Kelompok
1.Ayu:1904300036
2.Dea Anjelina Rahman:1904300039
3.Eka Winangsih:1904300078
4.khoirunnisya:1904300046
5.Tira Juriah:1904300068
6.Windiani:1904300071
INVERTEBRATA
PROTOZOA • Hewan protozoa, seperti: Amoeba atau
Paramecium bernapas menggunakan permukaan
tubuhnya. Oksigen masuk dengan cara menembus
membran sel menuju sitoplasma. Difusi dan
gerakan sitoplasma akan mengantarkan oksigen
menuju mitokondria. Pada paramecium, alat
getarnya (silia) juga membantu pernapasan.
Dengan menggerakkan alat getarnya, air disekitar
akan bergerak. Ini membantu penyediaan oksigen
secara terus-menerus. Saat Amoeba bernapas,
konsentrasi oksigen dalam sel semakin berkurang
(Rendah), sedangkan sisa metabolisme yang
berupa karbondioksida di dalam sel semakin tinggi
konsentrasinya.
• Di sisi lain, konsentrasi oksigen dalam air lebih
tinggi daripada di dalam sel, sementara konsentrasi
oksigennya lebih rendah. Akibatnya, oksigen dari
luar akan berdifusi ke dalam sel, sementara
karbondioksida berdifusi keluar sel menuju air.
Pertukaran gas tersebut akan terjadi pada seluruh
luas permukaan tubuh Protista. Selain itu, proses
seperti ini terjadi juga pada organisme uniselluler
lain dan beberapa hewan, seperti : Cnidaria, dan
Cacing pipih
PORIFERA • Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi
dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh.
Sistem pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana.
Oksigen diambil langsung dari air oleh sel-sel koanosit
secara absorpsi. Karbondioksida hasil pernafasan
dikeluarkan langsung dari dalam sel ke lingkungan.
Hewan fillum Porifera atau kelompok hewan berpori
tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memilki jaringan
yang sangat sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di
pantai atau laut.
• Porifera tidak memiliki alat pernafasan khusus. Alat
respirasinya masih sangat sederhana. Air yang
mengandung oksigen terlarut masuk melalui pori-pori
(Ostium) tubuhnya. Selanjutnya oksigen yang terlarut
dalam air masuk melalui sel-sel permukaan tubuhnya,
yaitu sel koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria
pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai
molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai
pelepasan karbondioksida. Selanjutnya molekul-molekul
karbondioksida yang terlarut dalam air akan bergerak
berlawanan arah menuju membran sel dan keluar
menuju spongosol. Air dalam spongosol digerakkan oleh
flagellum sel koanosit dan mengalir keluar melalui
oskulum
COELENTERATA
• Kulit
Kulit katak selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit
(vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida
dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung
dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru
(arteri pulmo kutanea).
• Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk
gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan
paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti
kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi.
Paruparu dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus
yang pendek.
AVES
• Burung mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas lubang hidung, trakea,
bronkus dan paru-paru. Pada bagian bawah trakea terdapat alat suara disebut
siring. Burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut pundi-pundi
udara yang berhubungan dengan paru-paru. Fungsi pundi-pundi udara antara
lain untuk membantu pernapasan dan membantu membesarkan rongga siring
sehingga dapat memperkeras suara.
• Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, yaitu
pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang.
• Pada waktu istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada membesar,
paru-paru mengembang sehingga udara masuk dan mengalir lewat bronkus ke
kantung udara bagian belakang, bersamaan dengan itu udara yang sudah ada
di kantung udara belakang mengalir ke paru-paru dan menuju kantung udara
depan. Pada saat tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada mengecil
sehingga udara dari kantung udara masuk ke paru-paru. Selanjutnya, saat di
alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2 berlangsung
pada saat inspirasi maupun ekspirasi
• Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi
dilakukan oleh kantung-kantung udara. Waktu
sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak
mengembang, sedang kantung udara di tulang
korakoid terjepit, sehingga terjadi inspirasi (O2
pada tempat itu masuk ke paru-paru). Bila sayap
diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit,
sedang kantung udara di tulang korakoid
mengembang, sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada
tempat itu keluar). Makin tinggi burung terbang,
makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk
mendapatkanoksigen yang cukup banyak.