Anda di halaman 1dari 60

KELOMPOK 4

1. Founder Effect
2. Gene Flow
3. Seleksi Alam
4. Unit Seleksi
Pendidikan Biologi A 2015 Dikny Asti Khoirunissa
Rimayani
Rizka Amelia Putri
1. Founder Effect
Founder effect mengacu pada kelompok individu yang
menempati tempat baru dan membentuk koloni sendiri.
Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang berbeda
dari populasi induknya karena mereka menikah dengan
sesama anggota koloninya.
2. Gene Flow
 Aliran gen merupakan pertukaran gen antar
populasi, yang biasanya merupakan dari
spesies yang sama.
 Aliran gen dalam sebuah spesies meliputi
migrasi dan perkembangbiakan organisme
atau pertukaran serbuk sari.
 Aliran gen berarti kisaran imigran mulai dari
yg sangat rendah sampai ke yg sangat
tinggi tergantung dari jumlah individu yg Picture 1. The movement of alleles between
populations. Gene flow occurs when
datang dan seberapa perbedaan genetik individuals join new populations and
yg ada pada individu-individu yg dapat reproduce, and it keeps neighboring
bergabung. populations similar
 Aliran gen dapat dihalangi oleh barisan gunung, samudra
dan padang pasir bahkan tembok raksasa Cina
 Aliran gen dapat memperlambat proses spesiasi dengan
menyebarkan genetika yg berbeda antar populasi
 Bila tidak ada perbedaan yg banyak dalam populasi yg
besar maka pergerakan individu dalam jumlah yg sangat
kecil dapat menjaga frekuensi alel tetap sama.
 Bila informasi genetik sangat berbeda imigrasi yg kecil dpt
menghasilkan frekuensi alel yg sangat besar. Misalnya:
perkawinan dalam (interbreeding) antara individu yg
termasuk dalam species yg berbeda
Migrasi
 Migrasi umumnya akan menyatukan
frekuensi gen antara populasi pesat
dalam waktu evolusi. Dengan tidak
adanya seleksi, migrasi merupakan
kekuatan yang kuat untuk
menyamakan frekuensi gen dari
populasi dalam suatu spesies. Asalkan
tingkat migrasi lebih besar dari 0,
frekuensi gen pada akhirnya akan
menyamakan kedudukan. Bahkan jika
hanya satu migran yang berhasil
bergerak ke populasi per generasi,
aliran gen pasti menarik frekuensi gen
yang penduduk dengan rata-rata
spesies untuk mengikat spesies
bersama-sama.
Mekanisme migrasi
 Migrasi ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah frekuensi
alel, serta menambah variasi genetika ke dalam suatu populasi.
Imigrasi dapat menambah bahan genetika baru ke lukang gen
yang telah ada pada suatu populasi. Sebaliknya, emigrasi dapat
menghilangkan bahan genetika.
 Karena pemisahan reproduksi antara dua populasi yang
berdivergen diperlukan agar terjadi spesiasi, aliran gen dapat
memperlambat proses ini dengan menyebarkan genetika yang
berbeda antar populasi.

Picture 1. The gene version for brown coloration


moves from one population to another.
Migrasi bertindak untuk menyatukan frekuensi gen
antara populasi
 Terdapat 2 populasi dengan 2 alel (A dan a). Populasi 2 lebih besar dari populasi 1
sehingga migrasi populasi 2 ke populasi 1.
 Frekuensi alel a pada populasi 1 di generasi (t) ditulis q1(t)
 Frekuensi alel a pada populasi 2 yang besar tidak berubah antara generasi, ditulis
qm
 Jika kita ambil 1 alel di populasi 1 di generasi (t+1), akan menurunkan penduduk
aslinya pada populasi = imigrasi
 m = gen migrasi, jika gen tidak migrasi (1-m). Jadi gen a berubah q1(t), dimana
migrasi (m) pada gen a berubah qm
 Total frekuensi a populasi 1 di generasi (t + 1) adalah:

q1(t+1) =(1−m)q1(t) = mqm


 Dapat dilihat akibat generasi t migrasi pada frekuensi populasi 1.
Jika q1(0) adalah frekuensi di 0 generasi, frekuensi generasi t
menjadi :
q1(t) = qm + (q1(0) – qm)(1-m)t

 t=1,
untuk memudahkan dalam penyusunan kembali persamaan
 q1=qm, sehingga frekuensi gen di populasi 1 = frekuensi gen di
populasi 2
Konvergensi frekuensi gen oleh gen flow diilustrasikan
oleh populasi manusia dari Amerika Serikat
 Golongan darah MN dikendalikan oleh satu lokus dengan dua alel
 M frekuensi alel adalah 0.474 di Afrika Barat, 0,484 di Afrika Amerika
di Claxton, dan 0,507 di Amerika Eropa Claxton
 Jika kita mengabaikan kemungkinan seleksi menguntungkan alel M
di Amerika Serikat, kita bisa memperlakukan perubahan frekuensi
gen dalam populasi Afrika Amerika sebagai akibat "migrasi" gen
dari populasi Amerika Eropa.
 0.484 =0.507 +(0.474 −0.507)(1 −m)10

qm = frekuensi gen dalam populasi Amerika Eropa (sumber dari


"migran" gen)
q0 = 0,474 (frekuensi asli di populasi Afrika Amerika),
qt = 0,484.
Ada 10 generasi

 Hal ini dapat diselesaikan untuk menemukan m = 0.035


 Artinya, untuk setiap generasi rata-rata sekitar 3,5% dari gen
pada lokus MN telah bermigrasi dari populasi putih untuk
populasi hitam Claxton
SEM photo of nine
pollen grains
 Perbedaan bentuk pollen
pada masing-masing
spesies tumbuhan.
 Transfer pollen
merupakan salah satu
bentuk gene flow
diantara populasi
tumbuhan.
Contoh pada virus
 Bacteria are great models for
studying evolution. They multiply
quickly, are easy to grow, and they
don't moan and complain when
you throw bleach on them. Plus,
gene flow happens quickly in
bacteria.
Contoh pada manusia
 Pada literatur buku evolusi, dalam beberapa tahun terakhir,
aliran gen telah diamati antara populasi Kaukasia dan
penduduk Afrika-Amerika. Afrika-Amerika adalah keturunan
dari penduduk asli Afrika Barat, sedangkan bule adalah
keturunan dari penduduk asli Eropa. Penduduk Afrika-Amerika
secara inheren tahan terhadap malaria sedangkan,
penduduk Eropa tidak. Keturunan yang dihasilkan oleh
perkawinan individu dari populasi tersebut dipandang tahan
terhadap penyakit.
3. Seleksi Alam
 Seleksi alam adalah proses pemilihan atau penyeleksian
yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang
dapat beradaptasi karena adanya perubahan alam.

 Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri terhadap


alam akan tetap bertahan, sedangkan yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan tersisih (punah).
Tiga Prinsip Terjadinya Seleksi Alam
 Padasetiap generasi dihasilkan keturunan dalam jumlah yang
banyak.

 Terdapat
variasi, adanya perbedaan antara individu pada spesies
yang sama menyebabkan banyaknya organisme yang bertahan
hidup.

 Terjadi
kompetisi, karena keterbatasan makanan dan sumber
daya alam menyebabkan makhluk hidup bersaing.
Darwin’s Theory
 Dalam bukunya darwin menyatakan “Bahwa seleksi alam
menyebabkan kecocokan antara organisme dan lingkungannya”.
 Darwin mengajukan sebuah mekanisme, seleksi alam, untuk
menjelaskan pola-pola evolusi yang teramati.
 Salah satunya seleksi buatan (artificial selection)
Poin Penting Seleksi Alam

populasi berevolusi seiring waktu

seleksi alam dapat memperbanyak


atau mengurangi sifat-sifat warisan

faktor lingkungan yang bervariasi


menurut tempat dan waktu
Model Seleksi Alam

Gambar 1. Kurva Model Seleksi Alam


1. Directional Selection
 Terjadi ketika kondisi menguntungkan individu yang menunjukkan
salah satu kisaran fenotipik yang ekstrem, sehingga menggeser
kurva frekuensi untuk karakter fenotipik ke salah satu arah.
 Contoh : kupu-kupu biston betularia
 Sebelum revolusi Inggris, kupu-
kupu Biston Betularia warna putih
lebih banyak dari kupu-kupu
Biston Betularia warna hitam
karena lingkungan bebas dari
polusi.

 Namun setelah revolusi industri,


jumlah populasi kupu-kupu
menjadi terbalik, karena kupu- Gambar 2. Kupu-kupu biston betularia
kupu yang berwarna putih tidak
dapat beradaptasi.
2. Stabilizing selection
 Bekerja dengan melawan kedua fenotipe ekstrem dan
menguntungkan varian intermediat.
 contoh: populasi siput heterozigot lebih banyak
dibaningkan dengan populasi siput homozigot warna
hitam dan kuning.
 Siput berwarna kuning dan cokelat tua terlihat
jelas, maka burung lebih sering memangsa
kedua siput berfenotipe ini.
 Sementara itu, siput berwarna tanah sulit untuk
dilihat oleh predator sehingga lebih jarang
dimangsa.
 Namun, karena siput berwarna tanah adalah
heterozigot, setiap generasi akan menghasilkan
Gambar 3. Siput homozigot warna kuning
kembali individu yang berwarna kuning dan
cokelat tua.

Gambar 4. Siput homozigot warna coklat tua

Gambar 5. Siput heterozigot


3. Disruptive selection
Terjadi ketika kondisi menguntungkan individu pada
kedua kisaran fenotipik yang ekstrem daripada individu
dengan fenotipe intermediet.
contoh: Kepik yang homozigot berwarna kuning dan
hijau, sedangkan fenotipe heterozigotnya berwarna
merah.
 Kepik dengan warna merah mencolok
diantara dedaunan, maka burung selalu
memakan kepik yang berwarna merah.

 Akibatnya, selang beberapa waktu kita


hanya akan menemukan kepik yang
berwarna kuning dan hijau saja karena
terjadi eliminasi yang efektif terhadap Gambar 6. Kepik warna merah
kepik merah yang heterozigot.

Gambar 8. Kepik warna hijau Gambar 7. Kepik warna kuning


Seleksi Seksual
seleksi intraseksual

seleksi interseksual
Seleksi Alam Bekerja Secara Non Random

Seleksi alam melibatkan proses dimana suatu spesies teradapatasi terhadap


lingkungannya. Bersifat non random, karena alam menyeleksi individu karena faktor
tertentu, misalnya warna yang lebih terang akan dipilih oleh predator.
Hubungan Seleksi Alam dengan Evolusi

 Seleksialam menyebabkan perubahan evolusioner ketika suatu


individu dengan karakteristik tertentu memiliki kemampuan
bertahan hidup atau mampu bereproduksi yang tinggi
daripada individu lainnya dalam suatu populasi dan
karakteristik genetik diwariskan kepada keturunannya.

 Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (species), macam


(varian), rantai makanan, jaring- jaring makanan, reproduksi,
genetika, dan adaptasi.
4. Unit Seleksi

A unit of selection is a biological entity within the


hierarchy of biological organization that is
subject to natural selection

Gen – Cell – Individual - Group – Species


Seleksi alam Units of selection :
Makhluk hidup yang tidak - Gen
mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan - Sel
akan punah. Yang tertinggal - Individu
hanyalah mereka yang mampu - Group
beradaptasi dengan - species
lingkungannya

Adaptasi
merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ
tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan
hidup dan bereproduksi
Seleksi Tingkat Gen
Dawkins, berpendapat bahwa gen adalah unit seleksi.
 Dawkins berpendapat bahwa, "replicator“ lebih
dianggap sebagai unit seleksi. Hal ini karena replicator
dianggap sebagai penerima manfaat utama dari
adaptasi.
 Gen adalah replikator oleh sebab itu gen adalah unit
seleksi.
Seleksi tingkat Gen
Normal Mendelian Segregation
 Alleles
segregate in a 1:1 ratio in gametes produced by
heterozygotes

A 50%
Aa
a 50%

 Meiotic Drive: non-random segregation of alleles into gametes


Segregation Distorters
 Drosophila spp.

sd 90%
sd/+
+ 10%

 sd/+ have low fertility


 sd has advantage: genes at other loci suffer
Mayoritas ( 90 % atau lebih ) dari keturunan dari
heterozigot laki-laki memiliki gen sd karena
sperma mengandung gen + gagal untuk
berkembang. Heterozigot perempuan memiliki
segregasi Mendel normal.
A segregation distorter gene can have a great
selective advantage. The allele that gets into
more than half of a heterozygote’s offspring will
automatically increase in frequency and should
spread through the population. Once the allele
is fixed, the effect would disappear, provided
that segregation is normal in homozygotes.
Cellular Selection
Thisprocess requires just three basic features to
operate: variation, differential birth and death,
and heredity. However, these traits are not
unique to populations of individuals.
1. Variation in traits.
Most of the cells are basically
the same, but one has
experienced a chance
mutation, inactivating a gene
that controls the cell's growth
2. Differential birth and death
Because it has lost the
ability to regulate growth,
the cell with the chance
mutation divides more
rapidly than the others.
3. Heredity The normal cells pass on
normal DNA when they
divide, and the mutant cells
pass on mutant DNA when
they divide
Selection at the cellular level is constantly
operating within all multicellular organisms
(including humans), but we rarely notice it
except when it leads to such detrimental effects.
Interestingly, cellular selection can
work against selection at the level of the
individual
Selection at the individual level
To understand how selection works at
different levels, first consider the
requirements of natural selection in the
most familiar situation
1. Variation in traits
Some beetles are green
and some are brown.
2. Differential birth and death
Since the environment can't
support unlimited population
growth, not all individuals get to
reproduce to their full potential. In
this example, green beetles tend
to get eaten by birds and survive
to reproduce less often than
brown beetles do
3. Heredity
Because this trait has a
genetic basis, the surviving
brown beetles have
brown offspring
Seleksi Tingkat Kelompok
Seleksi kelompok menjelaskan seleksi alam
yang beroperasi di antara kelompok-
kelompok organisme, bukan antara individu.
Ini akan menghasilkan adaptasi yang
menguntungkan kelompok, bukan individu.
Ide ini diangkat oleh ahli zoologi Inggris Wynne-Edwards, pada tahun
1962 yang berpendapat bahwa Ada hewan menahan bereproduksi
agar kebutuhan makanan mereka tidak meningkat.
Individu (dalam kelompok)

Berkembang biak (pada tingkat maksimum)

Kebutuhan makan meninggkat

Pasokan makan menipis/habis

Kepunahan (mati)
Ada beberapa hewan yang melakukan Altruistic,
Altruistic ialah suatu perilaku yang menguntungkan
organisme lain dengan mengorbankan diri sendiri.

 Apabila ditinjau dari seleksi individual hal ini


bertentangan, dimana individu yang memilki
kemampuan bertahan hidup dan bereproduksi lebih
tinggi akan bertahan.
Seleksi Tingkat Kelompok
Altruism – a behavior pattern that increases the number of
offspring produced by recipient while decreasing that of the
donor.
Contoh : induk laba-laba kebun (Amaurobius ferox) yang
mengorbankan dirinya untuk menjadi mangsa pertama
anak-anaknya.
• Kelompok ini memiliki sifat altruistic
yaitu alarm call
• Individu yang melakukan alarm call
memilki resiko tertangkap predator
yang lebih tinggi dan disaat yang
sama meningkatkan tingkat fitness
kelompoknya
• Tingkat fitness kelompok dengan
individu yang altruistic lebih tinggi
Chlorocebus pygerythrus
dibanding yang tidak memiliki
individu altruistic
Namun group selection oleh Dawkins ( 1967 )
Maynard Smith (1964) dianggap memiliki masalah yaitu:
- Apabila dalam suatu kelompok terdapat organisme
yang tidak berperilaku altruistic ( selfish organism ) maka
organisme tersebut akan “mengekspolitasi “ organisme
altruistic.
- karena waktu generasi organisme lebih pendek dari
kelompok maka kemungkinan menyebarnya selfish
organism ini lebih tinggi dalam kelompok dan
menghilangnya organisme yang altruistic
Kin selection ( 1964 )
Helping relatives increases your ‘inclusive fitness’
Inclusive fitness: relative ability of an organism to
get it genes,or copies of its genes,into the next
generation
This means that the more of your genes are in a
relative, the more interest you have in helping
them.
Teori Kin Selection berawal dari adanya perilaku
altruism yaitu perilaku hewan dengan cara
mengurangi kelestarian hidup individu hewan
tersebut dan meningkatkan kelestarian hidup
penerima perilaku tersebut.
Altruism individu dapat mengakibatkan adanya
lebih banyak gen yang identik dengan gennya
sendiri pada generasi berikutnya,
Masalah dari teori altruism yaitu
“mengapa suatu individu tidak melakukan
reproduksi dan sebagai gantinya
menolong individu lain untuk bereproduksi
(seperti pada beberapa spesies burung
dan mamalia yang melakukan
cooperative breeding atau pada sosietas
serangga)?”
masalah ini dapat terjawab dengan mudah
dengan menggunakan teori kin selection yaitu:
“individu penolong menolong kerabat dekatnya
untuk bereproduksi dan selanjutnya tetap dapat
meneruskan gennya ke generasi berikutnya,
meskipun secara tidak langsung (sebab kerabat
yang dia bantu juga memiliki gen yang hampir
sama dengan dia)”
Coefficients of relationship

RELATIONSHIP r
Mother/Child 0.50
Father/Child 0.50
Full siblings 0.50
Half siblings 0.25
Grandparent/Grandchild 0.25
Aunt or uncle/nephew or niece 0.25
First cousins 0.10
An altruistic allele can increase in frequency if it
increases the inclusive fitness of the individual.
According to Hamilton, we can quantify the
probability that an allele will increase in frequency. It
can increase if:

k  1
r
Where k is b/c, the ratio of the benefit to the
recipient to the cost to the altruist.
Species
Seleksi yangselection
bekerja pada populasi spesies
secara keseluruhan, bukan individu. Hal ini
mungkin terjadi, misalnya, sebagai konsekuensi
dari rentang geografis dari populasi, yang
mempengaruhi populasi secara keseluruhan.
 Terdapat
dua species yang berbeda. species 1 dan 2
dengan distribusi yang berbeda
Distribusi yang tersebar sering mengakibatkan populasi yang
terisolasi berkembang menjadi spesies baru
 Proses ini menguntungkan species dengan distribusi yang tersebar
 Seleksi pada tingkat species lebih sulit diamati karena
membutuhkan waktu hingga jutaan tahun

Anda mungkin juga menyukai