Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikhtiologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Ichtyes” yang artinya ikan dan
“Logos” artinya ilmu. Ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
ikan dengan segala aspek kehidupannya. Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari
morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat
dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan
dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan,
yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-
jenis ikan entah itu pada perairan laut, payau maupun tawar.

Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya
sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah
angin.

Tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu: kepala, batang tubuh, dan ekor.
Tubuh ikan tuna adalah simetri dua, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan
yang sama, apabila tubuh ikan dibelah dua dari kepala ke ekor dengan arah punggung
perut. Pada ujung depan dari kepala terdapat mulut, diatas mulut terdapat cekung
hidung, pada sebelah menyebelah kepala terdapat mata, antara bagian kepala dan
batang tubuh terdapat tutup insang.

Secara garis besar sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mulai dari muka ke belakang, saluran
pencernaan tersebut terdiri dari mulut, kerongkongan, oesophagus, lambung, usus,
dan dubur. Sedangkan kelenjar pencernaanya terdiri dari hati dan kantong empedu.
Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan. Akan tetapi pada jenis ikan Channa dan Scomber organ saluran
pencernaan antara lambung dan intestinumnya terdapat caeca. Selain itu mulut pada
ikan juga dilengkapi dengan gigi yang berperan untuk membantu mendapatkan
makanan.

1.2. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pernafasan ikan,
sistem pencernaan dan sirkulasi darah yang terdapat pada Ikan Sepat Siam
(Trichogaster pectoralis)

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui informasi


tentang sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sirkulasi darah yang terjadi pada
ikan yang dipratikumkan. Dan menambah pengalaman dalam hal pembedahan ikan
dan anatomi ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan yang paling
besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan air di seluruh permukaan bumi,
sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah lakunya. Jumlah
spesies ikan yang telah berhasil dicatat adalah 21.000 spesies dan diperkirakan akan
berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies yang hidup di muka bumi
adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata yang ada di permukaan
sekitar 43.173 spesies (Saanin, 1984).
2.1 Sistem Pernafasan
Ikan membutuhkan oksigen dalam proses metabolismenya dan ikan
membuang gas CO2 yang merupakan sisa hasil metabolisme dalam sel. Salah satu
kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan harus adanya suplay
oksigen yang cukup dalam jaringan. Oksigen diperlukan untuk melepas energi
melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan dipergunakan untuk
kegiatan tubuh di dalam menjalani masa kehidupannya. (Rahardjo et al., 2011).
Ikan bernafas menggunakan insang. Selain insang ada pula ikan yang bernafas
secara langsung menggunakan udara sebagai sumber oksigen. Ikan-ikan yang
demikian dikenal sebagai ikan penghisap udara (air breathing fish) (Rajabnadia,
2009).
2.2 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui
mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap
dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pencernaan fisik atau
mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi dalam proses
pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini dilanjutkan di
segmen lambung dan usus yaitu dengan adanya gerakan-gerakan/ kontraksi otot.
Pencernaan secara mekanik pada segmen ini terjadi secara efektif oleh karena adanya
aktivitas cairan digestif (Fujaya, 2004).
Sementara itu untuk kelenjar pencernaan ikan ini ada tiga organ yaitu : Hati
(hepar dengan fungsi penghasil kelenjar empedu yang ditimbun dalam kantong
empedu), Kantong empedu (vasica fellia dengan fungsi menyimpan bilus dan
mencurahkan dalam usus bila diperlukan, dan berguna untuk pencernaan), dan
pancreas (secara pandangan langsung sulit untuk dilihat). (Yusnaini, 2010)
Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut
mulai dari mulut, kerongkongan, oesophagus, lambung, usus, dan dubur. Sedangkan
kelenjar pencernaanya terdiri dari hati dan kantong empedu. Disamping itu, saluran
pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
(Mudjiman, 2010).
Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat kita bedakan menjadi lima macam
golongan yaitu pemakan tumbuhan (herbivora atau vegetaris, pemakan hewan
(karnivora), pemakan tumbuhan dan hewan (omnivora), pemakan plankton dan
detritus (hancuran bahan organik) dan pemakan dasar (Kottelat, et al., 1993).
2.3 Sirkulasi Darah
Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan
terlarut dan tempat erythrocyt, leucocyte dan beberapa bahan lain tersuspensi. Sistem
peredaran terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompa darah), arteri
(pembuluh darah darah dari jantung), kapiler (yag menghubungkan arteri dan vena)
dan vena (pembuluh darah yang menuju ke jantung). Seperti halnya pada binatang
vertebrata lainnya, sel darah merah pada ikan berperan sebagai pembawa gas yang
efisien. Sel darah merah ini mengandung hemoglobin yang merupakan pigmen
respirasi. Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandungikatan besi-porfirin
dengan berat molekul kira-kira 67000. Pada ikan Teleostei, jantung umumnya
terdapat di belakang insang, di bagian depan rongga badan dan di atas ithmus. Organ
jantung ini dilapisi oleh selaput tipis yaitu lapisan pericardium. (Rahardjo, 2011).
Sistem peredaran darah atau disebut juga sebagai sistem sirkulasi mempunyai
peranan pentinbg terutama dalam mengangkut oksigen hasil respirasi, pengangkutan
nutrien hasil dari proses pencernaan, dan pengangkutan sisa metabolisme (CO2 dan
NH3) yang untuk selanjutnya dibuang melalui insang, ginjal dan kulit. (Rahardjo et
al., 2011).
III. METODOLOGI PRATIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan hari Kamis, tanggal 13 Maret 2023 pada pukul
08.00-10.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas
Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat

Tabel 1. Bahan
No Bahan Nama Ilmiah
1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Tabel 2. Alat
No Alat Fungsi
1. Alat tulis Menulis identifikasi ikan
2. Penggaris Mengukur tubuh ikan
3. Nampan Meletakkan ikan identifikasi
4. Serbet Lap tangan
5. Buku penuntun praktikum Penuntun saat praktikum
6. Buku gambar Menggambar ikan
7. Buku Taksonomi Petunjuk ilmu taksonomi
8. Gunting bedah Menggunting bagian ikan
9. Pisau Cuter Memotong ikan

3.3. Metode Praktikum


Praktikum ini menggunakan metode objektif yaitu objek yang diteliti dan
diamati secara langsung dengan seksama pada ikan yang dipraktikumkan.
3.4. Prosedur Praktikum
Pertama-tama ikan yang dijadikan objek praktikum dibersihkan dan
diletakkan di atas nampan, digambar bagian morfologinya. dilakukan pengukuran
terhadap tubuh ikan guna mengetahui panjang baku ,panjang total, tinggi badan dan
panjang kepala serta pengukuran terhadap bidang-bidang dari tubuh ikan yang
lainnya. Tubuh ikan dibedah dan keluarkan organ dalam ikan ingsang, jantung, hati
dan gelembung renang. Kemudian gambar bagian tersebut dengan keterangannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2.1 Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)

Gambar 1. Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)

4.2 Pembahasan

Nama Lokal Ikan : Sepat Siam


Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster pectoralis
Habitat : Air tawar
4.2.1 Sistem Pernafasan

Bentuk insang pada Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) termasuk normal.
Yaitu memiliki gill arch, gill rakers dan gill filament. Tetapi ikan ini tidak memiliki
alat pernafasan tambahan karena ikan ini hidup pada habitat yang biasa.. Ikan ini
tidak mempunyai pernafasan tambahan. Ikan pada waktu bernafas mengambil
oksigen terlarut dalam air dan mengeluarkan CO2

4.2.2 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada ikan ini dimulai dari mulut, kemudian masuk ke
pangkal tenggorokan (pharynx), masuk ke kerongkongan (esophagus), kemudian
dicerna di dalam lambung (ventriculus), masuk ke usus (intestinum) untuk
penyerapan dan keluar melalui anus. Ikan Sepat Siam (Trichogaster
pectoralis) memiliki usus yang panjang karena ikan ini termasuk herbivora.

4.2.3 Sirkulasi Darah

Sistem peredaran darah pada ikan disebut system peredaran darah


tunggal.Yaitu melalui jantung,pembuluh pembuluh darah dan organ pembuluh darah
yang berfungi membawa darah dari jantung, artei membawa darah dari jantung dan
kapiler berfungsi menghubungan arteri dan vena.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil dan pembahasan praktikum kali ini dapat
disimpulkan bahwa Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)Pada sistem
pernafasan, Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) memiliki insang yang lengkap
dimana terdiri dari gill arch, gill rakers dan gill fillaments. Ikan Sepat Siam
(Trichogaster pectoralis) merupakan ikan yang memiliki tutup insang. Ikan ini pada
waktu bernafas mengambil osigen terlarut dalam air dan mengeluarkan CO2. Pada
sistem pencernaan yaitu pada saluran pencernaan (Tractus digestivus) memiliki organ
penyusun diantaranya mulut, pharinx, kerongkongan,lambung, usus. Fungsi dari
saluran pencernaan itu sendiri adalah untuk mencerna makanan yang masuk, sebagai
transportasi yang mengangkut bahan kimia, pencernaan kimiawi dan menyerap sari-
sari makanan. Begitu juga pada sistem sirkulasi darah terdiri dari jantung (cor) yang
merupakan pusat pemompa darah, vena (pembuluh darah) yang berfungi membawa
darah dari jantung, artei membawa darah dari jantung dan kapiler berfungsi
menghubungan arteri dan vena.

5.2. Saran
Agar suasana praktikum terlaksana dengain baik dan lancar, maka praktikan
diharapkan mempersiapkan alat dan bahan sebaik mungkin. Disamping itu dituntut
kehati-hatian dan ketelitian yang amat cermat didalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Rajabnadia, "Evaluasi Variasi Fenotipe Dan Genotipe Populasi Ikan sepat siam
Dari Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Dan Jambi Dengan Truss DanRandom
Amplified Polymorphic Dna (Rapd)." Jurnal Riset Akuakultur 12, no. 3
(2009): 203-211
Fujaya, (2004). Buku_Pedoman Pratikum ikhtiologi I.
Yusnaini, (2010) Ikhtiologi, Ikan dan Segala system pernafasan dan pencernaan.
Deepublish.
Kottelat, et al., (1993)."Trussmorphometric and Meristic Characters of Kelabau Fish
(Osteochilus melanopleurus Bleeker, 1852) From Three Populations in
Kampar, Siak, and Rokan Rivers, Riau Province."Jurnal Iktiologi
Indonesia 19.2: 283-295
Mudjiman, (2010) Potensi tepung cacing tanah Lumbricus sp. sebagai pengganti
tepung ikan dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan, komposisi tubuh,
kadar glikogen hati dan otot ikan bandeng Chanos chanos Forsskal. Jurnal
Iktiologi Indonesia, 13(1), 67-76.

Rahardjo et al.,( 2011). Populasi Ikan sepat siam Dari Jawa Barat, Dan Jambi
Dengan Truss DanRandom Amplified Polymorphic Dna (Rapd)." Jurnal Riset
Akuakultur
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat

Alat Tulis Serbet

Buku taksonomi Saanin


Nampan

Buku panduan praktikum Gunting bedah

Pisau cutter
Lampiran 2. Bahan

Ikan sepat siam

Anda mungkin juga menyukai