Anda di halaman 1dari 11

1.

2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut
:
1.
Apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata
2.
Bagaimana ciri
-
ciri vertebrata dan
invertebrata?
3.
Apa saja contoh dari vertebrata dan invertebrata?
4.
Bagaimana sistem respirasinya
?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuanya sebagai berikut :
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata
2.
Mengetahui
bagaimana ciri
-
ciri vertebrata dan invertebrata
3.
Dapat memberikan contoh dari vertebrata dan invertebrata
4.
Dapat mengetahui sistem respirasi pada berbagai macam hewan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hewan Vertebrata
Hewan
vertebrata adalah
golongan
hewan yang memiliki
tulang
belakang
sejati
.
Vertebrata juga merupakan subfilum di dalam Filum Chrodata. Jadi, kata
“vertebrata” juga merupakan salah satu kategori takson
.
Tulang belakang berasal
dari perkembangan sumbu penyokong
tubuh primer atau notokorda (korda
dorsalis). Notokorda
vertebrata
hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa
akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu
tulang belakang (vertebrae).
Hewan vertebrata berukuran lebih besar
dan lebih
sempurna
dibandingkan dengan hewan invertebrata. Kebanyakan hewan
vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih baik, yang membuat mereka lebih
pintar
.
Vertebrata dibagi atas beberapa kelas yaitu :
a.
Kelas Aves (Burung)
b.
Kelas Reptilia
(Bahasa latin
repare = merangkak/merayap)
c.
Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup)
d.
Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)
e.
Kelas Pisces (Ikan)
2.2 Ciri
-
ciri Hewan Vewan Vertebrata
2.2.1 Ciri
-
ciri Umum Hewan
Vertebrata
a. Memiliki tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor
b. tubuh memiliki tipe simetris bilateral
c. pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium)
d.
mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak
mutlak
ada contohnya pada katak
2.2.2 Ciri
-
ciri Khusus Hewan Vertebrata
Adapun ciri khusus yang dimiliki oleh hewan vertebrata adalah sebagai
berikut:
a.
Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon
untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses
fisiologis atau faal tubuh
b.
Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
c.
Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin
sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
d.
Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru
-
paru (pulmon
osum) kulit dan
insang operculum
e.
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang
terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
f.
Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian
dalam)
g.
Alat reproduksi berpasangan kec
uali pada burung, kedua kelenjar
kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel
sperma.
2.3 Contoh Respirasi Hewan Vertebrata
2.3.1 Sistem Respirasi Pada Aves (Burung)
Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti mamalia
,sehingga suhu
pada tubuh burung bersifat stabil.
Karena burung memiliki reseptor
pada bagian otak yang dapat mengatur suhu tubuh, sehingga burung dapat
melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda
.
Burung menggunakan paru
-
paru dan pundi hawa (pu
ndi
-
pundi udara) sebagai
alat pernafasanya.
Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu :
a.
Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas
b.
Lubang hidung dalam terletak pada langit
-
langit rongga mulut
Trakea pada burung sama seperti pada manusia yai
tu berupa tulang rawan yang
berbentuk cincin
-
cincin . trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Bronkus kanan dan kiri merupakan penghubung siring dengan paru
-
paru.
Didalam siring terdapat lipatan
-
lipatan berupa selaput yang dapat bergetar
menghasil
kan suara.
Burung memiliki sepasang paru
-
paru yang menempel pada
dinding bagian dalam . Paru

paru sendiri terbungkus oleh selaput paru
-
paru
(pluera) yang berhubungan dengan pundi
-
pundi hawa. Paru
-
paru burung tidak
memiliki alveolus ,sebagai ganti fungsiny
a adalah parabronki
(
Pembuluh kapiler
yang berdampingan
dengan kapiler darah).
Selain itu burung juga tidak memiliki
diafragma sehingga dalam pergerakan paru
-
paru (inhale
-
exhale) dibantu oleh
rongga seluruh tubuh.
Fungsi pundi
-
pundi hawa pada burung :
1.
untuk bernapas saat terbang
2.
memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring
3.
mencegah kedinginan dengan menyelu
bungi organ dalam dengan rongga
udara
4.
mengurangi hilangnya panas tubuh
5.
memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)
Pundi
-
pundi hawa pada burung berjumlah sembilan
yaitu :
1.
2 kantong di leher (servikal)
2.
1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular)
3.
2 kantong di dada depan
(toraks anterior)
4.
2 kantong di dada belakang (toraks posterior)
5.
2 kantong di perut
(abdominal)
Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut :
a.
Pernafasan burung saat tidak terbang
Fase Inspirasi
: tulang rusuk bergerak ke depan

volume rongga dada
membesar

tekanan mengecil

udara akan masuk melalui saluran
pernapasan. Saat inilah
sebagian oksigen masuk ke paru
-
paru
dan
O
2
berdifusi ke dalam darah kapiler, dan
sebagian udara dilanjutkan masuk
ke dalam katong
-
kantong udara
.
Fase Ekspirasi
: tulang rusuk kembali ke posisi semula

rongga dada
mengecil

tekanan membesar. Pada saat ini
udara dalam alveolus dan
udara dalam kantong
-
kantong hawa bersama
-
sama keluar melalui paru
-
paru. Pada saat melewati alveolus, O
2
diikat oleh darah kapiler alveolus,
dan darah melepas CO
2
. Dengan demikian, pertukaran gas CO
2
dan
O
2
dapat
berlangsung saat ins
pirasi dan ekspirasi
.
b.
Pernafasan burung saat terbang
Pundi hawa sangat berperan pentng ketika burung mulai terbang, dikarenakan
urung yang terbang tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi
hawalah yang dipergunakan oleh burung untuk bernafas.
Inspirasi dan
ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi
-
pundi hawa.
Fase Inspirasi
: Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke
pundi hawa ketiak
melewati
paru
-
paru
,
terjadilah inspirasi
. Saat melewati paru
-
paru akan terjadi pertukaran gas O
2
dan CO
2
.
Fase Ekspirasi
: Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga
udara
mengalir keluar dari kantong hawa
melewati paru
-
paru
sehingga
terjadilah
ekspirasi
. Saat melewati paru
-
paru akan terjadi pertukaran gas O
2
dan CO
2
.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru
-
paru burung saat
terbang.
Jadi pertukaran gas pad
a burung saat terbang juga berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.
2.3.2 Sistem Pernafasan Pada Amphibi (Katak)
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut
dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti
dengan
insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga
mulut, paru
-
paru, dan kulit.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjad
i gerakan
rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga
mulut yang tipis.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak
tip
is, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan
dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat.
Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit
paru
-
paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung un
tuk diedarkan ke
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan
dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru
-
paru melalui
arteri kulit paru
-
paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran
oksigen dan karbon dioksid
a terjadi di kulit.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.
1) Fase inspirasi katak
Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga
mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung).
Set
elah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus
berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
mendorong oksigen masuk ke paru
-
paru lewat celah
-
celah. Dalam paru
-
paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh
darah yang berada dalam
kapiler dinding paru
-
paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke
lingkungan.
2) Fase ekspirasi katak
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru
-
paru,
otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi,
sementara otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru
-
paru mengecil,
sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut.
Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga
terjadi kontraksi otot rahang
bawah yang diikuti berkontraksinya otot
geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara yang kaya karbon
dioksida terdorong keluar melalui koane.
2.4
Pengertian Hewan Invertebrata
Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki
tulang
belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa ,dan vertebrae = bertulang
belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki struktur morfologi
, sistem
pernafasan dan sistem peredaran darah
yang lebih sederhana dari hewan
vertebrata
.
Hewan invertebrata
terdiri atas beberapa filum sebagai berikut :
a.
Porifera
b.
Cnidaria
c.
Molusca
d.
Platyhelminthes
e.
Annelida
f.
Arthropoda
g.
Nemathehelminthes
h.
Echinidermata
2.5 Ciri
-
ciri Hewan Invertebrata
a. Tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya
b. Sebagian besar tubuhny
a tersusun atas protein struktural kolagen
c.
Memakan bahan organik yang terurai
2.6 Contoh Pernafasan Pada Hewan Invertebrata
2.6.1
S
istem
P
ernafasan pada
Porifera
Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan
yang sangat
sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau di laut
porifera tidak memiliki alat pernapasan khusus. Udra pernapasan
berlangsung di sel
-
sel permukaan tubuh atau sel
-
sel leher yang
bersentuhan dengan air. Oksigen yang diambil oleh porifera berasal
dari
oksigen yang terlarut di dalam iar. Hewan filum Cnidaria yang meliputi
golongan hewan karang, ubur
-
ubur, hydra, dan anemone
laut, tubuhnya
tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria tidak memili alat
pernapasan yang lengkap atau khusus.
Sel
-
sel di bagian permukaan
tubuhya dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya.
2.6.2 Sistem Pernafasan pada Belalang
Belalng bernafas menggunakan trakea yang mana didalamnya terdapat
spirakel (pembluh trakea) dan trakeolus,Spirakel atau stigma merupakan
jalan keluar masuknya
udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat
di
kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembul
uh
silindris yang
berlapis zat kitin, terletak berpasangan
pada setiap segmen tubuh, dan
merupakan tempat
bermuaranya pembuluh trakea.
Pada umumnya spirakel
terbuka selama serangga
terbang, dan tertutup saat serangga
beristirahat.
Udara masuk melalui empat
pasang spirakel depan dan
keluar
melalui enam pasang spirakel belakang. Oksigen
dari luar masuk lewat
spirakel, kemudian menuju
pembuluh
-
pembuluh trakea, selanjutnya
pembuluh
trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang
disebut
trakeolus. Dengan demiki
an, oksigen dapat
mencapai
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
Sistem respirasi pada belalang
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh
otot perut (abdomen). Ketika
otot perut (abdomen)
ber
elaksasi, volume trakea
normal sehingga udara
masuk.
Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume
trakea mengecil
sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui
udara pernapasan,yaitu :
Udara dari luar → stigma/spirakel
→ saluran/pembuluh trakea →
trakeolus →
jaringan
tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi
mengangkut
O
2
dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta
sebaliknya
mengangkut C
O
2
hasil pernapasan untuk dikeluarkan
dari tubuh.
Dengan demikian, darah pada serangga
hanya berfungsi mengangkut sa
ri
makanan dan bukan
untuk mengangkut udara pernapasan.
3.6.3 Sistem pernafasan pada Echinodermata (Bintang Laut)
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri). Echinodermata
adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidu
p di air
tawar atau darat. Hewan
-
hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya:
kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral
(terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang
berkerabat relatif deka
t dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup
Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder
.
a.Ciri
-
ciri Echinodermata
1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial
2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral
3. Kulitnya terdiri
atas lempeng
-
lempeng kapur dan duri
-
duri kecil pada
permukaannya
4. Merupakan hewan pemakan sampah laut
5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral
6. Saluran pencernaan masih sederhana
7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial.
b.
Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru
-
paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan

Anda mungkin juga menyukai