BAB I
PENDAHULUAN
Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk
yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak
bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan
menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan
menyusui (mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang
selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di diatas dapat kita paparkan beberapa tujuan yaitu.
1. Untuk mengetahui klasifikasih dari vertebrata.
2. agar dapat mengetahui ciri-ciri dari hewan vertebrata, dan perananya.
3. sebagai bahan refrensi untuk menunjang pengetahuan kita.
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Vertebrata
2.2.4 Kelas Aves (Burung)
Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang
Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari
burung-burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh
bulu (asal epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena
mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves
(burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital).
Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti
penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut.
Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor.
Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari keratin. Bulu ini diganti sekali
setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises
(pada ekor), tetrises (penutup badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar
bahu). Menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma
(seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara
simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Leher
diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak.
Selain bulu, ciri-ciri lain pada burung antara lain:
a. Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk oleh
maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan
ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
b. Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan.
Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna.
Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat
melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula,
dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum) tempat
otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk
bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau
tulang punggung.
c. Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
d. Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan
oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot
sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
e. Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap, ±40,5o–
42oC.
f. Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada yang
menetap, ada pula yang bermigrasi.
Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni sistem dalam
peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah tidak pernah langsung masuk
ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah
ventrikulus) yang dibungkus oleh perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan
dan hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna sehingga dinding
itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen.
Pembagian jantung yang sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua
kali pada setiap kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai
akibatnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata
lainnya.
2.2.4.5 Sistem Ekskresi Aves (Burung)
Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai
sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-
bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara
pada bagian akhir usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar
kelamin dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.
Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi mempunyia
kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna untuk meminyaki bulunya.
a. Carinata
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina). Taju dada berfungsi
menyokong otot dadanya yang besar. Otot dada memberikan kekuatan terbang. Pada pinguin
contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang,
otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.
Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung
bertengger. Burung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.
Contoh burung ini adalah burung layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung
merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung
pengicau. Ayam (Gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata. Burung layang-layang
adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.
b. Ratita
Burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya. Otot
dadanya juga tidak sebesar burung karinata. Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx
australis), emu (Dromaius novaehollandiae) dan Kasuari dalah contoh burung ratita.
Aves (burung) meliputi banyak sekali ordo, beberapa ordo yang telah punah, antara
lain:
a. Aepyornithiformes ( burung gajah), tinggi ±3 m, telur 21-30 cm, terdapat di Malagasi.
b. Dinornithiformes, tinggi ±3 m, telur 14-18 cm, pernah hidup di Selandia Baru.
c. Hesperornis dan Ichthyornis, burung bergigi, hidup di Amerika Serikat.
d. Archaeopteryx, bergigi, tidak mempunyai pigostil. Fosilnya terdapat di Jerman.
e. Diatrymiformes, tak dapat terbang, dan berparuh besar. Burung ini terdapat di Amerika
Serikat.
Beberapa ordo yang masih ada, antara lain:
a. Rosares (Galliformes)
Rosaries memiliki paruh pendek. Kakinya berfungsi untuk mengais dan berlari.
Contoh: ayam buras, merak, kalkun, maleo
b. Ratites (Palaeognathae)
Ratites meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang, yaitu sebagai berikut:
1) Struthioniformes, contohnya burung unta
2) Casuariiformes, contohnya kasuari
3) Apterygiformes, contohnya kiwi
4) Rheiformes, contohnya burung rea.
c. Anseriformes (burung perenang)
Burung ini berkaki pendek, memiliki selaput renang diantara jari-jari kaki. Ekor
pendek, paruh melebar berkrista penyaring.
Contoh: entok, itik, angsa, belibis.
d. Ciconiiformes
Burung ini berkepala botak, memiliki paruh, leher, dan tungkai panjang. Hidup
bergerombol, memakan hewan air.
Contoh: blekok, flamingo, bangau jawa.
e. Coraciiformes
Burung raja berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Pemakan hewan seperti
ikan, udang,katak, kupu-kupu, kumbang, lebah.
sContoh: raja udang, rangkong, tetangket.
f. Columbiformes
Burung merpati atau dara merupakan pemakan biji-bijian. Paruh pendek dengan sora
dipangkalnya. Tembolok besar, sel epitelnya mudah mengelupas dan diberikan kepada
anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya (disebut “susu merpati”).
Contoh: merpati, perkutut, tekukur.
g. Apodiformes (burung dengung)
Tubuh kecil berukuran ±5,6 cm. paruh lembek, lidah panjangdan dapat dijulurkan,
membuat sarang dari lidahnya.
Contoh: burung kolibri, wallet, lelayang.
h. Oscines (Passeriformes) atau burung penyanyi
Pita suara berfungsi bagus. Tiga jari kaki menghadap ke depan, satu jari kaki
menghadap ke belakang, sesuai untuk bertengger. Telur berwarna-warni, ketika menetas
anaknya masih buta. Peakan serangga dan berbagai biji-bijian.
Contoh: burung gereja, burung kenari, cendrawasih, dan jalak.
3) Lagomorpha
Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat,
misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki depan.Struktur kaki ini
berfungsi untuk melompat.
4) Perissodactyla
Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil
pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari tengahnya lebih besar daripada jari
lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda
(Equus caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus
sumatrensis) yang berkuku tiga.
5) Artiodactyla
Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku yang jarinya berjumlah genap pada
masing-masing kakinya. Hewan ini juga herbivora.
Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus
unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis), Sapi
6) Sirenia
Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip
sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki belakang.Ekor besar dan pipih horizontal
yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh
besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung
atau dugong (Dugong dugong).
7) Proboscidea
Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang
termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi
seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan
tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading.
8) Cetacea
Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung
dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak
sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera
musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.
9) Carnivora
Ordo Carnivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan
runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan
daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing
(Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing
laut (Caniformia pinniped).
10) Rodentia
Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di
atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh
rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit.
11) Primata
Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap
ke depan, korteks serebal berkembang baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.),
orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo
sapiens) digolongkan dalam primata.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para pembaca setelah
membaca, mempelajari serta memahami seluruh isi makalah ini dapat menerapkan dalam
lingkungan masyarakat.
Seorang pemula dalam menulis mengalami berbagai kesulitan dalam menuangkan
fikirannya dalam bentuk coretan, dengan membaca makalah ini penulis mengharapkan
pembaca mudah dalam menuangkan fikirannya dalam bentuk tulisan.