DISUSUN OLEH
- Risma Puspita Sari (035120001)
- Nabila Ramadinna Putri (035120003)
- Muhamad Alfieansyah (035120004)
- Najla Nurul Amalia (035120005)
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya. Buku ini berhasil
tersusun atas kerjasama didalam kelompok yang sangat baik, serta atas
bantuan dari pihak – pihak tertentu yang senantiasa membantu kami. Buku
ini kami buat semata hanya untuk memberikan wawasan tambahan kepada
Zoologi Bogor.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu. Suci Siti
Latifah M.Pd, yang telah memberikan arahan kepada kami sehingga buku
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami ucapkan
pula terima kasih kepada teman – teman yang sudah ikut serta berpartisipasi
ini. Dan ucapan terima kasih kami untuk semua yang tak bisa kami sebutkan
kritik ataupunsaran yang bersifat positif untuk perbaikan di masa yang akan
I
Akhir kata, penyusun berharap semoga dengan adanya buku ini dapat
II
DAFTAR ISI
BAB I : ISI................................................................................ 1
A. Amphibi ................................................................................... 1
B. Reptil .......................................................................................... 9
C. Mamalia ....................................................................................20
A. Kesimpulan ..............................................................................34
III
BAB I
ISI
A. Amphibi
1. Karakteristik Amphibi
1
Alat pernafasan amfibi setelah dan sebelum
bermetamorfosis berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat
pernapasannya berupa insang. Setelah dewasa bernafas
dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Kulit dan
hidung amfibi mempunyai katup yang berfungsi mencegah
air tersedot masuk ke dalam tubuh ketika menyelam.
Mata amfibi memiliki selaput tambahan yang disebut
membrana niktitans. Selaput ini berguna saat menyelam.
Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan
eksternal, yaitu betina melepaskan telurnya dan dibuahi
oleh yang jantan di luar tubuh induknya.
2. Klasifikasi Amphibi
2
1. Hidup di daerah tropis
2. Tubuhnya panjang dan ramping
3. Beberapa memiliki sisik kecil pada kulitnya
4. Rusuk memanjang
5. Tidak memiliki gelang kaki maupun tangan
6. Ukuran mata kecil dan mayoritas spesies buta saat dewasa
7. Memiliki tentakel pada hidung / moncongnya
8. Makanannya berupa cacing dan invertebrata kecil yang
ada di bawah permukaan tanah
9. Fertilisasi internal
10. Beberapa spesies memiliki larva akuatik
3
6. Makanannya berupa cacing, antrophoda kecil, dan
moluska kecil lainnya.
7. Mayoritas salamander fertilisasinya secara internal.
8. Pada kulitnya terdapat jaring vaskular yang berfungsi
dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida.
9. Terdapat fase dalam hidupnya salamander dapat memiliki
insang atau paru-paru luar.
10. Beberapa keturunan salamander telah berevolusi secara
permanen menjadi hewan akuatik yang gagal
menyelesaikan metamorfosis dan mempertahankan insang
dan serta sirip sepanjang hidupnya
4
3. Keanekaragaman Amphibi Di Museum Zoologi Bogor
MEGOPHRIS MONTANA
KUHL. V. HAAS
MEGOPHRIS MONTANA
KUHL. V. HAAS
RANA LIMNOCHARIS
BOIE
5
RANA CANCRIVORA
DAUD
6
Bangkong biasa ( Bufo
melanostictus )
Hidup di sekitar pekarangan
rumah. Pemakan serangga
dan cacing. Ukurannya
dapat mencapai 10 cm
7
Katak pohon biasa
( Rhacophorus
ieucomystax )
8
B. Reptil
1. Karakteristik Reptil
9
Sistem reproduksi seksual gonorkoris, fertilisasi secara
internal, bersifat ovipara tau ovovivipar (kadal). Alat kelamin
jantan disebut hemipenis tersimpan di dasar ekor dan dapat
menyembul keluar. Telur bersifat amniotic yang dilindungi
amnion dan bercangkang kapur.
Reptilia berumur panjang. Kura-kura (20-100 tahun), buaya
dan ular besar (25-40 tahun), ular kecil sekitar 20 tahun.
Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm.
Sumber :
https://docplayer.info/55205665-Prevalensi-dan-intensitas-infestasi
-endoparasit-berdasarkan-hasil-analisis-feses-kura-kura-air-tawar-c
uora-amboinensis-di-perairan-sulawesi-selatan.htmlhttps://penjaske
s.co.id/organ-pernapasan-ular/
10
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika. Seperti minyak bulus
(sejenis kura-kura ) dapat digunakan untuk menghaluskan kulit.
Dalam ekosistem Reptilia berfungsi sebagai predator alami yang
memangsa serangga dan tikus.
2. Kalsifikasi Reptil
Reptilia mempunyai sekitar 6.500 spesies yang diklasifikasikan
ke dalam beberapa ordo berikut.
Rhynchocephalia, yaitu reptilia primitif. Contohnya adalah
Sphenodon punctatus adalah tuatara yang hidup di
pulau-pulau kecil Selandia Baru.
Chelonia atau Testudinata, yaitu kelompok kura-kura dan
penyu, contohnya adalah Chelonia mydas (penyu hijau) dan
Heosemys spinosa (penyu berduri).
Squamata, yaitu kelompok sebangsa kadal dan ular.
Squamata dibedakan menjadi tiga subordo, yaitu Sauria
(Lacertilia atau kadal), Serpentes (Ophidia atau ular), dan
Amphisbaena (kadal cacing). Contoh dari subordo Sauria
adalah Valanus salvator (biawak), dan Gekko gecko (tokek).
Contoh subordo Serpentes adalah Phyton sp. (ular sanca) dan
Hydrophis fasciatus (ular laut). Contoh subordo
Amphisbaena adalah Amphisbaena bisporus atau kadal
cacing.
Crocodilia atau Loricata, yaitu kelompok buaya dan alligator.
Contohnya adalah Alligator sinersis dan Crocodilus porosus
(buaya muara).
11
3. Keanekaragaman Reptil Di Museum Zoologi Bogor
Ordo Chelonia
12
Notochelys platynotan
Ordo Squamata
13
Python curtus Liasis fuscus
14
Natrix piscator Elaphe flavolineata
Maticora intestinalis
15
Cerberus rhynchops rhynchops Fordonia leucobalia
16
Vipera russeli Natrix trianguligera &
Rhabdophis subminiatus
17
Hydrophis fasciatus atrieeps Erhydrina schistosa
Colotes jubetus
18
Varanus komodoensis Mabuia multifasciata
Ordo Crocodilia
19
C. Mamalia
1. Karakteristik Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia (dari bahasa Latin mamma,
'payudara') adalah kelas hewan vertebrata yang dicirikan oleh
adanya kelenjar susu (yang pada hewan betina menghasilkan susu
sebagai sumber makanan anaknya), neokorteks, rambut, dan tiga
tulang di telinga tengah.
Kata "mamalia" adalah istilah modern yang diambil dari nama
ilmiah “Mammalia” yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus pada
tahun 1758. Kata ini berasal dari bahasa Latin mamma ("puting").
Dalam sebuah publikasi tahun 1988 yang berpengaruh, Timothy
Rowe mendefinisikan mamalia secara filogenetik sebagai
kelompok mahkota dari mamalia, sebuah klad yang terdiri
dari leluhur bersama paling terkini dari Monotremata hidup (ekidna
dan platipus) dan mamalia Theria (marsupialia dan plasentalia),
serta semua keturunan dari leluhur tersebut. Karena leluhur ini
hidup pada periode Jura, definisi Rowe mengecualikan semua
hewan dari periode sebelumnya, Trias, meskipun terdapat fakta
bahwa fosil Trias pada ordo Haramiyida telah digolongkan sebagai
Mammalia sejak pertengahan abad ke-19. Ordo terbesar dalam
mamalia adalah Rodentia (hewan pengerat), Chiroptera (kelelawar),
dan Eulipotyphla (landak susu, tikus tanah, celurut, dan
sebagainya). Tiga ordo terbesar berikutnya adalah Primata
(termasuk manusia, kera, monyet dan lain-lain), Artiodactyla
(hewan berkuku genap, termasuk Cetacea),
dan Carnivora (kucing, anjing, anjing laut, dan lainnya). Mamalia
berasal dari Cynodontia, kelompok Therapsida tingkat lanjut, pada
kala Trias Akhir. Ordo mamalia modern muncul pada
periode Paleogen dan Neogen dari era Senozoikum setelah
kepunahan dinosaurus nonunggas. Sejak 66 juta tahun yang lalu,
mamalia telah menjadi kelompok hewan darat yang dominan
20
hingga saat ini. Tipe dasar tubuh mamalia adalah berkaki
empat dan kebanyakan mamalia menggunakan
keempat ekstremitas mereka untuk lokomosi darat. Namun,
sejumlah mamalia memiliki ekstremitas yang beradaptasi untuk
kehidupan di laut, di udara, di pohon, di bawah tanah, atau
untuk berjalan dengan dua kaki. Ukuran tubuh mamalia berkisar
dari kelelawar Craseonycteridae yang besarnya 30–40 mm (1,2–1,6
inci) hingga paus biru yang besarnya 30 m (98 kaki)—mungkin
hewan terbesar yang pernah hidup. Umur maksimum mamalia
bervariasi dari dua tahun pada celurut sampai 211 tahun pada paus
kepala busur. Semua mamalia modern melahirkan anak, kecuali
lima spesies Monotremata yang merupakan mamalia
bertelur. Placentalia merupakan kelompok mamalia yang banyak
spesiesnya. Mereka memiliki plasenta untuk memberi makan janin
selama masa gestasi. Mayoritas mamalia merupakan makhluk yang
cerdas, dan sebagian mamalia memiliki otak yang besar, kesadaran
diri, dan mampu menggunakan alat. Mamalia dapat berkomunikasi
dan bersuara dengan beberapa cara, termasuk
menghasilkan ultrasonik, menandai aroma, memberi sinyal
alarm, menyanyi, dan menggunakan ekolokasi. Mamalia dapat
mengatur diri mereka sendiri ke dalam kelompok fisi-fusi, harem,
dan hierarki, tetapi mereka juga bisa soliter dan teritorial.
Kebanyakan mamalia merupakan hewan poligini, tetapi beberapa
mamalia dapat menjadi monogami atau poliandri.
2. Klasifikasi Mamalia
Pada tahun 1997, pengelompokan mamalia direvisi secara
komprehensif oleh Malcolm C. McKenna dan Susan K. Bell, yang
menghasilkan klasifikasi McKenna/Bell.
Kelas Mammalia
Subkelas Prototheria: monotremata: ekidna dan platipus
21
Subkelas Theriiformes: mamalia yang melahirkan dan kerabat
prasejarahnya
Infrakelas Allotheria: multituberkulata
Infrakelas Eutriconodonta: eutrikonodon
Infrakelas Holotheria: mamalia modern yang melahirkan dan
kerabat prasejarahnya
Superlegion Kuehneotheria
Superkohort Theria: mamalia yang melahirkan
Kohort Marsupialia: marsupialia
Magnordo Australidelphia: marsupialia Australia dan monito del
monte
Magnordo Ameridelphia: marsupialia Dunia Baru yang sekarang
dianggap parafili, dengan celurut oposum lebih dekat kepada
australidelfian.
Kohort Placentalia: mamalia berplasenta
Magnordo Xenarthra: xenarthra
Magnordo Epitheria: epitheria
Superordo Leptictida
Superordo Preptotheria
Grandordo Anagalida: lagomorpha, rodensia, dan celurut gajah
Grandordo Ferae: karnivora, tenggiling, †kreodon, dan kerabatnya
Grandordo Lipotyphla: insektivor
Grandordo Archonta: kelelawar, primata, kubung, dan tupai
Grandordo Ungulata: ungulata
Ordo Tubulidentata incertae sedis: babi tanah
Mirordo Eparctocyona: condylarth, paus, dan artiodaktila (ungulata
berkuku genap)
Mirordo Meridiungulata: ungulata Amerika Selatan
Mirordo Altungulata : Perisodaktilia (ungulata bekuku gajil) gajah
lembu laut, dan hyrax.
22
3. Keanekaragaman Reptil Di Museum Zoologi Bogor
23
ORANG UTAN (PONGO
BEKANTAN (LONG NOSED MONKEY) PYGMAEUS)
RASE (VIVERRICULA
KUBUNG (CYNOCEPHALUS) MALACCENSIS)
24
HYSTRIX BRACHYURA
BANDICOTA INDICA
25
TULANG PAHA (FEMUR)
KERANGKA MANUSIA
CETAKAN RONGGA
TENGKORAK (ENDOCRANIAL
CAST
26
KELINCI HUTAN (LEPUS NOKDIAK (ZAGLOSSUS
NIGRICOLLI) BRUIJNI)
27
JELARANG (RATUFA AFFINIS) BAJING KERDIL (EXILIXIRUS)
28
BAJING KELAPA (CALLOSCIURUS BAJING BERGARIS PUTIH
NOTATUS) (CELLOSCIURUS PREVOSTII)
JALAK KALENG
BAJING TERBANG HAGEN
(ACRIDOTBERES FUSCUS)
(PATYNOMIS HAGENI)
29
MACAN DAHAN (NEOFELIS HARIMAU (PANTHERA TIGRIS)
NEBULOSADIARDI CUV.)
BINTURUNG (ARCTICTIS
KIJANG (MUNTIACUS MUNTJAK)
BINTURONG)
30
MACAN TUTUL (PANTHERA PARDUS PAUS BIRU/BALEN
MELAS) (BALAENOPTERA MUSCULUS)
31
OWA (Hylobates Moloch) MONYET MENTAWAI (Nasalis
Concolor)
32
MAXOMYS BARTELSII
RATTUS ARGENTIVENTER
NIVIVENTER LEPTURUS
MUS MUSCULUS
33
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Salienta)
34
kulit tubuh kering di tutupi sisik,bernafas dengan paru-paru,
35
DAFTAR PUSTAKA
https://www.amongguru.com/struktur-tubuh-dan-klasifikasi-amfibi-he
wan-dua-alam/#:~:text=Struktur%20tubuh%20amfibi%20(katak)%2C,
atas%20kepala%2C%20badan%20dan%20ekor.&text=Tubuh%20amf
ibi%20dilapisi%20oleh%20kulit,sedangkan%20saat%20dewasa%20m
36
KOLEKSI AMPHIBI,
REPTIL, DAN MAMALIA
Di Museum Zoologi Bogor