Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKSI,


SEKSUALITAS DAN TINGKAT KEMANTANGAN GONAD
PADA IKAN TAMBAKAN(Helostoma temminckii)

OLEH:
PUTRI CECYLIA NAIBAHO
2104111596
MANAJAMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RABU/2/10.30-12.30
KELOMPOK 8
CLAURISA PRISKILA HUTAGALUNG

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan yang berjudul
“PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKASI,SEKSUALITAS
IKAN,DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD PADA IKAN TAMBAKAN
(Helostoma temminckii) yang dilakukan di LABORAORIUM BIOLOGI
PERAIRAN pada tanggal 14 September 2022 ini dapat penulis selesaikan dengan
baik. Penyusunan laporan praktikum ini merupakan proses dimana penyusun telah
melakukan praktikum pengenalan jenis Ikan dan identifikasi,seksualitas ikan,dan
tingkat kematangan gonad,yang melibatkan berbagai pihak seperti teman
kelompok 8 dan asisten pengajar yang telah memberikan kesempatan beserta
pengarahan kepada penulis dalam praktikum dan penulisan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
pembimbing yaitu kakak Claurisa Priskila Hutagalung yang telah banyak
membantu, memberi saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum
dilaksanakan dan penulisan laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran
demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan kepada pembaca.

Pekanbaru, 16 september 2022

Putri Cecylia Naibaho


I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di


dunia dengan jumlah pulau sebanyak 18.000. panjang garis tepi laut
mencapai 81.000 km. (The world Factbook, 2016 dalam Badan Pusat
Statistik,2016;Kusumastono.T.2018).Ikan merupakan hewan bertulang
belakang(Vertebrata)yang habitatnya didalam air, ikan memiliki insang yang
berfungsi untuk mengambil oksigen yang terlarut didalam air.Ikan juga
memiliki sirip yang berfungsi untuk berenang(Andrim,2010).
Perikanan menjadi salah satu sektor penyedia sumberdaya hayati yang
mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap kemajuan ilmu sains.
Salah satu aspek yang umumnya menjadi pusat kajian adalah aspek biologi
perikanan. Biologi perikanan merupakan kajian biologi ikan dalam konsep
sumberdaya ikan yang dapat dipanen (Effendie, 2002). Biologi perikanan
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan yaitu sejak
ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan, tumbuh, bermain,
bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau karena
faktor lain.
Ikan tambakan termasuk ke dalam filum Chordata,kelas
Actinopterygii,ordo Perciformes,Sub-ordo Anabantoidei,family
Helostomatidae,genus Helostoma, dan spesies(Helostoma temminckii)
(Saanin,1984).Ikan Tambakan termasuk golongan ikan yang memiliki
penyebaran di wilayah Indo-Cina sampai Asia Tenggara.Arifin et al.(2017)
mengemukakan bahwa ikan tambakan(Helostoma temminckii) adalah salah
satu dari beberapa jenis ikan air tawar yang ekonomis di Indonesia.
Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan
individu baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan setiap organisme untuk menghasilkan generasi selanjutnya.
Pembenihan ikan merupakan kegiatan penting dalam budidaya perikanan,
kesuksesan dalam kegiatan pembenihan akan berpengaruh terhadap
kesuksesan dalam budidaya secara keseluruhan. Pembenihan ikan
merupakan suatu proses menghasilkan benih ikan dengan cara melakukan
manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih
dalam lingkungan terkontrol (SNI, 2014).
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan praktikum
laboratorium untuk mengetahui sifat biologis ikan pada pengenalan jenis
ikan dan identifikasi, seksualitas ikan, serta tingkat kematangan gonad.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui
pengenalan jenis ikan dan identifikasi melalui pengukuran secara
morfometrik dan meristik, mengetahui seksualitas pada ikan tambakan,
serta tingkat kematangan gonad pada ikan tambakan
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum kali ini adalah membantu praktikan dalam
mengidentifikasi setiap jenis ikan, mengenal jenis kelamin (gonad) yang
artinya testes berkelamin jantan sedangkan ovari berkelamin betina pada
setiap jenis ikan, serta praktikan dapat mempelajari tahapan-tahapan
perubahan perkembangan gonad dari suatu spesies ikan,sehinnga praktikan
dapat membandingkan anatara individu yang belum dewasa dengan yang
sudah dewasa,antara individu yang sudah matang dan yang belum
matang,serta mengetahui antara individu yang belum bereproduksi dengan
yang sudah pernah bereproduksi.
II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Tambakan


Ikan Tambakan (Helestoma temminckii) merupakan ikan air tawar
yang bersifat bentopelagik (hidup di antara permukaan dan dalam
perairan). Wilayah asli tempat tinggal umumnya adalah wilayah perairan
tropis yang berarus tenang, dan banyak terdapat tanaman air. Umumnya di
Indonesia ikan ini memiliki nilai ekonomis penting dengan harga jual
sekitar Rp. 12.000/kg (Prianto 2006). Akibat meningkatnya eksploitasi
oleh nelayan keberadaan ikan tambakan sekitar 10 tahun terakhir ini di
perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing mengalami penurunan yang
segnifikan. Sehingga untuk mengembalikan pada kondisi semula perlu
kajian dasar terhadap biologi reproduksi dan kebiasaan makanan ikan
tambakan tersebut.
2.2 Pengenalan Jenis Ikan Dan Identifikasi
Salah satu bagian penting dari taksonomi adalah teknik identifikasi.
Dalam pelasanaannya, mengidentifikasi suatu jenis ikan bukanlah hal yang
mudah karena memerlukan suatu metode, perlatan tertentu (kaliper, kaca
pembesar, misroskop, dan lainnya), buku atau pustaka mengenai
taksonomi, pengenalan jenis ikan, dan pustaka terkaitnya (Haryono, 2009).
Pengukuran menggunakan kaliper digital meliputi data meristik dan
morfometrik.
Meristik merupakan perhitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan,
sedangkan morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur
tubuh. Data meristic meliputi data perhitungan jumlah sirip-sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Jari-jari yang
dihitung meliputi jumlah jari-jari keras, jari-jari lemah, dan jari-jari lemah
mengeras. Data morfometrik yang diambil meliputi Panjang total (TL),
Panjang baku/standar (SL), Panjang fork (FL), Panjang kepala (HdL),
lebar badan (BdH). Pengukuran morfometrik dan meristic pada setiap
individu ikan dari spesies ikan tertentu dilakukan sesuai dengan petunjuk
Lagler et al, (1977), Saanin (1984) dan pulungan et al., (1985).
Data meristik dan morphometrik ikan yang penting untuk
identifikasi,rumus sirip yaitu sirip punggung(D),sirip dada(P),sirip
perut(V),sirip anus(A),dan sirip ekor(C);perbandingan panjang tubuh
dengan panjang bagian tubuh lainnya;bentuk garis rusuk dan jumlah sisik
yang menyusun garis masuk(linea lateralis);jumlah baris sisik pada bagian
tertentu dari tubuh,seperti;pada keliling bantang ekor terdapat 15 baris sisik
atau diantara garis rusuk dan permulaan sirip punggung terdapat 5
sisik(Ridwan et al.2022)
2.3 Seksualitas Ikan
Studi mengenai jenis kelamin dari suatu spesies ikan merupakan suatu
kegiatan yang cukup menarik.Terutama bagi orang-orang yang sangat
senang menekuni bidang budidaya perikanan maupun melakukan penelitian
di bidang Biologi Perikanan.
Menurut Arizom (2006), pada prinsipnya seksualitas hewan terdiri dari
dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, begitu pula sekaligus pada ikan.
Seksualitas ikan perlu diketahui karena dapat digunakan untuk
membedakan antara ikan jantan dengan ikan betina. Ikan jantan adalah
ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina
adalah ikan mempunyai organ penghasil telur suatu populasi terdiri dari
ikan. Penentuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berhati-hati karena
secara keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas ikan mulai dari
heraprodit, sinkroni, protansi, hingga genekorisme yang berdiferensiasi
maupun yang tidak berdiferensiasi. Menurut Wahyuningsih dan Temala
(2006), sifat seksualitas pada ikan dibagi menjadi 2 yaitu sifat seksualitas
primer dan sifat seksualitas sekunder.
Untuk pengamatan penamapakn ciri seksual primer pada setiap
individu ikan dilakukan melalui beberapa cara yaitu: Membedah
tubuh,.mengeluarkan gamet,mengambil gamet dari dalam gonad melalui
cara pengisapan dengan bantuan keteter canula(selang halus).Sedangkan
untuk menentukan penampakan ciri seksual sekunder dengan cara
memperhatikan penampakan ciri seksual sekunder yang terlihat pada
permukaan tubuh,seperti ukuran tubuh,bentuk tengkuk pada kepala,halus
kasarnya permukaan kepala,bentuk ujung sirip punggung,bentuk
obdimal,bentuk papila genital,jumlah lubang genital,bentuk lubang
genital,bentuk salah satu jari sirip anal,dan bentuk salah satu jari sirip perut
sebelah kiri serta memerhatikan warna pada bagian tertentu tubuh ikan.
2.4 Tingkat Kematangan Gonad
Gonad adalah organ reproduksi yang terdapat dalam individu ikan,pada
ikan gonad berada disamping kiri dan kanan gelembung renang,dibawah
vertebrae dan di atas saluran pencernaan.
Menurut Effendie (1979), yang dimaksud dengan tingkat kematangan
gonad adalah tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan
berpijah. Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang
menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan pada
umumnya mempunyai sepasang gonad dan jenis kelamin umumnya terpisah
(Sukiya, 2005:20).
Gonad yang berkembang didalam tubuh individu ikan akan
mempengeruhi berat tubuh.Individu-individu ikan yang sudah matang
gonad sempurna berat testes mempengaruhi pertambahan berat tubuh ikan
jantan sekitar 10-15 %,sedangkan pada ikan betina sekitar 15-25%, kecuali
pada ikan vivipar dan ovovivipar pertambahan beratnya dapat mencapai 35-
50%.
Nilai indeks kematangan gonad (IKG) atau sering juga disebut
Coeffisien Kematangan Gonad atau Gonado Somatic Index, yaitu suatu nilai
dalam persen sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat
tubuh ikan termasuk gonad dikali dengan 100%. Sebagai acuan standar,
umum digunkana ada 5 tahap TKG, yakni TKG I (bebentuk benang halus),
TKG II (benang mulai membesar tetapi bentuk seperti benang), TKG III
(belum sempurna tetapi sudah membulat), TKG IV (bentuk sudah
sempurna), TKG V (gonad sudah tua dan mengerut).
III.METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat


Waktu pelaksanaan praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, tanggal 14
September 2022 pukul 10.30 s/d 12.30 WIB yang membahas mengenai
“Pengenalan jenis ikan dan identifikasi, seksualitas ikan, dan tingkat
kematangan gonad”. Praktikum dilakukan di Laboratorium Biologi Perairan,
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah nampan sebagai tempat
meletakkan sampel, penggaris berukuran 30 cm untuk mengukur
morfometrik sampel pada ikan, pena, pensil untuk alat menggambar objek
yang dipraktikumkan pada laporan sementara, gunting bedah, serta tisu
gulung dan serbet, neraca untuk mengukur berat total ikan, neraca digital
untuk mengukur berat gonad dan saluran pencernaan, dan pinset. Sedangkan
bahan yang digunakan sebagai objek praktikum adalah jenis ikan air laut
dan tawar salah satunya adalah ikan tambakan (Helostoma temmincki).
3.3 Metode Praktikum
Pratikum ini menggunakan metode pengamatan secara langsung, dimana
data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati
secara langsung di Laboratorium, sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai pengenalan jenis ikan dan identifikasi,seksualitas ikan,dan tingkat
kematangan gonad. Selain itu praktikum ini berpedoman pada buku
penuntun praktikum biologi perikanan.
3.4 Prosedur Praktikum
-Prosedur Identifikasi Jenis Ikan dan Identifikasi:
1) Menggambarkan dan mengenali dengan baik setiap objek ikan
2) Mencatat nama lokal dan nama ilmiah ikan tersebut.
3) Mencari tau taxon setiap objek mulai dari tingkat filum hingga spesies
4) Mencatat ciri meristik dan morphometrik dari setiap objek tersebut
5) Tabulasi semua data yang didapat
6) Buat laporan lengkap
-Prosedur Seksualitas ikan:
1) Mengukur panjang total(TL),panjang baku/standar(SL),panjang
kepala(HdL),lebar badan(BdH),lalu menggambarkan individu ikan yang
diamati.
2) Mencatat penampakan ciri seksual sekunder(dimorphisme dan
dichromatisme) pada individu ikan jantan dan betina.
3) Bedah perut ikan dengan alat bedah,amati dan catat gonad yang dimiliki
individu ikan tersebut.
4) Ukur diameter beberapa butir telur yang didapatkan
5) Uraikan secara lengkap dan jelas perbedaan penampakan ciri seksual
primer dan sekunder dari individu ikan yang diamati.

-Prosedur Kematangan Gonad:


1) Mengukur dan mencatat data panjang total(TL),panjang
baku/standar(SL),panjang kepala(HdL),panjang badan(BdH),dan berat
tubuh spesies ikan yang diamati
2) Tentukan jenis kelamin setiap individu ikan,gambarkan
gonadnya,nyatakn tingkat kemantangan gonadnya,berpedoaman pada
kriteria yang dikemukakan oleh Cassei dalam Effendie(1979)
3) Timbang berat gonad dari setiap individu ikan yang didapat dan
tentukan nilai Coeffisien kematangangonad(Nikolsky,1963 dalam
Effendie,1979)
4) Ukur diameter beberapa telur dari setiap ovari yang telurnya dapat
diukur
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Jenis Ikan dan Identifikasi

Gambar 1. Ikan Tambakan(Helostoma temminckii)

Nama lokal : Ikan Tambakan

Nama ilmiah : Helostoma temminckii


Nama binomial : Helostoma temminckii
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Chordata
Kelas : Actimopterygii
Subkelas : Actimopterygii
Ordo : Anabantiformes
Subordo : Anabantoidei
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : H.temminkii
Habitat : Air Tawar
Tabel 1. Hasil Pengukuran Morfometrik Ikan Tambakan

No. TL(cm) SL(cm) HdL BdH BB BG IKG JK


1 14 11 3,8 5 56 3,45 0,061 Jantan
2 13 10,3 3,7 4,3 46 6,35 0,138 Jantan
3 14,5 11,2 3,5 4,5 45 6,75 0,15 Jantan
4 13,5 10,5 3,5 4,9 46 2,35 0,051 Jantan
5 13,3 10,2 3,7 4,5 43 7,40 0,172 Jantan
6 12,6 10,4 3,5 4,5 43 1,45 0,033 Jantan
7 14 10,5 3,5 4,5 46 4,90 0,106 Jantan
8 14 10,5 3,5 4,5 47 9,95 0,211 Jantan
9 15 11 3,5 5 63 6,95 0,110 Jantan
10 13,5 10 3 4,5 45 10 0,222 Jantan
11 13,5 12 4 4,5 64 7,85 0,122 Jantan
12 15 11,5 3,5 5 62 13,05 0,210 Jantan
13 15 11,5 3,5 5 55 9,70 0,176 Jantan
14 15,5 11,7 4 5 60 12,40 0,206 Jantan
15 12,5 9,5 3,5 4,5 36 4,06 0,112 Jantan
16 13,2 10,3 3,5 4,5 43 2,95 0,068 Jantan
17 14,5 11,5 3,5 5 60 8,15 0,135 Jantan
18 14 11 3 5 56 3,15 0,082 Jantan
19 14 11,5 4 4,6 47 8,95 0,190 Jantan
20 14,5 11,3 3,8 4,5 46 9,55 0,207 Jantan
21 13,8 10,8 3,5 4,9 48 8,70 0,181 Jantan
22 12,6 10,4 3,5 4,5 42 4,70 0,1 Jantan
23 12,4 10,2 3,5 4,5 43 3,40 0,079 Jantan
24 15,6 12,5 4,5 5 66 38,90 0,589 Betina
25 16 13,1 4,7 5 69 45,80 0,663 Betina

4.1.2 Seksualitas Ikan Tambakan

Gambar 2. Tingkat Kematangan Gonad

Tabel 2. Hasil Data Tingkat Kematangan Gonad

No Berat Ikan(Gr) TKG Berat Gonad(Gr)

1 56 2 3,45

2 46 3 6,35

3 45 3 6,75
4 46 2 2,35

5 43 3 7,40

6 43 2 1,45

7 46 2 4,90

8 47 3 9,95

9 63 2 6,95

10 45 3 10

11 64 3 7,85

12 62 4 13,05

13 55 3 9,70

14 60 4 12,40

15 36 2 4,06

16 43 2 2,95

17 60 3 8,15

18 56 2 3,15

19 47 3 8,95

20 46 3 9,55

21 48 3 8,70

22 42 2 4,70

23 43 2 3,40

24 66 4 38,90

25 69 4 45,80
4.2 Pembahasan

4.2.1 Seksualitas Ikan Tambakan


Ikan Tambakan (Helestoma temminckii) merupakan ikan air tawar yang
bersifat bentopelagik (hidup di antara permukaan dan dalam perairan). Wilayah
asli tempat tinggal umumnya adalah wilayah perairan tropis yang berarus tenang,
dan banyak terdapat tanaman air. Umumnya di Indonesia ikan ini memiliki nilai
ekonomis penting dengan harga jual sekitar Rp. 12.000/kg (Prianto dkk 2006).
Akibat meningkatnya eksploitasi oleh nelayan keberadaan ikan tambakan sekitar
10 tahun terakhir ini di perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing mengalami
penurunan yang segnifikan. Sehingga untuk mengembalikan pada kondisi semula
perlu kajian dasar terhadap biologi reproduksi dan kebiasaan makanan ikan
tambakan tersebut.
Seksualitas ikan perlu diketahui karena dapat digunakan untuk
membedakan antara ikan jantan dengan ikan betina. Ikan jantan adalah ikan yang
dapat menghasilkan spermatozoa, sedangkan ikan betina adalah ikan yang dapat
menghasilkan sel telur atau ovum. Ikan jantan dapat dibedakan dari ikan
betinadengan melihat ciri’ciri seksual primer dan sekunder. Ciri seksual primer
adalah organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri-
ciri seksual sekunder adalah dengan melihat warna tubuh ( Sexual
dichromastism),morfologi dan bentuk tubuh ( Sexual dimorphism) yang
digunakan untuk membedakan jenis kelamin pada ikan. testis beserta salurannya
merupakan ciri seksual primer ikan jantan, sedangkan ovari beserta salurannya
merupakan ciriseksual primer ikan betina. Wisbah ikan jantan dan ikan betina
diperkirakan mendekati, berarti jumlah ikan jantan yang tertangkap relatif
sama banyaknya dengan jumlah ikan betina yang tertangkap.Pada
umumnya ikan jantan mempunyai yang lebih cerah dan lebih menarik daripada
ikan betina.

4.2.2 Tingkat Kematangan Gonad


TKG (tingkat kematangan gonad) menunjukkan suatu tingkatan
kematangan sexual ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama
fase perkembangkan gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan
betina sebesar 10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar
antara 5- 10%. Dalam mencapat kematangan gonad, dapat dibagi daam beberapa
tahapan. Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau
sudah selesai memijah. Ukuran ikan saat pertama kali matang gonad (length at
first maturity, Lm) bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor
lingkungan. Pembagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua cara,
yakni analisis laboratorium dan pengamatan visual. Cara yang umum digunakan
ialah metode pengamatan visual berdasarkan ukuran & penampakan gonad,
sebagi catatan metode ini bersifat subyektif. Indikator pembagian tahapan
kematangan gonad. Dengan cara visual ialah:
1. Ukuran Gonad dalam menempati rongga badan(kecil,1/4 bag,1/2 bag,3/4
bag atau penuh)
2. Berat gonad segar(ditimbang)
3. Penampakan warna gonad
4. Penampakan butiran telur (ovari) untuk ikan
betina(opaque,tranlucens/ripe/gravid)
5. Ada tidaknya pembuluh darah,dll

Rumus GSI menurut Batts (1972) : Karena sifatnya yang subjektif, sering
terjadi perbedaan tahap TKG baik karena perbedaan observer maupun
perbedaan waktu. Sebagai acuan standar, umum digunakan 5 tahap TKG
(Five stage of visual maturity stage for partial spawning fishes) , yakni:
1. TKG I (immature, dara)
2. TKG II (developing, dara berkembang)
3. TKG III (maturing/ripening, pematangan)
4. TKG IV (mature/ripe/gravid, matang)
5. TKG V (spent, salin).
Diantara kelima kematangan standar tersebut, TKG III biasanya memiliki
nilai GSI/GI dalam kisaran yang luas, menunjukkan tahap pematangan itu
berlangsung relatif lebih lama dibanding TKG lainnya. Perbedaan spesifik dari
tiap TKG bisa diketahui dari pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter
& penampakan ovary, atau irisan histologis dari gonad/ovary.
4.2.3 Indeks Kematangan Gonad
Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) sering juga disebut coefissien
Kematangan Gonad atau Gonad Somatic Indeks, yaitu suatu nilai dalam persen
sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk
gonad dikali dengan 100%.
IKG = BG/NT X 100%
Dimana: IKG = Indeks Kematangan
Gonad
Bg = Berat Gonad (gram)
Bt = Berat Tubuh (gram)
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dalam laporan ini, dapat disimpulkan bahwa untuk
mengenal jelas jenis ikan yang diamati dapat melakukan pengukuran secara
morfometrik dan meristik. Morfometrik adalah bagian tubuh luar ikan yang
dapat diukur, sedangkan meristik adalah bagian tubuh luar yang dapat dihitung.
Pada seksualitas ikan, terdapat 2 penampakan ciri seksual, yaitu
penampakaan ciri seksual primer dan penampakan ciri seksual sekunder.
Penampakan ciri seksual primer dapat dilakukan dengan cara membedah tubuh,
mengeluarkan gamet, dan mengambil gamet. Sedangkan penampakan ciri
seksual pada sekunder dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk, ukuran
tubuh dan bagian-bagian tertentu maupun pada organ organ pelengkapnya, serta
warna pada permukaan tubuh dan organ-organ pelengkapnya.
Gonad adalah organ reproduksi yang terdapat dalam tubuh individu ikan,
pada ikan gonad bedara disamping kiri dan kanan gelembung renang, dibawah
vertebrae dan aiatas saluran pencernaan. Gonad uyang berkembang didalam
tubuh individu ikan akan mempengaruhi pertambahan berat tubuh.Tingkat
kematangan gonad mencapai pada tingkat V.
Berdasarkan pengamatan dilaboratorium dengan 25 jumlah ikan dengan
spesies yang sama terdapat berat tubuh yang bervariasi, yang gonad(testes)
ditemukan pada dua puluh tiga induk ikan dikarnakan banyaknya sampel ikan
berjenis kelamin jantan,sedangkan gonad(ovari) hanya dua induk ikan,dikarenakan
sampel ikan berjenis kelamin betina hanya dua dengan berat 38,90 dan 45,80. Seksualitas
ikan dapat dilihat berdasarkan ciri seksual sekunder dan primer. Dan tingkat
kematangan gonad, gonad terdiri dari dua yaitu ovari dan testes, Nilai Indeks
Kematangan Gonad (IKG) sering juga disebut coefissien Kematangan Gonad
atau Gonad Somatic Indeks, yaitu suatu nilai dalam persen sebagai hasil dari
perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad dikali dengan
100%.
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka

Nusantara,Yogyakarta. 163 halaman


LAMPIRAN
1. Alat Praktikum

Serbet Nampan

Pinset dan Gunting bedah


Timbangan

Pena, Pensil, Penggaris dan


Cawan Petri
Penghapus

Buku penuntun praktikun Buku penuntun praktikum


2. Bahan Praktikum

Ikan Motan (Thynnichthys Ovary Ikan Motan


Polylepis)

Pembedahan Ikan Motan Usus Ikan Motan

Alkohol 4%

Anda mungkin juga menyukai