: Sulfiani
NIM
: 1414040016
Kelas
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: I (Satu)
Asisten
Djumarirmanto,S.Pd
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerumitan tubuh makhluk hidup membuat adanya klasifikasi makhluk
hidup untuk mempermudah manusia dalam mempelajari dan mengenalnya,
mulai dari hewan, tumbuhan dan manusia. Manusia dan hewan diposisikan
dalam 1 klasifikasi yang terpisah dari tumbuhan. Dalam pengelompokannya,
hewan terbagi atas hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata) dan
hewan yang bertulang belakang (vertebrata).
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang
belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang
punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruasruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Berdasarkan
penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak/Vertebrata dibedakan
menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan melata
(reptilia), burung (Aves), dan hewan menyusui (mamalia).
Tubuh vertebrata sangat identik dengan tubuh manusia yang dapat dilihat
dari sistem organ dan fungsinya. Hal itulah yang mempermudah dalam
mempelajari sistem organ yang ada pada manusia, dengan menggunakan
tubuh hewan vertebrata sebagai objek pengamatan berkaitan dengan susunan
tubuhnya.
Pengetahuan terhadap sistem organ pada manusia sangatlah penting,
khususnya dibidang kedokteran. Hal itu disebabkan karena adanya filsafat
ilmu pengetahuan yang mengharuskan agar setiap individu harus memiliki
pengetahuan tentang dirinya sebelum memiliki pengetahuan tentang hal-hal
disekitarnya.
Alternatif pembelajaran sistem organ pada manusia dapat diperoleh dari
anatomi hewan vertebrata yang memang menempatkannya pada struktur
paling mirip dengan yang ada pada manusia. Sehingga membutuhkan ilmu
nyata tentang teori tersebut.
Hal tersebut sangat membantu dalam hal pembelajaran sistem organ pada
makhluk hidup, khususnya pada hewan dan manusia. Hal tersebutlah yang
melatarbelakangi sehingga
hewan vertebrata.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna,
dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem
organ.
C. Manfaat Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa telah mampu mengenali
bentuk, warna dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada
suatu sistem organ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amphibia adalah vertebrata yang dapat hidup baik dalam air tawar dan di
darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu ke dewasa, namun
beberapa jenis amphibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Amphibi
memiliki kulit yang biasanya tipis dan basah. Tubuh amphibi terbagi menjadi
kepala dan badan (tidak ada leher). Terdapat dua pasang apendiks lokomotor
(yang belakang sangat panjang). Kulit lunak, tidak bersisik. Lubang hidung
antori-dorsal, mata dorsal, besar,membran timpani, dorsal berada di belakang
dekat mata. Mulut sangat lebar. Tiap tangan mempunyai empat jari, jari kelima
rudimenter. Tiap kaki mempunyai lima buah jari dengan selaput antar
jari-jari (Mawarni, 2013).
Jumlah spesies yang hanya berkisar pada 3.000, Amphibi dikategorikan
sebagai kelompok terkecil di antara vertebrata. Amphibi adalah hewan berdarah
dingin yang berarti amphibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk
itu, amphibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan (Andantio, 2013).
Amphibi mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di air dan di darat, pada
umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal diperairan dan siklus kedua di
daratan. Awalnya amphibi mengawali hidup di perairan dan melakukan
pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paruparu dan kakinya berkembang dan amphibipun dapat berjalan di atas
daratan (Karmana, 2000).
Ciri khusus yang dimiliki kelas Amphibia antara lain, kulit selalu basah dan
berkelenjar, tidak bersisik luar. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan dan
berenang. Memiliki dua buah lubang hidung sebelah luar. Skeleton sebagian besar
berupa tulang keras. Cor (Jantung) terbagi atas tiga ruang. Otak memiliki
sepuluh
pasang
nervi
aranialis.
Suhu
tubuh
tergantung
pada
suhu
hampir seluruh bagian kepala. Mata besar berwarna hitam dan pada bagian
pinggirnya berbentuk cincin berwarna cokelat muda. Gendang telinga berbentuk
cincin berwarna cokelat tua kehitaman dan pada bagian tengahnya berwarna hijau.
Lubang hidung kecil (Utami, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
d. Pada katak betina, ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan.
Angkat sedikit ovarium, akan tampak oviduct berupa saluran
berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa
corong (ostium) ada di dekat jantung.
e. Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak. Memberi namabagianbagiannya (tugas gambar 5, kelamin jantan atau betina).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Morfologi Katak
1) Mata kelopak dan
selaput tidur
2) Lubang hidung
luar
3) Selaput pendengar
4) Celah mulut
5) Tungkai depan
a) lengan atas
(branchium)
b) lengan bawah
(Ante
Gambar Pembanding
branchium)
c) telapak (Manus)
d) jumlah jari
(Digiti)
6) Tungkai belakang:
a) Paha (Femur)
b) Betis (Crus)
c) Telapak bersatu
(Pes)
d) Jari-jari berselaput
renang
7) Kloaka
2. Rongga mulut
1. Gigi
2. Hidung Bagian
Dalam
3. Lidah
Gambar Pembanding
3. Sistem Pencernaan
11.
1. Esofagus
2. Lambung
3. Pankreas
4. Usus besar
5. Usus Halus
6. Kloaka
7. Hati
Gambar Pembanding
4. Sistem Pernapasan
1. Trakea
2. Bronkus
3. Bronkeolus
4. Paru-paru
5. Alveolus
Gambar Pembanding
Gambar dari kamera
1. Aorta
2. Atrium kiri
3. Atrium kanan
4. Ventrikel
Gambar Pembanding
6. Sistem Urogenitalia
a. Katak Jantan
1. Badan lemak
2 Ginjal
3. Ureter
4. Kloaka
5. Vas Deferens
(Saluran Sperma)
Gambar Pembanding
1. Badan lemak
2. Oviduk
3. Ureter
4. Uterus
5. Kloaka
6. Vesikula (Kantung
Kemih)
6. Ovarium
Gambar Pembanding
Mata pada kodok terlihat menonjol dan dilindungi oleh kelopak mata
yang tidak dapat bergerak. Selain itu ada pula selaput berupa selaput
bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas yang berfungsi untuk
melindungi mata agar tetap lembap di daratan dan melindungi mata dari
gesekan air disebut selaput tidur. Lubang hidung luar pada kodok,
terletak pada moncong kodok. Terdiri dari dua lubang yakni kiri dan
kanan. Di bagian sisi terdapat selaput gendang telinga yang disebut
selaput pendengaran atau embaran timpani. Kodok memiliki sepasang
tungkai depan dan sepasang tungkai belakang. Tungkai depan terdiri atas
lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus),
dan jari-jari (digiti). Pada tungkai belakang terdiri atas paha (femur),
betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti).
2. Rongga Mulut
Pada bagian cavum oris ini, terdapat lidah yang panjang dan lengket.
Hal ini dikarenakan kodok menangkap mangsanya dengan lidahnya itu.
Selain itu, terdapat juga gigi. Pada kodok tampak bahwa perlengkatan
ujung lidahnya terdapat di pangkal dan ujung mulut. Hal ini disebabkan
karena dengan perlekatan yang seperti itu, kodok lebih mudah
menjulurkan lidahnya saat menangkap mangsanya.
3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada kodok terdiri dari lambung yang berfungsi
sebagai gudang makanan. Berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna
kuning yang menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Selain itu
juga terdapat hati yang menghasilkan cairan empedu yang menetralisir
racun dan zat-zat toxic yang masuk ke saluran pencernaan katak. Usus
halus merupakan saluran pencernaan yang paling panjang. Usus besar
dilapisi dengan mukosa tanpa lapisan kecuali pada bagian rectum. Usus
besar berfungsi pada proses reabsorbsi air dan membentuk lendir. Di akhir
saluran pencernaan terdapat kloaka. Kloaka merupakan muara bersama
antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
4. Sistem peredaran darah
efferentia
yang
menyusuri
bagian
lateral
ginjal,
ductus
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan pada morfologi kodok terdapat
Secara umum anatomi katak terdiri atas sistem pencernaan, sistem peredaran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Soal
1. Mengapa katak digolongkan kedalam kelas amphibi?
Jawab: Katak digolongkan kedalam kelas amphibi karena katak dapat hidup
di dua tempat, yaitu katak muda hidup di dalam air dan katak dewasa
hidup di darat.
2. Mengapa warna katak mudah berubah-ubah? Faktor apakah yang biasa
mempengaruhi perubahan itu?
Jawab: Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan warna kulit katak
ini adalah :
a) Intern, katak mempunyai kromatophor (sel pigmen) yang terdiri
atas :
1) Xantopras mengandung pigmen kuning.
2) Melanfora mengandung pigmen melanin menyebabkan
warna coklat dan hitam.
3) Guanfora mengandung kristal guanin yang menyebabkan
warna biru.
b) Ekstern, yaitu suhu dan cahaya
3. Dimanakah melekat pangkal lidah katak?
Jawab: Pangkal lidah katak melekat pada ujung crinial dari rahang bawah,
manfaat nya adalah agar lidah katak cepat dijulurkan keluar untuk
menangkap mangsanya.
4. Hati dan pangkreas, bukan sistem pernapasan, tetapi termasuk dalam sistem
pencernaan. Mengapa demikian?
Jawab: Hati dan pankreas bukan merupakan saluran pencernaan, tetapi
termasuk dalam sistem pencernaan karena pada hati dan pankreas
terdapat enzim yang dapat melumatkan makanan sehingga dapat
dicerna oleh usus halus.
5. Apa sebabnya katak tidak dapat melakukan pernapasan perut? Bagaimanakah
cara katak menarik dan mengeluarkan napas?
Jawab: Katak tidak dapat melakukan pernafasan perut karena katak tidak
memiliki
tulang
rusuk
dan
sekat
rongga
dan
mekanisme
koana.
Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung
katak bercampur ketika meninggalkan jantung?
Jawab: Darah bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika
meninggalkan jantung karena hanya memiliki satu ventrikel (bilik)
sehingga darah dari tubuh yang akan keluar melalui aorta bercampur.