Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah Sistem Respirasi Hewan Vertebrata dan Avertebrata.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima
kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bernafas adalah hal yang harus terus menerus dilakukan oleh mahkluk
hidup baik tumbuhan, manusia, maupun hewan agar dapat melanjutkan hidup.
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
tubuh. Alat pernafasan pada setiap jenis mahkluk hidup pun berbeda tergantung
pada habitat yang mahkluk hidup tempati atau menyesuaikan habitat nya. Seperti
halnya pada hewan meiliki berbagai macam saluran pernafasan seperti paru-paru
yang dimiliki oleh mamalia,reptilia, amphibi, Cacing (Annelida) dan Amphibia
memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan
mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan
sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki
sistem saluran pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap
mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. Pada bidang biologi
terdapat ilmu yang mempelajari tentang hewan, didalamnya hewan berdasarkan
ada atau tidak ada tulang belakangnya dibagi menjadi dua yaitu vertebrata da
invertebrata. Pada hewan vertebrata dan invertebrata memiliki saluran pernafasan
yang berbeda. dengan adanya keanekaragaman yang terjadi pada hewan dan
dengan seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka sangat pentinglah bagi kita
untuk mempelajari dan membahas tentang saluran pernafasan pada hewan yang
sering disebut juga dengan sistem respirasi pada laporan kali ini.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata?
2. Bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata?
3. Apa saja contoh dari vertebrata dan invertebrata?
4. Bagaimana sistem respirasinya?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditentukan tujuanya sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertebrata dan invertebrata
2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri vertebrata dan invertebrata
3. Dapat memberikan contoh dari vertebrata dan invertebrata
4. Dapat mengetahui sistem respirasi pada berbagai macam hewan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hewan Vertebrata

Hewan vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang

belakang sejati. Vertebrata juga merupakan subfilum di dalam Filum

Chrodata. Jadi, kata vertebrata juga merupakan salah satu kategori

takson. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu

penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda

vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan

mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder,

yaitu tulang belakang (vertebrae). Hewan vertebrata berukuran lebih

besar dan lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata.

Kebanyakan hewan vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih baik,

yang membuat mereka lebih pintar. Vertebrata dibagi atas beberapa

kelas yaitu : a. Kelas Aves (Burung) b. Kelas Reptilia (Bahasa latin

repare = merangkak/merayap) c. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua,

bia = hidup) d. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar

buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) e. Kelas Pisces (Ikan)

B. Ciri-ciri Hewan Vewan Vertebrata

Ciri-ciri Umum Hewan Vertebrata

a. Memiliki tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor

b. tubuh memiliki tipe simetris bilateral

c. pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium)

d. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher

tidak mutlak ada contohnya pada katak.


Ciri-ciri Khusus Hewan Vertebrata Adapun ciri khusus yang dimiliki

oleh hewan vertebrata adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon

untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal

tubuh

b. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang

c. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh

dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)

d. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit

dan insang operculum

e. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang

terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang

f. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian

dalam)

g. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar

kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel

sperma.

C. Contoh Respirasi Hewan Vertebrata

1. Sistem Respirasi Pada Aves (Burung)

Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti

mamalia,sehingga suhu pada tubuh burung bersifat stabil. Karena

burung memiliki reseptor pada bagian otak yang dapat mengatur suhu

tubuh, sehingga burung dapat melakukan aktivitas pada suhu

lingkungan yang berbeda. Burung menggunakan paru-paru dan pundi

hawa (pundi-pundi udara) sebagai alat pernafasanya. Burung memiliki

dua lubang hidung, yaitu : a. Lubang hidung luar terletak pada pangkal

paruh bagian atas b. Lubang hidung dalam terletak pada langit-langit


rongga mulut Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu

berupa tulang rawan yang berbentuk cincin-cincin. trakea bercabang

menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan dan kiri merupakan

penghubung siring dengan paru-paru.

Didalam siring terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang

dapat bergetar menghasilkan suara. Burung memiliki sepasang paru-

paru yang menempel pada dinding bagian dalam. Paru paru sendiri

terbungkus oleh selaput paru-paru (pluera) yang berhubungan dengan

pundi-pundi hawa. Paru-paru burung tidak memiliki alveolus,sebagai

ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapiler yang

berdampingan dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak

memiliki diafragma sehingga dalam pergerakan paru-paru (inhale-

exhale) dibantu oleh rongga seluruh tubuh.

Fungsi pundi-pundi hawa pada burung : 1. untuk bernapas saat

terbang 2. memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring 3.

mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan

rongga udara 4. mengurangi hilangnya panas tubuh 5. memperbesar

atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)

Pundi-pundi hawa pada burung berjumlah sembilan yaitu :

1. 2 kantong di leher (servikal)

2. 1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular)

3. 2 kantong di dada depan (toraks anterior)

4. 2 kantong di dada belakang (toraks posterior)

5. 2 kantong di perut (abdominal).

Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut : a. Pernafasan burung

saat tidak terbang Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan

volume rongga dada membesar tekanan mengecil udara akan masuk


melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke

paru-paru dan O 2 berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian

udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara. Fase

Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula rongga dada

mengecil tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan

udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui

paruparu. Pada saat melewati alveolus, O 2 diikat oleh darah kapiler

alveolus,dan darah melepas CO 2. Dengan demikian, pertukaran gas

CO 2 dan O 2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.

Pernafasan burung saat terbang Pundi hawa sangat berperan

pentng ketika burung mulai terbang, dikarenakan urung yang terbang

tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi hawalah

yang dipergunakan oleh burung untuk bernafas. Inspirasi dan

ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa. Fase

Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid

terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara

masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi.

Saat melewati paruparu akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO 2.

Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa

ketiak terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid

mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa

melewati paru-parusehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-

paru akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO 2. Dengan cara inilah

inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang.

Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat

inspirasi dan ekspirasi

2. Sistem Pernafasan Pada Amphibi (Katak)


Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil

O2 yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari,

insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak

bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.

Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena

tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada

saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka

dan glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan

berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.

Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena

kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah.

Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air

maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut

melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung

untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2)

dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit

dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).

Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di

kulit. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.

1) Fase inspirasi katak Fase inspirasi terjadi bila otot

sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,

akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu,

koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus

berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga

mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah.

Dalam paruparu terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang
berada dalam kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon

dioksida dilepaskan ke lingkungan.

2) Fase ekspirasi katak Mekanisme ekspirasi terjadi setelah

pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawah mengendur

atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus

berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga

udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Selanjutnya

koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi

kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot

geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara yang kaya

karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.

C. Pengertian Hewan Invertebrata

Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki

tulang belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa,dan

vertebrae = bertulang belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki

struktur morfologi, sistem pernafasan dan sistem peredaran darah

yang lebih sederhana dari hewan vertebrata. Hewan invertebrata

terdiri atas beberapa filum sebagai berikut :

a. Porifera

b. Cnidaria

c. Molusca

d. Platyhelminthes

e. Annelida

f. Arthropoda

g. Nemathehelminthes
h. Echinidermata.

Ciri-ciri Hewan Invertebrata

a. Tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya

b. Sebagian besar tubuhnya tersusun atas protein struktural

kolagen

c. Memakan bahan organik yang terurai.

Contoh Pernafasan Pada Hewan Invertebrata:

1. Sistem Pernafasan pada Porifera

Tubuh hewan filum Porifera tersusun atas banyak sel dan

memiliki jaringan yang sangat sederhana. Hewan ini banyak

ditemukan di pantai atau di laut porifera tidak memiliki alat

pernapasan khusus. Udara pernapasan berlangsung di sel-sel

permukaan tubuh atau sel-sel leher yang bersentuhan dengan air.

Oksigen yang diambil oleh porifera berasal dari oksigen yang terlarut

di dalam iar. Hewan filum Cnidaria yang meliputi golongan hewan

karang, ubur-ubur, hydra, dan anemone laut, tubuhnya tersusun atas

banyak sel dan memiliki jaringan. Cnidaria tidak memili alat

pernapasan yang lengkap atau khusus. Sel-sel di bagian permukaan

tubuhya dapat melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya

2. Sistem Pernafasan pada Belalang

Belalang bernafas menggunakan trakea yang mana didalamnya

terdapat spirakel (pembluh trakea) dan trakeolus,spirakel atau stigma

merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem

trakea, terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh

silindris yang berlapis zat kitin, terletak berpasangan pada setiap

segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh

trakea. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan


tertutup saat serangga beristirahat. Udara masuk melalui empat

pasang spirakel depan dan keluar melalui enam pasang spirakel

belakang. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, kemudian menuju

pembuluh-pembuluh trakea, selanjutnya pembuluh trakea bercabang

lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Dengan demikian,

oksigen dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian

dalam.

Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut

(abdomen). Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea

normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen

berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur

yang dilalui udara pernapasan,yaitu : Udara dari luar stigma/spirakel

saluran/pembuluh trakea trakeolus jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea

berfungsi mengangkut O 2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,

serta sebaliknya mengangkut CO 2 hasil pernapasan untuk

dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya

berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut

udara pernapasan

3. Sistem pernafasan pada Echinodermata (Bintang Laut)

Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri).

Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki

anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga

mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri

radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun

terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif

dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan

simetri radialnya berevolusi secara sekunder.


a.ciri-ciri Echinodermata

1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial

2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral

3. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dan duri-duri kecil

pada permukaannya

4. Merupakan hewan pemakan sampah laut

5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral

6. Saluran pencernaan masih sederhana

7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial.

b. Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata bernafas

menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu

penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini

dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi

pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis

Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-

sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut

oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk

selanjutnya dilepas ke luar tubuh.


BAB III
KESIMPULAN

1. Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang,sedangkan


invertebrata adalah golongan hewan yang tidak bertulang belakang
2. Struktur morfologi dan fisiologi pada hewan vertebrata lebih sempurna
dibandingkan dengan hewan invertebrata
3. Burung bernafas menggunakan paru-paru dan pundi hawa
4. Pada setiap jenis makhluk hidup memiliki sistem pernafasan yang berbeda
5. Pada burung terbang menggunakan pundi hawa sebagai alat pernafasan
6. Katak dewasa menggunakan paru-paru sebagai alat respirasi.
7. Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae).
MAKALAH
SISTEM RESPIRASI HEWAN VERTEBRATA DAN
AVERTEBRATA

OLEH:
RASCAL INDRASTOTO
XI IPA 1 (30)
MATA PELAJARAN BIOLOGI
TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai