Anda di halaman 1dari 32

DIMENSI

TIGA
Sri Mulyani
XII MIPA 1 / 33
Pengertian

Dimensi tiga merupakan bangun yang memiliki ukuran meliputi


panjang, lebar, dan tinggi. Bentuk bangin pada dimensi tiga sering
disebut dengan bangun ruang. Ada banyak macam bangun ruang
yang terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu bangun ruang sisi datar dan
bangun ruang sisi lengkung.

Contoh bangun ruang sisi datar adalah kubus, balok, prisma, dan
limas. Sedangkan contoh bangun ruang sisi lengkung antara lain
meliputi tabung, kerucut dan bola.
Unsur - Unsur
Dimensi Tiga
Unsur Unsur Dimensi Tiga

Titik Garis Bidang


Titik adalah lukisan tanda Garis adalah himpunan titik- Bidang adalah himpunan titik-
noktah yang dibubuhi nama titik yang hanya memiliki titik yang memiliki ukuran
menggunakan huruf kapital. ukuran panjang dan berdimensi panjang dan luas, sehingga
Suatu titik tidak memiliki satu. st planet from the Sun dikatakan berdimensi dua.
besaran dan tidak berdimensi.
Kedudukan
Titik
1. Kedudukan Titik terhadap Titik

Titik A sama dengan titik f Titik C tidak sama dengan titik x


( berimpit) ( titik c dan titik x berbeda)
2. Kedudukan Titik terhadap Garis

Titik A terletak pada garis AB Titik C terletak di luar garis AB


3. Kedudukan Titik Terhadap Bidang

Titik A terletak pada bidang ABCD Titik E terletak di luar bidang ABCD
Kedudukan
Garis
1. Kedudukan Garis Terhadap Garis

Sebuah garis Kedua garis


dikatakan dikatakan sejajar
berimpit jika jika dua garis itu
kedua garis terletak pada
saling satu bidang dan
bersekutu. tidak mempunyai
titik persekutuan.
Garis h berimpit Garis AB dan garis
dengan garis AB EF saling sejajar
1. Kedudukan Garis Terhadap Garis

Garis AB Garis AB
berpotongan bersilangan
dengan dengan
garis BC garis EH

kedua garis dikatakan berpotongan jika kedua garis dikatakan bersilangan jika dua
mempunyai satu titik persekutuan yang garis itu tidak sejajar sekaligus tidak
disebut dengan titik potong. berpotongan.
2. Kedudukan Garis Terhadap Bidang

a) Garis terletak pada bidang

Sebuah garis dikatakan terletak


pada bidang jika setiap titik pada
garis tersebut terletak juga pada
bidang.

Garis AB, BC, CD, dan AD terletak


pada bidang ABCD
2. Kedudukan Garis Terhadap Bidang

b) Garis memotong bidang

Sebuah garis dikatakan memotong


bidang jika garis dan bidang itu
memiliki satu titik persekutuan yang
disebut titik potong/titik tembus.

Garis BC memotong bidang ABEF


2. Kedudukan Garis Terhadap Bidang

c) Garis sejajar bidang

Garis dikatakan sejajar dengan


bidang jika garis dan bidang
tersebut tidak mempunyai titik
persekutuan atau titik potong.

Garis GH sejajar dengan bidang


ABEF
Kedudukan
Bidang
Kedudukan Antar Bidang

a) Dua bidang saling berimpit

Dua bidang dikatakan


berimpit jika kedua bidang
tersebut saling bersekutu.
Kedudukan Antar Bidang

b) Dua bidang saling sejajar

Dua bidang dikatakan


sejajar jika kedua bidang
tersebut tidak bersekutu
pada satu titik manapun.
Bidang ABEF sejajar
bidang DCGH
Kedudukan Antar Bidang

c) Dua bidang saling berpotongan


Dua bidang dikatakan
berpotongan jika kedua bidang
itu mempunyai sebuah garis
persekutuan atau garis
perpotongan.
Bidang ABCD memotong bidang
ABEF
Definisi, Dalil,
dan Aksioma
Pengertian Definisi, Dalil, dan Aksioma

1. Sifat-sifat yang dikemukakan untuk memperkenalkan nama sesuatu


dalam pembicaraan tentang geometri disebut Definisi /Batasan.
2. Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan
merupakan Dalil Pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi,
atau Aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan
bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian.
3. Dalil, (kaidah atau teorema) adalah kebenaran yang diturunkan dari
aksioma, sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu.
AKSIOMA-AKSIOMA
1. Melalui dua titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis
lurus.
2. Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik
persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.
3. Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah
bidang.
4. Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis
tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejAjar dengan
garis tertentu tersebut.
Dalil Dalil
A. Dalil untuk menentukan bidang :

1. Sebuah bidang ditemukan oleh tiga titik sembarang.


2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah
titik(titik berada diluar garis).
3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.
4. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.
B. Dalil Tentang Dua Garis Sejajar:

5. garis k // garis l
garis l // garis m
–––––––––––––––
\ garis k // garis m
6. garis k // garis h dan garis k memotong garis g
garis l // garis h dan garis l memotong garis g
––––––––––––––––––––––––––––––––
\ garis k, garis l, dan garis g terletak pada sebuah
bidang
7. garis k // garis l
garis l menembus bidang a
–––––––––––––––––––
\garis k menembus bidang a
C. Dalil Tentang garis Sejajar Bidang

8. garis g // garis h
garis h terletak pada bidang a
––––––––––––––––––––––––
\ garis g // bidang a

9. bidang a melalui garis g


garis g // bidang b
–––––––––––––––––––––––––––
\ (bidang a, bidang b) // garis g
10. garis g // garis h
garis h // bidang a
–––––––––––––––––
\ garis g // bidang a

11. bidang a dan bidang b berpotongan


bidang a // garis g
bidang b // garis g
–––––––––––––––––––––––––––
\ (bidang a, bidang b) // garis g
10. garis g // garis h
garis h // bidang a
–––––––––––––––––
\ garis g // bidang a

11. bidang a dan bidang b berpotongan


bidang a // garis g
bidang b // garis g
–––––––––––––––––––––––––––
\ (bidang a, bidang b) // garis g
D. Dalil tentang Dua Bidang Sejajar:

12. garis a // garis g


garis b // garis h
a dan b berpotongan pada bidang a
g dan h berpotongan pada bidang b
––––––––––––––––––––––––––––
\ bidang a // bidang b

13. bidang a // bidang b


bidang g memotong bidang a dan bidang b
––––––––––––––––––––––––––
\ (a, g) // (b, g)
14. garis g menembus bidang a
bidang a // bidang b
––––––––––––––––––––––––
\ garis g menembus bidang b

15. garis g // bidang a


bidang a // bidang b
–––––––––––––––––
\ garis g // bidang b
16. garis g terletak pada bidang a
bidang a // bidang b
–––––––––––––––––
\ garis g // bidang a

17. bidang a // bidang b


bidang g memotong bidang a
––––––––––––––––––––––––
\ bidang g juga memotong bidang b
Teorema

Teorema 1 Teorema 2
Jika garis g menembus tegak lurus Jika garis k dan h tidak sejajar dan tegak
bidang W, maka g tegak lurus pada lurus dengan g serta k dan h terletak pada
semua garis yang terlekak pada W bidang W, maka bidang W tegak lurus
dengan garis g
Terimakasihh

Anda mungkin juga menyukai