BILANGAN PECAHAN
Diajukan untuk memenuhi Tugas Matematika
Dosen Pengampu:
Nida Mauidzati, M.Pd
Disusun oleh:
Amalia Widari
Kamaliah
Nurul Jannah
Rusanti
Sri Asniyati
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. Pengertian Bilangan Pecahan .............................................................................. 2
B. Macam-Macam Pecahan ...................................................................................... 3
C. Pengubahan Bentuk Pecahan .............................................................................. 5
D. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan .................. 6
E. Perpangkatan Bilangan Pecahan....................................................................... 12
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pecahan dalam bahasa inggris fraction, berasal dari kata Latin fractio (kata
benda dari frangere). Kata frangere ini berarti memecah. Oleh karena itu, istilah
bilangan pecah juga sering digunakan sebagai sinonim dari pecahan.
Istilah pecahan dapat digunakan untuk merujuk suatu bilangan yang ditulis
dalam ab dan angka ab dimana b ≠ 0. Perlu diperhatikan penggunaan simbol
tersebut sebagai bilangan bilangan atau angka. Misalnya, jika kita menyatakan
bahwa bilangan yang terletak di atas disebut pembilang dan bilangan yang
dibawah disebut penyebut, maka pecahan yang kita maksud disitu adalah suatu
simbol atau angka. Akan tetapi jika kita mengatakan, “Jumlahkan 13 dan 12,”
maka yang kita maksud adalah pecahan sebagai suatu bilangan.
Pada topik pecahan, pembilang, dan penyebut suatu pecahan adalah
bilangan bulat. Bilangan yang seperti ini juga disebut dengan bilangan rasional.
Akan tetapi, secara umum, pembilang dan pecahan suatu pecahan adalah
sembarang bilangan real asalkan penyebutnya tidak sama dengan nol.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bilangan pecahan?
2. Apa saja macam-macam bilangan pecahan?
3. Bagaimana pengubahan bentuk pecahan?
4. Bagaimana pengurangan dan penjumlahan pecahan?
5. Bagaimana perkalian dan pembagian pecahan?
6. Bagaimana perpangkatan bilangan pecahan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian bilangan pecahan
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam bilangan pecahan
3. Untuk mengetahui bagaimana pengubahan bentuk pecahan
4. Untuk mengetahui bagaimana pengurangan dan penjumlahan pecahan
5. Untuk mengetahui bagaimana perkalian dan pembagian pecahan
6. Untuk mengetahui bagaimana perpangkatan bilangan pecahan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Tim Guru Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1, (Jakarta:
Wahyu Media, 2010), h. 21
2
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, ( Bandung: Grafindo Media
Pratama, 2006), h. 15
2
Daerah yang diarsir menyatakan satu (1) bagian dan lima (5) bagian
keseluruhan.
𝟏
Ditulis: , dimana 1 adalah pembilang dan
𝟓
5 adalah penyebut.
Di baca: satu per lima.3
B. Macam-Macam Pecahan
1. Pecahan Biasa
1 2 3
Bilangan setengah memiliki banyak bentuk pecahan, seperti , , , dan
2 4 6
sebagainya. Jenis pecahan yang demikian disebut pecahan biasa.4
Pecahan biasa sering juga di sebut sebagai pecahan senilai, yakni
pecahan-pecahan yang bernilai sama. Untuk memperoleh pecahan senilai,
perhatikan uraian dibawah ini.
1 1×2 2
= =
4 4×2 8
1 1×3 3
= =
4 4×3 12
1 1×4 1 4
= = =
4 4×4 4 16
2 2÷2 1
= =
6 6÷2 3
3 3×3 1
= =
9 9×3 3
4 4÷4 1
= =
12 12 ÷ 4 3
1 2 3 4
Pecahan-pecahan seperti , , , , diatas mempunyai nilai yang
4 8 12 16
1 2 3 3
sama sehingga dapat ditulis = = = dari uraian tersebut untuk
4 8 12 12
mendatkan pecahan-pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan menggali
atau membagi pembilangan dan penyebut dengan bilangan yang sama.
Konsep ini secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
3
Tim Guru Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1, h. 21
4
Shofiyati Sri, Belajar Desimal dan Perbandingan, 2012. hal 2-4
3
𝑝 𝑝 𝑝×𝑎
Jika diketahui pecahan dengan p dan q ≠ 0 berlaku = 𝑞×𝑎 atau
𝑞 𝑞
𝑝 𝑝÷𝑏
= 𝑞÷𝑏, dimana a dan b konstanta positif bukan nol.
𝑞
2. Pecahan Campuran
Suatu pecahan disebut sebagai pecahan campuran jika bilangan dan
penyebutnya terdiri atas komposisi bilangan cacah dan pecahan.
Contoh soal:
𝟐
merupakan contoh pecahan campuran yang bentuknya
𝟑
1 𝟏
1 2 dengan 1 merupakan bilangan cacah dan 𝟐 merupakan pecahan biasa
3. Bilangan Desimal
Bentuk pecahan lain adalah desimal yang merupakan bilangan yang
didapat dari hasil pembagian suatu bilangan dengan 10, 100, 1.000,
10.000, dan seterusnya. Ditulis dengan menggunakan koma (,).
Contoh soal:
0, 3 = didapat dari 3 dibagi 10
0,65 =didapat dari 65 dibagi 100
0,009= didapat dari 9 di bagi 1.000
1,45= didapat 145 dibagi 100
2,017= didapat 2.017 dibagi 1.000
3
Misalnya 3/4 adalah pecahan biasa. Pecahan yang senilai dengan 4
75 75 1 1
adalah karena kita ketahui bahwa = (7 × 1 10) + 5 × 100)
100 100
3
sehingga dapat ditulis 0,75 maka 0,75 adalah nama desimal dari 4
4
𝟔
(pecahan biasa)= 2 (bilangan cacah)
𝟑
2 𝟑
1 2 , 𝟑, ... Dan seterusnya.
Contoh:
4 3 1 1 1
= + =1+ =1
3 3 3 3 3
2. Mengubah Bentuk Pecahan Campuran ke Bentuk Pecahan Biasa
𝑐
Pecahan campuran 𝑎 𝑑 dapat di ubah ke bentuk pecahan biasa, dengan
cara:
𝑐 𝑎×𝑑+𝑐
𝑎 =
𝑑 𝑑
Contoh:
1 3×2+1 6+1 7
3 = = =
2 2 2 2
3. Mengubah Bentuk Pecahan Biasa ke Bentuk Pecahan Desimal.
Bilangan pecahan a/b dapat di ubah menjadi bentuk pecahan desimal,
dengan cara mengubah penyebut b menjadi bilangan kelipatan sepuluh.
Contoh:
3 3×5 6
a. = = = 0,6
5 5×2 10
3 3×25 75
b. = 4×25 = 100 = 0,75
5
5
35÷5 7
b. 0,35= =
100÷5 20
5. Mengubah Bentuk Pecahan Biasa ke Bentuk Pecahan Persen.
𝑎
Bilangan pecahan 𝑏 dapat diubah menjadi bentuk persen, dengan cara
𝑎 𝑐 𝑎+𝑐
+ = Sebagai Pembilang
𝑏 𝑏 𝑏
Sebagai Penyebut
5
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, h. 16-17
6
Dari rumus yang telah disampaikan di atas bisa disimpulkan bahwa
penjumlahan pada bilangan yang memiliki penyebut sama, maka hasil
dari penjumlahan tersebut, penyebut tidak dijumlahkan dan hanya
pembilang sajalah yang di jumlahkan.
1 3
Perhatian penjumlahan + =? Untuk mencari hasil
5 5
penjumlahan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti
gambar berikut:
1 3
5 5
4
5
1 3 4
Dari gambar di atas,tampak bahwa 5 + 5 = 5 .
1 2
atau 6
3
1 1 3 2 5
Dari gambar di atas, tampak bahwa 2 + 3 = 6 + 6 = 6 .
7
Sama seperti penjumlahan, pengurangan pada bilangan pecahan juga
terbagi menjadi 2 yaitu bilangan pecahan penyebut sama dan bilangan
pecahan penyebut berbeda.
a) Pengurangan Pecahan Penyebut sama
𝑎 𝑐 𝑎−𝑐
− = Sebagai Pembilang
𝑏 𝑏 𝑏
Sebagai Penyebut
Dari rumus yang telah ada di atas bisa disimpulkan bahwa pengurangan
pada Bilangan pecahan yang memiliki penyebut sama, maka hasil dari
penjumlahan tersebut, penyebut tidak dikurangkan dan hanya pembilang
sajalah yang di kurangkan.
𝟓 𝟐
Perhatikan pengurangan − = ? Untuk mencari hasil pengurangan
𝟕 𝟕
itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti berikut:
𝟓 𝟐
𝟕 v 𝟕
v
3
7
5 2 3
Dari gambar di atas, tampak bahwa 7 − 7 = 7
Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai
berikut:
1 3 (1+3) 4
+5= = 5 dan
5 5
5 2 (5−2) 3
−7= =7.
7 7
8
𝟏 𝟑
atau
𝟐 𝟔
1
Sisa 6
1 2
Di ambil 3 atau 6
1 1 3 2 1
Dari gambar di atas, tampak bahwa 2 − 3 = 6 − 6 = 6
atas dapat diselesaikan sebagai berikut:
1 1 3 2 (3+2) 5 1 1 3 2 (3−2) 1
+3=6+6= = 6 , dan 2 − 3 = 6 − 6 = = 6 .6
2 6 6
6
Vina Amilia Suganda M, Toybah, Siti Hawa, Buku ajar Berbasis Hots Pada Mata Kuliah
Pembelajaran Matematika Dikelas Rendah Sekolah dasar, ( Palembang, Bening Media Publishing,
2020), hal. 16-17
9
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐
𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑
7
Ari Damari S.Pd, Kupas Matematika SMP untuk kelas 1,2, dan 3, ( Jakarta : PT Wahyumedia
2009), hlm 31-33
10
3 1
1. 𝑥2 5 =
8
1 2
2. 5 𝑥7 =
2 3
2
3. 7𝑥 =
9
Penyelesaian :
3 1 3 11 33
1. 𝑥2 5 = 8 𝑥 = 40
8 5
1 2 11 23 11𝑥23 253
2. 5 2 𝑥7 3 = 𝑥 = = =
2 3 2𝑥3 6
2 7 2 7𝑥2 14
3. 7𝑥 9 = 1 𝑥 9 = 1𝑥9 = 9
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑥𝑑
: = 𝑏𝑥 = dengan b ≠ 0 dan d ≠ 0
𝑏 𝑑 𝑐 𝑏𝑥𝑐
Contoh :
2
2) 9: 3 5 : =
Penyelesaian :
6 1 6 8 6𝑥8
1) ∶ = 1 𝑥 1 = 1𝑥1 = 48
1 8
11
2 (3𝑥5)+2 17
2) 3 5 = =
5 5
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
( 𝑏 )𝜋 = 𝑏 𝑥 𝑏 𝑥 𝑏 ⋯ 𝑥 𝑏
𝑎𝑥𝑎𝑥𝑎𝑥 ⋯ 𝑥𝑎
𝑏𝑥𝑏𝑥𝑏𝑥 ⋯ 𝑥𝑏
𝑎𝜋
=𝑏
𝜋
Contohnya :
2 2 2 2 2𝑥2𝑥2 8
(3)3 =3 𝑥 3 𝑥 3 = = 27
3𝑥3𝑥3
𝑎𝑚 𝑎𝑛 𝑎𝑚+𝑛 𝑎𝑚+𝑛
a. 𝑥 =𝑏 =
𝑏 𝑏 𝑏 𝑚+𝑛
𝑎 𝑎 𝑎𝑚−𝑛
b. (𝑏)𝑚 : ( 𝑏)𝑛 = dengan m > n
𝑏 𝑚−𝑛
𝑎𝑚 𝑎 𝑎𝑚𝑥𝑛
c. ({𝑏 } n = ( 𝑏)𝑛+𝑚 = 𝑏
𝑚𝑥𝑛
Contoh :
13 12
1. (3 𝑥 3 =
1 5
2. 2
12
=
2
8
Drs. Marsigit, M.A Nugroho Budi Susiko, S.Pd.Si, Matematika 1 SMP kelas VII, (Quadra
Yudhistira : 2006) hlm.57
12
Penyelesaian :
13+2 15 1𝑥1𝑥1𝑥1𝑥1 1
1. = = 3 𝑥 3 𝑥 3 𝑥 3 𝑥 3 = 234
2 3
1 1𝑥1𝑥1 1
2. (2)5−2 = =
2 𝑥 2 𝑥 22 8
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah
kurang atau lebih utuh. Bilangan pecahan juga merupakan bilangan yang
𝒂
menggambarkan bagian dari keseluruhan yang dilambangkan dengan .
𝒃
Dalam hal ini a disebut sebagai pembilang dan b disebut sebagai penyebut
dengan b ≠ 0.
Bilangan pecahan terbagi menjadi lima macam, yaitu: Pecahan
Biasa, Pecahan Campuran, Bilangan Desimal, Pecahan dalam Persen, dan
Pecahan yang merupakan Bilangan Cacah.
Penulisan lambang pecahan meliputi 2 bagian yaitu pembilang dan
penyebut yng dipisahkan oleh garis lurus (-) dan bukan garis miring (/).
1 1 1
Contohnya , , 4 , , , , dan seterusnya, bukan 1/2, 1/3, ¼. Ketika
2 3
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari terdapat kesalahan
atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun kami mengucapakan terima
kasih yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari, Kupas Matematika SMP untuk kelas 1,2, dan 3, Jakarta : PT
Wahyumedia 2009
Guru Tim Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1,
Jakarta: Wahyu Media, 2010
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, Bandung: Grafindo
Media Pratama, 2006
Nugroho Marsigit, M.A Budi Susiko, Matematika 1 SMP kelas VII, Quadra
Yudhistira : 2006
Sri,Shofiyati, Belajar Desimal dan Perbandingan, 2012
Suganda, Vina Amilia M dkk, Buku ajar Berbasis Hots Pada Mata Kuliah
Pembelajaran Matematika Dikelas Rendah Sekolah dasar, Palembang, Bening
Media Publishing, 2020
15