Anda di halaman 1dari 18

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan atau archipelagic state terbesar di
dunia yang berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia,
serta menghubungkan dua samudra besar, yaitu Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Luas perairan, laut teritorial dan perairan pedalaman, lebih kurang 2,7
juta kilometer persegi, atau sekitar 70% dari luas wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau NKRI.
Total luas wilayah laut yurisdiksi nasional Indonesia menjadi 5,8 juta
kilometer persegi. Luas total perairan Indonesia sebesar 6,4 juta km² di
antaranya seluas 3,1 juta km² berupa perairan pedalaman dan perairan
kepulauan, 3 juta km² berupa Zona Ekonomi Eksklusif dan 290 ribu km² adalah
laut teritorial. 4 Wilayah laut seluas itu tentu saja menjadi sumber daya alam
yang sangat besar, baik sumber daya perikanan maupun sumber daya dari dasar
lautan. Selain ait laut terdapat juga air tawar yang menjadi tempat habibat ikan.
Keanekaragaman spesiesikan air tawar Indonesia nomor tiga terkaya di dunia.
(Froese & Pauly, 2013).
Para ahli memperkirakan masih ada sekitar ratusan spesies ikan di
wilayah Indonesia yang belum ditemukan dan dideskripsikan. Sampai kini
belum muncul satu buku pun yang memaparkan secara komprehensif seluruh
kekayaan species ikan di Indonesia, khsususnya ikan perairan tawar. Meskipun
secara nasional belum ada, namun ada beberapa buku tentang pemerian ikan
pada satu kawasan tertentu di Indonesia.
Salah satu ikan air tawar yaitu ikan lele lokal. mendefinisikan ikan lele
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari Filipina yaitu lele
dumbo (clarias gariepinus) dan lele lokal (clarias batrachus) dan sudah
dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau
Jawa. (Angga k, 2018)
Minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan lele sebagai sumber protein
hewani cukup banyak, hal ini karena ikan lele memiliki harga yang terjangkau,
pengolahannya mudah, dan memiliki rasa yang enak (Wardhani et al., 2017).
2

1.2 Tujuan
1. Mengenal serta mengidentifikasi ikan yang diamati, ikan tambakan
(Helostoma temminckii)
2. Mengetahui kegunaan seksualitas ikan dan organnya
3. Mengetahui bentuk dari tingkat kematangan gonad dari pertama sampai
terakhir
4. Menggambarkan ikan tambakan (Helostoma temminckii)
5. Menggambarkan ovary dan testes dari ikan tambakan
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum Pengenalan Jenis dan Identifikasi, Seksualitas Ikan,
Tingkat Kematangan Gonad adalah supaya praktikan mengetahui serta
memahami mengenai identifikasi ikan serta seksualitas ikan tersebut beserta
tingkat kematangan gonad masing-masing dari ikan jantan mauppun betina
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Insang tersimpan dalam rongga
insang yang terlindung oleh (operkulum). Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar.(Rahmadina, 2020)
Fase sistem pernepasan :
1. Inspirasi, yaitu pemasukan oksigen kedalam alat-alat sistem pernapasan
dimana tekanan cavum oris lebih kecil dari tekanan luar.
2. Ekspirasi, yaitu pelepasan udara dari alat pernapasan ke alam sekitarnya
dimana tekanan cavum lebih besar dari tekanan luar
(Ridwan, et al., 2023)
2.2 Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pencernaan sendiri merupakan proses pemecahan senyawa kompleks
menjadi senyawa yang lebih kecil. Proses pemecahan senyawa tersebut
menghasilkan energi yang penting bagi kebutuhan sel, jaringan, organ dan
makhluk hidup. Pencernaan merupakan proses kimia. Proses kimia
membutuhkan adanya enzim untuk perubahan kimia bahan dasarnya.
Alat pencernaan pada ikan sering berbeda antar satu spesies dengan spesies
lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam pola adaptasi
terhadap makanannya. Alat pencernaan yang sering mengalami adaptasi adalah
bibir, gigi, mulut, dan saluran pencernaan. Bentuk anatomi lambung sangat
bervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikan
herbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidak
mempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambung
palsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan.
4

Umumnya ikan carnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti


tabung, sedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung. Pada
beberapa ikan tertentu lambung mengalami modifikasi. Sedangkan usus
merupakan tempat proses penyerapan zat makanan yang telah tercerna, dan
selanjutnya sisa makanan dibuang melalui anus. Ikan-ikan herbivora yang tidak
mempunyai lambung, pencernaan yang intensif terjadi di dalam usus.
Umumnya ikan-ikan herbivora memiliki usus yang panjangnya beberapa kali
panjang tubuhnya, sedangkan ikan-ikan carnivora memiliki usus yang pendek
atau sangat pendek bila dibandingkan dengan panjang tubuhnya. (Wulandari,
2014)
2.3 Seksualitas ikan
Sistem sirkulasi darah pada ikan terdiri dari jantung dan sistem pembuluh
darah. Jantung ikan terdiri dari dua ruang, yaitu atrium dan ventrikel. Darah yang
teroksigenasi masuk ke atrium melalui pembuluh darah vena, kemudian di pompa
ke ventrikel dan dipompa lagi ke seluruh tubuh melalui arteri.
Ikan memiliki sistem sirkulasi darah tertutup, artinya darah tidak mengalir
langsung ke jaringan dan organ tubuh, darah mengalir melalui pembuluh darah
yang bercabang kecil, disebut kapiler, di mana terjadi pertukaran oksigen dan
nutrisi dengan jaringan tubuh.
Setelah melalui kapiler, darah yang tidak teroksigenasi kembali ke jantung
melalui pembuluh darah vena. Beberapa jenis ikan, seperti hiu dan pari, memiliki
tambahan sistem sirkulasi darah yang disebut sistem mirip-limfa, yang membantu
mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh mereka. (Evans, D. H, 2019)
2.4 Tingkat kematangan Gonad
Ikan lele merupakan salah satu sektor perikanan yang unggul dipasaran
dan memiliki potensi dalam ketahanan pangan sebagai sumber protein hewani.
Prospek ikan lele begitu menjanjikan dari segi permintaan dan juga harga
jualnya. Keunggulan ikan lele diantaranya yaitu pertumbuhannya tergolong
cepat, toleran terhadap penyakit dan kualitas air yang kurang baik serta dapat
dipelihara hampir pada semua wadah budi daya. (Muntafiah, 2020)
5

Tingginya minat masyarakat terhadap komoditas ikan lele mendorong


pelaku usaha budidaya untuk mengupayakan produksi dengan maksimal. Upaya
yang dapat dilakukan oleh pembudidaya untuk meningkatkan produksi ikan lele
yaitu dengan mengoptimalkan kualitas dan efisiensi pakan yang dapat
mendukung hasil produksi ikan lele.
6

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Perikanan kali ini dilaksanakan pada hari senin, 11
September 2023. Yang mana dilaksanakan pada sesi 3 pukul 15.00 - 17.00 WIB
yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan dan Alat yang digunakan selama praktikum sebagai berikut:
Tabel 1. Bahan Praktikum
No. Bahan Fungsi
1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) Objek Penelitian

Tabel 2. Alat Praktikum


No. Alat Fungsi
1. Buku penuntun praktikum Bahan materi praktikum
2. Buku gambar praktikum Untuk menggambar ikan yang diamati
kelompok
3. Serbet Menyeka meja dan tangan
4. Tisu gulung Mengelap ikan dan meja
5. Timbangan Menimbang berat ikan juga berat gonad
6. Pensil Untuk menggambar
7. Penghapus Untuk menghapus kesalahan pada gambar
8. Penggaris Untuk mengukur panjang ikan
9. Nampan Sebagai media menaruh ikan ikan
10. Pisau Cutter Untuk memotong ikan
11. Gunting Bedah Untuk memotong ikan

12. Pinset Untuk Mengambil organ seperti testes,


ovary dan system pencernaan

3.3 Prosedur Praktikum


7

Metode yang digunakan pada praktikum Pengenalan Jenis dan Identifikasi,


Seksualitas Ikan, Tingkat Kematangan Gonad ini adalah pengamatan secara
langsung yang mana mahasiswa mengamati secara langsung bagaimana bentuk
alat seksual ikan serta menentukan tingkat kematangan gonadnya secara
langsung.
Untuk prosedur yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu yang pertama
praktikan menyiapkan semua alat yang sudah ditentukan seperi gunting bedah,
cutter, penggaris, laporan buku gambar kelompok, pensil, penghapus serta buku
panduan praktikum. Untuk bahan praktikum sendiri itu sudah disediakan oleh
laboratorium yaitu ikan yang akan diamati sebanyak 25 ikan setiap
kelompoknya (ikan tambakan). Kemudian letakkan ikan berjejer diatas nampan
dan arahkan kepala ikan ke sebelah kiri. Kemudian foto ikan dengan jelas, rapih,
dan tidak berbayang, lalu timbang masing-masing berat ke-25 ikan.
Kemudian gunting daging ikan yang di mulai dari anus sebagai patokan ke
atas sampai ke bagian linea literalis lalu lanjutkan secara vertical ke belakang
operculum dan potong lagi ke bawah guna mencari organ kelamin ikan, baik
tesets maupun ovary serta system pencernaan. Jika sudah ketemu, diambil
menggunakan pinset dan ditaruh berjejer pada nampan bersih. Kemudian lanjut
untuk mengidentifikasi tingkat kematangan gonad dari 25 gonad yang telah
didapat tersebut, juga menimbangny. Kemudian praktikan juga dituntut untuk
mencari otolit pada bagian kepala ikan yang diamati. Setelah didapat semua,
ovary yang sudah berada pada tahap TKG disimpan pada tabung lalu diberi
larutan formalin, begitu juga dengan saluran pencernaannya. Untuk otolit,
setelah didapat lalu disimpan pada plastic klip. Jangan lupa untuk
menggambarkan ikan dan gonad pada buku gambar kelompok serta menghitung
IKG dari masing-masing gonad.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


8

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Ikan Tambakan
Pada praktikum ini, ikan yang diamati adalah Ikan Tambakan (Helostoma
temmincki). Klasifikasi Ikan Tambakan sebagai berikut :
 Nama Lokal Ikan: Ikan Tambakan
 Kingdom : Animalia
 Filum : Chordata
 Sub-Filum : Vertebrata
 Kelas : Osteichtyes
 Ordo : Anabantiformes
 Famili : Helostomatide
 Genus : Helostoma
 Spesies : Helostoma temminckii
 Habitat : Perairan Tawar

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


4.1.2 Seksualitas Ikan Tambakan ( Helostoma temminckii )
Sistem Integumen merupakan bagian terluar dari ikan sebagai sistem
pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivate – derivatnya. Sisik juga
9

termasuk ke dalam sistem pembalut tubuh ikan dimana sisik terdiri dari lima
bentuk yaitu cycloid, ctenoid, ganoid, placoid, dan cosmoid.

Gambar 2. Testes Ikan Tambakan ( Helostoma temminckii )


Untuk melihat bagian otot tubuh ikan adalah dengan memotong tubuh ikan
secara tegak lurus dari sisi punggung sampai ke sisi perut. Sehingga akan terlihat
penampakan melintang susunan otot pada perut ikan tersebut.

Gambar 3. Ovari Ikan Tambakan ( Helostoma temmincki )


4.1.3 Tingkat Kematangan Gonad Ikan Tambakan ( Helostoma temminckii )

Tabel. 3 Perhitungan Morfometrik dan IKG (data masih salah)


10

No. TL SL BdH Hdl BT JK TKG BG IKG


(cm) (cm) (cm) (cm) (gr) (gr)
11

1. 14 11 6,5 3,5 49 jantan 3 1,20 0,02%

2. 14,5 11,5 7 4 55 jantan 4 2,33 0,04%

3. 15,5 12,5 7 4 67 jantan 4 1,64 0,02%

4. 14 11 6,5 3,5 79 jantan 3 1,00 1%

5. 13,5 10,5 6 3 64 jantan 4 1,66 0,02%

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Data Meristik Ikan No.5


12

a. Sirip perut : 10 jari-j


b. Sirip punggung :
c. Sirip anal :
d. Sirip ekor :
e. Sirip dada :
f. Sisik keliling badan :
g. Sisik ekor tersempit :
h. Baris sisik linea literalis sisi punggung:
i. Baris sisik linea literalis sisi perut :

4.1 Pembahasan
Melalui hasil pengamatan di laboratoruium, ikan lele lokal (Clarias
batrachus) memiliki Panjang 22 cm. Ikan ini memiliki tutup insang (operculum)
dibagian kiri dan kanan kerangka kepala, memiliki insang dan alat pernapasan
tambahan berjenis arborecent, memiliki jantung, mulut, yang disertai sungut,
memiliki saluran pencernaan yaitu, lambung, usus dan anus. Namun ikan lele
tidak memiliki gelembung renang

Adapun insang beserta alat pernapasan tambahannya berwarna merah darah.


Alat pernapasan tambahan ini berjenis arborecent, hal ini di tandai oleh bentuk
alat tambahan ini seperti pohon. Insang ditutupi oleh operculum dan berada
disekitar kepala belakang ikan. Saluran pencernaannya (lambung, usus, anus)
berwarna putih kepucatan serta mulut dan sungutnya mengikuti warna kulit ikan
lele. Lalu jantung nya kecil berwarna merah tua/gelap. Organ dalam seperti
lambung, usus, ginjal, dsb berada di daerah yang bedekatan yaitu didalam tubuh
ikan.

Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan dan
menjadi bahan pangan masyarakat Indonesia. Sebelumnya masyarakat hanya
mengandalkan tangkapan dari alam untuk mendapatkan ikan lele, saat ini ikan
lele sudah dibudidayakan secara besar-besaran. Peningkatan budidaya ikan lele
juga disebabkan sulitnya masyarakat mendapatkan ikan laut karena sering terjadi
13

gelombang pasang dan cuaca yang tidak mendukung untuk nelayan mencari ikan
yang menyebabkan harga ikan laut menjadi mahal.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah dari 25 ekor ikan
tambakan yang kami amati terdapat 22 ikan jantan dan 3 ikan betina yang
mana dari 3 ekor ikan betina tersebut gonadnya sudah mencapai TKG 4.
Sedangkan dari 21 ikan jantan, terdapat 1 gonad yang mencapai TKG 1, 1
gonad mencapai TKG 2, 1 gonad mencapai TKG 3 dan 1 gonad mencapai
TKG 4
Ikan lele lokal termasuk ikan omnivore yaitu pemakan segalanya namun
cenderung karnivora dan memiliki sistem sirkulasi darah yang tunggal.

5.1 Saran
Saran saya, mahasiswa jangan lupa untuk melihat atau memahami materi
yang ada di buku dan juga akan akan lebih baik jika asisten laboratorium
menjelaskan secara spesifik dan tenang kepada mahasiswa. Dan juga
memperbolehkan atau menyarankan kepada mahasiswa untuk memakai
masker dan sarung tangan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Angga, K. (2018). Sukses Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal Praktis dan
Menguntungkan. Pamulang : Penerbit Ilmu.

Evans, D. H. (2019). The Physiology of Fishes, Fourth Edition. CRC Press.

Froese R & Pauly D. Editors. 2013. Fish Base. Worl Wide Web electronic
publication. www.fishbase.org. version (04/2013)

Muntafiah, I. (2020). Analisis Pakan pada Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp.) di
Mranggen. Jurnal Riset dan Teknologi.

RAHMADINA, M. (2020). MODUL AJAR TAKSONOMI VERTEBRATA. 8-9.


15

Ridwan, et all., Penuntun Praktikum Ikhtiologi. Pusat Pengembangan Pendidikan


Universitas Riau. Pekanbaru, Riau, Indonesia (2023).

Wardhani, A. K., Sudarno, & Kusdarwati, R. (2017). Gambaran Histopatologi


Kulit dan Insang Benih Ikan Lele (Clarias sp.) yang Terinfeksi Saprolegnia
Sp. dan yang Telah Diobati dengan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)
Histopatologic. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(1).

Wulandari, S. A. (2014). Sistem Pencernaan. LAPORAN FISIOLOGI HEWAN.


16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sistem Pernapasan, Sistem Penernaan dan Sistem Sirkulasi Darah


Ikan Lele Lokal (clarias batrachus)

Insang Arborecent
17

Lambung, Usus dan anus Mulut

Jantung
Lampiran 2. Bahan

Lele Lokal (clarias batrachus)

Lampiran 3. Alat

Pensil Pena Serbet


18

Pisau cutter Penggaris Penghapus

Buku Penuntun Praktikum


Tisu gulung Buku Gambar

Smartphone

Anda mungkin juga menyukai