Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN HEWAN

DI GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA


“AMPHIBIA”

Dosen Pengampu : Muhammad Syaiful Hayat, S.Pd. M.Pd.

Disusun oleh :
1. Livia Septiani (16320004)
2. Musyarifatul Diniyah (16320007)
3. Dwi Saputra Aji P (16320018)
4. Ika Puji Lestari (16320021)
5. Nufikha Susweni (16320025)
6. Siska Dwi Yulianti (16320032)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Amphibia merupakan suatu class hewan vertebrata yang paling primitif.
Spesies dari Amphibia yang masih eksis hingga sekarang termasuk dalam 3
kelompok yaitu Salamander (Urodela), Caecilian (Gymnophiona) dan Anura.
Lebih dari 4600 spesies dari Amphibia dan masing-masing spesies memiliki
perbedaan dalam bentuk tubuh, ukuran, ekologi serta tingkah lakunya Amphibia
merupakan hewan yang memiliki kelembaban kulit cukup tinggi, kulit tidak
ditutupi oleh rambut serta memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat.
Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti rangkap dan Bios
yang berarti hidup. Karena itu Amphibia diartikan sebagai hewan yang
mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya,
Amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua
adalah di daratan

Pada fase berudu Amphibia hidup di perairan dan bernafas dengan insang.
Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat
dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini Amphibia bergerak dengan
kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari
perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama
kelamaan menghilang. Pada Anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme
adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat.

Amphibia modern dikelompokkan dalam LissAmphibia. Awalan liss-


dalam kata LissAmphibia berarti halus/lembut, maksudnya merujuk pada kulit
Amphibia yang tidak ditutupi oleh sisik (scaleless skin). Kurangnya perlindungan
sisik pada kulit serta beberapa karakteristik lain pada kulit Amphibia
mempengaruhi cara hidupnya antara lain adanya kelenjar hedonic (memproduksi
feromon yang digunakan pada masa kawin) dan juga adanya chemical defense
yang berupa racun (dihasilkan oleh kelenjar granuler). Dan yang paling penting
dari struktur kulit Amphibia adalah permeabilitas kulit terhadap air. Kulit
Amphibia merupakan tempat terjadinya pertukaran gas (pengambilan oksigen dan
pelepasan karbondioksida), dalam system biologi, permeabilitas terhadap gas
tidak dapat dipisahkan dari permeabilitas terhadap air. Pada sebagian besar
spesies Amphibia air menguap dengan cepat melalui kulit sehingga Amphibia
akan mengalami dehidrasi dan beberapa jam kemudian Amphibia akan mati jika
tidak dapat menemukan air

Tingkat penguapan yang tinggi pada Amphibia sangat membatasi aktivitas


mereka. Amphibia akan aktif hanya pada saat tingkat kelembaban tinggi dan
kecepatan bertiup angin rendah sehingga tekanan evaporasi akan berkurang. Maka
dari itu, sebagian besar Amphibia hanya aktif pada malam hari (terutama ketika
hujan di malam hari)

Permeabilitas terhadap air juga memiliki peranan lain yang dapat


mendukung kemampuan bertahan hidup dalam habitat yang kering seperti gurun.
Amphibia tidak meminum air akan tetapi mereka menyerap air melalui kulit
sehingga mereka bisa memperoleh air dari tanah yang lembab. Katak, kodok dan
Salamander yang hidup di gurun menghabiskan waktu berbulan-bulan di dalam
liang bawah tanah dan mengambil air dari tanah yang ada di sekitarnya untuk
menjaga kestabilan air di dalam tubuhnya. Gurun tidak menyediakan air yang
cukup untuk Amphibia sehingga jika mereka tidak memiliki kulit yang permeable
terhadap air, mereka tidak akan dapat bertahan di habitat seperti ini

Amphibia di alam menempati berbagai tipe habitat, sehingga Amphibia


dapat dikelompokkan berdasarkan habitat dan kebiasaannya antara lain:

1. Terestrial : hidup di atas permukaan tanah.


2. Arboreal : kelompok yang hidup di atas pohon.
3. Akuatik : kelompok yang sepanjang hidupnya selalu terdapat di sekitar
badan.
4. Fossorial : kelompok yang hidup di dalam lubang-lubang tanah.

Para Herpetologis telah mengenal lebih dari 4000 spesies Amphibia dan
terdiri dari 3 kelompok utama yaitu katak dan kodok (Anura), Salamander
(Urodela), dan Caecilian (Apoda). Katak dan kodok merupakan Amphibia yang
paling melimpah dimana terdapat lebih dari 3500 spesies

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui karakteristik umum dan khusus Amfibi.
2. Untuk mengetahui Ordo dari kelas Amfibi.
3. Untuk mengetahui Spesies dari tiap Ordo Kelas amfibia yang ada di
gembira loka.
4. Untuk mengetahui Morfologi dan Anatomi amfibia.

C. MANFAAT
1. Dapat mengetahui perbedaan morfologi dan anatomi pada setiap ordo
amfibia.
2. Dapat mengetahui wawasan tentang berbagai jenis spesies yang terdapat
pada Gembira loka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Amfibi
Amfibi adalah hewan bertulang belakang yang dapat hidup di dua
alam. Kata amfibi berasalah dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Amphi”
yang artinya dua, dan “bios” yang artinya hidup. Kebanyakan anggotak
kelompok amfibi ini merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata),
berdarah dingin (poikiloterm), dan berkaki empat (tetrapoda). Amfibi
merupakan hewan yang memiliki proses metamorfosis sempurna.
Kelompok hewan ini dapat hidup di air maupun di daratan, umumnya
ketika di air mereka bernapas dengan menggunakan insang, dan ketika di
darat bernapas menggunakan paru-paru. Kulit amfibi merupakan struktur
yang lembab dengan banyak pembuluh darah yang berguna untuk
penyesuaian tempat hidupnya. Terdapat sekitar 5000 spesies amfibi yang
telah diketahui.

B. Ciri dan Struktur Tubuh Amfibi


1) Anggota tubuhnya terdiri atas kepala dan badan (contoh katak) atau
kepala, badan dan ekor (contoh salamander).
2) Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis
sempurna. Artinya amfibi memiliki bentuk dewasa yang sangat berbeda
dibandingkan bentuknya saat baru lahir dan mereka mengalami fase larva.
3) Amfibi juga memiliki hati, pankreas, dan kelenjar adrenal.
4) Amfibi adalah hewan berdarah dingin, artinya pengaturan suhu tubuh
dilakukan secara eksternal (di luar tubuh).
5) Memiliki 4 kaki (2 pasang) dan terdapat selaput antar jari-jarinya, kecuali
pada ordo Caecilia (tidak mempunyai kaki).
6) Kulit halus, tipis, berpori, berlendir, biasanya beracun dan selalu berada
dalam keadaan lembab.
7) Sistem Pernapasan, utamanya saat masa larva menggunakan insang
sedangkan ketika dewasa menggunakan paru-paru.
8) Sistem Sirkulasi, Jantungnya memiliki 3 ruangan, yaitu 2 atrium dan 1
ventrikel. Peredaran darahnya merupakan peredaran darah tertutup ganda,
artinya akan melewati jantung dua kali dalam satu proses peredaran darah.
9) Sistem pencernaan lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung,
usus dan rektum yang berhubungan langsung dengan koakla (satu-satunya
lubang untuk saluran pencernaan, urin dan genital).
10) Amfibi memiliki mulut yang lebar, gigi-gigi kecil dan lidah yang
bercabang menjadi dua pada ujungnya. Permukaan lidahnya mengandung
zat perekat yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
11) Sistem Eksresi, Amfibi memiliki ginjal dan saluran kemih yang mengatur
proses eksresi padanya. Akhir dari saluran kemih tersebut juga sama
dengan saluran pencernaan, yaitu koakla (satu-satunya lubang untuk
saluran pencernaan, urin dan genital).
12) Sistem Saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
13) Sistem indera berupa mata, hidung dan telinga. Kepala amfibi berbentuk
segitiga seperti kerucut yang terdiri dari sepasang mata dan pada masing-
masing mata ini terdapat kelopak mata atas dan bawah. Pada kelopak mata
bawah terdapat membran tipis yang disebut membran niktitans. Membran
ini berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan dengan air. Lubang
hidung pada amfibi berhubungan langsung dengan rongga mulutnya.
Telinga amfibi terdiri dari telinga tengah dan telinga dalam, mereka tidak
memiliki telinga luar. Pada telinganya juga terdapat salurang yang
berhubungan dengan faring yang disebut tuba eustachius, saluran ini
berfungsi untuk menyesuaikan tekanan udara pada lingkungan luar tubuh
dengan lingkungan dalam tubuh. Katak juga memiliki gendang teling
(membran timpani), sedangkan salamander tidak memilikinya, oleh karena
itu mereka mendeteksi getaran suara dengan kakinya.
14) Berkembangbiak dengan bertelur dan telur diletakkan dalam air atau
tempat yang lembab, fertilisasi (pertemuan sel sperma dengan sel ovum)
berlangsung secara eksternal (di luar tubuh), kecuali pada ordo
Gymnophiona (Apoda) yang fertilisasinya terjadi secara internal (di dalam
tubuh).

C. Klasifikasi Kelas Amfibi


Anggota amfibi yang paling kita kenali adalah katak atau kodok,
sebenarnya kelas amfibi tidaklah terbatas pada hewan ini saja. Banyak
hewan lain yang masuk ke dalam kelompok ini. Amfibi dibagi menjadi tiga
ordo yaitu :
1) Ordo Anura
Ordo Anura merupakan anggota kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah
“tidak memiliki ekor”, salah satu anggota ordo anura adalah yang secara umum
kita sebut kodok atau katak, terdapat sekitar 4000 spesies yang telah dikenali
dalam ordo ini. Tubuh ordo anura terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kepala, badan
dan anggota gerak berupa kaki. Kepalanya berbentuk seperti segitiga pipih,
mereka memiliki mulut lebar dan lidah yang lengket. Giginya disebut gigi
veormer yang terletak di langit-langit mulut. Memiliki dua buah mata masing
masing di kiri dan kanan kepalanya, setiap mata memiliki kelopak atas dan
bawah. Pada kelopak mata bawah terdapat selaput niktitans (selaput tidur) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan ketika berada di dalam air.
Anura memiliki lubang hidung yang akan menutup ketika menyelam. Anura
juga memiliki membran timpani untuk mendeteksi getaran suara. Anggota
geraknya merupakan 2 pasang kaki (2 kaki depan dan 2 kaki belakang), kaki
depan umumnya lebih kecil dan pendek dibandingkan kaki belakangnya. Ordo
Anura memiliki 4 buah jari kaki depan dan 5 buah jari kaki belakang, pada sela-
sela jari kakinya terdapat selaput kaki yang dapat membantu ketika berenang.
Anggota gerak ini digunakan untuk berjalan, berenang dan melompat.

Sistem Organ pada ordo anura antara lain adalah :


a) Sistem reproduksinya diatur oleh organ – organ reproduksi jantan dan
betina, berkembang biak dengan cara bertelur dan kebanyakan fertilisasi
(pertemuan sel jantan dan betina) terjadi di luar tubuh.
b) Sistem Pencernaan diatur oleh organ mulut, faring, esofagus, lambung,
usus, rektum dan kloaka, makanan masuk melalui mulut dan keluar
melalui kloaka.
c) Sistem eksresi diatur oleh ginjal dan kandung kemih.
d) Sistem pernapasan pada katak setelah menetas dari telur (larva) adalah
dengan menggunakan insang, sedangkan setelah mengalami metamorfosis
sempurna dan menjadi individu dewasa mereka bernapas dengan
menggunakan paru – paru. Kulit juga dapat berfungsi dalam sistem
pernapasan karena memiliki pori-pori dan banyak pembuluh darah.
e) Sistem sarafnya terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer.
Ordo Anura terdiri atas beberapa ordo dan familia, antara lain adalah sebagai
berikut :
a) Subordo Archaeobactrachia : Familia Discoglossidae, Familia Ascaphidae,
Familia Leiopelmatidae.
b) Subordo Mesobatrachia Familia Pipidae, Familia Rhinophrydae, Familia
Pelobatidae, Familia Pelodytidae.
c) Subordo : Neobactrachia : Familia Bufonidae, Familia Microhylidae,
Familia Ranidae, Familia Pelobatidae (Megophrydae), Familia
Rhacophoridae, Familia Dendrobatidae, Familia Hylidae, Familia
Pelodryadidae, Familia Myobatrachidae, Familia Sooglossidae, Familia
Psedidae.
2) Ordo Caudata (Urodela)
Ordo Caudata merupakan kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah
memiliki ekor. Kata Cauda berasal dari bahasa lati yang artinya ekor. Tubuh ordo
ini terdiri atas bagian kepala, badan, ekor dan anggota gerak. Anggota dari ordo
ini dapat memiliki ukuran tubuh bervariasi dan ekornya memiliki panjang yang
hampir sama dengan tubuhnya, bahkan ada yang lebih panjang dari tubuhnya.
Beberapa spesies memiliki insang, sedangkan beberapa lainnya bernapas dengan
menggunakan paru – paru. Ordo ini dapat hidup di darat, namun tidak bisa lepas
dari air dalam waktu yang lama. Mereka tidak memiliki membran timpani,
sehingga mereka merasakan gerakan suara dengan menggunakan kakinya.
Caudata memiliki 4 kaki (satu pasang kaki depan dan satu pasang kaki belakang)
yang digunakan untuk berjalan, kaki mereka tidak dapat digunakan untuk
melompat seperti pada katak. Ekor yang berkembang dengan baik yang
dimilikinya juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk berenang. Meskipun
memiliki metamorfosis sempurna, namun fase larvanya sudah lumayan mirip
dengan bentuk dewasa. Terdapat sekitar 500 spesies yang masuk ke dalam
anggota ordo ini.
Salah satu anggota ordo caudata yang sangat terkenal adalah salamander.
Mereka memiliki 2 ciri menonjol setelah mengalami metamorfosis, yaitu hilang
atau mereduksinya paru – paru dan bentuk dewasanya masih memiliki
karakterisktik larva. Kulit yang dapat menjadi organ pertukaran gas pada
salamander menjadi alasan mereka dapat bertahan hidup di darat tanpa memiliki
paru-paru. Sistem tubuh lainnya sejenis dengan yang telah kami jelaskan pada
bagian ciri dan struktur tubuh amfibi di atas.
Ordo Caudata terdiri atas beberapa ordo dan familia, antara lain adalah sebagai
berikut :
a) Subordo Cryptobranchoidea : Familia Cryptobranchidae, Familia
Hynobiidae
b) Subordo Salamdroidea : Familia Salamandridae, Familia Proteidae,
Familia Ambystomatidae, Familia Amphiumidae, Familia
Dicamtodontidae, Familia Plethodontidae
c) Subordo Meantes : Familia Sirenidae
3) Ordo Gymnophiona / Caecilia (Apoda)
Ordo Gymnophiona atau apoda adalah kelompok amfibi yang ciri kasnya
“Tidak memiliki Kaki”. Artinya tubuhnya tersusun atas kepala, badan dan ekor.
Ordo memiliki bentuk tubuh memanjang yang menyerupai bentuk cacing atau
belut dengan kulit dan tulang yang kompak. Kepalanya disusun oleh tengkorak
yang kuat, yang berguna untk menggali tanah karena mereka tinggal jauh ke
dalam tanah. Pada saat dalam keadaan larva, biasanya caecilia tinggal di air dan
bernapas dengan menggunakan insang, sedangkan saat dewasa insang yang
dimilikinya mulai menyusut atau hilang dan biasanya ditemukan di dalam tanah.
Beberapa spesies memiliki tentakel yang berfungsi sebagai organ sensorik.
Fertilitasasi (pertemuan sel jantan dan betina) umumnya terjadi di dalam tubuh
(internal). Kebanyakan individu dewasa memiliki mata yang tereduksi sehingga
memiliki sangat sedikit fungsi, bentuk matanya terlihat sangat kecil, hanya seperti
titik jika dibandingkan dengan panjang tubuhnya.
Ordo Gymnophiona terdiri atas beberapa familia, antara lain adalah
Familia Ichtyopidae, Familia Caecilidae, Familia Rhinatrematidae, Familia
Scoleocomorphidae, Familia Uracotyohlidae, Familia Typhlonectida.
BAB III
METODE EKSPLORASI
A. Waktu : Yogyakarta, 12 Mei 2018.
B. Tempat : Jl. Kebun Raya No.2 Yogyakarta ,Kebun Binatang “Gembira
Loka”.

C. Alat dan Bahan


Pada eksplorasi yang telah kami lakukan di kebun binatang “Gembira
Loka” Yogyakarta kami menggunakan alat dan bahan sebagai berikut ;
1) Alat Eksplorasi

 Alat elektronik (Kamera digital /handphone)


 Peralatan alat tulis
2) Bahan Eksplorasi

 Referensi referensi dari berbagai sumber internet atau jurnalis.


 Media buku ajar tentang Amfibia(SMA/AMP)

D. Cara Kerja
1. Melakukan identifikasi subjek eksplorasi atau penilitian yang
terdapat di lokasi.(setiap spesies pada amfibia)
2. Mencari dan mendapatkan akses mengenai setiap spesies melalui
refrensi referensi atau media buku.
3. Melakukan dokumentasi pada setiap kelas amfibia(foto dan
merekam video).
4. Menentukan jenis data yang akan di peroleh(morfologi dan
anatomi setiap spesies amfibia).
5. Mencatat hasil eksplorasi/penelitian pada setiap spesies.
6. Menyimpulkan setiap spesies dari tiap Ordo Kelas amfibia

E. Teknik Pengambilan Data


Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan
kesimpulan. Eksplorasi dilakukan dengan cara mencatat hasil pengamatan
morfologi dari setiap spesies amfibia yang diamati. Pada pengambilan data
,dilakukan dengan mencari referensi referensi mengenai kelas amfibia
melalui berbagai sumber(internet,buku ajar atau jurnalis).sedangkan
inventarisasi data dengan cara mengumpulkan semua data hasil
pengamatan sehingga menghasilkan bentuk bahan ajar berupa ppt dan
video.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

NO Klasifikasi dan Deskripsi Kode Foto


Nama Lokal

1. Nama Lokal: 1) Morfologi 100-5007


Salamander a) Ukuran tubuh kecil,
axolotl dengan berat tubuh
Klasifikasi antara 120 170
Kingdom: gram
Animalia b) Tubuh terdiri dari
Filum : kepala, badan dan
Chordata ekor
Kelas : c) Panjang tubuh
Amphibi antara 20 30 cm
Ordo : Caudata d) Memiliki 4 tungkai
Famili : yang mempunyai 5
Salamandridae jari jari kecil dan
Genus : runcing
Ambystoma e) Ekor axxolotl
Spesies : menyerupai bulu,
Ambystoma berfungsi untuk
mexicanum berenang
f) Warna tubuhnya
putih kekuningan
g) Salamander betina
memiliki tubuh
yang lebih besar
dan kloaka kecil
dan bulat
h) Salamander jantan
lebih ramping,
dengan kloaka lebih
menonjol
i) Kepala berbentuk
bulat dan Matanya
kecil
j) Ekor nampak pipih
dan meruncing
k) Masa hidup kurang
lebih 12 tahun
l) Memakan jenis
ikan, mollusca, dan
antropoda.
m) Hidup soliter,
cenderung diam sat
berenang, kecuali
saat makan
2) Anatomi
a) Sistem Pernafasan
Ambystoma
mexicanum memiliki
alat pernafasan
eksternal, yaitu tiga
sang ingsang di bagian
belakang kepala terletak
pada sisi kanan dan kiri.
Insang tersebut
menyerupai tanduk
tanduk.
b) Sistem reproduksi
Pembuahan eksternal,
berkembang biak
dengan bertelur
berjumlah 200 400
butir, yang akan
menetas setelah 10 14
hari di buahi.
c) Habitat
Diperairan tawar dan
danau mexic dengan
ketinggian daratan
2.274 mdpl.
2. Nama lokal: 1) Morfologi 20180512-112024.jpg
Katak Badut a) Ukuran tubuh kecil
Klasifikasi b) Tubuh terdiri kepala
Kingdom: dan badan (menyatu)
Animalia c) Panjang tubuh hanya
Filum : dapat mencapai 6-13
Chordata cm
Kelas : d) Berat tubh sekitar 50
Amphibi gram
Ordo : Anura e) Bentuk kepala
Famili : meruncing
Pipidae f) Mata berukuran
Genus : kecil agak menonjol
Xenopus berwarna orange
Spesies: g) Jari jari kaki
Xenopus laevis mempunyai selaput
renang
h) Memiliki 2 pasang
kaki, kaki depan
lebih pendek dan
kecil di banding
dengan kaki
belakangnya
2) Anatomi
a) Sistem repoduksi,
katak badut
pembuahan
eksternal terjadi di
dalam air pada
waktu musim seni
dan musim panas.
Jumlah telur yang di
hasilkan seekor
betina dapat
mencapai 100 butir,
telur akan menetas 4
hari setelah di buahi.
b) Sistem respirasi saat
larva katak akan
bernafas dengan
ingsang dan akan
berubah dengan
paru paru setekah
dewasa.
c) Sistem pencernaan
diatur oleh mulut,
faring, esofagus,
lambung, usus,
rektum, dan kloaka.
d) Sistem ekskresi
diatur oleh ginjal.
e) Sistem saraf terdiri
dari sistem saraf
pusat dan porifer.
f) Habitat di perairan
sungai, kolam,
danau, dn rawa rawa
g) Pakan berupa
larvacapung, larva
ikan, berudu dll

3. Nama lokal: 1) Morfologi 100-4969


Katak Lembu a) Katak ini terdiri dari
Amerika kepala dan badan
Klasifikasi menyatu
Kingdom: b) Bagian badan
Animalia dimulai belakang
Filum: gendang telinga
Chordata sampai tulang ekor
Kelas: dan panjangnya
Amphibi mencapai 3 kali
Ordo : Anura panjang kepala.
Famili: c) kepala relatif besar
Ranidae d) Kulit halus dan
Genus : elastis sehingga
Lithobates tampak jelas ketika
Spesies: sedang bernafas.
Lithobates e) Mata besar berwarna
catesbeianus hitam dan pada
bagian pinggirnya
berbentuk cincin
berwarna coklat
muda.
f) Mulut berukuran
lebar dan tidak
berada di ujung
kepaka,tetapi agak
sedikit kebawah dan
membelah secara
horizontal kehampir
seluruh bagian
kepala.
g) Memakan serangga
contohnya nyamuk,
lalat, dan capung
h) Habitat di sungai
dan kolam
2) Anatomi
a) Sistem Reproduksi
Musim kawin pada
bulan mei juli,
februari oktober.
Pembuahannya
secara eksternal,
berkembang biak
dengan bertelur yang
bisa mencapai
10.000-25.000 yang
akan menetas setelah
1 minggu di buah.
4. Nama lokal: 1) Morfologi 100-5001
Katak a) Tubuh terdiri dari
Mangrove kepala (caput) dan
Klasifikasi badan menyatu
Kingdom : b) Tidak memiliki ekor
Animalia c) Memiliki kaki 4,
Filum : berukuran pendek,
Chordata leher tidak jelas
Kelas d) Lubang hidung
: bagian luar
Amphibi e) Mata besar, bulat,
Ordo berwarna coklat
: Anura hingga kehitaman
Famili f) Memiliki mulut
: relatif besar
Dicroglossidae g) Memiliki tungkai
Genus belakang panjang
: dibandingkan
Fejervarya dengan yang di
Spesies depan
: h) Tungkai bagian
Fejervarya depan terdiri dari 4
cancrivora bagian jari
i) Bagian belakang
memiliki 5 bagian
jari
j) Kodok jantan
tubuhnya lebih kecil
dibanding dengan
kodok betina
k) Ukuran mencapai
100 mm-280 mm
l) Kulit terdapat bintik-
bintik dan kasar
2) Anatomi
Perkawinan kodok
dan katak pada saat
bulan mati atau
menjelang hujan,
biasanya kodok
dalam sekali bertelur
akan menghasilkan
5000 sampai 20000
telur yang
berlangsung
sebanyak 3x dalam
setahun.
3) Habitat
Di perairan sawah dan
rawa
4) Pakan
Ikan kecil dan serangga

5. Nama lokal: 1) Morfologi


Greater Siren a) Warna bervariasi di
Klasifikasi seluruh jangkauan
Kingdom: b) Umumnya warnanya
Animalia zaitun atau abu abu
Filum : dengan titik titik
Chordata kuning atau
Kelas : c) hijau kecil disisi
Amphibi mereka
Ordo : d) Sirene muda juga
Caudata memiliki garis tipis
Famili : di sepanjang sisi
Sirenedae yang memudar
Genus : Siren seiring
Spesies:Siren bertambahnya usia
lacertina e) Tidak mempunyai
kaki belakang
f) Mempunyai ingsang
eksternal sekaligus
paru paru
g) Habitat di perairan
rawa
h) Memiliki berat
tubuh 1kg
i) Memiliki panjang
sekitar 100 sampai
200 cm
j) Masa hidupnya bisa
sampai 25 tahun
k) Sirene lebih besar
berukuran sekitar
1,5 cm panjangnya
saat menetas dan
kemudian tumbuh
hingga panjang
mulai dari 18 hingga
97cm
2) Anatomi
a) Sistem Reproduksi
Greater siren betina
dapat menghasilkan
500 butir telur dalam
sekali masa kawin
b) Pakan
Berupa serangga dan
ikan kecil .
6. Nama lokal: 1) Morfologi 100-5003
Katak Pesek a) Ukuran tubuh pada
Klasifikasi katak jantan
Kingdom: mencapai 7 cm
Animalia sedangkan betina
Filum : 11,5 cm
Chordata b) Pada bagian ventral
Kelas : memiliki warna
Amphibi cenderung putih
Ordo : Anura c) Memiliki bantalan
Famili : kaki lebih besar dan
Hylidae panjang
Genus : d) Bagian tubuh kepala
Litolia dan badan menyatu
Spesies: e) Permukaan kulit
Litolia halus dan licin
Caerulea f) Jumlah jari kaki 3
dan bagian ujung
jari terdapat tonjolan
kecil
g) Memiliki mata
(kornea) berwarna
hitam horizontal
h) Habitat di hutan
i) Warna kulitnya
dapat berubah ubah
menjadi coklat,
merah, hijau, dan
kebiruan sesuai
dengan tempertur ia
berada
2) Anatomi
a) Sistem Reproduksi
Pembuahan secara
eksternal dan
berkembang biak
dengan bertelur. Telur
bisa mencapai 150-300
butir yang akan menetas
setalah 3 hari di buahi.
7. Nama lokal: 1) Morfologi 100-4965
Katak Pacman a) Bentuk tubuh,
Albino kepala dan badan
Klasifikasi menyatu
Kingdom b) Memiliki berat
: badan 500-600 gram
Animalia c) Panjang tubuh
Filum sekitar 11-20 cm
: d) Pada bagian lapisan
Chordata kulit lunak dan
Kelas berkelenjar (selalu
: basah)
Amphibi e) Warna kulit dapat
Ordo berubah ubah
: Anura menjadi coklat,
Famili merah, hijau, dan
: kebiruan sesuai
Ceratophryidae dengan temperatur
Genus dimana ia berada
: f) Mulut terletak di
Ceratophrys bagian ujung kepala
Spesies dengan ukuran yang
: lebar
Ceratophrys g) Badan cenderung
Sp besar
h) Kaki depan dan
belakang relatif kecil
2) Anatomi
a) Sistem Reproduksi
Pembuahan
eksternal dan
berkembang biak
degan bertelur yang
jumlah telurnya
2000 butir, yang
akan menetas setelah
2 minggu di buahi.
8. Nama lokal: 1) Morfologi 100-5002
Katak Pacman a) Memiliki bentuk
Argentina tubuh terdiri dari
Klasifikasi kepala dan badan
Kingdom menyatu.
: b) Tubuhnya sangat
Animalia besar dan kaki lebih
Filum pendek
: c) Memiliki permukaan
Chordata kulit yang kasar
Kelas d) Memiliki kulit yang
: bercorak corak dan
Amphibi warnannya
Ordo bervariasi
: Anura e) Terdapat bintik-
Famili bintik hitam pada
: permukaan kulit
Leptodactylida f) Memiliki mata yang
e menonjol dan
Genus berwarna orange
: g) Memiliki jari jari
Ceratophrys kaki meruncing dan
Spesies terdapat selaput
: 2) Anatomi
Ceratophrys a) Sistem Reproduksi
Ornata Reproduksinya
dengan pembuahan
eksternal,
berkembangbiak
dengan bertelur
berjumlah 2000 butir
yang akan menetas
setelah 2 minggu di
buahi.
b) Habitat
Di hutan hujan
tropis
B. Pembahasan
Amfibi adalah hewan bertulang belakang yang dapat hidup di dua alam, yaitu
didarat dan di air. Kebanyakan anggota kelompok amfibi ini merupakan hewan
bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm), dan berkaki
empat (tetrapoda). Anggota amfibi yang paling kita kenali adalah katak atau
kodok, sebenarnya kelas amfibi tidaklah terbatas pada hewan itu saja. Banyak
hewan lain yang masuk ke dalam kelompok ini. Dalam kelas Amfibi dibagi
menjadi tiga ordo yaitu ordo Anura, ordo Caudata, dan ordo Apoda. Ordo Anura
merupakan anggota kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah tidak memiliki
ekor, pada Ordo Caudata merupakan kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah
memiliki ekor, sedangkan Ordo Gymnophiona atau apoda adalah kelompok
amfibi yang ciri kasnya tidak memiliki kaki. Artinya tubuhnya tersusun atas
kepala, badan dan ekor.

Dari hasil pengamatan eksplorasi diatas kelompok kami hanya menemukan


delapan spesies dari kelas amphibia. Dari hasil pengamatan pertama yaitu
Salamander axolotl, pada spesies ini ukuran tubuhnya kecil dengan berat tubuh
antara 120-170 gram. Tubuhnya terdiri dari kepala, badan dan ekor dan panjang
tubuh antara 20-30 cm. Salamander axolotl memiliki 4 tungkai yang mempunyai
5 jari jari kecil dan runcing. Ekor axxolotl menyerupai bulu, berfungsi untuk
berenang. Warna tubuhnya putih kekuningan. Salamander betina memiliki tubuh
yang lebih besar dan kloaka kecil dan bulat. Salamander jantan lebih ramping,
dengan kloaka lebih menonjol. Kepala berbentuk bulat dan Matanya kecil .Ekor
nampak pipih dan meruncing. Masa hidup kurang lebih 12 tahunMemakan jenis
ikan, mollusca, dan antropoda. Hidup soliter, cenderung diam sat berenang,
kecuali saat makan. Pada spesies Salamander axolotl termasuk kedalam ordo
Caudata karena pada spesies ini memiliki tubuh yang terdiri dari kepala, badan,
dan ekor. Seperti pada ciri khas ordo Caudata yang memiliki ekor.

Pada pengamatan yang kedua yaitu katak badut. Pada spesies yang kedua ini
beda dengan spesies yang pertama tadi. Pada pengamatan kedua ini termasuk
kedalam Ordo Anura, karena pada spesies ini tidak memiliki ekor. Sehingga
sesuai dengan ciri khas Ordo Anura yang tidak memiliki ekor. Secara morfologi
pada katak badut ini memiliki ukuran tubuh kecil dan tubuhnya terdiri kepala dan
badan (menyatu). Panjang tubuh hanya dapat mencapai 6-13 cm dengan berat
tubuh sekitar 50 gram. Pada katak badut memiliki bentuk kepala meruncing, mata
berukuran kecil agak menonjol berwarna orange. Jari-jari kaki katak badut
mempunyai selaput renang dan memiliki 2 pasang kaki, kaki depan katak badut
lebih pendek dan kecil di banding dengan kaki belakangnya.

Pada pengamatan yang ketiga yaitu pada spesies katak lembu. Pada katak ini
terdiri dari kepala dan badan menyatu. Bagian badan dimulai belakang gendang
telinga sampai tulang ekor dan panjangnya mencapai 3 kali panjang kepala.
kepala relatif besar Kulit halus dan elastis sehingga tampak jelas ketika sedang
bernafas. Mata besar berwarna hitam dan pada bagian pinggirnya berbentuk
cincin berwarna coklat muda. Mulut berukuran lebar dan tidak berada di ujung
kepala,tetapi agak sedikit kebawah dan membelah secara horizontal kehampir
seluruh bagian kepala. Pada hewan ini memakan serangga contohnya nyamuk,
lalat, dan capung dan habitat di sungai dan kolam. Pada spesies ini sama seperti
pengamatan yang kedua yang termasuk kedalam Ordo Anura, karena sama-sama
tidak memiliki ekor. Yang membedakan katak ini dengan katak lainya yaitu
kulitnya yang kasar dan bercorak dan memiliki tubuh sedikit panjang.

Pada pengamatan ke-empat yaitu spesies katak Mangrove, pada katak


mangrove ini tubuhnya terdiri dari kepala (caput) dan badan menyatu dan tidak
memiliki ekor. Pada katak mangrove ini memiliki mata besar, bulat, dan
berwarna coklat hingga kehitaman. Memiliki mulut relatif besar. Memiliki
tungkai belakang panjang dibandingkan dengan yang di depan. Fungsi dari
tungkainya yang lebih panjang dari yang depan yaitu untuk melompat lebih jauh.
Pada tungkai bagian depan terdiri dari 4 bagian jari sedangkan bagian belakang
memiliki 5 bagian jari. Pada katak mangrove ini katak jantan tubuhnya lebih
kecil dibanding dengan katak betina. Ukuran mencapai 100 mm-280 mm. Pada
kulitnya sendir katak mangrove ini mamiliki kulit terdapat bintik-bintik dan
kasar. Pada katak mangrove ini termasuk kedalam ordo Anura. Karena tidak
memiliki ekor.

Pada pengamatan ke-lima yaitu pada greater siren, pada spesies ini memliki
keunikan tersendiri yaitu tidak memiliki kaki belakang karena kaki bagian
belakangnya tereduksi, sehingga kelihatan tidak memiliki kaki belakang.
Kebnyakan spesies ini memiliki warna bervariasi di seluruh jangkauan.
Umumnya warnanya zaitun atau abu-abu dengan titik-titik kuning atau hijau kecil
disisi mereka. Sirene muda juga memiliki garis tipis di sepanjang sisi yang
memudar seiring bertambahnya usia. Tidak mempunyai kaki belakang .
Mempunyai ingsang eksternal sekaligus paru paru. Habitat spesies ini di perairan
rawa. Pada spesies ini memiliki berat tubuh 1kg dan memiliki panjang sekitar
100 sampai 200 cm. Masa hidupnya bisa sampai 25 tahun. Sirene lebih besar
berukuran sekitar 1,5 cm panjangnya saat menetas dan kemudian tumbuh hingga
panjang mulai dari 18 hingga 97cm. pada greater sirene ini termasuk kedalam
ordo Caudata karena memiliki ekor.

Pada pengamatan yang ke-enam yaitu pada katak pesek, pada katak pesek
termasuk kedalam ordo Anura karena tidak memiliki ekor. Pada katak ini
memiliki ukuran tubuh pada katak jantan mencapai 7 cm sedangkan betina 11,5
cm. Pada bagian ventral memiliki warna cenderung putih. Pada katak ini
memiliki bantalan kaki lebih besar dan panjang yang di gunakan untuk melompat
lebih panjang lagi. Bagian tubuhnya pada katak kepala dan badan menyatu.
Sedangkan permukaan kulit halus dan licin dan jumlah jari kaki 3 dan bagian
ujung jari terdapat tonjolan kecil. Memiliki mata (kornea) berwarna hitam
horizontal. Katak pesek sendiri habitatnya kebnyak di hutan. Serta warna kulitnya
dapat berubah ubah menjadi coklat, merah, hijau, dan kebiruan sesuai dengan
tempertur ia berada.

Pada pengamatan yang ke-tujuh yaitu katak pacman albino. Seperti namanya
katak ini memiliki warna yang cenderung putih, dan trdapat corak. Bentuk tubuh,
kepala dan badan menyatu. Pada katak ini memiliki berat badan 500-600 gram
dan memiliki panjang tubuh sekitar 11-20 cm. Pada bagian lapisan kulit lunak
dan berkelenjar (selalu basah). Warna kulit dapat berubah ubah menjadi coklat,
merah, hijau, dan kebiruan sesuai dengan temperatur dimana ia berada. Mulut
terletak di bagian ujung kepala dengan ukuran yang lebar. Pada katak pacman
albino ini badan cenderung besar. Kaki depan dan belakang katak ini relatif kecil,
tetapi brjalanya cukup cepat dibanding dengan katak lainya. Katak pacman
sendiri lebih cenderung ke pemangsa, karena setiap ada mangsa didepanya
langsung di makan. Katak pacman sendiri termasuk kedalam Ordo Anura karena
tidak memliki ekor.

Pada pengamatan yang terakhir yaitu pada spesies pacman argentina. Pada
spesies ini memiliki bentuk tubuh terdiri dari kepala dan badan menyatu.
Tubuhnya sangat besar dan kaki lebih pendek. Memiliki permukaan kulit yang
kasar. Memiliki kulit yang bercorak corak dan warnannya bervariasi. Terdapat
bintik-bintik hitam pada permukaan kulit. Memiliki mata yang menonjol dan
berwarna orange. Memiliki jari jari kaki meruncing dan terdapat selaput
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam kelompok amphibi terdapat 3 ordo antara lain yaitu Ordo Anura,
Ordo Caudata, dan Ordo Apoda. Ordo Anura merupakan anggota kelompok
amfibi yang ciri khasnya adalah tidak memiliki ekor, pada Ordo Caudata
merupakan kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah memiliki ekor, sedangkan
Ordo Gymnophiona atau apoda adalah kelompok amfibi yang ciri kasnya tidak
memiliki kaki. Artinya tubuhnya tersusun atas kepala, badan dan ekor. Dari data
yang kelompok kami kumpulkan terdapat 6 spesies yang termasuk kedalam Ordo
Anura dan 2 spesies yang termasuk kedalam Ordo Caudata.

Daftar Pustaka
https://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-
Amfibi-adalah.html
Campbell.Neil A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999.
Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999

Anda mungkin juga menyukai