Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biosistematika Hewan oleh dosen
pengampuh
Ibu Regina Valentine Aydalina, S. Pd., M.Sc
Disusun Oleh :
Novita Meylia Panti (432419052)
Biologi nondik A
JURUSAN BIOLOGI
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
“Amphibi”
Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu
“Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak
tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena
itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu
di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hi dup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. Katak, bangkong,
salamander,dan triton adalah contoh binatang amfibi. Mereka dapat hidup biak di
darat ataupun di air. Beberapa binatang amfibi purba hidup di laut, tetapi saat ini
seluruh amfibi hidup di air tawar dan di tengah daratan. Jeis amfibi yang hidup di
darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Bayi amfibi disebut kecebong,
bentuknya mirip dengan ikan-ikan kecil dan mereka hidup di dalam air. Amfibiu
adalah binatang yang berdarah dingin. Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua
fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Walaupun angota – anggotanya
mempunyai 2 fase kehidupan yaitu fase kehidupan di air dan fase kehidupan di
darat. Adanya perpindahan habitat tersebut menyebabkan terjadinya perubahan
pola – pola untuk penyesuaian hidup pada lingkungan air dan daratan. Pada saat
hidup di air, anggota amphibia bernafas dengan insang dan bergerak dengan cara
berenang. Setelah indah ke habitat darat dikembangkanlah kaki sebagai alat gerak,
paru – paru untuk bernafas sebagai pengganti insang dan nares (nostril – lubang
hidung) untuk pengambilan gas – gas pernafasan.
Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares
externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata)
yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima
getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu
pelepas faeces, urine dan sel kelamin.
Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas
: brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah)
yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan)
yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan
terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama
pada musim kawin.
Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha),
crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan
kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari).
Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu
cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas, sedang
di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan oshyoid.
Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan intestinum
yang terletak di dalam rongga tubuh. Lingula (lidah) yang pipih berpangkal
pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup
perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka
untuk menangkap mangsa. Lingula disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang
rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar
terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt
denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan
narens externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang
lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata di
dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva eustachii yang
menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.
D.Klasifikasi
1. Ordo Caecilia
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak
mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig),
bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai
kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina
pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ
sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada
fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa
insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae,
Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili
Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan
Typhlonectinae.
Ciri-ciri
Menurut Rahayu (2008) Ordo Apoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tubuh menyerupai cacing.
b. Kloaka terletak di dekat ujung badan.
c. Mempunyai kulit yang lembut dan berwarna gelap.
d. Di dalam kulit terdapat sisik dari kalsit.
e. Tidak bersegmen.
f. Kulit memiliki banyak lipatan berbentuk cincin.
g. Memiliki tengkorak yang kuat.
h. Memliki moncong yang meruncing.
i. Mulut berada di bagian bawah kepala.
j. Kerangka dan otot bertindak sebagai piston di dalam kulit dan otot luar.
k. Mempunyai dua perangkat otot untuk menutup rahang yang pada
vertebrata lain ada sepasang.
i. Mata berukuran kecil dan ditutupi kulit.
m. Memiliki sepasang tentakel yang berada di anatra mata dan lubang
hidung
n. Paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan
B. Habitat
Ditemukan di daerah hutan-hutan, tempat-tempat yang basah atau
lembab. Di tepi-tepi sungai atau parit, di bawah tumpukan batu, kayu
atau serasah yang bertimbun dan di dekat kolam atau rawa
C. Penyebaran
Ditemukan di wilayah tropis di Asia tenggara, Afrika, kepulauan
Seychelles dan Amerika Selatan. Di Amerika Selatan penyebaran
meluas ke daerah sejuk di utara Argentina
D. Klasifikasi
Ordo Apoda Ordo Apoda terdiri atas 5 famili:
1.1 Famili Ichtyopiidae
a. Ciri-ciri
family Ichtyopiidae Menurut Soetyanto (1997) family Ichtyopiidae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Bentuk tubuh panjang dan bersegmen
2) Mata yang kecil dan ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual
mereka terbatas untuk menentukan antara terang dan gelap.
3) Mampu mengambil O2 dari kulit dan paru-paru
4) Memiliki ekor yang pendek dan kloaka di ujung tubuh.
5) Memiliki 2 tentakel sensori kecil yang berada di kepala yang
dapat membantu dalam menemukan sumber makanan
b. Habitat
Ichtyophis hidup ditanah yang lembab dan sampah dedaunan).
c. Penyebaran
Spesies amfibi tersebar di Florida, Mexico Utara, Mexico Selatan,
dan Indonesia
d. Keunikan
Memiliki masa kehamilan berlangsung sekitar 220 hari
e. Peranan Sebagai pakan untuk vertebtrata lainkarena banyak
mengandung protein
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Famili : Uraeotyphilidae
Genus : Uraeotyphlus
Spesies :Uraeotyphlus peters
b. Habitat
Hidup didalam tanah di wilayah hutan hujan tropis).
c. Penyebaran
Spesies amfibi tersebar di seluruh pegunungan Jawa
d. Keunikan
Uraeotyphlus peters memiliki mekanisme adducting rahang
ganda
e. Peranan
Berperan dalam mengatur populasi serangga dan menjaga
kesuburan tanah.
Regnum:Animalia
Phylum :Chordata
Kelas :Amphibi
Ordo :Urodela
Family :Caecilidae
Genus :Caecilia
Spesies :Caecilia tentaculat
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Cryptobranchidae
Genus : Andrias
Spesies : Andrias aslan
2. Familia Hynobiidae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Hynobiidae
Genus : Hynonibus
Spesies : H. Amare
a. Ciri-ciri Famili Hynobiidae
Menurut Jasin (1987) family Hynobiidae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
✓ Panjang dapat melebihi 1,5 meter.
✓ Spesies fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan,
melebihi 2 meter panjang tubuhnya.
✓ Metamorfosis adalah sebagian, insang eksternal yang hilang
pada dewasa tetapi kelopak mata tidak mengembangkan dan
ekor tetap lateral
b. Habitat
Spesies dapat ditemukan di cekungan bawa batu dan sepanjang
aliran sungai
c. Penyebaran
Tersebar di Florida dan utara Mexico sampai selatan Kanada
d. Keunikan
Betina dapat bertelur hingga 70 telur dalam satu waktu
e. Peranan
Berperan penting untuk mengatur populasi serangga. Amphibi
juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain
Kingdom:Animal
Phylum:Chordata
Class:Amphibia
Ordo:Salamander
Genus:Triturus
Spesies : Triturus cristatus
Kingdom : Animalia
Phylum: Chordata
Class : Amphibia
Ordo :Salamander
Family :Proteidae
Genus : Proteidae
Spesies:Proteidae
Necturus
b. Habitat
Menempati daerah seperti Gua
c. Penyebaran
Tersebar di daerah Semenanjung Balkan, Eropa Utara dan
Amerika Utara
d. Keunikan
Spesies ini tampak seperti Albino karena kurangnya pigmentasi
kulit
e. Peranan
Family yang mampu menyeimbangkan populasi serangga
3. Familia Ambystomatidae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Ambystomatidae
Genus : Ambystoma
b. Habitat
Speseis ini hidup didaerah lembab dan daerah berlumpur seperti
rawa-rawa
c. Penyebaran
Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia terutama daerah
kepulauan Bangka Belitung
d. Keunikan
Memiliki telur yang besar serta Larva dari beberapa spesies
(terutama di selatan, dan salamander harimau) dapat mencapai
ukuran dewasa mereka sebelum menjalani metamorfosis
e. Peranan
Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan karena memiliki warna
yang unik, tetapi racun dalam tubuhnya harus dikeluarkan
terlebih dahulu
4. Familia Amphiumidae
Gambar 28. Necturus maculosus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Amphiumidae
Genus : Necturus
Spesies:Necturus
maculosus
a. Ciri-ciri
sebagai berikut:
✓ Tubuh licin
b. Habitat
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bersembunyi di
daerah yang sangat bervegetasi badan permanen air yang
bergerak lambat, seperti rawa, kolam dan danau
c. Penyebaran
d. Keunikan
e. Peranan
3. Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya,
anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala
bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang
baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini
mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili
terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang
cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan.
Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara
eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal.
Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
✓ Ascaphidae Leiopelmatidae
✓ Bombinatoridae Discoglossidae
✓ Pipidae Rhinophrynidae
✓ Megophryidae Pelodytidae
✓ Pelobatidae Allophrynidae
✓ Bufonidae Branchycephalidae
✓ Centrolenidae Heleophrynidae
✓ Hylidae,Leptodactylidae Myobatrachidae
✓ Pseudidae Rhinodermatidae
✓ Sooglossidae Arthroleptidae
✓ Dendrobatidae Hemisotidae
✓ Hyperoliidae Microhylidae,
✓ Ranidae Rachoporida
Ciri-ciri
Menurut Jasin (1987) Ordo Anura memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
• Memiliki empat anggota gerak (tetrapoda) untuk mcelompat
(saltation).
• Struktur tulang telah termodifikasi untuk melompat
• Kepala dan badan menyatu
• Di mulut terdapat lidah yang dapat dijulurkan
• Tidak memiliki ekor.
• Mata berbentuk bulat dengan pupil horizontal atau vertikal
• Memiliki kelopak mata yang dapat ditutup.
• Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus
• Tidak memiliki kuku dan cakar
(Bufo melanostictus)
Kingdo: Animalia
Phylum: Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Genus : Bufo
a. Ciri-Ciri Famili Bufonidae
berikut :
b. Habitat
c. Penyebaran
d. Keunikan
Megophrys montana
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Megophrydae
Genus : Megophys
berikut :
b. Habitat
c. Penyebaran
d. Keunikan
Fase berudu mulut berupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang
menggenang atau yang kurang berarus
e. Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif
ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput
untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang
berbintil.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang
seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian
maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan
bersifat ovipar.
Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana
chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya
cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga
sumatrana.
Rana pipiens
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
berikut :
b. Habitat
c. Penyebaran
d. Keunikan
e. Peranan
Dyscophus sp.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Microhylidae
Genus : Dyscophus
Spesies : Dyscophus sp.
a. Ciri-Ciri Famili Microhylidae
Menurut Denton (1985) family Microhylidae memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
✓ Mempunyai kulit yang mengerutu
✓ Berwarna coklat tua atau kekuning-kuningan
✓ Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuh
✓ Terdapat gigi pada maxilla dan mandibular
b. Habitat
Terdapat di dataran rendah, di rawa dan kubangan air yang dangkal
c. Penyebaran
Spesies tersebar di Barat-Laut Madagaskar
d. Keunikan
Mampu mengeluarkan suatu enzim keputih-putihan yang dapat merekat
di mulut dan gigi, yang menimbulkan alergi pada kulit
e. Peranan
Family ini memiliki racun yang menyengat yang digunakan sebagai alat
penangkap buruan ole masyarakat, pribumi
g. Rachoporidae
Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai
kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu
firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi
palatum. Sacral diapophysis gilig Berkembang biak dengan ovipar dan
fertilisasi secara eksternal.
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Rachoporidae
Genus : Mantella
Spesies : Mantella sp
b. Habitat
c. Penyebaran
d. Keunikan
e. Peranan
Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah
punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan
hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.
Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai
belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan
paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan
Daftar Pustaka