Anda di halaman 1dari 41

Filum Arthropoda Part II

(Subfilum Hexapoda)
Kelompok 9
Anggota Kelompok 9

Lilis Susanti Juwita Kurnia R Nurul Hidayah Eneng Nurhamidah


192154020 192154045 192154047 192154048
Pembahasan

Pengertian Ciri Utama Struktur Tubuh Fisiologi

Metamorfosis & Klasifikasi Penelitian Terkini Peranan


Habitat
1. Pengertian
Pengertian Hexapoda
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Hekspoda berasal dari bahasa Yunani yaitu heksa = enam dan podos = kaki.
Heksapoda adalah hewan berkaki enam atau tiga pasang.
2. Ciri Utama
Ciri Utama Heksapoda

● Tubuh dengan tiga bagian yang jelas yaitu kepala, toraks, dan
abdomen
● Di kepala terdapat sepasang antena (jarang tidak mempunyai antena)
● Di kepala terdapat sepasang mandibel dan maksila
● Di kepala terdapat sebuah hipofaring dan labium
● Di bagian toraks terdapat 3 pasang tungkai, satu pada masing-masing
ruas toraks (sejumlah serangga tidak bertungkai, dan beberapa larva
memiliki tambahan serupa dengan tungkai seperti proleg pada ruas-
ruas perut)
● Di bagian posteriorabdomen terdapat lubang kelamin (jarang terdapat
2 lubang kelamin)
3. Struktur Tubuh
Struktur Heksapoda
Kepala/ Kaput
Dada/ Toraks
Perut/ Abdomen
4. Fisiologi
Sistem Gerak Hexapoda
● Mekanisme penerbangan langsung atau sinkron, di
mana otot-otot yang bekerja pada pangkal sayap
berkontraksi untuk menghasilkan gaya dorong ke
bawah, dan otot-otot yang menempel secara dorsal
dan vena pada eksoskeleton berkontraksi untuk
menghasilkan dororngan ke atas.
● Mekanisme terbang tidak langsung (asinkron). Otot
berperan mengubah bentuk eksoskeleton untuk
memungkinkan sayap bergerak ke atas dan ke bawah.
Otot dorsoventral menarik eksoskeleton punggung
(tergum) ke bawah menghasilkan dorongan sayap ke
atas.
● Bentuk pergerakan lainnya terdapat serangga berjalan,
berlari, melompat, atau berenang melintasi tanah atau
substrat lainnya.
Sistem Pencernaan
Bagian yang berperan dalam sistem
pencernaan
• Bibir atas (Labrum): sebagai alat indra
• Mandibular : untuk mengunyah
• Maxillae : berfungsi untuk memotong dan
memiliki kelenjar sensorik.
• Labium (bibir bawah) bersifat sensorik.

Saluran pencernaan seperti pada semua


arthropoda, yaitu terdiri dari ferogut,
midgut, dan hindgut . saluran tersebut
dapat mengalami pembesaran yang
bertujuan untuk menyimpan makanan dan
divertikula mampu mengeluarkan enzim.
Sistem Respirasi

Oksigen berdifusi dari trakea ke jaringan tubuh, dan tidak


digantikan oleh CO2. terdapat vakum yang mampu menarik
lebih banyak udara ke dalam spirakel. Proses ini disebut
pengisapan pasif. Secara berkala, ion bikarbonat yang
terserap diubah kembali menjadi CO2. Ada juga Serangga
lain yang mengkontraksi otot perut dengan cara pumplike
untuk memindahkan udara masuk dan keluar dari sistem
trakea mereka.
Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran “darah” tidak digunakan untuk mengangkut


oksigen. Sistem sirkulasi serangga tidak memiliki pembuluh darah
atau arteri, namun terdiri dari tabung-tabung dorsal yang
memompa secara peristaltik. “Jantung” ini memompa hemolimfa
menuju hemosel, kemudian diedarkan dan kembali lagi ke
jantung. Hemolimfa ini tidak berwarna dan tidak mengandung
pigmen respirasi, tetapi hanya digunakan untuk transportasi nutrisi
dan zar sisa.
Temperatur

Serangga menghangatkan diri dengan berjemur di bawah sinar matahari


atau beristirahat di permukaan yang hangat. Karena mereka menggunakan
sumber panas dari luar untuk mengatur suhu tubuhnya, serangga umumnya
dianggap ektoterm. Serangga lain (misalnya ngengat, lebah dan kumbang)
dapat menghasilkan panas dengan kontraksi otot terbang yang cepat.
Proses ini disebut termogenesis meggigil. Serangga juga mampu
mendinginkan diri dengan mencari kesejukan dan habitat lembab. Lebah
madu dapat mendinginkan sarang dengan mengepakkan sayap pada pintu
masuk sarang, sehingga sirkulasi udara luar menjadi dingin.
Sistem Saraf

Serangga memiliki sistem saraf tangga tali, yang menmanjang di


kiri kanan tubuhnya. Pada kepala terdapat simpul saraf yang
disebut ganglion otak. Gangion merupakan kumpulan saraf.
Ganglion otak berhubungan dengan antena yang berfungsi sebagai
indera pembau dan perasa serta maksila sebagai indera pengecap.
Sistem Ekskresi
Struktur utama ekskresi pada serangga adalah
tubulus Malpighian dan rektum. Tubulus
Malpighian membuang limbah nitrogen dari
hemocoel. Berbagai ion secara aktif diangkut
melintasi membran luar tubulus. Air
mengikuti ion-ion ini ke dalam tubulus dan
membawa asam amino, gula, dan beberapa
limbah nitrogen secara pasif. Beberapa air,
ion, dan senyawa organik diserap kembali di
bagian basal tubulus Malpigh dan usus
belakang; sisanya diserap kembali di rektum.
Produk akhir dari metabolisme akan bergerak
ke usus belakang dan disekresikan melalui
anus.
Sistem Reproduksi
• Seksual dengan pembuahan telur
• Aseksual

Parthenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina


memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi
misalnya famili Aphididae (Hemiptera) dan famili-famili dari subordo Apocrita
(Hymenoptera)

Hampir semua serangga adalah biseksual: organ reproduksi atau organ seks
jantan dan betina masing-masing terdapat pada individu yang berbeda.
Ada juga serangga hermafrodit (hermaphrodite), yaitu organ jantan dan betina
terdapat pada satu individu.contohnya Kutu putih Icerya purchasi dan beberapa
jenis kerabatnya.
5. Metamorfosis &
Habitat
METAMORFOSIS
Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yakni “Greek”. Meta (diantara, sekitar, setelah),
morphe (bentuk), osis (bagian dari). Metamorfosis secara sederhana ialah sebagai proses
biologis yang menandai perkembangan pada hewan dimana suatu proses tersebut melibatkan
perubahan penampilan secara fisik maupun struktur organ setelah fase kelahiran ataupun
penetasan.

Pola perkembangan serangga dibedakan menjadi 4


1. Metamorfosis Ametabolous
Golongan serangga ini sejak menetas (instar
pertama) bentuknya sudah menyerupai serangga
dewasa (tidak bermetamorfosis), hanya
ukurannya saja yang bertambah besar. . Contoh
ordo Thysanura (kutu buku atau rengget atau
ngenget) dan ordo Collembola, misalnya Ekor
Gunting.
2. Metamorfosis Bertingkat (Paurometabola)
Serangga yang tergolong paurometabola
mengalami perubahan secara bertahap. Setiap
pergantian kulit (ecdysis), ukuran tubuhnya
bertambah besar. Bakal sayap tumbuh secara
bertahap, makin lama makin besar, dan akhirnya
menyerupai sayap serangga dewasa. Contoh ordo
Orthoptera, ordo Thyasanoptera (thrips), ordo
Homoptera.

3. Metamorfosis Hemimetabolous (metamorfosis


tidak sempurna)
metamorphosis yang melewati 2 tahapan yakni dari
telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan
dewasa. Biasanya juga metamorphosis ini terjadi
pada serangga seperti capung.
4. Metamorfosis Holometabola ( metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna merupakan suatu metamorphosis yang melewati tahapan-
tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis
sempurna yaitu terjadi pada katak,nyamuk dan kupu-kupu.
Habitat Hidup Serangga

Serangga hampir ada di seluruh bagian bumi.


Serangga bisa hidup di tanah, darat, udara, air
tawar, bahkan juga ada yang sebagai parasit
makhluk hidup. Bahkan ada populasi
serangga yang ada di padang pasir, hutan, dan
lain sebagainya. Habitatnya berada di kolam,
sungai, lahan basah, danau, dan sebagainya.
6. Klasifikasi
Klasifikasi Subfilum Hexapoda
1. Kelas Entognatha
Kelas Arthropoda tak bersayap, mulut menyolok, artinya mereka tertarik ke
dalam kepala.

Ordo Collembola Ordo Protura Ordo Diplura

Orchesella cincta Acerentomon Campodea staphylinus


Klasifikasi Subfilum Hexapoda
2. Kelas Insecta
• Eksoskeleton berkitin
• Bagian tubuh menjadi tiga bagian (kepala, toraks, abdomen)
• Tiga pasang kaki, mata majemuk dan memiliki sepasang antena.

Ordo Exopterygota Ordo Ephemeroptera Ordo Odonata

Hibrida blaberus Attenela attenuata Hemicordulia tau


Klasifikasi Subfilum Hexapoda
Ordo Phasmida Ordo Orthoptera Ordo Mantodea

Phyllium giganteum Patanga japonica Archimantis latistyla


Klasifikasi Subfilum Hexapoda

Ordo Blattaria Ordo Isoptera Ordo Dermaptera

Parcoblatta virginica Coptotermes Forficula auricularia


Klasifikasi Subfilum Hexapoda

Ordo Phthiraptera Ordo Hemiptera Ordo Homoptera

Pediculus humanus Palomena prasina Acyrthosphon pisum


Klasifikasi Subfilum Hexapoda

Ordo Thysanoptera Ordo Neuroptera Ordo Coleoptera

Haplothrips shivendraii Chrysopa perla Megasoma sp.


Klasifikasi Subfilum Hexapoda

Ordo Trichoptera Ordo Lepidoptera Ordo Diptera

Limnephilis infernalis Danaus plexippus Musca domestica


Klasifikasi Subfilum Hexapoda

Ordo Siphonaptera Ordo Hymenoptera Ordo Thysanura

Ctenocephalides felis Sphex pensylvanicus Ctenocephalides felis


7. Penelitian Terkini
Penelitian Terkini

● Sebagai bioindika kualitas air sungai


● Pengendalian hayati dan konservasi serangga untuk
pembangunan Indonesia hijau
● Keanekaragaman serangga permukaan tanah pada
lahan gambut bekas kebakaran dan hutan lindung di
desa Kasang Padang.
8. Peranan
Peranan
Hexapoda yang menguntungkan Hexapoda yang merugikan
diantaranya: diantaranya:
- Hexapoda yang menguntungkan - Bisa merusak tanaman yang di
terutama dari golongan kupu-kupu budidayakan oleh manusia,
dan juga lebah sangat bermanfaat contohnya belalang dan ular.
sekali bagi petani karena bisa - Bisa merusak bahan bangunan
membantu dalam proses contohnya kumbang kayu dan rayap
penyerbukan buah. - Bisa menularkan beberapa macam
- Bisa menghasilkan madu contohnya penyakit contohnya lalat, tikus, dan
lebah madu. kecoak.
- Di dalam bidang industri kupu-kupu
ulat sutra yang membuat
kepompong bisa menghasilkan
sutra.
TERIMAKASIH
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai