HASIL
Oleh:
Wiky Ilham Saputra
1905111423
NIM : 1905111423
ACC
Mengetahui:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
1
Saat ini banyak diadakan kejuaraan futsal bagi pelajar maupun umum
dan tim futsal SMA IT Fadhilah Pekanbaru selalu berpartisipasi dalam
kejuaraan tersebut. Namun, pada saat pertandingan para pemain sering
kehilangan bola mulai dari passing nya yang tidak tepat, mudah direbut
lawan dan bingung dalam mencari tempat kosong serta tidak langsung
kembali ke daerah pertahanan setelah melakukan serangan. Salah satu
pemain saja yang melakukan kesalahan akan berdampak pada rekan tim
nya, sehingga diperlukan selalu fokus dalam setiap pertandingan.
Berkaitan dengan konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan
perhatian terhadap tugas dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh
stimuli yang bersifat internal maupun eksternal (Komarudin, 2013:138).
2
yang baik sehingga selalu fokus dalam pertandingan dan mampu meraih
juara pada pertandingan berikutnya. Maka dari permasalahan tersebut
diperlukan observasi terlebih dahulu dan sebagai bahan informasi terbaru
bagi pelatih yang akan melakukan program latihan di Tim Futsal SMA IT
Fadhilah Pekanbaru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diteliti yaitu bagaimana hubungan tingkat konsentrasi dengan
keterampilan bermain futsal ?
3
1. Konsentrasi merupakan kemampuan untuk mempertahankan fokus
pada kegiatan yang sedang dilakukan. Pengukuran konsentrasi
dilakukan dengan cara memberikan kertas yang sudah berisi angka
secara acak dan di urutkan kembali dalam waktu 60 detik.
2. Keterampilan bermain futsal sehingga menciptakan kemenangan.
Pengukuran keterampilan dilakukan dengan observasi dilapangan pada
saat permainan berlangsung, fokus dalam memperhatikan keterampilan
bermain, pengambilan keputusan, dan memberi dukungan terhadap
timnya.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
Perbedaannya terletak pada saat chipping menggunakan bagian atas
ujung sepatu dan perkenaannya tepat di bawah bola, teknik dasar
menggiring bola (dribbling), dribbling merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum dibebankan
kepada rekannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol,
teknik dasar menembak (shooting), teknik ini merupakan cara untuk
menciptakan gol (Utomo et al., 2017).
Menurut Fernando et al., (2021) mengatakan futsal ialah olahraga
yang dinamis, dimana para pemainnya dituntut untuk selalu bergerak
dan dibutuhkan keterampilan teknik yang baik serta mempunyai
determinasi yang tinggi. Dilihat dari segi teknik keterampilan Futsal
hampir sama dengan lapangan rumput, hanya perbedaan yang paling
mendasar dalam Futsal banyak mengontrol atau menahan bola dengan
menggunakan telapak kaki (sole), karena permukaan lapangan yang
keras para pemain harus menahan bola tidak boleh jauh dari kaki,
karena apabila jauh dari kaki dengan ukuran lapangan yang kecil
pemain lawan akan mudah merebut bola (Is & Hariansyah, 2020).
2. Hakikat Konsentrasi
Kosentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian
pada tugas dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh stimulus
yang bersifat eksternal maupun internal. Kosentrasi merupakan hal
yang amat penting bagi seorang atlet dalam menampilkan kinerja
performa dilapangan (Schmid, Pepper & Wilson, Komarudin,
2013:138).
Konsentrasi sangat berperan penting dalam aktivitas berolahraga.
Konsentrasi merupakan pemusatan sesuatu baik pikiran maupun
perhatian pada objek yang dituju. Konsentrasi secara umum diartikan
sebagai peningkatan sebuah mental dalam kegiatan tertentu dengan
rangsangan yang diberikan. Menurut Nusufi, (2016) mengatakan
bahwa konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran
6
seseorang tertuju pada objek dan waktu tertentu. Pandangan yang
dipusatkan pada satu rangsang sehingga pengamatan tersebut akan
menjadi lebih efektif. Konsentrasi adalah saat seorang berada dalam
keadaan sadar dan tertuju pada objek yang dituju dan tidak bisa
teralihkan pada hal lain yang dapat mengganggu. Sedangkan menurut
Jannah, (2017) konsentrasi merupakan kondisi sadar dari seorang yang
terfokus pada satu objek dalam waktu tertentu. Terutama pada seorang
pemain futsal, jika pemain tidak memiliki konsentrasi maka pemain
akan sulit untuk mengarahkan bola yang sedang bergulir maupun bola
dalam posisi diam. Tendangan yang dilakukan siswa tersebut
melenceng atau tidak mengarah ke gawang atau tidak tepat pada
sasaran dan melambung keatas sehingga tidak mencetak poin atau
tidak menghasilkan gol. Maka dari itu tingkat konsentrasi sangat
berperan penting bagi seorang pemain. Apabila tingkat konsentrasi
menurun maka performa pemain saat melakukan pertandingan akan
terganggu hal tersebut dikarenakan adanya rangsangan yang muncul
secara bersamaan (Permadi & Negeri Semarang, 2021).
Konsentrasi ditentukan oleh dua hal yaitu keluasan melebar dan
keluasan menyempit, serta arah ke dalam dan arah ke luar menurut
Weinberg dan Gould (2014) Keluasan dalam konsentrasi ini
mempunyai arti bahwa kondisi seseorang yang menerima rangsang
dalam waktu yang bersamaan.
Hal itu terjadi saat seorang sadar dan peka akan keadaan
lingkungan disekitar yang mampu mengganggu konsentrasi.
Sedangkan konsentrasi dengan keluasan menyempit merupakan
keadaan dimana seseorang menerima satu atau dua rangsang secara
bersama-sama. Konsentrasi ke dalam adalah perhatian yang dimiliki
seorang yang mengarah pada perasaannya sendiri. Sedangkan
konsentrasi ke luar adalah fokus perhatian yang terdapat di luar diri
seseorang yang berupa bola atau gerakan lawan.
7
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi baik dari luar
maupun dari dalam pemain. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
adalah otak, karena otak merupakan unsur yang paling utama dalam
diri manusia. Konsentrasi sangat penting pada suatu pertandingan bagi
atlet hal tersebut dapat berpengaruh pada berhasilnya sebuah
pertandingan (Gustian, 2019). Seringkali pemain mengalami kesulitan
dalam memusatkan perhatiannya atau konsentrasi pada saat
pertandingan. Tekanan psikologi juga dapat mengganggu performa
pemain dalam pertandingan, tekanan tersebut dapat berupa sorakan
penonton, alunan musik yang keras, kata-kata yang menyakitkan dari
berbagai pihak.
Konsentrasi sangat dibutuhkan untuk melakukan suatu kegiatan
yang baik. Komponen utama dari konsentrasi adalah kemampuan
untuk memusatkan perhatian seseorang pada tugas yang ada dan tidak
terganggu oleh rangsangan dari luar. Menurut stimulus yang
mengganggu konsentrasi ada dua macam yaitu stimulus eksternal dan
stimulus internal. Hal lain yang mampu mempengaruhi konsentrasi
yaitu kelelahan. Konsentrasi akan hilang jika seseorang merasa
kelelahan, oleh sebab itu kondisi tubuh sangat berpengaruh bagi
konsentrasi.
Konsentrasi juga perlu untuk dilatih agar pemain bisa lebih fokus
dan tidak mudah terganggu dari hal yang dapat menggagalkan
konsentrasi.
Menurut Wienberg & Gould (2007: 374-378) menjelaskan faktor
gangguan konsentrasi dari dalam diri (internal) olahragawan terdapat
beberapa faktor antara lain, yaitu:
1) Memikirkan kejadian (kegagalan) yang baru saja berlalu.
Gangguan yang disebabkan karena memikirkan kegagalan
yang baru saja berlalu ini sering dialami oleh para
olahragawan, terutama yang masih pemula dan yang belum
memiliki pengalaman bertanding. Kondisi atlet yang
8
memikirkan bentuk kesalahan tersebut secara terus menerus
tentu saja akan berpengaruh pada tingkat konsentrasi selama
pertandingan. Hal ini akan menjadi titik lemah yang akan
menurunkan penampilan atlet di lapangan.
2) Memikirkan hasil yang akan dicapai bagi seorang atlet dalam
setiap pertandingan pasti akan ada target yaitu kemenangan.
Akan tetapi apabila target tersebut selalu dipikirkan dan
diramalkan malah menjadi beban. Atlet akan merasa tegang
dan cemas dalam menjalani pertandingan sehingga
mempengaruhi penampilan di lapangan.
3) Merasa tertekan merupakan salah satu dampak dari beban
target seorang atlet dalam menjalani sebuah pertandingan.
Seorang atlet yang sangat tegang dalam menjalani
pertandingan akan mengalami perasaan choking (tercekik).
Alhasil kondisi tersebut berdampak negatif pada penampilan
atlet di lapangan.
4) Gangguan fisiologis perubahan secara fisiologis juga dapat
mengganggu daya konsentrasi olahragawan, terutama
pernapasan yang tidak stabil, denyut jantung yang cepat, serta
meningkatnya ketegangan pada otot. Sebagai contoh bagi
olahragawan menembak dan panahan, pemapasan yang
terengah-engah, denyut jantung yangcepat, serta
meningkatnya ketegangan pada otot akan sangat mengganggu
ketepatan bidikan pada sasaran.
5) Kelelahan dapat membuat atlet yang bertanding dalam
intensitas tinggi tentu akan menguras energi. Dengan kondisi
energi yang terkuras tentu akan berpengaruh pada
kemampuan otak dalam mengikat oksigen. Hal tersebut tentu
saja akan berpengaruh pada daya konsentrasi atlet di
lapangan.
9
6) Motivasi yang kurang secara tidak langsung seorang atlet
akan berpengaruh pada konsentrasi ketika bertanding. Contoh
ketika seorang atlet unggulan bertemu dengan atlet pemula
tentu saja motivasi untuk bertanding tidak akan sebagus
ketika bertemu pemain yang selevel. Secara tidak langsung
ini akan berpengaruh pada konsentrasi pada saat
pertandingan.
10
Selain faktor penghambat ada juga faktor pendukung pemain
dalam konsentrasi adalah:
11
dan keterampilan (Supriyanto, 2017). Selain itu, Abdul Rahman Saleh
dalam (Supriyanto, 2017) menjabarkan bahwa ciri khas dari
pendekatan teknik yaitu kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali- kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat
dan tidak mudah untuk dilupakan. Sehingga terbentuklah sebuah
keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk digunakan.
Ciri khas dari pendekatan ini yaitu kegiatan berupa pengulangan
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Pengulangan gerakan ini
dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerak. Oleh kerena itu, dalam
pendekatan teknis perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik
agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal. Konsentrasi merupakan aspek penting dalam kehidupan
manusia. Sorot perhatian akan merujuk pada pikiran seorang atlet yang
selalu fokus pada target. Pemain futsal perlu mempunyai konsentrasi
yang berguna untuk memenangkan pertandingan yang sedang
berlangsung (Anggrianto, n.d.).
12
merujuk kepada metode dan instrument untuk digunakan dalam
peneltiian yang akan peneliti lakukan saat ini.
2. Kukuh Angrianto (2019) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul Hubungan Tingkat
Konsentrasi dengan Keterampilan Bermain Futsal Ekstrakurikuler
SMA Pasundan 8 Bandung. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan tingkat konsentrasi dengan keterampilan
permianan futsal. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif, dengan instrument yang digunakan
yaitu Concentration Grid Test (CGT) dan Game Performance
Assessment Instrument (GPAI). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler futsal
SMA Pasundan 8 Bandung. Sample diperoleh dari pemain yang
sesuai kriteria dan selalu hadir dalam latihan melalui teknik
Purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan
analisis data. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara tingkat konsentrasi dan keterampilan bermain
futsal ekstrakulikuler SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penelitian
ini peneliti merujuk kepada instrument untuk digunakan dalam
penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini.
3. Agus Dwi Pamungkas (2016) Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul Hubungan Tingkat Konsentrasi dengan Keterampilan
Bermain Sepakbola pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola
SMP N 1 Ngaglik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara tingkat konsentrasi terhadap keterampilan
bermain sepakbola pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola
SMP Negeri 1 Ngaglik. Jenis penelitian ini adalah korelasioanal.
Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengumpulan
data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMP Negeri 1 Ngaglik, Sleman peserta
13
ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 30 siswa. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Instrumen yang digunakan terdiri atas tingkat konsentrasi yang
diukur menggunakan Grid Concentration Test dan keterampilan
bermain sepakbola yang diukur menggunakan tes keterampilan
bermain sepakbola dari pengembangan tes kecakapan “David
Lee”(Subagyo 2010:152-156. Analisis data menggunakan analisis
korelasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa: Ada
hubungan yang signifikan antara tingkat konsentrasi terhadap
keterampilan bermain sepakbola pada siswa peserta ektrakurikuler
sepakbola di SMP N 1 Ngaglik, dengan nilai rx1.y = 0.877 >
r(0.05)(30) = 0.349. Dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada
teknik sampel untuk digunakan dalam penelitian yang akan peneliti
lakukan saat ini.
4. Eko Budi Utomo (2016) Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya dengan
judul Kontribusi Tingkat Konsentrasi Terhadap Ketepatan
Shooting Futsal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kontribusi tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal. Dan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal. Hasil penelitian ini adalah adanya
kontribusi antara tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan
shooting dalam permainan futsal pada peserta ekstrakurikuler
futsal SMP PGRI 7 Sedati tahun ajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukan dari hasil perhitungan analisis data dengan
menggunakan korelasi product moment yang menunjukkan bahwa
rhitung lebih besar dari rtabel (0,499 < 0,3961). 2) Besarnya
sumbangan tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal pada peserta ekstrakurikuler futsal SMP
PGRI 7 Sedati tahun ajaran 2015/2016 yaitu sebesar 24,9%. Dalam
14
penelitian ini peneliti merujuk kepada metode untuk digunakan
dalam penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini.
5. Fernando, Hidayat dan Kusuma (2021) Pendidikan Kepelatihan
Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas
Pendidikan Ganesha dengan judul Tingkat Keterampilan dasar
Bermain Futsal. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan
metode survei. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase pada tabel dan
grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan
dasar bermain futsal pada Akademi Semarapura United tahun 2021
berada pada kategori “kurang sekali” sebesar 13,33% (2 orang),
kategori “kurang” sebesar 20% (3 orang), kategori “cukup” sebesar
13,33% (2 orang), kategori “baik” sebesar 13,33% (2 orang), dan
kategori “sangat baik” sebesar 40% (6 orang). Kategori ini tidak
dapat digeneralisasikan, akan tetapi hanya berlaku untuk kelompok
yang diteliti saja. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 50,99, tingkat
keterampilan dasar bermain futsal pada Akademi Semarapura
United tahun 2021 masuk dalam kategori “baik”. Saran yang dapat
peneliti berikan adalah keterampilan dasar bermain futsal pada
dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal
melalui latihan-latihan yang di program dan direncanakan dengan
baik. Dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada instrument
untuk digunakan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan saat
ini.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah mengetahui tingkat konsentrasi, metode yang digunakan
oleh penelitian menggunakan kuantitatif. Sedangakan perbedaan penelitian
yang peneliti lakukan terdapat pada tempat penelitiannya yaitu peneliti
sebelumnya menggunakan tim futsal yang ada di universitas atau
mahasiswa sedangkan proposal ini menggunakan tim futsal yang ada di
SMA atau masih usia pelajar.
15
2.3 Kerangka Berpikir
Konsentrasi Pemain
2.4 Hipotesis
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).
Jumlah sampel yang akan digunakan berjumlah 15 orang dari
tim futsal SMA IT Fadhilah.
No. Nama
1. Fahrial Septiansyah
2. M. Zaki Faturrahim
3. Muhammad Azrom
4. Muhammad Ridho
5. Arya Prawira
6. Afriel Dwi Maulana
7. Jemi Candriawan
8. M. Dirly Andriansyah
9. Raihan Faruq Washil
10. M. Afdol Abdullah
11. Fardo Aktaf
12. Sajid Abdurrahman
Sumber: SMA IT Fadhilah Pekanbaru
18
2. Test keterampilan, melakukan observasi ketika
pertandingan sedang berlangsung, meperhatikan
penampilannya, cara mengambil keputusan sarta kerjasama
di dalam lapangan.
17 25 30 44 11 21 33 54 60 71
03 48 51 69 84 79 67 41 76 22
37 86 93 62 72 88 45 39 85 53
61 80 42 92 04 38 02 59 87 95
06 70 29 34 31 47 74 32 23 08
07 16 01 13 05 64 19 91 43 94
10 20 50 09 77 90 81 36 78 82
98 58 15 63 66 57 89 12 83 56
73 49 14 46 26 52 68 24 97 99
55 27 35 18 40 65 75 28 96 100
Sumber: (Taufik, 2019)
19
Penilaian tingkat konsentrasi menggunakan Concentration Grid Test (CGT)
sebagai berikut;
Membuat Keputusan:
1. Melakukan tembakan atau shooting dengan cepat ke gawang lawan?
2. Melakukan passing dengan tepat kepada teman seregunya?
3. Penjaga gawang mengambil bola 1 vs 1 dengan pemain penyerang?
Melakukan Keterampilan:
1. Membawa dan mengendalikan bola dari serangan lawan?
2. Melakukan passing dengan akurat?
3. Penjaga gawang dapat memblok hasil tembangan penyerang?
20
Dukungan:
1. Memberikan suport terhadap rekan tim yang sedang membawa bola
dengan cara mencari posisi yang tepat untuk menerima umpan bola?
2. Penjaga gawang memberikan dukungan terhadap rekan tim, dengan
cara memberikan bola hasil tembakan lawan untuk melakukan
serangan balik?
Sumber: Komarudin (2016:183)
T = Tepat
TT = Tidak Tepat
E = Efisien
TE = Tidak Efisien
Petunjuk: berilah tanda (x) jika peserta didik dapat menampilkan penampilan taktis
dalam permainan atau pertandingan futsal. Cara memberikan nilai terhadap hasil
penilaian adalah:
21
2. Indeks membuat keputusan (DMK) = Jumlah keputusan yang tepat : Jumlah
keputusan yang tidak tepat.
3. Indeks melakukan keterampilan(IMK) = Jumlah pelaksanaan keterampilan
effesien : Jumlah pelaksanaan keterampilan tidak effesien.
4. Indeks dukungan (ID) = Jumlah gerak dukungan tepat : Jumlah gerak
dukungan tidak tepat.
5. Penampilan dalam permainan (PP) = (DMK +IMK +ID) : 3.
DMK 1,416667
IMK 1,266667
ID 3,666667
PP 2,116667
22
5. Menerjemahkan hasil data pada setiap hasil tes konsentrasi,
6. Menerjemahkan hasil data pada setiap hasil tes
keterampilan.
Data yang telah diperoleh dari hasil pengukuran merupakan
data mentah dan untuk mengetahui konsentrasi dengan
keterampilan bermaian cabang olahraga futsal. Data dari hasil tes
CGT dan GPAI akan diolah dengan menggunakan Statisticsal
Product and Service Solutions (SPSS).
Deskriptif statistik adalah metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna dengan menggunakan teknik analisis
Korelasi Pearson Product Moment (PMP) karena sangat populer
dan sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti.
Kegunaannya untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel
bebas (independent) dan variabel terikat (dependent),
Teknik analisis Korelasi Product Pearson Moment (PMP)
termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data
interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data dipilih
secara acak (random); linier; dan data yang dihubungkan
mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Jika salah satu persyaratan tidak terpenuhi analisis korelasi tidak
dapat dilakukan.
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi
normal.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24
No Kategori Nilai Frekuensi Persentase
.
1. 21 keatas Sangat baik 0 0%
2. 16-20 Baik 1 8%
3. 11-15 Cukup 4 33%
4. 6-10 Kurang 3 25%
5. 5 kebawah Sangat kurang 4 33%
Sumber: Data Hasil Penelitian
Dalam kategori baik terdapat 1 orang dengan persentase 8%, kategori cukup
terdapat 4 orang dengan persentase 33%, kategori kurang terdapat 3 orang dengan
persentase 25%, dan kategori sangat kurang terdapat 4 orang dengan persentase
33%.
25
Berikut ini tabel hasil uji normalitas menggunakan SPSS 25 bisa dilihat dari tabel
dibawah ini:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Konsentrasi .155 12 .200 .941 12 .517
Keterampilan .226 12 .093 .891 12 .120
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: SPSS 25
Berdasarkan data di atas dapat disimpulannya bahwa
ρ>0 ,05=0,517 dan 0,120> 0 , 05 data berdistribusi normal.
b) Uji Linearitas
26
Tabel 7. Hasil Uji Linearitas Data
ANOVA Table
Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.
Keterampilan Between (Combined) 36.667 8 4.583 2.75 .219
* Groups 0
Konsentrasi Linearity 16.487 1 16.487 9.89 .051
2
Deviation 20.180 7 2.883 1.73 .352
from 0
Linearity
Within Groups 5.000 3 1.667
Total 41.667 11
SumSumber: SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas diproleh dari SPSS 25.0 dihasilkan
deviation from linearity 0,352. Jika nilai sig. deviation from linearity >
0.05, maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan
variabel terikat, sedangkan jika nila sig. deviation from linearity < 0,05,
maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dan
terikat.
c) Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya. Uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product
27
moment dengan nilai signifikansi p < 0,05, maka terdapat korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat, dan jika p > 0,05 maka tidak
terdapat korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Correlations
Konsentrasi Keterampilan
Konsentrasi Pearson Correlation 1 .629*
Sig. (2-tailed) .028
N 12 12
Keterampilan Pearson Correlation .629* 1
Sig. (2-tailed) .028
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sum
ber: SPSS 25
Berdasarkan tabel diatas untuk melihat ada tidaknya suatu hubungan dapat
dilihat dari nilai signifikansi < 0,05 dan nilai r hitung > r tabel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwasannya nilai signifikansi p 0,028 < 0,05 yang
berarti terdapat korelasi antara variabel konsentrasi dengan variabel
keterampilan. Selain itu dapat dilihat juga di dalam tabel pearson
correlation dengan r hitung = 0,629 > dari r tabel 0,576, dengan demikian
terdapat hubungan antara tingkat konsentrasi dengan keterampilan bermain
futsal.
28
Tim Futsal SMA IT Fdhilah Pekanbaru. Hasil analisis data yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment
terdapat hubungan yang positif dengan nilai signifikan 0,028 dan r hitung
0,629. Sehingga 0,629 terdapat pada pedoman derajat hubungan nilai
pearson corelation diantara 0,61 s/d 0,80, sehingga dapat
diinterprestasikan bahwa hubungan antara tingkat konsentrasi dengan
keterampilan bermain futsal memiliki korelasi yang kuat.
Berdasarkan uraian dia atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
konsentrasi dengan keterampilan bermain futsal berada dalam kategori
kuat yang berarti penting dilakukan dilakukan nya latihan konsentrasi.
Dalam kategori baik terdapat 1 orang dengan persentase 8%, kategori
cukup terdapat 4 orang dengan persentase 33%, kategori kurang terdapat 3
orang dengan persentase 25%, dan kategori sangat kurang terdapat 4
orang dengan persentase 33%. Dalam artian konsentrasi para pemain dapat
terbilang cukup rendah. Sehingga sangat berbengarauh ketika dalam
pertandingan dan mendapatkan banyak tekanan baik dari penonton,
pelatih, maupun rekan timnya.
Dari hasil penelitian yang diproleh beserta pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwasannya konsentrasi sangat mempunyai keeratan yang
kuat dalam meningkatkan keterampilan dalam permainan. Untuk
menciptakan konsentrasi yang tinggi terdapat faktor-faktor pendukung
yang harus diperhatikan untuk meningkatkan konsentrasi. Mulai dari
pelatih, atlet, sarana dan prasarana, kondisi atlet, latarbelakang atlet dan
hubungan antara atlet dengan pelatih nya.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka peneliti
menyarankan beberapa saran sebagai berikut:
A. Bagi Pelatih
Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi pemain berada dalam
kategori yang cukup penting untuk meningkatkan keterampilan
bermain futsal. Sehingga diharapkan dengan penelitian ini pelatih
30
bisa menjadikan catatan penting untuk meningkatkan konsentrasi
pemain, sehingga dapat meningkatkan keterampilan bermain dan
mampu meraih prestasi dalam pertandingan-pertandingan yang
akan datang.
B. Bagi Atlet
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kategori tingkat
konsentrasi pemain terdapat pada kategori yang cukup rendah
sehingga diharapkan kepada atlet bisa meningkatkan konsentrasi
nya dengan cara memotivasi dirinya untuk meraih prestasi yang
lebih baik kedepannya dan melatih terus konsentrasi nya tidak
hanya saat latihan, namun juga dikala waktu senggang, selalu
berani tampil, memiliki target untuk kedepannya, dan menjaga
hubungan baik sesama anggota tim dan hubungan baik dengan
pelatih.
31
DAFTAR PUSTAKA
Fernando, I., Hidayat, S., Chandra, K., Kusuma, A., & Pko, P. (n.d.). TINGKAT
KETERAMPILAN DASAR BERMAIN FUTSAL PADA AKADEMI
SEMARAPURA UNITED. In Journal Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (Vol. 12,
Issue 2).
Is, Z., & Hariansyah, D. S. (2020). HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL PADA KLUB SATOE
ATJEH FUTSAL ACADEMY. Jurnal Penjaskesrek, 7(1), 175.
Jannah, M. (2017). Kecemasan dan Konsentrasi Pada Atlet Panahan Anxiety and
Concentration among Archery Athletes. 8(1), 53–60.
Kecepatan, K., Dan Keseimbangan Dengan, K., & Barantai, P. (2020). KEMAMPUAN
MENGGIRNG DALAM PERMAINAN FUTSAL SISWA SMPN 8 MANTEWE (Vol.
3, Issue 1).
Permadi, R., & Negeri Semarang, U. (2021). Unnes Journal of Sport Sciences
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN TINGKAT KONSENTRASI
32
TERHADAP KETEPATAN SHOOTING DI KIE FUTSAL KLUB U-20 CILACAP
TAHUN 2021. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujss/index
Utomo, E. B., Kesehatan, P., Fakultas, R., & Keolahragaan, I. (2017). KONTRIBUSI
TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING FUTSAL
( Studi Pada Peserta Ekstrakulikuler Futsal SMP PGRI 7 Sedati tahun ajaran
2015/2016 ). In Jurnal Kesehatan Olahraga (Vol. 07).
33
LAMPIRAN
17 25 30 44 11 21 33 54 60 71
03 48 51 69 84 79 67 41 76 22
37 86 93 62 72 88 45 39 85 53
61 80 42 92 04 38 02 59 87 95
06 70 29 34 31 47 74 32 23 08
07 16 01 13 05 64 19 91 43 94
10 20 50 09 77 90 81 36 78 82
98 58 15 63 66 57 89 12 83 56
73 49 14 46 26 52 68 24 97 99
55 27 35 18 40 65 75 28 96 100
Lampiran 1. Tabel Test Konsentrasi
34
No. Nama Membuat Melakukan Dukungan
Keputusan Keterampilan
T TT E TE T TT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
35
Lampiran 4. Surat dari Dekan FKIP
36
Lampiran 5. Surat Rekomendasi dari DPMPTSP
37
Lampiran 6. Surat Balasan dari SMA IT Fadhilah Pekanbaru
38
Lampiran 7. SK Pembimbing
39
Lampiran 8. Dokumentasi Test Konsentrasi
40
Lampiran 9. Dokumentasi Test Keterampilan
41
42