Anda di halaman 1dari 13

Makalah Struktur dan Perkembangan Hewan

“Alat Pernafasan Pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata Beserta Struktur


dan Fungsinya”

Oleh Kelompok 4
1. Apryanto Imanuel Tamonob (16151843)
2. Helmi Ploni Nainel (16153430)
3. Yuli Nugeraha Maibana (16152708)
4. Martavina Potimau (16152241)

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Artha wacana
Kupang
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bernafas adalah hal yang harus terus menerus dilakukan oleh mahkluk hidup
baik tumbuhan, manusia, maupun hewan agar dapat melanjutkan hidup.
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
tubuh. Alat pernafasan pada setiap jenis mahkluk hidup pun berbeda tergantung
pada habitat yang mahkluk hidup tempati atau menyesuaikan habitat nya. Seperti
halnya pada hewan meiliki berbagai macam saluran pernafasan seperti paru-paru
yang dimiliki oleh mamalia,reptilia, amphibi, Cacing (Annelida) dan Amphibia
memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan
mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan
sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki
sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan
kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk.
Pada bidang biologi terdapat ilmu yang mempelajari tentang hewan ,
didalamnya hewan berdasarkan ada atau tidak ada tulang belakangnya dibagi
menjadi dua yaitu vertebrata da invertebrata. Pada hewan vertebrata dan
invertebrata memiliki saluran pernafasan yang berbeda. dengan adanya
keanekaragaman yang terjadi pada hewan dan dengan seiring perkembangan ilmu
pengetahuan maka sangat pentinglah bagi kita untuk mempelajari dan membahas
tentang saluran pernafasan pada hewan yang sering disebut juga dengan sistem
respirasi pada laporan kali ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata
2. Bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata?
3. Struktur dan fungsi beserta contoh dari vertebrata dan invertebrata?
4. Bagaimana sistem respirasinya?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuanya sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata
2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata
3. Dapat memberikan struktur, fungsi serta contoh dari vertebrata dan invertebrata
4. Dapat mengetahui sistem respirasi pada berbagai macam hewan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hewan Vertebrata


Hewan vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang sejati.
Vertebrata juga merupakan subfilum di dalam Filum Chrodata. Jadi, kata
“vertebrata” juga merupakan salah satu kategori takson. Tulang belakang berasal
dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda
dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa
akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu
tulang belakang (vertebrae). Hewan vertebrata berukuran lebih besar dan lebih
sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata
memiliki sistem saraf yang lebih baik, yang membuat mereka lebih pintar.

Vertebrata dibagi atas beberapa kelas yaitu:


a. Kelas Aves (Burung)
b. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
c. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup)
d. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)
e. Kelas Pisces (Ikan)
2.2 Ciri-ciri Hewan Vertebrata
a. Memiliki tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor
b. Tubuh memiliki tipe simetris bilateral
c. Pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium)
d. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak
ada contohnya pada katak
2.3 Respirasi Hewan Vertebrata
2.3.1 Sistem Respirasi Pada Aves (Burung)
Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti mamalia ,sehingga
suhu pada tubuh burung bersifat stabil. Karena burung memiliki reseptor
pada bagian otak yang dapat mengatur suhu tubuh, sehingga burung dapat
melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda .
Burung menggunakan paru-paru dan pundi hawa (pundi-pundi udara) sebagai
alat pernafasanya. Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu:
a. Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas
b. Lubang hidung dalam terletak pada langit-langit rongga mulut
Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu berupa tulang rawan yang
berbentuk cincin-cincin. trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Bronkus kanan dan kiri merupakan penghubung siring dengan paru-paru. Didalam
siring terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar menghasilkan
suara. Burung memiliki sepasang paru-paru yang menempel pada dinding bagian
dalam. Paru–paru sendiri terbungkus oleh selaput paru-paru (pluera) yang
berhubungan dengan pundi-pundi hawa. Paru-paru burung tidak memiliki
alveolus, sebagai ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapiler yang
berdampingan dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak memiliki
diafragma sehingga dalam pergerakan paru-paru (inhale-exhale) dibantu oleh
rongga seluruh tubuh. Fungsi pundi-pundi hawa pada burung:
1. untuk bernapas saat terbang
2. memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring
3. mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan rongga udara
4. mengurangi hilangnya panas tubuh
5. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)

Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut:

Gambar 17. Sistem pernapasan pada burung (sumber: Campbell, 2004)

a. Pernafasan burung saat tidak terbang


Fase Inspirasi: tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada
membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan.
Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2 berdifusi ke dalam
darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong
udara.
Fase Ekspirasi: tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada
mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara
dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru- paru. Pada saat
melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas
CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan O2 dapat berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.
b. Pernafasan burung saat terbang
Pundi hawa sangat berperan penting ketika burung mulai terbang, dikarenakan
burung yang terbang tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi
hawalah yang dipergunakan oleh burung untuk bernafas. Inspirasi dan
ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa.
Fase Inspirasi: Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke
pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-
paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Fase Ekspirasi: Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga
udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah
ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi.
2.3.2 Sistem Respirasi Pada Ikan (Pisces)
Hampir semua hewan yang hidup di air bernapas dengan permukaan kulitnya
atau dengan insang. Kerang, bintang laut, udang dan ikan bernapas dengan
insang. Pada bintang laut, bentuk insang masih sangat sederhana dan tersebar di
banyak tempat dalam tubuh. Insang pada ikan tersusun atas lembaran- lembaran
insang yang mengandung banyak pembuluh darah kapiler. Proses pertukaran gas
terjadi dengan pengaturan membuka dan menutupnya mulut dan tutup
insang. Ketika mulut ikan terbuka, maka tutup insang akan menutup dan air
akan masuk kedalam tenggorokan, selanjutnya mulut akan tertutup dan tutup
insang akan membuka kembali sehingga air akan melewati insang dan
dikeluarkan melalui tutup insang (Gambar 16). Ketika air melewati insang, maka
oksigen yang terkandung dalam air akan diserap kedalam pembuluh darah
kapiler, sedangkan CO2 dalam kapiler akan dikeluarkan.
Mekanisme pernafasan ikan sebagai berikut:

Gambar 16. Proses pernapasan pada ikan (sumber: Campbell, 2004)

2.3.3 Sistem Respirasi Pada Mamalia


System respirasi pada mamalia adalah alur-alur hidung mengandung tulang-
tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori.
Laring beratap sebuah epiglotis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru
masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernafasan
adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi
dari tulang-tulng iga (dengan gerakan melengkung keluar).
 Mekanisme Pertukaran Udara Pulmonalis
Paru-paru dapat membesar dan berkontraksi dengan dua jalan:
- Dengan gerakan turun naik diafragma akan memanjang dan memperpendek
rongga dada, dan
- Dengan pengangkatan dan penekanan tulang rusuk akan
mengangkat/memeperbesar dan menurunkan atau memperkecil diameter
anterposterior rongga dada.
Pernafasan normal dilakukan hampir sempurna oleh gerakan inspirasi
(menghirup) diafragma. Selama inspirasi diafragma menarik ke bawah permukaan
bagian bawah paru-paru. Selama ekspirasi (menghembus) diafragma berelaksasi
dan mendorong paru-paru ke belakang, dinding dada dan struktur perut
mendorong paru-paru. Selama bernafas berat, dorongan ke belakang tidak cukup
kuat untuk menyebabkan respirasi cepat, hal iu dapat dicapai dengan kontraksi
urat perut yang mendorong isi perut ke atas melawan diafragma bagian bawah.
Cara kedua untuk memperbesar paru-paru adalah dengan
meningkatkan/memperbesar ruangan dada melalui rib cage. Hal itu akan
memperbesar paru-paru karena dalam posisi istirahat secara alamiah, tulang rusuk
miring ke bawah, sehingga memungkinkan tulang dada bergerak ke belakang di
depan kolumnis spinalis. Namun, bila rib cage terangkat tulang rusuk langsung
mengarah ke belakang. Dengan demikian, tulang dada pada waktu itu bergerak ke
belakang menjauhi spinolus yang menyebabkan anteroposterior dada menjadi
lebih besar kira-kira 20% selama respirasi maksimum dibandingkan selama
ekspirasi. Oleh karena itu, berbagai otot tersebut yang mengangkat rongga dada
dapat di klasifikasikan sebagai urat daging inspirasi, dan urat daging yang
menekan rongga dada adalah urat daging ekspirasi.
 Difusi Gas Melalui Membran Respirasi
Unit alat pernafasan terdiri dari bronkhiolus, berbagai saluran alveoli, atrium dan
alveoli kira-kira 300 juta pada kedua paru-paru, masing-masing alveolus
mempunyai diameter kira-kira 0,25 mm. Dinding alveoli sangat tipis, dan
diantara banyak dinding itu terdapat berbagai kapiler yang cukup kuat. Aliran
darah pada dinding kapiler merupakan suatu sheet dari peredaran darah. Jadi
jelaslah bahwa gas alveoli hampir sama dengan gas darah kapiler.
Konsekwensinya pertukaran gas antara udara alveoli dan darah volmonaris
terjadi diseluruh membran terminal paru-paru. Membran ini disebut membran
respirasi atau membran volmonaris.
2.3.4 Sistem Respirasi Pada Amphibi (Katak)
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut
dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang
dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-
paru, dan kulit.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan
rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut
yang tipis.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis,
selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk
lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea)
menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon
dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke
kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan
demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.
1) Fase inspirasi katak
Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu,
koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi,
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru- paru terjadi pertukaran gas,
oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru, dan
sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
2) Fase ekspirasi katak
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot
rahang bawah mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga
udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Selanjutnya koane
membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi otot rahang
bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.
2.4 Pengertian Hewan Invertebrata
Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa ,dan vertebrae = bertulang
belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki struktur morfologi, sistem
pernafasan dan sistem peredaran darah yang lebih sederhana dari hewan
vertebrata.
Hewan invertebrata terdiri atas beberapa filum sebagai berikut :
a. Porifera
b. Cnidaria
c. Molusca
d. Platyhelminthes
e. Annelida
f. Arthropoda
g. Nemathehelminthes
h. Echinidermata
2.5 Ciri-ciri Hewan Invertebrata
a. Tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya
b. Sebagian besar tubuhnya tersusun atas protein struktural kolagen
c. Memakan bahan organik yang terurai
2.6 Respirasi Pada Hewan Invertebrata
2.6.1 Sistem Respirasi Pada Porifera
Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan memiliki
jaringan yang sangat sederhana. Hewan ini banyak ditemukan di pantai atau di laut
porifera tidak memiliki alat pernapasan khusus. Udara pernapasan berlangsung
disel-sel permukaan tubuh atau sel-sel leher yang bersentuhan dengan air. Oksigen
yang diambil oleh porifera berasal dari oksigen yang terlarut di dalam iar. Hewan
filum Cnidaria yang meliputi golongan hewan karang, ubur-ubur, hydra, dan
anemone laut, tubuhnya tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria
tidak memiliki alat pernapasan yang lengkap atau khusus. Sel-sel dibagian
permukaan tubuhya dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya.

Gambar sistem respirasi pada poriera


2.6.2. Sistem Penafasan Pada Cacing
Cacing tanah mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui
kulitnya. Pertukaran gas ini dapat terjadi karena cacing tanah mempunyai kulit
yang lembab. Lapisan epidermis kulit cacing tanah mengeluarkan lendir (mucus)
yang mampu menjaga kelembaban kulit. Jika cacing tanah terkena cahaya
matahari dalam waktu yang cukup lama, maka lapisan lendir pada kulitnya akan
mengering sehingga kelembaban permukaan kulit hilang, akibatnya pertukaran
gas tidak bisa terjadi dan cacing tanah itu akan mati. Oleh karena itu cacing tanah
dan hewan-hewan yang bernapas dengan kulit, harus hidup dalam air atau di
tempat yang lembab.
Cacing tanah tidak mempunyai alat respirasi khusus seperti makhluk hidup lain.
Cara bernapas pada cacing adalah melalui kulitnya yang tipis. Meski tipis, kulit
cacing terdiri dari banyak pembuluh darah. Melalui pembuluh-pembuluh kapiler
darah itulah difusi oksigen dan karbondioksida terjadi.

Gambar. Pembuluh-pembuluh kapiler darah (berwarna merah)

Gambar. Proses difusi oksigen dan karbondioksida pada kulit cacing.


Mekanisme Respirasi
Oksigen dari lingkungan berdifusi  masuk ke kapiler darah pada kulit 
oksigen diikat hemoglobin  darah diedarkan ke seluruh tubuh 
menghasilkan karbondioksida  karbondioksida berdifusi keluar melalui kulit.
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernafas. Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernafas. Oleh karena itu, kulit cacing
tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Dibawah
permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah.
Melalui kapiler-kapiler ini, oksigen berdifusi masuk kedalam kulit, lalui
ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya,
karbondioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar
tubuh. Sebagian besar vermes bernafas menggunakan permukaan tubuhnya,
misalnya anggota filum platyhelminthes yaitu planaria dan anggota filum
annelida yaitu cacing tanah (Pherentina sp.). Namun pada beberapa annelida
bernafas dengan insang, misalnya annelida yang hidup di air yaitu Polychaeta
(golongan cacing berambut banyak) ini bernafas menggunakan sepasang
parapodia yang berubah menjadi insang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang,sedangkan


invertebrata adalah golongan hewan yang tidak bertulang belakang.
2. Struktur morfologi dan fisiologi pada hewan vertebrata lebih sempurna
dibandingkan dengan hewan invertebrata
3. Burung bernafas menggunakan paru-paru dan pundi hawa.
4. Pada setiap jenis makhluk hidup memiliki sistem pernafasan yang
berbeda-beda.
5. Pada burung terbang menggunakan pundi hawa sebagai alat pernafasan
6. Katak dewasa menggunakan paru-paru sebagai alat respirasi.
7. Sistem respirasi pada cacing adalah melalui kulitnya yang tipis.

B. Saran
Dari makalah yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
untuk lebih mmeperdalam pengetahuan, maka kami minta ktitik dan saran dari
teman-teman yang membaca makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,2008, Biologi, edisi kedelapan jilid 3, Erlangga, Jakarta. Francis J. Ryan,

Campbell, 2004, Biologi Edisi kelima Jilid 2 dan 3, Jakarta: Penerbit Erlangga
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-hewan.html
http://www.materisekolah.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata

http://www.pustakasekolah.com/sistem-pernapasan-pada-berbagai-hewan.html

Anda mungkin juga menyukai