I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ichtyologi ditinjau dari akar katnanya berasla dari kata Yunani yaitu
ikhtyos yang artinya ikan, dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian,
ichtyologi adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan ikan.
Ikan dapat didefinisikan sebagai binatang vertebrata berdarah dingin, yang
pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip dan
umumnya bernapas dengan insang serta hidup dalam lingkugan air. Pada
klasifikasi taksonomik, ikan disatukan dalam kelas pisces.
Ichtyologi adalah suatu ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan
segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi,
anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dan lain lain) dan ekologi (struktur
komunitas, populasi, habitat, predator, dan persaingan serta penyakitnya). Kata
ichtyologi berasal dari pengertian ichtio yaitu ikan dan logos yaitu ilmu, jadi di
dalam ichtyologi ini dicakup beberapa aspek baik mengenai aspek biologi maupun
ekologi ikan. Dalam mempelajari ichtyologi ini tidak terlepas dari ilmu - ilmu
yang lain karena saling berkaitan. Beberapa cabang ilmu pengetahuan yang sangat
terkait dengan ichtyologi ini antara lain taksonomi vertebrata, morfologi dan
anatomi hewan, fisiologi, genetika, dan evolusi.
Pengetahuan ikan terus berkembang seiring berjalanya waktu. Dilihat dari
perkembanganya, pengetahuan tentang ikan merupakan hasil dari keingintahuan
yang selalu ada pada diri manusia tentang alam dan dari kebutuhan manusia akan
keterangan yang berkaitan dengan jenis ikan yang dimanfaatkan. Ikan dalam
fungsinya sebagai sumber protein yang besar bagi kebutuhan dan kelengkapan
gizi manusia, sehingga mengharuskan manusia untuk mempelajari lebih lanjut
tentang ikan.
Ada beragam jenis ikan yang hidup dan pernah hidup di dunia ini. Untuk
memudahkan mengenali dan mempelajari ikan tersebut, terutama bagi ikan - ikan
yang baru dikenal, orang membuat kunci identifikasi sehingga dapat membantu
orang lain yang juga ingin mengenali / mempelajari ikan bersangkutan. Bagi jenis
- jenis ikan yang ada di Indonesia, buku taksonomi dan kunci identifikasi ikan
karya Hasanuddin Saanin adalah salah satu contoh kunci identifikasi ikan.
Identifikasi atau tingkat analisis berguna untuk mengelompokan yang
begitu beraneka ragam dalam alam ke dalam berbagai kelompok yang mudah
dikenal, untuk menetapkan ciri - ciri penting dari kelompok ini dan untuk
senantiasa mencari perbedaan yang tetap antara kelompok itu. Di samping itu
harus memberikan nama ilmiah kepada kelompok itu untuk memungkinkan
pemberian pengakuan kepadanya oleh para ahli di seluruh dunia. Ahli biologi
telah menyadari pentingnya identifikasi yang tepat, banyak sekali generasi yang
mempunyai species yang secara morfologi tidak berbeda, perbedaannya terletak
dalam sifat fisiologisnya.
Fakta menunjukkan terdapat banyak atau beragam ikan. Untuk
memudahkan mempelajari, mengenali dan mengingat ikan yang banyak dan
beragam dilakukan pengelompokan - pengelompokan yang selanjutnya disusun
secara sistematis menurut jauh dekatnya hubungan kekerabatan atau banyak
sedikitnya persamaan sifat - sifat atau ciri - ciri ikan, sehingga membentuk suatu
hierarki klasifikasi takson : Kelas (class), famili (familia), marga (genus) dan jenis
(spesies). Masing - masing takson (kelas, ordo, famili, marga dan jenis) tersebut
diberi nama ilmiah.
Bentuk luar atau morfologi tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara
tingkah laku dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata
lain, habitat atau lingkungan di mana ikan itu hidup berpengaruh pada bentuk
tubuh, macam - macam organ tubuh dan pergerakan serta tingkah lakunya.
Morfologi ikan yang terlihat antara lain: bentuk tubuh, sisik, ekor, sirip, mulut dan
warna tubuh dimana antara ikan yang satu dengan yang lain berbeda menurut
jenisnya. Habitat atau lingkungan di mana ikan hidup sangat berpengaruh
terhadap bentuk tubuh dan macam - macam ikan. Hal itu juga sangat
mempengaruhi perbedaan cara hidup dan tingkah laku ikan dari satu habitat ke
habitat yang lainnya
Tiap spesies ikan mempunyai ukuran mutlak yang berdeda - beda.
Perbedaan ini di sebabkan oleh umur, jenis kelamin dan lingkungan hidup. Karena
adanya berbagai jenis ikan yang hidup dan pernah hidup. Untuk memudahkan
mengetahui dan mengenali ikan tersebut, terutama bagi ikan - ikan yang belum
tahu atau belum kenal, orang membuat kunci identifikasi sehingga dapat
membantu orang lain yang ingin mengenali atau mempelajari ikan yang
bersangkutan. Pada praktikum ini bertujuan untuk mengamati dan memahami cirri
- ciri atau sifat bagian luar tubuh ikan yang secara langsung dan mengikuti arahan
khusus.
Praktikum Ichtyologi ini dilaksanakan untuk menerapkan semua materi
yang ada dalam perkuliahan. Praktikum ini mempelajari tentang ciri morfologi
ikan yaitu agar praktikan bisa mengetahui ciri - ciri spesies dan kelebihan khusus
dari ikan dengan ciri - ciri berbeda.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengamati dan memahami ciri - ciri atau sifat - sifat bagian luar tubuh
ikan bersangkutan secara kualitatif dan kuantitif.
2. Untuk mengetahui dan memahami cara pengidentifikasian ikan menggunakan
buku petunjuk identifikasi ikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara klasifikasi ikan yang telah
diidentifikasi.
4. Melakukan pengklasifikasi dan penyebutan nama ikan sesuai identifikasi yang
telah dilakukan.
tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin (Burhanuddin, 2008).
Ikan adalah organisme air yang bernapas dengan insang dan dapat
bergerak atau berenang dengan menggunakan sirip (fin). Ikan memiliki gurat sisi
untuk menyeimbangkan tubuh, serta gelembung udara untuk mengapung,
melayang, dan membenamkan diri. Ikan tersebar di berbagai jenis perairan baik
tawar, asin maupun payau (Barus, 2004).
Ikan merupakan makhluk hidup didalam air yang berdarah dingin dengan
artian penas badan ikan mengikuti panas air dimana ikan itu berada. Ikan pada
umumnya bernafas dengan insang menghisap hawa dari air, sewaktu waktu pada
keadaan darurat ikan akan muncul kepermukaan ketika hawa didalam air
berkurang (Achjar, 2002).
Ada tiga bagian utama tubuh ikan, yaitu : kepala, badan dan ekor. Pada ke
tiga tersebut ada yang ditutupi sisik dan ada yang tidak, serta ada pula ikan yang
sama sekali tidak bersisik. Bagian kepala dimulai dari bagian depan ujung mulut
hingga tutup insang. Bagian badan dimulai dari ujung tutup insang sampai ujung
sirip belakang. Sementara itu, bagian ekor dimulai dari ujung sirip belakang
sampai dengan ujung ekornya. Sirip ikan ada bermacam - macam, yaitu : sirip
perut (ventral), sirip punggung (dorsal), sirip dada (pektoral), sirip belakang
(anal), dan sirip ekor (caudal). Disamping sirip ada jenis - jenis ikan yang
memiliki sungut. Seluruh badan ikan tertutup oleh kulit, kadang - kadang
dilengkapi dengan sisik (berupa lempengan - lempengan tulang yang tersusun rapi
di permukaan badan ikan). Di dalam rongga badan terdapat organ - organ tubuh
ikan, yang berupa alat - alat pencernaan, pernapasan, peredaran darah, jaringan
otot dan alat reproduksi ikan (Tim Dosen Ichtyologi, 2014).
Tiap - tiap spesies ikan mempunyai ukuran mutlak yang berbeda - beda.
Perbedaan yang ada ini disebabkan oleh adanya perbedaan umur, jenis kelamin,
dan lingkungannya dimana ikan itu tinggal atau tempat tingalnya. Ikan juga
mempunyai ciri - ciri khusus diantaranya adalah pinlet. Di dalam tubuh ikan
terdapat alat - alat yang mempunyai peranan dalam metabolisme ikan, pencernaan
ikan dalam kelangsungan hidupnya yang diumaksud adalah suatu proses dalam
tubuh ikan untuk memecah atau menyederhanakan bahan-bahan makanan yang
telah diperoleh dan sistem pencernaan yang meliputi organ-organ yang
berhubungan melalui alat pengambilan makanan dan mekanismenya seperti pada
penyediaan bahan kimia, misalnya dikeluarkannya ampas makanan yang dicerna
(Ridwan, 2012).
Ikan seperti makhluk lain yang membutuhkan oksigen untuk proses
metabolism dan membuang gas CO2 sebagai hasil sisa metabolism di dalam sel.
Alat pernapasan utama ikan adalah insang. Insang merupakan alat pernapasan
yang terdapat pada banyak organisme air, yang berfungsi untuk mengeksrtak
oksigen yang larut dalam air dan mengeluarkan karbon dioksida. Insang pada
beberapa spesies seperti kelomang, telah beradaptasi untuk memungkinkan
respirasi di darat asalkan mereka tetap lembab. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen yang banyak mengandung lamela (lapisan tipis). Pada filamen
terdapat pembuluh darah yang mengandung kapiler sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2 (Poetra, 2000).
Bawal putih berbentuk seperti rombus dan sedikit cembung. Bawal putih
dewasa kelihatan lebih lebar dan cembung. Mata terletak di baagian kepala yang
kelihatan seakan bersambung terus dengan badan. Meskipun badan bawal cermin
kelihatan lebar tetapi mulut dan matanya agak kecil dan berhimpun di sudut
hujung bahagian kepala. Rahang atas dan bawah juga tidak dapat membuka
dengan luas. Bawal putih disebut juga bawal cermin karena dari pantulan cahaya
dari badannya yang berkilat dan berwarna perak (Anonim, 2014).
Bawal putih juga dikenal dengan panggilan bawal cermin, kilat, dueh putih
atau dueh bujang. Ia juga dipanggil silver pomfret. Bawal cermin berbentuk
seperti rombus dan sedikit cembung. Bawal cermin dewasa kelihatan lebih lebar
dan cembung. Mata terletak di bagian kepala yang kelihatan seakan bersambung
terus dengan badan. (Anonim, 2013).
Kegunaan
argenteus)
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan Ciri Morfologi (Anatomi Luar) Kualitatif Tubuh Ikan
10
10
11
c. Memilih dan menetapkan nomor pilihan disertai dengan pencatatan namanama sesuai dengan tingkatan klasifikasi.
d. Menetapkan pilihan sesuai dengan urutan klasifikasi ikan bersangkutan.
e. Membuat urutan klasifikasi dari kelas sampai jenis dari contoh ikan
bersangkutan.
11
12
1. Hasil
Hasil yang didapatkan dalam praktikum pengamatan sifat morfologi
kualitatif dan kuantitatif tubuh ikan bawal putih (Pampus argenteus) ini adalah:
12
13
13
14
14
15
15
16
Keterangan :
1. Jari - jari keras
2. Jari - jari lemah
16
17
: 19 cm
: 9 cm
17
18
3.
4.
5.
6.
Lebar badan
Panjang kepala
Panjang ekor
Panjang linea lateralis
: 1 cm
: 3 cm
: 6,5cm
: 9 cm
Gambar 10. Kepala Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus) Beserta Ukurannya
Keterangan :
1. Panjang kepala
: 3 cm
18
19
Warna ikan
3.
Tulang rawan
4.
Bangun kepala
Simetris
5.
Letak mata
Bernapas dengan
Insang
7.
Celah insang
8.
Alat labirin
Tidak ada
9.
Sirip perut
Ada
10.
Sirip punggung
Ada
11.
Tidak ada
12.
Kulit badan
Tidak bersisik
13.
Linea lateralis
Ada
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Sirip anal
20.
Bentuk ekor
Bercagak
21.
Keras
22.
Sisik
19
20
23.
Sungut
Tidak ada
24.
Tulang keras
25.
Habitat ikan
Air laut
Keterangan
1.
2.
3.
19 cm
9 cm
1 cm
4.
Panjang kepala
3 cm
5.
Panjang ekor
6.
7.
8,5 cm
8.
3,5 cm
9.
13 cm
6,5 cm
5 cm
9 cm
1 keping
2 helai
4 helai
6 helai
5 Helai
18 helai
1 helai
4 helai
10 helai
12 helai
40 helai
63 buah
20
21
52 buah
2. Pembahasan
Pada praktikum ini praktikan mengamati ciri - ciri atau sifat - sifat bagian
luar tubuh ikan yang secara langsung ditampilkan dalam bentuk angka. Ikan
adalah hewan air atau aqualitik, suhu badan tetap dan tidak berubah - rubah
tergantung dari suatu keadaan suhu luar. Hewan yang mempunyai suhu badan
yang demikian disebut hewan berdarah atau poikiloterm. Ikan juga disebut hewan
peredaran darah tunggal dan pada peredaran ini beredar hanya satu kali untuk
melalui jantung. Dalam percobaan ini praktikan hanya mengamati satu jenis ikan
yaitu : Ikan bawal putih (Pampus argenteus).
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) adalah ikan yang mendiami ekologi
perairan laut yaitu dengan bentuk tubuhnya pipih dengan badan yang tinggi yang
menyerupai bentuk belah ketupat. Ciri - ciri ikan bawal putih adalah tidak
memiliki sisik dan memiliki susunan linea lateralis yang lengkap dan sempurna,
bentuk linea lateralis hampir menyerupai garis lurus dengan jumlah linea
lateralis satu baris.
Bawal putih (Pampus argenteus) memiliki bentuk tubuh pipih (compresed)
dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh seperti ini
menandakan gerakan ikan bawal putih (Pampus argenteus) tidak cepat seperti
ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan.
Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang
menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu - abu gelap, sedangkan
21
22
bagian bawah berwarna putih. Pada bawal putih (Pampus argenteus) dewasa, ,
sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor berwarna hitam.
Secara fisik ikan bawal putih (Pampus argenteus) memiliki warna hitam
pada punggung dan warna hitam pada bagian perut. Ikan bawal putih (Pampus
argenteus) memiliki sirip punggung, sirip dubur, dan sirip perut yang terdiri dari
sirip keras dan lemah dengan jumlah yang berbeda - beda tergantung umur dan
jenis kelamin, tidak memiiki alat penempel dan tidak memiliki sisik.
Bawal putih (Pampus argenteus) juga dikenal dengan panggilan bawal
cermin, kilat, dueh putih atau dueh bujang. Ia juga dipanggil Silver Pomfret.
Bawal cermin berbentuk seperti rombus dan sedikit cembung. Bawal putih
(Pampus argenteus) dewasa kelihatan lebih lebar dan cembung. Mata terletak di
bagian kepala yang kelihatan seakan bersambung terus dengan badan.
Meskipun badan bawal putih (Pampus argenteus) kelihatan lebar tetapi
mulut dan matanya agak kecil dan berhimpun di sudut ujung bagian kepala.
Rahang atas dan bawah juga tidak dapat membuka dengan luas. Mungkin juga
bawal cermin mendapat namanya dari pantulan cahaya dari badannya yang
berkilat dan berwarna perak. Garis linea lateralis di badannya bermula dari insang
hingga ekor.
Warna badan bawal putih (Pampus argenteus) berwarna putih beralun
perak dan bagian sirip memancarkan warna kelabu. Setengah bagian badannya
diliputi bintik hitam halus.
22
23
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) memiliki panjang badan total 19 cm,
tinggi badan adalah 9 cm, panjang kepala 3 cm, panjang ekor 6.5 cm dan lebar
badan 1 cm. Ikan bawal putih (Pampus argenteus) mempunyai letak linea
lateralis sirip dada yang berbentuk garis lengkung kebawah. Bentuk badan pipih
dengan badannya yang tinggi sehingga hampir menyerupai bentuk belah ketupat.
Sedangkan sirip punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip belakang
semua berjari - jari lemah dan keras, dengan jumlah sirip punggung (dorsal) keras
berjumlah 4 helai. Sirip punggung (dorsal) lemah berjumlah 6 helai. Sirip dada
(pectoral) keras berjumlah 5 helai. Sirip dada (pectoral) lemah berjumlah 18
helai. Sirip perut (ventral) keras berjumlah 1 helai. Sirip perut (ventral) lemah
berjumlah 4 helai. Sirip dubur (anal) keras berjumlah 10 helai. Sirip dubur (anal)
lemah berjumlah 12 helai. Sirip ekor (caudal) lemah berjumlah 40 helai dan
jumlah gigi atas 63 buah dan jumlah gigi bawah 52 buah.
Bentuk ekornya bercagak, rusuk / jari - jari ekor keras dan tidak memiliki
sisik (licin). Ikan bawal putih (Pampus argenteus) tidak memiliki sungut, tulang
rangka badan adalah tulang rawan dan habitat ikan ini adalah diperairan laut.
Jumlah gigi atas ikan bawal putih (Pampus argenteus).
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) merupakan jenis ikan yang
habitatnya dari air laut. Pada umumnya ikan bawal putih memiliki bobot 500
gram, namun ada juga yang mencapai bobot 1,5 hingga 2 kg per ekor.
Jarak antara kepala dengan sirip punggung adalah 5 cm, jarak antara sirip
punggung dengan sirip ekor adalah 8,5 cm, jarak antara sirip dada dengan sirip
ekor adalah 13 cm. Ikan bawal putih (Pampus argenteus) memiliki panjang linea
23
24
lateralis 9 cm dan tidak memiliki sisik pada linea lateralis tersebut, linea lateralis
ini terdapat pada ikan yang bersisik maupun tidak bersisik.
Bentuk linea lateralis umumnya bervariasi demikian juga jumlah sisik
yang membentuk linea lateralis. Data pengukuran bagian - bagian dari tubuh
suatu spesies ikan penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan
morphometrik dan analisa pertumbuhan. Linea lateralis pada ikan adalah suatu
garis yang dibentuk oleh pori, dapat ditemukan pada ikan bersisik dan tidak
bersisik. Bentuk linea lateralis pada umumnya bervariasi demikian juga dengan
jumlah sisik yang membentuk linea lateralis.
Penelitian menunjukkan, bahwa bawal putih (Pampus argenteus) tergolong
omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva),
ikan bawal putih (Pampus argenteus) lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang
paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda. Apabila
diamati kebiasaan makannya, bawal putih (Pampus argenteus) tergolong ikan
yang lebih suka makan di bagian tengah perairan. Dengan kata lain, bawal
bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di
permukaan perairan (surface feeder).
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) banyak terdapat di Lautan Hindi
selain Afrika, Malaysia dan Jepang. Ikan bawal putih (Pampus argenteus) hidup
dan berenang secara berkumpulan. Biasanya pada musim tertentu bawal putih
(Pampus argenteus) didapati dengan banyak. Ia juga dikatakan sering didapati
beriringan dengan udang di dasar laut.
24
25
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) ini merupakan ikan herbivor yang
cenderung bersifat omnivora. Selain suka melalap tumbuhan air juga suka
memakan udang ataupun ikan ikan kecil dan hewan air lainnya.
Dilihat asal usulnya, ikan bawal putih (Pampus argenteus) ini bukanlah
asli Indonesia, tetapi berasal dari negeri Samba, Brazil. Ikan ini dibawa ke
Indonesia oleh para importis ikan hias dari Singapura dan Brazil pada tahun 1980.
Selain ke Indonesia, ikan bawal putih (Pampus argenteus) ini pun sudah tersebar
hampir ke seluruh penjuru dunia.
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) melimpah pada musim barat dan
puncak musim ikan bawal putih (Pampus argenteus) bertepatan dengan puncak
musim hujan atau mangsa ke 5 7. Ikan bawal putih (Pampus argenteus)
ditangkap dengan jaring insang dasar. Musim panen bawal putih (Pampus
argenteus) sering kali terkendala tingginya gelombang laut di samudera Indonesia
pada bulan Oktober - Desember yang rata rata mencapai tiga meter. Ikan bawal
putih (Pampus argenteus) hidup bergerombol di dasar perairan atau kolom air
perairan dekat pantai sampai kedalaman 100 m, makanan ikan ini berupa ikan
ikan kecil. Munculnya jenis ikan ini juga berkaitan dengan adanya penyuburan
daerah pantai seiring datangnya musim hujan.
25
26
3
4
6
7
9.
Tidak demikian
10
10.
12
12.
16
16.
17
17.
92
92.
Ordo PERCOMORPHI
26
94
27
94.
Bersisik lingkaran
95
95.
96
96.
Sisik sedang atau kecil dan biasanya mudah tanggal, kepala kurang
lebih bersisik, mulut sedang atau kecil, sirip punggung yang
berjari - jari keras yang kadang - kadang terpisah dari bagian yang
bejari - jari lemah, atau bagian yang berjari jari keras terdiri dari
jari - jari yang kurang sempurna (rudimenter) yang terpendam
di bah kulit; sirip perut berjari - jari keras 1 dan 5 jari-jari lemah,
sirip dubur 3 jari-jari keras, sirip dada runcing.
Subordo STROMATOIDEA
149
149.
2427
27
28
2. Pembahasan
Penamaan dan pengklasifikasian Ikan bawal putih (Pampus argenteus) kali
ini diperoleh dari buku identifikasi karya Hasanudin Saanin.
Nama lain dari ikan bawal putih (Pampus argenteus) ialah betik (bahasa
Jawa), Patung (bahasa Banjar), climbing perch (bahasa Inggris). Ikan bawal putih
berasal dari ordo yang sama yaitu Perciformes.
Identifikasi dimulai dengan nomor 1. Sifat dan tanda ikan yang akan
diidentifikasi disesuaikan dengan bagian - bagian dari nomor ini dan dilanjutkan
pada nomor yang tercantum dibelakang bagian - bagian yang sesuai dengan sifat
atau tanda - tanda ikan itu dan begitulah selanjutnya. Dengan jalan ini akan
ditemukan berturut - turut subclassis, ordo, subordo, divisio, familia, subfamilia,
genus, subgenus dan spesies ikan itu (urutan ini ialah urutan yang paling lengkap).
Kebanyakan dari ordo tidak mempunyai subordo, divisio, subfamilia dan
subgenus, sehingga urutan yang akan didapat ialah subclassis, ordo, familia,
genus dan spesies). Nyata disini untuk identifikasi harus diperhatikan sifat, tanda
bentuk ikan atau bagian - bagian ikan. Sifat ikan yang penting bagi identifikasi
adalah sebagai berikut :
1. Rumus sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jarijari sirip dan bentuk sirip.
28
29
29
30
D. Klasifikasi Ikan
1. Hasil
Urutan mengidentifikasikan dari ikan bawal putih (Pampus argenteus)
yaitu sebagai berikut:
Kelas Pisces 1
3 (subclassis Teleostei) 4
16
17
Stromatoidea)
92 (Ordo Percomorphi)
94
7
95
9
96
10
12
149 (subordo
1205.D. XVI-XIX. 7-10; IX-XI. 8-11; P. 14-16; V.I. 5. Sisik garis rusuk 26-31.
Pampus argenteus
Nama Indonesia : Bawal putih
Dari identifikasi yang dilakukan di peroleh klasifikasi ikan bawal putih
(Pampus argenteus) yaitu:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Acetinopterygii
Subkelas
: Teleostei
Ordo
: Perciformes
Sub ordo
: Anabantoidei
Famili
: Bramidae
30
31
Genus
: Pampus
Species
: Pampus argenteus
2. Pembahasan
Pada hakikatnya metode untuk menyusun suatu klasifikasi ialah
menetapkan definisi dari kelompok atau kategori menurut skala hirarki. Tiap - tiap
kategori ini meliputi satu atau beberapa kelompok atau lebih rendah yang terdekat
yang merupakan kategori lebih rendah berikutnya. Hasilnya ialah bahwa semua
binatang dapat diklasifikasikan ke dalam suatu hirarki taksonomis yang terdiri
dari satu rentetan kategori yang meningkat dari spesies hingga kingdom. Fungsi
kategori taksonomis ialah mengurangi keanekaragaman alam ke dalam suatu
sistem yang dapat dipahami.
Spesies adalah kategori taksonomi yang paling penting. Semula perkataan
spesies berarti jenis. Definisi spesies sebenarnya ialah pengemukaan konsepsi
spesies dengan kata - kata. Konsepsi spesies dihasilkan oleh pengamatan spesies
di alam. Subspesies adalah satu - satunya kategori taksonomis infraspesifik.
Subspesies ialah bagian secara geografis dari populasi lokal yang secara
taksonomis berbeda dari bagian lain dari spesies.
Berdasarkan pengamatan ikan bawal putih (Pampus argenteus) dikenal
oleh masyarakat dengan nama yang berbeda - beda satu sama lain seperti di
Kalimantan Selatan dinamakan patung, di Jawa dengan nama betik. Ikan bawal
31
32
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Sifat morfologi kualitatif tubuh ikan bawal putih (Pampus argenteus ) seperti:
bentuk tubuh layangan pipih panjang, warna ikan belakang hitam perut putih.
2. Mengetahui sifat morfologi kuantitatif tubuh ikan bawal putih (Pampus
argenteus ) seperti : panjang badan total = 19 cm, tinggi badan = 9 cm ,dan
lebar badan = 1 cm.
3. Klasifikasi merupakan penyusunan sistematis menurut jauh dekatnya
hubungan kekerabatan atau banyak sedikitnya persamaam sifat dan ciri ciri
ikan.
4. Untuk membuat klasifikasi dari pengidentifikasian yang didapat sebelumnya.
B. Saran
Tingkatkan ketelitian dalam mengamati ikan agar kita dapat mendapatkan
hasil yang memuaskan, karena ketelitian adalah faktor yang paling penting
dalam penelitian kalau tidak hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Mengenal Teknik Budidaya Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)
http://bibitbawal.com/mengenal-budidaya-ikan-bawal-putih/ (Diakses 8
April 2015 pukul 01.20 WITA)
33
34
34