Bagian pertama dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal sedemikian
hingga membuat jumlah sudut dalam sepihak kurang dari 180⁰ dapat dipahami
dengan langkah;
a. Pandang garis m, garis m merupakan garis lurus yang memotong garis k dan
g, di titik P dan Q.
b. Sudut P1 dan Q1 besarnya kurang dari 90⁰, sehingga P1 dan Q1 jika
dijumlahkan besarnya kurang dari 180⁰
c. Posisi sudut P1 dan Q1 adalah sudut dalam sepihak. Tiga langkah ini yang
selanjutnya akan digunakan untuk memahami postulat kejajaran euclid yang
kedua yaitu kedua yaitu garis itu berpotongan pada pihak yang jumlah sudut
dalam sepihaknya kurang dari 180⁰.
Guna memahami bagian kedua ini maka kembali lihat gambar berikut:
a. Pandang garis p, garis p merupakan garis lurus yang memotong garis k dan
m, di titik P dan Q.
b. Sudut P1 dan Q1 besarnya 90⁰, sehingga P1 dan Q1 jika dijumlahkan
besarnya 180⁰
c. Posisi sudut P1 dan Q1 adalah sudut dalam sepihak.
d. Perpanjanglah garis g dan k
e. Setelah diperpanjang maka, garis g dan k tak akan bertemu atau
berpotongan dikarenakan garis k dan m adalah dua garis yang sejajar.
1 Agus Solikin, Konsep Kesejajaran Garis Dalam Geometri Euclid dan Geometri Riemann Serta Aplikasinya Dalam Kasjian Ilmu Falak, (jurnal of Mathematics Education,
2 Dris, J, Matematika untuk SMPdan MTS kelas VIII, Jakarta. Piranti Darma kalokatama, 2006. Hal. 77
Garis-garis sejajar akan membagi transversal secara proposional, yaitu
akan berlaku:
PQ = DE ; PQ = DE ; QR = EF
QR EF PR DF PR DF
AB BC DC AD 1
= = = =
A ' B ' B' C ' D' C ' A ' D' 5
Oleh kerena semua sudut persegipanjang besarnya 90֯ (siku-siku) maka sudut-
sudut yang bersesuaian dari kedua persegipanjang itu besarnya sama. Dalam hal
ini persegipanjang ABCD dan persegipanjangA’B’C’D’ memiliki sisi-sis
berseuaian yang sebanding dan sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.
Selanjutnya kedua persegipanjang ABCD sebangun dengan persegi panjang
A’B’C’D’.3
2. Kesebangunan segitiga
3 Wahyudin Djumanta, belajar matematika aktif dan menyenagkan,(Jakarta:KOMPAS GRAMEDIA building,2008) ,hal 4-5.
AB BC AC
= =
PQ QR PR
Perhatikan segitiga ABC, pada segitiga ABC, terdapat segitiga DBE dengan
DE sejajar AC, sehingga segitiga (sebangun), kedua segitiga tersebut dapat
digambarkan ulang menjadi dua segitiga
AB AC AD+ DB AC
= → =
DB DE DB DE
CD DE CD DE
= ↔ = …
DB AB CD+ DA AB
Tinggi tiang bayangannya 375 cm, sedangkan tinggi tongkat 160 cm danbayangannya
80 cm. Karena kedua ssegitiga diatas adalah sebangun, sisi-sisi bersesuaian
sebanding, sehingga h 160 375 80 h = 375x 2 h = 750 Jadi, tinggi tiang adalah 750
cm.
Contoh 4
Untuk menentukan lebar sungai yang arusnya deras, satu regu pramuka telah
menyelesaikan sketsa seperti gambar di bawah
Tentukan lebar sungai! Jawab Misalkan lebar sungai hm Perhatikan bahwa A ABE =
ACDE , karena ZEAB = ZECD, ZABE = LCDE, Z AEB = ZCED Akibat sisi -sisi
bersesuaian sebanding, sehingga EC CD %3D EA AB ED C = EA EB 4 = (h + 3 ) 6
jt = 4 j + 4 j = 4 j = 12 Jadi, lebar sungai 12 cm
DAFTAR PUSTAKA
Agus Solikin, Konsep Kesejajaran Garis Dalam Geometri Euclid dan Geometri
Riemann Serta Aplikasinya Dalam Kasjian Ilmu Falak, (jurnal of Mathematics Education,
2017), Vol. 2, No. 2
Dris, J, Matematika untuk SMPdan MTS kelas VIII, Jakarta. Piranti Darma
kalokatama, 2006.