Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem pernapasan

Kebanyakan orang sering salah paham dalam pengertian bernafas dan


respirasi, tetapi mereka adalah dua proses fisiologis yang saling terkait namun
berbeda. Pernapasan terjadi pertama sekali dan respirasi terjadi setelah itu. Tempat
di mana dua proses ini berlangsung juga berbeda.
Bernapas adalah proses mengambil oksigen ke dalam tubuh dan
mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Pernapasan sangat penting bagi
kehidupan, ia bisa menghilangkan karbon dioksida yang merupakan produk
limbah respirasi. pernapasan juga dapat menghilangkan kelebihan air dari tubuh.
Bernapas adalah proses fisik yang terdiri dari inhalasi, ekshalasi, dan relaksasi.
Inhalasi adalah proses aktif sementara ekshalasi adalah pasif. Pernapasan
melibatkan dua tahap yang dikenal sebagai ventilasi dan pertukaran gas. Ventilasi
adalah pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru. Pertukaran gas terjadi
pada alveoli paru-paru. Dua hal terjadi selama pertukaran gas yaitu oksigen masuk
ke dalam darah dan karbon dioksida berdifusi keluar ke paru-paru. Bernapas
adalah tindakan sadar, yang hewan dapat mengontrolnya. Namun, hewan tidak
selalu sadar bernapas, namun proses tidak sadar yang pernah terjadi saat pusat di
batang otak secara otomatis mengatur pernafasan.
Sedangkan Respirasi adalah proses memecah oksigen dalam tingkat sel untuk
menghasilkan energi. Ini adalah proses yang aktif, yang terjadi pada tingkat sel.
Respirasi menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dan menghasilkan
karbon dioksida dan air sebagai produk limbah. Ini adalah proses metabolisme
yang berlangsung di dalam sel, di mana glukosa dari makanan bereaksi dengan
oksigen dari pernapasan, untuk menghasilkan energi biokimia dalam bentuk
Adenosin trifosfat (ATP). Energi ini sangat berguna untuk melakukan semua
proses biologis. Selain glukosa, asam amino dan asam lemak juga sering
menggunakan nutrisi untuk respirasi seluler dengan oksigen. Air, amonia, dan
karbon dioksida adalah produk limbah respirasi. Sebagian besar air dan karbon
dioksida bergerak keluar dari tubuh melalui pernafasan, sedangkan amonia
dikeluarkan besama urin. Respirasi merupakan proses tidak sadar, yang hewan
tidak dapat mengendalikannya. Namun, respirasi dapat berupa aerobik atau
anaerobik. Respirasi aerobik melibatkan oksigen dalam prosesnya, sedangkan
dalam proses anaerobik tidak ada oksigen yang terlibat

Pernapasan Respirasi
proses mekanik proses kimia.
pertukaran sebagian besar gas masuk dan proses memecah nutrisi dengan oksigen
keluar dari tubuh untuk menghasilkan energi.
terjadi antara tubuh dan lingkungan terjadi pada tingkat sel.
eksternal
melibatkan proses aktif dan pasif proses aktif
sadar dan tidak sadar merupakan proses tidak sadar
melakukan pertukaran gas menghasilkan energi dan produk-produk
limbah

B. Sistem Pernafasan Pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata

Sistem pernapasan invertebrata


a. Sistem Pernafasan pada Porifera
Sebenarnya porifera belum mempunyai alat pernapasan khusus,
pertukaran gas O2 dan CO2 masih terjadi melalui seluruh permukaan
tubuhnya secara difusi (Wulangi.1993:96)
Namun, porifera dapat mengambil oksigen dengan cara memasukkan
air melalui pori-pori (ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan
tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya
dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan
rongga spongocoel. Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga
spongocoel membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan
Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher (koanosit).
Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan proses
pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.

b. Sistem Pernapasan pada Coelenterata


Pertukaran gas pada coelentrerata terjadi secara langsung pada
permukaan tubuhnya. Hal ini karena coelenterata tidak mempunyai organ
khusus untuk pernafasan, pembuangan hasil ekskresi, dan juga tidak
mempunyai darah serta sistem peredaran darah. Semua organ-organ itu bagi
Coelenterata tidak diperlukan, sebab tubuhnya tersusun atas deretan sel-sel
yang sebagian besar masih bebas bersentuhan langsung dengan air yang ada di
sekitarnya. Di samping itu dinding tubuh Coelenterata merupakan dinding
yang tipis, oleh sebab itu pertukaran gas oksigen dan karbondioksida maupun
zat-zat sampah dari bahan nitrogen tidak menjadi persoalan bagi tubuh
Coelenterata.
Pertukaran zat tersebut berlangsung secara langsung dengan dunia luar
secara difusi melalui membran dari masing-masing sel. Dengan perkataan lain
proses pernafasan maupun pembuangan sisa metabolisme dilakukan secara
mandiri oleh masing-masing sel yang bersangkutan.

c. Sistem pernapasan pada Platyhelminthes


Pada Filum Platyhelminthes O2 yang terlarut di dalam air berdifusi
melalui permukaan tubuhnya, demikian juga dengan pengeluaran CO2. O2
berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, kemudian juga
keluar melalui permukaan tubuh secara difusi. Permukaan spesies ini selalu
basah. Hal ini berfungsi untuk mempermudah proses difusi O2 melalui
permukaan tubuhnya.

d. Sistem pernapasan pada Nemathelminthes


Filum Nemathelminthes tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi
dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen
menjadi CO2 dan asam lemak yang diekskresikan melalui kutikula.

e. Sistem pernapasan pada Annelida


spesies Annlida seperti Lumbricus terrestris bernapas dengan
kulitnya, sebab kulitnya bersifat lembab, tipis, banyak mengandung kapiler-
kapiler darah. Pada beberapa Annelida bernapas dengan insang, misalnya
Annelida yang hidup di air yaitu Polychaeta (golongan cacing berambut
banyak) contohnya pada spesies Nereis virens ini bernapas menggunakan
sepasang porapodia yang berubah menjadi insang.
f. Sistem Pernapasan pada Mollusca
Sebagian besar Mollusca organ respirasinya adalah insang. Hewan
bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi, dan
kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke dalam
insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca yang hidup
di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru. Insang
diadaptasikan untuk pertukaran gas oksigen dan kabondioksida dalam air
melalui permukaan insang yang luas dan berbentuk membran yang tipis.
Beberapa Mollusca yang tidak memiliki insang, maka pertukaran gas
respirasi terjadi secara langsung melalui permukaan mantel. Keong memiliki
kemampuan adaptasi untuk kehidupan darat yaitu dengan hilangnya insang,
maka mantel yang dimilikinya dimodifikasi menjadi sebuah paru-paru untuk
pernapasan udara. Beberapa keong (pulmoat) kembali ke habitat air, namun
tetap mempertahankan paru-parunya. Untuk itu mereka terlihat sering
merambat naik ke permukaan air untuk mengambil udara.

g. Sistem Pernapasan pada Echinodermata


Hewan-hewan Echinodermata hidup di air laut, contohnya bintang laut,
landak laut, dan mentimun laut. Hewan-hewan ini bernapas dengan insang
dermal atau insang kulit. Organ respirasi pada Asterias adalah insang, atau
papula dan kaki tabung. Papula merupakan organ respirasi utama. Mereka
adalah sederhana, kontraktil, transparan, hasil pertumbuhan dari dinding tubuh
pada permukaan aboral mempunyai ephithelium bersilia pada permukaan
sebelah luar dan sebelah dalamnya.
Itu merupakan derivat atau perubahan lanjut dari coelom dan sisa
lumennya berhubungan langsung dengan coelom. Pertukaran O2 dan CO2
terjadi di antara air laut dan cairan tubuh dari insang-insangnya. Silia pada
epithelium mempunyai peranan vital dalam menggerakkan cairan coelom dan
dalam menciptakan air untuk pernapasan keluar masuk di dalam air laut. Di
samping dindingnya tipis, kaya akan percabangan dan bagian-bagian tubuh
lembab, juga bertindak sebagai organ-organ respirasi.

h. Sistem pernapasan pada Arthropoda


Filum Arthropoda meliputi 4 kelas, yaitu:
- Crustacea (golongan udang dan kepiting) bernapas dengan insang
Pada golongan Crustacea (udang-udangan), seperti udang dan
ketam, ber-napas dengan insang buku. Insang buku ini tumbuh dari dasar
anggota tubuh dan dinding tubuh yang berdekatan, dan menjulur ke atas ke
dalam ruang brankial. Tiap insang terdiri atas sumbu sentral tempat
pertautan lamela atau filamen. Aliran air dihasilkan oleh gerakan
mendayung dari insang timba, yaitu suatu penjuluran berbentuk bulan sabit
dari salah satu penjuluran mulut (maksila kedua). Baik paru-paru buku
maupun insang buku, keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti
fungsi paru-paru pada Vertebrata.
- Myriapoda (golongan lipan dan luwing) bernapas dengan trakea.
- Arachnida (golongan laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-
paru buku. Laba-laba (Arachnida) dan kalajengking
(Scorpionida) bernapas dengan paru-paru buku. Paru-paru buku
ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-paru buku
memiliki banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh
batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas.
- Insecta (golongan serangga) 10

Serangga memiliki organ pernapasan yang khas. Pertukaran


oksigen dan karbon dioksida dilakukan melalui trakea. Trakea merupakan
bagian tubuh serangga yang terbuat dari pipa/tabung udara. Jumlah
trakea di dalam tubuh serangga sangat banyak. Oleh karena itu, sistem
pernapasan serangga dinamakan sistem trakea. Saat serangga melakukan
pernapasan, udara masuk trakea melalui bagian yang terletak pada
permukaan tubuh. Bagian tersebut dinamakan spirakel. Spirakel dilindungi
oleh bulu halus dengan fungsi sebagai penyaring debu dan benda asing
yang masuk menuju trakea. Setelah itu, udara tersebut akan melewati pipa
kecil yang disebut trakeola.
Apabila serangga sedang aktif dan menggunakan banyak oksigen,
sebagian besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke dalam tubuh.
Akibatnya, luas permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel
menjadi semakin luas. Seekor serangga yang sedang terbang mempunyai
laju metabolisme lebih tinggi dibandingkan saat istirahat. Otot akan
berkontraksi dan berelaksasi se-cara bergantian sehingga tubuh bisa
memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara akan secara cepat
terpompa melalui sistem trakea.
Sistem pernafasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem
terbuka dan sistem tertutup. Sistem trakea ini berfungsi mengangkut O2
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO2
hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah
pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk
mengangkut udara pernapasan.

i. Sistem Pernapasan pada Protozoa


Protozoa (hewan bersel satu) tidak memiliki alat pernapasan khusus.
Pernapasan dilakukan melalui seluruh permukaan selnya. O2 dan CO2 masuk
dan keluar secara difusi. Mekanisme respirasi protozoa adalah dengan cara
aerob atau anaerob. Pada respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O 2 yang
masuk dalam tubuh dengan cara difusi dan osmosis melalui seluruh
permukaan tubuh, sedang pada anaerob terjadi pembongkaran zat yang
kompleks menjadi zat yang sederhana dengan menggunakan enzim-enzim
tanpa memerlukan oksigen. Hasil kedua peristiwa itu akan sama yakni
dihasilkan energi dan zat sisa-sisa yang akan ditampung dalam vakuola
kontraktil sebagai zat ekskresi .

Sistem pernapasan pada Vertebrata


a. Pernapasan pada Amfibi
Alat pernapasan katak mengalami perubahan sesuai dengan perjalanan
metamorfosisnya. Perkembangan alat pernapasan katak selama metamorfosis
tercantum dibawah ini.
 Saat fase berudu, alat pernapasanya berupa insang luar
 Saat fase katak muda, alat pernapasannya berupa insang dalam
 Saat fase katak dewasa, alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit yang basah
dan selaput kulit pada rongga mulut. Pada katak, rongga dada dan perut tidak
dibatasi diafgrama pernapasan katak berupa pernapasan perut.
b. Pernapasan pada Reptilia
Alat pernapasan utama reptil adalah paru-paru. Beberapa reptil mempunyai
variasi alat pernapasan yang disesuaikan dengan kebiasaan hidupnya.
- Reptil yang hidup di air
Reptil yang hidup memiliki katup pada lubang hidungnya. Katup
berfungsi untuk menutupi hidung pada saat menyelam, sehingga air tidak
masuk ke dalam paru- paru. Selain itu, reptil yang hidup di air dalam
rongga dadanya terdapat foramen pannizae. Foramen pannizae berfungsi
untuk mengedarkan oksigen ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan
tekanan jantung saat menyelam. Contoh reptil yang memiliki katup pada
lubang hidung dan foramen pannizae adalah buaya.
- Reptil yang dapat melayang diudara
Reptil yang memiliki kemampuan melayang di udara, selain bernapas
dengan paru-paru juga memiliki pundi-pundi udara, contohnya adalah
bunglon afrika.

c. Pernapasan pada Pisces


Alat pernapasan pada ikan berupa insang. Ikan bertulang rawan memiliki 5 –
7 pasang insang, Pada ikan bertulang rawan, insang tidak mempunyai tutup.
Contoh ikan bertulang rawan, yaitu ikan pari. Tutup insang disebut dengan
operkulum. Sedangkan ikan bertulang sejati memiliki 4 pasang insang. Insang
pada ikan bertulang sejati dilengkapi dengan tutup. Contoh ikan bertulang sejati,
adalah ikan mas. Rongga insang beberapa jenis ikan mengalami perluasan ke atas
yang disebut labirin. Labirin berfungsi sebagai alat menyimpan oksigen, sehingga
ikan tetap hidup di air yang kadar oksigennya rendah.

Berikut mekanisme pernapasan pada ikan.


- Fase inspirasi (pengambilan O2)
Celah mulut tetap tertutup, tutup insang bergerak ke samping atau
mengembang, sehingga tekanan udara mulut lebih kecil. Celah mulut
membuka udara dan air masuk.
- Fase ekspirasi (pengeluaran CO2)
Air dalam rongga mulut menjadikan celah rongga mulut menutup maka
insang ke semula menyentuh lembaran insang atau menyempit, sehingga
selaput insang membuka, maka air akan keluar setelah terjadi pertukaran
gas.
Air dengan kandungan oksigen yang larut di dalamnya akan
membasahi flamen insang yang terdapat banyak kapiler darah. Oksigen
diikat oleh darah dan karbon dioksida keluar bersama air melalui celah
tutup insang. Pada ikan air tawar seperti ikan mas, Insang ikan mas terdiri
dari lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-
rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui
insang, dan filamen atau lembaran insang. Filamen insang tersusun atas
jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah muda karena
mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari
arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.

d. Pernapasan pada Aves


Sistem pernapasan pada burung tersusun oleh organ-organ pernapasan.
Berikut ini susunan organ-organ pernapasan pada burung.
 Sepasang lubang hidung yang terletak pada pangkal paruh sebelah atas.
 Sepasang lubang hidung dalam langit-langit rongga mulut.
 Trakea (batang tenggorokan), terdapat pada percabangan (bifurkasi trakea)
dan alat suara (siring).
 Sepasang paru-paru pada rongga dada
 Pundi-pundi udara (saccus pneumaticus) berjumlah 8 atau 9 buah, yaitu pada :
• Pangkal leher (servikal)
• Rongga dada depan (toraks anterior)
• Rongga dada belakang (toraks posterior)
• Antara tulang selangkang (korakoid) atas dan bawah
• Rongga perut dan
• Ketiak sayap

Fungsi pundi-pundi udara diantaranya


• Membantu pernapasan pada waktu terbang
• Membantu memperbesar ruang siring, sehingga suara keras
• Mencegah hilangnya panas badan berlebihan
• Mengatur berat jenis tubuh saat terbang atau berenang.

Mekanisme pernapasan pada burung terbagi menjadi dua, yaitu saat hinggap dan saat
terbang.
a. Pada saat hinggap
Pada saat hinggap proses pernapasan burung baik inspirasi dan ekspirasi diuraikan
berikut ini.
1) Inspirasi
Tulang rusuk ke depan, sehingga volume rongga dada besar dan tekanan kecil, maka
udara masuk lewat hidung ke tenggorokan sampai ke kantong udara dan paru-paru.
2) Ekspirasi
Tulang rusuk kembali ke posisi semula. Volume rongga dada mengecil dan tekanan
besar, sehingga udara keluar dari paru-paru.

b. Pada saat terbang


Pada saat terbang proses inspirasi dan ekspirasi diuraikan berikut ini.
1) Inspirasi
Pada saat sayap diangkat, pundi-pundi udara korakoid terjepit dan pundi-pundi udara
ketiak mengembang, sehingga udara masuk ke paru-paru.
2) Ekspirasi
Pada sayap turun, pundi-pundi udara ketiak terjepit dan korakoid mengembang
sehingga udara keluar dari paru-paru.

e. Sistem pernapasan mamalia


Jalannya udara pernapasan:
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. Melewati nasofaring
3. Melewati oralfarink
4. Melewati glotis
5. Masuk ke trakea
6. Masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. Masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. Udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut
alveolus (jamak: alveoli)
Organ pernapasan mamalia :
a. Nasal (Hidung) merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar.
Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk
menyaring udara yang masuk, lendir berguna untuk melembabkan udara, dan
konka untuk mengangatkan udara pernapasan
b. Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan
(nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan
(oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan.
c. Laring (pangkal tenggorokkan) merupakan bagian pangkal dari saluran
pernapasan (trakea). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan
dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang akan
menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk
ke saluran pernapasan. Pada pangkal laring terdapat selaput suara. Selaput suara
akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru
d. Trakea (tenggorokan) Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan
kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa dengan panjang 10 cm.
dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisan dalam berupa epithel bersilia dan
berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot polos.
lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk
mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir
yang sel-selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang
masuk bersama udara pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan
batuk atau bersin.
e. Bronchus (cabang tenggorokkan). Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut
bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur bronchus kanan lebih
pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua bronchus masing-masing
masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang menjadi
bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah
kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang
menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung
banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus
berdifusi masuk ke dalam darah.
f. Pulmo (alveolus). Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma.
Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan
rongga perut. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan
paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir. Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput
yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan
dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang
membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput terdapat
rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan
pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.

Mekanisme bernapas mamalia :


Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk
pernapasan perut.

Mekanisme pernapasan dada


 Fase Inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi -->
tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara luar masuk ke paru-paru

 Fase ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:


Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme pernapasan perut
1.Fase inspirasi pernapasan perut sebagai berikut :
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi
mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk.
2.Fase ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru
mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara
luar --> udara keluar

C. Proses Pertukarn Gas O2 Dan CO2 Pada Tubuh Hewan

Pertukaran gas antara tubuh hewan dan lingkungannya selalu terjadi pada
lingkungan akuatik maupun terresterial. Bernapas, baik diudara maupun air,
masing-maisng mengandung keuntungan dan kerugian.
Bagi hewan yang bernapas di air, kerugian pertama yang mereka peroleh ialah
adanya kenyataan bahwa dibandingkan dengan udara molekul air jauh lebih padat
dan lebih sulit bergerak/mengalir. Molekul air kira-kira 10 kali lebih padat dan 60
kali lebih sulit mengalir daripada udara. Jadi, dibandingkan dengan udara, air jauh
lebih sulit mengalir ke organ pernapsan. Hewan akuatik harus mengeluarkan
energi lebih banyak daripada energi yang digunakan oleh hewan tersterial.
Berbeda dengan hewan akuatik, hewan yang bernapas diudara memperoleh
keuntungan karena tidak memerlukan banyak energi untuk mengalirkan udara
kedalam orrgan pernapasannya. Akan tetapi, hewan yang bernapas diudara harus
mengeluarkan energi tambahan untuk melawan gaya gravitasi
Keuntungan dan kerugian berikutnya berkaitan dengan adanya perbedaan
antara kandngan O2 diudara dengan air. Kandungan oksigen dalam air (10 ml
O2/liter) jauh lebih rendah dari pada kandungan oksigen diudara (200 ml
O2/liter).
Namun, hewan akutik memiliki keuntungan lain berkaitan dengan tingginya
kelarutan CO2 dalam air yang mencapai 20-30 kali lebih besar dari pada
kelarutannya diudara. Oleh karena itu, rangsangan utama untuk bernapas pada
hewan akuatik adalah O2, sedangkan pada hewan terrestrial, stimulus utamanya
adalah CO2.
Transpor Oksigen dalam darah terjajdi dengan dua cara, yaitu dengan cara
sederhana (terlarut dalam plasma) atau dengan cara diikat oleh pigmen
respirasi ,yaitu senyawa khusus yang dapat mengikat dan melepas O2 secara
bolak-balik.Pigmen respirasi adalah protein dalam darah yang memiliki
afinitas.daya gabung tinggi terhadap oksigen.
Namun, keberadaan CO2 dapat menimbulkan gangguan fisiologis yang
penting. Itu karena CO2 sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam
karbonat yang memiliki kekuatan untu meciptakan kondisi asam

pertanyaan :

biasanya insekta, coelenterata, hewan endoparasit, sel koanosit? (ujian)

insang berwarna merah karena banyak pembuluh darah

apakah saat terbang burung menggunakan udara dipundi2 saja, atau respirasi saja?

tiap ruas belakang punya stigma/spirakel, trakea itu tabung.

ayam punya kantung hawa?

metamorfosis amfibi dengan respirasi?

ikan dilumpur?

burung yang punya kantung hawa dengan yang tidak?

paus?

mekanisme O2 berdifusi dari alveolus menghasilkan CO2 lagi?

1. bagaimana respirasi plathy, nema, anellida, echino? ada dimakalah atas


2. bagaimana sistem pernapasan cacing tanah? dengan kulit yang lembab dan tipis (seluruh permukaan
tubuh)
3. bagaimana cara hewan mengambil udara didalam air (invertebrata)? tergantung dari jenis hewannya
4. bagaimana mekanisme sistem pernapasan arthoropoda didarat dan dilaut? ada dimakalah atas (mungkin
masuk ujian)
5. sistem pernapasan mollusca tidak bercangkang  contoh : cumi-cumi  insang
bekicot paru-paru
6. mekanisme pernapasan kijang saat berlari, mekanisme sama tapi dipercepat karena denyut jantung
cepat, paru-paru bekerja lebih keras menyerap oksigen diudara
7. berudu dengan insang, katak dengan paru2, mekanisme pernapasan saat peralihan? sebelum paru-paru
sempurna, masih bernapas dengan insang dalam
8. respirasi ikan dilumpur? punya labirin untuk menyimpan udara.
9. burung akuatik,

bahan ujian, dari awal-hari ini 2 maret 2016.

mekanisme?, yang aneh2?

Anda mungkin juga menyukai