Anda di halaman 1dari 25

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KELOMPOK 2:

1. Dikny Asti
Khaerunisa
2. Septika Augis
Ulmikaan
3. Rizka Amelia
4. Sonia Ervinna

Definisi
Pembelajaran
Pembelajaran di identikan dengan
kata mengajar berasal dari kata
ajar yang berarti petunjuk yang
di berikan kepada orang supaya di
ketahui (di turut) di tambah
dengan awalan pe-an menjadi
pembelajaran, yang berarti
proses, perbuatan, cara mengajar
atau mengajarkan sehingga anakanak mau belajar (KBBI)

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang di rancang untuk


mendkung proses belajar sisw, dngan memperhitungkan, kejadiankejiadian ekstrem yang berperanan terhadap rangkaian kejadiankejadian intern yang berlangsung di alami siswa (winkel, 1991)
Pemebeljaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan
maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil (Gagne,
1985)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No.20/2003,
bab 1 pasal ayat 20)

Ciri-ciri pembelajaran
a.Merupakan upaya sadar dan sengaja
b.Pemblejaran harus membuat siswa
belajar
c.Tujuanharus di tetapkan terlebih dahulu
sebelum proses di laksanakan.
d.Pelaksanaannya terkendali, baik isinya,
waktu, proses, maupun hasilnya.

Ciri-ciri pemebelajaran menurut Eggen & Kauhak


(1998)
1.Siswamenjadi
pengkaji
yang
aktif
terhadap
lingkungannya melalui observasi,dll.
2.Guru menyedikan materi sebagai fokus berpikir dan
berinteraksi dalam pelajaran
3.Aktivitas, aktivitas siswa sepenuhnya di dasarkan
pada pengkajian
4.Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan
dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis
informasi
5.Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan
pengembangan keterampilan berpikir
6.Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi
sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru

Perbedaan antara istilah pengajaran (teaching) dan


pembelajaran (instruksion) bisa di amatai pada tabel
berikut:
No

Pengajaran

Pembelajaran

1.

Di lakasanakan oleh mereka Di lakasankan oleh mereka yag


yang berfrofesi sebagai
dapat membuat orang belajar
pengajar

2.

Tujuannya menyampaikan
informasi kepada si
pembelajaran

Tuuannya agar terjadi belajar


pada diri siswa/si belajar

3.

Merupaakn salah satu


penerapan strategi
pembelajaran

Merupakan cara untuk


mengembangkan rencana yang
terorganisir untuk keperluan
belajar

4.

Kegiatan belajar
berlangsung bla ada
guru/pengajar

Kegiatan belajar dapat


berlangsung dengan atau
tanpa hadirnya guru

Prinsip pembelajaran

Beberapa prinsip pembeljaaran di kkemukakan oleh Alwi


Suparman dengan mnegadaptasi pemikiran fillbeck (1974),
sebagai berikut :
-respon-respon baru (new response) di ulang sebagai akibat dari
respons yang terjadi sebelumnya.
-Perilaku tidak hanya di kontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga
di bwa pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa.
-Perilaku yang di tuimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan
hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak di perkuat dengan
akibat yang menyenangkan implikasinya adalah
pemberianisipembelajaran yang berguna pada siswa di dunia luar
ruangan kelas dan memberikan balikan (feedback) berupa
penghargaan terhadap mahasiswa.
-Belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang
terbatas akan di transfer kepada situasi lain yang terbatas pula.

- Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk


beljaar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan
pemecahan masalah.
- Situasi mental siswa untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi
perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar.
- Kegiatan belajar yang di bgi menjadi langkah-langkah kecil dan di
sertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu
siswa.
- Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan
kecil dapat di kurangi denganmewujudkannya dalam satu model.

- Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) erbentuk dari


keterampilan dasar yang lebih sederhana.
- Belajar akan lebih cepat dan efisien serta
menyenangkan bila siswa di beri informasi tentang
kualitas penampilannya dengan cara meningkatkannya.
- Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat
bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lebih
lambat.
- Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan
kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajarnya
sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya
untuk membuat respons yang benar.

Dalam buku condition of learning,(Gagne, 1977) mengemukakan sembilan


prinsip yang dapat di lakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
sebagai berikut:
1.Menarik perhatian (gaining attention)
2.Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the
objectives)
3.Mengingatkan konsep/prinsip yang telah di pelajari (stimullating recall or
prior learning).
4.Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)
5.Memberikan bimbingan belajar(providing learner guidance)
6.Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting performance)
7.Memberikan balikan (providing feedback)
8.Menilai hasil belajar (assesing performance)
9.Memperkuat retensi dan transfer belajar )

TEORI-TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK

KOGNITIF

HUMANISTIK

KONSTRUKTIF

Teori Humanistik

Teori Humanistik
Teori humanistik adalah konsep belajar
yang prosesnya harus di mulai dan di
tujukan untuk kepentingan memanusiakan
manusia. Teori humanistik brpendapat
bahwa
belajar
apapun
dapat
di
manfaatkan,
asal
tujuannya
untuk
memanusiakan manusia yaitu mencapai
aktualisasi diri, pemahaman diri serta
realisasi diri.

Pandangan Kolb mengenai


belajar, yang teorinya terkenal
dengan Belajar Empat
Tahapnya :
1.Tahap Pengalaman Konkret
2.Tahap Pengamatan aktif dan
reflektif
3.Tahap Konseptualisasi
4.Tahap Eksperimentasi aktif

Pandangan Honey dan


Mumford terhadap belajar,
menggolong golongkan
orang yang belajar kedalam
empat macam atau
golongan, yaitu:
1.Kelompok
2.Kelompok
3.Kelompok
4.Kelompok

Aktivis
Reflektor
Teoris
Pragmatis

Pandangan Habernas
terhadap teori belajar,
Pendapatnya sering
disebut tiga macam tipe
belajar, yaitu:
1.Belajar Teknis ( technical
learning)
2.Belajar Praktis (practical
learning)

Pandangan Bloom dan Krathwohl terhadap belajar.


Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum
kedalam tiga kawasan yang dikenal dengan sebutan
taksonomi Bloom, sebagai berikut:
Domain
Kognitif

Domain
Psikomotor

Domain Afektif

Pengetahuan

Peniruan

Pengenalan

Pemahaman

Penggunaan

Merespon

Aplikasi

Ketepatan

Penghargaan

Analisis

Perangkaian

Pengorganisasia
n

Sintesis

naturalisasi

Pengalaman

evaluasi

Implikasi teori humanistik


pada pembelajaran siswa
Semua komponen pendidikan termasuk
tujuan
pendidikan
diarahkan
pada
terbentuknya manusia yang ideal, manusia
yang dicita-citakan, yaitu manusia yang
mampu mencapai aktualisasi diri.
Untuk itu, sangat perlu diperhatikan
bagaimana perkembangan peserta didik
dalam
mengaktualisasi
dirinya,
pemahaman
terhadap
dirinya,
serta
realisasi diri.

TEORI KONSTRUKTIVISTIK
Teori konstruktivistik
merupakan
teori yang memahami belajar sebagai
proses
pembentukan
(konstruksi)
pengetahuan oleh si belajar itu
sendiri.
Menurut
teori
ini
pengetahuan ada di dalam diri
seseorang yang sedang mengetahui.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan
begitu saja dari otak seseorang guru
kepada orang lain(siswa).

Lorsbach dan Tobin (1992),mengemukakan bahwa


pengetahuan ada didalam diri seseorang yang
mengetahui,pengetahuan tidak dapat dipindahkan
begitu saja dari otak seseorang kepada yang lain.
Piaget (1971) ,mengemukakan bahwa pengetahuan
merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan
dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan
terus menerus dan setiap kali terjadi rekonstruksikan
karena adanya pemahaman yang baru.
Glaserfeld,Bettencourt (1989) dan Matthews(1994),
mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang merupakan hasil konstruksi (bentukan)
orang itu sendiri.

Ciri-ciri belajar berbasis


konstruktivistik
a.Orientasi,yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengembakan
motivasi dalam mempelajari suatu topik dengan memberi
kesempatan melakukan observasi

e.Riview,yaitu dalam mengaplikasikan pengetahuan ,gagasan


yang ada perlu di revisi dengan menambahkan atau
mengubah
d.Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi,yaitu ide atau
pengetahuan yang telah terbentuk perlu diaplikasikan pada
bermacam-macam situasi.
c.Restrukturisasi ide,yaitu klarifikasi ide dengan ide orang
lain,membangun ide baru,mengevaluasi ide baru.
b.Elisitasi, yaitu siawa yang mengungkapkan idenya dengan
jalan berdiskusi menulis ,membuat poster dan lain-lain.

Kemampuan yang diperlukan dalam


proses mengkonstruksi pengetahuan
a.Kemampuan mengingat dan mengungkapkan
kembali pengalaman
b.Kemampuan membandingkan dan mengambil
keputusan mengenai persamaan dan perbedaan
tentang sesuatu hal
c.Kemampuan untuk lebih menyukai suatu
pengalaman yang satu dan pada yang lain.

Faktor-faktor yang membatasi


proses konstruksi pengetahuan
a.Hasil konstruksi yang telah dimiliki
seseorang (constructed knowladge)
b.Domain pengalaman seseorang (domain of
experience)
c.Jaringan struktur kognitif seseorang (exsiting
cognitive)

Peran guru dalam teori konstruktivistik


a.Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan
siswa bertanggung jawab,mengajar atau berceramah
bukanlah tugas utama seorang guru

c.Memonitor,mengevaluasi dan menunjukan apakah


pemikiran siswa berjalan atau tidak.Guru menunjukan dan
memertanyakan apakah pengetahun siswa dapat
diberlakukan untuk menghadapi persoalan baru yang
berkaitan.
b.Menyediakan atau memberi kegiatan-kegiatan yang
merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka
untuk mengekspresikan gagasannya.Guru perlu
menyemangati siswa dan menyediakan pengalaman konflik

Beberapa Hal Penting


Tentang Evalusi Dalam
Aliran Kontruktivistik
Pembelajaran Tradisional
1. Kurikulum disajikan dari bagianbagian menuju keseluruhan dengan
menekankan pada keterampilan
keterampilan dasar
2. Pembelajaran sangat taat pada
kurikulumumyang telah ditetapkan

Pembelajaran konstruktivistik
1. Kurikulum disajikan mulai dari
keseluruhan menuju kebagian
bagian ,dan lebih mendekatkan pada
konsep-konsep yang lebih luas.
2. Pembelajara n

Anda mungkin juga menyukai