Oleh:
TIM PENGAJAR
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2020
0
Kegiatan I
1
“LAYERAGE” DI ATAS TANAH
(PENCANGKOKAN)
DASAR TEORI
Layerage di atas tanah ini disebut juga Air Layerage, Pot Layerage, Chinese Layerage,
Marcotted, atau secara umum dikenal sebagai Cangkokan. Kegiatan mencangkok dilakukan untuk
memperbanyak tanaman yang :
1. Mempunyai batang atau cabang-cabang yang berdiameter sangat tinggi sehingga tidak mudah
untuk dilengkungkan
2. Mempunyai batang yang mempunyai tunas latent pada atau dekat pangkal batang tetapi
tidak
mampu melakukan regenerasi dengan cara-cara layerage lainnya, misalnya dengan cara sobekan
(mound layerage).
Proses pembentukan akar pada cangkokan terjadi karena dibuangnya lapisan kambium pada
saat melakukan penyayatan dan pengupasan kulit batang sehingga hasil fotosintesa dan senyawa lain
yang berasal dari daun dibagian atas sayatan tidak dapat mengalir ke bagian bawah sayatan.
Senyawa-senyawa tersebut akan terbendung di bagian atas sayatan yang mengakibatkan kulit batang
akan mengembung. Pada bagian yang mengembung ini sesungguhnya terjadi penumpukan auxin dan
karbohidrat sehingga dengan adanya media tanah yang lembab akan mampu menstimulir
terbentuknya akar.
ALAT DAN BAHAN
PROSEDUR KERJA
Batang cangkokan sebaiknya dipilih dari pohon induk yang sudah diketahui kualitasnya berumur
sedang, kuat, sehat dan subur.
a. Menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang sehingga terlihat bagian kayunya, dalam arti
lapisan kambium batang harus dihilangkan. Lebar sayatan disesuaikan dengan jenis
tanamannya, misalnya 2 – 3 cm untuk tanaman jeruk atau 7 – 10 cm untuk tanaman mangga.
b. Luka sayatan dibiarkan atau dikeringanginkan selama 2 – 4 hari .
2
c. Setelah cukup kering, pada sekeliling luka tersebut diletakkan segumpal tanah humus, dan
dibalut/dibungkus dengan sabut kelapa, atau pembungkus lainnya seperti bambu, kaleng,
atau plastik.
Pemeliharaan Cangkokan
Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga kelembaban media cangkokan sepanjang waktu, dengan
cara melakukan penyiraman.
Pemotongan Cangkokan
Apabila batang di atas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang cukup bagus (pada
umur cangkokan 2 – 3 bulan), batang dapat segera dipotong menggunakan gergaji tepat di bawah
pembungkus, karena apabila masih terdapat bagian batang di bawah pembunkus dapat menjadi
sarang hama anai-anai/rayap yang akhirnya akan merusak hasil cangkokan .
TUGAS MAHASISWA
PERTANYAAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
3
Kegiatan II
“CUTTAGE” ATAU SETEK
DASAR TEORI
Setek merupakan bahan tanam yang berasal dari akar, batang, daun atau tunas yang telah
dipisahkan dari induknya sehingga kondisi setek yang demikian memerlukan persyaratan tertentu
untuk menstimulasi terbentuknya akar dari setek.
Persyaratan tertentu tersebut bertujuan agar setek mempunyai energi ataupun zat pengatur
tumbuh yang dibutuhkan untuk membentuk akar yang antara lain meliputi ukuran setek, asal setek,
umur stek.
Pembiakan dengan cara setek mampu menghasilkan tanaman yang sempurna (dengan akar,
daun dan batang) dalam waktu relatif singkat, mempunyai sifat serupa dengan induknya serta
merupakan cara yang sederhana dan tidak memerlukan teknik-teknik tertentu seperti pada
pembiakan dengan cara penyambungan.
PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan media setek, yaitu mengisi polibag dengan tanah (atau campuran tanah dan pupuk
kandang) dan menaruhnya di tempat yang teduh
2. Memilih batang ketela pohon ukuran sedang dan membuang daunnya
3. Batang dipotong menjadi 3 bagian dengan panjag yaitu bagian atas, tengah dan bawah
4. Masing-masing bagian batang ditanam pada media tanam.
5. Peliharalah setek dengan menjaga kelembabannya.
TUGAS MAHASISWA
1. Melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur kerja.
2. Melakukan pengamatan terhadap parameter :
a. Saat terbentuknya daun dan akar pada setek
b. Jumlah dan panjang akar pada akhir pengamatan.
c. Prosentase keberhasilan setek.
3. Membuat laporan praktikum.
PERTANYAAN
Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyetekan.
4
DATA PENGAMATAN
Batang Kelompok Sampel Tunas Akar Jumlah Akar Panjang Akar
Pucuk 1 1
2
3
4
Rerata
2 1
2
3
4
Rerata
3 1
2
3
4
Rerata
Tengah 1 1
2
3
4
Rerata
2 1
2
3
4
Rerata
3 1
2
3
4
Rerata
Pangkal 1 1
2
3
4
5
Rerata
2 1
2
3
4
Rerata
3 1
2
3
4
Rerata
6
Kegiatan III
PENYAMBUNGAN TANAMAN
DASAR TEORI
1. Alat yang digunakan adalah : pisau okulasi, gunting pangkas, dan gembor.
2. Bahan yang digunakan adalah : tanaman hias bougenvile sebagai batang bawah dan batang atas,
tali rafia dan kantong plastik.
PROSEDUR KERJA
7
TUGAS MAHASISWA
PERTANYAAN
1. Sebutkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh batang bawah dan atas ?
2. Mengapa batang atas dan batang bawah sebaiknya merupakan satu kerabat?
3. Jelaskan tujuan dilakukan penutupan dengan kantong plastik terhadap batang atas?
DATA PENGAMATAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
8
Kegiatan IV
PEMBIAKAN GENERATIF
Bagian tanaman yang digunakan untuk perkembangbiakan secara generatif adalah biji. Biji
merupakan suatu bentuk tanaman mini yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang.
Berdasarkan strukturnya, biji yang masak mengandung embrio yang terbentuk dari bersatunya sel
gamet jantan dan betina di dalam kandung embrio serta cadangan makanan yang mengelilingi
embrio.
Keberhasilan biji membentuk tanaman mini sangat tergantung pada kemampuan biji untuk
melakukan metabolisme perkecambahan. Proses perkecambahan biji merupakan suatu rangkaian
yang kompleks dari perubahan-perubahan biokimia, fisiologi dan morfologi. Tahapan proses
perkecambahan meliputi proses penyerapan air oleh biji, proses enzimatis/penguraian cadangan
makanan dan pertubuhan sel-sel baru sehingga terbentuk tanaman sempurna.
9
Untuk bakal buah satu ruang kemungkinan letaknya placenta ( tembuni) adalah :
1.Plasenta Parietal,
Plasenta terletak di dinding bakal buah
2.Plasenta Sentral,
Tembuni terletak di pusat atau dinding poros bakal buah
3.Plasenta Aksiler
Pada tipe ini, plasenta buah terletak di sudut tengah bakal buah
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui letak biji pada buah
2. Fungsi buah, plasenta terhadap biji
3. Untuk mengetahui tipe-tipe buah
PROSEDUR KERJA
1.Ambil sampel buah atau sayur kemudian belah menjadi 2 bagian.
2.Gambarlah bahan tersebut, sebutkan bagian-bagiannya serta beri keterangan dan tentukan tipe
plasentanya.
3.Berilah contoh buah atau sayur selain diatas. Gambarlah serta tentukan tipe plasentanya
Kualitas buah yang ada di pasar salah satunya ditentukan dengan ukuran atau bobot dari
buah. Buah yang berukuran besar biasanya dipengaruhi oleh ukuran biji yang besar, dimana biji
10
tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi embrio. Sehingga kualitas buah dalam hal
ukuran sangat dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah dari biji. Biji merupakan sink yang kuat, artinya
untuk perkembangan calon embrio maka biji memperoleh prioritas utama dalam mendapatkan
pasokan fotosintat sebagai cadangan makanan. Jumlah biji yang banyak dalam buah akan
menimbulkan persaingan antar individu biji yang pada akhirnya mempengaruhi ukuran biji. Biji
yang berkembang sempurna akan lebih besar ukurannya dan mempunyai cadangan makanan lebih
banyak.
Biji yang berukuran besar diduga akan mempunyai kemampuan tumbuh lebih bagus dan
bisa beradaptasi dengan lingkungan ketika berkecambah. Untuk budidaya dalam hal ini memilih
jenis biji yang bagus merupakan keharusan, karena biji adalah awal segalanya. Maksud dari biji
awal dari segalanya adalah bahwa pertumbuhan tanaman setelah biji berkecambah sangat
ditentukan oleh kualitas biji tersebut. Tidak hanya pertumbuhan vegetatif saja, tetapi sampai pada
produksi dimana pertumbuhan tanaman mulai memasuki fase generative juga ditentukan dari
kualitas benih atau biji.
Antara buah dan biji ada saling keterkaitan dan akan membentuk suatu siklus panjang dalam
proses produksi dan budidaya. Pemilihan benih true to type menjadi sangat penting pada tingkat
ekonomi dan keefektifan di tingkat petani. Betapa kerugian petani sangat besar jika benih atau biji
yang ditanam kualitasnya sangat rendah, prosentase hidupnya rendah, belum lagi ketika sudah
tumbuh ternyata tanaman tersebut bukan yang diharapkan baik dari sisi morfologi maupun jenisnya.
Pernah ada kasus dalam perkebunan yang ditanam adalah jenis tanaman jantan saja, sehingga
setelah menunggu selama beberapa tahun tidak berbuah dan terpaksa harus dipotong. Sebuah
kerugian besar baik dari sisi waktu maupun tenaga.
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk Mengetahui persentase perkecambahan
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan media tanam yang diisi dengan tanah : sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1
2. Sebarkan benih Kacang panjang dan benih sawi dengan perlakuan :
- Ditabur dipermukaan media
- Ditabur kemudian ditutup dengan media setipis mungkin
3. Siram media tersebut dan jaga kelembabannya
4. Amati setiap hari sampai berkecambah dan hari ke berapa mulai perkecambahan
5. Hitung persentase perkecambahan
11
Kegiatan V
POLINATOR
Di alam interaksi antara hewan dan tumbuhan mengalami perubahan yang perlahan, yang
disebut dengan evolusi. Salah satu interaksi antara hewan dan tumbuhan yang sangat berperan
penting adalah interaksi berupa polinasi atau penyerbukan bunga oleh hewan. Proses penyerbukan
sangatlah penting karena tanpa adanya penyerbukan, tumbuhan tidak dapat bereproduksi dan
menghasilkan buah. Secara ekologis buah yang mengandung biji dapat menjadi salah satu bentuk
regenerasi dari tumbuhan.
Penyerbuk adalah perantara penyerbukan tanaman. Penyerbukan tanaman merupakan proses
pemindahan serbuk sari (polen) dari anther ke stigma (kepala putik). Penyerbuk dibagi menjadi 2
yaitu penyerbuk abiotic seperti angin dan air, serta penyerbuk biotic yang terdiri dari berbagai jenis
hewan.
Penyerbuk biotic seperti serangga dapat mendatangi suatu tanaman karena umumnya
tanaman tersebut memiliki mantel luar yang lengket dan mengkilap untuk menarik perhatian
serangga. Keberhasilan penyerbukan itu tidak lepas dari Polinator.
Saat serangga bersentuhan dengan bunga, diharapkan ada sebagian tepung sari (polen) yang
menempel pada tubuhnya dan akan ditransfer ke kepala putik. Beberapa jenis serangga tertentu juga
memiliki kotak polen pada kaki belakang yang berfungsi untuk mengangkut polen.
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk Mengetahui jenis polinator yang ada disekitar kampus
ALAT DAN BAHAN
Bahan: Tanaman yang ada di sekitar kampus
PENGAMATAN
JENIS
NO NAMA BUNGA (DIGAMBAR ) JAM ∑ POLINATOR FREKWENSI
POLINATOR
12