Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BILANGAN PECAHAN
Diajukan untuk memenuhi Tugas Matematika
Dosen Pengampu:
Nida Mauidzati, M.Pd

Disusun oleh:
Amalia Widari
Kamaliah
Nurul Jannah
Rusanti
Sri Asniyati

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Amuntai, 7 Maret 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. Pengertian Bilangan Pecahan .............................................................................. 2
B. Macam-Macam Pecahan ...................................................................................... 3
C. Pengubahan Bentuk Pecahan .............................................................................. 5
D. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan .................. 6
E. Perpangkatan Bilangan Pecahan....................................................................... 12
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pecahan dalam bahasa inggris fraction, berasal dari kata Latin fractio (kata
benda dari frangere). Kata frangere ini berarti memecah. Oleh karena itu, istilah
bilangan pecah juga sering digunakan sebagai sinonim dari pecahan.
Istilah pecahan dapat digunakan untuk merujuk suatu bilangan yang ditulis
dalam ab dan angka ab dimana b ≠ 0. Perlu diperhatikan penggunaan simbol
tersebut sebagai bilangan bilangan atau angka. Misalnya, jika kita menyatakan
bahwa bilangan yang terletak di atas disebut pembilang dan bilangan yang
dibawah disebut penyebut, maka pecahan yang kita maksud disitu adalah suatu
simbol atau angka. Akan tetapi jika kita mengatakan, “Jumlahkan 13 dan 12,”
maka yang kita maksud adalah pecahan sebagai suatu bilangan.
Pada topik pecahan, pembilang, dan penyebut suatu pecahan adalah
bilangan bulat. Bilangan yang seperti ini juga disebut dengan bilangan rasional.
Akan tetapi, secara umum, pembilang dan pecahan suatu pecahan adalah
sembarang bilangan real asalkan penyebutnya tidak sama dengan nol.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bilangan pecahan?
2. Apa saja macam-macam bilangan pecahan?
3. Bagaimana pengubahan bentuk pecahan?
4. Bagaimana pengurangan dan penjumlahan pecahan?
5. Bagaimana perkalian dan pembagian pecahan?
6. Bagaimana perpangkatan bilangan pecahan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian bilangan pecahan
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam bilangan pecahan
3. Untuk mengetahui bagaimana pengubahan bentuk pecahan
4. Untuk mengetahui bagaimana pengurangan dan penjumlahan pecahan
5. Untuk mengetahui bagaimana perkalian dan pembagian pecahan
6. Untuk mengetahui bagaimana perpangkatan bilangan pecahan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Pecahan


Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah kurang
atau lebih utuh. Terdiri dari pembilang dan penyebut. Pembilang merupakan
bilangan yang terbagi. Sedangkan penyebut merupakan bilangan pembagi. Dan
suatu bilangan yang merupakan hasil bagi antara bilangan bulan dan asli.1
Bilangan pecahan juga merupakan bilangan yang menggambarkan bagian
𝒂
dari keseluruhan yang dilambangkan dengan . Dalam hal ini a disebut sebagai
𝒃
pembilang dan b disebut sebagai penyebut dengan b ≠ 0.2
Misalnya, kamu memiliki sebuah apel. Kemudian, apel tersebut di bagi
menjadi dua bagian sama besar. Setiap satu bagian apel tersebut di namakan
𝟏
"satu per dua" atau "setengah" dan di notasikan . Kemudian, apabila setiap
𝟐
bagian apel tersebut dinamakan "satu perempat" atau "seperempat" dan di
𝟏 𝟏 𝟏
notasikan . Bilangan dan tersebut dinamakan bilangan pecahan. Bilangan
𝟒 𝟐 𝟒
yang terletak diatas dinamakan pembilang. Adapun bilangan yang terletak di
bawah di namakan penyebut.
𝟏 𝟏 𝟐 𝟑
Contoh bilangan pecahan: , , , dan sebagainya.
𝟑 𝟐 𝟓 𝟒
Perhatikan gambar di bawah ini:

1
Tim Guru Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1, (Jakarta:
Wahyu Media, 2010), h. 21
2
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, ( Bandung: Grafindo Media
Pratama, 2006), h. 15

2
Daerah yang diarsir menyatakan satu (1) bagian dan lima (5) bagian
keseluruhan.
𝟏
Ditulis: , dimana 1 adalah pembilang dan
𝟓
5 adalah penyebut.
Di baca: satu per lima.3

B. Macam-Macam Pecahan
1. Pecahan Biasa
1 2 3
Bilangan setengah memiliki banyak bentuk pecahan, seperti , , , dan
2 4 6
sebagainya. Jenis pecahan yang demikian disebut pecahan biasa.4
Pecahan biasa sering juga di sebut sebagai pecahan senilai, yakni
pecahan-pecahan yang bernilai sama. Untuk memperoleh pecahan senilai,
perhatikan uraian dibawah ini.
1 1×2 2
= =
4 4×2 8
1 1×3 3
= =
4 4×3 12
1 1×4 1 4
= = =
4 4×4 4 16
2 2÷2 1
= =
6 6÷2 3
3 3×3 1
= =
9 9×3 3
4 4÷4 1
= =
12 12 ÷ 4 3
1 2 3 4
Pecahan-pecahan seperti , , , , diatas mempunyai nilai yang
4 8 12 16
1 2 3 3
sama sehingga dapat ditulis = = = dari uraian tersebut untuk
4 8 12 12
mendatkan pecahan-pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan menggali
atau membagi pembilangan dan penyebut dengan bilangan yang sama.
Konsep ini secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

3
Tim Guru Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1, h. 21
4
Shofiyati Sri, Belajar Desimal dan Perbandingan, 2012. hal 2-4

3
𝑝 𝑝 𝑝×𝑎
Jika diketahui pecahan dengan p dan q ≠ 0 berlaku = 𝑞×𝑎 atau
𝑞 𝑞
𝑝 𝑝÷𝑏
= 𝑞÷𝑏, dimana a dan b konstanta positif bukan nol.
𝑞

2. Pecahan Campuran
Suatu pecahan disebut sebagai pecahan campuran jika bilangan dan
penyebutnya terdiri atas komposisi bilangan cacah dan pecahan.
Contoh soal:
𝟐
merupakan contoh pecahan campuran yang bentuknya
𝟑
1 𝟏
1 2 dengan 1 merupakan bilangan cacah dan 𝟐 merupakan pecahan biasa

3. Bilangan Desimal
Bentuk pecahan lain adalah desimal yang merupakan bilangan yang
didapat dari hasil pembagian suatu bilangan dengan 10, 100, 1.000,
10.000, dan seterusnya. Ditulis dengan menggunakan koma (,).
Contoh soal:
0, 3 = didapat dari 3 dibagi 10
0,65 =didapat dari 65 dibagi 100
0,009= didapat dari 9 di bagi 1.000
1,45= didapat 145 dibagi 100
2,017= didapat 2.017 dibagi 1.000
3
Misalnya 3/4 adalah pecahan biasa. Pecahan yang senilai dengan 4
75 75 1 1
adalah karena kita ketahui bahwa = (7 × 1 10) + 5 × 100)
100 100
3
sehingga dapat ditulis 0,75 maka 0,75 adalah nama desimal dari 4

4. Pecahan dalam Persen


𝟑
Misalnya nama persen untuk 𝟒 adalah 75% atau bisa di sebut " Tujuh
puluh lima persen".
% (persen) berarti per seratus
𝟏 𝟏𝟎𝟎
1% berarti 𝟏𝟎𝟎 dan 100% berarti 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏

5. Pecahan yang Merupakan Bilangan Cacah


Misalnya bilangan enam pertiga adalah bilangan cacah dua.

4
𝟔
(pecahan biasa)= 2 (bilangan cacah)
𝟑
2 𝟑
1 2 , 𝟑, ... Dan seterusnya.

C. Pengubahan Bentuk Pecahan


1. Mengubah Bentuk Pecahan Biasa ke Bentuk Pecahan Campuran.
𝑎
Bilangan Pecahan dengan a > b dan b = 0 dapat di ubah ke dalam
𝑏
𝑑
bentuk pecahan campuran 𝑐 𝑏.

Contoh:
4 3 1 1 1
= + =1+ =1
3 3 3 3 3
2. Mengubah Bentuk Pecahan Campuran ke Bentuk Pecahan Biasa
𝑐
Pecahan campuran 𝑎 𝑑 dapat di ubah ke bentuk pecahan biasa, dengan

cara:
𝑐 𝑎×𝑑+𝑐
𝑎 =
𝑑 𝑑
Contoh:
1 3×2+1 6+1 7
3 = = =
2 2 2 2
3. Mengubah Bentuk Pecahan Biasa ke Bentuk Pecahan Desimal.
Bilangan pecahan a/b dapat di ubah menjadi bentuk pecahan desimal,
dengan cara mengubah penyebut b menjadi bilangan kelipatan sepuluh.
Contoh:
3 3×5 6
a. = = = 0,6
5 5×2 10
3 3×25 75
b. = 4×25 = 100 = 0,75
5

4. Mengubah Bentuk Pecahan Desimal ke Bentuk Pecahan Biasa.


Bilangan pecahan desimal dapat diubah menjadi bentuk pecahan biasa,
yaitu bentuk pesepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.
Contoh:
5 5÷5 1
a. 0,5 = = =
10 10÷5 2

5
35÷5 7
b. 0,35= =
100÷5 20
5. Mengubah Bentuk Pecahan Biasa ke Bentuk Pecahan Persen.
𝑎
Bilangan pecahan 𝑏 dapat diubah menjadi bentuk persen, dengan cara

mengalikan bilangan tersebut dengan 100%.


Contoh:
4 4
a. = 5 × 100% = 80%
5
3 3
b. = 4 × 100% = 75%
4

6. Mengubah Bentuk Persen ke Bentuk Pecahan Biasa.


Bilangan pecahan persen dapat diubah menjadi bentuk pecahan biasa,
yaitu pecahan perseratusan.5
Contoh:
65 ÷ 5 13
65% = =
100 ÷ 5 10

D. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan


Bilangan pecahan tidak dapat digunakan untuk menyatakan banyak anggota
suatu himpunan Namun demikian, penjumlahan dan pengurangan bilangan
pecahan dapat diperagakan dengan benda-benda kongrit, bangun-bangun datar,
atau garis bilangan. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat
dikelompokkan dalam dua jenis. Jenis pertama, pejumlahan dan pengurangan
bilangan pecahan senama; dan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan
tidak senama.
1. Penjumlahan Bilangan Pecahan
Penjumlahan pada bilangan pecahan terbagi menjadi 2 yaitu
bilangan pecahan penyebut sama dan bilangan pecahan penyebut berbeda
a) Penjumlahan pecahan Penyebut sama

𝑎 𝑐 𝑎+𝑐
+ = Sebagai Pembilang
𝑏 𝑏 𝑏
Sebagai Penyebut

5
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, h. 16-17

6
Dari rumus yang telah disampaikan di atas bisa disimpulkan bahwa
penjumlahan pada bilangan yang memiliki penyebut sama, maka hasil
dari penjumlahan tersebut, penyebut tidak dijumlahkan dan hanya
pembilang sajalah yang di jumlahkan.
1 3
Perhatian penjumlahan + =? Untuk mencari hasil
5 5
penjumlahan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti
gambar berikut:

1 3
5 5

4
5

1 3 4
Dari gambar di atas,tampak bahwa 5 + 5 = 5 .

b) Penjumlahan Pecahan Penyebut Berbeda


1 1
Perhatikan penjumlahan 2 + 3 = ? Untuk mencari hasil penjumlahan
itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti gambar
berikut:
1 3
atau 6
2

1 2
atau 6
3

1 1 3 2 5
Dari gambar di atas, tampak bahwa 2 + 3 = 6 + 6 = 6 .

2. Pengurangan Bilangan Pecahan

7
Sama seperti penjumlahan, pengurangan pada bilangan pecahan juga
terbagi menjadi 2 yaitu bilangan pecahan penyebut sama dan bilangan
pecahan penyebut berbeda.
a) Pengurangan Pecahan Penyebut sama
𝑎 𝑐 𝑎−𝑐
− = Sebagai Pembilang
𝑏 𝑏 𝑏
Sebagai Penyebut

Dari rumus yang telah ada di atas bisa disimpulkan bahwa pengurangan
pada Bilangan pecahan yang memiliki penyebut sama, maka hasil dari
penjumlahan tersebut, penyebut tidak dikurangkan dan hanya pembilang
sajalah yang di kurangkan.
𝟓 𝟐
Perhatikan pengurangan − = ? Untuk mencari hasil pengurangan
𝟕 𝟕
itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti berikut:
𝟓 𝟐
𝟕 v 𝟕
v

3
7
5 2 3
Dari gambar di atas, tampak bahwa 7 − 7 = 7
Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai
berikut:
1 3 (1+3) 4
+5= = 5 dan
5 5
5 2 (5−2) 3
−7= =7.
7 7

b) Pengurangan Pecahan Penyebut berbeda


1 1
Perhatikan pengurangan 2 − 3 = ? Untuk mencari hasil pengurangan
itu kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti berikut:

8
𝟏 𝟑
atau
𝟐 𝟔

1
Sisa 6

1 2
Di ambil 3 atau 6

1 1 3 2 1
Dari gambar di atas, tampak bahwa 2 − 3 = 6 − 6 = 6
atas dapat diselesaikan sebagai berikut:
1 1 3 2 (3+2) 5 1 1 3 2 (3−2) 1
+3=6+6= = 6 , dan 2 − 3 = 6 − 6 = = 6 .6
2 6 6

E. Perkalian dan Pembagian Pecahan

Selain penjumlahan dan pengurangan pada operasi hitung bilangan pecahan


juga ada perkalian dan pembagian. apabila bilangan pecahan berbeda bentuk untuk
memudahkan perkalian atau pembagian pada bilangan pecahan sebaiknya ubah
dulu pecahan tersebut ke bentuk pecahan yang sama. misalnya pecahan kita ubah
ke bentuk pecahan biasa maka hasil perkalian atau pembagian sebaiknya langsung
disederhanakan. Untuk mengerti dan memahami perkalian dan pembagian bilangan
pecahan maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami rumus
perkalian dan pembagian bilangan pecahan dan berikut adalah rumusnya.

 Rumus Perkalian Bilangan Pecahan

6
Vina Amilia Suganda M, Toybah, Siti Hawa, Buku ajar Berbasis Hots Pada Mata Kuliah
Pembelajaran Matematika Dikelas Rendah Sekolah dasar, ( Palembang, Bening Media Publishing,
2020), hal. 16-17

9
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐
𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑

 Rumus Pembagian Bilangan Pecahan


𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑥𝑑
: = 𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑥𝑐

1) Perkalian Bilangan Pecahan


a. Perkalian Bilangan Pecahan Biasa
Mengalikan bilangan pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara
mengalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
Contohnya :
2 5 2𝑥5 10
𝑥 = =
7 3 7𝑥3 21
b. Perkalian Bilangan Pecahan biasa dengan Bilangan Bulat
Cara mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat
adalah dengan mengalikan pembilang dengan bilangan bulat
kemudian dibagi dengan penyebut.
Contohnya :
9 9𝑥3 27
𝑥3 =
4 4 4

c. Perkalian bilangan pecahan campuran


Cara menghitung perkalian bilangan pecahan campuran
sama dengan menghitung perkalian bilangan pecahan biasa. Namun
sebelum mengalikan kedua bilangan kedua bilangan, kita harus
terlebih dahulu mengubah bilangan pecahan campuran menjadi
bilangan pecahan biasa.
Hitunglah hasil dari per7kalian-perkalian pecahan berikut ini :

7
Ari Damari S.Pd, Kupas Matematika SMP untuk kelas 1,2, dan 3, ( Jakarta : PT Wahyumedia
2009), hlm 31-33

10
3 1
1. 𝑥2 5 =
8

1 2
2. 5 𝑥7 =
2 3

2
3. 7𝑥 =
9

Penyelesaian :

3 1 3 11 33
1. 𝑥2 5 = 8 𝑥 = 40
8 5

1 2 11 23 11𝑥23 253
2. 5 2 𝑥7 3 = 𝑥 = = =
2 3 2𝑥3 6

2 7 2 7𝑥2 14
3. 7𝑥 9 = 1 𝑥 9 = 1𝑥9 = 9

2) Pembagian bilangan Pecahan

Pembagian adalah operasi invers atau kebalikan dari perkalian

bilangan pecahan, namun yang membedakan adalah pada pembagian

bilangan pecahan yang posisinya pembilang dan penyebut dibalik. Untuk


𝑎 𝑐
menghitung pembagian pecahan 𝑏 terhadap 𝑑 dengan b ≠ 0 dan d ≠ 0, dapat

menggunkan rumus berikut :

𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑥𝑑
: = 𝑏𝑥 = dengan b ≠ 0 dan d ≠ 0
𝑏 𝑑 𝑐 𝑏𝑥𝑐

Contoh :

Hitunglah hasil operasi pembagian berikut !


1
1) 6 ∶ 8 =

2
2) 9: 3 5 : =

Penyelesaian :

6 1 6 8 6𝑥8
1) ∶ = 1 𝑥 1 = 1𝑥1 = 48
1 8

11
2 (3𝑥5)+2 17
2) 3 5 = =
5 5

F. Perpangkatan Bilangan Pecahan


𝑎
Bilangan berpangkat dapat ditulis dalam bentuk ( 𝑏)𝜋

𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
( 𝑏 )𝜋 = 𝑏 𝑥 𝑏 𝑥 𝑏 ⋯ 𝑥 𝑏

𝑎𝑥𝑎𝑥𝑎𝑥 ⋯ 𝑥𝑎
𝑏𝑥𝑏𝑥𝑏𝑥 ⋯ 𝑥𝑏
𝑎𝜋
=𝑏
𝜋

Contohnya :

2 2 2 2 2𝑥2𝑥2 8
(3)3 =3 𝑥 3 𝑥 3 = = 27
3𝑥3𝑥3

Sifat – sifat yang memiliki oleh bilangan pecahan berpangkatan sama


dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh perpangkatan bilangan bulat.8 yaitu sebagai
berikut :

𝑎𝑚 𝑎𝑛 𝑎𝑚+𝑛 𝑎𝑚+𝑛
a. 𝑥 =𝑏 =
𝑏 𝑏 𝑏 𝑚+𝑛
𝑎 𝑎 𝑎𝑚−𝑛
b. (𝑏)𝑚 : ( 𝑏)𝑛 = dengan m > n
𝑏 𝑚−𝑛
𝑎𝑚 𝑎 𝑎𝑚𝑥𝑛
c. ({𝑏 } n = ( 𝑏)𝑛+𝑚 = 𝑏
𝑚𝑥𝑛

Contoh :

Hitunglah perpangkatan pecahan berikut :

13 12
1. (3 𝑥 3 =
1 5
2. 2
12
=
2

8
Drs. Marsigit, M.A Nugroho Budi Susiko, S.Pd.Si, Matematika 1 SMP kelas VII, (Quadra
Yudhistira : 2006) hlm.57

12
Penyelesaian :

13+2 15 1𝑥1𝑥1𝑥1𝑥1 1
1. = = 3 𝑥 3 𝑥 3 𝑥 3 𝑥 3 = 234
2 3
1 1𝑥1𝑥1 1
2. (2)5−2 = =
2 𝑥 2 𝑥 22 8

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah
kurang atau lebih utuh. Bilangan pecahan juga merupakan bilangan yang
𝒂
menggambarkan bagian dari keseluruhan yang dilambangkan dengan .
𝒃
Dalam hal ini a disebut sebagai pembilang dan b disebut sebagai penyebut
dengan b ≠ 0.
Bilangan pecahan terbagi menjadi lima macam, yaitu: Pecahan
Biasa, Pecahan Campuran, Bilangan Desimal, Pecahan dalam Persen, dan
Pecahan yang merupakan Bilangan Cacah.
Penulisan lambang pecahan meliputi 2 bagian yaitu pembilang dan
penyebut yng dipisahkan oleh garis lurus (-) dan bukan garis miring (/).
1 1 1
Contohnya , , 4 , , , , dan seterusnya, bukan 1/2, 1/3, ¼. Ketika
2 3

menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara pembilang dan penyebut


3
harus disisipkan kata “per”. Misalnya “tiga per lima” maka 5 . Penjumlahan

dan pengurangan pada pecahan dilakukan pada penjumlahan dengan


penyebut sama, penyebut berbeda, dan operasi campuran.

B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari terdapat kesalahan
atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun kami mengucapakan terima
kasih yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Damari, Ari, Kupas Matematika SMP untuk kelas 1,2, dan 3, Jakarta : PT
Wahyumedia 2009
Guru Tim Indonesia, Drs. Joko Untoro, Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1,
Jakarta: Wahyu Media, 2010
Kazuhiro Fujita, Smart Matematika kelas VII SMP/MTS, Bandung: Grafindo
Media Pratama, 2006
Nugroho Marsigit, M.A Budi Susiko, Matematika 1 SMP kelas VII, Quadra
Yudhistira : 2006
Sri,Shofiyati, Belajar Desimal dan Perbandingan, 2012

Suganda, Vina Amilia M dkk, Buku ajar Berbasis Hots Pada Mata Kuliah
Pembelajaran Matematika Dikelas Rendah Sekolah dasar, Palembang, Bening
Media Publishing, 2020

15

Anda mungkin juga menyukai