PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada burung
2. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada katak
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada ikan
4. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada reptile
5. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada mamalia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pundi-pundi hawa pada burung berjumlah sembilan yaitu :
1. 2 kantong di leher (servikal)
2. 1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular)
3. 2 kantong di dada depan (toraks anterior)
4. 2 kantong di dada belakang (toraks posterior)
5. 2 kantong di perut (abdominal)
Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut :
4
b.Pernafasan burung saat terbang
Pundi hawa sangat berperan pentng ketika burung mulai terbang,
dikarenakan urung yang terbang tidak dapat menggerakan tulang
rusuknya,sehingga pundi hawalah yang dipergunakan oleh burung untuk
bernafas. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh
pundi- pundi hawa.
Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang
korakoid terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara
masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat
melewati paru- paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga
udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-parusehingga terjadilah
ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.
5
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang
terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti
dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput
rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai
alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat
itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan
secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung
banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di
air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui
vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru
(arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida
terjadi di kulit.
6
celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi otot rahang bawah yang
diikuti berkontraksinya otot geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui
koane.
Insang pada ikan dapat menarik oksigen lebih maksimal daripada paru-
paru pada sistem pernapasan pada manusia bahkan jika kadar oksigen dalam air
dibawah 21% atau 210ppm. Insang didesain dengan bentuk dan fungsi yang
7
diadaptasikan untuk hidup dalam air. Insang terdiri dari filamen-filamen yang
langsung terhubung pada air dan didesain agar air dapat terus masuk dan
mengalirkan udara. Tidak seperti paru-paru sebagai alat pernapasan pada manusia
dimana udara yang baru akan masuk setelah sisa udara yang lama dikeluarkan,
pada ikan pertukaran udara berlangsung otomatis tanpa perlu menunggu sisa
udara lama dikeluarkan dan ikan tidak perlu membuang energi untuk proses
ini.Hal inilah yang menyebabkan kerja insang lebih efisien dari fungsi paru – paru
manusia.
Pada dasarnya ada dua macam bentuk insang pada ikan sesuai dengan jenisnya :
1. Insang dengan operkulum atau tutup insang. Jenis ikan ini biasanya ditemui
pada ikan bertulang sejati atau Osteichthyes seperti gurame, bandeng dan lainnya.
Operkulum terdiri dari beberapa bagian yakni opercle, preopercle, interopercle,
and subopercle. Bagian posterior operculum berfungsi untuk menjaga air dan
oksigen agar tidak keluar kembali saat proses respirasi serta menjaga tekanan air.
2. Insang tanpa tutup atau operkulum. Jenis insang ini dimiliki oleh ikan bertulang
rawan atau Chondrichthyes seperti hiu dan pari. Pada jenis insang ini terdapat
suatu struktur khusus yang disebut septum interbranchiale. Septum interbranchiale
adalah jaringan ikat dan otot yang yang berada diantara tiap lembaran insang.
8
Selain berperan langsung pada proses respirasi sebagai alat pertukaran oksigen
dan karbondioksida seprti halnya fungsi alveolus pada manusia, insang juga
memilki beberapa fungsi lain diantaranya :
1. Labirin – Labirin adalah salah satu alat bantu pernapasan pada ikan
namun tidak semua ikan memiliki labirin. Labirin adalah perluasan insang
pada bagian atas yang berbentuk lipatan dan membentuk rongga yang
tidak beraturan. Beberapa ikan yang memiliki labirin diantaranya ikan lele
( Clarias batrachus )dan gabus ( Channa striata ). Labirin berfungsi untuk
menyimpan cadangan oksigen yang nantinya bisa digunakan pada saat
ikan berada pada daerah atau lingkungan dengan kadar oksigen rendah.
Beberapa ikan seprti ikan cupang ( Betta sp )mampu mengambil oksigen
langsung dari atmosfer dengan menggunakan labirin sehingga labirin pada
ikan berfungsi seperti paru – paru pada manusia.
9
2. Arborescene – Beberapa spesies ikan seperti lele, gurame atau nila juga
memiliki struktur tambahan yang disebut arborescejne. Arborescene
adalah struktur tambahan pada insang yang berwarna merah dan berbentuk
seperti bunga karang. Struktur tersebut membantu ikan untuk bernapas
pada lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah.
3. Diverticula – Pada ikan yang hidup didaerah tropis misalnya gabus (
Channa striata ) biasanya terdapat struktur tambahan yang disebut dengan
diverticula. Diverticula terletak pada daerah pharynx.
Gelembung renang adalah kantong yang berisi udara atau oksigen dan
berada pada rongga tubuh ikan. Gelembung renang memiliki fungsi untuk
menjaga posisi ikan agar dapat mengapung saat berada dalam air sehingga
ikan tidak perlu terus menerus berenang. Ada juga ikan yang memfungsikan
gelembung renang seperti layaknya paru – paru, contohnya Dipnoi atau ikan
paru-paru yang hanya hidup di benua Australia dan Afrika. Meskipun paru-
paru pada ikan yang dimaksud dapat menyimpan oksigen akan tetapi tidak
diketahui pasti berapa kapasitas total udara yang dapat ditampung seperti pada
kapasital vital paru-paru manusia.
10
2. Oksigen lalu masuk melalui jaringan kapiler yang meluas dan udara
diambil sebanyak – banyaknya
3. Pada dinding belakang gelembung renang terdapat dinding tipis yang
berfungsi sebagai alat sekresi sisa pernafasan dimana karbondioksida akan
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan pada hewan reptil dibantu oleh gerakan rongga dada.
Tidak seperti sistem pernapasan pada manusia, reptil tidak memiliki sekat
diafragma dan pernapasan diatur oleh otot intercostae. Ketika otot intercostae
berkontraksi rongga dada membesar dan volume udara mengecil dan udara masuk
melalui lubang hidung dan selanjutnya diteruskan ke laring, trakea dan paru-paru.
Ketika otok intercostae berelaksasi rongga dada mengecil dan udara yang
mengandung karbon dioksida akan keluar melalui lubang hidung.
Sama seperti paru-paru hewan mamalia, dinding alveoli reptil dikelilingi
pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara. Pertukaran
udara terjadi di alveoli kemudian oksigen akan diikat oleh hemoglobin dalam sel
darah merah. Pada beberapa spesies ordo Crocodilia reptil termasuk buaya,
pernapasan juga dibantu oleh otot-otot hati atau visera. Pada buaya, otot visera
berhubungan langsung dengan tulang rusuk. Pada saat otot visera berkontraksi
rusuk akan bergerak ke depan dan menghisap udara masuk ke dalam rongga dada.
Gerakan pada otot visera ini sama seperti gerakan saat menarik piston.
11
Sebagian besar reptil tidak memiliki palatum (atap rongga mulut)
sekunder. Hal ini mengakibatkan reptil harus menahan napas ketika menelan
makanan. Spesies lain seperti buaya telah berevolusi dan memiliki rongga mulut
sekunder yang memungkinkan mereka untuk tetap bernapas saat menyelam.
Sementara itu, ular dapat mengembangkan trakeanya menjadi lebih luas, dan
memungkinkan ular dapat menelan mangsanya tanpa merasakan sesak napas.
Fase Inspirasi : Otot tulang rusuk berkontraksi –> rongga dada membesar
–> paru-paru mengembang –> O2 masuk melalui lubang hidung –> rongga
mulut –> anak tekak –> trakea yang panjang –> bronkiolus dalam paru-
paru –> O2 diangkut darah menuju seluruh tubuh.
Fase Ekspirasi : Otot tulang rusuk berelaksasi –> rongga dada mengecil
–> paru-paru mengecil –> CO2 dari jaringan tubuh menuju jantung
melalui darah –> paru-paru –> bronkiolus –> trakea yang panjang –> anak
tekak –> rongga mulut –> lubang hidung.
Sistem pernapasan reptil merupakan salah satu sistem yang penting dalam
tubuh hewan reptil. Gangguan yang terjadi pada alat pernapasan reptil dapat
berdampak buruk terhadap kelangsungan hidupnya. Reptil hidup di darat dan air
sehingga dampak pencemaran udarabisa berakibat fatal bagi kelangsungan
spesies.
Mamalia adalah salah satu jenis hewan yang menyusui. Secara umum
habitat dari hewan mamalia ini dibagi menjadi 2, yaitu di darat dan di air. Contoh
mamalia yang hidup di darat antara lain: sapi, kerbau, harimau, kambing, rusa,
kucing, kuda dan sebagainya. Sedangkan contoh hewan mamalia yang hidup di air
antara lain: ikan paus dan lumba lumba. Tentu saja sistem pernapasan pada hewan
mamalia tersebut memiliki perbedaan.
12
Alat pernapasan pada mamalia darat terdiri dari hidung, pangkal
tenggorokan, batang tenggorokan, dan paru paru. Jika dilihat secara sekilas mirip
dengan sistem pernapasan pada manusia. Sedangkan sistem pernapasan hewan
mamalia air dilengkapi sebuah katup yang berguna untuk menutupi salauran
pernapasan ketika hewan tersebut menyelam di dalam air. Dan katup ini akan
membuka ketika hewan mamalia tersebut muncul ke permukaan air. Biasanya saat
itu mamalia mengeluarkan karbondioksida dan menghirup oksigen.
1. Penapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase Ekspirasi : Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
13
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Fase Inspirasi: Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga
udara luar masuk.
14
2. Meningkatkan sistem immune atau daya tahan tubuh seiring dengan
peredaran darah yang optimal.
3. Mencegah terjadinya infeksi paru-paru dan tentunya pada jaringan organ-
organ tubuh lainya.
4. Menstimulasi hormone endorphin yang dapat menenangkan tubuh (relax),
sehingga dapat menurunkan kondisi stress.
5. Otot diafragma yang berlangsung terus menerus dengan tekanan yang
teratur ke arah organ bagian bawah rongga dada seperti usus, hati, dan
lambung dapat memberikan efek yang baik bagi organ tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpilan
Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi dari keluar dari tubuh. Penghisapan
udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
16
3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat mungki terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan untuk lebih memperdalam pengetahuan, maka kami minta kritik dan
saran dari teman-teman yang membaca makalah kami.
17
DAFTAR PUSTAKA
18