Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Postulat Geometri model SMSG (School Mathematics Study Group)

Postulat Geometri Euclid model SMSG (School Mathematics Study Group), yaitu :

1. Diberikan dua titik berbeda, terdapat tepat satu garis yang memuat titik itu.
2. (Postulat jarak). Setiap dua titik berbeda berkorespondensi dengan satu bilangan real
positif.
3. (Postulat penggaris)
1) Setiap titik pada garis dapat berkorespondensi 1-1 dengan satu bilangan real;
2) Setiap bilangan real dapat berkorespondensi 1-1 dengan titik pada garis;
3) Jarak antara dua titik berbeda adalah nilai mutlak selisih dua bilangan yang
berkorespondensi (dengan kedua titik itu)
4. (Postulat penempatan penggaris). Diketahui dua titik P dan Q pada garis, sistem
koordinat dapat dipilih dengan P berkoordinat nol dan Q berkoordinat positif
5. a) Setiap bidang memuat paling sedikit tiga titik yang tidak kolinier,

b) Ruang memuat paling sedikit empat titik yang tidak sebidang

6. Jika dua titik pada bidang, maka garis yang memuat titik itu terletak pada bidang
tersebut.
7. Setiap tiga titik berada paling sedikit di satu bidang, dan setiap tiga titik yang tak
segaris berada tepat pada satu bidang
8. Jika dua bidang berpotongan, perpotongannya berupa garis
9. (Pemisahan bidang) Diketahui satu garis dan bidang yang memuatnya, titik-titik pada
bidang tidak terletak pada garis membentuk dua himpunan sehingga,
1) masing-masing himpunan cembung.
2) jika P di suatu himpunan dan Q di himpunan yang lain. maka segmen
PQ memotong garis
10. (Pemisahan ruang). Titik-titik di ruang yang tidak terletak pada bidang yang diketahui
membentuk dua himpunan sehingga.
a. masing-masing himpunan cembung.
b. jika P di suatu himpunan dan Q di himpunan yang lain, maka segmen PQ
menembus bidang.
11. (Postulat ukuran sudut) Setiap sudut berkorespondensi dengan bilangan real antara 0o
dan 180o .
12. (Postulat konstruksi sudut) Misal AB adalah sinar pada sisi setengah bidang H. Untuk
setiap r antara 0o dan 180o terdapat 1.48 Geometri tepat satu sinar AP dengan P di H
sedemikian sehingga m ∠ PAB = r
13. (Postulat penjumlahan sudut). Jika D adalah titik di interior ∠ BAC. maka u ∠ BAC=
u ∠ BAD + u ∠ DAC.
14. (Postulat suplemen) Jika dua sudut merupakan pasangan segaris, kedua sudut itu
saling suplemen.
15. (Postulat Sisi-Sudut-Sisi). Diberikan korespondensi antara dua segitiga (atau antara
suatu segitiga dengan dirinya). Jika dua sisi dan satu sudut yang diapitnya pada
segitiga ke satu masingmasing kongruen dengan bagian yang berkorespondensi pada
segitiga kedua. maka korespondensi tersebut merupakan kongruensi.
16. (Postulat kesejajaran) Melalui titik di luar garis yang diketahui terdapat paling banyak
satu garis yang sejajar dengan garis yang diketahui.
17. Setiap daerah poligon (segi banyak) berkorespondensi dengan satu bilangan positif
yang disebut luas.
18. Jika dua segitiga kongruen, maka luasnya sama.
19. Misal daerah R merupakan gabungan dari daerah Rl dan R2 yang pemotongannya di
berhingga segmen dan titik maka luas R adalah jumlah dari luas R1 dan R2.
20. Luas persegi panjang adalah panjang kali lebar. Postulat 21. Volume paralelepipidum
adalah perkalian antara luas dan tingginya.
21. (Prinsip Cavalieri). Diberikan dua benda (pejal) dan bidang. Jika setiap bidang yang
sejajar dengan bidang yang diketahui memotong benda membentuk daerah dengan
luas yang sama maka kedua benda tersebut mempunyai volume yang sama.

2.2 Postulat Kesejajaran Euclid

“Jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga jumlah dua sudut
interiornya (sudut dalam) pada satu sisi transversal adalah kurang dari 180. Garis tersebut
akan bertemu pada satu sisi transversl tersebut”

Sejumlah asumsi untuk geometri Euclid, yaitu :


1. Sesuatu akan sama satu sama lain
2. Jika kesamaan di tambahkan dengan kesamaan maka jumlahnya akan sama
3. Jika kesamaan di kurangi kesamaan maka selisihnya akan sama
4. Keseluruhan akan lebih besar dari bagiannya
5. Bangun geometrid pat dipindahkan tanpa mengubah ukuran atau bentukna
6. Setiap sudut memiliki bisector (garis bagi)
7. Setiap segmen memiliki titik tengah
8. Dua titik hanya berada pada satu-satunya garis
9. Sembarang segmen dapat diperluas oleh suatu segmen yang sama dengan segmen
yang diberikan
10. Lingkaran dapat digambarkan dengan sembarang titik pusat dan radius yang diketahui
11. Semua sudut siku-siku sama besar

2.3 Kesebangunan dan kongruen pada segitiga

Dua bangun datar dapat dikatakan sebangun apabila setiap sisi-sisi dari kedua bangun
tersebut memiliki nilai perbandingan yang sama. Sedangkan dua bangun datar dapat
dikatakan kongruen apabila diantara kedua bangun datar tersebut memiliki bentuk, ukuran
dan besar sudut yang sama. Perhatikan  gambar berikut.

A. Kesebangunan

Kesebangunan dilambangkan dengan ≈. Hubungan dua bangun datar dapat dikatakan


sebangun apabila memenuhi syarat seperti berikut. Sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar. Panjang sisi-sisi sudut yang bersesuaian memiliki perbandingan yang
sama
Dua segitiga yang sebangun

Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat seperti berikut.

a. Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu;

 AC bersesuaian dengan PR 

 AB bersesuaian dengan PQ 

 BC bersesuaian dengan QR 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa :

b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu;


Perhatikan segitiga berikut!

ΔABC dan ΔADE sebangun, maka:

Perhatikan segitiga siku-siku berikut!

Apabila pada segitiga siku-siku diatas dibuat garis dari sudut A ke sisi miring BC maka akan
diperoleh rumus:

AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD

B. Kekongruenan
Kekongruenan dilambangkan dengan ≅. Kedua benda dikatakan kongruen jika
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga yang kongruen adalah dua segitiga yang saling
menutupi dengan tepat. Sifat dua segitiga kongruen yaitu;
a. Pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang
b. Sudut yang bersesuaian sama besar
Syarat dua segitiga yang kongruen adalah sebagai berikut.
a. Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)

Pada segitiga ABC dan segitiga PQR di atas, bahwa panjang AB = PQ, panjang AC = PR, dan


panjang BC = QR. 

b. Sudut dan dua sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)

Pada segitiga ABC dan segitiga PQR di atas, bahwa sisi AB = PQ, ∠B =  ∠Q, dan sisi BC =


QR

c. Satu sisi apit dan dua sudut yang bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)

Pada segitiga ABC dan segitiga PQR di atas bahwa, ∠A =  ∠P, sisi AC = PR, dan ∠Q =  ∠R

Anda mungkin juga menyukai