Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum unit V dengan judul “Anatomi vertebrata” yang


disusun oleh:

Nama : Siti fadilla


Nim : H0323517
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : III (tiga)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh koordinator asisten/asisten dan dinyatakan


diterima

Majene, Desember 2023

Koordinator asisten Asisten

Nardi Nardi
Nim:H0319319 Nim:H0319319
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar teori
Kehidupan yang ada pada suatu organisme atau individu tersusun atas
berbagai macam sistem organ yang dimana suatu sistem terdiri atau tersusun
dari berbagai organ yang saling bekerjasama. Dalam tubuh kita contohnya,
untuk bernafas saja, udara harus melewati hidung, tenggorokan,
trakea,paruparu, dan kembali ketrakea, tenggorokan dan keluar lewat lubang
hidung. Itu adalah contoh singkat sistem pernafasan yang terdiri dari beberapa
organ pernafasan yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain.Itu
baru bernafas, bagaimana dengan pencernaan? eksresi? sistem peredaran
darah? dan reproduksi kita? apakah organ penyusunnya sama juga dengan
organ yang menyusun sistem pernafasan? jawabannya adalah tidak (Adnan,
2013).
Amphibi adalah ssalah satu hewan bertulang belakang (vertebrata),
memiliki ciri kulit licin dan berkelenjar seperti tidak bersisik. Sebagian besar
amphibi mempunyai anggota gerak seperti tungkai dan jari-jari. Telurnya tidak
bercangkang, dan diletakkan didalam air atau tempat yang lembab untuk
menghindari kekeringan. Katak yang merupakan amphibi memiliki sistem
organ yang lengkap. Dari sisnilah terlihat kerumitan hidup tubuh makhluk
hidup (Tim Dosen Biologi Dasar, 2014).
Tubuh vertebrata sangat identik dengan tubuh manusia yang dapat dilihat
dari sistem organ dan fungsinya. Hal itulah yang mempermudah dalam
mempelajari sistem organ yang ada pada manusia, dengan menggunakan tubuh
hewan vertebrata sebagai objek pengamatan berkaitan dengan susunan
tubuhnya (campbell, 2018). Terkhusus pada katak yang termasuk kedalam
hewan amphibi memiliki sistem organ yang paling lengkap untuk mewakili
hewan vertebrata. Amphibi berasal dari kata yunani
(Amphi=rangkap+bios=hidup). Sebagian besar dari kelas ini menunjukkan
bahwa mempunyai fase kehidupan di air dan kemudian mempunyai fase
kehidupan didarat. Pada kedua fase ini menunjukkan sifat antara ikat dan
reptilia dan menunjukkan bahwa amphibia merupakan suatu kelompok
chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air (Pradana, 2013).
B. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui anatomi dari hewan vertebrata melalui kegiatan
pembedahan kata sawah (Rana cancarivora)
C. Manfaat praktikum
Dapat mengetahui anatomi dari hewan vertebrata melalui kegiatan
pembedahan pada katak sawah (Rana cancarivora)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Vertebrata adalah subfilum dari chordata, mencakup semua hewan yang


memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebrata. Vertebrata adalah
subfilum terbesar di chordata. Kedalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis
ikat (kecuali remang, belut jeung, ”lintah laut” atau fihfish), reptil, burung, serta
hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua
pasang tungkai. Vertebrata memiliki sistem otot yang banya terdiri dari pasangan
massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak didalam tulang
belakang. Sistem respirasi menggunakan ingsang atau paru-paru (Anonim, 2014).
Ada sekitar 3000 spesies amphiban didunia, yang dikelompokkan dalam
anura (katak dan kodok), caudata atau urodela (salamander), dan gymnophiona
atau apoda (caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies caecilia dan sekitar 200 jenis
salamander,jadi sebagian besar bangsa amphibian terdiri atas katak dan kodok
(sukiya, 2013).
Kelompok amphibian adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup didarat.
Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki), meskipun
jumlah jari-jari kakinya dapat juga berkurang. Bukti fosil menunjukkan bahwa
tetrapoda pertama kali berevolusi kaki dalam air sebelum mereka pindah ketanah.
Banyak adaptasi yang berguna didarat pertama kali dievolusi dalam air. Misalnya,
betis dengan kaki dan jari-jari kaki bisa membantu mereka bergerak melalui
vegetasi bawah. Pergelangan kaki dan pergelangan tangan mungkin meningkatkan
gerakan. Lampiran tulang pinggul kekolom tulang belakang mungkin telah
membantu predator menyerang mangsa dengan lebih mudah.Banyak ilmuan
percaya bahwa tetrapoda awal paling erat kaitannya dengan sebuah kelompok
yang sekarang punah. lobus-berisrip ikan disebut rhipidistians termasuk struktur
tulang yang sama antara tetrapoda awal dan rhipidistians termasuk struktur tulang
yang sama dalam tengkorak dan tungkai, bukan lubang hidung diatas mulut
mereka, dan struktur gigi yang sama. tetrapoda awal telah memilikin betis dengan
kaki, namun konstruksi kakinya terlalu lemah untuk hewan-hewan ini berjalan
didarat dengan mudah (Biggs, 2018).
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernafas dengan ingsang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara ditempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara
berada dirongga mulut dan berdufusi masuk melalui selaput rongga mulut yang
tipis. Selain bernafas dengan rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan banyak
mengandung kapiler sehingga gas pernafasan mudah berdifusi. Oksigen yang
masuk lewat kulit akan melewati vena kulit kemudian dibawa kejantung untuk
diedarkan seluruh tubuh (Sukiya, 2013).
Panjang sistem pencernaan vertebrata juga berkolerasi dengan jenis
makanannya. Secara umum, herbivora dan amnivora memiliki saluran pencernaan
yang lebih besar, relatif terhadap ukuran tubuhnya,dibandingkan dengan
karnivora. Vegetasi tumbuhan lebih sulit dicerna dibandingkan dengan daging
karena mengandung dinding sel. Saluran pencernaan yang lebih panjang akan
lebih banyak waktu untuk pencernaan dan lebih banyak penyerapan nutrien. Satu
model kasus adalah katak yang mengubah jenis makanan yang memakan alga
memiliki usus yang lebih pendek relatif terhadap ukuran tubuhnya (Campbel,
2014).
Hewan amphibi tidak mempunyai ekor dan leher. Kepala dan badan tanpa
batas nyata. Pada tingkat larva atau kecebong hidup didalam air dan bernafas
dengan ingsang, setelah dewasa hidup didarat dan bernafas dengan
paruparu.Termasuk hewan poikiloterm dan fertilisasi eksternal. Pada katak jantan
dewasa terdapat penebalan kulit berwarna gelap bagaian ventral jari pertama kaki
muka. Bagian ini terutama tampak jelas pada waktu musim kawin, fungsi kulit
yang menebal ini adalah untuk memegang tubuh katak betina pada waktu
melakukan perkawinan (Muslimin, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2023
Waktu : 07.30 - 09.30
Tempa : Laboratorium Biologi Dasar, Laboratorium Terpadu,
Universitas Sulawesi Barat
B. Alat dan Bahan
1. Alat
1. Alat bedah
2. Papan bedah
3. Botol pembius
4. Silet tajam
5. Cutter
2. Bahan
1. Katak sawah (Rana cancarivora)
2. Kapas
3. Jarum pentul
4. Ether/klorofom
C. Prosedur kerja
1. Diamati secara morfologi hewan yang akan dibedah mulai ujung anterior
sampai kepada ujung posterior.
2. Digambar untuk pengamatan bagian luar tersebut.
3. Dibius katak dengan menggunakan ether kedalam botol pembunuh (boleh
menggunakan toples), kemudian masukkan katak kedalamnya, tunggu
beberapa saat sampai katak didalam toples (botol pembius) menjadi lemas.
4. Dikeluarkan dari dalam botol dan rentangkan diatas papan bedah dengan
poisi begaian ventral berada pada bagian atas.
5. Dilakukan pembedahan mulai bagian posterior dengan cara membuat
sobekan secara melintang pada bagian abdomen diatas bagian kloaka.
6. Setelah membuat sobekan, dimasukkan ujung gunting yang tumpul
kedalamnya secara membujur yaitu, mulai dari bagian paterior kearah
anterior.
7. Dibuka kulit dan otot yang melindungi organ visceral.
8. Dimulai pengamatan sistem pencernaan,sistem sirkulasi, sistem respirasi,
dan sistem urogenatilia.
9. Digambar hasil pengamatan dengan cara mewarnai setiap bagian sistem
yang diamati sesuai dengan yang sebenarnya.
10. Diminta petunjuk asisten jika ada organ yang sulit teridentifikasi dengan
baik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAB

A. Hasil Pengamatan
1. Morfologi katak
Gaambar punggung katak Keterangan Pembanding
1. Bagian mulut
2. Bagian hidung
3. Mata
4. Membran tifani
5. Tangan (4 jari)
6. Punggung
7. Kloaka
8. Femur
9. Selaput kaki
10.Digiti (jari ada 5)

Gambar dada katak Keterangan Pembanding


1. Bagian mulut
2. Selapur kaki
3. Perut
4. Paha
5. Femur
6. Digiti
(jari ada 5)
7. Kloaka
2. Anatomi
Gambar Keterangan Pembanding
1. Hati
2. Jantung
3. Empedu
4. Ginjal
5. Lambung
6. Usus besar
7. Testis
8. Usus halus
9. Paru-paru
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat bagian-bagian


pada katak sawah (Rana cancarivora), mulut umunya digunakan untuk makan
dan mengambil makanan,didalam mulut terdapat gigi dan lidah yang membantu
dalam proses pengunyahan makanan. Mata terletak dibagian samping kepala
dan dilindungi oleh kelopak mata, berfungsi untuk melihat dan merasakan
cahaya. Membran tifani adalah selaput transparan yang melindungi dan
melumasi mata pada beberapa spesies katak, membran ini membantu menjaga
mata tetap lembab dan melindungi dari benda asing. Tangan (empat jari)
biasanya digunakan untuk berjalan atau berenang pada katak. Punggung adalah
bagian belakang, seperti pada katak, punggung dapat memiliki struktur khusus,
seperti kelenjar racun atau tonjolan yang membaantu dalam perlindungan atau
adaptasi lingkungan. Kloaka adalah aluran yang digunakan oleh katak untuk
mengeluarkan urine, tinja, dan juga reproduksi. Kloaka terletak dibagian
belakang tubuh, diantara panggul atau didekat ekor.Femur adalah tulang paha
yang merupakan tulang terpanjang dan kuat ditubuh katak, femur terletak
dibagian panggul dan lutut. Selaput kaki adalah membran tipis yang
menghubungkan jari-jari kaki pada katak, selaput kaki membantu hewan
berenang dan melompat dengan lebih efisien. Digiti adalah istilah yang
mengacu pada jari-jari kaki atau tangan pada hewan katak sawah digunakan
untuk berenang, berjalan, dan melompat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi katak
sawah (Rana cancarivora) terdapat hati. Hati berfungsi sebagai pusat
metabolisme dalam tubuh,hati memproduksi empedu yang membantu dalam
proses pencernaan lemak.Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai pompa
untuk memompa darah keseluruh tubuh, jantung katak sawah terletak dirongga
dada, dibelakang kerongkongan. Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan
dikantung empedu. Fungsi utama empedu adalah membantu dalam pencernaan
lemak dan membantu mengemulsifikai lemak sehingga dapat dicerna lebih
efisien. Ginjal berfungsi sebagai organ eksresi untuk mengeluarkan produk
limbah dari darah, seperti urea dan air. Ginjal juga berperan dalam menjaga
keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Lambung adalah organ
pencernaan yang bertanggung jawab mencerna makanan dengan cara
menghailkan asam lambung dan enzim pencernaan. Pada katak sawah lambung
terletak dibagian perut. Usus besar adalah bagian dari saluran pencernaan yang
mengikuti usus halus, fungsi utama usus besar adalah menyerap air dan
elektrolit dari sisa-sisa pencernaan sebelum mengeluarkannya sebagai tinja.
Testis adalah organ reproduksi jantan yang berfungsi dalam produksi sperma,
pada katak sawah jantan, testis terletak didlam rongga perut didekat ginjal.
Usus halu adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
lambung dengan usus besar, fungsi utama usus halus adalah menyerap nutrisi
dari makanan yang dicerna. Paru-paru adalah organ pernapasan yang berfungsi
untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida, pada katak awah,
paru-paru terletak didalam dada, dibelakang jantung.
Menurut sukiya (2013), pada pengamatan yang dilakukan, pada tubuh luar
katak terdapat sepasang mata, sepasang kelopak mata, sepasang selaput tidur
yang menutup mata katak ketika tidur, sepasang lubang hidung luar yang
berada dibawah orbita dan berfungsi untuk menyaring udara untuk bernafas,
sepasang selaput pendengar yang berada dibagian atas orbita dan berfungsi
sebagai pendengar, rongga mulut (cavum oris) yang dapat terbuka lebar dan
berfungsi sebagai salah satu alat pencernaan, lengan atas (branchium), lengan
bawah (ante branchium), telapak (manus), telapak bersatu (pes), jari-jari
berselaput (digiti) untuk memudahkan bergerak diair, dan kloaka (cloaca)
sebagai ujung dari sistem pencernaan (sukiya, 2013).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disumpulkan
bahwa setiap organ memiliki bentuk dan warna yang berbeda-beda sesuai
dengan fungunya. Seperti pada warna jantung dan paru-paru yang memiliki
warna dominan merah menunjukkan bahwa banyak homoglobin yang terdapat
didalam darah yang berfungsi untuk megikat oksigen. Setiap organ juga
tersusun secara sistematis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Organorgan
tersebut bergabung menjadi sistem organ yang memiliki tujuan yang sama,
seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan
sistem organ eksresi dan reproduksi.
B. Saran
1. Saran praktikum
Selum anda melakukan praktikum,ada baiknya jika anda sudah tahu atau
memahami anatomi dari hewan vertebrata dengan pembedahan pada katak
sawah (rana cancarivora).
2. Saran asisten
Diharapkan kepada mahasiswa ketika melakukan pengamatan pada kata
sawah, bisa melakukan dan mengamati bagian-bagian struktur pada katak
sawah, dan semoga bisa menjadi peneliti yang baik lagi kedepannya.
3. Saran laboratorium
Sebelum melakukan penelitian,kita harus menggunakan jas lab,dan
memperhatikan/menaati aturan-aturan yang ada dilaboratorium serta
berhatihati dalam melakukan penelitian agar mendapatkan hasil yang
diinginkan, menjaga keamanan serta kebersihan lab.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. vertebrata.http://id. wikipedia.org/wiki/vertebrata. Diakses pada


tanggal 16 November 2012 pikul 21.00 WITA.
Bigs, Alton dkk.. 2008. Biology. United States of America: The McGraw-Hil
Compines.
Sukiya. 2003. Biologi vertebrata. Bandung: JICA
Tim penyusun. 2012. Penuntun praktikum biologi dasar. Makassar: Tim Penyusun
Jurusan biologi FMIPA UNM.
Adnan. 2013. Penuntun praktikum perkembangan hewan.
Makassar: Laboratorium Biologi FMIPA UNM
Campbell, Neil. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2 (Terjemaahan). Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai