Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGERTIAN PECAHAN (BAGIAN DARI KESELURUHAN)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bilangan dan Olah
Data yang diampu oleh Ibu Trimurtini, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Gisela Kurnia Sari (1401420002)

2. Desy Nursafitri (1401420092)

3. Adinda Regitya Ayu Dhea (1401420262)

4. Tabitha Widya Asmarani (1401420362)

5. Jesika Erliana Gultom (1410121073)

Kelompok : 4

Rombel : B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
1. Pengertian Pecahan

Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang
dan juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul
dengan penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan
penyebut harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka kita dapat
menyebutnya dengan "tiga per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa
membacanya "satu per empat" atau "seperempat".

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan atau benda-


benda lain kepada anak, teman atau tetangga kita. Contohnya, jika kita akan membagikan
satu kue kepada 5 orang teman atau akan membagikan 10 buah semangka kepada 4 orang
teman. Dari contoh diatas agar pembagian kue dan semangka tersebut dapat dibagikan dan
masing-masing mendapatkan bagian yang sama timbulah bilangan pecahan.

- Pecahan melambangkan perbandingan bagian yang sama dari suatu benda terhadap
keseluruhan benda tersebut. Dengan kata lain suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian
yang sama maka perbandingan setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya
menciptakan lambang dasar suatu pecahan.

- Pecahan melambangkan perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu himpunan
terhadap keseluruhan himpunan semula. Dengan kata lain suatu himpunan bagian yang sama
maka perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan himpunan
semula akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.

2. Jenis-Jenis Pecahan

Berikut ini jenis-jenis pecahan :

a. Pecahan biasa Pecahan biasa adalah pecahan yang hanya terdiri atas pembilang dan
penyebut.

b. Pecahan Campuran Pecahan campuran adala pecahan yang terdiri atas pecahan bilangan
bulat, pembilang dan penyebut.

c. Pecahan Desimal Pecahan decimal adalah bilanggan yang didapat dari hasil pembagian
suatu bilangan dengan 10, 100, 1000, dst. Pecahan desimal biasanya ditandai dengan tanda
koma (,). Contoh : 1) 0,3 = tiga per sepuluh = diperoleh dari 3 dibagi 10 2) 0,50 = lima puluh
per seratus = diperoleh dari lima puluh dibagi seratus d. Pecahan Persen Pecahan persen
adalah merupakan bilangan yang dibagi seratus. Contoh : 1) 20% dibaca 20 persen dan
nilainya sama dengan 20 per 100 = 0,2 2) 45% dibaca 45 persen dan nilainya dama dengan 45
per 100 = 0,45 e. Pecahan Senilai Pecahan dikatakan memiliki nilai yang sama jika
pembanding dan penyebut dapat dikali maupun dibaagi dengan angka yang sama.

3. Pecahan Bagian dari Keseluruhan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat benda-benda yang dibagi dengan
ukuran yang sama, misalnya sebuah apel yang dibagi menjadi dua bagian yang sama dan
sebuah kue tar (kue ulang tahun) yang dipotong menjadi beberapa bagian.Selain itu, yang
paling sering kita temui benda-benda yang dibagi dengan ukuran sama yakni penggaris atau
mistar. Coba Anda perhatikan sebuah mistar. Anda akan melihat skala centimeter pada mistar
akan dibagi menjadi bagian yang sama, sehingga membentuk skala milimeter. Apa
hubungannya contoh-contoh di atas dengan bilangan pecahan?

Sekarang perhatikan, sebuah apel Malang mula-mula dibelah atau dibagi menjadi dua
bagian yang sama.Sekarang perhatikan dua bagian buah apel Malang yang sudah dibelah
tersebut, satu bagian dari buah apel Malang yang dibelah tersebut disebut “satu per dua” atau
“seperdua” atau “setengah” dan ditulis “½”. Sedangkan jika kedua bagian belahan dari buah
apel malang tersebut kita belah menjadi dua lagi, maka dari sebuah apel malang tersebut akan
diperoleh empat bagian buah apel malang yang sama. Satu bagian buah apel malang dari
empat bagian yang sama itu disebut “satu per empat” atau “seperempat” dan ditulis “¼”

Dari penjelasan di atas kita akan menemukan bilangan ½ dan ¼ dan kedua bilangan
tersebut disebut dengan bilangan pecahan atau lebih singkatnya disebut dengan pecahan.
Pada pecahan ½, angka 1 disebut pembilang dan angka 2 disebut penyebut. Sedangkan pada
pecahan ¼, angka 1 disebut pembilang dan angka 4 disebut penyebut. Jadi pecahan dapat
diartikan sebagi perbandingan bagian dari keseluruhan.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa “pengertian dari


bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a dan b
adalah bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a. Bilangan a disebut pembilang dan
bilangan b disebut penyebut”.

Mengapa bilangan b disyaratkan tidak nol? Karena pembagian suatu bilangan dengan
nol (dimana pembilang tidak sama dengan nol) dalam matematika hasilnya tidak terdefinisi.
- Contoh Soal 1

Ibu Yuni memiliki buah-buahan sebayak 20 buah, buah-buahan tersebut terdiri atas 7 buah
apel, 8 buah jeruk, dan 5 buah salak.

Soal Penyelesaian:

a. Tentukan perbandingan buah apel a. Perbandingan buah apel terhadap buah


terhadap buah jeruk. jeruk adalah: (7/12) : (8/12)

b. Tentukan perbandingan buah apel b. Perbandingan buah apel terhadap buah


terhadap buah salak. salak adalah: (7/12) : (5/12)

c. Tentukan perbandingan buah jeruk c. Perbandingan buah jeruk terhadap buah


terhadap buah salak. salak adalah: (8/12) : (5/12)

- Contoh Soal 2

Uang saku Dono sebesar Rp 5.000,00. Sebanyak 3/5 bagian dari uang tersebut dibelikan alat
tulis. Berapa sisa uang saku Dono sekarang?

Penyelesaian:

=> 3/5 = Uang alat tulis : Uang saku => Sisa uang saku = Uang saku – Uang
alat tulis
=> 3/5 = Uang alat tulis / Uang saku
=> Sisa uang saku = Rp 5000 – Rp 3000
=> 3/5 = Uang alat tulis / Rp 5000
=> Sisa uang saku = Rp 2000
=> 3/5 = Rp 3000 / Rp 5000
Jadi, sisa uang saku Dono adalah Rp
Uang untuk membeli alat tulis sebanyak
3.000,00
Rp 3.000, maka:

4. Pembelajaraan konsep pecahan pada siswa SD

Menerangkan konsep pecahan pada siswa SD hendaknya diawali dengan mengunakan


benda konkret, semi konkret, kemudian abstrak.Berikut beberapa alternatif pemilihan benda-
benda konkret yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep pecahan.

a.Benda konkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahan

1). Pemilihan benda yang ada pada lingkungan siswa


Memilih benda-benda yang ada dilingkungan anak untuk digunakan sebagai alat peraga
dalam menanamkan konsep pecahan pada anak SD sangat penting. Contoh, anda akan
menerangkan konsep pecahan dengan menggunakan buah-buahan, pilihlah buah-buahan yang
ada disekitar kehidupan anak, misalnya jeruk, semangka atau yang banyak terdapat disekitar
kehidupan siswa.

2). Pilih benda yang mempunyai bentuk teratur

Setelah anda menentukan benda yang ada dilingkungan siswa, langkah berikutnya anda harus
memilih benda tersebut mempunyai bentuk teratur. Sebaiknya tidak menggunakan benda tiga
dimensi pada awal pengenalan konsep karena kesamaan bagian bagian itu tidak dapat
dikontrol siswa. Gunakanlah kertas, tali atau pita agar siswa dapat memeriksa dengan mudah
kesamaannya. Contoh benda konkret lain yang mempunyai bentuk teratur misalnya seutas
tali, selain mudah bagi anda dalam membagi-bagi menjadi bagian bagian yang konguren
sesuai dengan yang anda inginkan juga memudahkan siswa dalam menentukan atau
menyimpulkan apa yang kita berikan.

b.Penggunaan benda semi konkret dalam menerangkan konsep pecahan

Penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran matematika selain mengantarkan anak
kejenjang pemikiran yang lebih tinggi juga memudahkan dan mengefektifkan proses belajar-
mengajar.

5. Media Pembelajaran Pecahan

1). Media Papan Pecahan

Merupakan media yang ditawarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa


dikarenakan media papan pecahan ini memiliki banyak manfaat mulai dari dapat
memperjelas pembelajaran bilangan pecahan konsep dasar pengertian hingga dapat
menjelaskan penjumlahan dan pengurangan. Sehingga siswa lebih paham terhadap materi
yang diberikan. Papan pecahan ini hadir sebagai alat bantu dan juga sebagai perangsang
siswa sehingga siswa dapat lebih fokus dan dapat belajar sendiri dengan menggunakan media
papan pecahan ini. Terlebih lagi papan pecahan ini sudah dibuktikan dengan peerapan dan
dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Cara pembuatan media papan pecahan yaitu: Siapkan Sterofoam, lem, Cat warna,
Kertas print untuk judul, kertas warna untuk bagian wallpaper danPaku kecil. Lalu bentuk
lingkaran 360 derajat sebayak yang dibutuhkan. Jika sesuai dengan gambar perlu membuat
sebanyak 5 lingkaran dengan besar sehingga siswa dapat melihat dengan jelas walaupun dari
kejauan. Cat lingkaran bedakan menjadi 2 warna yang berbeda. Lalu iris masing-masing
lingkaran. Lingkaran pertama biarkan utuh, lingkaran kedua iris menjadi 2 bagian yang sama,
lingkaran ketiga potong menjadi 4 bagian lalu lingkaran keempat potong menjadi 6 bagian
dan lingkaran yang terakhir potong menjadi 8 bagian. Lalu lapiskan kertas warna pada
sterofoam yang besar dengan lem, lalu tempelkan asing-masing lingkaran pada papan dengan
menggunakan paku kecil yang aman untuk siswa.

Cara penggunaan media papan pecahan yaitu dengan cara yang pertama
memperkenalkan kepada siswa kelas 3 bahwa berikut media yang akan digunakan untuk
materi bilangan pecahan, sehingga dapat membangun semangat siswa untuk belajar. Lalu
dijelaskan jika terdapat dua warna yang berbeda, dan untuk warna pink digunakan untuk
bilangan pembilang dan yang biru digunakan sebagai bilangan penyebut. Dan mulailah
sebagai guru menjelaskan sebagai guru mulai menjelaskan sehingga siswa lebih paham. Serta
berikan soal-soal yang sesuai dengan caupan materi dan media yang tersedia dan biarkan
siswa ikut turut aktif dalam pemakaian media sehingga dapat melatih motorik siswa.

Manfaat dari media papan pecahan ini yaitu sebagai alat peraga atau media yang
memperjelas materi bilangan pecahan sehingga siswa lebih paham dan aktif serta
memberikan inovasi terhadap pembelajaran dan membuat siswa cenderung tidak bosan
karena dengan adanya media pembelajaran ini fokus siswa tidak hanya pada buku dan
penjelasan guru yang cenderung membuat siswa merasa bosan. Tetapi siswa dapat melatih
dan mengeksplor diri tentang pemahaman bilangan pecahan dengan menggunakan media ini.
Papan pecahan juga berfungsi melatih psikis dan motorik siswa. Adapun kelebihan dan
kekurangan dari media ini yaitu dengan cara menggunakan media ini siswa dapat lebih
paham dalam menerima materi bilangan pecahan, media ini juga dapat membangun semngat
siswa, dan seperti yang sudah dijelaskan di manfaat media papan pecahan diatas serta biaya
yang dibutuhkan sangat murah. Tetapi kelemahan media papan pecahan ini yaitu mudah
patah karena terbuat dari sterofoam.

2). Media Manipulatif

a. Alat dan Bahan

Khusus media mapulatif untuk pembelajaran matematika SD ini terbuat dari bahan
dasar triplek dan kertas manggis berwarna (merah dan kuning). Triplek digunakan sebagai
tempat menggambarkan pecahan yang akan kita operasikan sedangkan kertas manggis warna
merah melambangkan pecahan pertama dan kertas manggis warna kuning melambangkan
pecahan kedua.

b. Cara membuat Media Manipulatif.

Langkah-langkah membuat media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD:


materi operasi pecahan adalah sebagai berikut:

- Siapkan sebuah triplek putih, kemudian potonglah menjadi ukuran 50 cm x 50 cm


- Potong-potonglah kertas manggis berwarna merah dan kuning menjadi beberapa
potongan yang masing-masing potongannya 5 cm x 10 cm.
- Berilah doubel-tip pada masing-masing potongan kertas manggis agar dapat
ditempelkan pada triplek.

c. Penggunaan

a). Penjumlahan

Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan
pecahan adalah sebagai berikut.

- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.
- Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama (
karena penyebut bilangan pertama 3)
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama
(karena penyebut bilangan kedua 2)
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan
kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.
- Pada percobaan terdapat satu kotak yang berisi dua warna, pindahkan salah satu
warnanya ke kotak yang masih kosong.
- Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah dan berwarna kuning, serta seluruh
kotak yang tersedia, maka dapat kita simpulkan.

b). Pengurangan

Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam mengurangkan dua buah bilangan
pecahan adalah sebagai berikut.

- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.
- Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi dua bagian yang sama (
karena penyebut bilangan pertama 2)
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi tiga bagian yang sama
(karena penyebut bilangan kedua 3)
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak ½ bagian dari sisi vertikal
- Pindahkan satu kertas warna merah, sehingga akan diperoleh 1/3 bagian
- Karena bilangan pengurangnya adalah 1/3, maka baliklah 1/3 bagiannya.
- Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah yang tersisa, maka dapat kita
simpulkan.

c). Perkalian

Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan
pecahan adalah sebagai berikut.

- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.
- Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama (
karena penyebut bilangan pertama 3)
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama
(karena penyebut bilangan kedua 2)
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan
kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.
- Sekarang hitunglah berapa kotak yang berisi dua warna, maka dapat kita simpulkan.

d). Pembagian

Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan
pecahan adalah sebagai berikut.

- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.
- Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama (
karena penyebut bilangan pertama 3)
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama
(karena penyebut bilangan kedua 2)
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan
kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.
- Sekarang hitunglah berapa kotak yang berisi jika dilihat secara vertikal (sebagai
pembilang), dan berapa kotak secara horizontal (penyebut), maka dapat kita
simpulkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan media yang dapat dibalik,
dipotong, digeser, dipidahkan, digambar, ditambah, dipilah, dikelompokkan atau
diklasifikasikan dapat menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif
untuk materi operasi pecahan ini terbuat dari triplek dan kertas warna. Media manipulatif ini
dipergunakan untuk menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan membagi dua buah
bilangan pecahan.

6. Kesulitan dalam Pembelajaran

Dengan berdasarkan observasi yang sudah lakukan, ternyata kesulitan terjadi karena
kurangnya media kongkret atau tidak banyak guru yang menggunakan media pembelajaran
matematika untuk menunjang tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Lalu, kesulitan
belajar murid terletak pada pengubahan soal cerita ke dalam bentuk matematis, penyelesaian
matematis untuk penyebut tak sama, dan perkalian pecahan dengan bilangan bulat.

7. Solusi untuk mengatasi

Cara mengatasi kesulitan belajar kesulitan belajar antara lain menggunakan bantuan
media belajar, memberi lebih banyak latihan, pengayaan, dan remidi, kegiatan belajar
mengajar dilakukan dengan pendekatan bermain, dan merekomendasi murid yang mengalami
kesulitan belajar disebabkan minat, sikap dan kurang bergairah belajar. Saran yang diajukan
antara lain murid diharapkan dapat meningkatkan minat dan frekuensi belajar agar diperoleh
prestasi yang maksimal, dan mengerjakan soal secara teliti dan sabar, guru diharapkan
menggunakan media gambar untuk menjelaskan tentang pecahan sehingga murid lebih
paham.Guru juga dituntut untuk memberikan inovasi atau perubahan terhadap dunia
pendidikan di Era global, karena setiap kesulitan yang dihadapi siswa pasti memiliki solusi
untuk mengatasinya. Diatas juga telah dipaparkan mengenai contoh media pembelajaran
pecahan yang memudahkan siswa terkhusunya kelas 3, dapat lebih memahami
pecahan.Orang tua juga diharapkan meningkatkan pemantauan belajar anak di rumah, karena
pada usia SD murid masih banyak membutuhkan bantuan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Karso, dkk . Pendidikan Matematika . Jakarta : Universitas Terbuka, 2009.

Materi Mafia Online (2014). Pecahan Sebagai Perbandingan Bagian dari Keseluruhan

https://mafia.mafiaol.com/2014/09/pecahan-sebagai-perbandingan-bagian-dari-

keseluruhan.html?m=1pada Minggu, 19 September 21, Pukul 22. 43 WIB.

Materi Mafia Online (2014). Pengertian Bilangan Pecahan. Diakses dalam

https://mafia.mafiaol.com/2014/08/pengertian-bilangan-pecahan.htmlpada Minggu, 19

September 21, Pukul 22. 45 WIB.

Ristanti P.T.L (2019). DUNIA PGMI : CARA MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN

PECAHAN UNTUK PEMBELAJARAN DI MI/SD. Diakes dalam

https://www.duniapgmi.com/2019/07/cara-menggunakan-media-papan-pecahan.htmlpada

Senin, 20 September 2021, Pukul 06.05 WIB.

Fardiana, T.R. (2015). Education Rizky : Media Manipulatif untuk Matematika Kelas 3

SD/MI “Pecahan” Diakses dalam https://educationrizky.wordpress.com/2015/06/09/311/

pada Senin, 20 September 2021, Pukul 06.15 WIB

Haryanti, Anik, 2005. “Identifikasi Kesulitan Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan

(Studi pada Murid Kelas III SD Negeri 2 Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara).”

Skripsi. Jurusan KTP, Program S1, FIP, UNNES. Diakses dalam

http://lib.unnes.ac.id/3338/1/1124981024.pdfpada Senin, 20 September 2021, Pukul 06.35

WIB.

Anda mungkin juga menyukai