Disusun oleh :
1. Livia Septiani (16320004)
2. Musyarifatul Diniyah (16320007)
3. Dwi Saputra Aji P (16320018)
4. Ika Puji Lestari (16320021)
5. Nufikha Susweni (16320025)
6. Siska Dwi Yulianti (16320032)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Amphibia merupakan suatu class hewan vertebrata yang paling primitif.
Spesies dari Amphibia yang masih eksis hingga sekarang termasuk dalam 3
kelompok yaitu Salamander (Urodela), Caecilian (Gymnophiona) dan Anura.
Lebih dari 4600 spesies dari Amphibia dan masing-masing spesies memiliki
perbedaan dalam bentuk tubuh, ukuran, ekologi serta tingkah lakunya Amphibia
merupakan hewan yang memiliki kelembaban kulit cukup tinggi, kulit tidak
ditutupi oleh rambut serta memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat.
Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti rangkap dan Bios
yang berarti hidup. Karena itu Amphibia diartikan sebagai hewan yang
mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya,
Amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua
adalah di daratan
Pada fase berudu Amphibia hidup di perairan dan bernafas dengan insang.
Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat
dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini Amphibia bergerak dengan
kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari
perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama
kelamaan menghilang. Pada Anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme
adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat.
Para Herpetologis telah mengenal lebih dari 4000 spesies Amphibia dan
terdiri dari 3 kelompok utama yaitu katak dan kodok (Anura), Salamander
(Urodela), dan Caecilian (Apoda). Katak dan kodok merupakan Amphibia yang
paling melimpah dimana terdapat lebih dari 3500 spesies
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui karakteristik umum dan khusus Amfibi.
2. Untuk mengetahui Ordo dari kelas Amfibi.
3. Untuk mengetahui Spesies dari tiap Ordo Kelas amfibia yang ada di
gembira loka.
4. Untuk mengetahui Morfologi dan Anatomi amfibia.
C. MANFAAT
1. Dapat mengetahui perbedaan morfologi dan anatomi pada setiap ordo
amfibia.
2. Dapat mengetahui wawasan tentang berbagai jenis spesies yang terdapat
pada Gembira loka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Amfibi
Amfibi adalah hewan bertulang belakang yang dapat hidup di dua
alam. Kata amfibi berasalah dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Amphi”
yang artinya dua, dan “bios” yang artinya hidup. Kebanyakan anggotak
kelompok amfibi ini merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata),
berdarah dingin (poikiloterm), dan berkaki empat (tetrapoda). Amfibi
merupakan hewan yang memiliki proses metamorfosis sempurna.
Kelompok hewan ini dapat hidup di air maupun di daratan, umumnya
ketika di air mereka bernapas dengan menggunakan insang, dan ketika di
darat bernapas menggunakan paru-paru. Kulit amfibi merupakan struktur
yang lembab dengan banyak pembuluh darah yang berguna untuk
penyesuaian tempat hidupnya. Terdapat sekitar 5000 spesies amfibi yang
telah diketahui.
D. Cara Kerja
1. Melakukan identifikasi subjek eksplorasi atau penilitian yang
terdapat di lokasi.(setiap spesies pada amfibia)
2. Mencari dan mendapatkan akses mengenai setiap spesies melalui
refrensi referensi atau media buku.
3. Melakukan dokumentasi pada setiap kelas amfibia(foto dan
merekam video).
4. Menentukan jenis data yang akan di peroleh(morfologi dan
anatomi setiap spesies amfibia).
5. Mencatat hasil eksplorasi/penelitian pada setiap spesies.
6. Menyimpulkan setiap spesies dari tiap Ordo Kelas amfibia
Pada pengamatan yang kedua yaitu katak badut. Pada spesies yang kedua ini
beda dengan spesies yang pertama tadi. Pada pengamatan kedua ini termasuk
kedalam Ordo Anura, karena pada spesies ini tidak memiliki ekor. Sehingga
sesuai dengan ciri khas Ordo Anura yang tidak memiliki ekor. Secara morfologi
pada katak badut ini memiliki ukuran tubuh kecil dan tubuhnya terdiri kepala dan
badan (menyatu). Panjang tubuh hanya dapat mencapai 6-13 cm dengan berat
tubuh sekitar 50 gram. Pada katak badut memiliki bentuk kepala meruncing, mata
berukuran kecil agak menonjol berwarna orange. Jari-jari kaki katak badut
mempunyai selaput renang dan memiliki 2 pasang kaki, kaki depan katak badut
lebih pendek dan kecil di banding dengan kaki belakangnya.
Pada pengamatan yang ketiga yaitu pada spesies katak lembu. Pada katak ini
terdiri dari kepala dan badan menyatu. Bagian badan dimulai belakang gendang
telinga sampai tulang ekor dan panjangnya mencapai 3 kali panjang kepala.
kepala relatif besar Kulit halus dan elastis sehingga tampak jelas ketika sedang
bernafas. Mata besar berwarna hitam dan pada bagian pinggirnya berbentuk
cincin berwarna coklat muda. Mulut berukuran lebar dan tidak berada di ujung
kepala,tetapi agak sedikit kebawah dan membelah secara horizontal kehampir
seluruh bagian kepala. Pada hewan ini memakan serangga contohnya nyamuk,
lalat, dan capung dan habitat di sungai dan kolam. Pada spesies ini sama seperti
pengamatan yang kedua yang termasuk kedalam Ordo Anura, karena sama-sama
tidak memiliki ekor. Yang membedakan katak ini dengan katak lainya yaitu
kulitnya yang kasar dan bercorak dan memiliki tubuh sedikit panjang.
Pada pengamatan ke-lima yaitu pada greater siren, pada spesies ini memliki
keunikan tersendiri yaitu tidak memiliki kaki belakang karena kaki bagian
belakangnya tereduksi, sehingga kelihatan tidak memiliki kaki belakang.
Kebnyakan spesies ini memiliki warna bervariasi di seluruh jangkauan.
Umumnya warnanya zaitun atau abu-abu dengan titik-titik kuning atau hijau kecil
disisi mereka. Sirene muda juga memiliki garis tipis di sepanjang sisi yang
memudar seiring bertambahnya usia. Tidak mempunyai kaki belakang .
Mempunyai ingsang eksternal sekaligus paru paru. Habitat spesies ini di perairan
rawa. Pada spesies ini memiliki berat tubuh 1kg dan memiliki panjang sekitar
100 sampai 200 cm. Masa hidupnya bisa sampai 25 tahun. Sirene lebih besar
berukuran sekitar 1,5 cm panjangnya saat menetas dan kemudian tumbuh hingga
panjang mulai dari 18 hingga 97cm. pada greater sirene ini termasuk kedalam
ordo Caudata karena memiliki ekor.
Pada pengamatan yang ke-enam yaitu pada katak pesek, pada katak pesek
termasuk kedalam ordo Anura karena tidak memiliki ekor. Pada katak ini
memiliki ukuran tubuh pada katak jantan mencapai 7 cm sedangkan betina 11,5
cm. Pada bagian ventral memiliki warna cenderung putih. Pada katak ini
memiliki bantalan kaki lebih besar dan panjang yang di gunakan untuk melompat
lebih panjang lagi. Bagian tubuhnya pada katak kepala dan badan menyatu.
Sedangkan permukaan kulit halus dan licin dan jumlah jari kaki 3 dan bagian
ujung jari terdapat tonjolan kecil. Memiliki mata (kornea) berwarna hitam
horizontal. Katak pesek sendiri habitatnya kebnyak di hutan. Serta warna kulitnya
dapat berubah ubah menjadi coklat, merah, hijau, dan kebiruan sesuai dengan
tempertur ia berada.
Pada pengamatan yang ke-tujuh yaitu katak pacman albino. Seperti namanya
katak ini memiliki warna yang cenderung putih, dan trdapat corak. Bentuk tubuh,
kepala dan badan menyatu. Pada katak ini memiliki berat badan 500-600 gram
dan memiliki panjang tubuh sekitar 11-20 cm. Pada bagian lapisan kulit lunak
dan berkelenjar (selalu basah). Warna kulit dapat berubah ubah menjadi coklat,
merah, hijau, dan kebiruan sesuai dengan temperatur dimana ia berada. Mulut
terletak di bagian ujung kepala dengan ukuran yang lebar. Pada katak pacman
albino ini badan cenderung besar. Kaki depan dan belakang katak ini relatif kecil,
tetapi brjalanya cukup cepat dibanding dengan katak lainya. Katak pacman
sendiri lebih cenderung ke pemangsa, karena setiap ada mangsa didepanya
langsung di makan. Katak pacman sendiri termasuk kedalam Ordo Anura karena
tidak memliki ekor.
Pada pengamatan yang terakhir yaitu pada spesies pacman argentina. Pada
spesies ini memiliki bentuk tubuh terdiri dari kepala dan badan menyatu.
Tubuhnya sangat besar dan kaki lebih pendek. Memiliki permukaan kulit yang
kasar. Memiliki kulit yang bercorak corak dan warnannya bervariasi. Terdapat
bintik-bintik hitam pada permukaan kulit. Memiliki mata yang menonjol dan
berwarna orange. Memiliki jari jari kaki meruncing dan terdapat selaput
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam kelompok amphibi terdapat 3 ordo antara lain yaitu Ordo Anura,
Ordo Caudata, dan Ordo Apoda. Ordo Anura merupakan anggota kelompok
amfibi yang ciri khasnya adalah tidak memiliki ekor, pada Ordo Caudata
merupakan kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah memiliki ekor, sedangkan
Ordo Gymnophiona atau apoda adalah kelompok amfibi yang ciri kasnya tidak
memiliki kaki. Artinya tubuhnya tersusun atas kepala, badan dan ekor. Dari data
yang kelompok kami kumpulkan terdapat 6 spesies yang termasuk kedalam Ordo
Anura dan 2 spesies yang termasuk kedalam Ordo Caudata.
Daftar Pustaka
https://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-
Amfibi-adalah.html
Campbell.Neil A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999.
Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999