Anda di halaman 1dari 82

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

dimana saja berada. Sebab olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang

harus dipenuhi oleh setiap manusia. Olahraga menempati salah satu kedudukan

terpenting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan modern sekarang ini

manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga baik sebagai salah satu

pekerjaan khusus, sebagai tontonan, rekreasi, mata pencaharian, kesehatan

maupun budaya. Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh

seluruh lapisan masyarakat, terutama kaum muda adalah olahraga futsal. Futsal

merupakan permainan yang unik karena merupakan permainan sepakbola yang

lebih disederhanakan. Olahraga futsal dapat dimainkan di dalam ruangan maupun

di luar ruangan dan tidak membutuhkan tempat yang sangat luas, sehingga

olahraga futsal merupakan salah satu olahraga yang praktis. Karena futsal

merupakan cabang olahraga yang asal mulanya dari cabang olahraga sepakbola,

maka teknik dasar permainan futsal hampir sama dengan teknik dasar sepakbola.

Teknik dasar dalam bermain futsal yaitu: “mengumpan (Passing),

menahan bola (control), mengumpan lambung (chipping), menggiring bola

(dribbling), dan menembak (shooting).” Teknik dasar di atas inilah yang menjadi

karakteristik cabang olahraga ini. Apabila dari kelima teknik dasar futsal di atas
2

telah dikuasai, maka pemain dapat bermain futsal secara baik dan dapat mencapai

presatasi yang maksimal.

Dewasa ini perkembangan futsal sangat cepat dan pesat sehingga begitu

poluler dan mendunia di berbagai lapisan masyarakat. Futsal tidak kalah menarik

dengan sepak bola konvensional sehingga tidak mengherankan apabila olahraga

ini sekarang dapat dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa, hingga kaum

wanita. Dilihat dari karakteristik permainan futsal yang memiliki ukuran lapangan

yang relatif kecil yaitu sekitar panjang 25-42 meter x lebar 15-25 meter, Sehingga

dalam permainan futsal cenderung lebih banyak terjadi gol dari pada permainan

sepakbola konvensional.

Di Indonesia, pada tahun 1998 olahraga futsal belum begitu populer,

semua masyarakat masih meminati olahraga sepakbola. Di Indonesia olahraga ini

mulai dikenal pada pertengahan tahun 2000, namun demikian antusias masyarakat

terhadap olahraga ini sangat besar. Hal ini terlihat di tahun 2002 Indonesia telah di

percaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Futsal Asia 2002. Bahkan sekarang sudah

ada kompetisi regular yang dilaksanakan di bawah naungan PSSI yang bernama

Liga Pro Futsal. Liga futsal ini sendiri berada langsung di bawah kepengurusan

Badan Futsal Nasional. Kompetisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2004.

Perkembangan dunia futsal di Kab. Deli Serdang semakin berkembang

dari waktu ke waktu. Di Kab. Deli Serdang kompetisi futsal antar pelajar sudah

sering dan banyak diadakan, dalam setiap latihan pelatih memberikan materi yang

bervariasi. Tidak ada program dalam latihan kegiatan ekstrakurikuler di SMP

Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang hanya materi latihan yang bervariasi,
3

meliputi latihan fisik, teknik, strategi dan taktik. Latihan fisik merupakan kegiatan

olah otot tubuh seperti push up, pull up, sit up dan shuttle run, latihan teknik

passing, dribbling dan shoting dan latihan taktik strategi adalah pemahaman

formasi dasar permainan futsal seperti 1-2-1, 2-2, 4-0, 2-1-1, 3-1 dengan beberapa

variasi di dalamnya. Sarana dan prasarana di SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang tergolong baik karna lapangan yang masih baru dan didukung

dengan prasarana yang memadai seperti bola sebanyak 10 buah dan cones

sebanyak 20 buah.

Sebuah prestasi yang maksimal dapat diraih apabila sebuah tim memiliki

unsur-unsur yang mendukung seperti fisik, mental, teknik, strategi dan taktik.

Dilihat dari hasil yang diperoleh oleh tim futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang dalam kompetisi-kompetisi yang telah diikuti, hasil yang

didapat tim futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tergolong

baik apabila melawan tim lokal lain yang secara fisik, mental, teknik, strategi dan

taktik masih bersaing, namun dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini

mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan. Dilihat dari segi fisik

pemain tim futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tidak kalah

dari pemain tim lain, dari segi teknik dan mental pemain tim futsal SMP Negeri 7

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tidak kalah karena latihan rutin dan beberapa

event futsal yang diikuti. Dari segi strategi dan taktik pemain dari tim futsal SMP

Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang masih kalah dibanding pemain dari

sekolah lain, hal ini terlihat dari strategi yang tidak berjalan, kerjasama tim yang

kurang dan banyak terjadi misscomunication saat pertandingan.


4

Di era modern ini strategi dan taktik dalam permainan futsal mulai

berkembang menjadi faktor pembeda dalam suatu pertandingan futsal, persiapan

strategi mengenai calon lawan dan penerapan beberapa variasi taktik menyerang

maupun bertahan seperti 1-2-1, 2-2, 4-0, 2-1-1, 3-1 atau taktik lain dapat

menentukan jalannya pertandingan apabila dipahami dan diaplikasikan dengan

benar oleh setiap pemain dalam sebuah tim dan ditambah dengan variasi dari

kreativitas setiap pemain.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berminat untuk melakukan penelitian

dalam format penelitian deskriptif yang penulis beri judul “Tingkat Pengetahuan

Taktik dan Strategi Dalam Bermain Futsal pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler

Futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat

diidentifikasi peramsalahan sebagai berikut:

1. Belum diketahuinya kemampuan teknik pada tim futsal sekolah SMP Negeri 7

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dalam permainan futsal.

2. Belum diketahuinya pengetahuan strategi dan taktik permainan futsal pada tim

futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023.

3. Belum diketahuinya perbandingan kemampuan teknik, strategi dan taktik

permainan futsal pada tim futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang Tahun 2023.


5

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memperoleh pembatasan yang fokus, lebih jelas di samping itu

karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya serta kemampuan peneliti dalam

penelitian ini, perlunya dilakukan pembatasan. Pembatasan masalah bersifat

penyederhanaan dan penyempitan lingkup permasalahan. Penelitian ini dibatasi

pada tingkat pengetahuan taktik dan strategi dalam bermain futsal pada siswa

peserta ekstrakurikuler futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: “Seberapa tinggi tingkat pengetahuan taktik dan strategi dalam

bermain futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMP Negeri 7 Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengetahuan taktik dan strategi dalam bermain futsal pada siswa peserta

ekstrakurikuler futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun

2023.
6

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan

praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah,

bagi mahasiswa dan pecinta olahraga futsal dalam meningkatkan

pengetahuan dalam mengatur strategi dan taktik bermain futsal.

b. Menyampaikan pemikiran baru dalam cabang olahraga futsal, sehingga

dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dalam meningkatkan pengetahuan

dalam mengatur strategi dan taktik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Memberikan pengetahuan baru dalam menjalankan strategi dan taktik

bermain futsal guna meraih pencapaian prestasi yang maksimal.

b. Bagi guru / pelatih

Sebagai referensi dan sumber informasi serta evaluasi dalam upaya

meningkatkan pengetahuan dalam pengaturan strategi dan taktik dalam

bermain futsal bagi diri sendiri dan siswanya.


7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Kajian Pustaka

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan

oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Bramoro Hadi Herlambang (2010), yang

berjudul “Tingkat Pengetahuan Guru Penjas SMA/SMK Se-Kabupaten Bantul

Terhadap Peraturan Permainan Futsal”. Metode Penelitian yang digunakan

adalah metode survei denga menggunkan instrumen tes. Populasi peneitian

yaitu sebanyak 73 guru dengan sampel penelitian sebanyak 48 guru. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan guru penjas SMA/SMK se

kabupaten bantul terhadap peraturan permainan futsal adalah baik. Penelitian

tersebut memiliki relevansi karena menggunakan instrumen yang berupa tes

dan desain penelitian termasuk jenis penelitian deskriptif.

2. Penelitian yang dilakukan Cahyo Wibowo (2013), yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Taktik dan Strategi Anggota UKM Bola Basket UNY Dalam

Bermain Bola Basket”. Subjek penelitian tersebut adalah seluruh anggota

UKM bola basket UNY, dengan sampel 30 anak. Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan taktik dan strategi anggota UKM

bola basket UNY adalah sangat tinggi.


8

2.2 Deskripsi Teoritis

2.2.1 Hakikat Pengetahuan

2.2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Penyampaian pada seseorang untuk mempraktikkan segala sesuatu yang

telah dipelajarinya dan dapat mengadatapsikan pengetahuan-pengetahuan yang

diperolehnya dengan pekerjaan-pekerjaan di masa yang akan datang. Pengetahuan

adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh melalui pengamatan indrawi.

Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera dan akal budinya

untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau

dirasakan sebelumnya, (Irmayanti Meliono, 2007:19). Berdasar uraian di atas,

pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh

seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu,

dan hal tersebut terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan akan muncul ketika sesorang menggunakan akal budinya

untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau

dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi makanan yang baru

dikenalinya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, perasa dan peraba.

Dunia pendidikan dikenal dengan adanya istilah taksonomi yang merujuk

pada tujuan pendidikan. Salah satu taksonomi yang terkenal adalah taksonomi

Bloom, disusun oleh Benyamin S. Bloom pada tahun 1956. Taksonomi Bloom
9

merupakan hasil kelompok penilai di Universitas yang terdiri dari B.S. Bloom

Editor M.D Engelhart, E Frust, W.H. Hill dan D.R Krathwohl, yang kemudian di

dukung oleh Ralp W. Tyler. Dalam taksonomi Bloom, tujuan pendidikan dibagi

menjadi beberapa domain (ranah kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi

menjadi bagian yang lebih rinci. Menurut Ari Widodo (2006:27) “ada tiga ranah

dalam taksonomi Bloom yang telah direvisi, antara lain:

1) Ranah Kognitif

Dalam ranah kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek

intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berfikir. Ranah

kognitif dibagi menjadi enam tingkatan:

a) Mengingat (Remembering)

Merupakan proses yang paling rendah tingkatannya. Berisikan kemampuan

untuk memunculkan kembali apa yang sudah diketahui.

Contoh: Siswa dapat menghafal salah satu strategi yang diterapkan.

b) Pemahaman (Comprehension)

Berisikan kemampuan untuk memahami, menerangkan dan menjelaskan

fakta-fakta setelah diketahui dan diingat.

Contoh: Siswa dapat menerangkan dan menjelaskan fungsi taktik dan

strategi yang diterapkan.

c) Penerapan (Application)

Berisikan kemampuan untuk mampu menerapkan konsep, gagasan, fakta-

fakta pada sebuah situasi yang lain.


10

Contoh: Siswa mampu menerapkan konsep taktik dan strategi dalam situasi

tertentu.

d) Analisis (Analysis)

Merupakan kemampuan untuk menjabarkan, memilah atau menguraikan

gagasan, fakta-fakta yang sudah diaplikasikan.

Contoh: Siswa mampu menganalisis hasil taktik dan strategi yang sudah

ditetapkan dalam permainan.

e) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk memberikan penilaian

terhadap suatu objek tertentu dengan menggunakan kriteria yang ada.

Contoh: Siswa mampu menilai tentang penerapan strategi yang telah

berjalan.

f) Mencipta (Creating)

Mencipta atau membuat adalah proses yang menggabungkan beberapa

unsur menjadi satu kesatuan.

Contoh: Siswa mampu memadukan antara taktik dan strategi futsal.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah

afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan

nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam

berbagai tingkah laku, seperti perhatian terhadap mata pelajaran, displin,

motivasi belajar tinggi dan mengharagai guru serta teman. Ada beberapa

kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar: (a) menerima (receiving), (b)
11

menanggapi (responding), (c) penilaian (valuing), (d) organisasi

(organization).

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)

atau kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu.

Adapun kategori dalam ranah psikomotor: (a) peniruan, (b) manipulasi, (c)

pengalamiahan dan (d) artikulasi.

Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui, yang diperoleh dari

persentuhan panca indera terhadap obyek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya

merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan dan berfikir yang

menjadi dasar manusia bersikap dan bertindak.

2.2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007:16) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:

1) Umur

Umur merupakan usia individu terhitung dari mulai saat dilahirkan sampai

dengan individu tersebut hidup. Semakin tua seseorang, maka proses

berkembang mental semakin baik. Selain itu Abu Ahmadi (2010:32)

mengemukakan bahwa daya ingat seseorang atau individu memang salah

satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan


12

pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur tertentu atau menjelang

usia lanjut kemampuan penerimaan pengetahuan akan berkurang.

2) Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula berpengaruh terhadap mudah tidaknya seseorang

memahami dan menyerap pengetahuan yang diperoleh. Pada umunya, semakin

tinggi pendidikan maka semakin baik pengetahuannya.

3) Pengalaman

Menurut pepatah, pengalaman merupakan guru terbaik. Pengalaman sebagai

sumber pengetahuan atau pengalaman merupakan salah satu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman akan menghasilkan

pemahaman yang berbeda bagi tiap individu, oleh sebab itu pengalaman

pribadi juga dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

4) Lingkungan

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah lingkungan. Di

dalam lingkungan, individu akan memperoleh pengalaman baik berupa hal-hal

baik maupun hal yang buruk sehingga akan mempengaruhi cara berfikir

seseorang.

5) Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Semakin

majunya teknologi semakin mempermudah masyarakat untuk memperoleh

informasi. Meskipun seseorang memiliki tingkat pendidikan rendah, tetapi bila

mendapatkan banyak informasi dari berbagai media massa maka hal tersebut

akan menambah tingkat pengetahuannya.


13

2.2.1.3 Fungsi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari seseorang setelah melakukan

penginderaan. Pengetahuan memiliki fungsi diantaranya mengerti dan memahami

suatu masalah yang dihadapi, menerangkan dan menjelaskan masalah atau

fenomena yang sedang terjadi, meramal (to predict) suatu kondisi yang akan

terjadi, bila masalah tidak dicegah atau diatasi sebaik-baiknya. Menguasai bidang

profesi sehingga dapat berkontribusi untuk kesejahteraan manusia serta

keberhasilan dalam menjalankan tugas (Suyanto, 2008:13).

Uraian di atas merupakan pengertian dan fungsi pengetahuan yang sangat

luas. Jadi pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui, yang diperoleh

dari persentuhan panca indera terhadap obyek tertentu. Pengetahuan pada

dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan dan berfikir

yang menjadi dasar manusia bersikap dan bertindak

2.2.2 Permainan Futsal

Sejalan dengan perkembangan zaman, olahraga sepakbola tidak hanya

dimainkan di lapangan terbuka. Orang mulai melihat sepakbola dapat dimainkan

di lapangan yang tertutup (indoor). Sekarang, permainan futsal sudah dimainkan

di seluruh dunia. Dari Eropa hingga Amerika Tengah, Amerika Utara, Afrika,

Asia serta Oceania. Seperti halnya sepakbola, futsal juga masuk dibawah

perlindungan FIFA (Federation Internationale Football Association).

Pertandingan pertama internasional diadakan pada tahun 1965. Paraguay

menjuarai Piala Amerika Latin pertama, selajutnya dalam enam pelaksanaan Piala
14

Amerika Latin semuanya dimenangkan oleh Brazil. Kejuaraan dunia futsal

pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggotanya bergabung dengan

FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brazil 1982 berakhir dengan Brazil sebagai

posisi pertama, (Asmar Jaya, 2009: 2). Memasuki Tahun 2002 futsal mulai

merambah ke Indonesia.

Lahan yang semakin sempit di perkotaan, mejadi kendala tersendiri bagi

penggemar bola untuk dapat bermain bola. Hal ini yang mendorong pengusaha

untuk membuka persewaan lapangan futsal. Respon masyarakat sangat positif,

dibuktikan banyaknya lapangan futsal yang disewakan dan membuka 24 jam.

Beragam fasilitas penunjang disediakan untuk menambah ketertarikan konsumen.

Harga yang tergolong mahal tidak mengurangi keinginan para penggemar

olahraga ini.

2.2.2.1 Hakikat Permainan Futsal

Permainan olahraga futsal merupakan salah satu permainan olahraga

yang tergolong baru dan memasuki Indonesia sekitar tahun 2002. Futsal dalam

bahasa Spanyol disebut futbol sala yang berarti sepakbola dalam ruangan.

Pengertian futsal dapat diartikan permainan sepakbola yang dilakukan di dalam

ruangan (indoor), (Justinus Lhaksana, 2011: 5). Pendapat ahli lain, futsal adalah

sepakbola versi baru yang dimainkan lima orang serta dimainkan di lapangan

tertutup, (Eso Suwarso dan Sumaryo, 2012: 9). Dari pendapat para ahli tersebut,

dengan demikian futsal dapat disimpulkan yaitu permainan olahraga beregu yang

dimainkan oleh 5 orang dan dilakukan di dalam lapangan tertutup.


15

Beberapa tahun terakhir, futsal sangat marak di Indonesia baik di Jakarta,

Yogyakarta maupun daerah lain. Permainan dilakukan dua tim yang saling

berlawanan, tiap tim terdiri dari lima orang pemain. Berbeda dengan sepakbola

konvensional yang tiap regu pemain terdiri dari sebelas orang pemain. Futsal

dalam permainannya memiliki resiko bahaya yang lebih kecil daripada sepakbola

begitu juga dengan ukuran lapangannya. Aturan permainan futsal sendiri dibuat

sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan dapat berjalan dengan fair play,

sekaligus untuk menghindari cidera yang dapat terjadi. Lapangan futsal sendiri

bukan terbuat dari rumput, seperti sepakbola pada umumnya.

Permainan futsal cenderung lebih dinamis karena gerakannya berbeda

dengan sepakbola, sehingga gola yang tercipta pun biasanya akan lebih banyak.

Di samping itu, permainan futsal dituntut untuk bermain lebih akurat dalam teknik

dasar bermain, misalnya teknik control, dribbling, dan shooting. Dari teknik-

teknik dasar tersebut permainan futsal dan sepakbola dapat dibentuk. Permainan

futsal juga dapat dimainkan pada usia dini. Mulai banyak akdemi-akademi futsal

yang memeiliki anggota cukup banyak. Pada tahun 2002, Indonesia telah berhasil

menyelenggarakan event futsal se-Asia di Jakarta. Pada saat itulah lahir tim

Nasional Futsal Indonesia, hingga saat ini futsal telah mengalami perkembangan

yang pesat.

Permainan futsal ada kemiripan dengan sepakbola. Berikut adalah tabel

perbedaan antara futsal dan sepakbola:


16

Tabel 2.1 Perbedaan Futsal dan Sepakbola

Futsal Sepakbola
Ukuran bola nomor 4 Ukuran bola nomor 5
5 pemain 11 pemain
Pergantian pemain tidak terbatas Maksimal 3 pergantian pemain
Tendangan ke dalam Lemparan ke dalam
Satu babak 20 menit Satu babak 45 menit
Sekali timeout per babak Tidak ada timeout
Lemparan kiper Tendangan gawang
Tidak ada offside Ada offside
(Sumber: Justinus Lhaksana, 2011: 12)

Dengan uraian di atas, pada dasarnya futsal ada kesamaan dengan

permainan sepakbola.

2.2.2.2 Teknik Dasar Bermain Futsal

Secara kuantitas, olahraga futsal dimainkan oleh banyak kalangan dan

fenomena futsal akan meningkat pesat. Ditinjau dari sisi lain secara kualitas,

mayoritas pemain futsal banyak bermain untuk rekreasi, sehingga teknik dasar

para pecinta olahraga futsal masih banyak kekurangan. Demikian perlunya para

pecinta olahraga futsal memiliki teknik dasar dalam futsal. Hal tesebut dapat

diperoleh baik dari membaca bahkah mengikuti pelatihan akan menambah

pengetahuan teknik dasar dalam futsal. Futsal kebanyakan mengandalakan skill

individu dan cukup minim mengandalkan taktik serta strategi.

Modern dalam futsal perlu dilakukan. Modern futsal adalah permainan

futsal dengan para pemainnya diajarkan dengan sirkulasi bola yang sangat cepat

dalam menyerang dan bertahan, selain itu sirkulasi pemain tanpa bola ataupun

timing yang tepat, (Justinus Lhaksana, 2011: 28). Oleh karena itu, diperlukan

kemampuan menguasai dasar permainan futsal. Adapun teknik dasar futsal


17

diantaranya adalah passing, control, umpan lambung (chipping), dribbling dan

shooting.

a) Teknik dasar mengumpan (Passing)

Passing merupakan salah satu teknik dasar futsal yang sangat dibutuhkan

setiapa pemain. Passing cepat dibutuhkan lapangan yang rata serta ukuran

lapangan kecil. Bola akan meluncur sejajar dengan tumit pemain dikarenakan

hampir seluruh permainan futsal menggunakan passing. Tempatkan kaki

tumpu di samping bola, kaki yang satu menendang bola dengan kaki dalam.

Kuatkan tumit agar tidak sentuh bola. Agar tidak melambung, kenakan kaki

pada tengah bola sambil tekan ke bawah bola akan mendatar. Ketrampilan

passing sangat diperlukan, oleh karena itu dibutuhkan penguasaan dasar agar

dapat bermain dengan baik.

Gambar 2.1 Teknik Dasar Passing


(Sumber: http://ecademy.mcfc.co.uk/~/media/ecademy/Images/ Passing)

b) Teknik dasar menahan bola (control)

Dalam hal ini, menahan bola dengan telapak kaki. Dengan permukaan

lapangan yang rata bola akan bergulir cepat, sehingga pemain harus dapat
18

mengonrol bola dengan baik. Dalam hal ini keseimbangan harus dijaga. Sentuh

bola dengan telapak kaki agar bolanya dapat berhenti dan mudah dikuasai.

Gambar 2.2 Teknik Dasar Control


(Sumber: http://www.southendunited.co.uk/cms_images)

c) Teknik dasar mengumpan lambung (chipping)

Teknik mengumpan lambung, tempatkan kaki tumpu di samping bola.

Gunakan ujung kaki diarahkan bola bagian bawah agar bola dapat melambung.

Gambar 2.3 Teknik Dasar Chipping


(Sumber: http://betterfootball.net/wp-content)

d) Teknik dasar menggiring bola (dribbling)

Teknik dasar amat mutlak diperlukan dan harus dikuasai oleh oleh setiap

pemain futsal, karena memberikan peluang dalam mencetak gol ke gawang

lawan. Kuasai bola harus selalu dekat dengan kaki, keseimbangan harus dijaga,

fokus pandangan tiap kali menyentuh bola. Dribbling merupakan kemampuan


19

yang dimiliki tiap pemain, sebelum bola diberikan pada rekannya atau sebelum

menembak bola ke gawang lawan.

Gambar 2.4 Teknik Dasar Dribbling


(Sumber: http://www.southendunited.co.uk/cms_images)

e) Teknik dasar menembak (shooting)

Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol. Dalam permainan futsal,

tiap pemain mempunyai peluang untuk menembak bola untuk mencetak gol

serta memenangkan permainan. Teknik shooting pertama dilakukan dengan

punggung kaki, sedangkan teknik yang kedua adalah dengan ujung kaki.

Shooting ke gawang sebagai akhir permainan dalam menciptakan gol-gol ke

gawang lawan, (Justinus Lhaksana, 2011: 34).

Gambar 2.5 Teknik Dasar Shooting


Sumber: http://www.futsalhub.com/wp-content
20

2.2.3 Hakikat Taktik Dalam Futsal

2.2.3.1 Pengertian Taktik

Ada beberapa pengertian serta pendapat para ahli tentang taktik. Taktik

merupakan kegiatan yang dilandasi akal budi atau kejiwaan manusia. Taktik

dapat juga disebut siasat. Persoalan taktik harus dipecahkan oleh suatu tim

sebagai keseluruhan dan oleh setiap pemain secara perorangan. Berhasilnya

setiap pemain dalam memecahkan persoalan taktik akan menambah

berhasilnya situasi untuk memecahkan taktik dari pemain keseluruhan,

(Justinus Lhaksana, 2011: 111).

Taktik merupakan suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan

teknik-teknik yang telah dikuasai dalam bermain untuk menyerang lawan

secara sportif guna mencari kemenangan. Taktik adalah suatu siasat yang

digunakan untuk memenangkan pertandingan dengan menggunakan teknik

individu, fisik serta mental yang dimiliki untuk memenangkan pertandingan

secara sportif,

Pendapat ahli lain, taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu

teknik atau metode tertentu. Taktik merupakan siasat atau akal yang digunakan

pada saat bertanding untuk mencari kemenangan secara sportif. Taktik selalu

berubah-ubah disesuaikan dengan lawan yang dihadapi dan kemampuan

timnya, (Wina Sanjaya, 2008: 125).

Beberapa pengertian taktik di atas, dapat disimpulkan bahwa taktik sebagai

salah satu cara untuk menggapai kemenangan dalam permainan ataupun

pertandingan secara sportif. Hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan


21

tim masing-masing serta lawan yang dihadapi. Taktik sebagai siasat atau pola

pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai dalam

bermain, atau untuk menyerang lawan guna memperoleh kemenangan secara

sportif.

2.2.3.2 Jenis-Jenis Taktik

Dalam menerapkan taktik permainan futsal, ada beberapa jenis taktik yang

diantaranya menurut Djoko Pekik Irianto (2012: 90) yakni:

1) Taktik perseorangan atau siasat yang dilakukan oleh seorang pemain.

2) Taktik beregu, siasat yang dilakukan oleh beberapa pemain.

3) Taktik tim, siasat yang dilakukan secara kolektif oleh pemain dalam satu

tim.

4) Taktik penyerangan, usaha untuk memenangkan pertandingan secara

ofensif.

5) Taktik bertahan, merupakan usaha untuk menghindari kekalahan dengan

cara yang defensif.

Dari beberapa uraian tentang jenis taktik di atas, terdapat beragam cara untuk

dapat bermain dengan baik, sekaligus meraih kemenangan dengan

memanfaatkan jenis-jenis taktik tersebut secara sportif. Taktik juga dapat

dilakukan secara beregu, perorangan untuk kerjasama tim.

2.2.3.3 Manfaat Taktik

Bermain futsal tidak jauh berbeda dengan bermain sepakbola pada umunya.

Butuh kekuatan stamina, mental, strategi serta teknik maupun taktik. Pola

permainan dalam futsal banyak didominasi permainan kaki. Dalam hal ini,
22

pengaturan dalam bertahan maupun menyerang lebih banyak dilakukan dengan

umpan-umpan pendek mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil daripada

lapangan sepakbola. Dengan pola permainan tersebut, kekompakan serta skill

tim sangat diperlukan terutama taktik dalam bermain. Ada beberapa manfaat

taktik dalam permainan futsal, menurut Djoko Pekik Irianto, (2012: 93)

diantaranya:

1) Memperkecil kesenjangan antara tim dengan lawan

2) Memperoleh kemenangan secara sportif

3) Mengembangkan pola dan sistem dalam bermain

4) Memimpin dan menguasai permainan, sehingga lawan mengikuti irama

permainan kita.

5) Mengembangkan daya pikir olahragawan

6) Efisiensi fisik dan teknik

7) Meningkatkan kepercayaan diri serta memantapkan mental

8) Berlatih mengendalikan emosi (Djoko Pekik Irianto, 2012: 93).

2.2.3.4 Tahap-Tahap Dalam Melakukan Taktik

Dalam melakukan taktik pun perlu tahapan dalam penerapannya. Andri

Suhendro (2008: 68-69) mengungkpkan tahap-tahap taktik tersebut antara lain:

1) Tahap Persepsi

Persepsi merupakan hasil pengamatan pada waktu permainan berlangsung.

Persepsi memperluas konsentrasi pengamatan lawan dan tindakan-tindakan

lain yang berhubungan dengan posisi dari pandangannya. Pada tahap ini

konsentrasi sangat diperlukan.


23

Sebelum mengambil langkah dan tindakan, seorang atlet harus mengamati

kinerja lawan dan kondisi lingkungan.

2) Tahap Analisis

Analisis dilakukan terhadap situasi, gerakan-gerakan yang diperoleh dari

pengamatan pada tahap persepsi. Analisis yang benar merupakan syarat

pemecahan yang berhasil terhadap pelaksanaan tugas bertaktik yang tepat.

Hal tersebut bergantung pada daya pikir, proses dan mental, maka seorang

atlet dituntut untuk memiliki intelegensi yang cukup. Dalam waktu singkat

mampu menganalisis situasi dan segera memecahkan masalah dalam

pertandingan.

3) Tahap Penyelesaian Secara Mental (Mental Solution)

Pada tahap ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

terhadap situasi pertandingan. Tujuan mental solution adalah untuk

menentukan cara pemecahan yang paling efisien, dengan memperhitungkan

resiko yang terjadi.

4) Tahap Penyelesaian Motorik (Motor Solution)

Pada tahap pemecahan secara motorik, merupakan langkah akhir dari

tahapan dalam melakukan taktik. Keberhasilan pada tahapan ini sangat

ditentukan oleh ketrampilan yang dimiliki seorang atlet.

Jika dalam tahap ini talet gagal, maka yang bersangkutan segera melakukan

evaluasi untuk selanjutnya melakukan tahap taktik pada situasi yang lain.

Pengertian di atas manfaat dan tahapan taktik dalam bermain futsal saling

berkaitan erat. Dari perkembangan pola piker olahragawan, dari sistem


24

bermain hingga ke tahapan taktik yakni pengamatan situasi maupun lawan

bertandingan. Hal demikian untuk menentukan keberhasilan dalam

pertandingan menghadapi lawan. Tidak jarang salah satu regu atau tim

secara fisik di bawah lawan, akan tetapi karena memiliki taktik yang jitu

dalam bermain mampu memenangkan pertandingan.

2.2.4 Hakikat Strategi Dalam Futsal

Membaca permainan lawan merupakan salah satu sarat untuk suatu tim

futsal guna meraih suatu kemenangan dalam sebuah pertandingan, demikian juga

dalam mengamati karakter individu dalam suatu tim. Di samping itu karakter

maupun teknik lawan bermain juga patut mendapat perhatian. Hal tersebut guna

memperoleh pengalaman untuk menerapkan strategi yang diinginkan serta akan

mendapatkan lebih banyak manfaat. Permainan lawan sedikit banyak harus

dimengerti agar penerapan tim sesuai yang diinginkan. Salah satu contoh dengan

umpan-umpan panjang jarang diterapkan dalam permainan futsal. Biasanya suatu

tim futsal dalam permainannya masih banyak dipengaruhi oleh gaya pemain-

pemainnya. Permainan dengan umpan-umpan panjang biasanya pemainnya adalah

pemain sepakbola, karena telah terbiasa dengan lapangan yang besar. Umpan-

umpan panjang, tendangan keras, pemain juga sering melakukan passing cepat

langsung ke daerah lawan. Tiap melakukan tendangan ke gawang lebih

mengandalkan power bertenaga keras. Karakter dan strategi pemain tersebut

dalam melakukan marking lebih rapat dan lebih mengandalkan body contact, hal

ini bisa dimaklumi karena kebiasaan bermain dalam lapangan besar yang
25

memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Salah satu strategi untuk

menghadapi permainan itu, jika tim memiliki lebih kemampuan baik fisik dan

skill, jika percaya diri bisa meladeni dengan pola permainan yang sama.

Sebaliknya, jika tim kurang percaya diri karen merasa kemampuan kurang, salah

satu jalan keluar yakni untuk melakukan perlawanan, kunci gaya permainan itu

adalah passing, shooting dan marking, (Asmar Jaya, 2008: 78) untuk diredam

dengan ketepatan menerapkan strategi.

a. Pengertian Strategi

Strategi ada kemiripan dengan taktik, kata “strategi” berasal dari bahasa

Yunani yaitu strategos yang artinya “komandan militer” pada zaman

demokrasi Athena. Pengertian strategi adalah siasat atau akal yang digunakan

atau disusun sebelum pertandingan dan merupakan suatu rencana yang

digunakan untuk menghadapi suatu pertandingan, (Buku Penjas Orkes

SMA/MA Kelas XII, 2012:6). Pengertian lain tentang strategi adalah siasat

atau pola pikir yang digunakan untuk mencapai sasaran jangka panjang,

(David, 2004: 15). Ahli lain yang juga mengemukakan pengertian strategi,

strategi pada dasarnya bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang

akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran, (Wina Sanjaya, 2008:

126).

Uraian di atas dapatlah disimpulkan pengertian strategi yaitu suatu siasat

seorang pelatih atau tim yang disusun secara cermat dalam menghadapi suatu

pertandingan dengan harapan pemakaian strategi tersebut akan memperoleh

keberhasilan yang dilakukan secara sportif.


26

b. Jenis-Jenis Strategi

Menurut Djoko Pekik Irianto (2012: 91-92) ada 3 jenis strategi, yaitu sebagai

berikut :

1) Strategi jangka panjang

Strategi jangka panjang disusun sebelum pertandingan. Ada beberapa

langkah yaitu pengamatan terhadap lawan, menemukan kekuatan dan

kelemahan lawan, menyusun pola yang cocok untuk mengatasi lawan,

termasuk mempersiapkan fisik atlet.

2) Strategi cepat

Dalam hal ini strategi cepat disusun ada suatu sebab, misalnya dalam

bertinju atau perpanjangan waktu. Startegi disusun pada awal pertandingan

untuk penjajagan terhadap kemampuan lawan. Biasanya pada pemanasan

untuk mencoba bola, saat tersebut pemain mengukur kemampuan lawan.

Contoh lain strategi cepat dalam bertinju, pada ronde awal petinju belum

mau melepaskan pukulan, hanya bertahan saja untuk menjajaki kecepatan,

kekuatan serta gaya bertinju lawan. Langkah tersebut perlu strategi cepat

untuk mengalahkan lawan secara sportif.

3) Strategi objektif dan subjektif

Strategi objektif berhubungan dengan kekuatan dan kemampuan yang

dimiliki oleh atlet pada aktivitas tertentu. Sedangkan strategi subjektif

berhubungan dengan pengambilan keputusan dan muslihat selama

pertandingan berlangsung. Dalam strategi objektif dan subjektif memiliki

perbedaan. Dalam strategi objektif, salah satu contoh pemain memiliki


27

kelebihan skill dan sisi lain memiliki kekurangan postur tubuh kecil

sedangkan lawan memiliki postur tubuh yang besar. Demikian dibutuhkan

seorang pelatih menempatkan mereka yaitu memiliki kecepatan lebih.

Sedangkan strategi subjektif berhubungan dengan pengambilan keputusan

tepat. Salah satu contoh yakni menghadapi permainan lawan yang bermain

cepat, dihadapi dengan tempo lambat dengan tujuan agar konsentrasi

permainan lawan terganggu dan mudah untuk mengatasi permainan lawan.

Uraian di atas tentang jenis-jenis strategi dalam bermain futsal. Dapatlah

ditarik kesimpulan, perlunya kecermatan seorang pelatih ataupun pemain untuk

mencermati kelemahan lawan tanding agar dapat dengan tepat menerapkan

strateginya, untuk meredam bahkan mampu mengungguli lawan dalam permainan

secara sportif.

c. Strategi Penyerangan dan Pertahanan Dalam Futsal

Menurut Asmar Jaya (2009: 59-60) strategi penyerangan dan pertahanan dalam

futsal adalah:

1) Penyerangan (attack)

Kontrol bola sebagai kunci sukses dalam suatu penyerangan. Umpan-umpan

bola, kerjasama pemain dalam setiap tim merupakan elemen yang sangat

penting dalam penyerangan, demikian juga pergerakan tanpa bola. Tiap

pemain harus mencoba memberikan umpan bola pada rekan satu tim yang

harus dilakukan dengan suatu model atau cara tertentu dengan tujuan agar

pola dalam bermain lebih bervariatif. Hindarkan permainan yang kaku,

dalam bermain futsal harus menggunakan imajinasi, kreatifitas, spontanitas


28

serta skill. Dalam pola sistem penyerangan yang umum dipakai yakni 2-2

(kotak), 3-1 atau 4-0.

2) Pertahanan (defence)

Objektivitas sebuah pertahanan dalam futsal adalah mencegah lawan dalam

upaya mencetak gol. Di samping itu juga berusaha untuk merebut bola dari

lawan. Dua hal tersebut saling berkaitan erat. Menurut pengamatan proses

gol sebagian besar banyak tercipta dari tengah lapangan, oleh karena itu area

tengah pada permainan harus mendapatkan perhatian lebih. Dalam hal ini

pola sistem pertahanan 2-2 (kotak) dan 1-2-1, penjaga gawang menjadi baris

terakhir dalam pertahanan harus lebih agresif dalam menghalau bola dari

serangan-serangan lawan.

Uraian di atas baik strategi penyerangan maupun pertahanan dalam

futsal, keduanya sangat berkaitan erat. Strategi harus dimiliki oleh seorang pelatih

untuk menambah kekuatan tim dalam bermain futsal. Dalam hal ini, untuk dapat

bermain futsal dengan baik, para pemain, pelatih harus memiliki bekal seperti skill

atau teknik dasar yang baik agar penerapan strategi dapat dilakukan dengan baik,

terlebih untuk strategi penyerangan dan pertahanan.

d. Perbedaan Taktik dan Strategi

Pengetahuan dua jenis kelebihan dalam permainan yang erat kaitannya dan

sering digunakan dalam suatu pertandingan olahraga khususnya futsal yait

taktik dan strategi. Dua hal tersebut memiliki perbedaan, akan tetapi memiliki

kesan sama yaitu untuk mengetahui kelemahan lawan yang dihadapi dalam

suatu pertandingan olahraga. Taktik dikerjakan saat bertanding, olahragawan


29

atau atlet lebih dominan berperan. Kegiatan seperti memecahkan masalah

dengan siasat secara efektif sesuai situasi dan melihat memutuskan sesuatu

harus dengan cepat. Akan tetapi taktik terkadang tidak sesuai dengan strategi

yang telah dipersiapkan. Misalnya sebelum bertanding ada intruksi bahwa

lawan akan bermain cepat, maka tim kita bermain dengan tempo yang lambat.

Akan tetapi di dalam pertandingan ternyata lawan malah bermain lambat, hal

tersebut pelatih harus cepat mengatasi dengan taktik saat bermain.

Sedangkan strategi, merupakan pola permainan yang ditetapkan sebelum

bertanding, peran pelatih lebih dominan karena telah melakukan observasi

terhadap calon lawan. Kegiatan seperti observasi tentang kelebihan-kekurangan

lawan, latihan secara efektif dan efisien untuk memantapkan sistem dan pola

bermain merupakan salah satu tugas dari pelatih. Adaptasi lingkungan

diperlukan untuk mengenal medan baik lapangan maupun keadaan sekitar

seperti lampu, bola, penonton maupun alas permainan. Sedangkan perbedaan

yang terakhir adalah pemecahan masalah berdasarkan dugaan, (Djoko Pekik

Irianto, 2012: 91). Dalam hal ini misalnya pemain lawan memiliki skill yang

lebih bagus, seorang pelatih harus cepat menemukan solusinya yakni bermain

lebih cermat dalam memberikan bola pada teman agar bola tidak mudah

dikuasai oleh lawan. Strategi dan taktik dua hal yang saling melengkapi satu

sama lainnya serta saling berkaitan erat. Strategi harus sejalan dengan taktik-

taktik yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan kemenangan tim. Dan

begitupun sebaliknya, karena strategi tanpa taktik tak sejalan, tujuan yang
30

diharapkan akan sulit tercapai, bahkan dapat mengalami suatu kegagalan.

Perbedaan taktik dan strategi bisa dilihat seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Perbedaan Strategi dan Taktik


TAKTIK STRATEGI
Dikerjakan saat bertanding Dikerjakan sebelum bertanding
Peran olahragawan lebih dominan Peran pelatih lebih dominan.
Kegiatan berbentuk: Kegiatan berbentuk:
Memecahkan siasat secara efektif Observasi kelemahan dan
sesuai situasi. kelebihan lawan.
Melihat, memutuskan, tindakan Latihan secara efektif dan
dengan cepat. efisien untuk memantapkan
Taktik terkadang tidak sesuai pola dan system bermain.
strategi yang telah disiapkan. Adaptasi terhadap lingkungan.
Pemecahan masalah
berdasarkan dugaan.

Menurut Justinus Lhaksana (2011: 63-71) strategi dalam futsal dapat dibagi

dalam lima bagian, yaitu:

1) Cara bermain saat bola berada di posisi lawan

Pada saat lawan memegang bola, harus memperhatikan pertahanan

(defense). Bertahan dalam futsal dapat dilakukan dengan dua sistem yang

berbeda, yaitu zone defense dan man to man defense.

a) Zone defense

Zone defense berarti pemain kembali ke daerah sendiri pada saat

diserang. Terdapat beberapa macam taktik seperti 1-2-1, 3-1 dan 2-2.

Pada intinya, zone defense adalah sistem yang digunakan untuk menutup

ruang agar lawan tidak dapat melakukan “through pass”.

b) Man to man defense

Man to man defense dilakukan untuk segera melakukan pressing kepada

lawan. Sistem ini dilakukan di seluruh lapangan atau di daerah


31

pertahanan sendiri. Sistem man to man bisa dilakukan dengan dua cara,

yaitu jaga ketat dengan jarak 1 meter dan jaga longgar dengan jarak 3-4

meter.

2) Taktik menyerang pada saat Ball Possesion

Taktik dan strategi menyerang saat melakukan ball possession bisa

dilakukan dengan dua cara, yaitu formasi striker tetap (1-2-1, 3- 1, dan 2-1-

1) dan formasi tanpa striker tetap (2-2 dan 4-0).

3) Pergantian Dari BL-BK dan BK-BL

a) Pergantian dari BL-BK

Sistem ini satu tim harus mempunyai kemampuan mengorganisir dalam

penggunaan ruangan yang ada di lapangan. Contohnya, saat bermain

dengan sistem 1-2-1 dan tim mendapatkan bola, saat itu pula semua

pemain harus mampu memposisikan diri untuk sebuah counter attack.

b) Pergantian dari BK-BL

Bermain dengan sistem 1-2-1 dan bola, pemain belakang jangan ikut

mundur, tetapi maju ke depan untuk menahan lawan sekejap. Tujuannya

agar rekannya mendapatkan waktu beberapa detik untuk kembali

memperkuat daerah pertahanan.

4) Kekurangan dan Kelebihan Pemain Saat Bertanding

Kehilangan satu pemain karena mendapatkan kartu merah akan terjadi

situasi 4 lawan 5 pemain. Saat itu defense harus beradaptasi terhadap sistem

menyerang lawan. Posisi tim mempunyai pemain lebih, usahakan agar bola
32

bergulir dengan cepat dan akurat agar gampang merusak pertahanan lawan

sekaligus menghasilkan peluang untuk mencetak gol.

5) Cara Bermain Pada Saat Bola Mati

Pengertian bola mati adalah kondisi pada saat tendangan penalti, tendangan

bebas, tendangan sudut, tendangan ke dalam, lemparan penjaga gawang, dan

tendangan dari titik 10 meter.

2.3 Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler atau ekskul ini adalah salah satu kegiatan atau aktivitas

tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah

atau di luar sekolah itu dengan tujuan untuk bisa mendapatkan tambahan

pengetahuan, keterampilan serta wawasan dan juga membantu di dalam

membentuk karakter peserta didik itu sesuai dengan minat serta bakat tiap-tiap

individu. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 62 tahun 2014 Pasal 1 tentang Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar intra

kurikuler dan kegiatan kokurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan

pendidikan. Sedangkan menurut Hastuti (2008:63), ekstrakurikuler merupakan

program sekolah, berupa kegiatan siswa, optimasi pelajaran terkait, menyalurkan

bakat dan minat, kemampuan dan keterampilan untuk memantapkan kepribadian

siswa. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut memperoleh manfaat dan nilai-nilai

luhur yang terkandung dalam kegiatan yang diikuti. Dari beberapa pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan yang


33

diselenggarakan di luar jam belajar sekolah sebagai sarana dan fasilitas

pengembangan bakat siswa serta penyaluran hobi yang dimiliki para siswa.

Ekstrakurikuler juga sebagai alat untuk memperluas wawasan siswa, mendorong

pemberian nilai atau sikap, dan mendalami lebih lanjut berbagai mata pelajaran

yang dipelajari siswa.

a. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dengan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 39 Tahun 2008 mengenai pembinaan kesiswaan, tujuan dari

kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler diantaranya sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi siswa itu dengan secara optimal serta terpadu yang

melingkupi bakat, minat, serta kreativitas.

2. Memantapkan kepribadian siswa untuk dapat mewujudkan ketahanan sekolah

ialah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari

pengaruh negatif serta bertentangan itu dengan tujuan pendidikan.

3. Mengaktualisasi potensi siswa di dalam pencapaian potensi unggulan sesuai

bakat serta minat.

4. Menyiapkan peserta didik itu supaya dapat menjadi warga masyarakat yang

mempunyai akhlak mulia, yang demokratis, yang menghormati hak-hak asasi

manusia (HAM) di dalam rangka mewujudkan sebuah masyarakat mandiri

(civil society).

Menurut Asep Herry Hernawan (2013:16-17) tujuan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah yakni:


34

a. Memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan/kompetensi yang

relevan dengan program kurikuler.

b. Memberikan pemahaman terhadap hubungan antarmata pelajaran.

c. Menyalurkan bakat dan minat siswa.

d. Mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan tuntutan

masyarakat/ lingkungan.

e. Melengkapi upaya pembunaan manusia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah diharapkan dapat

memperkaya dan menambah wawasan pegetahuan siswa serta dapat mempertajam

kompetensi siswa terhadap materi yang ada di dalam program kurikuler.

b. Fungsi Ekstrakurikuler

Menurut Aqip serta Sujak (2011:68), bahwa terdapat 4 (empat) fungsi

kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler diantaranya yaitu:

 Fungsi Pengembangan

Bahwa kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler tersebut memiliki fungsi di

dalam mendukung perkembangan personal peserta didik itu dengan melalui

suatu kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk

mendukung perluasan minat, pengembangan potensi, serta pemberian

kesempatan di dalam pembentukan karakter serta juga pelatihan

kepemimpinan.

 Fungsi Sosial

Bahwa salah satu kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi

untuk mengembangkan kemampuan serta rasa tanggung jawab memberikan


35

kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memperluas pengalaman sosial,

praktik keterampilan sosial, serta internalisasi nilai moral dan juga nilai

sosial.

 Fungsi Rekreatif

Sebuah kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler dilakukan di dalam suasana

rilek, menggembirakan, serta menyenangkan sehingga menunjang proses

perkembangan peserta didik. Kegiatan atau aktivitas ekstrakulikuler harus

bisa atau dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang

serta lebih menarik bagi peserta didik.

 Fungsi Persiapan Karir

Segala kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk dapat

mengembangkan kesiapan karir peserta didik itu dengan melalui

pengembangan kapasitas.

c. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler

Manfaat yang dapat diraih dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah yakni:

- Untuk dapat atau bisa memberikan kesempatan bagi pemantapan

ketertarikan yang telah atau sudah tertanam dan juga pembangunan

ketertarikan yang baru.

- Untuk bisa atau dapat memberikan pendidikan sosial itu dengan melalui

pengalaman serta pengamatan, terutama di dalam hal perilaku

kepemimpinan, persahabatan, kerjasama serta kemandirian.

- Untuk membangun suatu semangat serta metalitas bersekolah.


36

- Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau pemuda.

- Untuk dapat atau bisa mendorong pembangunan jiwa serta moralitas.

- Untuk menguatkan kekuatan mental serta jiwa siswa

- Untuk bisa memberikan kesempatan didalam bergaul bagi siswa

- Untuk memperluas sebuah interaksi siswa

- Untuk memberikan salah satu kesempatan kepada siswa di dalam melatih

kapasitas kreativitas mereka lebih mendalam.

d. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A Tahun

2013 tentang Implementasi Kurikulum, berdasarkan pilihannya ada dua jenis

kegiatan ekstrakurikuler, yakni:

1. Berdasarkan pilihannya terbagi atas 2 pilihan:

 Ekstrakurikuler Wajib ini adalah salah satu program ekstrakurikuler yang

sifatnya itu harus atau wajib diikuti oleh seluruh para peserta didik,

terkecuali itu untuk peserta didik yang memiliki atau mempunyai kondisi

tertentu yang membuatnya tidak mampu untuk bisa mengikuti kegiatan

atau aktivitas ekstrakurikuler tersebut.

 Ekstrakurikuler Pilihan ini merupakan sebuah program pilihan

ekstrakurikuler yang bisa atau dapat diikuti oleh peserta didik sesuai

dengan minat bakat serta minatnya masing-masing.

2. Menurut Suryosubroto (2009:272), berdasarkan waktu pelaksananya

kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yakni:


37

 Ekstrakurikuler Rutin ini merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas

ekstrakurikuler yang dilaksanakan dengan secara terus menerus, seperti

misalnya: latihan bola voli, latihan sepak bola serta sebagainya.

 Ekstrakurikuler Periodik ini merupakan segala bentuk kegiatan atau

aktivitas yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti lintas

alam, camping, pertandingan olah raga serta sebagainya.

Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013, ada beberapa jenis kegiatan

ekstrakurikuler, yaitu:

► Krida. Yang termasuk dalam kegiatan krida diantaranya Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa, Kepramukaan, PMR (Palang Merah Remaja), Paskibra

(Pasukan Pengibar Bendera) dan lainnya.

► Karya Ilmiah. Yang termasuk dalam kegiatan karya ilmiah diantaranya

Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan Penguasaan Keilmuan serta

kemampuan akademik, penelitian dan juga sebagainya.

► Latihan atau Olah Bakat atau juga Prestasi. Yang termasuk dalam kegiatan

latihan atau olah bakat diantaranya pengembangan bakat olahraga, seni serta

budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya.

2.3.1 Ekstrakurikuler Olahraga

Ekstrakurikuler olahraga merupakan bagian dari jenis ekstrakurikuler

yang diselenggarakan sekolah pada pembinaan hidup sehat dan kesegaran

jasmani. Ekstrakurikuler olahraga yang diselenggarakan sekolah sangat

tergantung pada sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, tenaga untuk melatih
38

yang ada di sekolah, serta dana untuk penyelenggarannya. Dengan demikian,

setiap sekolah dimungkinkan ada perbedaan dalam menyelenggarakan kegiatan

ekstrakurikuler tergantung dari hal-hal yang desebutkan di atas. Misalnya ada

sekolah yang menyelenggarakan ekstrakurikuler basket sedangkan sekolah lain

tidak menyelenggaran ekstrakurikuler basket.

Hal ini dimungkinkan sekolah yang menyelenggarakan memiliki lapangan

basket dan tenaga pelatih sehingga sekolah tersebut mengadakan. Sedangkan

sekolah yang tidak menyelenggarakan ekstrakurikuler bola basket karena tidak

memiliki lapangan basket dan pelatih atau sebab lain. Ekstrakurikuler olahraga di

sekolah dapat meliputi sepakbola, bola basket, bola voli, tenis meja, beladiri

(pencak silat, karate, tekwondo), bulutangkis, dan lain-lain. Untuk melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler olahraga dibutuhkan guru pendidikan jasmani yang

benar-benar mendalami olahraga itu secara mendalam cara membarikan program

latihan yang benar. Kalau guru pendidikan jasmani tidak menguasai secara

mendalam terkait olahraga tertentu yang ada di dalam kegiatan ekstrakurikuler

olahraga, sekolah perlu mencari orang lain yang benar-benar memahami metode

melatih olahraga tertentu yang diselenggarakan sekolah. Ekstrakurikuler olahraga

yang diselenggarakan sekolah untuk mewadahi bagi siswa yang memiliki bakat

dan minat dalam olahraga tertentu. Keikutsertaan siswa dalam mengikuti

ekstrakurikuler olahraga untuk mengembangkan keterampilan terhadap olahraga

tertentu, karena merasa kurang memperoleh secara dalam pada mata pelajaran

pendidikan jasmani. Dengan demikian, penyelenggaran ekstrakurikuler olaharag

diharapkan mampu untuk menunjang kegiatan kurikuler pendidikan jasmani dan


39

bahkan diharapkan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga ini

keterampilan lebih baik.

Wilkerson dan Dodder (1979: 50) dalam Harsuki (2003) mengemukakan

tujuh fungsi olahraga, sebagai berikut:

1. Pelepasan Emosi. Olahraga memberikan kesempatan untuk menyatakan emosi

dan mengandurkan ketegangan, jadi bertindak sebagai satu katub keselamatan

dan kataris untuk meniadakan kecenderungan agresif.

2. Menunjukan Identitas. Olahraga memberikan kesempatan untuk dikenal orang

dan menunjukan kualitas diri.

3. Kontrol Sosial. Olahraga memberikan cara untuk mengontrol orang dalam satu

masyarakat bila ada penyimpangan perilaku.

4. Sosialisasi. Olahraga dapat berperan sebagai satu cara untuk terjadi kontak

sosial sesama penggemar olahraga.

5. Agen Perubahan. Olahraga menghasilkan perubahan sosial, pola perilaku

baru, dan menjadi satu faktor yang mengubah jalan sejarah. Misalnya,

olahraga memungkinkan untuk berinteraksi dari semua jenis manusia dan

untuk mobilitas ke atas berdasarkan kemampuan.

6. Semangat Kolektif. Olahraga menciptakan semangat kebersamaan yang

membuat orang bersatu untuk mencari tujuan bersama.

7. Sukses. Olahraga memberikan perasaan berhasil, baik sebagai pemain maupun

penonton, bila seorang pemain atau regu memperoleh sukses.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler

olahraga adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah yang
40

bertujuan dapat menyalurkan bakat dan kegemaran siswa dalam aktivitas fisik

atau berolahraga, memperdalam dan meningkatkan pengetahuan serta

kemampuan siswa dalam berolahraga, menanamkan rasa disiplin dan

bertanggung jawab, serta memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

masyarakat. Sekolah mempunyai peranan penting, karena sekolah merupakan

tempat dimana siswa menerima pengajaran dan pendidikan yang di dalamnya

terdapat pengajaran dan pendidikan olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga

sebagai sarana guna tercapai tujuan baik penyaluran bakat, maupun untuk

menjadi seorang yang baik. Dalam kegiatan ini banyak terkandung nilai-nilai dan

memiliki aspek penting seperti disiplin, keberanian, tolong-menolong, kerjasama,

pembinaan hidup sehat, keterampilan dan percaya pada diri sendiri. Nilai-nilai

seperti ini sangat penting dan berarti terhadap pembinaan sikap dan kepribadian

siswa-siswi dalam kehidupannya.

2.4 Kerangka Berpikir

Olahraga futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang makin

populer pada saat sekarang. Terbukti dengan banyaknya pertandingan-

pertandingan futsal di Indonesia, tidak hanya pertandingan dari klub besar, namun

banyak juga pertandiungan yang diadakan pada tingkat Perguruan Tinggi. Pada

umumnya tiap sekolah menengah atas maupun kejuruan memiliki wadah yang

dapat mengasah kemampuan siswanya, baik dalam bidang seni, kesejahteraan

maupun bidang olahraga yaitu kegiatan ekstrakurikuler futsal. Kegiatan

ekstrakurikuler banyak dilaksanakan di sekolah untuk menambah pengetahuan


41

maupun keterampilan pada siswa. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan di SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang adalah futsal.

Pada akhir-akhir ini prestasi futsal sekolah agak menurun, dengan prestasi dalam

kejuaraan yang jarang diperoleh. Berdasarkan kajian teori, peneliti

mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan yaitu tentang pengetahuan

siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dalam penggunaan taktik dan strategi dalam

bermain futsal. Permainan futsal tidak terlepas dari taktik dan strategi untuk

meraih kemenangan secara sportif. Namun peneliti belum mengetahui seberapa

besar tingkat pengetahuan siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP

Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 terhadap taktik dan

strategi yang diberikan oleh pelatih dalam menghadapi suatu pertandingan futsal.

Taktik dan strategi merupakan faktor yang sangat penting serta berpengaruh

terhadap kemenangan dalam pertandingan.

Keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler futsal yang dilaksanakan siswa

peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang Tahun 2023 akan tercapai, apabila didukung oleh tingkat

pengetahuan pemain tentang taktik dan strategi. Pemain yang memahami taktik

dan strategi futsal akan mampu menguasai dan mengandalikan diri dalam tim,

demikian juga akan mampu mengasai permainan lawan main. Kebersamaan suatu

tim amat dibutuhkan, instruksi pelatih dalam hal taktik dan strategi bila

dilaksanakan dengan baik akan mendapatkan hasil yang memuaskan dalam

sebuah pertandingan.
42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Untuk memperoleh data suatu penelitian diperhatikan prosedur tertentu

dalam penelitian, sehingga memperoleh kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini dikemukakan hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian antara lain, definisi operasional variable penelitian,

subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data dan

instrumen penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, juga menyajikan

data, menganalisis data dan menginterpretasi. Penelitian survey biasanya termasuk

dalam penelitian ini, (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008: 44). Penelitian ini

bertujuan untuk menilai atau mengukur pengetahuan anggota ekstrakurikuler

futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang terhadap taktik dan

strategi dalam bermain futsal. Sedangkan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah survei, dengan menggunakan instrumen kuesioner dalam

mengambil data dari sampelnya. Kuesioner yang digunakan termasuk closedend

questionare, yaitu responden memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.


43

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pemahaman terhadap variabel penelitian bagi peneliti memiliki tujuan

agar dalam penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian, (Suharsimi Arikunto, 2006: 118).

Sedangkan Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, (2008: 118) menyebutkan,

variabel penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian,. Dari kedua pengertian tersebut dapat lah disimpulkan bahwa variabel

penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

akan diteliti.

Variabel dalam penelitian ini adalah, tingkat pengetahuan taktik dan

strategi anggota ekstrakurikuler futsal SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang Tahun 2023. Sedangkan definisi operasional variabel yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Taktik adalah siasat atau akal yang digunakan oleh siswa pada saat bertanding

futsal untuk mencari kemenangan secara sportif. Taktik selalu berubah-ubah

disesuaikan dengan lawan yang dihadapi dan kemampuan timnya.

2. Strategi adalah siasat atau akal yang digunakan oleh siswa peserta kegiatan

esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023 yang dilakukan sebelum pertandingan berjalan, untuk

mendapatkan kemenangan secara sportif.

3. Kasus penggunaan taktik dan strategi merupakan suatu bentuk pengaplikasian

hal tersebut dalam permainan futsal. Dalam penelitian ini terdiri dari, tempo
44

permainan, formasi, penguasaan bola, pergerakan tanpa bola serta serangan

balik. Untuk pengetahuan taktik dan strategi diukur menggunakan tes

pengetahuan dan hasilnya berupa skor.

3.3 Subjek Penelitian

Pengetahuan tentang populasi penelitian merupakan hal pokok dalam

penelitian. Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 2006: 130). Dalam penelitian ini populasinya yaitu siswa peserta

kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang Tahun 2023 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal

yang berjumlah 28 siswa. Sebanyak 16 siswa kelas VII dan VIII dijadikan sampel

penelitian, 12 siswa kelas IX tidak dijadikan sampel penelitian.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus

2023 dan mengambil lokasi di sekolah SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang.

3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematia

dan dipermudah olahnya, (Suharsimi Arikunto, 2006: 101). Pengertian lain,


45

instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati, (Sugiono, 2005: 114). Dari pendapat kedua ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya meneliti atau melakukan penelitian

adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur

dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.

Instrumen yang baik harus valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan tepat.

Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu mengukur objek yang sama secara

konsisten. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,

yang berupa tes pengetahuan dengan soal objektif untuk mengukur

pengetahuan.

Sebagai alat pengambil data, kuesioner dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk tertutup, artinya responden langsung menjawab pada pertanyaan yang

telah disediakan dengan memberi tanda centang (V) huruf B jika pernyataan

tesrsebut dianggap benar dan huruf S apabila pernyataan tersebut dianggap

salah. Tes yang digunakan adalah tes benar salah (true-false) yang soalnya

berupa pernyataan-pernyataan (statement) ada yang benar dan ada yang salah.

Untuk mencari skor akhir bentuk tes benar-salah menggunakan rumus tanpa

denda, yaitu:

S=R

Keterangan:
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang benar (Suharsimi Arikunto, 2009: 165-168)
46

Instrumen penelitian disusun untuk memperoleh serta mengambil suatu

data dengan menempuh langkah-langkah yang tepat agar sesuai dengan tujuan

penelitian.

Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2009: 172) yang

menyatakan bahwa langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Mendefinisikan konstrak

Dalam hal ini peneliti membuat batasan mengenai ubahan atau variabel yang

akan diteliti atau diukur. Konstrak dalam penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan siswa, yaitu tingkat pengetahuan siswa peserta kegiatan

esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023.

b. Menyidik faktor

Menyidik faktor merupakan tahap yang bertujuan untuk menandai faktor-faktor

yang ditemukan dalam konstrak yang akan diteliti.

Faktor-faktor tersebut meliputi tingkat pengetahuan siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler futsal. Faktor yang digunakan antara lain jenis-jenis taktik,

yaitu taktik perseorangan, beregu, kelompok, penyerangan dan pertahanan.

Kemudian ada faktor dari strategi yaitu strategi menyerang dan strategi

bertahan.

c. Menyusun butir-butir pertanyaan

Langkah yang harus ditempuh selanjutnya adalah menyusun butir-butir

pertanyaan berdasarkan faktor-faktor yang menyusun konstrak.


47

Butir-butir pertanyaan harus merupakan penjabaran dari isi faktor, kemudian

berdasarkan faktor-faktor disusun butir soal yang dapat memberikan gambaran

dari faktor-faktor tersebut. Guna memberi gambaran mengenai angket yang

akan dipakai dalam penelitian ini, maka disajikan kisi-kisinya pada tabel

sebagai berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Tingkat Faktor Butir Pertanyaan Nomor Soal


Pengetahuan Jenis-Jenis Taktik Taktik Perseorangan 1,2,3
Taktik Dan Taktik Beregu 4,5,6
Strategi Dalam Taktik Tim 7,8,9
Bermain Futsal Taktik Menyerang 10,11,12
Pada Siswa Peserta Taktik Bertahan 13,14,15
Ekstrakurikuler Strategi Menyerang Strategi Menyerang 16,17,18
Futsal SMP Negeri dan Bertahan Strategi Bertahan 19,20,21
7 Percut Sei Tuan

2. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Instrumen dalam suatu penelitian dianggap valid apabila mampu

mengukur apa yang hedak diukur sesuai dengan tujuan penelitian. Suatu

penelitian deskriptif yang menggunkan tes pengetahuan dalam pengambilan

datanya, maka uji validitas instrumen merupakan suatu poin yang sangat perlu

dilakukan sebelum tes pengetahuan digunakan sebagai alat pengambil data dalam

uji penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur atau

instrumen penelitian tersebut sudah valid atau belum. Sehingga orang sering

menyebut uji validitas ini dengan uji kesahihan butir instrumen. Tahapan yang

sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat ukur

(instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel


48

penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel, yang dikatakan valid adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat

ukur, (Ridwan, 2002: 2).

Uji validitas butir instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menganalisis data hasil uji instrumen dengan mengkorelasikan skor total dengan

rumus korelasi product moment yang dikemukakakan oleh Karl Pearson. Alasan

penulis menggunakan rumus tersebut adalah untuk mengetahui koefisien

korelasinya atau tingkat pengetahuan siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dalam

bermain futsal.

Rumus Pearson Product Moment:

n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {n∑ X −(∑ X ) }{n∑ Y −(∑ Y ) }
2 2 2 2

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi antara x dan y


N = cacah subjek uji coba
ΣX = jumlah X (skor butir)
ΣX2 = jumlah X kuadrat
ΣY = jumlah Y (skor faktor)
ΣY2 = Jumlah Y kuadrat
ΣXY = jumlah hasil dari X kali Y (Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Ujicoba instrumen dilakukan di SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang dengan subjek penelitian sebanyak 8 siswa. Berdasarkan hasil ujicoba,

dihitung dengan bantuan SPSS 17.0 For Windows diperoleh hasil 18 dari 21 butir

soal valid dengan nilai r hitung > dari r tabel. Sesuai rumus, apabila r hitung < r tabel, maka
49

soal dinyatakan gugur. Sehingga untuk mengumpulkan data penelitian hanya 18

butir soal yang layak digunakan.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Langkah selanjutnya adalah menguji reliabilitas (keandalan) instrumen.

Analisis keandalan butir hanya dilakukan pada butir yang sahih saja, bukan butir

yang belum tentu diujikan kesahihannya. Pengertian reliabel adalah keajekan

(konsistensi) alat pengumpul data penelitian, (Ridwan, 2002:2). Reliabilitas

menunjuk bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Suharsimi Arikunto

(2006:195) menunjukkan bahwa untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya

bertingkat menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus alpha digunakan setelah

menemukan jumlah varians butir dan varians total kemudian dimasukkan ke

dalam rumus sebagai berikut:

r 11 =⌊
k ∑ ob
2
⌋ ⌊ 1− 2 ⌋
k −1 Vt

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen


k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ o2b = jumlah varian butir/item
2
V t = varian total (Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Berdasarkan hasil anilisis data juga dengan bantuan SPSS 17.0 For

Windows maka diperoleh nilai reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach sebesar

0,942. Jika diinpretasikan kedalam tingkat keandalan, maka dapat disimpulkan

instrumen tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi.


50

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk pengambilan data. Metode atau teknik menunjuk

suatu kata abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi dpat dilihatkan

penggunaannya, melalui angket, wawancara, pengamatan ujian (tes), dokumentasi

dan lainnya, (Riduwan, 2002: 24). Peneliti dapat menggunakan salah satunya

tergantung masalah yang dihadapi. Teknik pengumpulan data dengan cara

memberikan soal objektif yang berisi tentang taktik dan strategi dalam permainan

futsal, pada sampel yakni siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP

Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 yang masih aktif. Ciri

khas metode survei adalah data yang dikumpulkan dari responden dengan

menggunakan kesioner yaitu menggunakan soal obyektif. Kuesioner merupakan

salah satu ciri penelitian deskriptif. Dengan mengumpulkan data yang diperoleh

dari kuesioner yang telah diisi oleh siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 sebagai

responden dalam penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya data dianalisis terhadap

hasil-hasil yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis deskriptif . Adapun penghitungan untuk masing-masing butir


51

dalam tes pengetahuan menggunakan persentase yang dapat diperoleh dengan

rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 140):

f
P= x 100 %
N

Keterangan:

P = persentase
f = frekuensi
N = jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2006: 140)

Pengkategorian disusun dengan 5 kategori yaitu dengan kategori sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Penghitungan terhadap

pengkategorian norma interval. Menurut Ngalim Purwanto (2009: 97), rumus

yang digunakan untuk mencari kelas interval:

R = (Skor Maksimum – Skor Minimum)

R
K= +1
i

R
K−1=
i

i ( K−1 ¿=R

R
i=
(K −1)

Kemudian mencari batas atas dengan rumus:

BA = st – ½.i

Keterangan:

BA = Batas Atas
st = Skor Tertinggi
i = interval
52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

Deskripsi data penelitian berfungsi untuk mempermudah penelitian yang

telah dilakukan. Deskripsi data penelitian meliputi tingkat pengetahuan strategi

dan taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dalam permainan futsal.

Pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 masing-

masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum sebesar 17, nilai minimum

11, rerata diperoleh sebesar 13,5, median 13,5, modus 14 serta standar deviasi

(SD) 1,46. Data yang diperoleh di dalam penelitian ini dikonversikan ke dalam

lima kategori. Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, maka data

pengetahuan strategi dan taktik siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada

SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Dsitribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Strategi


Dan Taktik Siswa Peserta Kegiatan Esktrakurikuler Futsal Pada
SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023

No Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase


1 Sangat Tinggi 17 – 18 1 6,25%
2 Tinggi 15 – 16 2 12,5%
3 Sedang 13 – 14 9 56,25%
53

4 Rendah 11 – 12 4 25%
5 Sangat Rendah 09 – 10 0 0%
Jumlah 16 100%

Adapun jika digambarkan dalam bentuk diagram batang, maka hasil

penelitian pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan

esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023 dapat dilihat sebagai berikut:

60 56.25
50
40
30 25
20 12.5
10 6.25
0
0
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan Strategi Dan Taktik Bagi Siswa
Peserta Kegiatan Esktrakurikuler Futsal Pada SMP Negeri 7
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023

Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas menunjukan bahwa

pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 berada pada

kategori sangat rendah sebesar 0% (0 orang), kategori rendah 25% (4 orang),

kategori sedang 56,25% (9 orang), kategori tinggi 12,5% (1 orang), kategori

sangat tinggi 6,25% (1 orang). Sedangkan berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 13,5,

menunjukkan bahwa pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan

esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023 berada dalam kategori sedang.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


54

Penelitian ini menerangkan bahwa pengetahuan strategi dan taktik bagi

siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang Tahun 2023 terwujud melalui pengetahuan tentang

mendefinisikan, mendeskripsikan, dan menyebutkan dalam menjawab pertanyaan

seputar strategi dan taktik permainan futsal. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dari 16

pemain berada pada kategori sangat rendah sebesar 0% (0 orang), kategori rendah

25% (4 orang), kategori sedang 56,25% (9 orang), kategori tinggi 12,5% (1

orang), kategori sangat tinggi 6,25% (1 orang). Sedangkan berdasarkan nilai rata-

rata, yaitu 13,5, menunjukkan bahwa pengetahuan strategi dan taktik siswa peserta

kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang Tahun 2023 berada dalam kategori sedang.

Menurut Sunaryo (2004: 25) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan

hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya terjadi pada mata

dan telinga terhadap objek tertentu. Peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan

merupakan proses mengerti atau memahami tentang suatu objek melalui indra

yang dimilikinya. Melihat hasil penelitian tingkat pengetahuan strategi dan taktik

bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 bervariasi dengan mayoritas berpengetahuan

sedang.

Berdasarkan hitungan tersebut ternyata cukup banyak pemain yang

memiliki tingkat pengetahuan sedang. Seperti yang telah dibahas sebelumnya,


55

bahwa menurut Sukmadinata (2007: 41) faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor

jasmani dan rohani. Faktor eksternal meliputi tingkat pendidikan, papan media

masa, ekonomi, hubungan sosial dan pengalaman. siswa peserta kegiatan

esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023 berasal dari berbagai latar belakang, namun dengan umur yang relatif

sama pengetahuan strategi dan taktik siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 bisa

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, media masa, ekonomi, hubungan sosial dan

pengalaman.

Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar.

Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional terhadap

informasi yang datang. Media masa baik cetak maupun elektronik merupakan

sumber informasi yang dapat mempengaruhi wawasan seseorang. Status ekonomi

yang baik dapat mencukupi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.

Faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai

komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi. Pengalaman

seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam

proses perkembangannya. Orang yang berpengalaman mudah menerima informasi

dari lingkungan sekitar sehingga lebih baik dalam mengambil keputusan.

Dari hasil penelitian pengetahuan siswa peserta kegiatan esktrakurikuler

futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023

terdapat 1 pemain yakni 6,25% pengetahuannya sangat tinggi, artinya hanya ada 1
56

dari 16 pemain yang pengetahuannya sangat bagus tentang strategi dan taktik

permainan futsal, dalam hal ini pemain sudah dapat mengetahui perbedaan antara

strategi dan taktik serta pengetahuan tentang strategi dan taktik secara umum dan

pengaplikasian strategi dan taktik dalam sebuah pertandingan. Hasil lain

memperoleh 1 pemain yakni sekitar 6,25% dengan pengetahuan tinggi, artinya

ada 1 dari 16 pemain yang pengetahuannya tinggi, dapat dikatakan ada 1 pemain

dengan pengetahuan diatas rata-rata, hal ini dikarenakan pemain sudah cukup

mengetahui strategi dan taktik dengan baik. Penelitian ini juga memperoleh data 9

pemain yakni sebesar 56,25% dengan pengetahuan sedang, artinya sebanyak 9

dari 16 pemain antara tahu dan tidak tahu mengenai strategi dan taktik permainan

futsal. Selain itu ada 4 pemain yakni sebesar 25% pengetahuannya rendah dan 1

pemain yakni 6,25% dengan pengetahun sangat rendah, artinya masih ada 1

pemain dengan pengetahuan di bawah rata-rata.

Secara keseluruhan hasil analisis tersebut dapat dijabarkan bahwa

pengetahuan siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 terhadap strategi dan taktik

permainan futsal adalah sedang. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan strategi dan taktik seperti faktor media masa,

hubungan sosial dan pengalaman kurang dikembangkan, contohnya pemain jarang

mencari informasi tentang permainan futsal atau jarang menyaksikan

pertandingan futsal secara langsung maupun melalui media elektronik

pengetahuannya tidak akan berkembang, selain itu pemain tersebut juga kurang

dalam pengalamannya di lapangan baik jarang mengikuti latihan maupun jarang


57

bermain dalam suatu pertandingan dapat mempengaruhi pengetahuan pemain

terhadap strategi dan taktik. Sedangkan dari faktor lingkungan, contohnya siswa

yang berada di lingkungan masyarakat yang suka olahraga, tentunya tingkat

pengetahuan futsalnya berbeda dengan siswa yang berada di lingkungan

nonolahraga.

Pengetahuan strategi dan taktik yang baik dapat memudahkan pemain

maupun pelatih dalam menyusun sebuah strategi maupun taktik yang tepat dalam

suatu pertandingan. Selain itu dengan pengetahuan yang baik tentang taktik

pemain dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di lapangan dengan

tujuan mematahkan takik dan strategi yang diterapkan lawan sehingga tim dapat

memenangkan pertandingan secara sportif. Dalam permianan futsal terdapat

beberapa komponen yang berpengaruh yaitu teknik, mental, fisik, strategi dan

taktik. Apabila seorang pemain sudah mempunyai pengetahuan yang tinggi

tentang strategi dan taktik dapat mengembangkan komponen yang lain seperti

teknik, mental dan fisik. Apabila seorang pemain dapat menguasai semua

komponen tersebut maka kedepannya akan mencapai prestasi yang maksimal.

4.3 Keterbatasan Hasil Penelitian

Meskipun penelitian ini berhasil menunjukkan tingkat pengetahuan

strategi dan taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP

Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 dalam bermain futsal,

bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan. Kelemahan penelitian ini yaitu

pengambilan datanya menggunakan instrumen tes soal dengan jawaban pilihan


58

benar atau salah, sehingga ada kemungkinan dalam pengisiannya, responden

dipengaruhi oleh kondisi yang berbeda-beda (suasana susah, marah, gembira,

sedih dan sebagainya) dan sulit dikontrol.


59

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hasil penelitian, dan

pembahasan, dapat diambil kesimpulan, bahwa tingkat pengetahuan strategi dan

taktik bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 yakni sebanyak 9 dari 16 pemain

berada dalam kategori sedang yakni sebesar 56,25%.

5.2 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dapat

dikemukakan implikasi hasil penelitian, yaitu:

1. Masukan bermanfaat bagi para pelatih untuk melihat pengetahuan tentang

strategi dan taktik bermain futsal bagi siswa peserta kegiatan esktrakurikuler

futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023.

2. Pemain dapat menjadikan hasil ini sebagai bahan pertimbangan untuk lebih

meningkatkan dan memperbaiki kualitas pada permainan futsal.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, beberapa saran yang dapat

disampaikan oleh peneliti yaitu:


60

1. Pelatih Ekstrakurikuler futsal

Diharapkan dapat memberikan materi strategi dan taktik yang bervariasi

kepada para pemain khususnya siswa peserta kegiatan esktrakurikuler futsal

pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2023 agar ke

depannya pengetahuan pemain tentang taktik dan stategi permainan futsal

dapat meningkat sehingga dalam suatu kejuaraan tim dari Kab. Deli Serdang

tidak kalah bersaing dengan Kabupaten yang lain.

2. Bagi pemain

Diharapkan pemain yang sudah mengetahui tentang strategi dan taktik

selanjutnya dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang taktik dan strategi

dalam permainan futsal lebih baik lagi, terutama yang masih dalam kategori

rendah dan sangat rendah. Dengan pemain mengetahui taktik dan strategi

permainan futsal, pemain dapat dengan cepat menangkap arahan yang

diberikan pelatih serta pemain dapat memecahkan masalah taktik yang muncul

dalam suatu pertandingan.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti yang akan datang, agar mengadakan penelitian

lanjut tentang tingkat pengetahuan strategi dan taktik bagi siswa peserta

kegiatan esktrakurikuler futsal pada SMP Negeri 7 Percut Sei Tuan Kab. Deli

Serdang Tahun 2023 dalam bermain futsal dan menghubungkannya dengan

variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.


61

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi (2010). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Dunia Pendidikan

Andri Suhendro (2008). Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka

Ari Widodo (2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal.

Asmar Jaya. (2008). Futsal: Gaya Hidup, Peraturan dan Tips-Tips Permainan.
Yogyakarta: Pustaka Timur.
Aqip dan Sujak (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Jakarta:
Gaung Persada Press

Cahyo Wibowo (2013). Tingkat Pengetahuan Taktik dan Strategi Anggota


UKM Bola Basket UNY Dalam Bermain Bola Basket.

Cholid Narbuko & Abu Ahmadi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.

David, Fred. R. (2004). Manajemen Strategis. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Djoko Pekik Irianto. (2012). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY.

Hadi Herlambang (2010), Tingkat Pengetahuan Guru Penjas SMA/SMK Se-


Kabupaten Bantul Terhadap Peraturan Permainan Futsal.

Harsuki (2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Hermawan, Asep Herry., dkk. (2013). Pengembangan Kurikulum dan


Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Irmayanti Meliono (2007). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Solo: Penerbitan dan
Percetakan UNS

Justinus Lhaksana. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Penebar
Swadaya Group.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Buku Penjas Orkes


SMA/MA Kelas XII, (2012). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud..
62

Notoatmodjo (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka


Cipta.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62


tahun 2014 Pasal 1 tentang Kegiatan ekstrakurikuler

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39 Tahun


2008 Mengenai Pembinaan Kesiswaan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum

Ridwan (2002). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiono (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumarya & Eso Suwarso. (2012). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: PT. Arya Duta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT. RIneka Cipta.

Suharsimi Arikunto (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suryosubroto (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka


Cipta

Suyanto (2008). Model Pembelajaran Problem Based Learning. Jakarta:


Grafindo

Tri Ani Hastuti. (2008). Kontribusi Ekstrakurikuler Bolabasket terhadap


Pembibitan Atlet dan Peningkatan Kesegaran Jasmani. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia.(Nomor 1 Tahun 4)

Wina Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.
63

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
64

Lampiran 2
65

Lampiran 3
66

Lampiran 4
67

Lampiran 5
68

Lampiran 6

NAMA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL


SMP NEGERI 7 PERCUT SEI TUAN

No Nama Siswa Kelas


1 Muhammad Ridho VII
2 Muhammad Satria VII
3 Rayhan Dzaky Naufal VII
4 Satria Pratama VII
5 Zidan Purba VII
6 Pria Andika VII
7 Saiful Siagian VII
8 Ridho VIII
9 Naufal Zaki Putra Silalahi VIII
10 Eza Aria Kusuma VIII
11 Bagas Prasetyo VIII
12 Dicky Ardiansyah VIII
13 M. Redo VIII
14 Chandra Gunawan VIII
15 Subandryo VIII
16 Raihan Gustiawan VIII
69

Lampiran 7

KUESIONER AWAL
TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI
SISWA PESERTA KEGIATAN ESKTRAKURIKULER FUTSAL
SMP NEGERI 7 PERCUT SEI TUAN

A. Identitas Responden
Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Nomor absen : ………………………………..

B. Petunjuk cara menjawab pertanyaan


1. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang diajukan dan alternatif
jawaban yang tersedia.
2. Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat anda.
3. Dimohon untuk mengisi keseluruhan butir pertanyaan
4. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom:
B : Jika pernyataan tersebut anda anggap benar
S : Jika pernyataan tersebut anda anggap salah

C. Contoh Pertanyaan

No Pertanyaan B S
1 Taktik merupakan hal penting dalam permainan V
futsal
70

Soal Kuesioner:

No Pertanyaan B S
1 Taktik merupakan cara atau siasat yang dilakukan oleh V
pemain untuk memenangkan pertandingan secara
sportif
2 Taktik individu adalah taktik yang dilakukan oleh satu V
tim dalam mengahadapi situasi tertentu
3 Taktik yang dilakukan oleh individu dalam mengambil V
keputusan mengumpan, menendang dan menggiring
merupakan definisi dari taktik individu
4 Pelatih lebih berperan dalam melakukan taktik di V
lapangan
5 Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang, V
dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, merupakan
penerapan taktik beregu
6 Cara bertahan dengan cara melakukan pressing pada V
pemain lawan disebut juga dengan man to man
marking
7 Mengambil inisiatif untuk mengubah pola permainan V
pada saat unggul atau saat ketinggalan skor, merupakan
penerapan taktik beregu
8 Pada saat diserang, pemain kembali ke daerahnya V
sendiri merupakan penerapan dari power play
9 Sistem yang digunakan untuk menutup ruang agar V
lawan tidak dapat melakukan“through pass” adalah
zone defense
10 Nama lain dari taktik penyerangan yang digunakan V
untuk memenangkan pertandingan adalah defense
11 Menambah jumlah pemain di daerah lawan dengan V
mengganti kiper dengan penyerang merupakan definisi
dari power play
12 Strategi 2 – 1 – 1 bola panjang membutuhkan pemain V
yang mempunyai teknik yang bagus yaitu umpan
pendek yang akurat
13 Melakukan penjagaan ketat terhadap pemain lawan, V
merupakan definisi dari man to man marking
14 Mempersempit ruang gerak lawan, memungkinkan V
untuk mencegah lawan mencetak gol
15 Menemukan kekuatan dan kelemahan lawan, V
merupakan contoh jenis strategi objectif dan subjectif
16 Dalam keadaan memungkinkan untuk mencetak gol, V
saya berusaha melakukan tembakan ke gawang lawan
17 Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam V
strategi adalah melihat dan memutuskan tindakan
71

dengan cepat
18 Siasat atau pola pikir yang digunakan sesaat sebelum V
pertandingan dimulai untuk mencari kemenangan
secara sportif merupakan pengertian dari strategi
19 Sebelum pertandingan berlangsung, saat lawan akan V
melakukan tembakan kegawang, pelatih member
arahan kepada saya agar berusaha menutup (blocking)
ruang tembak lawan.
20 Ketika bertahan, saya tidak akan menjaga dan V
mengawasi pergerakan lawan yang tidak sedang
membawa bola
21 Strategi jangka panjang merupakan kemampuan yang V
dimiliki atlet dalam pengambilan keputusan selama
pertandingan berlangsung
72
73

Lampiran 8

KUESIONER
TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI
SISWA PESERTA KEGIATAN ESKTRAKURIKULER FUTSAL
SMP NEGERI 7 PERCUT SEI TUAN TAHUN 2023

A. Identitas Responden
Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Nomor absen : ………………………………..

B. Petunjuk cara menjawab pertanyaan


1. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang diajukan dan alternatif
jawaban yang tersedia.
2. Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat anda.
3. Dimohon untuk mengisi keseluruhan butir pertanyaan
4. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom:
B : Jika pernyataan tersebut anda anggap benar
S : Jika pernyataan tersebut anda anggap salah

C. Contoh Pertanyaan

No Pertanyaan Benar Salah


1 Taktik merupakan hal penting dalam permainan V
futsal
74

Soal Kuesioner:

No Pertanyaan Benar Salah


1 Taktik merupakan cara atau siasat yang dilakukan oleh
pemain untuk memenangkan pertandingan secara
sportif
2 Taktik individu adalah taktik yang dilakukan oleh satu
tim dalam mengahadapi situasi tertentu
3 Taktik yang dilakukan oleh individu dalam mengambil
keputusan mengumpan, menendang dan menggiring
merupakan definisi dari taktik individu
4 Pelatih lebih berperan dalam melakukan taktik di
lapangan
5 Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang,
dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, merupakan
penerapan taktik beregu
6 Cara bertahan dengan cara melakukan pressing pada
pemain lawan disebut juga dengan man to man
marking
7 Mengambil inisiatif untuk mengubah pola permainan
pada saat unggul atau saat ketinggalan skor, merupakan
penerapan taktik beregu
8 Pada saat diserang, pemain kembali ke daerahnya
sendiri merupakan penerapan dari power play
9 Sistem yang digunakan untuk menutup ruang agar
lawan tidak dapat melakukan“through pass” adalah
zone defense
10 Nama lain dari taktik penyerangan yang digunakan
untuk memenangkan pertandingan adalah defense
11 Menambah jumlah pemain di daerah lawan dengan
mengganti kiper dengan penyerang merupakan definisi
dari power play
12 Strategi 2 – 1 – 1 bola panjang membutuhkan pemain
yang mempunyai teknik yang bagus yaitu umpan
pendek yang akurat
13 Melakukan penjagaan ketat terhadap pemain lawan,
merupakan definisi dari man to man marking
14 Mempersempit ruang gerak lawan, memungkinkan
untuk mencegah lawan mencetak gol
15 Dalam keadaan memungkinkan untuk mencetak gol,
saya berusaha melakukan tembakan ke gawang lawan
16 Siasat atau pola pikir yang digunakan sesaat sebelum
pertandingan dimulai untuk mencari kemenangan
secara sportif merupakan pengertian dari strategi
75

17 Sebelum pertandingan berlangsung, saat lawan akan


melakukan tembakan kegawang, pelatih member
arahan kepada saya agar berusaha menutup (blocking)
ruang tembak lawan.
18 Ketika bertahan, saya tidak akan menjaga dan
mengawasi pergerakan lawan yang tidak sedang
membawa bola

Kunci Jawaban:

1. Benar 10. Salah


2. Salah 11. Benar
3. Benar 12. Salah
4. Salah 13. Benar
5. Salah 14. Benar
6. Benar 15. Salah
7. Benar 16. Benar
8. Salah 17. Benar
9. Benar 18. Salah

76

Lampiran 9

HASIL KUESIONER
TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI
SISWA PESERTA KEGIATAN ESKTRAKURIKULER FUTSAL
SMP NEGERI 7 PERCUT SEI TUAN TAHUN 2023

a. Jenis-jenis Taktik

Nama Nomor Pertanyaan Skor


No
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (1)
1 Ridho 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 10
2 Satria 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 11
3 Rayhan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12
4 Satria 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10
5 Zidan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 10
6 Pri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 11
7 Saiful 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 10
8 Ridho 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9
9 Naufal 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8
10 Eza 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 10
11 Bagas 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 10
12 Dicky 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13
13 Redo 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 9
14 Chandra 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 10
15 Suband 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 11
16 Raihan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 10

b. Strategi Menyerang dan Bertahan

Nama Nomor Pertanyaan Skor


No
Siswa 15 16 17 18 (2)
1 Ridho 0 1 1 1 3
2 Satria 1 1 1 1 4
3 Rayhan 1 1 0 1 3
4 Satria 0 1 1 1 3
5 Zidan 1 1 1 1 4
6 Pri 0 1 1 1 3
7 Saiful 0 1 0 1 2
8 Ridho 0 1 1 1 3
9 Naufal 1 1 1 1 4
10 Eza 0 1 1 1 3
11 Bagas 0 1 1 1 3
12 Dicky 1 1 1 1 4
13 Redo 0 0 1 1 2
14 Chandra 1 1 1 1 4
15 Suband 0 1 1 1 3
16 Raihan 1 1 1 1 4
77

c. Total Skor

Nama Skor Skor Total


No
Siswa (1) (2) Skor
1 Ridho 10 3 13
2 Satria 11 4 15
3 Rayhan 12 3 15
4 Satria 10 3 13
5 Zidan 10 4 14
6 Pri 11 3 14
7 Saiful 10 2 12
8 Ridho 9 3 12
9 Naufal 8 4 12
10 Eza 10 3 13
11 Bagas 10 3 13
12 Dicky 13 4 17
13 Redo 9 2 11
14 Chandra 10 4 14
15 Suband 11 3 14
16 Raihan 10 4 14
78

Lampiran 10

Cara Perhitungan Interval


Tingkat Pengetahuan Taktik dan Strategi

R = (Nilai Maksimum – Nilai Minimum)


= (17 – 11) = 6

1. Banyak kelompok kelas


K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 16
= 1 + 3,3 (1,204)
= 1 + 3,97 = 4,97 = 5

Interval kelas
R
i=
K−1
6
i= =1 , 5 = 2
5−1

2. Mencari Batas Atas


BA = st - ½. i
BA = 17 - ½. 1,5
BA = 17 – 0,75
BA = 16,25
3. Memasukkan Skor ke dalam Interval
Interval Kategori Frekuensi Persentase
17 – 18 Sangat Tinggi 1 6,25%
15 – 16 Tinggi 2 12,5%
13 – 14 Sedang 9 56,25%
11 – 12 Rendah 4 25%
09 – 10 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 16 100 %
79

Cara Perhitungan Interval


Tingkat Pengetahuan Taktik dan Strategi
(Jenis-jenis Taktik)

R = (Nilai Maksimum – Nilai Minimum)


= (13 – 8) = 5

1. Banyak kelompok kelas


K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 16
= 1 + 3,3 (1,204)
= 1 + 3,97 = 4,97 = 5
Interval kelas
R
i=
K−1
5
i= =1 , 25
5−1

2. Mencari Batas Atas


BA = st - ½. i
BA = 13 - ½. 1
BA = 13 – 0, 5
BA = 12,5
3. Memasukkan Skor ke dalam Interval
Interval Kategori Frekuensi Persentase
13 – 14 Sangat Tinggi 1 6,25%
11 – 12 Tinggi 4 25%
9 – 10 Sedang 10 62,5%
7–8 Rendah 1 6,25%
5–6 Sangat Rendah - 0%
Jumlah 16 100 %
80

Cara Perhitungan Interval


Tingkat Pengetahuan Taktik dan Strategi
(Strategi Menyerang dan Bertahan)

R = (Nilai Maksimum – Nilai Minimum)


= (4 – 2) = 2

1. Banyak kelompok kelas


K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 16
= 1 + 3,3 (1,204)
= 1 + 3,97 = 4,97 = 5
Interval kelas
2
i=
5−1
2
i= =0 , 5
5−1

2. Mencari Batas Atas


BA = st - ½. i
BA = 4 - ½. 0,5
BA = 4 – 0, 25
BA = 3,75
3. Memasukkan Skor ke dalam Interval
Interval Kategori Frekuensi Persentase
4 – 4,5 Sangat Tinggi 8 50%
3 – 3,5 Tinggi 6 37,5%
2 – 2,5 Sedang 2 12,5%
1 – 1,5 Rendah - 0%
0 – 0,5 Sangat Rendah - 0%
Jumlah 16 100 %
81

Lampiran 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pemahaman Materi Taktik Bermain Futsal

Pemahaman Materi Taktik Bermain Futsal


82

Penyampaian Materi Strategi Bermain Futsal

Pengisian Kueisoner Materi Taktik dan Strategi


Dalam Bermain Futsal

Anda mungkin juga menyukai