KELAS AMPHIBIA
OLEH :
SARASWATI ( 1640603034
DOSEN PENGAMPUH:
PENDIDIKAN BIOLOGI
2017/2018
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................i
Daftar isi ...............................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang .....................................................................................1
b. Rumusan masalah..................................................................................1
c. Tujuan....................................................................................................2
Bab II : Pembahasan
a. Ciri-ciri umum amfibi...........................................................................3
b. Klasifikasi dari sub kelas Labyrinthodontia dan Lepospondyli..............
c. Spesies unik Ichtyostega sp.....................................................................
Bab III : Penutup
a. Kesimpulan .......................................................................................13
b. Saran ......................................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah vertebrata tentang kelas amfibi.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kami dari mata kuliah vertebrata.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh yang telah memberikan tugas kepada
kami dan kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan sekelompok dalam
penyususnan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya.
Tim penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amfibia merupakan salah satu subkelas dari tetrapoda. Amfibia kini diwakili oleh
sekitar 6150 spesies salamander (ordo urodela, yang berekor), katak (ordo anura, yang
tak berekor), dan sesilia (ordo apoda, yang tak berkaki). Hanya terdapat sekitar 550
spesies urodela. Beberapa spesies sepenuhnya akuatik, namun yang lain hidup didaratan
sepanjang hidupnya atau ketika dewasa. Sebagian besar salamander yang hidup didaratan
berjalan dengaan tubuh yang meliuk-liuk ke kiri dan kekanan, ciri yang diwarisi dari
tetrapoda darat awal. Pedomorfosis umum terjadi pada salamander akuatik ; axolotl,
misalnya, mempertahankan sifat sifat larva bahkan ketika ia telah matang secara seksual.
Amfibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar
(tak ada yang diair laut) dan didarat. Sebagian besar mengalami metaamorfosis dari
berudu (akuatis dan bernafas dengan insang ) ke dewasa (amfibius dan bernafas dengan
paru-paru), namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang selama hidupnya.
Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulitnya biasanya tipis dan
basah. Tengkorak lebar dan tertekan, dengan rongga otak yang kecil. Ada 2 kondil
oksipital (occipital condyle). Sabuk-sabuk dada (pektoral) dan sabuk-sabuk pinggang
(pelvic) membantu kakinya dalam menyokong tubuh.
Kolumna vertebralis mulai menunjukkan diferensiasi menjadi daerah-daerah
servikal (leher), badan, sacral (tulang kemudi) dan kaudal (ekor). Kaki-kaki depan
umunya dengan 4 buah jari, kaki belakang dengan 5 buah jari. Sebagian besar amfibia
ditemukan di habitat yang lembab seperti rawa-rawa dan hutan hujan. Bahkan amfibia
yang telah teradaptasi terhadap habitat yang lebih kering masih menghabiskan banyak
waktunya didalam liang atau dibawah dedaunan lembab yang tingkat kelembapannya
tinggi. Amfibia umumnya sangat bergantung pada kulitnya yang lembab untuk
pertukaran gas dengan lingkungannya. Beberapa spesies terrestrial tidak memiliki paru-
paru dan hanya bernafas melalui kulit dan rongga mulut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri umum kelas amfibia ?
2. Bagaimana klasifikasi dari Sub Kelas Labyrinthodontia dan Sub Kelas Lepospondyli?
3. Mengapa Ichtyostega sp. dijadikan spesies unik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri umum kelas amfibia
2. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi dari Sub Kelas Labyrinthodontia dan Sub
Kelas Lepospondyli
3. Untuk menjelaskan mengapa Ichtyostega sp. dijadikan spesies unik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelas Amphibi
Amphibia berasal dari bahasa yunani yaitu amphi yang berarti kedua/rangkap dan
bios yang berarti hidup. Sebagian besar hewan yang termasuk kelas amfibi merupakan
hewan yang mempunyai kemampuan hidup dua habitat yaitu di dalam air dan didarat.
Sehingga menunjukan bahwa struktur dan fungsi dari kelas amphibi menunjukkan sifat
antara pisces yang merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dari
kehidupan dalam air. Amphibia pertama kali muncul zaman Devonian yaitu Era
Paleozoic sekitar 350 juta tahun lalu. Hampir seluruh daratan didunia menyatu menjadi
satu kontinen luas yang dinamakan Pangea (Asia, Eropa dan Amerika Utara menyatu
pada daratan ini). Daratan Pangea ini beriklim tropis stabil dengan kelembaban tinggi,
habitat rawa menjadi bentuk ekosistem yang umum arthropoda awal (crustacea,
serangga dan arachnida) tersedia dalam jumlah melimpah. Ikan karnivora (predator
aquatic) juga berada dalam jumlah yang banyak. Kaki diperkirakan berasal dari
modifikasi dari sirip depan (pectoral) dan perut (abdominal) yang mengalami modifikasi
untuk bergerak dilingkungan darat.
Amphibia merupakan perintis fertebrata daratan yang mewarisi paru-paru dan
tulang anggota tubuh dari nenek moyang krosopterigia sebagai sarana lokomosi dan
bernafas di udara. Pada sebagai kelas amfibi memiliki kemampuan mendekteksi suara
yang sangat penting dan telah mengebangkan telinga sederhana dari struktur nenk
moyangnya. Spirakal tertutup dengan membran berfungsi sebagai gedang telinga dan
tulang rahang yang tidak terpakai sehingga digunakan untuk meneruskan getaran dari
membran ke telinga dalam.
Sesuai dengan namanya, amphibia separuh hidupnya didaratan (semiterestrial)
sehingga mereka harus kembali ke air untuk bertelur dan berkembang biak karna
keturunan yang masih muda tidak dapat tahan lama terhadap udara kering. Untuk
ukuran masa kini, amfibi yang paling awal adalah cukup besar (diplovertebron) selain
itu beberapa hewan juga memiliki ukuran yang sungguh menakjubkan yang ada pada
saat zaman karbon. Pada zaman karbon bumi di tutupi oleh rawa yang luas, kehidupan
tumbuhan yang berlimpah dan terdapat banyak insecta sebagai makanan amfibi
sehingga zaman ini di sebut juga sebagai zaman amphibia. Zaman ini di ikuti oleh suatu
priode yaitu zaman perm dimana bumi menjadi lebih dingin dan lebih kering.
Penurunan kejayaan amfibi terjadi sampai sekarang.
Karakteristik amfibi :
1. Sebagian besar besar mengalami metamorfosis dari berudu (aqutis dan bernapas
dengan insang). Kedewasa (amfibius dan bernapas dengan paru-paru);
2. Beberapa jenis amfibi tidak memiliki insang selama hidupnya;
3. Jenis yang masih terdapat sampai sekarang tidak memiliki sisik luar, kulitnya tipis
dan basah;
4. Tengkorak berbentuk lebar dan tertekan, dengan rongga otak yang kecil;
5. Memiliki sabuk-sabuk dada (pektoral) dan sabuk-sabuk pinggang (pelvik) yang
membantu kakinya dalam menyokong tubuh;
6. Kolumna vertebralis mulai menunjukan diferensiasi menjadi daerah servik/leher,
badan, sakral/tulang kemudi dan kaudal/ekor;
7. Pada telingga tengah mengandung ossikel auditori yang terdiri dari dua element
yaitu stapes dan kolumella;
8. Memiliki otak yang terbagi atas 5 bagian dengan saraf kranial;
9. Telur terbukus dalam pembukus gelatinus dan di letakan dalam air.
Transisi dari air kedarat tampak pada:
2. Subkelas Lepospondyli
Lepospondyli berasal dari bahasa yunani yaitu Lepos berarti kulit dan spondylos
berarti ruas. Lepospondyli merupakan anak kelas amphibi yang memiliki ruas-ruas
pada kulitnya dan tonjolan panjang di sisi lateral tengkorak. Sehingga kepalanya
berbentuk pipih dan memanjang ke samping membentuk kepala seperti boomerang.
Ciri-ciri dari subkelas Lepospondyli yaitu:
1. Bersifat lebih dominan aquatic;
2. Memiliki ukuran yang kecil;
3. Memiliki gigi yang sudah tidak berbentuk seperti labirin; dan
4. Kebanyakan merupakan tetrapoda.
Contoh hewan pada subkelas Lepospondyli yaitu:
Lepospondyli.png
C. Ichtyostega sp
Hidup pada masa periode Devonian akhir, Tahap femennian (365-360 juta tahun yang
lalu) Ichthyostega termasuk ke kelompok labyrinthodontia yang merupakan nenek moyang
dari hewan bertulang belakang yang hidup didarat. Ichthyostega juga merupakan salah satu
tetrapoda pertama di didunia menurut catatan fosil.
Ciri-ciri :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sarcopterygii
Clade : Tetrapodomorpha
Clade : Stegocephalia
PENUTUP
A. Kesimpulan
Amphibia berasal dari bahasa yunani yaitu amphi yang berarti kedua/rangkap dan
bios yang berarti hidup jadi amfibi merupakan hewan yang mampu hidup di dua tempat
yaitu di air dan di darat. Ciri-ciri amfibi adalah memiliki dua pasang kaki, memiliki kulit
yang lunak, miliki kelenjar tidak memiliki sisik kecuali salamander. Kelas amphibi
terbagi menjadi subkelas Labyrinthodontia dan subkelas Lepospondyli. Labyrinthodontia
berasal dari bahasa yunani yaitu Labyrinthos berarti labirin dan odonthos yang berarti
gigi, cir-cirinya kakinya berukuran pendek, memiliki kepala yang besar, memiliki gigi
yang kerucut dan memiliki kulit yang tebal. Lepospondyli berasal dari bahasa yunani
yaitu Lepos berarti kulit dan spondylos berarti ruas, ciri-cirinya memiliki ukuran yang
kecil, gigi sudah tidak terbentuk seperti labirin dan kebanyakan dari subkelas ini
merrupakan tetrapoda. Ichtyostega merupakan nenek moyang dari hewan bertulang
belakan yang hidup didarat, ichyostega juga merupaka vertebrata pertama didunia
menurut catatan fosil.
B. Saran
Semoga pembaca dapat memahami apa itu kelas amfibi dan ciri-ciri dari kelas
amfibi serta klasifikasi amfibi dan mengetahui mengapa Ichtyostega disebut sebagai
spesies unik
DAFTAR PUSTAKA