bermuara di kloaka, vesika urinaria yang merupakan
tonjolan tersendiri dari kloaka ke arah ventral.

5) Memperhatikan dan menggambar.

F. Hasil Pengamatan
3

Gambar 1. Morfologi Rana sp

Keterangan: (1) caput, (2) mata, (3) tungkai depan, (4) dorsal, (5) jari berselaput, (6) tungkai
belakang.

3
2

Gambar 2. Anatomi Rana sp

Keterangan: (1) jantung, (2) hati, (3) usus.

Gambar 3. Ginjal

Keterangan: (1) ginjal kanan, (2) ginjal kiri.

3
2

Gambar 4. Paru-paru dan jantung

Keterangan: (1) paru kanan, (2) paru kiri, (3) jantung.

Gambar 5. Hati

Keterangan: (1) empedu, (2) hati.

2
Gambar 6. Usus

Keterangan: (1) usus besar, (2) usus halus.

11

13

15

12

166

17

9
14

10

Gambar 7. Struktur otot (dorsal)

Keterangan: (1) M. Temporalis, (2) M. Tympany, (3) M. Depresso Mandibulae, (4) M. Dorsalis
Scapula, (5) M. Latismus Dorsi, (6) M. Latismus Dorsi, (7) M. Longisimus Dorsi, (8) M.
Coccigeosacralis, (9) M. Coccigeoiliacus, (10) M. Iliacus Externus, (11) M. Tensor Fascialatae, (12) M.
Pyriformis, (13) M. Gluteus, (14) M. Semitendinosus, (15) M. Semimembranosus, (16) M.
Gastrocnemius, (17) M. Peroneus.

10

2
11

13

12

14

15

17

19

21

23

16

18

20

22

24
Gambar 8. Struktur otot (ventral)

Keterangan: (1) M. Mylohydi Deus, (2) M. Hyoglossus, (3) M. Subhyoideus, (4) Pars Scapularis, (5) M.
Sternohyoi Deus, (6) Pars Episternalis, (7) Pars Sternalis, (8) Pars Abdominalis, (9) M. Obliqus
Externus, (10) M. Obliqus Internus, (11) Rectus abdominis, (12) Skripsionus indinus, (13) Obliqus
Internus , (14) Linea Alba, (15) M. Krudalis, (16) M. Aductor Magnus, (17) M. Sartorius, (18) M.
Aductor Longus, (19) M. Gracilis Mayor, (20) M. Aductor Brevis, (21) M. Gracilis Minor, (22) M.
Tibialis Anticus Longus, (23) M. Gastrocnemius, (24) M. Tibialis Posticus.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamtan yang diperoleh maka dapat dibahas beberapa bagian-bagian anatomi
pada katak sebagai berikut:

1. Sistem Otot

Tubuh katak dan juga kodok tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan
kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti
otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.

a. Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas : Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah
oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding perut.

b. Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).

c. Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.

Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan
menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.

2. Sistem Cardiovaskular

Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk
keatrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga
terjadipercampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2. Dari ventrikel darah yang kaya
O2dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit
untukmemperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali
peredarannya, darah melewatijantung 2 kali).

Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus,
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah)
dan berisi sel – sel darah (korpuskula), yakni sel –sel darah merah , sel darah putih dan keeping sel
darah. Jantung katak terdiri dari 3 ruang yaitu:

a) 2 atrium dan 1 ventrikel.

b) Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Sinus
venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung.

c) Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior

d) Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister).

e) Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik.

Untuk mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve),
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus
terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2, dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui
vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula – mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian
karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. pada saat itu, darah yang
mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi
maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang kaya
O2 dan miskin O2.

Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus menuju
arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari
seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula)
dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa keluar
melewati arteri konus tubular.

Pada katak dikenal adanya sistem porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik
(vena ) saja.

3. Sistem Respirasi

Sistem pernapasan pada katak ( Rana sp ) tersusun atas celah glotis laring, percabangan paru-paru
(bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru. Pada katak, oksigen berdifusi lewat
selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena
hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan
faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut , katak bernapas juga dengan paruparu walaupun
paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang
berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh
adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan
rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut
dan paru-paru, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen
yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari
jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan
demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

4. Sistem Digestorium

Sistem pencernaan pada katak terdiri dari mulut, kerongkongan, dari kerongkongan akan masuk ke
lambung, usus halus, usus besar, dan sisa makanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh
tubuh. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring, kerongkongan,
Lambung berwarna keputih-putihan yang terletak di sebelah kiri perut katak. Hal bahwa di dalam
lambung, makanan masih kenyal kemudian diteruskan ke usus., usus 12 jari, usus halus, usus besar,
dan kloaka. Kelenjar penceranaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pancreas. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat digunakan untuk
menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai dari esophagus yang
sagat pendek, terdiri dari konstruksi yang kecil-kecil, tepinya bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-
sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus
besar yang lebar. Setelah ke usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan.

5. Sistem Urogenital

Sistem Genitalia Jantan pada amphibi berupa sepasang testis, vasa eferentina dan cloaca. Testes
berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium (berupa selubung tipis).testes
adalah gonade yang menghasilkan spermatozoa. Di sebelah cranial testes di temukan adanya corpus
adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.

Kelompok katak merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat
kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina
akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan
menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap
ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak
yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum
dilanjutkan melalui oviduk.

Cranial ren dan bermuara pada ductus mesonephridicus (saluran kencing). Di sebelah kaudal
mengadakan pelebaran kecil di sebut vesicula seminalis yang menghasilkan kelenjar untuk
kehidupan sperma. Di sini sel kelamin jantan di beri suatu getah dari dinding vesicular seminalis,
akhirnya vesicula seminalis ini bermuara di dalam cloaka. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal,
ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Tidak memiliki organ
kopulatoris karena fertilisasinya terjadi secara eksternal.

6. Sistem saraf

Sistem syaraf katak dan kodok terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas
otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal
dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan
pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak
akan teradapat :

1) 2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.

2) 2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol


kebebasan.

3) Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.

4) 2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.

5) Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.

6) Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.

Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan
terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain –
lain.

H. Kesimpulan

Dapat di simpulkan dari hasil pembahasan diatasa antara organ reproduksi pada katak dan kodok
berbeda antara jantan dan betina. Pada jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya
keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut
mesdrchiutn. Jantung katak dan kodok terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atrium kanan, dan
ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima darah yang sedikit oksigen dari seluruh
tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Sistem syaraf katak terdiri atas
syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi
tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Tubuh katak tersusun atas 3 macam otot, Otot lurik, Otot
daging gilig, Otot daging sfingter.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Anatomi Rana sp. (Online). Tersedia
http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/anatomi-hewan.html. Diakses 16 Desember 2011.

Team Teaching. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan .Gorontalo: Laboratorium Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Gorontalo.

http://faisal.blogspot.com/2012/06/katak.html

http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/anatomi-ikan mas.html

A. TUJUAN

Untuk mengetahui alat-alat tubuh (organ viscera) pada amphibi.

B. LANDASAN TEORI

Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat.

Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi
mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip.
Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi
mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans).

Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas
dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh
berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm).

Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya
pigmen dalam dermis, yaitu :

1. Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat.

2. Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.

3. Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau


Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.

Tubuhnya mempunyai sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung
menjadi satu dalam kloaka.

Amphibi dibagi menjadi 3 ordo :

1. Stegoephalia
Memiliki tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia
yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa kaki)

2. Caudata
Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae (salamander
yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan Asia); Megalobratrachus
maximus (salamander yang biasa dimakan di Jepang)

3. Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor.
Anggota gerak belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh Rana
(katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar (Bufomarmus).

Bangkong kolong memiliki nama ilmiah Bufo melanostictus Schneider, 1799. Bangkong ini juga
dikenal dengan beberapa nama lain seperti kodok buduk, kodok berut, kodok brama yang berwarna
kemerahan, dan Asian black-spined toad.

Kodok ini menyebar luas mulai dari India, Republik Rakyat Cina selatan, Indochina sampai ke
Indonesia bagian barat. Di Indonesia, dengan menumpang pergerakan manusia, hewan amfibi ini
dengan cepat menyebar (menginvasi) dari pulau ke pulau. Kini bangkong kolong juga telah ditemui
di Bali, Lombok, Sulawesi dan Papua barat.

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo melanostictus

Kodok berukuran sedang, yang dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar. Bangkong jantan
panjangnya (dari moncong ke anus) 55-80 mm, betina 65-85 mm. Di atas kepala terdapat gigir keras
menonjol yang bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata;
hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang
kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk.

Bagian punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai
kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan atau hitam keabu-abuan. Terdapat
bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman.

Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan kaki dengan
warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan selaput renang yang sangat
pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam kemerahan.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Katak Buduk
2. Alat Bedah
3. Foto Kamera atau Kamera Handphone
4. Jarum
5. Papan Sectio

6. Sarung Tangan

7. Masker

D. LANGKAH KERJA

1. Katak di bius dengan menggunakan eter atau cheloroform.

2. Katak di terlentangkan pada pnggungnya, pada bagian medial, kulitnya di gunting mulai dari
ujujng posterior sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh.

3. Selama membuka kulit tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel pada otot
daging di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk ruang-
ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging yang disebut sacci.

4. Perhatian musculi dibagian ventral.

5. Otot daging dibuka, dengan cara menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba (
digaris medial ) mulai dari ujung posterior sampai kebatas caput ( kepala ). Pada waktu menyayat
harus hati-hati karena tepat dibawah linea alba terdapat vena abdominalis.

E. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan dari
bedah katak buduk. Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk deskripsi seperti brikut ini :

1. Bentuk luar tubuh katak buduk


2. Sacci Lymphatici (kantung-kantung limpha)

Merupakan kantung berisi cairan limpha yang berguna untuk melindungi jaringan-jaringan yang
terdapat dibawahnya pada waktu kehilangan air dikulitnya.

Keterangan :

1. Saccus submandibularis

2. Saccus pectoralis

3. Saccus branchialis ( humeralis )

4. Saccus abdominalis
5. Saccus lateralis

6. Saccus femoralis

7. Saccus crusalis

3. Systema Muscularis (otot daging)

Hanya dapat dilihat dari bagian ventral

4. Situs Viscerum

Merupakan alat-alat didalam rongga perut ( cavum abdominalis ) yang ditutupi oleh peritoneum (
selaput rongga perut ).
Keterangan :

1. Vesica fellea

2. Hepar

3. Ventrikulus

4. Rectum

5. Ova

6. Vesica urinaria

7. Anus

8. Cor

9. Ileum dan jejenum

10. Duodenum

a. Hepar ( hati )

Posterior dari cor, warna coklat. terdiri 2 bagian, yaitu :


• Lobus dexter (kanan)

• Lobus sinister (kiri)

Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi
untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai
tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.

b. Cor ( jantung )
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat
cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

c. Vesica fellea ( empedu )

Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.

d. Vesica urinaria
Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior
coelom.

e. Gonad
Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik.Pada jantan ada 2
testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum
bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.

f. Ventrikulus ( lambung )

Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dan melengkung kesebelah kanan.

g. Duodenum

Lanjutan dari ventrikulus.


h. Usus

Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.

i. Pulmonum ( paru-paru )
Berwarna merah muda, sepasang dikiri kanan cor. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu
sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.

j. Rectum

Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.

k. Anus
Yaitu merupakan lubang pengeluaran.

F. PEMBAHASAN

Kodok berukuran sedang, yang dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar. Bangkong jantan
panjangnya (dari moncong ke anus) 55-80 mm, betina 65-85 mm. Di atas kepala terdapat gigir keras
menonjol yang bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata;
hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang
kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk. Bagian punggung
bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai kehitaman. Ada
pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil
kasar di punggung dengan ujung kehitaman.Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil
agak kasar. Telapak tangan dan kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang,
atau kaki dengan selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam
kemerahan.

Adapun bagian-bagian dari organ kodok buduk tersebut yaitu sebagai berikut :

1 .Cor
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat
cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Pulmo
Pulmo pada amphibi jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat
pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
3. Hepar
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi
untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai
tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.

4. Ventriculus
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri

5. Gonad.

Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik.Pada jantan ada 2
testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum
bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.

6. Vesica fellea

Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.

7. Vesica Urinaria

Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior
coelom.

8. Duodenum

Lanjutan dari ventrikulus.

9. Usus

Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.

10. Rectum

Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.

11. Anus

Yaitu merupakan lubang pengeluaran.

G. KESIMPULAN
Katak mempunyai sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan
meompat. Extremitas anterior lebih pendek . terdiri atas empat jari. Sedangkan pada extremitas
psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari. Juga terdapat membran renang yang
berfungsi untuk membantu berenang di dalam air.
Sistem siekulasi pada katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi menjadi 3
ruangan, yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respiras pada katak dewasa bernapas dengan
menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat masih dalam bentuk kecebong menggunakan
insang.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri Yogyakarta.

Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga.

Winarni, susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo Semarang.

Anda mungkin juga menyukai