Oleh:
Nama
: Achmad Akbar Rifanda
NIM
: B1J013156
Kelompok : VI
Rombongan: 3
Asisten
: Jaka Tri Septiawan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Radiopoetro (1985) Amphibia merupakan hewan vertebrata pertama
yang hidup di darat diikuti oleh Reptil, Burung dan Mammalia. Amphibia
dikelompokan kedalam empat Ordo yaitu Gymnophiona (Caecilians), Trachystomata
(Sirens), Caudata dan Anura (Frogs and Toads). Sementara ahli lain membagi
amphibi kedalam tiga ordo meliputi Gymnophiona (Caecilians), Caudata
(Salamanders) dan Anura (Frogs and Toads).
Menurut Brotowidjoyo (1985:114) Ampibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh
diselubungi kulit yang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm),
mempuyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik,
mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat diantara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan
berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans
yang sangat berfungsi waktu menyelam, pernafasan pada saat masih kecebong
berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit yang
hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk kedalam rongga mulut
ketika menyelam, dan berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan
dibuahi oleh yang jantan diluar tubuh induknya atau pembuahan eksternal.
Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri
ditempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau
carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering
atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum
= melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (jelata atau
merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Yunani :creptes = reptil).
(Jasin, 2002).
Reptilia tubuhnya tertutup dengan sisik tanduk, kecuali ular, kebanyakan reptiliamempunyai
cakar dan rusuk-rusuk yang digunakan untuk menyedot udara ke dalam paru-paru.Columna
vertebralis yang melekat pada gelang pinggul lebih kokoh daripada nenek moyangnyayang berupa
amphibia. Padanya ada bagian-bagian dari jantung dan pembuluh darah yangbertalian merupakan
struktur tunggal yang khas untuk kelas ini, tidak memberikan kepastianyang cukup untuk
membedakan vertebrata lainnya (Iskandar, 2000).
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara kelas Amphibia dan Reptilia, antara lain :
1. Mengenal beberapa anggota kelas Amphibia dan Reptilia.
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi
klasifikasi anggota kelas Amphibia dan Reptilia.
dan
Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke
daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaam
menghilang, pada anura tidak di temukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap
hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air
tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari berudu (aquatis dan
bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-paru),
namun beberapa jenis amphibius tetap memilki insang selama hidupnya. Jenis-jenis
sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah (Holmes, 1928).
Amphibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir,
meerupakan hewan berdarah dingin (poikilotem), mempunyai jantung yang terdiri
dari tiga ruang yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan
pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat diantara jari-jari kakinya
dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput
tambahan yang diebut membrane niktilans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
Pernapasan saat masih kecobang berupa insang dan setela dewasa alat pernapasannya
berupa paru-paru dan kulit, hidingnya mempunyai katup yang mencegah air yang
masuk kedalam rongga mulut ketika berenang, dan berkembang biak dengan cara
melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantang diluar tubuh induknya atau
pembuahan eksternal (Djuanda, 1982).
Amphibia dikelompokan kedalam empat Ordo yaitu Gymnophiona
(Caecilians), Trachystomata (Sirens), Caudata dan Anura (Frogs and Toads).
Sementara ahli lain membagi amphibi kedalam tiga ordo meliputi Gymnophiona
(Caecilians), Caudata (Salamanders) dan Anura (Frogs and Toads). (Jasin, 2002).
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Ordo Caecilia ( Gymnophiona)
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai
kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen,
tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang
kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa
spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.Dibagian anterior terdapat tentakel
yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk
dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan
insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan
di dalam tanah atau di lingkungan akuatik.
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili
yaitu
Rhinatrematidae,
mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik.
Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang
dan dangkal.
Reptilia adalah salah satu hewan kelas vertebrata dalam kelompok hewan yang
melata.Seluruh hidupnya sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan darat, tidak membutuhkan air
lagiuntuk pertumbuhan embrionya karena tidak memiliki tingkat larva. Kulit diselaputi sisik kerasatau
kepingan dari bahan tanduk. Yang bertubuh besar dibawah sisik ada kepingan tulang,
untuk memperkuat daya perlindungan dilengkapi dengan eksoskelet, ekor panjang, jari-jari
bercakar,poikiloterm, bernafas dengan paru-paru saja, pembuahan di dalam tubuh dan
ovipar.Kromatofora pada beberapa jenis dapat mengembang dan menguncup sehingga warna
kulitberubah sesuai dengan keadaan lingkungan didekatnya. Kulit tidak memiliki lendir,
memilikikloaka, kemih dan beberapa jenis asam urat dalam fase padat bergabung dengan tinja dan
keluarbersama-sama lewat dubur, tidak minum dan menyesuaikan diri hidup di tempat kering.
Terdiridari empat ordo yaitu Lacertillia (kadal), Ophidia (Ular), Chrocodilia (buaya) dan
Chelonia(penyu) (Iskandar, 2000).
Menurut Jasin ( 1984 ) ordo dari reptilian terbagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Testudinata ( Chelonia ) tubuhnya bulat pipih, dan umumnya relative besar, terbungkus oleh
perisai sebelahdorsal cembung disebut carapace, sedang perisai sebelah ventral datar disebut
plastron.Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah, dibungkus oleh
kulitdengan lapisan zat tanduk yang tebal. Tidak mempunyai gigi, tapi rahang berkulit
tanduk sebagai gantinya. Tulang quadrat pada cranium mempunyai hubungan bebas
denganrahang bawah, sehingga tulang rahang bawah mudah di gerakan, tulang belakang
thoraxdan costae ( rusuk ) biasanya menjadi satu dengan perisai.
2. RhynchocepholiaBerkulit tanduk dan bersisik, bergranula punggungnya berduri pendek.
Tulang rahangmudah digerakan. Columna vertebralisnya adalah amphicoel, memiliki
abdominalis.
3. SquamataKulit dilapisi oleh epidermis yang menanduk atau dibungkus oleh zat tanduk.
Hubunganrahang bawah dengan tulang quadrat cranium bebas. Columna vertebralis adalah
procoel.Hemi penis adalah ganda. Muara anus adalah transversal.
4. Crocodila/ loricataTubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi tumpul.
Kaki pendek dengan jarijari berselaput tebal, ekor panjang, kulit panjang, kulit tebal dan
mengalamicornificatio. Jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah, ovivar. Telinga berlubang
kecil.
Kemampuan unik yang dimiliki oleh reptil adalah kemampuan untuk
memutuskan ekor atau yang dapat disebut dengan autotomy yang dimiliki oleh
kadal. Kemampuan ini bermanfaat untuk melarikan diri apabila berada dalam
kondisi berbahaya dekat pemangsa. Penelitian yang di lakukan oleh McElroy (2013)
membuktikan adanya hubungan antara kecepatan gerak dengan pemutusan ekor
melalui autotomy, yakni semakin cepat pergerakan setelah melakukan autotomy
seperti pada Takydromus sp. (Eric, 2013).
Bufo melanosticus
Nama lokal :
Kodok
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Class
:Amphibia
Ordo
: Anura
Family
: Bufonidae
Genus
: Bufo
Spesies
: Bufo melanosticus
Deskripsi: kodok memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibanding katak. Kodok
juga mempunyai kaki belakang yang lebih pendek dari katak. Kodok memiliki
tubuh yang berbintil dan tubunya yang kering. Kodok pada umumnya memiliki
racun yang di produksi dari kelenjar paratoi. Kodok jantan memiliki saccus vokalis
untuk menarik perhatian betina.
Keterangan :
1. Organon visus
2. Nostril
3. Rima oris
4. Membrane tympanum
5. Lipatan dorsolateral
6. Brachium
7. Antebrachium
8. Digiti
9. Discus
10. Femur
11. Crus
12. Pes
13. Manus
Nama Ilmiah :
(Polypedates leucomystax)
Polypedates leucomystax
Nama lokal :
Katak pohon
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Familiy
: Ranidae
Genus
: Fejerfarya
Spesies
: Fejerfarya
cancrivora
Deskripsi : katak memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan kodok.
Katak biasanya hidup di tempat yang lembab sehingga tubuhnya basah. Katak
memiliki web diantara digitinya. Kaki posterior katak lebih panjang sehingga
lompatan katak lebih jauh dibandingkan dengan kodok.
Keterangan :
1. Caput
2. Truncus
3. Caudal
4. Extrimitas anterior
5. Extrimitas posterior
6. Nostril
7. Mata
8. Mulut
9. Mandibula
10. Tympanum
11. Vertebral shell
12. Pygial shell
13. Marginal shell
14. Leher
Nama Ilmiah :
Trachemys scripta
Nama lokal :
Kura-kura
Gambar 3. Kura-kura (Trachemys scripta
elegans)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Famili
: Emydidae
Genus
: Trachemys
Spesies
elegans
: Trachemys scripta
Deskripsi : kura-kura memiliki Carapax yang menyatu dengan tulang punggung dan
plestron yang menyatu dengan tulang dada hal ini untuk melindungi tubuhnya.
Kura-kura jantan memiliki ekstrimitas anterior lebih panjang, sedangkan betina
memiliki ekstrimitas posterior lebih panjang. Plastron jantan lebih cekung dan
betina lebih datar hal ini untuk membantu proses kawin. Alat reproduksi jantan
berada di ujung ekor dan betina ada ditengah-tengah ekor.
Keterangan :
1. Caput
2. Truncus
3. Caudal
4. Nostril
5. Organon visus
6. Rima oris
7. Porus auditorius eksternal
8. Brachium
9. Antebrachium
10. Digiti
11. Femur
12. Crus
13. Manus
Nama Ilmiah :
Takydromus sexlineatus
Nama lokal :
kadal
Klasifikasi :
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Agamidae
Genus
: Takydromus
Spesies
: T. sexlineatus
B. Pembahasan
Lissamphibia atau yang biasa dikenal dengan amphibi memiliki tubuh yang
tidak bersisik. Ciri-ciri yang dimiliki oleh amphibi adalah tetrapoda, larva diakuatik,
beberapa anggota melakukan metemorfosis, memiliki vertebrae cervical dan sacral,
memiliki jantung dengan dua atrium dan satu ventrikel dan peredaran darah tertutup.
Lissamphibia terdiri dari tiga ordo yaitu Caudata, Gymnophiona dan Anura. Ordo
Caudata memiliki ciri khas dengan adanya kaki dan ekor. Ordo Gymnophiona
memiliki ciri khas tidak memiliki kaki. Ordo Anura memiliki ciri khas tanpa ekor.
Reptilia memiliki karakter kulit yang kering dan ditutupi sisik. Memiliki
tengkorak yang kondilus oksipitalis yaitu persendian yang menghubungkan
tengkorak dengan vertebrae, sistem peredaran darah tertutup, jantung terdiri dari dua
antrium dan 2 ventrikel, repirasi dengan paru-paru dan fertilisasi internal. Reptilia
memiliki ordo Testudinata, Crocodila, Sphenodontida dan Squamata. Ordo Crocodila
dibedakan berdasarkan bentuk moncong, pada aligator memiliki moncong yang
tumpul, pada crocodile memiliki moncong yang lancip dan pada gavial memiliki
tengah moncong yang lancip. Aligator merupakan pemangsa yang akan menutup
rapat mulutnya apabila sedang menunggu mangsa dan crocodile akan membuka
mulutnya apabila sedang menunggu mangsa. Ordo Squamata terdiri dari Ophidia
yang terdiri dari ular dan Lasertilia yang terdiri dari kadal, cicak dan tokek. Ordo
Testudinata memiliki ciri khas memiliki carapax dan plastron.
Praktikum acara Amphibia dan Reptilia menggunakan preparat kodok, katak,
kura-kura dan kadal. Preparat tersebut diidentifikasi dengan melihat bagian-bagian
tubuh yang ada pada preparat dan merupakan ciri khas dari ikan tersebut. Setelah
mengetahui bagian tubuhnya, dilakuan menentukan klasifikasi memalui website
amphibiaweb.org atau reptile-database.org dengan memasukan nama family maupun
genus nya. Identifikasi pada kodok, kodok memiliki ukuran tubuh yang lebih besar
dibanding katak. Kodok juga mempunyai kaki belakang yang lebih pendek dari
katak. Kodok memiliki tubuh yang berbintil dan tubunya yang kering. Kodok pada
umumnya memiliki racun yang di produksi dari kelenjar paratoid. Kodok jantan
memiliki saccus vokalis untuk menarik perhatian betina. Bagian-bagian tubuh kodok
meiputi organon visus, rima oris, nostril, mandibula dan membran timpani. Memiliki
beberapa tonjolam seperti tonjolan preorbital, tonjolan supraorbital, tonjolan
postorbital, tonjolan supraorbital. Adanya brachium dan antebrachium. Ekstrimatas
kodok meliputi digiti, fermur, crus, manus dan pes.
Identifikasi pada katak, katak memiliki tubuh yang lebih ramping
dibandingkan dengan kodok. Katak biasanya hidup di tempat yang lembab sehingga
tubuhnya basah. Katak memiliki web diantara digitinya. Kaki posterior katak lebih
panjang sehingga lompatan katak lebih jauh dibandingkan dengan kodok. Katak
memiliki organon visus, rima oris, nostril, mandibula, membran timpani, adanya
lipatan dorso-ventral. Terdapat brachium dan antebrachium. Ekstrimitasnya terdiri
dari web, discus, fermur, crus, manus dan pes. Katak dan kodok memiliki perbedaan
sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5
6
Kodok
Tubuh lebih berbintil (kasar)
Ekstrimitas posterior lebih pendek
Habitatnya terstrial
Mempunyai kelenjar paratoid
Gelang bahu assiveral
Bentuk susunan telur lurus berantai
Katak
Tubuh lebih mulus dan licin
Ekstimitas posterior lebih panjang
Habitatnya akuatik/semiakuatik
Tidak mempunyai kelenjar paratoid
Gelang bahu virmisternal
Bentuk susunan telur bergerumbul jadi
satu
Identifikasi pada kura-kura, kura-kura memiliki carapax yang menyatu
dengan tulang punggung dan plestron yang menyatu dengan tulang dada hal ini
untuk melindungi tubuhnya.Kura-kura jantan memiliki ekstrimitas anterior lebih
panjang, sedangkan betina memiliki ekstrimitas posterior lebih panjang. Plastron
jantan lebih cekung dan betina lebih datar hal ini untuk membantu proses kawin. Alat
reproduksi jantan berada di ujung ekor dan betina ada ditengah-tengah ekor.Bagian
dari kura-kuri terdiri dari organon visus, rima oris, nostril, timpanum, vertebral shell,
marginal shell, purigeal shell, ekstrimitas posterior dan ekstrimitas anterior. Ada
empat jenis kura-kura yaitu, Turtle memiliki cakar dan wab, habitatnya akuatik,
kepala bisa dimasukan kedalam cangkang. Tortoise, memiliki kaki seperti gajah,
ukuran tubuh lebih besar, habitatnya terestrial dan kepala bisa dimasukan kedalam
cangkang. Seaturtle, memiliki kaki yang pipih, memiliki cakar dan kepala bisa
dimasukkan kedalam cangkang. Soft Shell Turtle memiliki kepala yang tidak dapat
dimasukkan kedalam cangkang.
Identifikasi pada kadal, kadal memiliki panjang ekor yang panjangnya menyerupai
panjang tubuhnya. Kadal bergerak sangat cepat menggunakan keempat kakinya.
Memiliki organon visus, adanya nostril, rima oris, terdapat membran timpani,
terdapat brachium dan antebrachium Ekstrimitas kadal yakni digiti, fermur, crus,
manus.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni praktikan seharusnya lebih cermat
dalam melakukan proses identifikasi dan sebaiknya mengamati setiap perbedaan
bagian-bagian yang ada pada preparat agar mudah diingat.
DAFTAR REFERENSI