Oleh:
2023
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
Oleh:
NIM : L1A022106
Soedirman
Disetujui,
Penulis
ACARA I
IDENTIFIKASI IKAN
Oleh:
Nama : Nisrina Rizki Amalia
NIM : L1A022106
2023
I. PENDAHULUAN
Makhluk hidup terutama ikan di alam sangat beragam dan bervariasi. Hal
ikan itu sendiri. Pengklasifikasian atau identifikasi ada beberapa tahapan yakni
makhluk hidup. Adanya klasifikasi atau identifikasi inilah makhluk didunia ini
dapat diketahui dari kingdom, filum, ordo, genus, spesies dsb ( Aisyah, 2022).
Identifikasi terbagi menjadi 2 yaitu identifikasi ikan secara ex - situ adalah suatu
usaha untuk mengidentifikasi ikan dengan mengambil sampel ikan, dilihat ciri –
Identifikasi ikan secara in-situ merupakan suatu usaha untuk mengenali atau
mengidentifikasi ikan dengan gelombang suara pada suatu area tertentu dan
mulai dari bangsa, suku, marga, dan jenis. Kegiatan dari identifikasi bertujuan
untuk mencari dan mengenal ciri – ciri taksonomi yang sangat bervariasi dari
sebagainya(Ardiyanti, 2019).
1.2. Tujuan
memberikan klasifikasinya.
II. MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum acara identifikasi ikan adalah alat
bedah, baki paraffin, buku kunci identifikasi, jarum penusuk, kamera, pensil.
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara identifikasi ikan adalah air tawar
(ikan Nila, ikan Lele, dan ikan Nilem), air payau (ikan Bandeng dan ikan
2.2. Metode
UNSOED.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Identifikasi Ikan Air Tawar, Ikan Air Payau, dan Ikan Air Laut
3.2. Pembahasan
specimen suatu takson dengan contoh specimen yang identitasnya sudah jelas.
Morfometrik adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi ikan dengan cara
melihat ukuran/ amatan yang dapat digunakan sebagai pembeda antara satu
spesies dengan spesies lainnya. Adapun meristic yakni ciri yang berkaitan
dengan jumlah bagian tubuh dari ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuk,
jumlah jari – jari keras. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan
Ada juga yang memakai tes computer yakni tes DNA dari individu
tersebut, pada saat individu tersebut akan keluar ciri – ciri dan klasifikasinya.
Langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu pada setiap nomor terdapat lebih
dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasian
diharuskan memilih salah satu alternatif yang paling terdekat agar sesuai
dengan ciri – ciri yang dispesimenikan. Identifikasi berkaitan erat dengan ciri –
Identifikasi ikan secara ex situ atau secara taksonomi adalah suatu usaha
hanya mengandalkan pola warna (colour pattern) hal ini tidak dapat dijadikan
sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah berdasarkan atas umur
individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut. Selain itu, untuk
mengetahui suatu identitas nama spesies ikan dengan cara mengamati beberapa
KLASIFIKASI :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichytes
Ordo : Perciformes
Family : Cichilidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis niloticus
Sumber : (Saanin, 1984)
(Wahidah,2021). Ikan nila merupakan salah satu ikan yang hidup di air tawar.
Ikan nila dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim dan sering kali
ditemukan di habitat yang spesies lain tidak dapat hidup. Bentuk tubuh dari ikan
nila itu pipih memanjang, dan memiliki warna tubuh yang umumnya berwarna
hitam atau ada yang merah. Ikan nila tergolong pemakan daging atau disebut
hewan karnivora karena memiliki usus yang relatif lebih pendek dari jenis ikan
KLASIFIKASI :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Osteochilus
Species : Osteochilus hasselti
Sumber : Saanin, 1984
Berdasarkan praktikum kali ini diperoleh menurut (Saanin, 1984) bahwa ikan
Spesies Osteochilus hasselti. Hal ini relevan dengan referensi yang diperoleh dari
(Raharjo, 2022). ( Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) merupakan salah satu ikan
dominan di perairan air tawar dan sungai. Ciri – ciri pada ikan nilem yakni
warna tubuhnya berwarna coklat atau hijau kehitaman. Ikan nilem bersisik,
memiliki linnea lateralis dari kiri ke kanan yang menghubungkan badan dari
depan sampai ujung ekor. Linnea lateralis ini berfungsi untuk mengetahui
besarnya arus dalam air. Hal ini relevan dengan referensi bahwa Ikan Nilem
sirip dubur, sepasang sirip dada dan sirip ekor. Bentuk tubuh ikan
nilem memanjang dan pipih, terdapat dua pasang sungut peraba pada kedua
sudut mulutnya serta bibir tertutup oleh lipatan kulit. Warna perut kemerahan
dan warna punggung coklat kehijauan. Warna sirip caudal, sirip anal dan sirip
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Osteochilus
Species : Osteochilus hasselti
Sumber : Saanin, 1984
Berdasarkan praktikum kali ini diperoleh menurut (Saanin, 1984) bahwa ikan
Spesies Osteochilus hasselti. Hal ini relevan dengan referensi yang diperoleh dari
(Raharjo, 2022). Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) merupakan salah satu ikan
dominan di perairan air tawar dan sungai. Ciri – ciri pada ikan nilem yakni
warna tubuhnya berwarna coklat atau hijau kehitaman. Ikan nilem bersisik,
memiliki linnea lateralis dari kiri ke kanan yang menghubungkan badan dari
depan sampai ujung ekor. Linnea lateralis ini berfungsi untuk mengetahui
besarnya arus dalam air. Hal ini relevan dengan referensi bahwa Ikan Nilem
sirip dubur, sepasang sirip dada dan sirip ekor. Bentuk tubuh ikan
nilem memanjang dan pipih, terdapat dua pasang sungut peraba pada kedua
sudut mulutnya serta bibir tertutup oleh lipatan kulit. Warna perut kemerahan
dan warna punggung coklat kehijauan. Warna sirip caudal, sirip anal dan sirip
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ossariophycci
Family : Claridae
Genus : Clarias
Species : Clarias batrachus
Sumber : Pratiwi, 2014
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam Kingdom
Genus Clarias, spesies Clarias batrachus dan digolongkan sebagai ikan yang
bertulang sejati. Jenis ikan lele (Clarias batrachus) juga dalam tingkatan
Indonesia ini. Secara anatomi ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan
memungkinkan ikan lele ini untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Alat
pernapasan ini berwarna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun
yang penuh kapiler – kapiler darah. Oleh karena itu, ikan lele dapat bertahan
kali ini relevan dengan referensi bahwa ikan lele mempunyai alat bantu renang,
ikan lele mempunyai 3 buah sirip tunggal yakni sirip punggung, sirip ekor, dan
sirip dubur. Lele juga memiliki sirip berpasangan yakni sirip dada dan sirip
perut. Lele juga mempunyai patil yang berguna sebagai senjata dan alat bantu
surut, dimana air laut bercampur dengan air tawar dari buangan air daratan,
perairan terbuka yang memiliki arus, serta masih terpengaruh oleh proses-
proses yang terjadi di darat. Ikan air payau adalah ikan yang dapat hidup baik
di perairan tawar maupun sedikit asin, seperti muara sungai, estuari, dan laguna.
fluktuasi salinitas air yang relatif tinggi. Ikan air payau yang mampu tumbuh
pesisir dengan salinitas yang tinggi (35 permil). Sifat makan ikan adalah
(Patahiruddin, 2020).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichtyes
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos
Sumber : Sudrajat, 2008
Chanos chanos. Ikan bandeng mempunyai tubuh langsing mirip torpedo, dengan
moncong yang agak runcing, ekor bercabang, dan sisiknya halus. Warnanya
putih gemerlap seperti perak pada tubuh bagian bawah dan gelap pada
litoral(Sihmawati, 2021).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Family : Mugilidae
Genus : Mugil
Species : Crenemugil seheli
Sumber : Fujaya, 2022
Crenemugil seheli. Hal ini berdasarkan referensi yang didapat dari (Febriani,
2019) yang menujukkan bahwa ikan belanak merupakan salah satu jenis ikan
populasi spesies ikan tersebut. Selain faktor kualitas air, faktor kondisi berupa
yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam takson. Air laut adalah air
yang terdapat di lautan, yang mencakup sebagian besar permukaan Bumi. Air
laut terdiri dari campuran air tawar dan garam (terutama natrium klorida), serta
mengandung mineral dan zat-zat lainnya yang larut. Ikan laut adalah spesies
ikan yang hidup di dalam air laut. Ikan air laut adalah ikan yang tinggal di laut
KLASIFIKASI :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Parcommorphy
Family : Scomberidae
Genus : Rastreligger
Species : Rastreligger faughni
Sumber : Saanin, 1984
Rastreligger faughnii. Hal ini sesuai dengan referensi yang diperoleh bahwa Ikan
kembung merupakan kelompok ikan epipelagis dan neritik di daerah pantai dan
laut. Penyebaran ikan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebaran secara
vertikal dan horizontal. Penyebaran secara vertikal dipengaruhi oleh suhu dan
oleh arus laut. Ikan kembung jantan di laut Jawa mempunyai dua kali musim
pemijahan yaitu pada musim barat dari bulan Oktober sampai Februari pada
KLASIFIKASI :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Parcommorphy
Family : Scomberidae
Genus : Rastreligger
Species : Rastreligger kanagurta
Sumber : Blekker, 1951
Berdasarkan praktikum diperoleh bahwa menurut (Blekker, 1951), ikan
Rastreligger kanagurta. Hal ini sesuai dengan referensi (Ferantika, 2020) bahwa
ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) merupakan salah satu ikan pelagis kecil
yang masuk kedalam family Scombridae. Ikan ini bernilai ekonomis tinggi,
barat Papua. Ikan banyar juga sering berkumpul di dekat daerah dengan aliran
air yang kuat untuk mencari makanan yang terbawa oleh arus. Ikan banyar
sering ditemukan di perairan yang kaya akan nutrisi. Ikan banyar cenderung
memakan plankton dan ikan-ikan kecil, dan oleh karena itu mencari makanan di
4.1. Kesimpulan
4. Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam
Rastreligger faughnii
4.2. Saran
dan memahami klasifikasi dari setiap ikan yang digunakan pada saat
Aisyah, S., Ahmad, F.S., and Ayuningtyas, I., 2022. Identifikasi Ikan Selangat
Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Molekuler Di Perairan Kabupaten
Bangka Selatan (Selangat Fish Identification Based on Morphological and
Molecular Characters at the Waters of South Bangka). Saintek Perikanan:
Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology 18.2.
Aprilia, R., Susiana, S., and Wahyu, M., 2021 Tingkat Pemanfaatan Ikan
Kembung (Rastrelliger kanagurta) di Perairan Mapur yang Didaratkan di
Desa Kelong, Kabupaten Bintan. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of
Marine Science and Technology 14 : 111-119.
Augusta, T.S., 2016 Dinamika perubahan kualitas air terhadap pertumbuhan
ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang dipelihara di kolam tanah.
Jurnal Ilmu Hewani Tropika (Journal of Tropical Animal Science) vol 5.1 hal :
41-44
Ayub, A.S., et al., 2022 Identifikasi klasifikasi jenis ikan hasil tangkapan nelayan
tapak paderi kota bengkulu. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan vol 13.1 hal: 51-
62.
Ardiyanti, Y., et al., 2022. Analisis Kesulitan Siswa dalam Menentukan Klasifikasi
Makhluk Hidup Menggunakan Kunci Determinasi. Journal of Research in
Science and Mathematics Education (J-RSME) vol 1.1 hal: 1-8.
Babe, B.Y., La Erfin, and Maria, Y., 2021. Identifikasi Jenis -Jenis Ikan Pelagis Kecil
Yang Ada Di Pasar Alok Dan Pasar Wuring, Kabupaten
Sikka. AQUANIPA-Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan 3.2.
Febriani, M.D., Dian, B., and Suhestri, S., 2019. Karakteristik morfologi ikan
belanak (Mugil chepalus & Crenimugil seheli) dari TPI Tegal Kamulyan,
Cilacap Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed 1.2 hal: 144-150.
Ferantika, C.N., Sri, H., and Dewi, L., 2020. Karakteristik Fisiokimia dan
Organoleptik Bakso Ikan Kembung (Rastrelliger Kanagurta) dengan
Subtitusi Wortel (Daucus Carota). Jurnal Teknologi dan Hasil Penelitian 15.1.
RAHARJO, M.A., 2022 Identifikasi Kandungan Mikroplastik Pada Ikan Di
Sungai Gajah Wong."
Imaniar, R., 2017. Identifikasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Air
Terjun Kapas Biru Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Tahun
2017 Serta Pemanfaatanya Sebagai Booklet.
Patahiruddin, P., 2020. Kerapatan Benih Dan Salinitas Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Merah (Oreochromis
Niloticus) Pada Media Air Payau. Fisheries Of Wallacea Journal 1.2 (2020):
53-60.
Rochmatin, S.Y., Anhar, S., and Suradi W.S., 2015. Aspek pertumbuhan dan
reproduksi ikan nilem (Osteochilus hasselti) di perairan Rawa Pening
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Management of Aquatic
Resources Journal (MAQUARES) 3.3 hal : 153-159.
Sihmawati, R.R., and A. Wardah., 2021. Evaluasi Sifat Fisikokimia Mie Basah
Dengan Subsitusi Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos
chanos). STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unipa 14.02 hal: 62-70.
Siregar, M.A., Wawan, S.D., and Sudirman, L., 2021. Analisa energi pada alat
desalinasi air laut tenaga surya model lereng tunggal. Jurnal Rekayasa
Mesin 12.1 hal: 193-201.
Sukumaran, S., Sebastian, W., & Gopalakrishnan, A., 2017. Genetic population
structure and historic demography of Indian mackerel, Rastrelliger
kanagurta from Indian peninsular waters. Fisheries Research, 191. 1-9.
Wahidah, W., Rusli, A., Alias, M., & Amrullah, A., 2021, December. Morfologi
Bagian Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) HASIL APLIKASI
HORMON. In Prosiding Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan (Vol. 2, pp. 105-109).
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Ikan
2. Screenshoot jurnal yang dipakai
ACARA II
MORFOLOGI IKAN
Oleh:
Nama : Nisrina Rizki Amalia
NIM : L1A022106
2023
I. PENDAHULUAN
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme dari
luarnya dan merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dalam mempelajari
organisme. Bentuk luar dari ikan itu sendiri dapat dilihat dari perubahan pada
saat ikan itu masih kecil dan bertumbuh hingga dewasa. Bentuk luar ikan itu
sendiri dapat dilihat dari bentuk tubuh bilateral dan non bilateral. Biasanya pada
saat ikan itu kecil, ikan memiliki tubuh yang bilateral. Ikan dewasa biasanya
memiliki bentuk tubuh non – bilateral yang ada pada ikan lidah ( Lestari dan
Rusdi, 2022).
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup air dan
memiliki insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen yang dari air dan sirip
habitat serta distribusi jenis berdasarkan perbedaan ruang dan waktu. Biasanya
bentuk tubuh ikan berkaitan erat dengan habitat dan cara hidupnya. Secara
umum juga ikan itu bentuknya simetri bilateral yang dimana bentuk ini ikan
dapat dibelah pada bagian tengah – tengahnya yakni sisi kanan dan sisi kiri. Ada
juga yang berbentuk non-simetris bilateral yang dimana tubuh ikan tersebut
dibelah secara melintang dan yang akan didapatkan yakni sisi kanan dan kiri
karakteristik insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen terlarut dari air
dan sirip untuk berenang. Setiap perairan memiliki karakteristik bentuk ikan
yang berbeda. Ciri – ciri umum dari golongan ikan yang mempunyai rangka
tulang belakang sejati, dan bertulang rawan yakni memiliki sirip tunggal atau
serta mempunyai bagian tubuh yang jelas antara kepala, badan dan ekor. Ukuran
dari ikan bervariasi dari mulai yang ukuran kecil dan ukuran yang besar.
Kebanyakan dari ikan berbentuk torpedo, pipih dan berbentuk tidak teratur
(Umami,2022).
1.2. Tujuan
tertentu.
II. MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah baki parafin, pensil dan
buku gambar. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air tawar (ikan
Nilem, ikan Nila, ikan Lele), air payau (ikan Bandeng, ikan banyar dan ikan
2.2. Metode
1. Ikan yang telah mati (diawet dengan formalin atau dirusak saraf
3. Gambarkan ikan yang telah disiapkan tadi dan agar gambar yang
5. Setelah sketsa terbentuk periksa posisi bagian tubuh ikan, misal letak
7. Setelah gambar selesai berilah nama daerah dan nama ilmiah gambar
tersebut.
8. Berilah keterangan di bawah gambar tentang : bentuk tubuh, bentuk
mulut, letak sungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada, bentuk –
bentuk sirip ekor, dan ciri – ciri khusus pada ikan (apabila ada).
UNSOED.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Parameter
Nama Ikan Bentuk Bentuk Bentuk Ekor Letak Sirip Perut
Letak Mulut
Tubuh Mulut Sirip terhadap Dada
Ikan Nila Compressed Dapat Terminal Forked Thoracic
disembulkan
Ikan Nilem Compressed Dapat Terminal Forked Abdominal
disembulkan
Ikan Lele Depressed, Tidak dapat Inferior Rounded Abdominal
Compressed, disembulkan
Fusiform
Parameter
Nama Ikan Bentuk Bentuk Bentuk Ekor Letak Sirip Perut
Letak Mulut
Tubuh Mulut Sirip terhadap Dada
Ikan Fusiform Dapat Terminal Forked Thoracic
Bandeng disembulkan
Ikan Banyar Fusiform Dapat Terminal Forked Abdominal
disembulkan
Ikan Compressed Dapat Terminal Forked Abdominal
Belanak disembulkan
Parameter
Nama Ikan Bentuk Bentuk Bentuk Ekor Letak Sirip Perut
Letak Mulut
Tubuh Mulut Sirip terhadap Dada
Ikan Fusiform Dapat Terminal Forked Thoracic
Kembung disembulkan
3.2. Pembahasan
mata telanjang atau dengan bantuan alat bantu pengamatan seperti lup atau
mikroskop stereoskopis. Penting untuk mencatat dan mendokumentasikan hasil
sketsa ikan yang diamati. Hal ini akan memudahkan dalam proses identifikasi
dan analisis lebih lanjut. Amati ciri-ciri eksternal ikan, seperti ukuran, bentuk
tubuh, warna, sirip, dan sisik. Perhatikan juga adanya tanda atau lesi yang tidak
normal pada tubuh ikan. Perhatikan bentuk kepala ikan, mulai dari bentuknya
secara keseluruhan, bentuk dan ukuran mulut, posisi dan bentuk mata, serta
ukuran dan letak insang. Amati panjang, lebar, dan bentuk tubuh ikan.
Perhatikan keberadaan garis sisi (lateral line) yang dapat membantu dalam
identifikasi jenis ikan. Amati jenis dan ukuran sirip ikan, termasuk sirip
punggung, sirip ekor, sirip dada, dan sirip perut. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
warna sirip, serta adanya lesi atau cacat pada sirip (Ismi, 2018).
Morfologi ikan adalah bentuk luar yang dapat diamati dan dapat dilihat
susunan ikan. Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau
seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas
kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan
satu jenis ikan yang memiliki bentuk tubuh “deep bodied” dengan sisik cycloid
dan memiliki mulut yang bersifat protusible atau dapat disembulkan yang
biasanya dibatasi dengan moncong yang lebar dan seringkali menebal. Hal ini
relevan dengan referensi bahwa ikan nila mempunyai rahang dengan gigi
konikal. Nila memiliki sirip dorsal Panjang, dan garis lateral yang sering terputus
pada akhir sirip dorsal, serta muncul lagi dua atau tiga baris sisik dibawahnya
(Dailami, 2021).
Ikan nila mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada badan dan sirip ekor
(caudal fin) ditemukan garis lurus. Pada sirip punggung ikan nila ditemukan
garis lurus memanjang. Ikan nila dapat hidup di perairan tawar dengan
menggunakan ekor untuk bergerak. Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip
punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip anus
(anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian
atas tutup insang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip
dada dan sirip perut yang berukuran kecil serta sirip anus berbentuk agak
panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk
bulat (Wahidah,2021).
dan terletak di ujung hidung (terminal). Sirip ekornya berbentuk forked, dan
sisiknya berbentuk cycloid. Letak dari sirip perut yakni terletak di dada yang
yang dimana ikan nilem mempunyai bentuk tubuh yang pipih, apalagi nilem
jantan yang memiliki tubuh lebih kecil dengan ikan nilem betina. Warna sisiknya
ikan nilem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ikan nilem yang berwarna
cokelat kehitaman atau 4 cokelat hijau pada punggungnya dan terang di bagian
perut dan ikan nilem merah dengan punggung merah atau kemerah-merahan
dan terletak di ujung hidung (terminal). Sirip ekornya berbentuk forked, dan
sisiknya berbentuk cycloid. Letak dari sirip perut yakni terletak di dada yang
yang dimana ikan nilem mempunyai bentuk tubuh yang pipih, apalagi nilem
jantan yang memiliki tubuh lebih kecil dengan ikan nilem betina. Warna sisiknya
ikan nilem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ikan nilem yang berwarna
cokelat kehitaman atau 4 cokelat hijau pada punggungnya dan terang di bagian
perut dan ikan nilem merah dengan punggung merah atau kemerah-merahan
dengan bagian perut agak terang. Jika ikan nilem betina terdapat gonad
berwarna kuning di dalam perutnya jika sudah dalam masa matang gonad
(Alfarisi, 2018).
3.2.2.4. Ikan Lele (Clarias batrachus)
berlendir dan tidak bersisik, agak bulat pada bagian tengahnya, dan bagian
belakang berbentuk pipih. Kepala lele pipih dengan memiliki panjang yang
sebanyak 68-79, di bagian sirip dada ada 9-10, di bagian sirip perut 5-6, di sirip
dubur 50-60, dan memiliki 4 pasang sungut. Sirip dada di lengkapi dengan duri
tajam patil yang memiliki panjang maksimum hingga mencapai 400 mm.
dan menempel pada rahangnya. Ikan lele (Clarias batrachus) memiliki insang
yang kecil sehingga kurang efektif untuk digunakan bernapas dan memenuhi
kebutuhan oksigennya. Oleh karena itu, ikan lele memiliki alat pernapasan
tambahan pada lembar insang kedua dan keempat berupa modifikasi insang
ikan lele mengambil oksigen langsung dari udara (Yoviska et al., 2021).
3.2.3. Morfologi Ikan Air Payau
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme dari
luarnya dan merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dalam mempelajari
organisme. Bentuk luar dari ikan itu sendiri dapat dilihat dari perubahan pada
saat ikan itu masih kecil dan bertumbuh hingga dewasa. Morfologi ikan air
payau yang sering dijumpai yakni mempunyai sirip dubur berwarna putih kotor
terdiri dari satu jari-jari keras dan sembilan jari-jari lemah. Bibir bagian atas lebih
tubuh yang tinggi hampir sama dengan lebar tubuh dan bentuk tubuh hampir
sirip ekor berbentuk runcing (forced). Mempunyai letak sirip dada dan perut
yang berada di bawah perut (thoracic). Habitat asli dari ikan bandeng adalah di
air laut tetapi dipelihara lalu di air payau habitatnya hal ini relevan dengan
referensi bahwa ikan bandeng juga memiliki tubuh yang panjang seperti torpedo
(Minarseh, 2021).
ekor yang meruncing(forked), dan mempunyai ciri khas pada ekornya yang ada
yang bergerigi (finlet) dan letak sirip nya abdominal. Hal ini relevan dengan
referensi dimana ikan belanak memiliki tubuh yang memanjang dan sedikit
kepala yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Ikan belanak
memiliki dua sirip punggung yang terpisah, sirip dada yang kecil, dan sirip
perut yang berada di bawah tubuh. Sirip ekor ikan belanak memiliki bentuk
bulat atau memanjang.Ikan belanak memiliki mulut yang relatif kecil dan
posisinya agak agak terletak di bawah kepala. Mulutnya dilengkapi dengan gigi
kecil atau gigi rahang yang berguna untuk memakan makanan (Febriani, 2019).
3.2.4. Morfologi Ikan Air Laut
Morfologi adalah bentuk dan penampakan luar dari tubuh suatu mahluk
hidup. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan di perairan
laut, payau maupun tawar. Morfologi berarti mencakup tentang bentuk tubuh
dan organ tubuh bagian luar pada suatu organisme. Ciri ikan ini memiliki kulit
dermal denticles yakni sisik keras yang menutupi tubuh untuk melindungi kulit
mereka dari kerusakan, parasit, serta untuk menambah dinamika air laut
(Adrim, 2017).
yang tinggi hampir sama dengan lebar tubuh dan bentuk tubuh hampir
dan mempunyai ciri khas pada ekornya yang ada yang bergerigi (finlet) dan letak
sirip nya thoracic. Hal ini relevan dengan referensi bahwa ikan kembung
pada bagian bawah. Terdapat dua garis hitam di bagian punggung, satu garis
hitam di dekat sirip dada, serta bagian badan berwarna gelap memanjang di atas
mencapai 20-25 cm. Ikan kembung biasanya hidup di wilayah pesisir dekat
tinggi hampir sama dengan lebar tubuh dan bentuk tubuh hampir meruncing (
mempunyai ciri khas pada ekornya yang ada yang bergerigi (finlet) dan letak
sirip nya thoracic. Hal ini relevan dengan referensi yakni Ikan kembung memiliki
karakteristik badan lonjong dan pipih. Ikan banyar jantan memiliki genus yang
sama dengan ikan banyar betina. Ciri yang membedakannya adalah adanya satu
bintik atau totol hitam dekat sirip dada pada ikan banyar jantan (Rouf, 2022).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
bercagak (forked), dan memiliki tipe sisik steroid, memiliki sirip dada
thoracic.
bercagak (forked), dan memiliki tipe sisik steroid, memiliki sirip dada
abdominal.
sirip ekor yang bercagak (forked), dan memiliki tipe sisik ctenoid,
bentuk mulut yang tidak dapat disembulkan, memiliki letak mulut yang
abdominal.
5. Kembung mempunyai bentuk tubuh yang berbentuk seperti torpedo
sirip ekor yang bercagak (forked), dan memiliki bagian ekor finlet,
sirip ekor yang bercagak (forked), dan memiliki bagian ekor finlet,
bercagak (forked), dan memiliki tipe sisik cycloid, memiliki sirip dada
abdominal.
4.2. Saran
mengetahui ciri – ciri dari morfologi dari setiap ikan yang diberikan oleh asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, A.M., et al., 2022. "Penerapan E-Gudang Sebagai Tempat Penampungan
Ikan."
Adrim, M., dan Fahmi., 2017. Panduan Penelitian Untuk Ikan Laut. Pusat
Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta.
Andri,. W dan Fahrur, R., 2019. Morfologi Ikan Endemik dan Ikan Lokal
Potensial di. (Banyuwangi: Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan
Banyuwangi, Hal : 7.
ALFARISI, B., 2018 Morfologi dan Intensitas Trichodina SP. pada Benih Ikan Nilem
(Osteochilus Hasselti) Milik Balai Benih Ikan Kutasari Purbalingga. Skripsi
thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
Dailami, M., et al., 2021. Ikan Nila. Penerbit Brainy Bee
Febriani, M.D., Dian, B., and Suhestri, S., 2019. Karakteristik morfologi ikan
belanak (Mugil chepalus & Crenimugil seheli) dari TPI Tegal Kamulyan,
Cilacap Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed 1.2 (2019): 144-150.
Ismi, S. H., 2018. Perkembangan morfologi dan perilaku larva ikan kerapu
hibrida cantik pada produksi massal. . Jurnal Ilmu Dan Teknologi
Kelautan Tropis, 10(2), 431-440.
Lestari, D.S., and Rusdi, M., 2022. Analisis Panjang Bobot dan Faktor Kondisi
Ikan Lidah (Cynoglossus lingua) di Sungai Berombang Kabupaten
Labuhanbatu. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi 10.1 hal : 156-165.
Minarseh, L., Suhaeni, S., and Syarif H.A., 2021. Analisis morfologi dan kadar
protein ikan bandeng (Chanos chanos) dari tambak budidaya monokultur
dan polikultur (Gracilaria sp.) di Kecamatan Bua Kabupaten
Luwu. Prosiding Seminar Nasional Biologi. Vol. 7. No. 1. 2021
Mujalifah, m., Santoso, H., & Laili, S., 2018. Kajian Morfologi Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Dalam Habitat Air Tawar dan Air Payau. Jurnal
Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 3(3), 10-17.
https://doi.org/10.33474/e-jbst.v3i3.146
Rouf, A., 2022. TA: KAJIAN PRODUKSI IKAN LAYANG (Decapterus ruselli)
DENGAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE YANG DIDARATKAN
PADA TAHUN 2018-2020 DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA. Diss.
Politeknik Negeri Lampung, 2022.
Suryani, N., 2019. Profil Morfologi Anisakis Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
Dan Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) di TPI Sedati, Sidoarjo dengan
Scanning Electron Microscope (SEM)= Morphological Profile Of Anisakis On
Little Tuna (Euthynnus affinis) And Indian Mackerel Fish (Rastrelliger
kanagurta) In TPI Sedati, Sidoarjo Using Scanning Electron Microscope (SEM).
Diss. Universitas Airlangga, 2019.
Umami, M., 2022. "Karakteristik Morfologi Ikan Gelodok (Periophthalmus
chrysospilos) Di Area Hutan Mangrove Mundu, Kabupaten
Cirebon." Jurnal Biologi dan Pembelajarannya (JB&P) 9.1 hal: 48-54.
Yoviska, S.A, Iin, M., and Dwi W.R., 2021. "Perbandingan secara morfologi
insang ikan mas (Cyprinus carpio), ikan lele (Clarias batrachus) dan ikan
selar (Selaroides leptolepis)." Prosiding SNasPPM 6.1: 125-128.
Wahidah, W., Rusli, A., Alias, M., & Amrullah, A., 2021, December.
MORFOLOGI BAGIAN KEPALA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
HASIL APLIKASI HORMON. In Prosiding Seminar Nasional Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Vol. 2, pp. 105-109).
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Ikan
2. Jurnal
ACARA III
SISTEM PENCERNAAN PADA IKAN
Oleh:
Nama : Nisrina Rizki Amalia
NIM : L1A022106
2023
I. PENDAHULUAN
dan kimia sehingga dapat lebih mudah didistribusikan dan diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan, organ pencernaan bukan hanya berperan sebagai alat kerja
serta adanya gerakan pada saluran pencernaan, tetapi juga sebagai penghasil
cairan (HCI dan enzim) yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses
pencernaan. Ikan membutuhkan nutrisi dan energi dalam tubuhnya untuk dapat
dimana nutrisi – nutrisi tersebut berasal dari aktivitas ikan tersebut (Nafis dan
Masyitha, 2017).
pencernaan dalam ikan untuk meningkatkan laju metabolisme ikan agar dapat
pencernaan pada ikan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu saluran pencernaan
yang dilakukan secara eksternal. Saluran pencernaan ikan terbentang dari mulut
hingga anus. Bagian – bagian saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, hulu
sederhana yakni kurang dari 1 cm. Ikan herbivora ususnya lebih Panjang dan
lebih rumit yakni lebih dari 3 cm. Ikan omnivora itu Panjang ususnya diantara 1-
1.2. Tujuan
dari berberapa jenis ikan yang termasuk dalam kelompok herbivora, carnivora
dan omnivora.
II. MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gunting bedah, pinset,
baki plastik, kertas milimeter blok/penggaris dan buku gambar. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah beberapa spesies ikan yang mewakili
kelompok herbivora, karnivora, dan omnivora yaitu ikan lele, ikan nila, ikan
2.2. Metode
1. Pada bagian anus ditusukkan bagian yang runcing dari gunting bedah
tubuh bagian dalam terlihat dan alat pencernaan dapat dikeluarkan dari
tubuh.
UNSOED.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Panjang
Panjang Spesialisasi
Total
No. Nama Ikan Total Perbandingan Sistem
Tubuh
Usus (cm) Pencernaan
(cm)
1. Ikan Nila 19 cm 128,5 cm 1 : 6,76 Herbivora
2. Ikan Nilem 17 cm 128,5 cm 1 : 7,55 Herbivora
Jantan
3. Ikan Nilem 19,5 cm 177 cm 1 : 9,07 Herbivora
Betina
4. Ikan Lele 29,5 cm 36 cm 1 : 1,22 Omnivora
3.2. Pembahasan
Sistem pencernaan adalah system yang terdiri dari pencernaan saluran dan
organ – organ lain yang membantu tubuh untuk memecah dan menyerap
ada lidah, kelenjar ludah, hati pankreas, dan kantung empedu. Saluran
pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut. Rongga mulut pada ikan
terdapat gigi – gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah
pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidah ikan banyak lendir tetapi
yakni pada saat praktikum ini ikan yang telah mati diletakkan pada baki dengan
ekor disebelah kanan dan kepala di sebelah kiri agar memudahkan kita untuk
arah rongga perut sampai belakang kepala, gunting bagian perut ikan berbentuk
persegi Panjang. Setelah semuanya tergunting, buka daging keatas agar terlihat
organ – organ ikan itu. Organ – organ ikan itu dikeluarkan dari dalam tubuh.
esofagus dan menarik usus keluar dan memotong ujung akhir anus. Pada saat
usus dan lainnya sudah diambil kita bisa menguraikannya dan dihitung Panjang
usus tersebut apakah ikan itu termasuk ikan herbivora, karnivora atau omnivora
( Haraningtyas, 2018).
esofagus, lambung, pylorus, usus, rektum, dan anus. Struktur anatomi mulut
sekitar mulut ikan yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan.
molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap melalui dinding usus
dan masuk ke dalam aliran darah. Pencernaan merupakan proses yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, sifat kimia air, suhu air, jenis pakan,
ukuran, umur ikan, kandungan gizi pakan, frekuensi pemberian pakan, sifat
fisika dan kimia pakan serta jumlah dan macam enzim pencernaan yang terdapat
Praktikum disini diperoleh bahwa ikan nila memiliki panjang total tubuh
yakni 19 cm, panjang standar 15 cm, dan panjang usus 128,5. Adapun urutan
sistem pencernaan ikan nila itu dimulai dari mulut, lalu masuk ke faring , lalu ke
esofagus setelah itu lambung lalu berakhir di anus, hal ini sesuai dengan
referensi yakni urutan sistem pencernaan ikan nila yakni mulut – rongga mulut
- faring – esofagus -- lambung – usus – anus (Anniza, 2015). Pada praktikum ini
ikan nila termasuk ikan herbivora hal ini tidak relevan dengan referensi karena
ikan nila merupakan ikan karnivora dikarenakan pada saat mengambil sampel,
usus ikan nila terpotong jadi menyebabkan pada saat perhitungan tidak pas
dengan panjang usus yang sebenarnya. Saat perhitungan nilai RLG, ikan nila
memperoleh hasil 1 : 6,76, dimana pada rentang RLG >3 merupakan ikan
herbivora. Hal ini tidak relevan dengan referensi yang diperoleh dari (Fariedah,
et al., 2017) bahwa ikan nila mempunyai nilai RLG 1 : 0,20 yang dimana nilai RLG
< 1 merupakan hewan karnivora. Ciri – ciri dari usus ikan karnivora itu ususnya
lebih pendek dari saluran ikan herbivora karena daging yang dimakan memiliki
daging sel tipis berupa selaput sehingga mudah dicerna. Ciri lain dari hewan
mangsa(Anniza,2015).
Organ – organ pencernaan pada ikan nila dimulai dari mulut – rongga
mulut - faring – esofagus - lambung – usus – anus. Adapun fungsi – fungsi dari
1. Mulut, fungsi dari mulut pada ikan nila yakni untuk memakan, merobek
mulut dengan faring. Organ yang terdapat pada rongga mulut itu ada
gigi, lidah, dan organ palatin. Lapisan – lapisan yang ada di rongga mulut
sejati, anus terletak di depan saluran genital. Pada ikan yang tubuhnya
ekor. Pada ikan yang berbentuk membundar anus terletak jauh di depan
panjang total 19,5 cm, panjang standar 16 cm, dan panjang usus 177 cm. Adapun
urutan sistem pencernaan ikan nila itu dimulai dari mulut, lalu masuk ke faring
, lalu ke esofagus setelah itu lambung lalu berakhir di anus, hal ini sesuai dengan
referensi yakni urutan sistem pencernaan ikan nila yakni mulut – rongga mulut
ini relevan dengan referensi yang diperoleh dari (Nurhaida, 2022) jika ikan nilem
merupakan hewan herbivora, dan mempunyai nilai RLG antara 1-3. Ikan ini
Bentuk usus ikan nilem betina relatif lebih panjang daripada ikan nilem jantan.
Bentuknya panjang berliku – liku dan dindingnya tipis. Ikan herbivora ini
lambung, dan usus. Pada proses pencernaan makanan masuk melalui rongga
mulut yang disitu terdapat gaya dorong untuk menuju ke faring. Di faring ini
makanan akan dipilah setelah itu masuk ke esofagus. Esofagus inilah permulaan
akan dipecah setelah itu pada usus makanan akan diserap nutrisinya dan
berakhir di anus karena nutrisi – nutrisi yang tidak dibutuhkan tubuh akan
panjang total 17 cm, panjang standar 14 cm, dan panjang usus 1128,5 cm. Adapun
urutan sistem pencernaan ikan nila itu dimulai dari mulut, lalu masuk ke faring
, lalu ke esofagus setelah itu lambung lalu berakhir di anus, hal ini sesuai dengan
referensi yakni urutan sistem pencernaan ikan nila yakni mulut – rongga mulut
tumbuhan atau di dalam lumpur seperti alga. Bentuk usus ikan nilem betina
relatif lebih panjang daripada ikan nilem jantan. Bentuknya panjang berliku –
liku dan dindingnya tipis. Ikan herbivora ini panjang ususnya lebih panjang dari
ikan karnivora maupun herbivora. Ikan nilem jantan juga mempunyai nilai RLG
1 : 7, 55 yang dimana hal ini relevan dengan referensi yang diperoleh dari
lambung, dan usus. Pada proses pencernaan makanan masuk melalui rongga
mulut yang disitu terdapat gaya dorong untuk menuju ke faring. Di faring ini
makanan akan dipilah setelah itu masuk ke esofagus. Esofagus inilah permulaan
akan dipecah setelah itu pada usus makanan akan diserap nutrisinya dan
berakhir di anus karena nutrisi – nutrisi yang tidak dibutuhkan tubuh akan
lele mempunyai panjang total 29,5 cm, panjang standar 25,5 cm, dan panjang
ususnya 36 cm. Adapun urutan sistem pencernaan ikan nila itu dimulai dari
mulut, lalu masuk ke faring , lalu ke esofagus setelah itu lambung lalu berakhir
di anus, hal ini sesuai dengan referensi yakni urutan sistem pencernaan ikan nila
pemakan daging (karnivora). Ikan lele mempunyai nilai RLG 1 : 1,21. Hal ini
relevan dengan referensi bahwa ikan lele adalah ikan omnivora yang dimana,
kali panjang tubuhnya, sedangkan panjang usus ikan karnivora lebih pendek
dari panjang total badannya dan panjang usus ikan omnivora hanya sedikit lebih
panjang dari total badannya. Panjang usus relative untuk ikan karnivora adalah
1, untuk ikan omnivora yaitu antara 1-3, sedangkan untuk ikan herbivora adalah
> 3.
Adapun dari hasil pengamatan terhadap ikan lele lokal, panjang usus ikan
lele lokal lebih pendek daripada panjang total tubuh ikan. Ikan omnivore
memiliki ciri – ciri yakni memiliki gigi yang bertipe villiform dan molariform.
Tapis insang yang pendek, halus dan jarang, memiliki sistem pencernaan yang
Organ – organ pencernaan pada ikan nila dimulai dari mulut – rongga
mulut - faring – esofagus - lambung – usus – anus. Adapun fungsi – fungsi dari
organ pencernaan ini : Pada proses pencernaan makanan masuk melalui rongga
mulut yang mempunyai gigi untuk merobek, merombak makanan hingga halus
yang didalamnya terdapat gaya dorong untuk menuju ke faring. Di faring ini
makanan akan dipilah setelah itu masuk ke esofagus, pada ikan filter feeders
seperti ikan lele proses penyaringan ini terjadi di tapis insang yang mengarah ke
lambung makanan akan ditampung dan akan dipecah setelah itu pada usus
makanan akan diserap nutrisinya dan berakhir di anus karena nutrisi – nutrisi
yang tidak dibutuhkan tubuh akan dibuang lewat anus ( Affandi, 2017).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Ikan lele ikan omnivora. Diperoleh data juga ikan lele memiliki nilai
RLG 1 : 1,21.
2. Ikan Nila ikan herbivora. Diperoleh data juga ikan nila memiliki nilai
RLG 1 : 6,76.
3. Ikan Nilem jantan ikan herbivora. Diperoleh data juga ikan nilem jantan
4. Ikan Nilem betina ikan herbivora. Diperoleh data juga ikan nilem betina
4.2. Saran
hati pada saat membedah ikan agar organ – organ yang akan diidentifikasi
Affandi, R., & U. M. Tang., 2017. Fisiologi Hewan Air. Malang: Intimedia.
Anniza, F.N., 2015. Pertumbuhan Dan Sistem Pencernaan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus Linnaeus, 1758) Dengan Penambahan Enzim Kasar Dari Pepaya Dan
Probiotik. Diss. Universitas Gadjah Mada.
Bukhori, A., 2018. "Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Saluran Pencernaan
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Kemampuannya Dalam
Menghambat Staphylococcus aureus dan Shigella sp."
Fariedah, F., N.R., Buwono, dan R.S. Ayudya. 2017. Kebiasaan makan ikan janjan
Pseudapocrytes elongatus di Kali Mireng Kabupaten Gresik pada
November – Januari. Journal of Aquaculture and Fish Health 6(2):88-93.
Haraningtias, H., Sri, H ., and Cicilia, N.P.,2018. Anatomi dan biometri sistem
pencernaan ikan air tawar famili Cyprinidae di Telaga Ngebel
Ponorogo. Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS. Vol. 3.
Nurhaida, R.M., and Syarif, .A., 2022. Makanan Dan Sistem Pencernaan Ikan.
Oleh:
Nama : Nisrina Rizki Amalia
NIM : L1A022106
2023
I. PENDAHULUAN
metabolisme baik melalui usus dan kulit maupun ginjal. Sistem genetalia di
spesies baru. Sistem genetalia pada ikan dapat dibedakan jenis kelaminnya
melalui gonadnya. Gonad pada ikan jantan biasanya berwarna putih , dan gonad
saluran urine yang muaranya menyatu dengan muara kelamin yang dinamakan
urogenitalis yang terletak di belakang anus. Umumnya ikan air tawar memiliki
konsentrasi kadar garam yang lebih tinggi. Ikan yang hidup pada perairan air
tawar, kadar garam yang masuk dalam tubuh ikan secara osmosis dan keluar
tubuh melalui difusi. Ikan air tawar pada saat menjaga kestabilan kadar garam
tubuh, ikan akan mengeluarkan kelebihan air melalui ginjalnya (Jannah, 2022).
gonad. Ikan teleostei memiliki keberagaman pola nisbah kelamin dan morfologi
1.2. Tujuan
dalam ekskresi dan reproduksi. Pada praktikum ini dipelajari organ-organ yang
berperan dalam ekskresi seperti ginjal dan saluran urinaria, serta organ
reproduksi seperti testes dan ovarium pada ikan herbivora dan ikan karnivora.
II. MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gunting bedah, pinset,
baki plastik, kertas milimeter blok/penggaris dan buku gambar. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah beberapa spesies ikan yang mewakili
untuk dibedah pada sistem ekskresinya yaitu ikan nilem jantan dan ikan nilem
betina.
2.2. Metode
Melihat bentuk dan letak gonad (testes dan ovarium), serta ginjal dan
alat reproduksi dapat terlihat jelas. Testes ataupun ovarium dapat diletakkan di
luar tubuh ikan dengan cara menariknya, dalam ini harus menggunakan pinset
dan gunting.
UNSOED.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
bagian gelap
3.2. Pembahasan
dan sistem genitalis merupakan Sistem yang berbeda dalam fungsinya. Namun
secara anatomi kedua sistem tersebut memiliki hubungan yang erat karena ada
(Widyastuti,2020).
praktikum ini ikan yang telah mati diletakkan pada baki dengan ekor di sebelah
kanan dan kepala di sebelah kiri agar memudahkan kita untuk membedah. Pada
bagian anus ikan potong menggunakan gunting sampai ke arah rongga perut
sampai belakang kepala, gunting bagian perut ikan berbentuk persegi panjang.
Setelah semuanya tergunting, buka daging keatas agar terlihat organ – organ
ikan itu. Organ – organ ikan itu dikeluarkan dari dalam tubuh. Hati – hati pada
saat membedah dan mengambil organ dalam ikan. Setelah organ pencernaannya
dikeluarkan organ reproduksinya akan terlihat dan juga bagian ekskresi (ginjal,
uropoetica) dan genitalia (sitema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem
membahayakan bagi kesehatan tubuh keluar dari tubuh sebagai larutan dalam
osmotik cairan tubuh yang relatif konstan adalah hal yang dibutuhkan ikan agar
betina memiliki ciri – ciri morfologi yaitu memiliki bentuk tubuh lebih besar
daripada ikan nilem jantan. Ciri – ciri anatomi dari ikan nilem betina pada sistem
urogenitalnya yakni memiliki gonad berwarna kuning, gonad betina lebih besar
dan operculum betina lebih halus dibanding dengan jantan. Hal ini sesuai
dengan referensi yang diperoleh bahwa ikan nilem betina memiliki gonad
berwarna kuning pada saat sudah waktunya matang gonad. Ikan nilem betina
mempunyai sepasang ovarium panjang dan secara simetris terletak pada sisi
kanan dan kiri tubuh. Sebelah dari ovarium terdapat sarang telur yang berisi sel
yang terdapat pada ikan nilem ini terdiri dari insang, ginjal, hati, dan empedu.
Sedangkan organ genital betina terdapat gonad betina yang berwarna kuning,
oviduct, dan lubang genital. Hal ini sesuai referensi bahwa ikan nilem memiliki
organ genital gonad, oviduct dan lubang genital untuk melakukan proses
reproduksi, dan juga memiliki sistem urogenital sebagai sistem ekskresi yakni
hati, ginjal, hati, dan empedu. Organ pembentuk organ reproduksi ikan yakni
kemerahan. Sistem ekskresi pada ikan memiliki fungsi dan peranannya yaitu :
3. Hati : Hati pada ikan mempunyai fungsi hampir sama dengan vertebrata
Selain itu ikan juga memiliki sistem reproduksi. Ikan dapat dibedakan
jenis kelaminnya berdasarkan sistem kelamin betina dan jantan. Sistem kelamin
1. Ovarium : Organ reproduksi atau gonad ikan betina terdiri dari ovarium
dekat usus, mengisi dua pertiga rongga perut atau hampir menutupi
lewatnya ova. Saluran ini sangat pendek dan bersatu pada bagian
jantan memiliki ciri – ciri morfologi yaitu memiliki bentuk tubuh lebih kecil
daripada ikan nilem betina. Ciri – ciri anatomi dari ikan nilem jantan pada sistem
jantan lebih kasar dibanding dengan operculum milik nilem betina. Ujung dekat
anus terdapat cairan yang berwarna putih yakni dinamakan sperma. Hal ini
sesuai dengan referensi yang diperoleh bahwa ikan nilem betina memiliki gonad
berwarna putih. Memiliki sepasang testis yang seperti pedang dan digantungkan
yang terdapat pada ikan nilem ini terdiri dari insang, ginjal, hati, dan empedu.
Sedangkan untuk organ genital atau reproduksi, ikan nilem jantan mempunyai
testes yang terletak dibawah gelembung renang dan di atas usus, ada vas
deferens yang terletak diantara ureter, dan ada lubang genital yang dimana ini
kemerahan. Sistem ekskresi pada ikan memiliki fungsi dan peranannya yaitu :
3. Hati : Hati pada ikan mempunyai fungsi hampir sama dengan vertebrata
Selain itu ikan juga memiliki sistem reproduksi. Ikan dapat dibedakan
jenis kelaminnya berdasarkan sistem kelamin betina dan jantan. Sistem kelamin
Bentuk testes dari ikan nilem ini berbentuk seperti pedang yang
2. Vas deferensial, merupakan saluran sperma, jadi vas deferens inilah yang
menjadi perantara antara testes yang sebagai produksi sperma dan vas
4.1. Kesimpulan
1. Ikan nilem betina mempunyai sistem urogenital yang terdiri dari sistem
ekskresi dan sistem genital. Sistem ekskresi pada ikan nilem betina
yakni terdiri dari hati, empedu, ginjal, dan insang. Sistem genital dari
2. Ikan nilem jantan mempunyai sistem urogenital yang terdiri dari sistem
ekskresi dan sistem genital. Sistem ekskresi pada ikan nilem jantan
yakni terdiri dari hati, empedu, ginjal, dan insang. Sistem genital dari
ikan nilem jantan ada gonad, vas deferens, dan lubang genital
4.2. Saran
berhati – hati pada saat membedah ikan agar organ dalam tidak rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Doni, F., Taufiq H.M., and Sugiono, S., 2022. Ichtyology Anatomi Pada Ikan.
Janah, M.K., 2022. Studi morfologi dan anatomi ikan betutu (oxyeleotris
marmorata) di Waduk Penjalin Kabupaten Brebes. Undergraduate (S1)
thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Rijal, M.A., Susanto, S, and Iqna M.I. 2023. Respon Reproduksi dan Pertumbuhan
Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) yang Diberikan Pakan Suplementasi
Tepung Spirulina (Spirulina platensis). Sainteks 20.1 (2023): 39-47.
Soeprijanto, A., et al. 2022. Fisiologi Reproduksi Ikan dan Hewan Air. Universitas
Brawijaya Press, 2022.
Tristina, Y., Titik, S ., Fajar, B., Sri, H., Ristiawan, A., dan Anis, M,. 2021.
“Perkembangan Gonad Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Dengan
Penyuntikan Estradiol 17A Dosis Berbeda. Jurnal Kelautan dan Perikanan
Terapan, 4(2), 2021 : 145-154
Widiyastuti, H., Herlisman, H., and Andina, R..P.P., 2020. Ukuran Layak
Tangkap Ikan Pelagis Kecil di Perairan Kendari, Sulawesi Tenggara.
Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management 11.1
(2020): 39-48.
Zulkarnain,G. 2018. Studi Keberadaan dan Peran Ekologi Mamalia dHutan
Pendidikan, Taman Hutan Raya Wan Abdul Bachman. FakultaPertanian.
Universitas Negeri Lampung. Lampung.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Ikan