Anda di halaman 1dari 26

IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

Kelompok 10
Kelas Perikanan B
Lab. FHA
Nama
Dudi Hermawan
Mohammad Farid NW
Nur Silmi Nafisah

NPM
230110150119
230110150124
230110150125

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016

DAFTAR ISI
BAB

Halaman
DAFTAR TABEL ..........................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................... ii

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 1
1.3 Manfaat ..................................................................................... 2

II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila ........................ 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Nila ................................. 6

III

METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu .................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 8
3.3 Prosedur ..................................................................................... 9

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Data Kelas ...................................................................... 11
4.2 Pembahasan Umum ................................................................. 13
4.2.1 Pembahasan Khusus ............................................................. 13

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .............................................................................. 15
5.2 Saran ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17


LAMPIRAN ................................................................................................ 18

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

1. DATA PRAKTIKUM KELAS FPIK B .. 11


2. Nilai Maksimum dan Minimum ...12
3. Interval Atas dan Interval Bawah .....12
4. Grafik Hasil Data Praktikum Kelas B ..12

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Judul

Halaman

1. Morfologi Ikan Nila .... 3


2. Anatomi Ikan Nila .......... 4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Ikan adalah organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air,

baik air tawar, air payau, maupun air laut (air asin). Ikan merupakan salah satu
organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air baik air tawar, air
payau maupun air laut. Adapun jenis ikan yang dibahas dalam kesempatan kali ini
yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus).
Ikan Nila atau Oreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata
yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk
dalam filum Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh
(Dwisang, 2008).
Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di
kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Nila sebagai
Ikan Budidaya cukup besar, karena memiliki kelebihan, yaitu ; mudah
berkembang biak di lingkungan budidaya,

dapat menerima makanan yang

beragam, toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi, dan pertumbuhannya


cepat.
Habitat lingkungan Ikan Nila, yaitu ; danau, Sungai, Waduk, Rawa,
Sawah, dan perairan lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan
payau, misalnya tambak dengan salinitas maksimal 29% oleh karena itu
masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat membudidayakannya
khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).
1.2

Tujuan
Dalam praktikum dengan bahan ikan nila ini, mempunyai beberapa tujuan

yakni sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.

Memenuhi tugas laporan praktikum ikhtiologi.


Mengetahui klasifikasi, morfologi, dan anatomi ikan nila.
Mengetahui ciri morfometrik dan meristik ikan nila.
Mengetahui nilai rata rata dalam satu kelas.

1.3

Manfaat
Dalam praktikum dengan bahan ikan nila ini, mempunyai beberapa

manfaat yakni sebagai berikut :


a. Mendapat ilmu tentang ikan nila melalui gambaran secara langsung.
b. Menjadi bekal dalam kegiatan pembelajaran berikutnya maupun bekal
dalam dunia kerja.
c. Memperoleh pengetahuan dan sebagai media pembelajaran dalam
pembuatan laporan ilmiah dalam pekerjaan penulisan laporan kegiatan
tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila


A. Klasifikasi
Klasifikasi Oreochromis niloticus menurut Santoso (1962), sebagai
berikut :
Filum

: Chordata

Kelas

: Detoichtyas

Ordo

: Parcomorphi

Famili

: Cichlidan

Genus

: Oreochromis

Spesies

: Oreochromis niloticus

Santoso (1962)
B. Morfologi
Morfologi ikan mas, secara umum adalah seperti yang disajikan pada
gambar berikut :
Sirip dorsal
Sirip caudal

mata
mulut

Sirip pectoral

Sirip ventral
Gambar 1. Morfologi Ikan Nila

Sirip anal

Sumber : www.google.co.id/morfologi-ikan-nila
Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai bentuk tubuh kompres
dengan profil empat persegi panjang kearah anteroposterior, posisi mulut
terletak di ujung/termal.
Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip
punggungnya garis terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-

garis vertikal berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada
bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna merah dan biasa
digunakan sebagai indikasi kematangan gonad (Pratama, 2009).
Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe
scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras,
begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang
sirip dada (abdormal) (Pratama, 2009).
C. Anatomi

Gambar 2. Anatamoi Ikan Nila


Sumber : www.unrimarinescience.wordpress.com
Menurut wordpress (2010), adapun anatomi dari ikan nila adalah
sebagai berikut :
1. Sistem penutup tubuh (integumen) :
Sistem integument ikan nila terdiri dari sisik, kelenjar racun,
kelenjar lender dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (Urat Daging) : penggerak tubuh, sirip-sirip, insang,
organ listrik.
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot, pelindung organorgan dalam dan penegak tubuh.

4. Sistem pernafasan (respirasi) : organnya terutama insang, ada


organ-organ tambahan.
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : organnya jantung dan sel-sel
darah, mengedarkan O2, nutrisi dan sebagainya.
6. Sistem pencernaan : Sistem pencernaan pada ikan nila terdiri dari
mulut, kerongkongan, esophagus, lambung, usus, dan anus
(Dwisang,2008). Proses penyedeerhanaan pada ikan nila melalui
cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi sari-sari makanan yang
mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh
organ tubuh melalui system peredaran darah (Dwisang, 2008).
Sisitem pencernaan pada hewan vertebrata dibangun oleh
pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai
dari bagian mulut sampai anus. Organ-organnya adalah rongga
mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus besar dan
rektum (Pratama, 2009).
7. Sistem Hormon : kelenjar-kelenjar hormone untuk pertumbuhan
reproduksinya dan sebaginya.
8. Sistem Saraf : Organ otak dan saraf-saraf tepi.
9. Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi : Mekanisme system Ekskresi
pada ikan nila adalah : ikan nila tidak banyak minum, aktif
menyerap ion organik, melalui insang dan mengeluarkan urin yang
encer dalam jumlah yang besar (Dwisang, 2008). Insang sebagai
organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena
mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari
seluruh metaydisme (Pratama, 2009).
10. Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi
mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang mengandung
Nitrogen (Pratama,2009). Organnya terutama ginjal.
11. Sistem reproduksi dan Embriologi
: Organnya Gonad Jantan
dan Betina
Ada hubungan yang sangat erat antara kesepuluh sistem anatomi
tersebut, misalnya : Menentukan cara bergeraknya daging dan system
rangka. System pernapasan dan peredaran darah O2 dari perairan di

tangkap oleh darah, dipertukarkan dengan CO2 dibawa ke seluruh tubuh


oleh darah (wordpress,2010).
Anatomi atau organ-organ internal ikan adalah jantung, alat
pencerna, Gonad kandung kemih, dan Ginjal. Organ-organ tersebut
biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang
disebut peritoneum. Peritoneum merupakan selaput atau membrane yang
tipis berwarna hitam y6ang biasanya dibuang joke ikan sedang disiangi
(Pratama, 2009).
2.2

Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Nila


Dalam mengidentifikasi ikan perlu dilakukan perhitungan morfometrik

dan meristik. Perhitungan morfometrik didapatkan dengan membandingkan


ukuran-ukuran tubuh ikan. Sifat meristik dalam praktikum ini misalnya seperti
jumlah jari-jari sirip dan jumlah sisik berpori.
A. Morfometrik
Sifat morfometrik dari ikan nila yang didapatkan dalam praktikum ini
yaitu berat badannya 40 gram dengan panjang total (TL) 12.5 cm. Panjang
sampai lekuk ekor (FL) adalah 9.5 cm. Panjang baku (SL) adalah 8 cm.
Panjang kepala (HL) adalah 3 cm. Panjang hidung (SnL) adalah 0.5 cm.
Panjang orbit diameter (OD) adalah 1 cm. Panjang pangkal ekor (CPL)
adalah 3 cm. Tinggi batang ekor adalah 1.7 cm. Tinggi tubuh ikan (BD)
adalah 4.5 cm. Panjang sirip punggung (DFL) adalah 1.5 cm. Panjang
dasar sirip punggung (DFB) adalah 7.5 cm. Panjang sirip dada (PFL)
adalah 4 cm. Panjang sirip perut (VFL) adalah 3 cm. Panjang sirip anal
(AFL) adalah 2.3 cm. Panjang dasar sirip anal (AFB) adalah 1.9 cm.
B. Meristik
Sifat meristik ikan nila yang didapatkan dalam praktikum ini adalah
jumlah jari-jari sirip dan jumlah sisik berpori lateral. Pada sirip dorsal satu
didapatkan D1 XV-ii-13 yaitu jari-jari keras terdapat tujuh belas, jari-jari
lunak mengeras sebanyak dua, dan jari-jari lunak ada tiga belas. Pada sirip

dada didapatkan P -.-.12 yaitu tidak terdapat jari-jari keras dan jari-jari
lunak mengeras, dan terdapat dua belas jari-jari lunak. Pada sirip perut V
I.ii.5 yaitu terdapat satu jari-jari keras, terdapat dua jari-jari lunak
mengeras, dan lima jari-jari lunak. Pada sirip anal A IV.ii.7 yaitu terdapat
empat jari-jari keras, terdapat dua jari-jari lunak mengeras, dan tujuh jarijari lunak. Pada sirip ekor C -.x.7 yaitu tidak terdapat jari-jari keras,
sepuluh jari-jari lunak mengeras, dan tujuh belas jari-jari lunak. Jumlah
sisik berpori lateral adalah dua puluh delapan.

BAB III
METODOLOGI
3.1

Tempat dan Waktu


Praktikum identifikasi ikan nila ini, dilakukan pada hari Senin, 4 April

2016 pukul 12.3014.30 WIB yang bertempat di Laboratorium FHA FPIK


UNPAD.
3.2

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ikan nila ini adalah

sebagai berikut :
a. Alat tulis, termasuk logbook, pensil, pulpen, dan penghapus untuk
menulis hasil pengamatan praktikum.
b. Timbangan digital, untuk menimbang massa ikan kembung.

c. Penggaris/mistar, untuk mengukur dalam pengukuran meristik, dan


organ dalam ikan nila seperti usus, dan lain-lain.
d. Alat dokumentasi (handphone), sebagai alat dokumentasi dalam
kegiatan praktikum.
e. Pinset, digunakan untuk menjepit beberapa bagian ikan yang kecil saat
pengukuran.
f. Baki/nampan, sebagai tempat penyimpanan ikan nila dan organ
lainnya yang telah dibedah.
g. Gunting bedah, digunakan saat membedah bagian dalam ikan
kembung.
h. Jarum bedah, digunakan untuk menusuk otak ikan agar membuatnya
pingsan. Akan tetapi saat praktikum ikan kembing tidak dugunakan,
karena keadaan ikan nila yang sudah mati.
i. Millimeter block, digunakan juga dalam pengukuran ikan kembung.
j. Mikroskop, digunakan untuk melihat sisik ikan nila dan mengambil
gambarnya.
k. Cawan petri, sebagai tempat meletakkan sampel organ ikan seperti
sisik, sirip, dan organ dalam lainnya.
l. Pisau bedah, digunakan saat membedah ikan kembung.
m. Ikan nila (Rastreligger kanagurta)
n. Modul praktikum, sebagai buku rujukan dan panduan dalam
praktikum.
o. Jas laboratorium, sebagai syarat yang harus dipakai saat praktikum,
dan untuk melindungi badan saat praktikum.
p. Masker, untuk menghindari bau amis yang ditimbulkan.
q. Sarung tangan, untuk melindungi tangan saat praktikum.
3.3

Prosedur
Dalam praktikum ikan nila ini, rangkaian prosedurnya adalah sebagai

berikut :
a. Ikan dipegang dengan tangan kiri, lalu ditusuk diantara bagian hidung
dan diantara dua mata ikan menggunakan jarum lalu diputar dan
digoyangkan hingga menusuk otaknya.
b. Ikan ditimbang dengan neraca digital.
c. Morfometrik ikan dihitung dengan menyimpan ikan diatas milimeter
block lalu diukur TL, FL, SL, HL, SnL, OD, CPL,CPD, BD, DFL 1,
DFB1, PFL, VFL, AFL dan AFB.

d. Meristik ikan dihitung, yang berupa sirip keras, lunas mengeras dan
lunak dari D1, P, V, A C dan jumlah lateralis.
e. Morfologi ikan dilihat berapa panjang misai, jumlah misai, bentuk
tubuh, bentuk mulut, letak, bentuk sirip caudal, dan bentuk sisiknya.
f. Sisik ikan dicabut dengan pinset, kemudian disimpan di mikroskop
lalu diamati.
g. Bagian sisik dihilangkan pada ikan agar terlihat sistem otot.
h. Bagian insang digunting dengan gunting bedah untuk melihat sistem
pernafasan dari ikan nila yang terdiri dari 3 pasang insang.
i. Disobek dengan pisau bedah dari mulai bagian anal keatas lalu
gunting horizontal sehingga terlihat sistem pencernaan.
j. Bagian usus ikan mas diambil lalu uraikan menggunakan jarum
sehingga bisa diukur dan diketahui ikan mas memiliki usus majemuk.
k. Gonad pada ikan diambil untuk memastikan jenis kelaminnya.
l. Dianalisis setiap bagian dari organ ikan nila dan fungsinya, kemudian
gambar di logbook.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.

y.
z.
aa.
ab.
ac.
ad.
ae. BAB IV
af. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Kelas
ag.
Hasil praktikum yang diperoleh Kelas FPIK B meliputi panjang
total (TL), berat ikan (W), dan jumlah sisik berpori lateral (LL). Berikut adalah
data hasil praktikum Kelas FPIK B :
ah.
ai. Tabel 1. Data Praktikum Kelas FPIK B
aj.
K

ak.

Spes

ies Ikan
ap.Oreochr

ao.

omis

niloticus
au.Oreochr

at.

omis

niloticus
az. Oreochr

al.

am.

an.

aq.

ar.

as.

av.

aw.

ax.

ba.

bb.

bc.

ay.

omis

niloticus
be.Oreochr

bf.

bg.

bh.

bd.

omis

niloticus
bj. Oreochr

bk.

bl.

bm.

bp.

bq.

br.

bi.

omis

niloticus
bo.Oreochr

bn.

omis

niloticus

bt. Oreochr
bs.

omis

niloticus
by. Oreochr

bx.

omis

niloticus
cd. Oreochr

bu.

bv.

bw.

bz.

ca.

cb.

ce.

cf.

cg.

cc.

omis

9
ch.

niloticus
ci. Oreochr

cj.

ck.

cl.

omis

co.

cp.

cq.

ct.

cu.

cv.

cy.

cz.

da.

dd.

de.

df.

cm.

niloticus
cn. Oreochr

omis

cr.

niloticus
cs. Oreochr

omis

cw.

niloticus
cx. Oreochr

omis

db.

niloticus
dc. Oreochr

omis

dg.

niloticus
dh.Oreochr

di.

dj.

dk.

omis

dl.

niloticus
dm. Oreo

dn.

do.

dp.

ds.

dt.

du.

dx.

dy.

dz.

ec.

ed.

ee.

chromis

dq.

niloticus
dr. Oreochr

omis

dv.

niloticus
dw.
Oreo

1
ea.

chromis
niloticus
eb.Oreochr

omis

ef.

niloticus
eg.Oreochr

omis

ek.

niloticus
el. Oreochr

omis

ep.

niloticus
eq.Oreochr

omis

eu.

niloticus
ev. Oreochr

omis

eh.

ei.

ej.

em.

en.

eo.

er.

es.

et.

ew.

ex.

ey.

niloticus

ez.
fa.

Tabel 2. Nilai Maksimum dan Minimum


fb. Nilai
Maksim
um
fd. Nilai
Minimu

fc.
1
fe.
1

m
fg.
ff. Jumlah

Kelas
fi.
fh. Interval

Kelas
fj.
fk. Tabel 3. Interval Atas dan Interval Bawah
fm.Jumlah
Individ
fl. Interval
fo. 11.45 12.54

u
fp. 4

fn. N1+ (Frekuensi


Relatif)
fq. 17.39130435

fr. 12.5913.68
fu. 13.73-

fs. 4

ft. 17.39130435

14.82
fx. 14.87-

fv. 5

fw. 21.73913043

15.96
ga. 16.01-

fy. 5

fz. 21.73913043

17.11
gd. 17.16-

gb. 4

gc. 17.39130435

18.25

ge. 1

gf. 4.347826087

gg.
gh. Tabel 4. Grafik Data Hasil Ikan Nila Kelas B
gi.

Data Hasil Ikan Nila Kelas B


6
5
4

Jumlah Individu Ikan Nila (ekor)

3
2
1
0

Interval

4.2
gj.

Pembahasan Umum
Secara umum, ikan nila memiliki karakteristik bentuk tubuh yang

compress, yang menunjukkan bahwa ikan nila hidup di perairan yang arusnya

kecil. Posisi mulut ikan nila berada di ujung anterior atau bertipe terminal, karena
ikan ini bersifat herbivora. Adapun ciri khas ikan nila, yaitu adanya garis-garis
vertical pada bagian sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/
ekor terdapat juga yang berbentuk membulat warna merah dan biasa digunakan
sebagai indikasi kematangan gonad. Ikan nila juga memiliki sisik bertipe cycloid.
Jari-jari dorsal pada ikan nila juga keras.
gk.

Berdasarkan data hasil praktikum kelas perikanan B diperoleh

bahwa interval pada praktikum ikan nila ini jumlah terbanyak pada interval 13.7314.82 dan 14.87-15.96 yakni sebanyak 5 ekor dari 23 ekor. Hasil ini membuktikan
bahwa data interval diperoleh dari ratarata total length. Dimana interval terbawah
terdapat pada nilai 17.16-18.25 dan interval tertinggi 13.73-14.82 dan 14.8715.96. Serta dari hasil data yang diperoleh menunjukan perbedaan meristik ikan
yang tergantung dari bentuk morfologinya, kemudian ikan nila yang digunakan
pada praktikum kelas perikanan B rata - rata gonad jantan dikarenakan gonadnya
berwarna putih dan tidak terdapat telur. Kemudian berat ikan diatas 64 gram, berat
terendah dari ikan yang digunakan pada praktikum ini adalah 65 dan berat
terbesar adalah 150,97 gram.
4.2.1

Pembahasan Khusus
gl.

Secara meristik pengamatan dilakukan berdasarkan jumlah jari-jari

pada sirip yang ada 3 jenis yaitu jari-jari sirip lunak, jari-jari sirip lunak mengeras,
dan jari-jari sirip keras. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan
beberapa perhitungan morfometrik seperti Body depth 4.5 cm, Dorsal fin length
1.5 cm, Dorsal fin base 7.5 cm, Pectoral fin length 4 cm, Ventral fin length 3 cm,
Anal fin length 2.3 cm, Anal fin base 1.9 cm. Didapatkan juga linear lateralis
sebanyak 28 buah yang dilihat dari sisik ikan nila. Sisik pada ikan nila berfungsi
sebagai sensor lingkungan ikan, untuk mengetahui kedalaman air, dan untuk
mengetahui besar kecil tekanan di dalam air.
gm.

Ikan nila ini tidak memiliki misai karena merupakan hebivora. Ikan

nila ini memiliki bentuk tubuh compres, bentuk mulut biasa, letak mulut terminal,
dan bentuk sirip caudal homocercal, serta bentuk sisik stenoid karena ikan nila

termasuk golongan osteichthyes dan berjari-jari sirip keras (Actinopterygii). Sisik


stenoid memiliki stenii (semacam gerigi kecil). Sisik stenoid bentuknya tipis,
fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentin dan enamel. Gonad pada ikan
nila dalam percobaan kelompok kami adalah jantan, karena warnanya yang lebih
putih polos dan tidak terdapat telur. Gonad yang dimiliki ikan nila ini masih
berukuran kecil dikarenakan belum mencapai kematangan.
gn.

Ikan nila memiliki sistem pencernaan meliputi

mulut, gigi,

kerongkongan, eshopagus, lambung palsu yang bermuara pada kelenjar empedu,


serta dilanjutakan menuju usus kemudian anus. Nutrisi yang terkandung pada
makanan dan sudah dicerna kemudian diedarkan keseluruh tubuh, dan sisa
pencernaan dibuang melalui anus. Usus pada ikan nila ini memiliki rata rata
panjang kurang lebih 107.5 cm. Ikan nila memiliki usus yang panjang karena
sebagai herbivora yaitu pemakan tumbuhan yang mengandung selulosa. Selulosa
memiliki sifat sukar dicerna, sehingga ususnya panjang yaitu untuk proses
mencerna serat tersebut.
go.

Pada sistem pernafasan ikan nila memiliki alat bantu pernafasan

berupa gelembung gas dan memiliki 4 pasang insang. Insang tersebut ditutupi
oleh operkulum. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut
sedangkan tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi
ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu
menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang.
Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan.
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.

gp. BAB V
gq. KESIMPULAN DAN SARAN
gr. 5.1
gs.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :


1. Praktikan dapat mengetahui klasifikasi, ciri morfologi dan anatomi ikan
nila sebagai berikut :
gt. Klasifikasi ikan nila
gu. Filum
: Chordata
gv. Kelas
: Detoichtyas
gw.Ordo
: parcomorphi
gx. Famili
: cichlidan
gy. Genus
: Oreochromis
gz. Spesies
: Oreochromis niloticus
ha.

Ciri morfologi ikan nila yakni mempunyai bentuk tubuh

kompres, posisi mulut terletak di ujung/termal. Pada sirip ekor tampak


jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya garis terlihat
condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna
hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Tipe sisik ikan nila adalah
scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras.
hb.

Adapun anatomi dari ikan nila yang terdiri dari sistem integument,
sistem otot, sistem rangka, sistem pernafasan, sistem peredaran darah,
sistem pencernaan, sistem hormone, sistem saraf, sistem reproduksi,

sistem eksresi dan osmoregulasi,


2. Praktikan dapat mengetahui ciri morfometrik dan meristik ikan nila yang
diamati. Sifat morfometrik dari ikan nila yang diperoleh yaitu berat
badannya 40 gram, panjang total (TL) 12.5 cm, panjang sampai lekuk ekor
(FL) 9.5 cm, panjang baku (SL) 8 cm, panjang kepala (HL) 3 cm, panjang
hidung (SnL) 0.5 cm, panjang orbit diameter (OD) 1 cm, panjang pangkal
ekor (CPL) 3 cm, tinggi batang ekor 1.7 cm, tinggi tubuh ikan (BD) 4.5
cm, panjang sirip punggung (DFL) 1.5 cm, panjang dasar sirip punggung
(DFB) 7.5 cm, panjang sirip dada (PFL) 4 cm, panjang sirip perut (VFL) 3
cm, panjang sirip anal (AFL) 2.3 cm, panjang dasar sirip anal (AFB) 1.9

cm. Sifat meristik ikan nila yang diperoleh adalah pada sirip dorsal satu
didapatkan D1 XV-ii-13 yaitu jari-jari keras terdapat tujuh belas, jari-jari
lunak mengeras dua, dan jari-jari lunak tiga belas. Pada sirip dada
didapatkan P -.-.12 yaitu tidak terdapat jari-jari keras dan jari-jari lunak
mengeras, dan terdapat dua belas jari-jari lunak. Pada sirip perut V I.ii.5
yaitu terdapat satu jari-jari keras, terdapat dua jari-jari lunak mengeras,
dan lima jari-jari lunak. Pada sirip anal A IV.ii.7 yaitu terdapat empat jarijari keras, terdapat dua jari-jari lunak mengeras, dan tujuh jari-jari lunak.
Pada sirip ekor C -.x.7 yaitu tidak terdapat jari-jari keras, sepuluh jari-jari
lunak mengeras, dan tujuh belas jari-jari lunak. Jumlah linea lateralis ada
dua puluh delapan.
3. Praktikan dapat mengetahui nilai rata-rata dalam satu kelas B, yang
diperoleh bahwa interval pada praktikum ikan nila ini jumlah terbanyak
ada pada interval 13.73-14.82 dan 14.87-15.96 sebanyak 5 ekor dari 23
ekor. Data interval diperoleh dari ratarata total length. Interval terbawah
terdapat pada nilai 17.16-18.25 dan interval tertinggi 13.73-14.82 dan
14.87-15.96. Terdapat perbedaan meristik ikan, yang tergantung dari
bentuk morfologinya. Ikan nila yang digunakan pada praktikum kelas
perikanan B rata - rata gonad jantan, karena gonadnya berwarna putih dan
tidak terdapat telur. Kemudian berat ikan diatas 64 gram, berat terendah
dari ikan yang digunakan pada praktikum ini adalah 65 dan berat terbesar
adalah 150,97 gram.
hc.
hd.
he.
hf.
hg.
hh. 5.2
hi.
berikut :

Saran
Adapun saran setelah dilakukannya praktikum ini adalah sebagai

a. Dalam praktikum sebaiknya ikan yang digunakan adalah ikan yang segar,
agar bau organ dalam ikan tidak berbau menyengat.
b. Bahan ikan yang digunakan usahakan ikan yang asing dan sulit didapat
oleh praktikan, misalnya ikan paus, hiu, piranha, atau lainnya, agar
memperluas wawasan juga.
c. Sebaiknya bisa dicoba sekali-kali praktikum ikhtiologi di lapangan,
misalnya ke ciparanje, pedca, dan lain-lain.
d. Akan lebih baik apabila mahasiswa mengetahui terlebih dahulu laporan
praktikum yang benar semuanya seperti apa, sehingga ada rujukan dan
tidak banyak yang revisi.
e. Pembudidaya dan pengusaha ikan nila juga harusnya mengetahui ciri
morfologi dan anatomi ikan nila sehingga dapat membuat keputusan
dalam budidaya ikan nila yang sesuai tingkah laku atau sifat ikan nila itu
sendiri.
hj.

hk.
hl.
hm.
hn.
ho.
hp.
hq.
hr.
hs.
ht.
hu.
hv.
hw.
hx.

hy. DAFTAR PUSTAKA

hz.

Effendie, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara


Yogyakarta. www.academia.edu (diakses pada 8 April 2016)

ia.

Haryu,

Satrio.

2013.

Laporan

Ikhtiologi

Identifikasi

Ikan.

www.academia.edu
ib.

(diakses pada 8 April 2016)


ic. M. F. Rahardjo, dkk. 2011. Iktiology. Lubuk Agung: Bandung

id.

Tamam, Badrut. 2012. Tipe Sisik Ikan. Gresik. www.generasibiologi.com


(diakses pada 8 April 2016)
ie. Rahardjo. M. F. dkk. 2011. Iktiology. Lubuk Agung, Bandung

if.

Syaputra, Deni. 2012. Laporan Praktikum Biologi Perikanan :


Morfometrik Tubuh Ikan. Perikanan. www.academia.edu (diakses pada 8
April 2016)
ig. Z. Sutandar. 1992. Petunjuk Praktikum Ihtiologi. Unpad: Jatinangor

ih.
ii.
ij.
ik.
il.
im.
in.
io.
ip.
iq.
ir.
is.
it.
iu. LAMPIRAN

iv. Lampiran 1. Kegiatan Menimbang Ikan

iw.

ix. Lampiran 2. Kegiatan Menghitung Morfometrik dan Meristik


Ikan
iy.
iz.
ja. Lampiran 3. Kegiatan Membedah Ikan
jb.
jc. Lampiran 4. Hasil Pengamatan

Tapis Insang

Lengku
ng
Insang
jd.
je.
jf.
jg.
jh.

Filamen
Insang

ji.

Musculus
superficialis
mioto
m

Jenis Otot :
Fishcine

jj.
jk.

Steni

Septum Skeleton
horizontal

Radiu

Focu

jl. Sisik :
Jenis
jm.
jn.
jo.

Panjang Usus :
107,5 cm

Anda mungkin juga menyukai