Anda di halaman 1dari 17

KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA

Diposkan oleh Dauz biotekhno di 20.06 Jumat, 07 Desember 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar
bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber
pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang
berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein
nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Sehubungan
dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”

Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk
yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan
menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan
menyusui (mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang
selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat kita membri beberapa rumusan masalah seperti.
1. Bagaimanakah klasifikasi dari vertebrata itu?
2. Bagaimanakah ciri-ciri setiap klasifikasinya tersebut?
3. Apakah peranan dari hewan-hewan vertebrata tersebut?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di diatas dapat kita paparkan beberapa tujuan yaitu.
1. Untuk mengetahui klasifikasih dari vertebrata.
2. agar dapat mengetahui ciri-ciri dari hewan vertebrata, dan perananya.
3. sebagai bahan refrensi untuk menunjang pengetahuan kita.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Vertebrata dan Ciri-cirinya


Sesuai dengan namanya, kelompok hewan Vertebrata memiliki kolumna vertebralis
(ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer = notokorda) hanya
terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga Craniata karena semua hewan
vertebrata sudah memiliki otak, yang terlindung dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Hewan vertebrata secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai tengkorak (cranium) berupa kotak tempat otaknya (karena itu disebut juga
Craniata) dan ruas tulang belakang (vertebrata) untuk sumbu penguat tubuh, kerangka
terletak di dalam tubuh untuk tempat melekatnya otot rangka.
2. Tubuh simetri bilateral, terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor, sistem alat tubuh beruas-
ruas, kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis.
3. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang dindingnya dilapisi selaput peritonium.
4. Alat pencernaan memanjang di bawah/ depan tulang bealakang, ulat saraf di atas/ belakang
saluran pencernaan.
5. Jantung terdiri dari dua, tiga, atau empat ruang.

Klasifikasi Vertebrata
2.2.4 Kelas Aves (Burung)

Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang
Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari
burung-burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh
bulu (asal epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena
mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves
(burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital).
Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti
penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut.
Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor.
Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari keratin. Bulu ini diganti sekali
setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises
(pada ekor), tetrises (penutup badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar
bahu). Menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma
(seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara
simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Leher
diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak.
Selain bulu, ciri-ciri lain pada burung antara lain:
a. Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk oleh
maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan
ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
b. Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan.
Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna.
Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat
melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula,
dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum) tempat
otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk
bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau
tulang punggung.
c. Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
d. Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan
oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot
sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
e. Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap, ±40,5o–
42oC.
f. Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada yang
menetap, ada pula yang bermigrasi.

Adapun sistem organ yang terdapat dalam Aves yaitu:


2.2.4.1 Sistem Gerak
Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa sayap yang berfungsi
untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan, atau berenang.
2.2.4.2 Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut → kerongkongan → tembolok →
lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus
terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium → usus besar
(terdapat sepasang usus buntu diantara usus halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di
bawah ekor.
Empedal pada aves (burung) berfungsi untuk menghancurkan makanan. Mempunyai
kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu.

2.2.4.3 Sistem Pernapasan


Aves (burung) bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong
udara (sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Fungsi
kantong udara :
1) membantu pernafasan terutama saat terbang
2) menyimpan cadangan udara (oksigen)
3) memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
4) mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
Pernapasan pada burung di saat hinggap:
Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga
tulang-tulang rusuk bergerak kemuka dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar
dan paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk
(inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis
sehingga udara dari kantung udara kembali ke paru-paru. Jadi, udara segar mengalir melalui
parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi sehingga fungsi paru-paru burung lebih
efisien dari pada paru-paru mamalia.
Pernafasan burung saat terbang :
Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat berlangsung karena
tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot-otot
terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya
adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat
menekan dan melonggarkan kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara
didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap
untuk memperoleh semakin banyak oksigen. Frekuensi bernapas burung kurang lebih 25 kali
permenit, sedangkan pada manusia hanya 15-20 kali permenit.

2.2.4.4 Sistem Peredaran Darah

Bagan sirkulasi pada burung


Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik kanan →
Paru-paru

Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni sistem dalam
peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah tidak pernah langsung masuk
ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah
ventrikulus) yang dibungkus oleh perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan
dan hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna sehingga dinding
itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen.
Pembagian jantung yang sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua
kali pada setiap kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai
akibatnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata
lainnya.
2.2.4.5 Sistem Ekskresi Aves (Burung)
Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai
sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-
bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara
pada bagian akhir usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar
kelamin dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.
Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi mempunyia
kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna untuk meminyaki bulunya.

2.2.4.6 Sistem Alat Indera Dan Sistem Saraf Aves (Burung)


Lidah pada umumnya tak dapat dijulurkan. Mata mempunyai kelopak mata,
membrane niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tak ada daun telinga, terdapat
membrane timpani (selaput pendengar) di bagian dalam lubang telinga luar.
Lubang hidung satu pasang dengan indera pencium yang kurang baik.pemilihan
makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan langit-langit. Sistem saraf pusat
berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Terdapat kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin
pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak.
2.2.4.7 Sistem Reproduksi Aves (Burung)
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi
internal). Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Pada hewan jantan,
terdapat sepasang testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah
kiri pada hewan betina.
Aves (burung) bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur
bercangkang dan kuning telur besar. Burung mengerami telurnya dan merawat anaknya.

Aves (burung) dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa ordo. Berdasarkan


kemampuan terbangnya, kelompok aves (burung) dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Carinata
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina). Taju dada berfungsi
menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan kekuatan terbang. Pada pinguin
contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang,
otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.
Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung
bertengger. Burung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.
Contoh burung ini adalah burung layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung
merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung
pengicau. Ayam (Gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata. Burung layang-layang
adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.

b. Ratita
Burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya. Otot
dadanya juga tidak sebesar burung karinata. Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx
australis), emu (Dromaius novaehollandiae) dan Kasuari dalah contoh burung ratita.
Aves (burung) meliputi banyak sekali ordo, beberapa ordo yang telah punah, antara
lain:
a. Aepyornithiformes ( burung gajah), tinggi ±3 m, telur 21-30 cm, terdapat di Malagasi.
b. Dinornithiformes, tinggi ±3 m, telur 14-18 cm, pernah hidup di Selandia Baru.
c. Hesperornis dan Ichthyornis, burung bergigi, hidup di Amerika Serikat.
d. Archaeopteryx, bergigi, tidak mempunyai pigostil. Fosilnya terdapat di Jerman.
e. Diatrymiformes, tak dapat terbang, dan berparuh besar. Burung ini terdapat di Amerika
Serikat.
Beberapa ordo yang masih ada, antara lain:
a. Rosares (Galliformes)
Rosaries memiliki paruh pendek. Kakinya berfungsi untuk mengais dan berlari.
Contoh: ayam buras, merak, kalkun, maleo
b. Ratites (Palaeognathae)
Ratites meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang, yaitu sebagai berikut:
1) Struthioniformes, contohnya burung unta
2) Casuariiformes, contohnya kasuari
3) Apterygiformes, contohnya kiwi
4) Rheiformes, contohnya burung rea.
c. Anseriformes (burung perenang)
Burung ini berkaki pendek, memiliki selaput renang diantara jari-jari kaki. Ekor
pendek, paruh melebar berkrista penyaring.
Contoh: entok, itik, angsa, belibis.
d. Ciconiiformes
Burung ini berkepala botak, memiliki paruh, leher, dan tungkai panjang. Hidup
bergerombol, memakan hewan air.
Contoh: blekok, flamingo, bangau jawa.
e. Coraciiformes
Burung raja berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Pemakan hewan seperti
ikan, udang,katak, kupu-kupu, kumbang, lebah.
sContoh: raja udang, rangkong, tetangket.
f. Columbiformes
Burung merpati atau dara merupakan pemakan biji-bijian. Paruh pendek dengan sora
dipangkalnya. Tembolok besar, sel epitelnya mudah mengelupas dan diberikan kepada
anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya (disebut “susu merpati”).
Contoh: merpati, perkutut, tekukur.
g. Apodiformes (burung dengung)
Tubuh kecil berukuran ±5,6 cm. paruh lembek, lidah panjangdan dapat dijulurkan,
membuat sarang dari lidahnya.
Contoh: burung kolibri, wallet, lelayang.
h. Oscines (Passeriformes) atau burung penyanyi
Pita suara berfungsi bagus. Tiga jari kaki menghadap ke depan, satu jari kaki
menghadap ke belakang, sesuai untuk bertengger. Telur berwarna-warni, ketika menetas
anaknya masih buta. Peakan serangga dan berbagai biji-bijian.
Contoh: burung gereja, burung kenari, cendrawasih, dan jalak.

2.2.5 Kelas mammalia

Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:


Kingdom : Animalia
Sub-Kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ciri-ciri utama kelompok Mammalia adalah :
a. Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar
(mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui
karena menyusui anaknya.
b. Berambut
Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut mammalia
berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan
lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan
maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa,
dan sebagai penciri kelamin. Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu
perkembangan embrionya.
c. Memiliki daun telinga dengan tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri
atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang tengah berperan
dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang
telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia untuk tambahan ciri lain adalah :
a. Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
b. Rahang bawah tersusun dari satu tulang
c. Bernapas dengan paru-paru
d. Jantung beruang empat
e. Diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
f. Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
g. Menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga
digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
h. Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
i. Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang
hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang
menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang
merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan.
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil
antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil, yaitu Craseonycteris thonglongyai
yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru
(Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190
ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang,
meluncur, berlari, melompat, atau menggali.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh mammalia yaitu:
2.2.5.1 Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih
tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian
otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4
buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan
posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan
vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla
oblongata.

2.2.5.2 Sistem Respirasi


Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang
memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-
pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam
pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi
dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
2.2.5.3 Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner).
Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran
darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile.
Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot
tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.

2.2.5.4. Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan
sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas
yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50
cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum,
ileum, rectum, dan anus.
2.2.5.5 Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan
uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki
saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka.
Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra,
dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
2.2.5.6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya,
seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan
perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah
sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo
Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya.
Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus
selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk
dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya.
Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan
kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem
sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya.

Dalam klasifikasi berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni


mamalia besar dan mamalia kecil. International Biological Program mendefinisikan mamalia
besar sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg,
sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia
besar, dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain
tikus, bajing, dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan
mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis bajing.
Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai
menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya,
serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti
babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat
dan mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya
dilakukan di darat, sedangkan mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut.
Contoh dari mamalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda.
Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua,
yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis
mamalia yang banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan
mamalia terestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya
pada lantai hutan atau strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata
tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia
arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae
(Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Sedangkan dalam ilmu taksonomi, mammalia dibagi menjadi tiga kelompok utama,
yaitu

a. Mammalia bertelur (prototheria),


Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar. Embrio berkembang di
dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya. Setelah menetas
hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk ini tidak memiliki puting
susu. Hewan ini digolongkan sebagai ordo Monotremata. Contohnya adalah platipus
(Ornithorhynchus anatinus) dan echidna.

b. Mammalia berkantung (metatheria)


Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal
sehingga masa kehamilannya singkat. Contohnya kanguru merah, anaknya yang masih
berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi. Anak dalam tahap embrio
tersebut dapat merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium. Di
dalam marsupium embrio menyusu pada puting susu dan mengalami perkembangan
selanjutunya.
Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya
adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos cinereus), dan opposum (Pucadelphys
andinus).

c. Mammalia berplasenta (eutheria)


Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan
embrioniknya di dalam rahim (uterus). Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui
plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta.
Mammalia berplasenta / Eutheria meliputi berbagai macam ordo, yaitu:
1) Insectivora
Ordo Insectivora adalah kelompok mamalia pemakan serangga.contoh : Armadillo,
Solenodon, Advark
2) Chiroptera
Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki selaput kulit
membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang. Struktur sayap untuk terbang ini
merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari. contoh kelelawar ,
sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari
Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan buah-buahan dan
vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain yaitu kelelawar vampir menghisap
darah mammalia lain

3) Lagomorpha
Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat,
misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki depan.Struktur kaki ini
berfungsi untuk melompat.
4) Perissodactyla
Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil
pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari tengahnya lebih besar daripada jari
lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda
(Equus caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus
sumatrensis) yang berkuku tiga.
5) Artiodactyla
Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku yang jarinya berjumlah genap pada
masing-masing kakinya. Hewan ini juga herbivora.
Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus
unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis), Sapi

6) Sirenia
Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip
sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki belakang.Ekor besar dan pipih horizontal
yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh
besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung
atau dugong (Dugong dugong).

7) Proboscidea
Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang
termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi
seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan
tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading.

8) Cetacea
Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung
dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak
sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera
musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.
9) Carnivora
Ordo Carnivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan
runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan
daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing
(Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing
laut (Caniformia pinniped).

10) Rodentia
Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di
atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh
rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit.

11) Primata
Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap
ke depan, korteks serebal berkembang baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.),
orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo
sapiens) digolongkan dalam primata.

2.3 PERANAN VERTEBRATA


2.3.1. Peranan Aves bagi Kehidupan Manusia.
Berikut ini adalah peranan Aves yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:
a. Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
b. Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue.
c. Sebagai bahan industry, contohnya shuttle cock untuk bulu tangkis dibuat dari bulu
pluma, sedangkan selimut, bantal, kasur dibuat dari bulu plumula (missal bulu itik, ayam,
angsa).
d. Membuka lapangan kerja missal dengan beternak ayam, itik, angsa, merpati, parkit,
wallet.
e. Burung dilatih dan dilombakan. Contohnya burung perkutut untuk lomba suara.
f. Untuk kesenangan, missal untuk dinikmati suaranya, keindahan bulunya, tingkah
lakunya, dilatih menirukan suara manusia.
g. Sebagai predator alami. Burung-burung pemakan insekta juga berperan dalam
pengendalian hayati alami.
h. Di bidang sains dipergunakan untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa.
2.3.2 Peranan Mammalia bagi Kehidupan Manusia.
Berikut ini adalah peranan Mammalia yang menguntungkan, antara lain sebagai
berikut:
a. Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi.
b. Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk
dijadikan wol.
c. Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia tikus putih.
d. Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci.
Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus
dapat menjadi hama tanaman pertanian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok hewan Vertebrata memiliki kolumna vertebralis (ruas-ruas tulang
belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer = notokorda) hanya terdapat pada
masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga Craniata karena semua hewan vertebrata
sudah memiliki otak, yang terlindung dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Vertebrata dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi
(amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia). Berikut merupakan tabel
yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam mengetahui ciri-cirinya pada masing-
masing kelas.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para pembaca setelah
membaca, mempelajari serta memahami seluruh isi makalah ini dapat menerapkan dalam
lingkungan masyarakat.
Seorang pemula dalam menulis mengalami berbagai kesulitan dalam menuangkan
fikirannya dalam bentuk coretan, dengan membaca makalah ini penulis mengharapkan
pembaca mudah dalam menuangkan fikirannya dalam bentuk tulisan.

Anda mungkin juga menyukai