D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA :
NIS :
KELAS :
1.1 Latar Belakang
Saat ini permintaan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestic
dan luar negeri. Salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah
Budidaya Ikan. Budidaya Ikan Air Tawar salah satunya adalah Ikan Nila (Indhie,
2009).
Ikan nila memiliki factor penting yaitu rasa dagingnya yang vkhas dengan
kandungan omega pada patin dan gizi yang cukup tinggi, sehingga ikan nila sering
dijadikan sumber protein yang murah dan mudah didapat. Serta harga jualnya yang
terjangkau oleh masyarakat (Dhewi, 2005).
Morfologi Ikan Nila adalah memiliki bentuk yang pipih kea rah vertical
(kompres), bertulang belakang (vertebrata). Habitatnya perairan, bernafas dengtan
insang dan menjaga keseimbangan tubuh menggunakan sirip. Sirip-sirip tersebut
bersifat Poikilotermal (Dwisang, 2008).
Ada hubungan yang sangat erat antara kesepuluh sistem anatomi tersebut,
misalnya : Menentukan cara bergeraknya daging dan system rangka. System
pernapasan dan peredaran darah O 2 dari perairan di tangkap oleh darah,
dipertukarkan dengan CO2 dibawa ke seluruh tubuh oleh darah (wordpress,2010.
Anatomi atau organ-organ internal ikan adalah bjantung, alat pencerna,
Gonad kandung kemih, dan Ginjal. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh
jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum
merupakan selaput atau membrane yang tipis berwarna hitam y6ang biasanya
dibuang joke ikan sedang disiangi (Pratama, 2009).
Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai
anggota mulut, esophagus/Kerongkongan, Lambung, usus dan terakhir anus
(Dwisang,2008).
Proses penyedeerhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia.
Sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian
diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui system peredaran darah (Dwisang, 2008).
Sisitem pencernaan pada hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-
pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai dari bagian mulut sampai
anus. Organ-organnya adalah rongga
mulut faring esophagus lambung usus halus usus besar dan
rektum (Pratama, 2009).
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam Praktikum Fisiologi Hewan Air ,Ikan Nila, dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.2 Analisa Prosedur
Adapun analisis prosedur dari praktikum Fisiologi Hewan Air , Anatomi, Fisiologi
dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah :
4.2.1 Pengamatan Alat Pencernaan dan sekresi :
Dalam pengamatan alat pencernaan dan sekresi adalah ambil Ikan Nila
dengan Lap basah dan jaring. Lap Basah digunakan untuk menetralisir keadaan ikan
nila. Kemudian letakkan ikan nila di nampan. Lalu ikan Nila ditusuk dengan penusuk
pada bagian antara bola mata ikan (meolula oblongata). Kemudian amati dan
digambar bagian ikan nila. Setelah itu dibuka bagian perut ikan nila mulai dari anus
hingga rongga perut secara melintang dengan seetroset agar lebih mudah membuka
bagian dari ikan nila tidak sobek atau tergores. Joke salah satu bagaian pencernaan
terkena alat potong maka tidak akan terlihat bentuk-bentuk ikan nila. Lalu amati dan
digambar bagian pencernaan dan sekresi dari ikan nila setelah dapat membuka
bagian tubuh ikan nila, lalu amati hasilnya.
4.2.3 Pengamatan pada Insang Ikan Nila :
Pengamatan yang dilakukajn pada insang Nila adalah ambil insang yang ada
dibagian Kepala (Caput) Ikan Nila dengan menggunakan pinset. Lalu diamati dan
digambar bagian Insang.
5.2 Kesimpulan