Anda di halaman 1dari 24

GEOMETRI RUANG

Geometri bidang :

Dalam geometri bidang atau geometri dimensi dua, fokus imajinasinya ada pada selembar kertas
tipis yang terhampar tak terbatas. Setiap objek geometrinya terletak pada sebuah bidang.

Geometri ruang :

Dalam geometri ruang atau geometri dimensi tiga, fokus imajinasinya tidak hanya pada selembar
kertas tersebut, namun juga pada ruang tak terbatas. Setiap objek geometrinya terdapat pada suatu
bidang atau lebih dan dalam sebuah ruang.

Beberapa aksioma, definisi, teorema, dan akibat yang berlaku pada geometri bidang juga akan
berlaku pada geometri ruang. Silahkan fokuskan imajinasi anda pada suatu RUANG. Bayangkan
bahwa ada titik, garis, bidang, ruas garis, sinar garis, dan sudut, mereka semua ada dalam suatu
ruang dan tertuang pada satu atau lebih dari satu buah bidang.
Beberapa aksioma mengenai kedudukan titik, garis, bidang, dan ruang :

Aksioma 1

Melalui dua buah titik dapat dibuat tepat sebuah garis.

Aksioma 2

Melalui sebuah garis dan sebuah titik di luar garis tersebut dapat dibuat tepat sebuah bidang datar.

Aksioma 3

Melalui tiga buah titik tak segaris dapat dibuat tepat sebuah bidang datar.
Aksioma 4

Melalui dua buah garis yang saling berpotongan ataupun saling sejajar dapat dibuat tepat sebuah
bidang datar.

Definisi 1

Titik-titik dikatakan koplanar atau sebidang jika ada satu bidang yang memuat semua titik tersebut,
sedangkan titik- titik yang tak sebidang disebut titik-titik non-koplanar.

Aksioma 5

Setiap bidang memuat sekurang-kurangnya tiga buah titik-titik non-kolinier.

Aksioma 6

Ruang memuat sekurang-kurangnya empat buah titik-titik non-koplanar.


Aksioma 7

Jika ada tiga buah titik nonkolinier maka garis yang menghubungkan dua titik diantaranya akan
selalu terletak pada bidang tersebut.

Aksioma 8

Perpotongan dua buah bidang yang berbeda adalah sebuah garis.

Aksioma 9

Jika sebuah garis memotong sebuah bidang yang tidak memuat garis tersebut maka perpotongan
keduanya adalah tepat sebuah titik.
Definisi 2

Suatu himpunan dikatakan himpunan konveks jika untuk setiap dua buah titik dalam himpunan
tersebut, ruas garis yang berujung pada titik tersebut merupakan himpunan bagian dari himpunan
tersebut.

Pikirkan :

- Apakah sebuah garis merupakan himpunan konveks ?

- Apakah sebuah bidang merupakan himpuan konveks ?


Aksioma 10

Sebarang garis memisahkan sebarang bidang yang memuatnya ke dalam tiga buah himpunan
konveks yaitu dua buah setengah bidang dan sebarang garis tersebut sedemikian sehingga jika titik P
terletak pada setengah bidang pertama dan titik Q terletak pada setengah bidang kedua maka PQ
memotong garis tersebut.

Aksioma 11

Sebarang bidang memisahkan ruang ke dalam tiga buah himpunan konveks yaitu dua buah
setengah-ruang dan sebarang bidang tersebut, sedemikian sehingga jika P terletak pada setengah-
ruang pertama dan Q terletak pada setengah-ruang kedua, maka PQ memotong bidang tersebut.
Definisi 3

Permukaan adalah sebuah bidang yang membagi ruang menjadi dua buah setengah ruang dan
permukaan tersebut bukan bagian dari kedua setengah bidang tersebut.

Definisi 4 (ketegaklurusan garis dan bidang)

Sebuah garis g dan sebuah bidang H dikatakan saling tegak lurus pada titik P dengan P  g  H
jika setiap garis pada H yang melalui titik P tegak lurus terhadap garis g.

Selanjutnya dapat dilambangkan g  H .

Aksioma 12

Jika sebuah garis tegak lurus terhadap setiap sepasang garis yang saling berpotongan pada titik
sekutunya maka garis tersebut akan tegak lurus terhadap bidang yang memuat sepasang garis yang
berpotongan itu.
Aksioma 13

Jika suatu titik terletak pada suatu garis maka ada tepat satu bidang yang melalui titik tersebut dan
tegak lurus terhadap garis tersebut.

Aksioma 14

Jika suatu bidang H tegak lurus terhadap suatu garis g di titik P maka setiap garis yang tegak lurus
terhadap terhadap garis g di titik P terletak pada bidang H.

Aksioma 15

Jika H suatu bidang dan A suatu titik pada H maka ada tepat satu garis yang tegak lurus terhadap H
dan melalui titik A.

Definisi 5

Suatu bidang disebut bidang bisektor tegak lurus dari suatu ruas garis jika bidang tersebut tegak
lurus terhadap ruas garis tersebut di titik tengah ruas garis tersebut.
Teorema 1

Suatu titik terletak pada suatu bidang bisektor tegak lurus dari suatu ruas garis jika dan hanya jika
titik tersebut berjarak sama dari ujung-ujung ruas garis tersebut.

Teorema 2

Jika bidang bisektor tegak lurus dengan suatu ruas garis maka nidang itu merupakan himpunan
semua titik berjarak sama dari ujung-ujung ruas garis tersebut.

Kesejajaran garis dan bidang

Definisi 6

Dua budah garis berbeda dikatakan saling sejajar jika keduanya koplanar dan tidak berpotongan.

Definis 7

Dua buah garis berbeda dikatakan saling bersilangan jika keduanya non-koplanar.
Definisi 8 (kesejajaran garis dan bidang dalam ruang)

Dua buah bidang berbeda atau suatu bidang dan suatu garis dikatakan saling sejajar jika keduanya
tidak berpotongan.

Teorema 3

Jika sebuah bidang memotong dua buah bidang yang saling sejajar maka perpotongannya adalah
dua buah garis yang saling sejajar.

Teorema 4

Jika sebuah garis tegak lurus terhadap salah satu dari dua buah bidang yang saling sejajar maka garis
tersebut tegak lurus terhadap bidang yang kedua.

Teorema 5

Jika dua buah bidang masing-masing tegak lurus terhadap suatu garis yang sama maka kedua bidang
tersebut saling sejajar.
Akibat 1 (transitifitas kesejajaran bidang-bidang)

Jika dua buah bidang masing-masing sejajar terhadap bidang yang sama maka kedua bidang tersebut
saling sejajar.

Teorema 6

Jika dua buah garis tegak lurus terhapap suatu bidang yang sama maka kedua garis tersebut sejajar.

Akibat 2

Jika suatu bidang tegak lurus terhadap salah satu dari dua buah garis yang saling sejajar maka bidang
tersebut tegak lurus terhadap garis yang kedua.

Akibat 3 (transitifitas kesejajaran garis)

Jika dua buah garis saling sejajar terhadap suatu garis ketiga maka keduanya saling sejajar.
Definisi 9

Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis terpendek yang menghubungkan kedua titik
tersebut.

Definisi 10

Untuk sebarang garis g dan suatu titik P di luar garis g (titik P disebut titik eksternal) , titik
perpotongan g dan garis melalui P yang tegak lurus g disebut titik kaki ketegaklurusan dari P ke g.

Definisi 11

Untuk sebarang bidang H dan suatu titik P di luar bidang H (titik P disebut titik eksternal) , titik
perpotongan H dan garis melalui P yang tegak lurus H disebut titik kaki ketegaklurusan dari P ke H.
Definisi 12 (jarak suatu bidang dengan suatu titik eksternal)

Jarak suatu bidang dengan suatu titik eksternal adalah panjang ruas garis tegak lurus dari titik
eksternal ke bidang tersebut atau jarak antara titik eksternal dengan titik kaki ketegaklurusan.

Teorema 7

Dua buah bidang yang saling sejajar maka jarak keduanya selalu sama.

Teorema 8

Jika suatu garis tegak lurus terhadap suatu bidang maka setiap bidang yang memuat garis tersebut
tegak lurus terhadap bidang yang diketahui.
Akibat 4

Jika dua buah bidang saling tegak lurus maka sebarang garis pada kedua bidang tersebut yang tegak
lurus terhadap garis perpotongan kedua bidang tersebut, tegak lurus terhadap bidang yang lain.

Teorema 9

Jika dua buah bidang yang berpotongan masing-masing tegak lurus terhadap suatu bidang ketiga
maka perpotongan kedua bidang tersebut tegak lurus terhadap bidang ketiga.

PROYEKSI

Definisi 13 (Proyeksi suatu titik)

Proyeksi suatu titik ke suatu bidang adalah titik kaki ketegaklurusan dari titik tersebut ke bidang
tersebut.
Definisi 14 (proyeksi suatu garis)

Proyeksi suatu garis ke suatu bidang adalah himpunan titik-titik yang merupakan proyeksi titik-titik
pada garis tersebut ke bidang tersebut.

Teorema 10

Proyeksi suatu garis ke suatu bidang adalah sebuah garis, jika tidak maka garis dan bidang tersebut
saling tegak lurus.

Teorema 11

Misalkan diberikan bidang H dan P titik eksternal. Titik F adalah titik kaki ketegaklurusan dari titik P

 
ke H PF  H . Titik A dan B adalah sebarang dua titik pada H. Jika AF  B F maka PA  PB .
SUDUT

Definisi 15 (sudut dihedral)

Sudut dihedral adalah sudut yang dibentuk dari perpotongan dua buah bidang. Dengan kata lain,
sudut dihedral juga bisa disebut sudut antar bidang. Garis perpotongan dua bidang tersebut disebut
rusuk sudut dihedral, dan bidang yang saling berpotongan tersebut disebut bidang sisi sudut
dihedral.

Definisi 16 (ukuran sudut dihedral)

Sudut dihedral dapat diukur besarnya dengan mengambil sebarang titik pada rusuk sudut diheral
dan sebarang titik pada bidang yang berbeda, kemudian dibuat sinar garis yang menghubungkan titik
pada rusuk sudut diheral dengan sebarang titik pada bidang tersebut. Perpotongan kedua sinar garis
tersebut dinamakan sudut bidang dari sudut dihedral tersebut.
Pada gambar di atas, sudut dihedral yang terbentuk dapat dinamakan   R  PQ  S  atau

  S  PQ  R  atau   A  PQ  B  atau   B  PQ  A  , sedangkan sudut bidang yang


terbentuk dinamakan   A  C  B  atau   B  C  A  .
Teorema 12

Sebarang dua sudut bidang pada sudut dihedral adalah saling kongruen.

Definisi 17

Dua buah bidang dikatakan saling tegak lurus jika sudut dihedral yang terbentuk antar keduanya
adalah siku-siku (900).
12.6 Sudut antara garis, bidang

Sudut antara dua garis

adalah sudut lancip atau siku-siku yang dibentuk oleh dua garis yang saling bersilangan.

Sudut antara garis dan bidang

 Misal diberikan garis g, h, dan j. Garis h dan j bersilangan sehingga dapat dibuat sebuah bidang
H sehingga garis h dan j terletak pada bidang H. Jika garis g tegak lurus pada garis h dan j maka
garis g juga tegak lurus pada bidang H.

 Misal diberikan garis g dan bidang H. Sudut antara garis g dan bidang H didefinisikan sebagai
sudut yang dibentuk antara garis g dan proyeksi garis g pada bidang H.
Sudut antara dua bidang (yang berpotongan)

Misalkan diberikan dua bidang V dan W yang berpotongan di ruas garis AB. Jika sebuah bidang K
memotong tegak lurus bidang V dan W maka sudut antara bidang V dan bidang W didefinisikan
sebagai sudut yang dibentuk antara garis potong bidang (K, V) dan garis potong bidang (K, W).
Contoh

1. Diberikan kubus ABCD.EFGH , tentukan :

a. Sudut antara AH dan BF sama sudut antara AH dan DH yaitu 450.

b. Jika  sudut antara bidang AFH dan CFH maka tentukan cos  !

2 2 2
AC  AF  FC  2. AF . FC . cos 
2 2 2
AF  FC  AC
cos  
2. AF . FC

Lanjutkan...
2. Diberikan limas segi-4 beraturan T.ABCD.

Jika AB  6 cm dan tinggi limas 6 cm maka tentukan :


a. sin  T C , AB CD 
b. t a n   T B C , AB CD 
Jawab

 
a. Proyeksikan T C pada bidang AB CD yaitu MC sehingga  T C , AB CD  T CM . Jadi

TM
diperoleh sin T CM  , lanjutkan....
TC

b. Tarik garis T Q  B C , PQ // AB dan PQ  B C sehingga   T B C , AB CD   T QM .


TM
Jadi diperoleh t a n T QM  , lanjutkan...
MQ

Anda mungkin juga menyukai