Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Amfibi adalah salah satu hewan bertulang belakang (vertebrata), memiliki


ciri kulit licin dan berkelenjar serta tidak bersisik. Sebagian besar Amfibi
mempunyai anggota gerak seperti tungkai dan jari-jari. telurnya tidak
bercangkang, dan diletakkan dalam air atau tempat yang lembab untuk
menghindari kekeringan. Katak yang merupakan amphibi memiliki sistem
organ yang lengkap. Dari sinilah terlihat kerumitan tubuh makhluk hidup.

Pengetahuan terhadap sistem organ pada manusia sangatlah penting,


khususnya di bidang kedokteran. Hal itu disebabkan karena adanya filsafat
ilmu pengetahuan yang mengharuskan agar setiap individu harus memiliki
pengetahuan tentang dirinya sebelum memiliki pengetahuan tentang hal-hal
disekitarnya.

Tubuh vertebrata sangat identik dengan tubuh manusia yang dapat dilihat
dari sistem organ dan fungsinya. Hal itulah yang mempermudah dalam
mempelajari sistem organ yang ada pada manusia, dengan menggunakan tubuh
hewan vertebrata sebagai objek pengamatan berkaitan dengan susunan
tubuhnya.

Terkhusus pada katak yang termasuk ke dalam hewan amphibi memiliki


sistem organ yang paling lengkap untuk mewakili hewan vertebrata. Amphibi
berasal dari kata Yunani (Amphi= rangkap + bios = hidup). Sebagian besar dari
kelas ini menunjukkan bahwa mempunyai fase kehidupan di air dan kemudian
mempunyai fase kehidupan di darat. Pada kedua fase ini menunjukkan sifat
antara ikan dan reptilia dan menunjukkan bahwa amphibia merupakan suatu
kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air.

Alternatif pembelajaran sistem organ pada manusia dapat diperoleh dari


anatomi hewan vertebrata yang memang menempatkannya pada struktur paling
mirip dengan yang ada pada manusia. Sehingga membutuhkan ilmu nyata
tentang teori tersebut.

Hal tersebut sangat membantu dalam hal pembelajaran sistem organ pada
makhluk hidup, khususnya pada hewan dan manusia. Hal tersebutlah yang
melatarbelakangi sehingga kami mengadakan praktikum tentang anatomi
hewan vertebrata.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana morfologi dan organ penting dalam pencarian vertebrata


2. Bagaimana mengenal system pencernaan dan respirasi ikan

C. Tujuan

1. Untuk mengenal morfologi dan organ penting dalam pencarian vertebrata


2. Untuk mengenal sistem pencernaan dan respirasi ikan
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada katak dewasa bagian anterior glandula pituitaria ini menghasilkan


hormon yang merangsang gonad menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan
implantasi kelenjar ini dengan sukses pada seekor katak dewasa yang tidak dalam
keadaan berkembangbiak, maka mulai saat itu segera terjadi perubahan.
Implantasi pada hewan betina mengakibatkan hewan itu menghasilkan ovum yang
masak. Implantasi pada hewan jantan mengakibatkan hewan itu menghasilkan
sperma (Adnan. 2013. Hal: 90).

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada
di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui sepalut rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit,
ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk
lewat kulit akan melewati vena kulit kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan
seluruh tubuh. (Saiful. 2018. Hal: 53).

Panjang sistem pencernaan vertebrata juga berkorelasi dengan jenis


makanannya. Secara umum, herbivora dan omnivora memiliki saluran pencernaan
yang lebih besar, relatif terhadap ukuran tubuhnya, dibandingkan dengan
karnivora. Vegetasi (tumbuhan) lebih sulit dicerna dibandingkan dengan daging
karena mengandung dinding sel. Saluran pencernaan yang lebih panjang akan
menyediakan lebih banyak waktu untuk pencernaan dan lebih banyak penyerapan
nutrien. Satu model kasus adalah katak yang mengubah jenis makanan yang
dikonsumsi setelah mengalami metamorfosis. Kecebong (larva katak) yang
memakan alga memiliki usus yang lebih pendek relatif terhadap ukuran tubuhnya.
(Campbell. 2016. Hal: 7).

Amfibi adalah salah satu hewan bertulang belakang (vertebrata), memiliki ciri
kulit licin dan berkelenjar serta tidak bersisik. Sebagian besar Amfibi mempunyai
anggota gerak seperti tungkai dan jari-jari. telurnya tidak bercangkang, dan
diletakkan dalam air atau tempat yang lembab untuk menghindari kekeringan
(Pradana. 2013. Hal: 55).

Termilogi “amphibia” diterapkan pada anggota kelas ini karena sebagian besar
hewan menghabiskan tahap awal siklus kehidupannya di dalam air, dari bentuk
larva berupa kecebong yang bernafas dengan insang luar kemudian larva
mengalami metamorfosis menjadi anak katak dengan alat pernafasan berupa paru-
paru. Kehidupan demikian ini tidak mutlak untuk semua amfibi, ada beberapa
yang tidak pernah meninggalkan air dan yang lainnya ada yang tidak pernah
masuk kedalam air pada tahap tertentu dari siklus kehidupannya. Ada juga yang
tidak punya paru-paru sampai dewasa dan bernafas melalui kulit, karenanya kulit
tersebut selalu basah dan glandular (Sukiya. 2018. Hal: 243).

Menurut Jasin (1992), ciri-ciri khusus dari amphibi adalah sebagai berikut:

1. Kulit selalu basah dan berkelenjar (yang masih senang di air atau dekat air),
tidak bersisik luar.
2. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang; berjari 4-5 atau
lebih sedikit; tidak bersirip.
3. Terdapat dua buah nares (lubang hidung sebelah luar) yang menghubungkan
dengan cavum oris. Padanya terdapat klep untuk menolak air (waktu dalam
air). Mata berkelopak yang dapat digerakkan; lembar gendang pendengar
terletak disebelah luar. Mulut bergigi dan berlidah yang dapat dijulurka
kemuka.
4. Skeleton sebagian besar berupa tulang keras, tempurung kepalanya memiliki
dua condyl; bila memiliki costae (tulang rusuk) tidak menempel pada sternum
(tulang dada).
5. Cor terbagi atas tiga ruangan, yakni dua ruangan auricula (serambi) dan satu
ruang ventriculum (bilik), mempunyai satu atau tiga pasang archus aorticus,
erythrocyte berbentuk oval dan bernukleus.
6. Pernapasannya dengan insang, paru-paru kulit atau celah mulut (Rima oris).
Pernapasan itu dapat terpisah atau kombinasi paru-paru dan kulit atau insang
kulit. Insang terdapat dalam beberapa fase dalam sejarah hidupnya; memiliki
pita suara baik baik pada kintel maupun pada katak.
7. Otak memiliki 10 pasang nervi cranialis.
8. Suhu tubuh tergantung pada lingkungannya (poikilothermis).
9. Fertilisasi terjadi di luar atau di dalam tubuh, kebanyakan ovipar; berkuning
telur (yolk) dan terbungkus oleh zat gelatin; membelah secara holoblastis;
tidak memiliki membrana embryonic. Larva yang hidup di air mengalami fase
metamorphosis menjadi hewan dewasa.
Pada dasarnya semua amfibi adalah karnivora, untuk jenis amfibi yang
berukuran kecil makanan utamanya adalah artropoda, cacing dan larva
serangga. Untuk jenis amfibi yang berukuran lebih besar makanannya adalah
ikan kecil, udang, kerang, katak kecil atau katak muda, kadal kecil dan ular kecil
(Darmawan, 2011. Hal: 876).

Keuntungan kehidupan di darat adalah tersedianya oksigen dalam jumlah


yang banyak dibandingkan di dalam air. Tetapi masalahnya bahwa air tubuh dapat
hilang dengan mudah melalui permukaan yang basah, tipis dan permeabel dan
mempunyai pembuluh darah yang berfungsi sebagai membran pernapasan.
Sebagian besar hewan darat telah menyesuaikan diri terhadap keadaan ini dengan
mengembangkan alat pernapasan berupa trakea atau paru-paru, dimana membran
pernapasan terletak jauh di dalam tubuh, yaitu dalam ruang- ruang dalam
kelemabapan nisbi yang mendekati 100%. Disamping itu karena kadar oksigen
udara begitu tinggi, maka sedikit udara yang harus diganti pada setiap
pengambilan napas.

(Sutrisno. 2017. Hal: 91)


Hewan Amphibi tidak mempunyai ekor dan leher. Kepala dan badan tanpa
batas nyata. Pada tingkat larva atau kecebong hidup dalam air dan bernafas
dengan insang, setelah dewasa hidup didarat dan bernafas dengan paru-paru.
Termasuk hewan poikiloterm dan fertilisasi eksternal. Pada katak jantan dewasa,
terdapat penebalan kulit berwarna gelap pada bagian ventral jari pertama kaki
muka. Bagian ini terutama tampak jelas pada waktu musim kawin. Fungsi kulit
yang menebal ini adalah untuk memegang tubuh katak betina pada waktu
melakukan perkawinan (Muslimin. 2013. Hal: 60).
BAB III

METODOLOGI

A, Pelaksanaan praktikum

1. Hari, Tanggal praktikum : Jum’at, 23 April 2021


2. Waktu praktikum : 13.00 WIB - Selesai
3. Tempat praktikum : Laboratorium Tadris Kimia UIN Mataram

B. Alat dan bahan praktikum

1. Eksperimen I (Morfologi)
a. Alat-alat praktikum
-
b. Bahan-bahan praktikum
1) Katak (Rana sp)
2) Kelinci (lepus curpaeums)
3) Burung Merpati (colombidae)
4) Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
5) Tissue
6) Klorofoam
2. Eksperimen II (Anatomi)
a. Alat-alat praktikum
1) Alat bedah
2) Papan bedah
3) Pin
b. Bahan-bahan praktikum
1) Katak (Rana sp)
2) Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
3) Tissue
4) Klorofoam

C. Cara kerja
1. Morfologi (Ikan Nila, Katak, Burung, dan Kelinci)
a. Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
1) Diletakkan ikan menghadap ke kiri, Digambar morfologinya secara
utuh.
2) Bagian ikan secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian, kepala
dari mulut ke depan hingga akhir penutup insang.
3) Tubuh dari penutup insang hingga anus. Ekor dan anus hingga
ujung sirip. Panjang tubuh baku mulai dari ujung mulut hingga
pangkal ekor sedangkan Panjang total dari ujung mulut hingga
ujung ekor.
4) Disebut bagian-bagian organnya yang meliputi: kepala, mulut, ekor,
perut, sirip punggung, sirip perut mata dan anus.
b. Katak (Rana sp)
1) Diletakkan katak menghadap ke kiri
2) Digambar secara utuh dengan kaki depan tegak dan kaki belakang
tertekuk.
3) Digambar dan diperhatikan organ mulut, lubang hidung, mata,
tympanium, tubuh, tungkai depan dan tungkai belakang beserta
anus.
c. Burung Merpati (Columbidae)
1) Diikat burung merpati dengan tali raffia, ditenangkan.
2) Digambar morfologinya dengan kepala menghadap ke kiri
3) Digambar morfologi secara keseluruhan. Pada bagian kepala
terdapat paruh yang bentuknya seperti kerucut pendek (conus), mata
kecil dan hitam pupil bulat. Kepala dan leher tertutup bulu yang
halus. Pada tubuh terdapat sepasang sayap, yang bentuknya
bervariasi dan susunannya khas. Bulu halus pada bagian yang lain
dan sepasang kaki berjari lima, bercakar dan bersisik. Bagian ekor
bulunya besar-besar dan tersusun sebagai alat kemudi tatkala
terbang.
d. Kelinci (Lepus Curapaeums)
1) Digambar morfologi secara keseluruhan dengan badan yang
menghadap kekiri. Hampir selurut tubuh ditumbuhi rambut yang
lembut. Pada bagian kepala terdapat mulut yang rumus giginya
tertentu, lubang hidung dan daun telinga. Pada bagian tubuh
tertentu, lubang hidung dan daun telinga. Pada bagian tubuh
terdapat dua pasang kaki, glandula mamae, yang terdapat dibagian
bawah belakang. Ekor kecil terletak di atas anus.
2. Anatomi (Ikan Nila dan Katak)
a. Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
1) Pengenalan sistem pencernaan dan respirasi pada ikan.
2) Diletakkan ikan menghadap kekiri.
3) Disayat daging dari daerah punggung hingga bagian bawah perut.
4) Di perhatiakan bagian-bagian sistem pencernaan yang ada.
5) Digambar secara utuh topografi ikan yang dihadapan anda
selanjutnya diberi keterangan organ-organ system pencernaan dan
respirasi dengan benar.
b. Katak (Rana sp)
1) Disiapkan klorofoam secukupnya pada alat suntik.
2) Dibius katak dengan menyuntikkan klorofoam pada bagian hidung
dan ditunggu hingga pingsan.
3) Direntangkan katak pada papan bedah, ditusuk ke empat jari katak
menggunakan jarum pentul atau pin.
4) Digunting perut katak dari bagian bawah hingga bagian bawah leher
5) Dihilangkan daging yang terdapat pada bagian dada sehingga
terlihat organ-organ dalamnya.
6) Diamati bagian organ-organ yang terdapat pada katak
7) Digambar secara utuh topografi katak,diberi keterangan organ,
system pencernaan dan respirasi dengan benar.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

No Gambar Data Hasil Pengamatan


1 Eksperimen 1 (Morfologi) 1. Mata (Organumpicus)
a. Burung Merpati (Columbidae) 2. hidung (narest)
3. paruh (rostrum)
4. kepala (caput)
5. sayap (regines)
6. ekor (caudal)
7. kaki (pess)
8. bulu (plumulae)
9. leher (serviks)
10. jari kaki (digiti)
11. anus (dubur)
12. penutup telinga (porus acuschus
Ekstremus.
13. paha (famur)
14. badan seluruh (crunus acuschus
Ekstremus)
b. kelinci (Lepus curpaecums) 1. kepala (caput)
2. mata (organumpicus)
3. telinga (apriculate)
4. hidung (narest)
5. leher (serviks)
6. kaki (pess)
7. perut (apdoman)
8. ekor (caudal)
9. anus (dubur)
10. celah mulut (rimabris)
11. punggung (dorsa)
12. paha (famur)
13. lengan atas (branchium)
14. lengan bawah (anterbranchium)
15. susu (glandula mamae)
16. lidah (lingua)
17. gigi (dantis)
18. kumis (florica)

c. Ikan Nila (Oreochromis


(Niloticus)

1. kepala (caput)
2. mulut (rimabris)
3. ekor (kauda)
4. perut (apdomen)
5. sisik (scuama)
6. sirip punggung (dorsal)
7. sirip perut (pervic)
8. mata (organumpicus)
9. anus (dubur)
d. Katak (Rana sp)

1. kepala (caput)
2. mulut (rimaouris)
3. mata (organumpicus)
4. telinga
5. hidung (nares)
6. kulit
7. anus (dubur)
8. jari kaki dan tangan
9. lengan atas (branciur)
10. lengan bawah (anter branchium)
11. selaput (reobatrachus vetilenus)
12. paha (famur)
13. perut (apdomen)
14. lidah (lingua)
15. leher (serviks)
16. telapak tangan (manur)

2 Eksperimen 2 (Anatomi)
a. Katak (Rana sp) 1. kerongkongan (esofagus)
2. lemak tubuh (fat)
3. hati (hepar)
4. empedu (fesika falea)
5. pancreas (pacreas)
6. lambung (ventrikulus)
7. usus halus (intenstinum kresium)
8. ileum
9. ginjal (ren)
10. usus besar (intensium tenu)
11. kantong air seni (Bladder)
12. Kloaka
13. Anus (dubur)
14. Jantung (corr)
15. paru-paru (pulmonu)
16. Rahang atas (Maksila)
17. Rahang Bawah (Mandibula)

b Ikan Nila (Oreochromis 1. Mulut (Oris)


Niloticus) 2. Faring (fariniks)
3. insang (branchia)
4. hati (hepar)
5. jantung (corr)
6. limpa (spelen)
7. Pangkreas (pancreas)
8. usus (intestine)
9. kantung kemih (urinay bladder)
10. ovarium (ovary)
11. kantung renang (swimm
blodder)
12. gabungan system urania peng-
luaran kencing (urine genital
open
ing)
13. alat perkembangbiakan (sistem
genetalis).
14. sirip punggung (dorsal wortal)
15. ginjal (kitney)
16. perut (stomath)
17. tulang belakang (spinal carol)
18. saluran pencernaan (pitorik
Cecum)
19. otak (brain)
20. otak memproses bau (invoktory
bolb)
B. Pembahasan

Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang


belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau
notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa
embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem
penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). ubuh vertebrata
mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh
rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-
tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang
tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit
vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan
rambut.
Pada pisces, sisik nya berfungsi sebagai pelindung tubuh mereka dan
membantu bergerak dengan halus karena sisiknya dilapisi dengan lendir.
saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah
belakang/posterior) berturut-turut : mulut/rongga mulut, esophagus, lambung,
hati, empedu, pankreas, dan usus. Organ tambahan yaitu ginjal, hati, empedu
dan kelenjar pancreas. Pada amfibi sistem pencernaan pada katak terdiri dari
lambung yang menggembung besar, usus halus yang melingkar-lingkar. Pada
lambung melekat kalenjar pankreas. Saluran dari hati bersatu dengan saluran
dari pankreas, bermuara di usus duabelas jari. Agak ke tengah dekat usus
duabelas jari, terdapat benda bulat berwarna coklat, yaitu limpa. Usus halus
sangat panjang, tetapi usus tebal sangat pendek. Di tengah-tengah agak
menempel punggung, terdapat ginjal sepasang, panjang, panjang, dan berwarna
coklat. Didepan ginjal tampak pembuluh vena besar.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dankloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Hati
menghasilkan empedu sedangkan pada mamalia sistem pencernaan terdiri dari
kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari
4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual.
Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas
yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis,
panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai
cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri
dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
Perbedaan yang dapat dilihat adalah struktur jantung dan hati pada
masing-masing kelas. Pada pisces Peredarah darah pada ikan yaitu peredaran
darah tertutup. Jantung ikan beruang dua yaitu sebuah serambi dan sebuah bilik
(ventrikel). Darah mendapat O2 dalam filamen-filamen insang. Sistem
peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua
kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-
paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke
jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Pada katak memiliki kulit yang licin dan lembap tujuannya untuk
membantu menyerap oksigen dan sebagai udara pernafasan, memudahkannya
bergerak didalam air, membantu melarikan diri dari mangsanya, dan menarik
lawan jenis agar tertarik untuk bereproduksi. Dan pada katak terdapat selaput
dikakinya bertujuan untuk melakukan pergerakan lebih cepat, jika dalam air
selaput tersebut sangat membantu dalam renang yang cepat, tapi jika berada di
daratan selaput tersebut sangat membantu untuk melompat jauh dan tidak
mudah terjebak jika berada dilumpur.
Pada amfibi jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium
kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel
terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke
atrium. Pada reptile khususnya memiliki jantung yang terdapat tiga atau empat
ruang. Jantung pada reptile hampir dikatakan sempurna hanya saja masih
terdapat lubang pada lobus kiri. Pada aves
Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni
sistem dalam peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah
tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat
ruangan (dua buah atrium dan dua buah ventrikulus) yang dibungkus oleh
perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan dan hanya memiliki
satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna
sehingga dinding itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya
oksigen dan yang miskin oksigen. Pembagian jantung yang sempurna itu
memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua kali pada setiap kali
darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai akibatnya,
darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta
vertebrata lainnya sedangkan pada mamalia Jantung berbilik empat pada
mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara
sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner).
Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada
pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi
lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan
lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan
vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
Morfologi kelinci yaitu pada tubuh kelinci bagian dorsal terdapat kepala,
leher, badan sertaekor, dan pada bagian kepala (Caput) telah diketahui mata
dan Mempunyai dauntelinga yang panjang dan menghadap ke depan , Mata
yang besar terletak di bagian samping dari kepala. Kelopak mata ada dua
macam yaitu: Palpebrasuperior dan palpebra inferior

Selain itu juga pada kepala (caput) terdapat ronggamulut (rima oris) yang
terdapat pada 2 bibir yaitu (bibir atas dan bibir bawah).Lubang hidung terletak
di moncong. Vibrissae berupa rambut- rambut kaku.Menurut Tim Dosen
Anatomi Hewan (1991), berfungsi untuk mendeteksimakanan waktu didalam
tanah. Lingua dilapisi oleh mucosa, penuh dengantonjolan- tonjolan kecil yang
mengandung gerombolan sel syaraf atau indera perasa yang berhubungan
dengan ujung- ujung syaraf.Tubuh bagian luar kelinci(Lepus nigricollis)di
lapisi oleh kulit danditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung silindris.
Mempunyai gigi seriyang di gunakan untuk memotong- motong makanan
sebelum makanan ditelan..Kaki berjumlah dua pasang, kaiki bagian depan
lebih pendek daripada bagian belakang (Rictche, 1983).Pada pengamatan juga
ditemukannya.Pada bagian Leher (cervix) kelinci (Lepus nigricollis) ini
merupakan bagian penghubung antara kepala dan badan. Sedangkan pada
bagian Badan(Truncus) terdapat thorax, abdomen, dorsum, glatea, pineum, dan
glandula mamaePada bagian Ekornya (Cauda) tampak lebih pendek karena
sebagian besar tersembunyi dibalik perutnya yang berrambut tebal (Oliver,
1984). Litetatur yangtercantum sama dengan pengamatan yang telah
dilakukan.Menurut Brotowidjoyo (1994) kelenjar air susu berjumlah 4 atau 5
pasang,dengan putting- putting tampak jelas dari luar. Alat kelamin hewan
betina berupavagina dan hewan jantan berupa penis sebagai alat kopulasi
(Kastawi, 1992).Organ ektremitas berupa kaki depan dan kaki belakang. Pada
kaki depandibagi menjadi branchium (lengan atas yang berupa numerus),
anterobranchium(lengan bawah yang berupa radius dan ulna), manus yang
berupa digiti dan ossacarpalli (pergelangan tangan), ossametakarpa (tulang
telapak tangan)dan phalagus pada kaki bagian belakang terdiri dari femur
(sebagai tungkai atas), crus (sebagaitungkai bawah yang terdiri dari tibia dan
fibulla), pes yang terdiri dari ossatarsalia(tulang pergelangan kaki),
ossametacarpalia, telapak kaki dan phalagus jari-jari(digiti) yang berjumlah 5
jari, ukurannya lebih pendek dari kaki belakang. Padakaki bagian belakang
berjumlah 4 jari, dengan ukuran lebih besar dan kuat darikaki depan yang
digunakan untuk melompat, anusnya terdapat di bawah ekor.Jejak lompatan-
lompatannya mempunyai ciri- ciri yang khas. Untuk lompat-lompatan pendek,
kaki belakangnya yang kuat memungkinkan berlari dengankecepatan 70 km
per jam (Oliver, 1984). Sebagaimana pengamatan yang telahdilakukan juga
terdapat organ ektremitas sebagaimana yang terdapat dalamliterature.

Anatomi dalam kelinci (Lepus nigricollis) meliputi organ- organ


viscerayaitu sebagai berikut:A.Sistem Respirasi Kelinci (Lepus nigricollis)
Pada pengamatan system pernafasan pada kelinci terdapat satu pasanghidung,
lubang hidung, parink, larink, kemudian paru-paru yang berwarna
merahkekuning-kuningan yang terletak dekat dengan tulang rang. a. Kastawi
(1992),udara masuk melalui cavum oris (lubang hidung) kemudian masuk ke
pharynxmelalui rima glottides masuk ke larynx, kemudian masuk menuju
epiglottis danaparatus vocalis yang terdiri dari ligamentum vocale ynag berada
di larynx danmenuju ke trakea yang bercabang dua menjadi bronkhi dan
bercabang lagi didalam pulmonum yang di dalamnya terdapat gelembung-
gelembung alveoli yang berhubungan dengan bronchioli. Gelembung alveoli
ini diliputi oleh kapiler darahdan dari sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2.

Pada pengamatan yang telah dilakukan pada kelinci terdapat mulut, gigi,
pharynx, oesophagus, ventriculus, intestinum yang berkelok-kelok yang
berwarna biru tua kaena pada pengamatan yang telah dilakukan pada
intestinum tersebutmasih terdapat makanan-makanan dan sekaligus feses, dan
anus.Sistem pencernaan pada kelinci (Lepus nigricollis)terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari: cavum
oris, pharynx, oesophagus, ventriculus, intestinum, dan anus. Sedangkan
kelenjar pencernaannya antara lain yaitu: glandulae salivarae (kelenjar ludah),
glandulaemucosae, hepar (hati), dan pancreas (Katawi, 1992).Menurut Oliver
(1984) hewan ini mempunyai sistem pencernaan makanananeh yang
membantunya menahan makanan bergizi. Mereka mengeluarkanmakanan yang
sudah setengah dicerna bersama kotorannya, kemudian dimakankembali,
dicerna untuk kedua kalinya dan vitamin- vitaminnya yang penting akan
diserap.

Pengamatan yang telah dilakukan sistem sirkulasi pada kelinci


(Lepusnigricollis) adalah tertutup. Jantung relatif kecil terletak dalam cavum
thoraxica(rongga dada) yang terbungkus kantong pericardium yang berlapis
dua peredarandari jantung (Cor) yang berfungsi sebagai alat pemompa darah
dilanjutkan ke pulmo melalui archus sinistrum, kemudian menuju ke cauda
melalui archusmelalui archus aortichus yaitu sebagai arteri caudalis. Pada
sistem sirkulasi kelinci (Lepus nigricollis) mempunyai karakteristik yang
paling menonjol adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator
dan arteri subklavia kiri.Arteri innominator itu juga bercabang menjadi 3,
yaitu: arteri subklavia kanan,arteri karotis kanan, dan arteri karotis kiri terdapat
2 buah vena cava anterior (kiridan kanan). Ini berbeda pada manusia, pada
manusia hanya ada satu terletak disebelah kiri.

Pada praktikum yang telah dilakukan praktikan tidak membuka


kepalakelinci sehingga tidak mengamati bagian otak dari kelinci. Menurut,
Kastawi,(1992)Sistem syaraf pada kelinci (Lepus nigricollis) terdiri atas 2
bagian yaitu:sistem saraf pusat dan saraf periferi. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak danmedula spinalis (sum- sum tulang belakang) yang terdapat pada di
dalam canalisvertebralis dan berhubungan dengan otak melalui foramen
magnu.Pada bagian otak terdiri dari cerebrum (otak besar) dan cerebellum
(otak kecil). Cerebellum mempunyai permukaan yang berlekuk yang berfungsi
sebagaikoordinasi aktifitasnya. Sedangkan sistem saraf perifer (sistem saraf
tepi) berfungsi untuk mengumpulkan informasi yang dalam bentuk rangsang
listrik (implus) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada
saraf pusat.Dan juga membawa implus dari pusat saraf menuju pusat motorik
tubuh.

Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis)berupa ginjal yang


berbentuk seperti biji kacang. Ruang median ginjal disebut pelvis renalis dan
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Urin dikeluarkan oleh
duaginjal yang di salurkan di ureter dan ditampung di kantung urinaria
(urinaria bladder), dinding otot bekerja secara voluntery sehingga memaksa
urin keluar dariuretra (Boolotion, 1979).Sistem reproduksi tersusun atas sistem
genital interna dan eksterna. Padahewan betina organ interna berupa sepasang
ovarium dan uterus. Ovarium terletak sebelah kaudal dari ren dan didalamnya
terdapat folikel-folikel Graaf berbentuk gelembung. Uterus berjumlah sepasang
dan berkelok-kelok dan terbagi atasinfundirambutm, tuba, dan uterus. Organ
ksterna tersusun atas vagina, vulva,labium majus, labium ninus, dan clitoris.

Kelinci terkenal karena kemampuan reproduksinya, yang betina


berevolusisegera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu
kelinci betinamempunyai sistem reproduksi yang istimewa, yaitu mampu
mengandung 2rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda.
Pembuahan pada rahimyang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang
satunya lagi. Gejala ini disebutSuperfetasi, dan meskipun langka dianggap
cukup sering terjadi. Sedangkan pada jantan memiliki organ reproduksi interna
dan eksterna. Padaorgan interna terdiri dari testis dan epididimis. Testis
terdapat sepasang yangterletak dalam scrotum. Testis merupakan pengahasil
sperma terus dikeluarkanmelalui epididimis yang merupakan tempat
pematangan kemudian kevasdeferens. Sedangkan pada organ eksterna berupa
penis. Penis ini merupakanmerupakan alat kopulasi dan tersusun dari corpus
cavernosusm penis dan corpusgavernosum urethrae. Disamping itu juga
terdapat kelenjar-kelenjar yangmembantu sistem reproduksi (Kastawi, 1992).
Pemaparan tersebut sebagaimanayang telah dilakukannya pengamatan dengan
menghasilkan hasil seperti itu pula.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan


bahwa setiap organ memiliki bentuk dan warna yang berbeda-beda sesuai
dengan fungsinya. Seperti pada warna jantung dan paru-paru yang memiliki
warna dominan merah yang menunjukkan bahwa banyak hemoglobin yang
terdapat di dalam darah yang berfungsi untuk megikat oksigen. Setiap organ
juga tersusun secara sistematis sesuai dengan fungsi masing-masing organ.
Organ-organ tersebut tergabung menjadi sistem organ yang memiliki tujuan
yang sama, seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem
pencernaan, dan sistem organ ekskresi dan reproduksi (urogenitalia).
A. Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati-hati dalam memisahkan
organ-organ dalam katak sehingga organ katak tidak rusak.
2. Diharapkan kepada asisten agar dapat meningkatkan bimbingannya
sehingga praktikan dapat melakukan pengamatan dengan baik dan benar.
3. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan alat praktikum yang lebih
lengkap dan baik agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2013. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Erlangga.


Hal: 90.

Campbell, Neil. 2016. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Bandung. Hal: 7

Darmawan, Boby. 2008. Keanekaragaman amfibi diberbagai tipe habitat. Jakarta:

Erlangga. Hal: 876

Muslimin. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Palu: Bandung. Hal: 60

Saiful. 2018. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya. Hal: 53

Sukiya. 2018. Biologi Vertebrata. Malang: Erlangga. Hal: 243

Sutrisno. 2017. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga. Hal: 91

Pradana. 2013. Buku Panduan Lapangan Keanekaragaman Jenis Herpetofauna.


Jakarta: Erlangga. Hal: 55

Anda mungkin juga menyukai