OLEH :
KELOMPOK 4
DOSEN PENGASUH
1. Pengertian Cangkok
15
a. Pembahasan
Pembahasan pada pencangkokan ranting batang ini digunakan
dari bagian batang yang memiliki kambium.Contoh tanaman yang
digunakan untuk cangkok yaitu ranting tanaman mangga.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya rata-rata pada
perlakuan dari media arang sekam disebabkan kurangnya data karena
kesalahan dari praktikan, kurangnya pemeliharaan terhadap cangkokan.
Dalam melakukan pencangkokan membutuhkan persyaratan agar
mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, baik dari segi fisik maupun
lingkungan sekitarnya.
15
IV. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Sebaiknya diperhatikan dalam pemilihan batang yang akan digunakan
dalam pencangkokan.
2. Adanya pebedaan hasil antara perlakuan dengan menggunakan serabut
dan plastik, ternyata lebih banyak pada perlakuan dengan menggunakan
serabut kelapa. Dengan demikian berarti pembungkus berpengaruh terhadap
pertumbuhan akar cangkokan.Sebaiknya diperhatikan dalam pemilihan
batang yang akan digunakan dalam pencangkokan.
3. Pembentukan akar pada cangkok terjadi karena penumpukan zat-zat makanan
yang berasal dari daun- daun di bagian atas sayatan yang tidak dapat bergerak
menuju bagian bawah sayatan sehingga pada bagian atas tersebut, kulit batang
akan menggembung akibat penumpukan auksin dan karbohidrat.
b. Saran
Dalam Percobaan Pencangkokan Sebaiknya selalu diperhatikan
kondisi tumbuhan yang dicangkok baik dalam hal panjang akar maupun
kelembapan tanah dan juga harus diperhatikan ketelitian dalam percobaan
agar mendapatkan hasil yang maksimal.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN
8
PRAKTIKUM III
PENYAMBUNGAN
1.Pengertian Penyambungan
Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua
varietastanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan
antar varietas pada tanaman jambu air.Kadang-kadang bisa juga dilakukan
penyambungan antara dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam
satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni
(Mangifera odorata).
Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah
lama di kenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman
baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas.
9
Penyambungan juga merupakan memasukkan, menempatkan, atau menyambung
bagian dari satu tanaman ke bagian tanaman lain sedemikian rupa, sehingga akan
tercapai persenyawaan atau penyatuan, dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk
tanaman baru.
I. Tujuan penyambungan
1. Mahasiswa mengetahui batang bawah dan batas atas
2. Mahasiswa mengetahui dan melakukan penyambungan dengan cara okulasi atau
penempelan yang baik dan benar.
10
b. Pembahasan
Pada pratikum penyambungan ini dapat dilihat pada tabel bahwasanya pada
batang tunas atas memiliki 2 jumlah tunas baru yaitu sebelum di lakukan
penyambungan. Namun setelah melakukan penyambungan jumlah tunas atau
tunbuh daun baru menjadi 4 helai daun atau tunas baru. Pertumbuhan yang baik itu
disebabkan dengan adanya teknik penyambunagn yang baik yang sesuai dengan
prsosedur.
Dan untuk tanaman bagian bawahnya diharapkan dari tanaman yang kekuatan
perakarannya cukup dan tahan terhadap tanah yang tidak menguntungkan termasuk
penyakit dalam tanah, mempunyai adaptasi yang baik, mempunyai kecepatan
tumbuh yang sesuai dengan batang atas yang digunakan, dan tidak mengurangi
kwalitas maupun kwantitas tanaman yang terbentuk sebagai hasil sambungan. Oleh
karena itu keberhasilan dari teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh
kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung. Pada umunya semakin
dekat keakraban antar tanaman yang disambung maka presentasi keberhasilan dari
penyambungan adalah tinggi.
11
III. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Dalam penyambungan jambu air ada bayak faktor yang harus diperhatikan demi
keberhasilan sambungan. Faktor yang perlu diperhatikan seperti kompatibilitas dan
inkompatibilitas antara batang atas dan batang bawah karena pada umumnya batang
atas dan batang bawah yang berukuran sama akan menghasilkan sambungan yang
kompatibel, biasanya gabungan tanaman hasil sambungan akan hidup lama,
produktif dan kuat.
Faktor lain yang perlu diperhatikan suhu dan kelembapan. Kecepatan dalam
penyambungan juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan penyambuangan.
Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi
penyakit dan kerusakan pada kambium. Selain itu dalam proses penyambungan
jangan terlalu lama, agar kambium tidak mengering. Zat pengatur tumbuh juga
menjadi salah satu fator dalam keberhasilan sambung pucuk pada Jambu air. Faktor
lain yang menentukan keberhasilan sambung pucuk pada jambu air yaitu sterilisasi
alat.
b. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Ariani SB, Desi SPSS, Nani KS. 2017. Keberhasilan pertautan sambung pucuk pada jambu dengan
waktu penyambungan dan panjang entres berbeda. J Agroteknosains,
Arianto E, Warganda, Dini A. 2018. Uji keberhasilan sambung pucuk langsat dengan berbagai
pemotongan daun entres. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian.Universitas Tanjungpura
Ferry dan Saefudin,2011. Pengaruh panjang entres terhadap keberhasilan sambung pucuk dan
pertumbuhan benih jambu madu. Buletin RISTRI
Firman C, Ruskandi. 2009. Teknik pelaksanaan percobaan pengaruh naungan terhadap
keberhasilan penyambungan tanaman jambu madu. Buletin Teknik
Pertanian 14 (1) 2009 : 27-30. Hanif FR, Roedy S, Nur ES. 2018. Pengaruh umur batang bawah
dan naungan terhadap keberhasilan grafting pada tanaman durian (Durio zibethinus Murr.)
lokal. Buana Sains
Heryana N, Saefudin. 2011. Bibit grafting solusi tingkatkan produktivitas jambu mete. Edisi
Khusus Penas XXIII, 19 Juni 2011 Puslitbang Perkebunan
Fauzi, A. 2017. Pengaruh Keragaman Media Tanam terhadap Pertumbuhan Varietas Jambu Air
(Eugenia aquea Burn). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
Persaulian, Titus dan Putu, D, B. 2012. Pengaruh Panjang Entris Terhadap Keberhasilan Sambung
Pucuk Bibit Jambu Air. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian
13
LAMPIRAN
Bawah
14
Gambar.5 Pemindahan Tanaman Gambar.6 Membuka Bagian
Dilakuaknya okulasi
15
PRAKTIKUM IV
PEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA
OKULASI
1.Pengertian Okulasi
Pada proses pengokulasian ini terdapat dua bagian yang penting yaitu batang
atas dan batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi
adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generatif yang tumbuh
dengan baik. Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang
sudah tua. tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah
menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat
payung
Prinsip dari okulasi adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman dengan
jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya delakukan pada
awal musim hujan. Karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak
segera menjadi kering, demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan.
Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas yang dikerat harus segera ditempelkan
ke batang yang sebelumnya sudah dibuat pada pola kerataannya. Untuk okulasi yang
dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang
sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiliki pertumbuhan yang baik, sehat
serta memiliki kulit batang yang mudah dikelupas.
I. Tujuan Okulasi
Setelah melakukan pengamatan, berikut disajikan dalam tabel hasil pengamatan okulasi.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Okulasi
Perkembangan
Nama Tanaman Minggu Ke
Batang Bawah Batang Atas
1 Baik Baik
2 Baik Baik
Tunas Mulai Berkembang
3 Baik
Menjadi Daun
Jambu Madu
Daun Semakin Bertumbuh
(Syzygium Aqueum) 4 Baik
Dan Berkembang
b. Pembahasan
Penyakit, berbatang lurus serta berdiameter lebih dari 1 cm, berasal dari
tanaman buah-buahan tanaman hias yang berkwalitas tinggi. Dan untuk tanaman
bagiaan bawahnya diharapkan dari tanaman yang kekuatan perakarannya cukup dan
tahan terhadap tanah yang tidak menguntungkan termasuk penyakit dalam tanah,
mempunyai adaptasi yang baik, mempunyai kecepatan tumbuh, dan tidak mengurangi
kwalitas maupun kwantitas tanaman yang terbentuk sebagai hasil okulasi. Oleh
karena itu keberhasilan dari teknik okulasi sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas
antara dua jenis tanaman yang diokulasi. Pada umunya semakin dekat keakraban
antar dua tanaman yang diokulasikan maka presentasi keberhasilan dari okulasi akan
tinggi.
yang tidak menentu. Hal ini juga dapat mengakibatkan kegagalan, karena suhu sangat
mempengaruhi sambungan okulasi untuk mencegah pembusukan. Oleh karena itu,
penggunaan sungkup pada teknik budding sangat diperlukan.
Dari data diatas dapat diperoleh hasil pengamatan, bahwa persentase pada
mulai dari minggu ke-1 hingga minggu ke-6 mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat baik, sebab setiap minggunya pada mulai mata tunas
dilakukan okulasi hingga daun berkembang menjadi daun dewasa.
a. Kesimpulan
Dari hal pelaksanaan praktikum pembiakan vegetatif dengan cara okulasi pada
tanaman jambu madu sangat bagus untuk para petani/ mahasiswa yang berniat untuk
berwirausaha budidaya jambu air dengan rasa manis dan buah yang besar tanpa
menghilangkan sifat asli induknyah pada tanaman turunan nyah. Dan juga dari
pelaksanaan okulasi pada tanaman jambu madu ini dapat mempercepat pertumbuhan
tanpa menunggu dari pertumbuhan biji sehingga lebih cepat di budidayakan langsung
kelapangan.
b. Saran
Jika untuk melakukan okulasi pada tanaman jambu air maka harus lebih di
perhatikan kembali hama atau penyakit induk tanaman sehingga tidak menjadikan
penyakit pada tanaman turunan dan juga tingkat pengikatan batang dan
pembungkusan sambungan batang lebih di perhatikan supaya tidak menjadikan
kegagalan dalam pelaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. D. 2016. Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Tanaman Jambu Air di Mekarsari Bogor, Jawa
Barat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bogor.
Bogor.
Alamsyah dan Dikayani, 2014. Percobaan Teknik Okulasi Chip Budding pada Tanaman Jeruk. Jurnal UIN
Sunan Gunung Djati. Bandung.
Hernita.,2004. Teknologi Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. Jurnal Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jambi.
Iqbal. A., dan Anwar. S. A.H. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Apel Dan Pupuk NPK Terhadap
Pertumbuhan Batang Atas Okulasi Durian. Jurnal Pembangunan Pedesaan.
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah Dan Nutrisi Tanaman. Bogor: IPB Press
Rusli., Mulatsih.S dan Anwar. R 2014. Pengaruh Waktu Aplikasi Okulasi Terhadap Keberhasilan
Pertumbuhan Okulasi Bibit Durian
Adinugraha, Hamdan Adma, S.P, T.H. (2007)., Teknik Perbanyakan Vegetatif Jenis Tanaman jambu.
LAMPIRAN