Anda di halaman 1dari 44

HUBUNGAN TINGKAT KONSENTRASI DENGAN

KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL TIM FUTSAL SMA IT


FADHILAH PEKANBARU

HASIL

Oleh:
Wiky Ilham Saputra
1905111423

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
i

SURAT PERSETUJUAN SEMINAR HASIL

NAMA : WIKY ILHAM SAPUTRA

NIM : 1905111423

Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN : PENDIDIKAN OLAHRAGA

PRODI : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

JUDUL : HUBUNGAN TINGKAT KOSENTRASI DENGAN


KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL TIM FUTSAL
SMA IT FADHILAH PEKANBARU

ACC

Mengetahui:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ardiah Juita, S.Pd., M.Pd Agus Prima Aspa, S.Pd., M.Pd

NIP. 197910162008122002 NIDK. 8822020016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan
tubuh sebagai aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan dari
individu atau tim (Syafaruddin, n.d, 2018) . Salah satu olahraga yang
menjadi primadona beberapa tahun belakangan ini yaitu permainan futsal.
Futsal merupakan olahraga sepakbola dengan arena atau lapangan yang
lebih kecil dan masing-masing tim berjumlah 5 pemain, berbeda dengan
sepakbola yang berjumlah 11 pemain. Bisa bermain di lapangan indoor
ataupun outdoor dan bisa bermain di siang hari ataupun malam hari
(Taufik, 2019).
Menurut Sahda Halim (2009: 6-7) mengatakan bahwa "permainan
futsal adalah permainan yang berlangsung cepat antara pemain dengan
pergerakan bola". Pemain harus terus bergerak mencari tempat,
mengumpan bola dan bergerak lagi. Dengan lapangan yang kecil pemain
harus memiliki teknik pengusaan bola dengan baik, kerjasama antar
pemain dan kekompakan tim (Hariadi et al., 2020) . Sehingga konsentrasi
atau tingkat kefokusan sangat berpengaruh, sehingga "konsentrasi
merupakan kemampuan olahragawan dalam memelihara fokus
perhatiannya dalam lingkungan pertandingan yang relevan"
(Jannah, 2017)
.
Tim futsal SMA IT Fadhilah pada saat mengikuti pertandingan
PAF yang dilaksanakan di Gor Universitas Islam Riau para pemain terlihat
kurang fokus dan sering melakukan kesalahan dilapangan pertandingan.
Dengan demikian, berkonsentrasi dalam bermain futsal akan
mempengaruhi penampilan dilapangan. Maka untuk dapat meningkatkan
performa atau prestasi maksimal dalam olahraga futsal tidak hanya
dibutuhkan latihan fisik, teknik, dan strategi, tetapi latihan konsentrasi
memegang peranan penting untuk menghasilkan keadaan fokus yang baik
(Nusufi, 2016).

1
Saat ini banyak diadakan kejuaraan futsal bagi pelajar maupun umum
dan tim futsal SMA IT Fadhilah Pekanbaru selalu berpartisipasi dalam
kejuaraan tersebut. Namun, pada saat pertandingan para pemain sering
kehilangan bola mulai dari passing nya yang tidak tepat, mudah direbut
lawan dan bingung dalam mencari tempat kosong serta tidak langsung
kembali ke daerah pertahanan setelah melakukan serangan. Salah satu
pemain saja yang melakukan kesalahan akan berdampak pada rekan tim
nya, sehingga diperlukan selalu fokus dalam setiap pertandingan.
Berkaitan dengan konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan
perhatian terhadap tugas dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh
stimuli yang bersifat internal maupun eksternal (Komarudin, 2013:138).

Ada banyak lapangan futsal yang dapat di jadikan tempat latihan


yang berlokasi di pekanbaru, salah satunya yaitu Asf futsal dan Malay
Sport. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, bahwa pada tim futsal
ini ketika diberikan instruksi atau petunjuk pelaksanaan sesi latihan, siswa
sering berbicara kepada temannya, itu menyebabkan perhatian pada pelatih
berkurang dan pada akhirnya saat melakukan latihan banyak kesalahan
yang terjadi. Konsentrasi para siswa pada sesi game terakhir juga menurun
karena faktor kelelahan, sehigga siswa Tim Futsal SMA IT Fadhilah
memiliki ciri–ciri adanya kelemahan fokus pada saat latihan contohnya
seperti takut untuk melakukan passing, cemas saat melakukan sparing
bahkan teknik dan taktik yang dilatih pada saat latihan tidak dipraktekkan
pada saat sparing. Maka latihan fokus juga sangat dibutuhkan dalam
cabang olahraga futsal pada Tim Futsal SMA IT Fadhilah Pekanbaru ini.
Latihan fokus tertuju pada kemampuan konsentrasi yang dilihat dari cara
bermainnya ketika dalam pertandingan.

Penelitian ini diperlukan untuk meningkatkan peforma tim futsal


khususnya tim futsal SMA IT Fadhilah Pekanbaru pada saat mengikuti
kejuaraan-kejuaraan selanjutnya sehingga tidak terulang kembali
permasalahan yang sama serta mampu bermain dengan tingkat konsentrasi

2
yang baik sehingga selalu fokus dalam pertandingan dan mampu meraih
juara pada pertandingan berikutnya. Maka dari permasalahan tersebut
diperlukan observasi terlebih dahulu dan sebagai bahan informasi terbaru
bagi pelatih yang akan melakukan program latihan di Tim Futsal SMA IT
Fadhilah Pekanbaru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diteliti yaitu bagaimana hubungan tingkat konsentrasi dengan
keterampilan bermain futsal ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam


penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsentrasi
dengan keterampilan bermain futsal.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dan beguna untuk :


1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar strata satu (S-1)
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan
Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau.
2. Sebagai pengembangan pemikiran dan bahan kajian peneliti lain untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut.
3. Sebagai pedoman untuk mengetahui tingkat konsentrasi dan melatih
konsentrasi atlet dalam program latihan.
1.5 Definisi Operasional
Berdasarkan penelitian ini untuk menghindari penyimpangan yang
mungkin terjadi mengenai masalah yang dibicarakan sehingga tidak
terjadai kesalahpahaman dan dapat dimengerti oleh semua pihak maka
dalam penelitian ini terdapat beberapa definisi operasional yang perlu
diketahui. Berikut definisi operasional pada penelitian ini :

3
1. Konsentrasi merupakan kemampuan untuk mempertahankan fokus
pada kegiatan yang sedang dilakukan. Pengukuran konsentrasi
dilakukan dengan cara memberikan kertas yang sudah berisi angka
secara acak dan di urutkan kembali dalam waktu 60 detik.
2. Keterampilan bermain futsal sehingga menciptakan kemenangan.
Pengukuran keterampilan dilakukan dengan observasi dilapangan pada
saat permainan berlangsung, fokus dalam memperhatikan keterampilan
bermain, pengambilan keputusan, dan memberi dukungan terhadap
timnya.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Hakikat Olahraga Futsal
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930 oleh
Juan Carlos Ceriani saat Piala Dunia digelar di Uruguay, dalam bahasa
Portugis permainan tersebut dikenal dengan nama futebol de salao dan
dalam bahasa Spanyol lebih dikenal dengan nama futbal sala yang
memiliki arti yang sama sepakbola ruangan dan lebih populer dengan
sebutan futsal. Olahraga ini ada dibawah perlindungan FIFA, di
beberapa negara futsal bergembang dengan baik. Futsal juga dikatakan
sebagai miniatu sepakbola karena kedua permainan ini sama-sama
mengharuskan mencetak gol dengan sebanyak-banyaknya untuk
meraih kemenangan (Renaldi & Rohaedi, 2020).
Teknik dasar permainan futsal sangat diperlukan saat melakukan
permainan futsal. Menurut Fernando et al., n.d (2021) untuk dapat
bermain futsal dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan
teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi
juga diperlukan keahlian dalam menguasai atau mengontrol bola.
Teknik dasar futsal menurut Lhaksana (2011:27) seperti teknik dasar
mengumpan (passing), passing merupakan salah satu teknik dasar
permainan futsal yang sangat dibutuhkan setiap pemain. Ini
disebabkan hampir sepanjang permainan futsal menggunakan passing.
Menguasai keterampilan passing, diperlukan penguasaan gerakan
sehingga sasaran yang diinginkan tercapai. Teknik dasar menahan bola
(control), teknik dasar dalam keterampilan control (menahan bola)
haruslah menggunakan telapak kaki. Dengan permukaan lapangan
yang rata, bola akan bergulir cepat sehingga para pemain harus dapat
mengontrol dengan baik. Teknik dasar mengumpan lambung
(chipping), teknik ini hampir sama dengan teknik passing.

5
Perbedaannya terletak pada saat chipping menggunakan bagian atas
ujung sepatu dan perkenaannya tepat di bawah bola, teknik dasar
menggiring bola (dribbling), dribbling merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum dibebankan
kepada rekannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol,
teknik dasar menembak (shooting), teknik ini merupakan cara untuk
menciptakan gol (Utomo et al., 2017).
Menurut Fernando et al., (2021) mengatakan futsal ialah olahraga
yang dinamis, dimana para pemainnya dituntut untuk selalu bergerak
dan dibutuhkan keterampilan teknik yang baik serta mempunyai
determinasi yang tinggi. Dilihat dari segi teknik keterampilan Futsal
hampir sama dengan lapangan rumput, hanya perbedaan yang paling
mendasar dalam Futsal banyak mengontrol atau menahan bola dengan
menggunakan telapak kaki (sole), karena permukaan lapangan yang
keras para pemain harus menahan bola tidak boleh jauh dari kaki,
karena apabila jauh dari kaki dengan ukuran lapangan yang kecil
pemain lawan akan mudah merebut bola (Is & Hariansyah, 2020).

2. Hakikat Konsentrasi
Kosentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian
pada tugas dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh stimulus
yang bersifat eksternal maupun internal. Kosentrasi merupakan hal
yang amat penting bagi seorang atlet dalam menampilkan kinerja
performa dilapangan (Schmid, Pepper & Wilson, Komarudin,
2013:138).
Konsentrasi sangat berperan penting dalam aktivitas berolahraga.
Konsentrasi merupakan pemusatan sesuatu baik pikiran maupun
perhatian pada objek yang dituju. Konsentrasi secara umum diartikan
sebagai peningkatan sebuah mental dalam kegiatan tertentu dengan
rangsangan yang diberikan. Menurut Nusufi, (2016) mengatakan
bahwa konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran

6
seseorang tertuju pada objek dan waktu tertentu. Pandangan yang
dipusatkan pada satu rangsang sehingga pengamatan tersebut akan
menjadi lebih efektif. Konsentrasi adalah saat seorang berada dalam
keadaan sadar dan tertuju pada objek yang dituju dan tidak bisa
teralihkan pada hal lain yang dapat mengganggu. Sedangkan menurut
Jannah, (2017) konsentrasi merupakan kondisi sadar dari seorang yang
terfokus pada satu objek dalam waktu tertentu. Terutama pada seorang
pemain futsal, jika pemain tidak memiliki konsentrasi maka pemain
akan sulit untuk mengarahkan bola yang sedang bergulir maupun bola
dalam posisi diam. Tendangan yang dilakukan siswa tersebut
melenceng atau tidak mengarah ke gawang atau tidak tepat pada
sasaran dan melambung keatas sehingga tidak mencetak poin atau
tidak menghasilkan gol. Maka dari itu tingkat konsentrasi sangat
berperan penting bagi seorang pemain. Apabila tingkat konsentrasi
menurun maka performa pemain saat melakukan pertandingan akan
terganggu hal tersebut dikarenakan adanya rangsangan yang muncul
secara bersamaan (Permadi & Negeri Semarang, 2021).
Konsentrasi ditentukan oleh dua hal yaitu keluasan melebar dan
keluasan menyempit, serta arah ke dalam dan arah ke luar menurut
Weinberg dan Gould (2014) Keluasan dalam konsentrasi ini
mempunyai arti bahwa kondisi seseorang yang menerima rangsang
dalam waktu yang bersamaan.
Hal itu terjadi saat seorang sadar dan peka akan keadaan
lingkungan disekitar yang mampu mengganggu konsentrasi.
Sedangkan konsentrasi dengan keluasan menyempit merupakan
keadaan dimana seseorang menerima satu atau dua rangsang secara
bersama-sama. Konsentrasi ke dalam adalah perhatian yang dimiliki
seorang yang mengarah pada perasaannya sendiri. Sedangkan
konsentrasi ke luar adalah fokus perhatian yang terdapat di luar diri
seseorang yang berupa bola atau gerakan lawan.

7
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi baik dari luar
maupun dari dalam pemain. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
adalah otak, karena otak merupakan unsur yang paling utama dalam
diri manusia. Konsentrasi sangat penting pada suatu pertandingan bagi
atlet hal tersebut dapat berpengaruh pada berhasilnya sebuah
pertandingan (Gustian, 2019). Seringkali pemain mengalami kesulitan
dalam memusatkan perhatiannya atau konsentrasi pada saat
pertandingan. Tekanan psikologi juga dapat mengganggu performa
pemain dalam pertandingan, tekanan tersebut dapat berupa sorakan
penonton, alunan musik yang keras, kata-kata yang menyakitkan dari
berbagai pihak.
Konsentrasi sangat dibutuhkan untuk melakukan suatu kegiatan
yang baik. Komponen utama dari konsentrasi adalah kemampuan
untuk memusatkan perhatian seseorang pada tugas yang ada dan tidak
terganggu oleh rangsangan dari luar. Menurut stimulus yang
mengganggu konsentrasi ada dua macam yaitu stimulus eksternal dan
stimulus internal. Hal lain yang mampu mempengaruhi konsentrasi
yaitu kelelahan. Konsentrasi akan hilang jika seseorang merasa
kelelahan, oleh sebab itu kondisi tubuh sangat berpengaruh bagi
konsentrasi.
Konsentrasi juga perlu untuk dilatih agar pemain bisa lebih fokus
dan tidak mudah terganggu dari hal yang dapat menggagalkan
konsentrasi.
Menurut Wienberg & Gould (2007: 374-378) menjelaskan faktor
gangguan konsentrasi dari dalam diri (internal) olahragawan terdapat
beberapa faktor antara lain, yaitu:
1) Memikirkan kejadian (kegagalan) yang baru saja berlalu.
Gangguan yang disebabkan karena memikirkan kegagalan
yang baru saja berlalu ini sering dialami oleh para
olahragawan, terutama yang masih pemula dan yang belum
memiliki pengalaman bertanding. Kondisi atlet yang

8
memikirkan bentuk kesalahan tersebut secara terus menerus
tentu saja akan berpengaruh pada tingkat konsentrasi selama
pertandingan. Hal ini akan menjadi titik lemah yang akan
menurunkan penampilan atlet di lapangan.
2) Memikirkan hasil yang akan dicapai bagi seorang atlet dalam
setiap pertandingan pasti akan ada target yaitu kemenangan.
Akan tetapi apabila target tersebut selalu dipikirkan dan
diramalkan malah menjadi beban. Atlet akan merasa tegang
dan cemas dalam menjalani pertandingan sehingga
mempengaruhi penampilan di lapangan.
3) Merasa tertekan merupakan salah satu dampak dari beban
target seorang atlet dalam menjalani sebuah pertandingan.
Seorang atlet yang sangat tegang dalam menjalani
pertandingan akan mengalami perasaan choking (tercekik).
Alhasil kondisi tersebut berdampak negatif pada penampilan
atlet di lapangan.
4) Gangguan fisiologis perubahan secara fisiologis juga dapat
mengganggu daya konsentrasi olahragawan, terutama
pernapasan yang tidak stabil, denyut jantung yang cepat, serta
meningkatnya ketegangan pada otot. Sebagai contoh bagi
olahragawan menembak dan panahan, pemapasan yang
terengah-engah, denyut jantung yangcepat, serta
meningkatnya ketegangan pada otot akan sangat mengganggu
ketepatan bidikan pada sasaran.
5) Kelelahan dapat membuat atlet yang bertanding dalam
intensitas tinggi tentu akan menguras energi. Dengan kondisi
energi yang terkuras tentu akan berpengaruh pada
kemampuan otak dalam mengikat oksigen. Hal tersebut tentu
saja akan berpengaruh pada daya konsentrasi atlet di
lapangan.

9
6) Motivasi yang kurang secara tidak langsung seorang atlet
akan berpengaruh pada konsentrasi ketika bertanding. Contoh
ketika seorang atlet unggulan bertemu dengan atlet pemula
tentu saja motivasi untuk bertanding tidak akan sebagus
ketika bertemu pemain yang selevel. Secara tidak langsung
ini akan berpengaruh pada konsentrasi pada saat
pertandingan.

Selain faktor internal terdapat faktor eksternal pengganggu


konsentrasi. Menurut Singgih D Gunarsa (2008: 67-69) menyatakan
beberapa faktor ekternal pengganggu konsentrasi antara lain:

1) Munculnya tuntutan atau harapan dari luar yang


menimbulkan keraguan pada atlet untuk mengikuti hal
tersebut, atau sulit dipenuhi. Keadaan ini membuat atlet
tertekan dalam penampilan nya bahkan dapat kehilangan
kepercayaan diri.
2) Pengaruh orang di sekitar, dalam setiap pertandingan emosi
penonton sering berpengaruh besar terhadap penampilan
atlet, terutama jika pertandingan tersebut sangat
menegangkan. Reaksi penonton dapat bersikap memdukung,
sehingga ketegangan yang ada pada atlet dapat bersifat
positif. Sebaliknya, reaksi penonton juga dapat berdampak
negatif yaitu jika penonton berada dalam suasana emosi
sehingga menimbulkan terikan yang negatif. Hal ini membuat
atlet menjadi serba salah dalam bertindak, sehingga
penampilan nya menjadi sangat buruk.
3) Pelatih yang memperlihatkan sikap tidak mau memahami
bahwa ia telah berupaya sebaik-baiknya. Pelatih seperti ini
sering menyalahkan atau bahkan mencemooh atletnya dan
dapat berdampak buruk bagi konsentrasi atlet tersebut.

10
Selain faktor penghambat ada juga faktor pendukung pemain
dalam konsentrasi adalah:

1) Faktor kesehatan apabila tubuh dan pikiran sehat maka


pemain akan lebih mudah dalam berkonsentrasi sehingga
apabila dalam pertandingan pemain dapat dengan fokus
konsentrasi pada tujuan yang diinginkan.
2) Lingkungan, jadi orang disekitar sangat berpengaruh terhadap
konsentrasi. Apabila orang disekitar membuat keributan atau
membuat masalah sehingga dapat mengganggu konsentrasi
maka dengan otomatis pikiran akan terpecah pada masalah
tersebut yang menyebabkan ketidak konsentrasian dalam
pertandingan.

3. Hakikat antara Konsentrasi dengan Keterampilan


Kemampuan perhatian dipengaruhi oleh tingkat kesiapan dan
kemampuan otak olahragawan dalam memproses berbagai informasi
secara cepat dan akurat. Pendapat tersebut diperkuat oleh Singgih D
Gunarsa (2008: 89) bahwa kemampuan untuk memusatkan perhatian
Dengan demikian diperlukan sistem pemrosesan informasi yang prima
dalam diri olahragawan agar dapat menerima rangsang secara baik dan
menjawabnya dalam bentuk gerak secara cepat dan tepat
(Pamungkas, n.d.)
.
Keterampilan merupakan kemampuan menyelesaikan tugas bisa
juga kemampuan gerak dengan tingkat tertentu. Menurut Sukadiyanto
(2007:279), keterampilan diartikan sebagai kompetensi yang
diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang
berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan.
Pendekatan training yang merupakan suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai
sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan

11
dan keterampilan (Supriyanto, 2017). Selain itu, Abdul Rahman Saleh
dalam (Supriyanto, 2017) menjabarkan bahwa ciri khas dari
pendekatan teknik yaitu kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali- kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat
dan tidak mudah untuk dilupakan. Sehingga terbentuklah sebuah
keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk digunakan.
Ciri khas dari pendekatan ini yaitu kegiatan berupa pengulangan
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Pengulangan gerakan ini
dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerak. Oleh kerena itu, dalam
pendekatan teknis perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik
agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal. Konsentrasi merupakan aspek penting dalam kehidupan
manusia. Sorot perhatian akan merujuk pada pikiran seorang atlet yang
selalu fokus pada target. Pemain futsal perlu mempunyai konsentrasi
yang berguna untuk memenangkan pertandingan yang sedang
berlangsung (Anggrianto, n.d.).

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan
penelitian ini yaitu;
1. Muhamad Syamsul Taufik (2019) Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeraitas
Suryakancana dengan judul Hubungan Tingkat Konsentrasi dengan
Keterampilan Bermain Futsal Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal
Universitas Suryakancana. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk
mengetahui hubungan tingkat kosentrasi dengan keterampilan
bermain futsal Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif korelasi untuk mengetahui gambaran tingkat
konsentrasi terhadap keterampilan bermain futsal unit kegiatan
mahasiswa Universitas Suryakancana. Dalam penelitian ini peneliti

12
merujuk kepada metode dan instrument untuk digunakan dalam
peneltiian yang akan peneliti lakukan saat ini.
2. Kukuh Angrianto (2019) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul Hubungan Tingkat
Konsentrasi dengan Keterampilan Bermain Futsal Ekstrakurikuler
SMA Pasundan 8 Bandung. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan tingkat konsentrasi dengan keterampilan
permianan futsal. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif, dengan instrument yang digunakan
yaitu Concentration Grid Test (CGT) dan Game Performance
Assessment Instrument (GPAI). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler futsal
SMA Pasundan 8 Bandung. Sample diperoleh dari pemain yang
sesuai kriteria dan selalu hadir dalam latihan melalui teknik
Purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan
analisis data. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara tingkat konsentrasi dan keterampilan bermain
futsal ekstrakulikuler SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penelitian
ini peneliti merujuk kepada instrument untuk digunakan dalam
penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini.
3. Agus Dwi Pamungkas (2016) Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul Hubungan Tingkat Konsentrasi dengan Keterampilan
Bermain Sepakbola pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola
SMP N 1 Ngaglik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara tingkat konsentrasi terhadap keterampilan
bermain sepakbola pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola
SMP Negeri 1 Ngaglik. Jenis penelitian ini adalah korelasioanal.
Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengumpulan
data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMP Negeri 1 Ngaglik, Sleman peserta

13
ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 30 siswa. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Instrumen yang digunakan terdiri atas tingkat konsentrasi yang
diukur menggunakan Grid Concentration Test dan keterampilan
bermain sepakbola yang diukur menggunakan tes keterampilan
bermain sepakbola dari pengembangan tes kecakapan “David
Lee”(Subagyo 2010:152-156. Analisis data menggunakan analisis
korelasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa: Ada
hubungan yang signifikan antara tingkat konsentrasi terhadap
keterampilan bermain sepakbola pada siswa peserta ektrakurikuler
sepakbola di SMP N 1 Ngaglik, dengan nilai rx1.y = 0.877 >
r(0.05)(30) = 0.349. Dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada
teknik sampel untuk digunakan dalam penelitian yang akan peneliti
lakukan saat ini.
4. Eko Budi Utomo (2016) Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya dengan
judul Kontribusi Tingkat Konsentrasi Terhadap Ketepatan
Shooting Futsal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kontribusi tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal. Dan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal. Hasil penelitian ini adalah adanya
kontribusi antara tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan
shooting dalam permainan futsal pada peserta ekstrakurikuler
futsal SMP PGRI 7 Sedati tahun ajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukan dari hasil perhitungan analisis data dengan
menggunakan korelasi product moment yang menunjukkan bahwa
rhitung lebih besar dari rtabel (0,499 < 0,3961). 2) Besarnya
sumbangan tingkat konsentrasi siswa terhadap ketepatan shooting
dalam permainan futsal pada peserta ekstrakurikuler futsal SMP
PGRI 7 Sedati tahun ajaran 2015/2016 yaitu sebesar 24,9%. Dalam

14
penelitian ini peneliti merujuk kepada metode untuk digunakan
dalam penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini.
5. Fernando, Hidayat dan Kusuma (2021) Pendidikan Kepelatihan
Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas
Pendidikan Ganesha dengan judul Tingkat Keterampilan dasar
Bermain Futsal. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan
metode survei. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase pada tabel dan
grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan
dasar bermain futsal pada Akademi Semarapura United tahun 2021
berada pada kategori “kurang sekali” sebesar 13,33% (2 orang),
kategori “kurang” sebesar 20% (3 orang), kategori “cukup” sebesar
13,33% (2 orang), kategori “baik” sebesar 13,33% (2 orang), dan
kategori “sangat baik” sebesar 40% (6 orang). Kategori ini tidak
dapat digeneralisasikan, akan tetapi hanya berlaku untuk kelompok
yang diteliti saja. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 50,99, tingkat
keterampilan dasar bermain futsal pada Akademi Semarapura
United tahun 2021 masuk dalam kategori “baik”. Saran yang dapat
peneliti berikan adalah keterampilan dasar bermain futsal pada
dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal
melalui latihan-latihan yang di program dan direncanakan dengan
baik. Dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada instrument
untuk digunakan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan saat
ini.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah mengetahui tingkat konsentrasi, metode yang digunakan
oleh penelitian menggunakan kuantitatif. Sedangakan perbedaan penelitian
yang peneliti lakukan terdapat pada tempat penelitiannya yaitu peneliti
sebelumnya menggunakan tim futsal yang ada di universitas atau
mahasiswa sedangkan proposal ini menggunakan tim futsal yang ada di
SMA atau masih usia pelajar.

15
2.3 Kerangka Berpikir

Konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan setiap


kegiatan. Sehingga tingkat konsentrasi dalam bermain futsal juga sangat di
perlukan agar permainan dapat berjalan dengan baik. Berikut bagan kerangka
berfikir yang peneliti buat untuk mempermudah dalam proses
menjalankannya.

Tabel 1. Bagan Kerangka Berpikir

Tim Futsal SMA IT Fadhilah


Pekanbaru

Konsentrasi Pemain

Keterampilan Bermain Futsal

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis


penelitian dapat dirumuskan bahwa, terdapat hubungan antara tingkat
konsentrasi dan keterampilan bermain futsal tim futsal SMA IT Fadhilah
Pekanbaru.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
tentang hubungan tingkat konsentrasi dengan keterampilan bermain
futsal. Maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif yang
bersifat deskriptif, karena pengungkapan suatu masalah dari keadaan
sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian
kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada
saat penelitian dilaksanakan (Soendari, 2012).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA IT Fadhilah
Pekanbaru yang beralamat Jl. Muhajirin, RT/RW. 04/09 Kel,
Sidomulyo Bar., Kec. Tampan, Kota Pekanbaru.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di hitung mulai dari menyusun proposal
sampai dengan penyusunan laporan penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang
telah ditentukan (Margono, 2017).
b. Sampel
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan
objek yang akan diteliti (Soekidjo, 2005: 79). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

17
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).
Jumlah sampel yang akan digunakan berjumlah 15 orang dari
tim futsal SMA IT Fadhilah.

Tabel 1. Daftar Nama Sampel Pemain Futsal SMA IT Fadhilah

No. Nama
1. Fahrial Septiansyah
2. M. Zaki Faturrahim
3. Muhammad Azrom
4. Muhammad Ridho
5. Arya Prawira
6. Afriel Dwi Maulana
7. Jemi Candriawan
8. M. Dirly Andriansyah
9. Raihan Faruq Washil
10. M. Afdol Abdullah
11. Fardo Aktaf
12. Sajid Abdurrahman
Sumber: SMA IT Fadhilah Pekanbaru

3.4 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang akan di gunakan adalah dengan
pemberian angket kepada tim futsal yang menjadi subjek
penelitian. Adapun mekanisme nya adalah sebagai berikut :
1. Test Konsentrasi ,setiap orang akan di berikan kertas yang
sudah berisi angka secara acak dan diberikan waktu selama
1 menit atau 60 detik untuk mengurutkan angka dari yang
terkecil hingga yang terbesar, perolehan nilai akan dilihat
dari seberapa banyak angka yang dapat di urutkan selama
waktu 1 menit tersebut.

18
2. Test keterampilan, melakukan observasi ketika
pertandingan sedang berlangsung, meperhatikan
penampilannya, cara mengambil keputusan sarta kerjasama
di dalam lapangan.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mendapatkan dan mengumpulkan data. Dalam penelitian ini
dengan cara pemberian tes kepada tim futsal.
Test untuk mengukur konsentrasi dalam penenlitian ini
menggunakan Concentration Grid Test (CGT) dari Harris dan
Harris (1894) dan Marten (1933) dan Heinen (2011). Perlengkapan
yang dibutuhkan yaitu alat tulis, lembar Concentration Grid Test,
dan stop watch.
Tabel 1. Instrumen Concentration Grid Test (CGT)

17 25 30 44 11 21 33 54 60 71
03 48 51 69 84 79 67 41 76 22
37 86 93 62 72 88 45 39 85 53
61 80 42 92 04 38 02 59 87 95
06 70 29 34 31 47 74 32 23 08
07 16 01 13 05 64 19 91 43 94
10 20 50 09 77 90 81 36 78 82
98 58 15 63 66 57 89 12 83 56
73 49 14 46 26 52 68 24 97 99
55 27 35 18 40 65 75 28 96 100
Sumber: (Taufik, 2019)

19
Penilaian tingkat konsentrasi menggunakan Concentration Grid Test (CGT)
sebagai berikut;

Tabel 2. Kriteria Penilaian Concentrasi Grid Test

No. Kategori Nilai


1. 21 keatas Sangat baik
2. 16-20 Baik
3. 11-15 Cukup
4. 6-10 Kurang
5. 5 kebawah Sangat kurang
Sumber: (Taufik, 2019)

Keterampilan bermain dilakukan dengan observasi pada saat pertandingan


berlangsung. Griffin, Mitchell, dan Oslin (Hoedaya 2001, hlm. 108) menciptakan
instrumen penilaian Game Performance Assesment (GPAI). Dalam penelitian ini
terdapat tiga aspek yang dijadikan fokus dalam menilai penampilan bermain
siswa, yaitu pengambilan keputusan (tepat atau tidak tepat), melaksanakan
keterampilan (efesien atau tidak efesien), dan memberi dukungan (tepat atau tidak
tepat). Berikut ini tabel penilaian nya:

Tabel 3. Instrumen Kriteria dalam Penilaian GPAI

Membuat Keputusan:
1. Melakukan tembakan atau shooting dengan cepat ke gawang lawan?
2. Melakukan passing dengan tepat kepada teman seregunya?
3. Penjaga gawang mengambil bola 1 vs 1 dengan pemain penyerang?

Melakukan Keterampilan:
1. Membawa dan mengendalikan bola dari serangan lawan?
2. Melakukan passing dengan akurat?
3. Penjaga gawang dapat memblok hasil tembangan penyerang?

20
Dukungan:
1. Memberikan suport terhadap rekan tim yang sedang membawa bola
dengan cara mencari posisi yang tepat untuk menerima umpan bola?
2. Penjaga gawang memberikan dukungan terhadap rekan tim, dengan
cara memberikan bola hasil tembakan lawan untuk melakukan
serangan balik?
Sumber: Komarudin (2016:183)

Tabel 4. Format Penilaian GPAI

No. Nama Membuat Melakukan Dukungan


Keputusan Keterampilan
T TT E TE T TT
1.
2.
Dst

Sumber: Komarudin (2016:183)

T = Tepat

TT = Tidak Tepat

E = Efisien

TE = Tidak Efisien

Petunjuk: berilah tanda (x) jika peserta didik dapat menampilkan penampilan taktis
dalam permainan atau pertandingan futsal. Cara memberikan nilai terhadap hasil
penilaian adalah:

1. Keterlibatan dalam permainan = Jumlah keputusan yang tepat + Jumlah


keputusan yang tidak tepat + Jumlah melakukan keterampilan yang effesien +
Jumlah melakukan keterampilan yang tidak effesien + Jumlah melakukan
dukungan yang tepat.

21
2. Indeks membuat keputusan (DMK) = Jumlah keputusan yang tepat : Jumlah
keputusan yang tidak tepat.
3. Indeks melakukan keterampilan(IMK) = Jumlah pelaksanaan keterampilan
effesien : Jumlah pelaksanaan keterampilan tidak effesien.
4. Indeks dukungan (ID) = Jumlah gerak dukungan tepat : Jumlah gerak
dukungan tidak tepat.
5. Penampilan dalam permainan (PP) = (DMK +IMK +ID) : 3.

DMK 1,416667

IMK 1,266667

ID 3,666667

PP 2,116667

3.6 Teknik Analisis Data


Setelah seluruh data hasil penelitian telah dikumpulkan,
kemudian dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data
penelitian tersebut. Proses analisis data dan pengolahan data
dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini dilakukan
agar data tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar
terhadap jawaban dari permasalahan yang diteliti. Dalam
pengolahan data peneliti menggunakan cara-cara statistik sebagai
berikut:
Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh
disesuaikan dengan rumus-rumus yang digunakan dalam statistika,
yaitu sebagai berikut:
1. Menganalisis hasil tes konsentrasi,
2. Menganalisis hasil tes keterampilan bermain Menguji
normalitas data,
3. Menguji normalitas data,
4. Menerjemahkan dan menafsirkan hasil tes,

22
5. Menerjemahkan hasil data pada setiap hasil tes konsentrasi,
6. Menerjemahkan hasil data pada setiap hasil tes
keterampilan.
Data yang telah diperoleh dari hasil pengukuran merupakan
data mentah dan untuk mengetahui konsentrasi dengan
keterampilan bermaian cabang olahraga futsal. Data dari hasil tes
CGT dan GPAI akan diolah dengan menggunakan Statisticsal
Product and Service Solutions (SPSS).
Deskriptif statistik adalah metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna dengan menggunakan teknik analisis
Korelasi Pearson Product Moment (PMP) karena sangat populer
dan sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti.
Kegunaannya untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel
bebas (independent) dan variabel terikat (dependent),
Teknik analisis Korelasi Product Pearson Moment (PMP)
termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data
interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data dipilih
secara acak (random); linier; dan data yang dihubungkan
mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Jika salah satu persyaratan tidak terpenuhi analisis korelasi tidak
dapat dilakukan.
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi
normal.

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang hubungan tingkat konsentrasi dengan


keterampilan bermain futsal tim futsal SMA IT Fadhilah Pekanbaru akan
dijelaskan melalui deskripsi data dan membahasnya guna menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti.

Tabel 5. Data Hasil Penelitian

Nama Konsentrasi Keterampilan


Fahrial Septiansyah 4 3
M. Zaki Faturrahim 11 8
Muhammad Azrom 18 7
Muhammad Ridho 12 3
Arya Prawira 4 3
Afriel Dwi Maulana 8 4
Jemi Candriawan 7 3
M. Dirly Andriansyah 8 5
Raihan Faruq Washil 12 6
M. Afdol Abdullah 5 3
Fardo Aktaf 3 2
Sajid Abdurrahman 14 3
Sumber: Data Hasil Penelitian

Berdasasrkan tabel diatas dihasilkan dari test konsentrasi dan keterampilan


terdapat nilai tertinggi dari konsentrasi ialah 18 dan terendah 3, Sedangkan pada
keterampilan terdapat paling rendah 2 dan tertinggi ialah 8.

Tabel 6. Data Hasil Konsentrasi

24
No Kategori Nilai Frekuensi Persentase
.
1. 21 keatas Sangat baik 0 0%
2. 16-20 Baik 1 8%
3. 11-15 Cukup 4 33%
4. 6-10 Kurang 3 25%
5. 5 kebawah Sangat kurang 4 33%
Sumber: Data Hasil Penelitian

Dalam kategori baik terdapat 1 orang dengan persentase 8%, kategori cukup
terdapat 4 orang dengan persentase 33%, kategori kurang terdapat 3 orang dengan
persentase 25%, dan kategori sangat kurang terdapat 4 orang dengan persentase
33%.

4.2 Pengujian Hipotesis


a) Uji Normalitas
Tujuan dilakukan uji normalitas yakni mengukur data yang dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan rumus
Shapiro-Wilk dalam program aplikasi SPSS statistic 25.0 yang menggunakan taraf
signifikansi α =0 , 05 sehingga perolehan hasil uji normalitas data konsentrasi dan
keterampilan. Jika nilai sig > 0,05, maka data penelitian berdistribusi normal,
sedangkan jika nilai sig < 0,05 maka data penelitian tidak bisa berdistribusi
normal.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok ρ Sig Keterangan


Konsentrasi 0,517 0,05 Normal
Keterampilan 0,120 0,05 Normal
Sumber: Analisis Data Peneliti

1) Terima Ho jika nilai sig > 0,05


2) Tolak Ho jika Nilai sig < 0,05

25
Berikut ini tabel hasil uji normalitas menggunakan SPSS 25 bisa dilihat dari tabel
dibawah ini:

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Konsentrasi .155 12 .200 .941 12 .517
Keterampilan .226 12 .093 .891 12 .120
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: SPSS 25
Berdasarkan data di atas dapat disimpulannya bahwa
ρ>0 ,05=0,517 dan 0,120> 0 , 05 data berdistribusi normal.

b) Uji Linearitas

Uji Linearitas dimaksudkan sebagai upaya memastikan linear tidaknya


sebaran data yang ada. Uji ini dibutuhkan terutama pada analisis regresi
atau korelasi yang bersifat sebab-akibat. Dan untuk mengetahui bentuk
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

26
Tabel 7. Hasil Uji Linearitas Data

ANOVA Table
Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.
Keterampilan Between (Combined) 36.667 8 4.583 2.75 .219
* Groups 0
Konsentrasi Linearity 16.487 1 16.487 9.89 .051
2
Deviation 20.180 7 2.883 1.73 .352
from 0
Linearity
Within Groups 5.000 3 1.667
Total 41.667 11

SumSumber: SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas diproleh dari SPSS 25.0 dihasilkan
deviation from linearity 0,352. Jika nilai sig. deviation from linearity >
0.05, maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan
variabel terikat, sedangkan jika nila sig. deviation from linearity < 0,05,
maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dan
terikat.

c) Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya. Uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product

27
moment dengan nilai signifikansi p < 0,05, maka terdapat korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat, dan jika p > 0,05 maka tidak
terdapat korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Tabel 8. Hasil Uji Korelasi antara Variabel Konsentrasi dengan


Variabel Keterampilan

Correlations
Konsentrasi Keterampilan
Konsentrasi Pearson Correlation 1 .629*
Sig. (2-tailed) .028
N 12 12
Keterampilan Pearson Correlation .629* 1
Sig. (2-tailed) .028
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sum
ber: SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas untuk melihat ada tidaknya suatu hubungan dapat
dilihat dari nilai signifikansi < 0,05 dan nilai r hitung > r tabel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwasannya nilai signifikansi p 0,028 < 0,05 yang
berarti terdapat korelasi antara variabel konsentrasi dengan variabel
keterampilan. Selain itu dapat dilihat juga di dalam tabel pearson
correlation dengan r hitung = 0,629 > dari r tabel 0,576, dengan demikian
terdapat hubungan antara tingkat konsentrasi dengan keterampilan bermain
futsal.

4.1 Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
“Hubungan Tingkat Konsentrasi dengan Keterampilan Bermain Futsal

28
Tim Futsal SMA IT Fdhilah Pekanbaru. Hasil analisis data yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment
terdapat hubungan yang positif dengan nilai signifikan 0,028 dan r hitung
0,629. Sehingga 0,629 terdapat pada pedoman derajat hubungan nilai
pearson corelation diantara 0,61 s/d 0,80, sehingga dapat
diinterprestasikan bahwa hubungan antara tingkat konsentrasi dengan
keterampilan bermain futsal memiliki korelasi yang kuat.
Berdasarkan uraian dia atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
konsentrasi dengan keterampilan bermain futsal berada dalam kategori
kuat yang berarti penting dilakukan dilakukan nya latihan konsentrasi.
Dalam kategori baik terdapat 1 orang dengan persentase 8%, kategori
cukup terdapat 4 orang dengan persentase 33%, kategori kurang terdapat 3
orang dengan persentase 25%, dan kategori sangat kurang terdapat 4
orang dengan persentase 33%. Dalam artian konsentrasi para pemain dapat
terbilang cukup rendah. Sehingga sangat berbengarauh ketika dalam
pertandingan dan mendapatkan banyak tekanan baik dari penonton,
pelatih, maupun rekan timnya.
Dari hasil penelitian yang diproleh beserta pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwasannya konsentrasi sangat mempunyai keeratan yang
kuat dalam meningkatkan keterampilan dalam permainan. Untuk
menciptakan konsentrasi yang tinggi terdapat faktor-faktor pendukung
yang harus diperhatikan untuk meningkatkan konsentrasi. Mulai dari
pelatih, atlet, sarana dan prasarana, kondisi atlet, latarbelakang atlet dan
hubungan antara atlet dengan pelatih nya.

29
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas tentang hubungan tingkat


konsentrrasi dengan keterampilan bermain futsal tim futsal sma it fadhilah
pekanbaru. Dibuktikan dari hasil analisis product moment dengan nilai
signifikansi 0,28 dan arah hubungan sebesar 0,629. Maka dari itu
penelitian ini menunjukkan dengan semakin tinggi nya tingkat konsentrasi
yang dimiliki pemain maka akan semakin baik pula keterampilan bermain
yang tunjukkan dan begitu juga sebaliknya jika semakin rendah tingkat
konsentrasi yang dimiliki pemain maka akan semakin rendah pula
keterampilan bermain yang di tunjukkan. Sehingga peneliti dapat
menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
konsentrasi dengan keterampilan bermain futsal dan terbilang hubungan
yang positif.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka peneliti
menyarankan beberapa saran sebagai berikut:

A. Bagi Pelatih
Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi pemain berada dalam
kategori yang cukup penting untuk meningkatkan keterampilan
bermain futsal. Sehingga diharapkan dengan penelitian ini pelatih
30
bisa menjadikan catatan penting untuk meningkatkan konsentrasi
pemain, sehingga dapat meningkatkan keterampilan bermain dan
mampu meraih prestasi dalam pertandingan-pertandingan yang
akan datang.

B. Bagi Atlet
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kategori tingkat
konsentrasi pemain terdapat pada kategori yang cukup rendah
sehingga diharapkan kepada atlet bisa meningkatkan konsentrasi
nya dengan cara memotivasi dirinya untuk meraih prestasi yang
lebih baik kedepannya dan melatih terus konsentrasi nya tidak
hanya saat latihan, namun juga dikala waktu senggang, selalu
berani tampil, memiliki target untuk kedepannya, dan menjaga
hubungan baik sesama anggota tim dan hubungan baik dengan
pelatih.

C. Bagi Peneliti Selanjutnya


Pada penelitian ini terdapat banyak kekurangan, diharapkan
pada penelitian selanjutnya dapat mengkaji variabel lain yang
mungkin berhubungan lebih kuat terhadap konsentrasi dengan
keterampilan, mempertimbangkan jumlah sampel dan kondisi atlet
agar dapat memproleh hasil yang lebih baik lagi dan
mengembangkan penelitian ini agar penelitian tentang konsentrasi
dan keterampilan dapat lebih optimal lagi sehingga bisa menjadi
acuan bagi pelatih dan atlet untuk menoreh peretasi-prestasi atlet di
indonesia.

31
DAFTAR PUSTAKA

Anggrianto, K. (n.d.). Hubungan Tingkat Konsentrasi Dengan Keterampilan Bermain Futsal


Ekstrakurikuler SMA Pasundan 8 Bandung.

Fernando, I., Hidayat, S., Chandra, K., Kusuma, A., & Pko, P. (n.d.). TINGKAT
KETERAMPILAN DASAR BERMAIN FUTSAL PADA AKADEMI
SEMARAPURA UNITED. In Journal Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (Vol. 12,
Issue 2).

Gustian, U. (n.d.). PENTINGNYA PERHATIAN DAN KONSENTRASI DALAM


MENUNJANG PENAMPILAN ATLET.

Is, Z., & Hariansyah, D. S. (2020). HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL PADA KLUB SATOE
ATJEH FUTSAL ACADEMY. Jurnal Penjaskesrek, 7(1), 175.

Jannah, M. (2017). Kecemasan dan Konsentrasi Pada Atlet Panahan Anxiety and
Concentration among Archery Athletes. 8(1), 53–60.

Kecepatan, K., Dan Keseimbangan Dengan, K., & Barantai, P. (2020). KEMAMPUAN
MENGGIRNG DALAM PERMAINAN FUTSAL SISWA SMPN 8 MANTEWE (Vol.
3, Issue 1).

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nusufi, M. (2016). MELATIH KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA (Vol. 15).

Pamungkas, D. A. (n.d.). Hubungan Tingkat Konsentrasi Terhadap Keterampilan


Bermain Sepakbola Pada Peserta Ekstrakulikuler Sepakbola SMPN 1 NGAGLIK.

Permadi, R., & Negeri Semarang, U. (2021). Unnes Journal of Sport Sciences
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN TINGKAT KONSENTRASI

32
TERHADAP KETEPATAN SHOOTING DI KIE FUTSAL KLUB U-20 CILACAP
TAHUN 2021. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujss/index

Sahda, H. (2009). 1 Hari Pintar Main Futsal. Yogyakarta: Media Presindo.

Singgih, D. Gunarsa (2008). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT BPK Gunung


Mulia.

Soendari, T. (2012). Metode Penelitian pendidikan Deskriptif oleh Tjutju Soendari.


Metode Penelitian Deskriptif, 2(2), 15–23.

Syafaruddin, O. : (n.d.). TINJAUAN OLAHRAGA FUTSAL.

Taufik, M. S. (2019a). Hubungan Tingkat Konsentrasi Dengan Keterampilan Bermain


Futsal Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Suryakancana. Gladi : Jurnal
Ilmu Keolahragaan, 10(02), 68–78. https://doi.org/10.21009/gjik.102.01

Taufik, M. S. (2019b). Hubungan Tingkat Konsentrasi Dengan Keterampilan Bermain


Futsal Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas Suryakancana. Gladi : Jurnal
Ilmu Keolahragaan, 10(02), 68–78. https://doi.org/10.21009/gjik.102.01

Utomo, E. B., Kesehatan, P., Fakultas, R., & Keolahragaan, I. (2017). KONTRIBUSI
TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING FUTSAL
( Studi Pada Peserta Ekstrakulikuler Futsal SMP PGRI 7 Sedati tahun ajaran
2015/2016 ). In Jurnal Kesehatan Olahraga (Vol. 07).

33
LAMPIRAN

17 25 30 44 11 21 33 54 60 71
03 48 51 69 84 79 67 41 76 22
37 86 93 62 72 88 45 39 85 53
61 80 42 92 04 38 02 59 87 95
06 70 29 34 31 47 74 32 23 08
07 16 01 13 05 64 19 91 43 94
10 20 50 09 77 90 81 36 78 82
98 58 15 63 66 57 89 12 83 56
73 49 14 46 26 52 68 24 97 99
55 27 35 18 40 65 75 28 96 100
Lampiran 1. Tabel Test Konsentrasi

Lampiran 2. Tabel Test Keterampilan

34
No. Nama Membuat Melakukan Dukungan
Keputusan Keterampilan
T TT E TE T TT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Lampiran 3. Daftar r tabel

35
Lampiran 4. Surat dari Dekan FKIP

36
Lampiran 5. Surat Rekomendasi dari DPMPTSP

37
Lampiran 6. Surat Balasan dari SMA IT Fadhilah Pekanbaru

38
Lampiran 7. SK Pembimbing

39
Lampiran 8. Dokumentasi Test Konsentrasi

40
Lampiran 9. Dokumentasi Test Keterampilan

41
42

Anda mungkin juga menyukai