Anda di halaman 1dari 63

PERTEMUAN 1

GEOMETRI DALAM
SISTEM AKSIOMATIK
LAMBANG-LAMBANG
A, B, … : Titik
g, h, … : Garis
A(g,h) : A adalah titik perpotongan antar garis g dan h

g(A,B) : garis g melalui tiitk A dan B


AB : sinar garis AB sengan pangkal A
AB : ruas garis AB
AB : Panjang ruas garis
AB : Ruas garis berarah dari A ke B
AB Vector dengan pangkal A dan ujung B
A-B-C : B terletak di antara AC
ABC : Sudut ABC
M( ABC ) : Besar sudut ABC dengan satuan derajat
 : kongruen
~ : Sebangun
Unsur Primitif
Unsur yang tidak didefinisikan disebut unsur
primitif.
Pengertian Pangkal
Pengertian tentang unsur-unsur dan relasi-relasi
yang tidak didefinisikan.
Sistem Diduktif
Suatu system yang dimulai dengan unsure-unsur
yang tidak didefinisikan pengertiannya.
Unsur-Unsur dalam geometri

Titik
Garis

Bidang
TITIK
Titik tidak didefinisikan, namun
dapat dibedakan antara titik yang
satu dengan yang lainnya.

Dinotasikan dengan huruf besar,


misalkan: A, B, C, dll.
GARIS
Garis tidak didefinisikan tetapi ada
beberapa macam garis:
Garis Lurus
Garis Patah Garis Lengkung

Sinar Garis
Ruas Garis
BIDANG
Bidang tidak didefinisikan, tetapi
dibedakan bidang datar dengan
bidang lengkung.

Dinotasikan dengan huruf kecil,


misalkan : u, v, w, dll.
Skema geometri dalam
system aksiomatik
!
Pengertian Pangkal ◼ Pengertian
Pangkal
◼ Definisi
Definisi Aksioma
◼ Aksioma
◼ Teorema
Teorema
◼ Teorema

Teorema
Aksioma
Relasi-relasi atau pernyataan
yang kebenarannya dapat
diterima tanpa bukti.
Dalam geometri (euclides) ditetapkan
aksioma, yaitu:
!
◼ Sebuah garis lurus dapat ditarik (dilukis) dari
sebarang titik ke titik yang lain.
Atau
Melalaui dua titik yang berbeda dapat dilukis
tepat satu garis lurus
◼ Sebuah garis lurus tertentu dapat diperpanjang
terus menerus pada sebuah garis lurus.
◼ Sebuah lingkaran dapat dilukis dengan sebarng
titik pusat dan sebarang jari-jari.
◼ Semua sudut siku-siku adalah sama.
◼ Jika suatu garis lurus memotong dua garis
lurus dan memnbentuk sudut-sudut dalam
sepihak kurang dari dua sudut siku-siku,
maka kedua garis itu jika diperpanjang tak
terbatas akan bertemu (berpotongan) di pihak
tempat kedua sudut dala sepihak kurang dari
dua sudut siku-siku. (aksioma ini dikenal
dengan aksioma kesejajaran)
◼ Pada suatu garis yang terdapat dua titik
berbeda pasti ada satu titk terletak
diantaranya.

◼ Melalaui tiga titik yang berbeda dan tidak


segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang.

◼ Bila suatu garuis mempunyaidua titik sekutu


dengan suatu bidang maka garis tersebut
seluruhnya terletak pada bidang tersebut.
Definisi
Suatu definisi harus dapat
dinyatakandalam bentuk kalimat
yang memuat ‘bila dan hanya bila’
atau revesible (dapat dibalik).
.
Contoh Definisi
Suatu segitiga sama sisi adalah suatau
segitiga yang ketiga sisinya sama. Ini
berarti:
Jika suatu segitiga sama sisi maka ketiga
sisinya sama.
◼ Jika suatu segitiga ketiga sisinya sama,
maka segitiga itu sama sisi, sehingga
dapat dikatakan:
◼ ‘Suatu segitiga disebut sama sisi bila dan
hanya bila ketiga sisinya sama’.
Teorema
Relasi-relasi atau pernyataan yang
kebenarannya dapat dibuktikan
dengan menggunakan definisi, atau
aksioma dan teorema sebelumnya.
Contoh Teorema
Sudut-sudut pada segitiga samasisi
sama besar.

BUKTI
NEXT….

Created in Mrs.
FEBRIANA KRISTANTI!
PERTEMUAN 2
Aksioma 1
Melalui dua buah titik
sebarang yang tidak berimpit
hanya dapat dibuat sebuah
garis lurus
Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang
memiliki dua buah titik persekutuan,
maka garis itu seluruhnya terletak
pada bidang

α
Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sebarang tidak
segaris hanya dapat dibuat sebuah
bidang
● ●

α
Dalil 1

Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik

sebarang yang tidak segaris

●z
α ●x ●y
Dalil 2

Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah


garis dan sebuah titik (titik terletak di luar
garis)

k
●A
β
Dalil 3

Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis


berpotongan

α
4 Dalil

Sebuah bidang ditentukan oleh dua


buah garis sejajar

α
Kedudukan Titik Terhadap Garis
Titik Terletak pada Garis

Sebuah titik A dikatakan terletak pada


garis g, jika titik A dapat dilalui oleh
garis g
Titik di luar garis

Sebuah titik A dikatakan berada di


luar garis g, jika titik A tidak dapat
dilalui oleh garis g


Titik Terletak pada Bidang

Sebuah titik A dikatakan terletak pada


bidang α jika titik A dapat dilalui oleh
bidang α

●A
●A
α
Titik diluar Bidang

Sebuah titik A dikatakan berada diluar


bidang α, jika titik A tidak dapat di lalui
oleh bidang α.

●A
α
Kedudukan garis
terhadap garis lain
Ada tiga kemungkinan kedudukan sebuah garis
terhadap garis lain dalam sebuah bangun ruang,
yaitu :
Berpotongan
Sejajar
Bersilangan
Berimpit
Dua Garis berpotongan

Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan, Jika


kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan
memiliki sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan
ini disebut titik potong.
Ex :

Garis g dan h berpotongan


A disebut titik potong atau titik persekutuandititik A
Garis Berhimpit

Jika g dan h memiliki titik potong atau titik


persekutuan lebih dari satu, maka g dan h
dikatakan berimpit.
Ex :

Garis g dan h berimpit pada titik A dan titik B


A dan B di sebut titik potong atau titik persekutuan
Dua garis sejajar

Dua buah garis g dan h dikatakan sejajar, jika


kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan
tidak memiliki satupun titik persekutuan.
Ex :

Garis g dan h sejajar


Dua garis bersilangan

Dua buah garis g dan h dikatakan


bersilangan, jika kedua garis itu tidak
terletak pada sebuah bidang.
Ex :

Garis g dan h bersilangan


Aksioma 4 :
melalui sebuah titik yang berada di luar
sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat
sebuah garis yang sejajar dengan garis
tertentu itu.
Contoh :
A ●

Titik A berada diluar garis h, sehingga melalui titik A dan garis h dapat dibuat bidang α
dan melalui titik A dapat dibuat sebuah garis g yang sejajar h
Dalil 5 :

jika garis k sejajar dengan garis l, dan garis l


sejajar dengan garis m, maka garis k sejajar
dengan garis m.
Contoh :
Dalil 6 :
jika garis k sejajar dengan garis h dan memotong
garis g, l sejajar dengan garis h dajuga memotong garis g,
maka garis – garis k, l dan g terletak pada
sebuah bidang .
Contoh :
Dalil 7 :
jika garis k sejajar garis l sedangkan garis l menembus
bidang α maka garis k juga menembus bidang α.
Contoh :
kedudukan Garis
Tehadap Bidang

Ada juga kemungkinan kedudukan sebuah garis


terhadap sebuah bangun ruang, yaitu :

garis terletak pada bidang


garis sejajar bidang
garis memotong atau menembus bidang
Garis terletak pada bidang

Sebuah garis g dikatakan terletak pada bidang α jika


garis g dan bidang α itu sekurang – kurangnya
memiliki dua titik persekutuan
Contoh :

Garis g terletak pada bidang α


Garis sejajar Bidang

Garis h dikatakan sejajar bidang β, jika garis h dan


bidang β tidak mempunyai satupun titik persekutuan
Contoh :

Garis h sejajar dengan bidang β


Garis memotong atau menembus bidang

Sebuah garis k dikatakan memotong atau menembus


bidang γ jika garis k dan bidang γ hanya mempunyai
sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan ini disebut
titik potong atau titik tembus.
Contoh :

Garis k memotong bidang γ dititik A


Titik A disebut titik potong atau titik tembus
Dalil 8 :
jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h terletak pada
bidang α, maka garis g sejajar dengan bidang α
Contoh :
Dalil 9:
jika bidang α melalui garis g dan garis g sejajar terhadap garis β,
maka garis potong antara bidang α dengan bidang β sejajar
terhadap garis g
Contoh :
Dalil 10 :
jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h sejajar
terhadap bidang α, maka garis g sejajar terhadap bidang α
Contoh :
Dalil 11 :
jika bidang α dan bidang β berpotongan oleh masing – masing
sejajar terhadap garis g maka garis potong antara bidang α
dan bidang β sejajar dengan garis g. Contoh :
Kedudukan Bidang
Terhadap Bidang
Lain
Kemungkinan kedudukan sebuah
bidang terhadap bidang lain dalam
sebuah bangun ruang adalah
berimpit,
sejajar,
atau berpotongan
Dua Bidang Berimpit

Bidang α dan bidang β dikatakan berimpit, jika setiap titik yang


terletak pada bidang α juga terletak pada bidang β atau setiap titik
yang terletak pada bidang β juga terletak pada bidang α
Contoh :
Dua Bidang Sejajar

Bidang α dan bidang β dikatakan sejajar jika kedua bidang itu


tidak mempunyai satu pun titik persekutuan
Contoh :
Dua Bidang Perpotongan

Bidang α dan bidang β dikatakan berpotongan jika kedua bidang


itu tepat memiliki sebuah garis persekutuan. Garis persekutuan
atau garis potong merupakan tempat kedudukan titik-titik
persekutuan bidang α dan bidang β. Garis persekutuan antara
bidang α dan bidang β dituliskan sebagai (α, β).
Contoh :
Tiga Bidang Berpotongan

◼ Misalkan tiga bidang (α ,β dan γ) berpotongan dan mempunyai tiga


buah garis persekutuan. Kedudukan dari ketiga garis persekutuan
itu dapat berimpit (Gambar 6-20a), sejajar (Gambar 6-20b), atau
melalui sebuah titik (Gambar 6-20c).
Dalil-dalil Tentang Dua
Bidang Sejajar
Dalil 12 :
Jika garis a sejajar garis g dan garis b sejajar garis h, garis a dan garis b
berpotongan terletak pada bidang α, garis g dan garis h berpotongan
terletak pada bidang β, maka bidang α sejajar dengan bidang β.
Contoh :
Dalil 13 :
Jika bidang α sejajar bidang β dan dipotong oleh bidang γ,
maka garis potong (α, γ) sejajar garis potong (β, γ)
contoh :
Dalil 14 :
Jika garis g menembus bidang α dan bidang α sejajar
bidang β, maka garis g juga menembus bidang β.
Contoh :
Dalil 15 :
Jika garis g sejajar bidang α dan bidang α sejajar bidang β,
maka garis g juga sejajar bidang β.
Contoh :
Dalil 16 :

Jika garis g terletak pada bidang α dan bidang α sejajar


bidang β, maka garis g juga sejajar bidang β.
Contoh :
Dalil 17 :
Jika bidang α sejajar bidang β dan bidang γ memotong
bidang α, maka bidang γ juga memotong bidang β.
Contoh :
Dalil 18 :

Jika bidang α sejajar bidang β dan bidang β sejajar bidang


γ, maka bidang α sejajar bidang γ.
Contoh :
Dalil 19 :

bidang U dan bidang β sejajar bidang V, bidang α dan bidang β


berpotongan pada garis (α, β), bidang U dan bidang V
berpotongan pada garis (U, V), maka garis (α, β) sejajar garis (U,
V).
Contoh :
Menyelesaikan Soal-soal Lukisan Ruang

langkah-langkahnya sebagai berikut :

◼ Langkah 1
Buatlah analisa dan sketsa berdasarkan informasi dan
data yang ada dalam soal. Dalam analisa itu, perhatikan
aksioma atau dalil yang digunakan secara singkat, tepat
dan jelas.
◼ Langkah 2
Berdasarkan analisa dan sketsa ruang pada langkah 1,
buatlah lukisan ruang yang sebenarnya sesuai dengan
permintaan soal.
Catatan :
Untuk suatu analisa yang sama, mungkin saja
diperoleh lukisan ruang yang agak berbeda.

Anda mungkin juga menyukai