Anda di halaman 1dari 41

KOLEKSI AMPHIBI,

REPTIL, DAN MAMALIA


Di Museum Zoologi Bogor

DISUSUN OLEH
- Risma Puspita Sari (035120001)
- Nabila Ramadinna Putri (035120003)
- Muhamad Alfieansyah (035120004)
- Najla Nurul Amalia (035120005)
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

mana telah memberikan beribu nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya. Buku ini berhasil

tersusun atas kerjasama didalam kelompok yang sangat baik, serta atas

bantuan dari pihak – pihak tertentu yang senantiasa membantu kami. Buku

ini kami buat semata hanya untuk memberikan wawasan tambahan kepada

para pembaca tentang koleksi amphibi, reptil dan mamalia di Museum

Zoologi Bogor.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu. Suci Siti

Latifah M.Pd, yang telah memberikan arahan kepada kami sehingga buku

ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami ucapkan

pula terima kasih kepada teman – teman yang sudah ikut serta berpartisipasi

meluangkan waktunya untuk sekedar membantu kami dalam penyelesaian

ini. Dan ucapan terima kasih kami untuk semua yang tak bisa kami sebutkan

satu per satu namanya.

Penyusun menyadari jika masih terdapat kekurangan ataupun suatu

kesalahan dalam penyusunan makalah ini sehingga penyusun mengharapkan

kritik ataupunsaran yang bersifat positif untuk perbaikan di masa yang akan

datang dari seluruh pembaca.

I
Akhir kata, penyusun berharap semoga dengan adanya buku ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca.

Bogor, Januari 2022

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................I

DAFTAR ISI ......................................................................... III

BAB I : ISI................................................................................ 1

A. Amphibi ................................................................................... 1

1. Karkateristik Amphibi .......................................................... 1

2. Klasifikasi Amphibi ..............................................................2

3. Keanekaragaman Amphibi Di Museum Zoologi Bogor .......5

B. Reptil .......................................................................................... 9

1. Karakteristik Reptil ................................................................ 9

2. Klasifikasi Reptil ...................................................................11

3. Keanekaragaman Reptil Di Museum Zoologi Bogor ........... 12

C. Mamalia ....................................................................................20

1. Karakteristik Mamalia .......................................................... 20

2. Klasifikasi Mamalia .............................................................. 21

3. Keanekaragaman Amphibi Di Museum Zoologi Bogor .......23

BAB II : PENUTUP ..............................................................34

A. Kesimpulan ..............................................................................34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................36

III
BAB I
ISI

A. Amphibi

1. Karakteristik Amphibi

Amfibi adalah hewan yang secara taksonomi dikelompokkan


dalam kelas Amphibia. Secara singkat amfibi atau amfibia bisa
diberikan pengertian sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata),
berdarah dingin (poikiloterm), dan ‘berkaki empat’ (tetrapoda)
yang hidup di dua alam, yaitu di air dan daratan. Kata Amphibia
sendiri berasal bahasa Yunani yaitu “amphi” yang berarti rangkap
dan “bios” yang berarti kehidupan.
Umumnya seekor amfibi bertelur dan menempatkan telurnya
di dalam air atau di tempat yang memiliki tingkat kelembapan yang
tinggi. Setelah menetas dan menjadi larva (berudu) amfibi hidup di
air atau tempat basah dan bernafas dengan menggunakan insang.
Setelah beberapa waktu, berudu mengalami metamorfosis (berubah
bentuk) menjadi hewan dewasa yang hidup di daratan (tempat
lebih kering) dan bernafas menggunakan paru-paru.
Ciri – ciri Ampibi antara lain :
 Penutup tubuhnya berupa kulit yang berlendir
 Hewan berdarah dingin (poikiloterm)
 Amfibi mengalami metamorfosis sempurna.
 Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) dengan alat gerak
berupa dua pasang kaki. Kaki amfibi memiliki selaput renang yang
terdapat di antara jari-jari kakinya. Kaki ini berfungsi juga untuk
melompat dan berenang.
 Jantung amfibi terdiri atas tiga ruangan yaitu dua serambi
dan satu bilik.

1
 Alat pernafasan amfibi setelah dan sebelum
bermetamorfosis berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat
pernapasannya berupa insang. Setelah dewasa bernafas
dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Kulit dan
hidung amfibi mempunyai katup yang berfungsi mencegah
air tersedot masuk ke dalam tubuh ketika menyelam.
 Mata amfibi memiliki selaput tambahan yang disebut
membrana niktitans. Selaput ini berguna saat menyelam.
 Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan
eksternal, yaitu betina melepaskan telurnya dan dibuahi
oleh yang jantan di luar tubuh induknya.

Gambar struktur tubuh katak


Sumber : https://rumusbilangan.com/pengertian-amfibi/
Peranan amphibia atau manfaat amphibia bagi kehidupan
manusia ialah sebagi berikut: Katak diambil daging dan telurnya
yang kemudian dikonsumsi. Kulit katak dapat dibuat jaket dan
berang kerajinan lainnya jika diberi samak.

2. Klasifikasi Amphibi

1. Ordo Gymnophiona (Apoda)


(Gr. gymnos, naked, _ opineos, of a snake) ordo gymnophiona
kenampakkannya seperti ular.

2
1. Hidup di daerah tropis
2. Tubuhnya panjang dan ramping
3. Beberapa memiliki sisik kecil pada kulitnya
4. Rusuk memanjang
5. Tidak memiliki gelang kaki maupun tangan
6. Ukuran mata kecil dan mayoritas spesies buta saat dewasa
7. Memiliki tentakel pada hidung / moncongnya
8. Makanannya berupa cacing dan invertebrata kecil yang
ada di bawah permukaan tanah
9. Fertilisasi internal
10. Beberapa spesies memiliki larva akuatik

2. Ordo Caudata (Urodela)

 Sub ordo 1. Cryptobranchoidea ; contoh : Cryptobranchus


 Sub ordo 2. Ambystomoidea ; contoh : Ambystoma
 Sub ordo 3. Salamandroidea ; contoh : Salamander
 Sub ordo 4. Proteida ; contoh : Proteus
 Sub ordo 5. Meantes ; contoh : Siren

(Gr. oura, tail, _ delos, evident) ordo caudata kenampakkannya


yaitu memiliki organ ekor yang tampak jelas.

1. tubuh terdiri atas kepala, tubuh dan ekor


2. tidak memiliki sisik
3. merupakan ampibian bereekor
4. tersebar pada area tropis
5. tubuh kecil kurang dari 15cm. Namun ada beberapa
salamander akuatik yang berukuran besar. misalnya
salamander raksasa Jepang dapat mencapai ukuran
1,5meter panjangnya.

3
6. Makanannya berupa cacing, antrophoda kecil, dan
moluska kecil lainnya.
7. Mayoritas salamander fertilisasinya secara internal.
8. Pada kulitnya terdapat jaring vaskular yang berfungsi
dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida.
9. Terdapat fase dalam hidupnya salamander dapat memiliki
insang atau paru-paru luar.
10. Beberapa keturunan salamander telah berevolusi secara
permanen menjadi hewan akuatik yang gagal
menyelesaikan metamorfosis dan mempertahankan insang
dan serta sirip sepanjang hidupnya

3. Ordo Anura (Salienta)

 Sub ordo 1. Amphicoela ; contoh : Ascaphus


 Sub ordo 2. Opisthocoela ; contoh : Alytes
 Sub ordo 3. Anomocoela ; contoh : Pelobates
 Sub ordo 4. Procoela ; contoh : Bufo
 Sub ordo 5. Diplasiocoela ; contoh : Rana

(Gr. an, without, _ oura, tail) ordo anura kenampakkannya tidak


memiliki ekor pada tubuhnya.

1. Kepala dan tubuh menyatu.


2. Ekor menghilang saat dewasa, hanya genus Aschapus yang
memiliki struktur seperti ekor meski sudah dewasa.
3. Kulitnya permeable terhadap air sehingga umumnya hidup
tidak dapat jauh dari sumber air
4. Hidup di daerah tropis

4
3. Keanekaragaman Amphibi Di Museum Zoologi Bogor

MEGOPHRIS MONTANA
KUHL. V. HAAS

MEGOPHRIS MONTANA
KUHL. V. HAAS

RANA LIMNOCHARIS
BOIE

5
RANA CANCRIVORA
DAUD

Bangkong Besar ( Bufo


asfer )
Hidup di dalam hutan
sekunder dan perkebunan.
Ukurannya dapat mencapai
25 cm atau lebih. Kulitnya
dapat di samak untuk bahan
sarung tangan. Pemakan
cacing dan serangga.

Bangkong biasa ( Bufo


melanostictus )
Hidup di sekitar pekarangan
rumah. Pemakan serangga
dan cacing. Ukurannya
dapat mencapai 10 cm

6
Bangkong biasa ( Bufo
melanostictus )
Hidup di sekitar pekarangan
rumah. Pemakan serangga
dan cacing. Ukurannya
dapat mencapai 10 cm

Katak Batu ( Rana


macrodon )
Katak ini besar, ukurannya
dapat mencapai 25cm. hidup
sekitar aliran sungai dan
biasanya dimakan. Pemakan
serangga

Katak Teratai ( Rana


erytraea )
Hidup dikolam dan
genangan aur yang banyak
ditumbuhi gulma air :
pemakan serangga.

7
Katak pohon biasa
( Rhacophorus
ieucomystax )

Katak pohon hijau


( Rhacophorus reinwardti )
Katak ini hidup di
pohon-pohon dalam kebun,
pekarangan rumah. Bertelur
dengan mengeluarkan busa
yang diletakkan
menggantung di daun-daun
diatas kolam atau sungai.

8
B. Reptil

1. Karakteristik Reptil

Reptilia (dalam Bahasa latin, reptile sama dengan melata)


memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik
berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh
sebagian besar Reptil:
 Bentuk tubuh bervariasi, tubuh terdiri dari kepala, leher,
badan, dan ekor. Reptilia memiliki dua pasang kaki dan
berlima jari (kecuali ular).
 Kulit tubuh kering dan ditutupi sisik atau lempengan
epidermal. Sisik mengandung keratin sehingga kedap air dan
mencegah dehidrasi. Reptilia mengalami pergantian kulit,
kecuali pada buaya dan kura-kura.
 Reptilia memiliki kelenjar bau dekat kloaka.
 Reptilia bernapas dengan paru-paru.
 Alat pencernaan lengkap (mulut, faring, esofagus, lambung,
usus, dan kloaka). Kloaka merupakan liang bersama dari tiga
saluran, yaitu saluran pencernaan, saluran urin, dan saluran
reproduksi. Reptilia memiliki hati dan pankreas.
 Peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung empat ruangan
(dua atrium dan dua ventrikel), namun sekat antar-atrium
belum sempurna. Pada buaya terdapat foramen panizzae pada
sekat atrium.
 Alat ekskresi berupa sepasang ginjal yang pipih, memiliki
kantung kemih, urin dikeluarkan bersama feses melalui
kloaka.
 Alat indera berupa mata yang memiliki kelenjar air mata,
telinga, dan hidung (organ olfaktori).
 Sistem saraf berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial.

9
 Sistem reproduksi seksual gonorkoris, fertilisasi secara
internal, bersifat ovipara tau ovovivipar (kadal). Alat kelamin
jantan disebut hemipenis tersimpan di dasar ekor dan dapat
menyembul keluar. Telur bersifat amniotic yang dilindungi
amnion dan bercangkang kapur.
 Reptilia berumur panjang. Kura-kura (20-100 tahun), buaya
dan ular besar (25-40 tahun), ular kecil sekitar 20 tahun.
 Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm.

Gambar struktur tubuh kura-kura dan ular

Sumber :

https://docplayer.info/55205665-Prevalensi-dan-intensitas-infestasi

-endoparasit-berdasarkan-hasil-analisis-feses-kura-kura-air-tawar-c

uora-amboinensis-di-perairan-sulawesi-selatan.htmlhttps://penjaske

s.co.id/organ-pernapasan-ular/

Manfaat Reptilia antara lain sebagai bahan pangan, misalnya


daging atau ular dan penyu, dan sebagai bahan obat-obatan,
misalnya minyak dan bisa ular. Beberapa spesies dapat

10
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika. Seperti minyak bulus
(sejenis kura-kura ) dapat digunakan untuk menghaluskan kulit.
Dalam ekosistem Reptilia berfungsi sebagai predator alami yang
memangsa serangga dan tikus.

2. Kalsifikasi Reptil
Reptilia mempunyai sekitar 6.500 spesies yang diklasifikasikan
ke dalam beberapa ordo berikut.
 Rhynchocephalia, yaitu reptilia primitif. Contohnya adalah
Sphenodon punctatus adalah tuatara yang hidup di
pulau-pulau kecil Selandia Baru.
 Chelonia atau Testudinata, yaitu kelompok kura-kura dan
penyu, contohnya adalah Chelonia mydas (penyu hijau) dan
Heosemys spinosa (penyu berduri).
 Squamata, yaitu kelompok sebangsa kadal dan ular.
Squamata dibedakan menjadi tiga subordo, yaitu Sauria
(Lacertilia atau kadal), Serpentes (Ophidia atau ular), dan
Amphisbaena (kadal cacing). Contoh dari subordo Sauria
adalah Valanus salvator (biawak), dan Gekko gecko (tokek).
Contoh subordo Serpentes adalah Phyton sp. (ular sanca) dan
Hydrophis fasciatus (ular laut). Contoh subordo
Amphisbaena adalah Amphisbaena bisporus atau kadal
cacing.
 Crocodilia atau Loricata, yaitu kelompok buaya dan alligator.
Contohnya adalah Alligator sinersis dan Crocodilus porosus
(buaya muara).

11
3. Keanekaragaman Reptil Di Museum Zoologi Bogor

 Ordo Chelonia

Chelonia mydas Eretmochelys imbricate

Chitra chitra javanensis Trionyx cartilageneus

Orlitia borneensis Orlitia borneensis

12
Notochelys platynotan

 Ordo Squamata

Bungarus fasciatus & Bungarus


fandidus Naja naja sputatrix

Ophiophagus hannah Python reticulates

13
Python curtus Liasis fuscus

Ahactulla prasina Elaphe radiata

Boiga dendrophila Xenopeltis unicolor

Cylindrophis ruffus Dendrelaphis pictus

14
Natrix piscator Elaphe flavolineata

Maticora intestinalis

Acrochordus granulatus Hydrophis brookii

Acrochordus javanicus Lyocodon subcinctus

15
Cerberus rhynchops rhynchops Fordonia leucobalia

Lygosoma chlcides Calloselasma rhodostoma

Maticora intestinalis Trimeresurus albolabris

Trimeresurus wagleri Trimeresurus puniceus

16
Vipera russeli Natrix trianguligera &
Rhabdophis subminiatus

Homalopsis buccata Homalopsis buccata

Hydrophis fasciatus Lapemis hardwickii

Hydrophis spiralis Thalassophis anomalis

17
Hydrophis fasciatus atrieeps Erhydrina schistosa

Hydrophis caeculescens & Elaphe oxycephala


Thalassophina viperina

Colotes jubetus

Varanus nebulosus Varanus salvator

18
Varanus komodoensis Mabuia multifasciata

 Ordo Crocodilia

Crococdylus porosus Tomistoma schlegelii

19
C. Mamalia
1. Karakteristik Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia (dari bahasa Latin mamma,
'payudara') adalah kelas hewan vertebrata yang dicirikan oleh
adanya kelenjar susu (yang pada hewan betina menghasilkan susu
sebagai sumber makanan anaknya), neokorteks, rambut, dan tiga
tulang di telinga tengah.
Kata "mamalia" adalah istilah modern yang diambil dari nama
ilmiah “Mammalia” yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus pada
tahun 1758. Kata ini berasal dari bahasa Latin mamma ("puting").
Dalam sebuah publikasi tahun 1988 yang berpengaruh, Timothy
Rowe mendefinisikan mamalia secara filogenetik sebagai
kelompok mahkota dari mamalia, sebuah klad yang terdiri
dari leluhur bersama paling terkini dari Monotremata hidup (ekidna
dan platipus) dan mamalia Theria (marsupialia dan plasentalia),
serta semua keturunan dari leluhur tersebut. Karena leluhur ini
hidup pada periode Jura, definisi Rowe mengecualikan semua
hewan dari periode sebelumnya, Trias, meskipun terdapat fakta
bahwa fosil Trias pada ordo Haramiyida telah digolongkan sebagai
Mammalia sejak pertengahan abad ke-19. Ordo terbesar dalam
mamalia adalah Rodentia (hewan pengerat), Chiroptera (kelelawar),
dan Eulipotyphla (landak susu, tikus tanah, celurut, dan
sebagainya). Tiga ordo terbesar berikutnya adalah Primata
(termasuk manusia, kera, monyet dan lain-lain), Artiodactyla
(hewan berkuku genap, termasuk Cetacea),
dan Carnivora (kucing, anjing, anjing laut, dan lainnya). Mamalia
berasal dari Cynodontia, kelompok Therapsida tingkat lanjut, pada
kala Trias Akhir. Ordo mamalia modern muncul pada
periode Paleogen dan Neogen dari era Senozoikum setelah
kepunahan dinosaurus nonunggas. Sejak 66 juta tahun yang lalu,
mamalia telah menjadi kelompok hewan darat yang dominan

20
hingga saat ini. Tipe dasar tubuh mamalia adalah berkaki
empat dan kebanyakan mamalia menggunakan
keempat ekstremitas mereka untuk lokomosi darat. Namun,
sejumlah mamalia memiliki ekstremitas yang beradaptasi untuk
kehidupan di laut, di udara, di pohon, di bawah tanah, atau
untuk berjalan dengan dua kaki. Ukuran tubuh mamalia berkisar
dari kelelawar Craseonycteridae yang besarnya 30–40 mm (1,2–1,6
inci) hingga paus biru yang besarnya 30 m (98 kaki)—mungkin
hewan terbesar yang pernah hidup. Umur maksimum mamalia
bervariasi dari dua tahun pada celurut sampai 211 tahun pada paus
kepala busur. Semua mamalia modern melahirkan anak, kecuali
lima spesies Monotremata yang merupakan mamalia
bertelur. Placentalia merupakan kelompok mamalia yang banyak
spesiesnya. Mereka memiliki plasenta untuk memberi makan janin
selama masa gestasi. Mayoritas mamalia merupakan makhluk yang
cerdas, dan sebagian mamalia memiliki otak yang besar, kesadaran
diri, dan mampu menggunakan alat. Mamalia dapat berkomunikasi
dan bersuara dengan beberapa cara, termasuk
menghasilkan ultrasonik, menandai aroma, memberi sinyal
alarm, menyanyi, dan menggunakan ekolokasi. Mamalia dapat
mengatur diri mereka sendiri ke dalam kelompok fisi-fusi, harem,
dan hierarki, tetapi mereka juga bisa soliter dan teritorial.
Kebanyakan mamalia merupakan hewan poligini, tetapi beberapa
mamalia dapat menjadi monogami atau poliandri.

2. Klasifikasi Mamalia
Pada tahun 1997, pengelompokan mamalia direvisi secara
komprehensif oleh Malcolm C. McKenna dan Susan K. Bell, yang
menghasilkan klasifikasi McKenna/Bell.
Kelas Mammalia
Subkelas Prototheria: monotremata: ekidna dan platipus

21
Subkelas Theriiformes: mamalia yang melahirkan dan kerabat
prasejarahnya
Infrakelas Allotheria: multituberkulata
Infrakelas Eutriconodonta: eutrikonodon
Infrakelas Holotheria: mamalia modern yang melahirkan dan
kerabat prasejarahnya
Superlegion Kuehneotheria
Superkohort Theria: mamalia yang melahirkan
Kohort Marsupialia: marsupialia
Magnordo Australidelphia: marsupialia Australia dan monito del
monte
Magnordo Ameridelphia: marsupialia Dunia Baru yang sekarang
dianggap parafili, dengan celurut oposum lebih dekat kepada
australidelfian.
Kohort Placentalia: mamalia berplasenta
Magnordo Xenarthra: xenarthra
Magnordo Epitheria: epitheria
Superordo Leptictida
Superordo Preptotheria
Grandordo Anagalida: lagomorpha, rodensia, dan celurut gajah
Grandordo Ferae: karnivora, tenggiling, †kreodon, dan kerabatnya
Grandordo Lipotyphla: insektivor
Grandordo Archonta: kelelawar, primata, kubung, dan tupai
Grandordo Ungulata: ungulata
Ordo Tubulidentata incertae sedis: babi tanah
Mirordo Eparctocyona: condylarth, paus, dan artiodaktila (ungulata
berkuku genap)
Mirordo Meridiungulata: ungulata Amerika Selatan
Mirordo Altungulata : Perisodaktilia (ungulata bekuku gajil) gajah
lembu laut, dan hyrax.

22
3. Keanekaragaman Reptil Di Museum Zoologi Bogor

MENJANGAN (Mentiacus Muntjak) KAMBING HUTAN (Caprcornis


Sumatrensis)

BADAK SUMATRA (Dicerorhinus GAJAH (Elephas Maximus)


Sumatrensis Fischer)

BADAK JAWA (Dicerorhinus


BADAK JALANG (Bos bubalis L) Sondaicus Desmarest)

23
ORANG UTAN (PONGO
BEKANTAN (LONG NOSED MONKEY) PYGMAEUS)

RASE (VIVERRICULA
KUBUNG (CYNOCEPHALUS) MALACCENSIS)

KRABUKU (TARSIUS SPP) TENGGALUNG (VIVERA


TANGULANGA)

KUKANG (NYCTICEBUS COUCANG) BAJING (SCIURIDAE)

24
HYSTRIX BRACHYURA
BANDICOTA INDICA

KERANGKA KERA KERANGKA ORANG


UTAN

25
TULANG PAHA (FEMUR)

TENGKORAK BAGIAN ATAS


(SKULL CAP)

KERANGKA MANUSIA
CETAKAN RONGGA
TENGKORAK (ENDOCRANIAL
CAST

KALONG/KELUANG (PTEROPUS BABI HUTAN (SUS SCROFA


VAMPYRUS)

26
KELINCI HUTAN (LEPUS NOKDIAK (ZAGLOSSUS
NIGRICOLLI) BRUIJNI)

MUSANG/LUAK/CAREUH MUSANG MERAH (PARGUMA


(PARADOXURUS HEMAPHRODITUS) LARVATA)

TINGGILING/PEUSING (MANIS LANDAK


JAVANICA)

27
JELARANG (RATUFA AFFINIS) BAJING KERDIL (EXILIXIRUS)

GARANGAN (HERPESTES KUNTUL (ARDEOLA IBIS)


JAVANICUS)

BAJING TANAH (LARISCUS BAJING TERBANG


INSIGNIS) (PATAURIISTA ELEGANS)

28
BAJING KELAPA (CALLOSCIURUS BAJING BERGARIS PUTIH
NOTATUS) (CELLOSCIURUS PREVOSTII)

JALAK KALENG
BAJING TERBANG HAGEN
(ACRIDOTBERES FUSCUS)
(PATYNOMIS HAGENI)

BANTENG JANTAN (BOS BANTENG BETINA (BOS


JAVANICUS) JAVANICUS)

BIAWAK (VARANUS SALVATOR) KUCING BATU (FELIS


MARMORATA)

29
MACAN DAHAN (NEOFELIS HARIMAU (PANTHERA TIGRIS)
NEBULOSADIARDI CUV.)

KUCING AKAR (FELIS VIVERRINA) RUSA (RUSA TIMORENSIS)

AJAG (CUON ALPINUS JAVANICUS) BERUANG (HELARCTOS


MALAYANUS)

BINTURUNG (ARCTICTIS
KIJANG (MUNTIACUS MUNTJAK)
BINTURONG)

30
MACAN TUTUL (PANTHERA PARDUS PAUS BIRU/BALEN
MELAS) (BALAENOPTERA MUSCULUS)

BABI HUTAN, CELENG (Sus Vittasus) KERA (Macaca Fascicularis

LUTUNG ABU (Presbytis Melalophos)


BERUK (Macaca Nemestrina

MONYET SULAWESI (Macaca


LUTUNG (Presbytis Cristata)
Maura)

31
OWA (Hylobates Moloch) MONYET MENTAWAI (Nasalis
Concolor)

SURILI (Presbytis Comata)

LEOPODAMYS SABANUS MUS CERVICOLOR

RATTUS NORVEGICUS MUS CAROLI

32
MAXOMYS BARTELSII
RATTUS ARGENTIVENTER

NIVIVENTER LEPTURUS
MUS MUSCULUS

NIVIVENTER CREMORIVENTER RATTUS EXULANS

RATTUS TANEZUMI RATTUS TIOMANICUS

33
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Amfibi adalah hewan yang secara taksonomi

dikelompokkan dalam kelas Amphibia. Secara singkat amfibi

atau amfibia bisa diberikan pengertian sebagai hewan

bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm),

dan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang hidup di dua alam, yaitu

di air dan daratan. Kata Amphibia sendiri berasal bahasa

Yunani yaitu “amphi” yang berarti rangkap dan “bios” yang

berarti kehidupan. Ciri – ciri ampibi antar alain hewan

berdarah dingin, mengalami metamorphosis sempurna,

berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan eksternal.

Diklasifikasikan ke dalam beberapa ordo yaitu Ordo

Gymnophiona (Apoda), Ordo Caudata (Urodela), Ordo Anura

(Salienta)

Reptilia (dalam Bahasa latin, reptile sama dengan melata)

memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin).

Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki

oleh sebagian besar Reptil adalah bentuk nya yang bervariasi,

34
kulit tubuh kering di tutupi sisik,bernafas dengan paru-paru,

alat pencernaannya lengkap, peredaran darah tertutup dan

ganda,dan berumur panjang.

Reptilia mempunyai sekitar 6.500 spesies yang

diklasifikasikan ke dalam beberapa ordo yaitu

Rhynchocephalia, Chelonia, Squamata, Crocodilia

Binatang menyusui atau mamalia (dari bahasa Latin

mamma, 'payudara') adalah kelas hewan vertebrata yang

dicirikan oleh adanya kelenjar susu (yang pada hewan betina

menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya). Spesies

mamalia hidup dapat diidentifikasi dengan adanya kelenjar

keringat, termasuk kelenjar yang terspesialisai untuk

memproduksi susu untuk memberi makan anaknya. Mamalia

jantan lebih besar dari betina. Mayoritas mamalia memiliki

tujuh vertebrata serviks atau tulang leher dan hampir semua

mamalia bersifat endoterm atau berdarah panas.

35
DAFTAR PUSTAKA

Amongguru.com. “Struktur Tubuh dan Klasifikasi Amphibi”.

https://www.amongguru.com/struktur-tubuh-dan-klasifikasi-amfibi-he

wan-dua-alam/#:~:text=Struktur%20tubuh%20amfibi%20(katak)%2C,

atas%20kepala%2C%20badan%20dan%20ekor.&text=Tubuh%20amf

ibi%20dilapisi%20oleh%20kulit,sedangkan%20saat%20dewasa%20m

enggunakan%20kulitnya. [Diakses, 26 Januari 2022]

duniapendidikan. “ Ciri Amphibi”. https://duniapendidikan.co.id/ciri-amfibi/.

[Diakses, 26 Januari 2022]

Rumusbilangan.com. “Pengertian Amphibi”. https://rumusbilangan.com/

pengertian-amfibi/. [Diakses, 26 Januari 2022]

wikipedia.org “Binatang Menyusui”. https://id.wikipedia.org/wiki/

Binatang_ menyusui. [Diakses, 26 Januari 2022]

36
KOLEKSI AMPHIBI,
REPTIL, DAN MAMALIA
Di Museum Zoologi Bogor

Anda mungkin juga menyukai