Anda di halaman 1dari 40

Tugas

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biosistematika Hewan oleh dosen
pengampuh
Ibu Regina Valentine Aydalina, S. Pd., M.Sc
Disusun Oleh :
Novita Meylia Panti (432419052)
Biologi nondik A

JURUSAN BIOLOGI
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
“Amphibi”

Amphibia merupakan suatu kelas hewan bertulang belakang (vertebrata) yang


mencakup hewan salamander, cacing, kodok, dan bangkong. Istilah ampibhia
berarti “kehidupan rangkap”, yaitu kehidupan yang menyangkut cara hidup hewan
ini di air maupun di darat. Perbedaan antara amphibia dan reptilia sebagai kerabat
terdekatnya, terletak pada kulitnya yang lembut, basah dan tidak tertutup oleh apa
– apa serta kulit telurnya yang tidak terdiri atas kulit yang keras dan lentur yang
dapat mencegah telur jadi kering. Oleh karena itu telur amphibia hanya dapat hidup
di air atau di tempat basah. Kita mengenal kira – kira 3000 spesies amphibia yang
msih hidup yang dapat dibagi menjadi 3 ordo yaitu : pertama, Apoda atau
salamander cacing (kira – kira 150 spesies) yang “bagian besar masa hidupnya ada
dalam tanah; kedua, Cudata atau salamander (250 spesies); dan ketiga, Anura atau
kodok dan bangkong (2600 spesies) yang kaki belakangnya panjang. Sesuai dengan
kebiasaannya untuk melompat.

Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu
“Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak
tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena
itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu
di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hi dup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. Katak, bangkong,
salamander,dan triton adalah contoh binatang amfibi. Mereka dapat hidup biak di
darat ataupun di air. Beberapa binatang amfibi purba hidup di laut, tetapi saat ini
seluruh amfibi hidup di air tawar dan di tengah daratan. Jeis amfibi yang hidup di
darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Bayi amfibi disebut kecebong,
bentuknya mirip dengan ikan-ikan kecil dan mereka hidup di dalam air. Amfibiu
adalah binatang yang berdarah dingin. Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua
fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Walaupun angota – anggotanya
mempunyai 2 fase kehidupan yaitu fase kehidupan di air dan fase kehidupan di
darat. Adanya perpindahan habitat tersebut menyebabkan terjadinya perubahan
pola – pola untuk penyesuaian hidup pada lingkungan air dan daratan. Pada saat
hidup di air, anggota amphibia bernafas dengan insang dan bergerak dengan cara
berenang. Setelah indah ke habitat darat dikembangkanlah kaki sebagai alat gerak,
paru – paru untuk bernafas sebagai pengganti insang dan nares (nostril – lubang
hidung) untuk pengambilan gas – gas pernafasan.

A.Ciri – Ciri Amphibia

Adapun ciri-ciri umum anggota amphibia adalah sebagai berikut:


1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada
apoda
yang anggota geraknya terduksi.
2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang
pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar,
contoh Xenopus sp..
3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar
berbintil ( biasanya beracun).
4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal
dengan tympanum.
6. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
7. Merupakan hewan poikiloterm.
8. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari
atau lebih sedikit dan bersirip.
9. Amphibia mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga
mulut. Pada lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya
air pada saat hewan tersebut berada di dalam air.
10. Mata amphibia berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
11. Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat
menangkap mangsa).
12. Rangka tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras,
tengkoraknya memiliki due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka
tulang rusuk tersebut tidak menempel pada tulang dada.
13. Jantung amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan
memiliki satu pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merahnya
berbentuk oval dan berinti. Selain dengan paru – paru, amphibi dewasa
bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut.
14. Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis.
15. Amphibi melakukan fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan
anggotanya bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus
zat gelatin.
16. Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya

Amphibia merupakan tetrapoda atau vertebrate darat yang paling rendah.


Amphibia tidak diragukan lagi berasal dari satu nenek moyang dengan ikan,
mungkin hal itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak
pada :
a. Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di darat, di samping masih memiliki
kemampuan berenang dalam air.
b. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip.
c. Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi suasana udara.
d. Penggantian insang oleh paru – paru.
e. Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan
kulit.
f. Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air.

B.Habitat dan persebaran

Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm


atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan
panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena
itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk
di seluruh indonesia.
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat
pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga
amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup
di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah
sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa
ditemukan.

C.Struktur dan Fungsi

Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares
externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata)
yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima
getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu
pelepas faeces, urine dan sel kelamin.
Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas
: brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah)
yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan)
yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan
terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama
pada musim kawin.
Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha),
crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan
kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari).
Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu
cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas, sedang
di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan oshyoid.
Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan intestinum
yang terletak di dalam rongga tubuh. Lingula (lidah) yang pipih berpangkal
pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup
perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka
untuk menangkap mangsa. Lingula disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang
rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar
terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt
denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan
narens externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang
lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata di
dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva eustachii yang
menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.

D.Klasifikasi

Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Amphibia
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela
(Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah).

1. Ordo Caecilia
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak
mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig),
bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai
kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina
pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ
sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada
fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa
insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae,
Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili
Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan
Typhlonectinae.

Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini


mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif
berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air
dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun
membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota
famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di
propinsi DIY.

Ciri-ciri
Menurut Rahayu (2008) Ordo Apoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tubuh menyerupai cacing.
b. Kloaka terletak di dekat ujung badan.
c. Mempunyai kulit yang lembut dan berwarna gelap.
d. Di dalam kulit terdapat sisik dari kalsit.
e. Tidak bersegmen.
f. Kulit memiliki banyak lipatan berbentuk cincin.
g. Memiliki tengkorak yang kuat.
h. Memliki moncong yang meruncing.
i. Mulut berada di bagian bawah kepala.
j. Kerangka dan otot bertindak sebagai piston di dalam kulit dan otot luar.
k. Mempunyai dua perangkat otot untuk menutup rahang yang pada
vertebrata lain ada sepasang.
i. Mata berukuran kecil dan ditutupi kulit.
m. Memiliki sepasang tentakel yang berada di anatra mata dan lubang
hidung
n. Paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan

A. Fisiologi Ordo Apoda


1. Sistem Respirasi Fase larva ordo apoda hidup dalam air dan bernafas
dengan insang. Pada fase dewasa insang mereduksi dan biasanya
ditemukan di dalam tanah atau lingkungan akuatik
2. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi ordo apoda secara ovipar dan
secara vivipar. Terjadi fertilisai secara internal (phallodeum).
Spesies jantan memiliki alat kopulasi. Caecilians jantan memiliki
penis seperti organ yang phallodeum yang dimasukan kedalam
kloaka betina selama 2 sampai 3 jam. 25% dari spesies yang bertelur,
telur dijaga oleh betina. Untuk beberapa spesies caecilians muda
sudah bermetamorfosis ketika mereka menetas sebagai larv

B. Habitat
Ditemukan di daerah hutan-hutan, tempat-tempat yang basah atau
lembab. Di tepi-tepi sungai atau parit, di bawah tumpukan batu, kayu
atau serasah yang bertimbun dan di dekat kolam atau rawa
C. Penyebaran
Ditemukan di wilayah tropis di Asia tenggara, Afrika, kepulauan
Seychelles dan Amerika Selatan. Di Amerika Selatan penyebaran
meluas ke daerah sejuk di utara Argentina

D. Klasifikasi
Ordo Apoda Ordo Apoda terdiri atas 5 famili:
1.1 Famili Ichtyopiidae

Gambar 16. Ichtyophis sp

Kingdom: Animalia Phylum : Chordata


Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Ichtyopiidae
Genus : Ichtyophis
Spesies : Ichtyophis sp

a. Ciri-ciri
family Ichtyopiidae Menurut Soetyanto (1997) family Ichtyopiidae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Bentuk tubuh panjang dan bersegmen
2) Mata yang kecil dan ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual
mereka terbatas untuk menentukan antara terang dan gelap.
3) Mampu mengambil O2 dari kulit dan paru-paru
4) Memiliki ekor yang pendek dan kloaka di ujung tubuh.
5) Memiliki 2 tentakel sensori kecil yang berada di kepala yang
dapat membantu dalam menemukan sumber makanan
b. Habitat
Ichtyophis hidup ditanah yang lembab dan sampah dedaunan).
c. Penyebaran
Spesies amfibi tersebar di Florida, Mexico Utara, Mexico Selatan,
dan Indonesia
d. Keunikan
Memiliki masa kehamilan berlangsung sekitar 220 hari
e. Peranan Sebagai pakan untuk vertebtrata lainkarena banyak
mengandung protein

1.2 Family Uraeotyphilidae

Gambar 17. Uraeotyphlus

Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Famili : Uraeotyphilidae
Genus : Uraeotyphlus
Spesies :Uraeotyphlus peters

a. Ciri-ciri family Uraeotyphilidae


Menurut Denton (1985) family Uraeotyphlus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Berukuran relative kecil (23-30 cm)
2) Memiliki ekor
3) Memiliki struktur tengkorak yang kompleks
4) Mulut tersembunyi di bawah moncong

b. Habitat
Hidup didalam tanah di wilayah hutan hujan tropis).
c. Penyebaran
Spesies amfibi tersebar di seluruh pegunungan Jawa
d. Keunikan
Uraeotyphlus peters memiliki mekanisme adducting rahang
ganda
e. Peranan
Berperan dalam mengatur populasi serangga dan menjaga
kesuburan tanah.

1.3 Family Scolecomorphidae

Gambar 18. Scolecomorphus vittatus


Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Scolecomorphidae
Genus : Scolecomorphus
Spesies : S. Vittatus

a. Ciri-ciri family Scolecomorphidae


Menurut Hickman (2001) family Scolecomorphidae memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Mata melekat pada dasar tentakel di bawah moncong
2) Hanya memiliki annuli primer
3) Tubuhnya panjang dan bersegmen
b. Habitat
Habitat umum dari Scolecomorphus vittatus yaitu hidup didalam tanah
c. Penyebaran
Tersebar di wilayah Mexico Utara dan Florida.
d. Keunikan
Keunikan Scolecomorphus vittatus yakni tidak memiliki stapes tulang
telinga bagian tengah
e. Peranan
Berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah
1.4.Family Caecilidae

Gambar 19. Caecilia tentaculat

Regnum:Animalia
Phylum :Chordata
Kelas :Amphibi
Ordo :Urodela
Family :Caecilidae
Genus :Caecilia
Spesies :Caecilia tentaculat

a. Ciri-ciri family Caecilidae


Menurut Hickman (2001) family Caecilidae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : 1) Tubuh menyerupai cacing dan ada pula yang menyerupai
ular
2) Ekornya pendek dan kloaka dekat akhir tubuh
3) Kulit halus dan berwarna gelap
b. Habitat
Spesies kebanyakan tinggal dan bersembunyi di dalam tanah
c. Penyebaran
Spesies tersebar di wilayah Asia Tenggara
d. Keunikan Spesies merupakan satu-satunya amphbi yang melakukan
fertilisasi secara internal.
e. Peranan Berperan penting untuk mengatur populasi serangga
2.Ordo Urodela (Caudata)
Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota
gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara
kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya
bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan
pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan
fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas
dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah,
Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea,
Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1
famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2
famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea
memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade,
Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian
besar Salamander memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa
spesies akuatik jelas sekali mereduksi. Ada 2 kecenderungan yang cukup
menonjol dalam proses evolusi Salamander yaitu hilangnya (mereduksi) paru-
paru serta adanya paedomorphosis (adanya karakteristik larva pada Salamander
dewasa)
Sangat mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hidup
tanpa adanya paru-paru akan tetapi pada family terbesar Salamander
yaituPlethodontidae memiliki karakteristik tidak adanya paru-paru. Tidak
adanya paru-paru mungkin terjadi pada Salamander karena kulit
Salamander memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa penjelasan
telah disusun untuk menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru
pada Plethodontidae, hipotesis yang paling mudah diterima berkaitan
dengan evolusi hilangnya paru-paru adalah spesialisasi dari apparatus
hyoideus yang terdapat di dalam tenggorokan sebagai suatu mekanisme
dalam menjulurkan lidah untuk menangkap mangsa. Kartilago hyoideus
merupakan bagian dari alat bantu pernapasan pada Salamander yang
memiliki paru-paru. Jadi pada Plethodontidae, apparatus hyoideus yang
seharusnya berperan sebagai alat bantu pernapasan jika dia memiliki paru-
paru mengalami modifikasi menjadi mekanisme penjuluran lidah untuk
menangkap mangsa dikarenakan paru-paru mereduksi. Anggota
dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebih jauh daripada
panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine
Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang
disebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan
waktu dan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa
embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa
yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki
karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta
perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik
pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain,
seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap
bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial
Caudata atau Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar
terbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia
tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander
sangat berbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan
family-family dari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di
Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada yang
eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri
yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa
insang dan mata kecil atau mereduksi.
Salamander merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua
Anggota dari family ini memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang
memanjang serta kepala yang berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai
yang berkembang dengan baik, biasanya pendek tergantung pada ukuran
tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian yang
menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski
tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ kopulasi.
Fertilisasi internal terjadi ketika jantan mendepositkan spermatopora yang
kemudian akan diterima oleh betina melalui bibir kloakanya.
A. Ciri-ciri
Menurut (Djuhanda, 1982) Ordo Urodella memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a) Bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak
b) Tubuh dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan.
c) Pada bagian kepala terdapat mata kecil, dan pada beberapa spesies
matanya mengalami reduksi.
d) Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernapas
dengan paru-paru.
e) Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa

B. Anatomi dan Fisiologi

Gambar 21. Anatomi


1. Sistem Respirasi
Fase berudu hidup di perairan dan bernafas dengan insang dan
bergerak mengggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan
bernafas dengan menggunakan paru-paru, bergerak dengan
menggunakan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan
peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyababkan
menghilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan
2. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh
kloaka. Pada bagian dari tractus digertoria mempunyai struktur dan
ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang
ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oelh air liur. Katak tidak
begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan
akan masuk melalui pharynx, esophagues yang menghasilkan
sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk dalam fentrikulus
yang berfungsi sebagai gudang pencernaan
3. Sistem Reproduksi Sebagian besar ordo urodella memiliki fertilisasi
internal meski tak satu pun anggota ordo urodella yang memiliki
organ kopulasi. Fertilisasi internal terjadi ketika jantan
mendepositkan spermatopora yang kemudian akan diterima oleh
betina melalui lubang kloakanya
4. Sistem Rangka

Gambar 22. Tulang Rangka Urodela


Jumlah tulang tengkorak berkurang dan menyatu bersama, mulut
adalah ceruk di bagian bawah kepala. Otot-otot ordo urodella di
adaptasi untuk mendorong jalan melalui tanah, dengan kerangka dan
otot-otot yang bertindak sebagai sebuah piston didalam kulit dan
otot-otot luar
5. Sistem Saraf
Sistem saraf pada ordo urodella terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi.
Saraf pusat tersusun atas otak dan tali spinal, sedangkan saraf tepi
tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal. Otak dan tali spinal
dibungkus oleh dua membran yang tebal yaitu durametel yang
berbatasan dengan tulang dan pipiameter yang berbatasan dengan
jaringan saraf

Menurut Eprilurahman (2007), Ordo Urodela terdiri atas


beberapa famili yaitu:
2.1 Subordo Cryptobranchoidea
Sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu:
1. Familia Cryptobranchidae

Gambar 23. Andrias aslan

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Cryptobranchidae
Genus : Andrias
Spesies : Andrias aslan

a. Ciri-ciri family Cryptobranchidae


Menurut Hickman (2001) family Cryptobranchidae memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
✓ Ukuran tubuh 1,44 meter
✓ Makanan berupa ikan dan sejenis udang-udangan,
✓ Hidup selama lebih dari 50 tahun di penangkaran
b. Habitat
Hidup di daerah pinggiran sungai dan kolam
c. Penyebaran
Tersebar di Amerika serikat, Cina dan Jepang
d. Keunikan
Terkenal dengan tubuh besar sehingga disebut Salamander raksasas
dengan panjang mencapai hingga 1,44 m (4,7 ft) dan dapat hidup
selama lebih dari 50 tahun
e. Peranan
Berperan dalam memakan hewan di air

2. Familia Hynobiidae

Gambar 24. Hynonibus amare

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Hynobiidae
Genus : Hynonibus
Spesies : H. Amare
a. Ciri-ciri Famili Hynobiidae
Menurut Jasin (1987) family Hynobiidae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
✓ Panjang dapat melebihi 1,5 meter.
✓ Spesies fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan,
melebihi 2 meter panjang tubuhnya.
✓ Metamorfosis adalah sebagian, insang eksternal yang hilang
pada dewasa tetapi kelopak mata tidak mengembangkan dan
ekor tetap lateral
b. Habitat
Spesies dapat ditemukan di cekungan bawa batu dan sepanjang
aliran sungai
c. Penyebaran
Tersebar di Florida dan utara Mexico sampai selatan Kanada
d. Keunikan
Betina dapat bertelur hingga 70 telur dalam satu waktu
e. Peranan
Berperan penting untuk mengatur populasi serangga. Amphibi
juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain

2.2 Subordo: Salamandroidea


Menurut Eprilurahman (2007), Sub ordo Salamandroidea
memiliki beberapa famili yaitu:
1. Familia Salamandridae
Gambar 25. Triturus cristatus

Kingdom:Animal

Phylum:Chordata
Class:Amphibia
Ordo:Salamander

Genus:Triturus
Spesies : Triturus cristatus

a. Ciri-ciri famili Salamandridae


Menurut Hickman (2001) family Salamandridae memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
✓ Memiliki pola warna-warna cerah dan kontras.
✓ Memiliki empat anggota badan berkembang dengan baik.
✓ Memiliki empat jari kaki pada forelimbs,dan lima jari pada
hindlimbs.
✓ Ukuran tubuh berbeda-beda dari 7 cm sampai 30 cm
b. Habitat
Terdapat didaerah berlumpur dan rawa-rawa
c. Penyebaran
Tersebar di daerah beriklim dingin seperti Jepang, Korea Utara,
dan Australia
d. Keunikan
Dapat terbang di air, atau berjalan diatas air
2.Familia Proteidae

Gambar 26. Proteidae necturus

Kingdom : Animalia

Phylum: Chordata

Class : Amphibia

Ordo :Salamander

Family :Proteidae

Genus : Proteidae

Spesies:Proteidae

Necturus

a. Ciri-ciri famili Proteidae


Menurut Djuhanda (1982) family Uraeotyphlus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
✓ Bentuk tubuh memanjang
✓ Mata kurang berkembang
✓ Bersifat nocturnal
✓ Kurang pigmentasi kulit

b. Habitat
Menempati daerah seperti Gua
c. Penyebaran
Tersebar di daerah Semenanjung Balkan, Eropa Utara dan
Amerika Utara
d. Keunikan
Spesies ini tampak seperti Albino karena kurangnya pigmentasi
kulit
e. Peranan
Family yang mampu menyeimbangkan populasi serangga

3. Familia Ambystomatidae

Gambar 27. Ambystoma lacanus

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Amphibia

Ordo : Salamander

Family : Ambystomatidae

Genus : Ambystoma

Spesies : Ambystoma lacanus


a. Ciri-ciri family Ambystomatidae
Menurut Hikman (2001) family Ambystomatidae memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
✓ Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang
kepaladan di atas celah insang.
✓ Larva memiliki ekor sirip yang memanjang dari belakang
kepala ke ekor.
✓ Kaki tumbuh segera setelah menetas, dengan empat jari
pada lengan, dan lima jari di hindlegs.
✓ Mata sepasang yang lebar.
✓ Selama metamorfosis, insang larva menghilang, seperti
halnya sirip

b. Habitat
Speseis ini hidup didaerah lembab dan daerah berlumpur seperti
rawa-rawa
c. Penyebaran
Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia terutama daerah
kepulauan Bangka Belitung
d. Keunikan
Memiliki telur yang besar serta Larva dari beberapa spesies
(terutama di selatan, dan salamander harimau) dapat mencapai
ukuran dewasa mereka sebelum menjalani metamorfosis
e. Peranan
Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan karena memiliki warna
yang unik, tetapi racun dalam tubuhnya harus dikeluarkan
terlebih dahulu

4. Familia Amphiumidae
Gambar 28. Necturus maculosus

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Amphibia

Ordo : Salamander

Family : Amphiumidae

Genus : Necturus

Spesies:Necturus

maculosus

a. Ciri-ciri

Menurut Zug (2008) family Amphiumidae memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

✓ Kepala berbentuk lonjong

✓ Tidak memiliki kaki

✓ Tubuh licin

✓ Tubuh relatif besar menyerupai ular

b. Habitat
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bersembunyi di
daerah yang sangat bervegetasi badan permanen air yang
bergerak lambat, seperti rawa, kolam dan danau

c. Penyebaran

Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia dan Australi

d. Keunikan

Tidak ada kelopak mata dan tulang maxilary di rahang atas

e. Peranan

Berperan sebagai pakan vertebrata lain

3. Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya,
anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala
bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang
baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini
mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili
terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang
cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan.
Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara
eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal.
Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
✓ Ascaphidae Leiopelmatidae
✓ Bombinatoridae Discoglossidae
✓ Pipidae Rhinophrynidae
✓ Megophryidae Pelodytidae
✓ Pelobatidae Allophrynidae
✓ Bufonidae Branchycephalidae
✓ Centrolenidae Heleophrynidae
✓ Hylidae,Leptodactylidae Myobatrachidae
✓ Pseudidae Rhinodermatidae
✓ Sooglossidae Arthroleptidae
✓ Dendrobatidae Hemisotidae
✓ Hyperoliidae Microhylidae,
✓ Ranidae Rachoporida
Ciri-ciri
Menurut Jasin (1987) Ordo Anura memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
• Memiliki empat anggota gerak (tetrapoda) untuk mcelompat
(saltation).
• Struktur tulang telah termodifikasi untuk melompat
• Kepala dan badan menyatu
• Di mulut terdapat lidah yang dapat dijulurkan
• Tidak memiliki ekor.
• Mata berbentuk bulat dengan pupil horizontal atau vertikal
• Memiliki kelopak mata yang dapat ditutup.
• Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus
• Tidak memiliki kuku dan cakar

Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae,


Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae. Adapun
penjelasan mengenai kelima famili tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bufonidae
Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu
kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang
tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang
bahu arciferal.
Sacara diapophisis melebar, Bufo mempunyai mulut yang lebar
akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari
pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi
berlangsung secara eksternal.
Famili ini terdiri dari 18 genus dan kurang lebih 300 spesies.
Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo
asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus dan Leptophryne
borbonica.

(Bufo melanostictus)

Kingdo: Animalia

Phylum: Chordata

Kelas : Amphibi

Ordo : Anura

Family : Bufonidae

Genus : Bufo
a. Ciri-Ciri Famili Bufonidae

Menurut Hickman (2001) family Bufonidae memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

✓ Memiliki kulit kasar dan berbintil

✓ Mempunyai tipe gelang bahu arciferal

✓ Mempunyai mulut yang lebar dan tidak memiliki gigi

✓ Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan

✓ Jari-jari tidak mempunyai selaput

✓ Fertilisasi berlangsung secara eksternal

b. Habitat

Family ini mendiami berbagai lingkungan, dari daerah kering ke


hutan

c. Penyebaran

Spesies family ini tersebar di daerah-daerah tropis

d. Keunikan

Terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum


b. Megophryidae
Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti
tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya.
Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek
sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada
fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di
permukaan air. Adapun contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys
montana danLeptobranchium hasselti.

Megophrys montana

Kingdom: Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Amphibi

Ordo : Anura

Family : Megophrydae

Genus : Megophys

Spesies : Megophys montana


a. Ciri-Ciri Famili Megophrydaex

Menurut Danang (2011) family Megophrydaex memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

✓ Ukuran tubuh pendek dan agak gendut

✓ Memiliki kepala besar

✓ Ukuran katak jantan lebih kecil dibandingkan dengan katak betina

✓ Bagian punggung berkulit halus

✓ Memiliki selaput renang kaki yang pendek

b. Habitat

Tinggal serasan hutan, di lantai hutan dan di pinggiran sungai

c. Penyebaran

Philippines (Palawan, Mindanao, Leyte, Samar, Bohol) termasuk Indonesia

d. Keunikan

Fase berudu mulut berupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang
menggenang atau yang kurang berarus
e. Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif
ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput
untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang
berbintil.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang
seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian
maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan
bersifat ovipar.
Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana
chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya
cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga
sumatrana.

Rana pipiens

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi

Ordo : Anura

Family : Ranidae

Genus : Rana

Spesies : Rana pipiens

a. Ciri-Ciri Famili Ranidae

Menurut Hickman (2001) family Ranidae memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

✓ Memiliki kaki yang kuat dan paha berotot

✓ Panjang tubuh 70 nm-150 nm

✓ Warna tubuh coklat terang hingga kehitam-hitaman

✓ Kulit punggung yang halus

✓ Sisi bawah selaput renang berwarna hitam

b. Habitat

Spesies tinggal di antara bebatuan

c. Penyebaran

Spesies tersebar di sekitaran sungai dari pusat Afrika Barat dari


Kamerun Selatan ke bagian Guinea

d. Keunikan

Katak jantan mampu menghisap udara ke siulan untuk menarik


perhatian betina

e. Peranan

Family ranidae banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai


lauk/dikonsumsi karena mengandung protein yang banyak dan dapat
dimanfaatkan sebagai penelitian
f. Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif
panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan
mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggota
famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang
bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatina.

Dyscophus sp.

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Amphibi

Ordo : Anura

Family : Microhylidae

Genus : Dyscophus
Spesies : Dyscophus sp.
a. Ciri-Ciri Famili Microhylidae
Menurut Denton (1985) family Microhylidae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
✓ Mempunyai kulit yang mengerutu
✓ Berwarna coklat tua atau kekuning-kuningan
✓ Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuh
✓ Terdapat gigi pada maxilla dan mandibular

b. Habitat
Terdapat di dataran rendah, di rawa dan kubangan air yang dangkal
c. Penyebaran
Spesies tersebar di Barat-Laut Madagaskar
d. Keunikan
Mampu mengeluarkan suatu enzim keputih-putihan yang dapat merekat
di mulut dan gigi, yang menimbulkan alergi pada kulit
e. Peranan
Family ini memiliki racun yang menyengat yang digunakan sebagai alat
penangkap buruan ole masyarakat, pribumi

g. Rachoporidae
Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai
kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu
firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi
palatum. Sacral diapophysis gilig Berkembang biak dengan ovipar dan
fertilisasi secara eksternal.

Gambar 47. Mantella sp


Kindom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Amphibi

Ordo : Anura

Family : Rachoporidae

Genus : Mantella
Spesies : Mantella sp

a. Ciri-Ciri Famili Rachoporidae

Menurut Soetynto (1997) family Uraeotyphlus memiliki ciri-ciri sebagai


berikut :

✓ Ukuran tubuh 1,5 cm -12 cm (4.7 in)

✓ Memiliki discus kaki

✓ Memiliki anyaman luas antara tangan dan kaki, yang


memungkinkan mereka untuk melayang di udara

b. Habitat

Tinggal di pohon-pohon yang rimbun dan besar

c. Penyebaran

Tersebar di wilayah tropis dan sub tropis, di Asia tenggara termasuk di


seluruh Indonesia

d. Keunikan

Tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah.

e. Peranan

Family ini merupakan family yang beracun , dimanfaatkan masyarakat


Indian sebagai alat penangkap buruan
4.Ordo Proanura

Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah
punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan
hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.
Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai
belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan
paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan
Daftar Pustaka

Brotowidjoyo, Djarubito.1993. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta


Djuhanda, Tatang. 1983. Analisa Struktur Vertebrata Jilid 1. Armico. Bandung
Isnaeni. 2019. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan. Sinar Wijaya. Surabaya.
Radiopoetra. 2005. Zoologi Dasar. Sapdodadi NV. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai