Anda di halaman 1dari 27

1

PENGARUH LATIHAN PASSING BERGERAK TERHADAP


KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL PESERTA
ESKTRAKURIKULER DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG

(PROPOSAL)

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RIDHO KAWALNUSA


19114063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS SASTRA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
BANDAR LAMPUNG
2024
2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah aktivitas yang didasari oleh kejujuran, menghargai lawan, dan
kawan, dan juga menerima kekalahan dengan lapang dada dengan bersikap suportif.
Olahraga prestsasi adalah olahraga yang berkembang sejak dini secara terencana,
bertahap, dan berkelanjutan. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang dapat
meningkatkan kebugaran jasmani serta meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
apabila dilakukan secara berkelanjutan (Fahrizqi, 2018). Olahraga telah diajarkan pada
dunia mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Olahraga merupakan aktivitas
fisik yang mendorong, serta mengembangkan kesehatan jasmani dan rohani yang bersifat
positif (Fahrizqi et al, 2021). Olahraga merupakan aspek yang memiliki peran besar
dalam kehidupan besar manusia. Banyak negara termasuk Indonesia yang aktif
melakukan kegiatan aktivitas fisik atau disebut olahraga dan Latihan kebugaran jasmani
yang tidak mudah terserang penyakit (Adhi & Gumantan, 2020). Namun faktanya masih
banyak Masyarakat yang meninggal karena kurangnya aktivitas fisik. Kondisi fisik
menjadi tidak seimbang dikarenakan tidak rutin melakukan aktivitas fisik, beban
olahraga yang terlalu berat, dan berat badan yang berlebihan.

Menurut (Mulyono, 2017) Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang
termasuk dalam permainan bola besar. Mulyono menambahkan futsal diciptakan oleh
Juan Carlos Ceriani di Kota Montevideo, Uruguay. Olahraga ini dinamakan futebol
desalao (Bahasa portugis) atau futbol sala (Bahasa spanyol) yang makna nya sama, yakni
sepak bola ruangan. Dari kedua Bahasa itu dapat disingkat menjadi futsal. Pada tahun
2002 olahraga ini mulai merambah ke Indonesia dengan cepat dan mendapatkan tempat
di para pecinta olahraga sampai sekarang.

Futsal merupakan cabang olahraga yang sudah lama ada namun Masyarakat
Indonesia baru mengenal futsal baru pada tahun 2000-an. Menjadi olahraga yang
disenangi oleh setiap Masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa, pria dan Wanita.
Olahraga futsal bisa dijadikan suatu kegiatan yang dpat mengisi waktu luang untuk
menghilangkan kejenuhan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, tetapi tidak sedikit
3

Masyarakat menjadikan olahraga futsal sebagai olahraga yang professional, hal ini
ditandai dengan banyaknya event-event yang diadakan oleh Lembaga-lembaga tertentu
seperti instansi pemerintah, Lembaga Pendidikan, Tingkat nasional, maupun
internasionala(Harisuddin,2019). Permainan futsal memiliki karakteristik yang sangat
berbeda dari olahraga lainnya yakni pada pergerakan dan passing serta harus dinamis dan
lincah. Permainan futsal dilakukan dengan dengan pergerakkan bola yang sangat cepat,
pada saat menyerang dan beratahan, pemain dituntut untuk melakukan gerak maksimal.

Pada prinsipnya permainan futsal sama dengan permainan sepak bola yakni
menerapkan permainan Teknik, fisik dan strategi. Dari segi permainan futsal dan sepak
bola sama-sama bertujuan untuk menciptakan dan memasukkan bola atau gol sebanyak
mungkin. Dan untuk menciptakan gol tersebut aspek Teknik, fisik, dan strategi sangat
diperlukan. Pemain futsal dihimbau untuk tidak menguasai bola dalam waktu yang lama
seperti pada sepak bola, dan passing merupakan dasar perhitungan putaran futsal.

Pada dasarnya teknik dasar dalam permainan futsal sama dengan sepak bola,
perbedaannya terletak pada bentuk perkenaan Teknik dasar, yang digunakan dalam futsal
lebih kepada efesiensi karena setiap pemain harus cepat mengambil keputusan jika
dibandingkan dengan sepak bola. Seperti passing lebih banyak menggunakan kaki bagian
dalam, mengontrol dan menggiring menggunakan sol( telapak kaki bagian depan).
Dalam permainan futsal memerlukan teknik dasar, hal ini dikarenakan penguasaan teknik
dasar dalam bermain futsal merupakan modal utama untuk bermain futsal. Ada beberapa
teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain futsal, seperti mengoper (passing),
menerima (control), mengumpan lambung (chipping), menggiring (dribbling),
menendang (shooting), menyundul(heading). Teknik passing merupakan salah satu
teknik yang sangat diperlukan dalam permainan futsal. Di lapangan yang rata dan ukuran
lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang
meluncur sejajar dengan tumit pemain. Ini disebabkan selama sepanjang permainan
futsal menggunakan passing. Untuk menguasai passing di perlukan penguasaaan
sehingga sasaran yang diinginkan tercapai.

Passing futsal adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke
pemain lain. Passing yang dilakukan dengan baik sangat diandalkan Ketika bermain
futsal, karena dengan passing yang terukur dengan sempurna akan memudahkan rekan
4

kita untuk menerima bola tersebut. Futsal merupakan olahraga yang dinamis dikarenakan
bola bergulir secara cepat dari kaki ke kaki, Dimana para pemainnya dituntut untuk
selalu bergerak dan dibutuhkan keterampilan yang baik dan determinasi yang tinggi, dan
tidak salah lagi futsal futsal digemari akhir-akhir ini. Keterampilan dasar passing
merupakan hal penting yang menghubungkan kelima pemain dalam satu unit yang
berfungsi lebih baik daripada bagian-bagiannya. Ketepatan, keterampilan, dan waktu
pelepasan bola merupakan bagian yang penting dari kombinasi pengoperan bola yang
berhasil.

Pentingnya akan penguasaan passing ini, diperlukan suatu metode latihan yang
efektif guna menunjang peningkatan keterampilan dasar bermain futsal (ledynak et al,
2019). Latihan merupakan suatu aktivitas yang diberikan atau dilakukan oleh individu
dengan tujuan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya (suganda,2017). Pemberian
Latihan adalah bagian yang penting karena akan memberikan efek pada peningkatan
suatu keterampilan, terutama passing (festiawan,2020). Metode Latihan passing aktif dan
pasif merupakan suatu metode yang dirasa efektif untuk memecahkan permasalahan
keterampilan dasar bermain futsal. Passing adalah salah satu Teknik yang paling sering
digunakan, karena futsal merupakan permainan saling umpan esame rekan satu tim
secara cepat untuk menciptakan sebuah peluang gol (Mashud et al,2019). Futsal
membutuhkan keterampilan Teknik dasar yang baik, karena tim yang memilik
keterampilan bermain yang baik akan lebih banyak menguasai bola dan permainan.

Kegiatan esktrakurikuler merupakan salah satu upaya pembinaan yang


diselenggarakan dilingkungan sekolah. Salah satu sekolah swasta di bandar lampung
yang mempunyai prestasi belum baik dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal yaitu SMA
Gajah Mada Bandar Lampung hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diraih oleh
ekstrakurikuler SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang masih tergolong rendah.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada siswa SMA Gajah Mada Bandar
Lampung ditemukan bahwa siswa melakukan banyak kesalahan saat melakukan passing
bergerak dalam bermain futsal terutama yaitu saat melakukan keterampilan dalam
bermain futsal. Hal ini dapat dilihat dari saat mereka melakukan bermain futsal
menggunakan passimg aktif dan pasif. Selanjutnya pada saat siswa melakukan test
passing bola dengan melakukan pergerakan setelah melakukan passing kepada temannya,
Latihan seperti ini harus menggunakan cone agar siswa disaat pertandingan tidak
5

bingung saat setelah passing ke teman satu tim nya dan kemudian bergerak untuk
mencari ruang agar bisa menciptakan peluang atau gol bagi tim nya. Sehingga
menyebabkan permainan futsal pada siswa SMA Gajah Mada Bandar Lampung belum
sepenuhnya di performa terbaik mereka dan jadwal ekstrakurikuler futsal SMA Gajah
Mada Bandar Lampung pada hari rabu sore jam 16.00 WIB dan hari sabtu dan minggu
jam 15.00 wib. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Latihan Passing Bergerak
Terhadap Keterampilan Bermain Futsal Peserta Ekstrakurikuler Di SMA Gajah Mada
Bandar Lampung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang terdapat dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh latihan passing bergerak terhadap
keterampilan bermain futsal peserta ekstrakurikuler di SMA Gajah Mada Bandar
Lampung?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
“Pengaruh latihan passing bergerak terhadap keterampilan bermain futsal peserta
ekstrakurikuler di SMA Gajah Mada Bandar Lampung”.

1.4 Manfaat Penelitian


Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan ilmu
pengetahuan yang bisa digunakan di Masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis.
1.Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan di dunia olahraga
terutama tentang pengaruh latihan passing bergerak terhadap keterampilan bermain
futsal peserta ekstrakurikuler di SMA Gajah Mada Bandar Lampung.

2.Praktis
a) Bagi peserta esktrakurikuler futsal
Dapat meningkatkan passing dalam bermain futsal para peserta ekstrakurikuler dalam
melakukan keterampilan bermain futsal.
b) Bsgi pelatih
6

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan keterampilan passing para
peserta esktrakurikuler.
1.5 Batasan Masalah
Berhubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian dari penelitian ini,
batasan masalah dari penelitian ini adalah tentang pengaruh latihan passing bergerak
terhadap keterampilan bermain futsal peserta ekstrakuirkuler di SMA Gajah mada
Bandar Lampung.
Di dalam permainan futsal, passing merupakan salah satu teknik yang dilakukan atau
merupakan hal dasar dalam bermain futsal dan mempunyai banyak keuntungan di
bandingkan dengan dribbling di dalam pertandingan. Menurut (Hamzah B & Hadiana
O,2018) futsal merupakan olahraga yang dinamis dikarenakan bola bergerak secara cepat
dari kaki ke kaki. Dalam futsal membutuhkan teknik dasar yang baik, karena tim yang
memiliki keterampilan bermain yang baik akan lebih banyak menguasai bola dan
permainan. Perlu diketahui passing merupakan teknik dasar dan yang paling diutamakan
dalam permainan futsal. Dikarenakan passing digunakan ssebagai penghubung
berjalannya taktik untuk terciptanya sebuah gol.

Dalam permainan futsal tidak harus menggunakan lapangan yang luas,permainan


futsal bisa dimainkan dilapangan basket, lapangan volley. Namun permainan futsal ini
sangat mirip dengan permainan sepak bola meskipun dimainkan di dalam ruangan. Futsal
merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya adalah penjaga
gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang olahraga sepakbola yang
disederhanakan. Sekarang ini permainan futsal sudah mengarah pada cara bermain yang
efektif untuk menghasilkan kemenangan(Dimyati,2017).

Passing tujuannya untuk memberikan atau mengalirkan bola kepada teman.


Passing yang baik dan benar sangat dibutuhkan dalam bermain futsal. Dengan
menguasai teknik ini maka akan mempermudah mengalirkan ataupun menghubungkan
bola antar pemain dalam sebuah permainan(Idris & Dimyati,2020). Pergerakkan tanpa
bola sangat penting dalam permainan futsal karena tujuan utamanya untuk mengecoh
lawan dan memberi ruang kosong bagi rekkan kita yang memgang bola untuk melewati
7

hadangan lawan. Pemain yang memiliki pergerakkan tanpa bola yang baik akan mudah
untuk menciptakan gol dan mengembangkan permainan atau pertandingan.

Latihan merupakan aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama,
dan ditinjau secara progresif(Idris & Dimyati,2020). Passing dan movement without the
ball menjadi hal yang menentukan dalam memulai serangan karena teknik dasar ini dapat
mengancam pertahanan lawan apabila dilakukan dengan benar. Kemampuan passing dan
movement without the ball yang baik memudahkan rekan satu tim dalam menjalankan
strategi yang diinginkan sehingga tim dapat meraih hasil yang maksimal yaitu
kemenangan(Fernando & Ronni,2020).

Dalam mewujudkan sebuah prestasi cabang olahraga, hal yang paling utama
selain kondisi fisik adalah penguasaan kemampuan teknik dasar. Pengenalan dan
penguasaan teknik dasar merupakan hal yang utama selain pembinaan kondisi fisik
dalam mencapai suatu prestasi olaahraga(Raibowo,et,al,2021). Khususya untuk olahraga
futsal teknik dasar memegang peranan penting dan memang harus dikuasai dengan baik,
karena dalam permainan olahraga futsal dituntut untuk tidak berlama-lama saat
membawa bola,intesitas cepat dan tinggi, pertahanan yang kuat sertai mempunyai pola
dan skema penyerangan yang teratur. Dengan karakteristik olahraga futsal tersebut, maka
dibutuhkan penguasaan teknik dasar bermain futsal yang sempurna. Kemampuan teknik
dasar bermain futsal seperti mengumpan (passing). Hal itu mengharuskan untuk pemain
futsal memiliki passing yang akurat, permainan tidak efektif apabila pemainnya memiliki
akurasi passing yang kurang baik karena taktik tidak dapat berjalan dengan baik apabila
tidak didukung dengan akurasi passing yang baik antar pemain.
8

BAB II
TINAJAUN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan


Penelitian relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang
dikemukakan. Penelitian yang relevan dalam penelitian adalah:
a) Penelitian oleh Setiawan,et,al (2021) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Dasar
Futsal Melalui Metode Latihan Passing Aktif dan Pasif. Penelitian ini menjelaskan
keterampilan dasar passing merupakan salah satu faktor penting untuk tercapainya
tujuan permainan, diperlukan suatu pemberian latihan efektif untuk menunjang
keberhasilan dalam bermain futsal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
efektivitas dari pemberian metode latihan passing pasif dan aktif terhadap
keterampilan passing pada siswa ekstrakurikuler futsal. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian eksperimen dengan desain two group pre-test post test design. Jumlah
sampel 20 siswa. Analisis data yang digunakan menggunakan uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji-t dengan taraf signifikasi 0,05 yang diolah dengan SPSS 25.
Hasil penelitian yang dilakukan memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh dari
pemberian latihan passing aktif terhadap keterampilan dasar futsal dengan
pembuktian nilai signifikasi sebesar 0,000, selanjutnya terdapat pengaruh yang
serupa dari pemberian latihan passing pasif dengan nilai signifikasi yang dihasilkan
sebesar 0,019. Adapun perbedaan pemberian kedua latihan tetrsebut dibuktikan dari
uji independent t-test yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,39.

b) Penelitian oleh Hamzah,B, & Hadiana,O (2018) yang berjudul Pengaruh Penggunaan
Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Passing Dalam Permainan
Futsal. Futsal merupakan olahraga yang dinamis dikarenakan bola bergulir secara
cepat dari kaki ke kaki, dimana para pemainnya dituntut untuk selalu bergerak dan
dibutuhkan keterampilan yang baik determinasi yang tinggi, dan tidak salah lagi
futsal digemari akhir-akhir ini. Akan tetapi melihat karakteristik cabang olahraga
9

futsal, keterampilan dasar passing merupakan hal penting yang menghubungkan lima
pemain dalam satu unit yang berfungsi lebih baik darpada bagian-bagiannya.
Langkah-langkah, dan waktu pelepasan bola merupakan bagian yang penting dari
kombinasi pengoperan bola yang berhasil. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model problem based learning
terhadap keterampilan passing futsal, penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di MAN 1
Kuningan dengan jumlah sampel 20. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap keterampilan
passing futsal siswa XI IPA 1 MAN 1 Kuningan. Dengan hasil yang diperoleh nilai
hitung sebesar 17,345 dengan sig (0,000) dan nilai t (dk:50%)(20:50%) sebesar 1,72,
maka hitung >t tabel atau sig (0,000)<(0,5) maka hipotesis diterima. Artinya terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengaruh model problem based
learning terhadap keterampilan passing bola futsal.

c) Penelitian oleh Idris & Dimyati (2020) yang berjudul Pengembangan Model Latihan
Passing dan Movement Without The Ball Pada Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah
Menegah Atas Berbasis Games Kompetisi. Penelitian ini menjelaskan mengenai
pengembangan model latihan passing & movement without the ball pada permainan
futsal. Pada penelitian ini, penelitian bekerja sama dengan 3(tiga) ahli dalam bidang
olahraga futsal. Melalui uji validasi yang dilakukan dengan menggunakan uji
justifikasi ahli, penelitian ini menghasilkan produk berupa model latihan passing dan
movement without the ball pada permainan futsal sebanyak 15 ( lima belas) item
model. Tujuan dari penelitian ini untuk dapat dijadikan bahan referensi oleh para
pelatih dalam memberi model latihan futsal. Penelitian ini dilakukan di SMA negri 1
Telukjambe dengan mengambil peserta mengikuti ekstrakulikuler futsal, untuk
menjawab rumusan masalah penelitian yang telah dirumuskan, penulisan
menggunakan research and development (R&D). subjek pada penelitian ini
berjumlah 23 (dua puluh tiga) anggota dari peseerta ekstrakulikuler yang terdapat di
dua sekolah menegah atas.

d) Penelitian oleh Candra, C, Mulyono, D, & Syafutra, W. (2022). Penelitian ini


bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh latihan passing berpasangan kaki
bagian dalam terhadap keterampilan passing siswa ekstrakulikuler futsal SMP Negeri
10

7 Kota Lubuklingga. Metode penelitian ini eskperimen, populasi berjumlah 30 orang


sampel dalam penelitian berjumlah 28 orang peserta yang melakukan passing
berpasangan kaki bagian dalam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes kemampuan passing permainan futsal, data yang akan dikumpulkan
dalam penelitian ini yaitu data pre-test dan post-test. Teknik analisis data pengujian
ini menggunakan Analisa normalitas dan paired sample t-test. Hasil penelitian
diketahui bahwa t hitung sebeasar- 22,312 dengan nilai t tabel sebesar 1,77 maka t
hitung> t tabel maka Ha diterima dengan Ho di tolak yang artinya ada pengaruh
latihan passing berpasangan kaki bagian dalam terhadap keterampilan passing siswa
ekstrakulikuler futsal SMP Negeri 7 Kota Lubuklinggau.

Dari penelitian-penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya ternyata terdapat


hubungan antara passing bergerak dan keterampilan bermain futsal. Berdasarkan hal
tersebut peneliti juga tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan
passing bergerak terhadap keterampilan bermain futsal peserta ekstrakulikuler di
SMA Gajah Mada Bandar lampung.

2.2 Futsal
2.2.1 Pengertian Futsal

Futsal yang saat ini dimainkan di Indonesia lebih sering mengandalkan skill
secara individu dan sangat sedikit strategi dan taktik. Bahkan teknik dasar dalam
bermain futsal juga jarang dilakukan, padahal teknik dasar sangatlah penting dalam
permainan futsal guna menunjang permainan, terlebih untuk mencapai prestasi.
Futsal merupakan olahraga yang dinamis dikarenakan bola bergulir secara cepat dari
kaki ke kaki, dimana para pemainnya dituntut untuk selalu bergerak dan dibutuhkan
keterampilan yang baik dan determinasi yang tinggi, dan tidak salah lagi futsal
digemari akhir-akhir ini (Hamzah,B , & Hadiana,O , 2018). Menurut (Mulyono,2017)
futsal adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk bentuk permainan bola besar.
Sedangkan menurut (Suryadi,D , & Rubiyanto,R , 2022) futsal merupakan salah satu
bentuk olahraga intermiten, mengingat setiap saat perlu dilakukan pengurangan
durasi dengan intesitas yang tinggi. Permainan futsal merupakan salah satu cabang
olahraga yang sudah sangat dikenal dan digemari oleh hamper seluruh lapisan
masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa,dari anak-anak sampai orang tua
(Narlan,A, et ,al,2017). Olahraga futsal mempunyai kesamaan dengan sepak bola,
11

salah satu bentuk kesamaannya adalah memiliki tujuan untuk merebut bola dari
penguasaan lawan dan memasukkan sebanyak mungkin, serta menjaga pertahanan
sehingga tidak kemasukkan bola, dan pemenang diketahui dari total gol yang tercipta.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
permainan futsal adalah sebuah permainan yang dilakukan dengan dua regu yang
masing-masing terdiri atas lima orang pemain di setiap tim. Permainan futsal
merupakan hasil dari adopsi olahraga sepak bola yang telah dimodifikasi menjadi
sebuah permainan dan memiliki tujuan yang sama yaitu merebut dan penguasaan
lawan juga mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang dengan melibatkan seluruh
tubuh tidak termasuk tangan. Olahraga futsal sendiri mempunyai peraturan yang
sangat terperinci, sehingga dapat membedakan sepakbola dan futsal.

Pada setiap tim pemain dibagi atas tiga lini yaitu: pemain belakang, lini tengah, dan
lini depan, dan pada setiap lini lapangan permainan mempunyai tugas yang berbeda
antara lain penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan pemain depan.
Menurut Taufik (2022) sebelum melakukan permainan futsal sebaiknya pemain
mengetahui ter;ebih dahulu peraturan apa saja yang perlu diperhatikan dalam
peraturan permainan futsal. Berikut ini aturan-aturan permainan futsal berdasarkan
FIFA yaitu sebagai berikut:
1. Lapangan
Pada lapangan futsal harus berbentuk bujur sangkar dan pada garis samping
pembatas lapangan harus lebih Panjang dari garis gawang.
Ukuran Panjang : 25-42 m.
Ukuran lebar : 15-25 m.
Ukuran untuk pertandingan internasional yaitu sebagai berikut:
Ukuran Panjang : 38-42 m.
Ukuran lebar : 18-25 m.
12

Gambar 2.1 Lapangan Futsal


(Sumber: pkhfutsalsumedang, 2011)

2. Gawang
Penempatan gawang harus pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang.
Gawang terdiri dari atas dua tiang gawang yang mempunyai masing-masing
sudut yang sama dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh mistar gawang
secara horizontal (cross bar). Jarak antar tiang gawang yaitu 3 m dan dari lantai
ke mistar gawang adalah 2 m.

Gambar 2.2 Gawang


(Sumber: garudaprint.com, 2014)

3. Bola
Bola harus berbentuk bulat dan terbuat dari kulit atau bahan serupa. Bola
mempunyai diameter 62-64 cm dengan berat bola yaitu 400-440 gram dan dengan
13

tekanan 0,4-0,6 atmosfer (400-600 gram). Dalam permainan apabila bola


mengalami kerusakan atau pecah, maka pertandingan harus diberhentikan
sementara. Pertandingan dapat dilakukan Kembali dengan menjatuhkan bola pada
tempat bola yang sebelumnya rusak.

2.2.2 Aturan Futsal


Permainan futsal memiliki peraturan dalam permainannya, berikut ini aturan futsal
berdasarkan Syarafuddin (2018) yaitu:
a. Waktu Pertandingan
Pada waktu pertandingan futsal periode permainan dilakukan dalam waktu dua
babak. Dalam setiap babak memiliki berdurasi sebanyak 20 menit. Waktu tersebut
tidak termasuk pada saat bola mati atau pertandingan dihentikan untuk sementara
waktu karena insiden tertentu yang sedang terjadi. Waktu yang habis dapat
diperpanjang jika terjadi tendangan penalti atau tendangan bebas. Di antara kedua
babak, terdapat waktu istirahat maksimal 15 menit.
b. Pelanggaran
Pada pertandingan futsal terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh
seorang pemain selama pertandingan, hal tersebut menyangkut teknik dan
nonteknik. Sebagai hukuman, kepada tim lawan akan diberikan tendangan bebas.
Wasit mempunyai kekuasaan mutlak untuk menentukan apakah yang dilakukan
pemain termasuk jenis pelanggaran atau bukan. Secara garis besar terdapat dua
jenis pelanggaran yakni pelanggaran berat dan ringan.
c. Time out
Setiap tim berhak mendapatkan satu kali time out setiap babaknya. Lamanya time
out satu menit. Time out diajukan oleh pelatih kepada wasit jika timnya sedang
menguasai bola. Jika pada paruh babak pertama tidak mengambil jatah time out, tim
tidak berhak mendapatkan dua time out di babak kedua.
d. Kartu
1) Kartu Kuning
Seorang pemain secara individu yang melakukan pelanggaran akan diberi
peringatan yaitu dengan pemberian kartu kuning. Kartu kuning diberikan jika
pemain bersalah melakukan hal tidak sportif, mengeluarkan kata-kata yang
tidak sopan, tetap melakukan pelanggaran meski telah diberi peringatan,
mengulur-ngulur waktu dimulainya kembali pertandingan, melanggar jarak saat
14

tendangan hukuman berlangsung, melanggar prosedur pergantian pemain, dan


sengaja meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit.
2) Kartu Merah
Bagi seorang pemain yang diberikan kartu merah maka pemain tersebut harus
meninggalkan lapangan pada pertandingan dan tidak diperbolehkan bermain
kembali. Kartu merah diberikan jika bersalah, bermain sangat kasar,
berkelakuan kasar, meludahi lawan atau orang lain, menghalangi gol yang
dibuat tim lawan dengan menggunakan tangan, secara jelas menggagalkan
secara illegal kesempatan lawan untuk mencetak gol, menggunakan kata-kata
yang bersifat menghina dan menerima kartu kuning kedua.
e. Tendangan Hukuman
Terdapat dua tendangan hukuman pada permainan futsal yaitu:
1. Tendangan Bebas Tidak Lamgsung
Tendangan ini diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan
pelanggaran ringan. Tendangan diambil dari titik di mana pelanggaran terjadi.
Jika terjadi di kotak penalti, maka tendangan diambil dari garis penalti terdekat.
Gol dapat dicetak hanya jika bola sudah menyentuh pemain lain sebelum masuk
gawang. Tim yang bertahan diperbolehkan membentuk dinding pertahanan
dengan jarak minimal 5 meter dari bola.
2. Tendangan Bebas Langsung
Kondisi normal, diberikan kepada tim lawan jika seorang pemain melakukan
pelanggaran berat. Gol dapat langsung tercipta melalui tendangan ini. Tim yang
bertahan diperbolehkan membentuk dinding pertahanan dengan jarak minimal 5
meter dari bola.
f. Tendangan Pinalti
Tendangan pinalti diberikan kepada tim yang melakukan pelanggaran di dalam
kotak penaltinya sendiri. Tendangan pinalti dilakukan dari titik penalti pertama, gol
secara langsung dapat tercipta dari tendangan ini. Selain penendang dan kiper
lawan, pemain lainnya harus berada diluar kotak penalti. Terdapat aturan khusus
dalam tendangan penalti dan tendangan bebas ketika terdapat lebih dari lima
pelanggaran.

2.2.3 Teknik Dasar Permainan Futsal


15

Teknik dasar olahraga futsal dan sepak bola memiliki kesamaan yang hampir
mirip, namun yang membedakan diantara kedua cabang ini adalah permainan futsal
dimainkan ditenpat yang lebih kecil daripada lapangan sepak bola.permukaan lapangan futsal
yang digunakan ialah datar sehingga terjadi sedikit beda dalam pelaksanaan teknik
permainan. Menurut (Festiawan,R,2020) bahwa faktor penting dalam bermain futsal yaitu
penguasaan keterampilan permainan dasar futsal,bentuk keterampilan bermain futsal seperti:

a. Teknik Passing
Teknik passing dalam permainan futsal sangat sering dilakukan selama
pertandingan maupun bermain keterampilan futsal, setimbang dari teknik lainnya,
karena untuk melatih teknik dasar futsal passing sesuatu yang diwajibkan bagi
pemain. Futsal merupakan suatu permainan yang mengutamakan mengumpan pendek
atau istilahnya passing game. Oleh karena itu, seorang pemain harus menguasai
teknik mengoper dan mengumpan bola yang lebih dikenal dengan istilah passing
secara benar. Hamzah , B & Hadiana,O. (2018) menyatakan bahwa teknik dasar yang
harus dikuasai oleh pemain futsal salah satunya adalah passing. Passing tujuannya
untuk memberikan atau mengoper bola kepada teman. Dalam melakukan passing
futsal yaitu menggunakan kaki bagian dalam antara lain sebagai berikut:
1) Luas platform Area
a. Kaki diletakkan dekat dengan bola kira-kira dengan jarak 15cm
b. Jalannya dukungan sejalan dengan tujuan
c. Putar lutut sampai berlawanan dengan ujung jari
2) Menendang adalah bagian kaki
a. Diangkat ke belakang dengan kaki melintang tegak lurus arah sasaran, atau
tegak lurus kaki tumpu.
b. Diayunkan kearah kaki bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah bola
c. Dilanjutkan dengan gerakan lanjutan kedepan.

b. Teknik Control

Teknik dasar menahan bola (control), menurut Hawindri,B,S (2016) tujuan


menerima atau menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola yang termasuk
didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan
mempermudah untuk passing. Teknik mengontrol bola dalam futsal adalah
teknik menghentikan bola supaya pemain dapat menguasai bola secara
16

sempurna dengan mengontrol bola pada bagian telapak bawah kaki. Adapun
Ketika pemain mengontrol bola khusus pada bagian dada bisa dilakukan jika
bola posisi melambung tinggi diatas permukaan. Menurut (Mulyono,2017).

c. Teknik Shooting
Keterampilan bermain futsal kemenangan tim bisa dilihat dari total gol yang
dimasukkan ke dalam gawang lain. Untuk bisa melakukan gol seorang pemain
harus menguasai dasar-dasar shooting. Menurut (Mulyono,2017) shooting
memilki tujuan yang sangat penting pertama menjauhkan bola dari area
pertahanan, dan kedua adalah untuk mencetak gol ke gawang laawan. Shooting
yang baik dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam.
d.Teknik Chipping
Teknik dasar chipping dalam futsal merupakan istilah mengumpan lambung
menggunakan bagian atas ujung sepatu untuk melewati lawan, karena kondisi
lapangan yang tidak memungkinkan melepaskan umpan long pass kepada teman
satu tim. Hawindri,B,S(2016) menjelaskan bahwa teknik chipping hampir sama
dengan teknik passing, perbedaannya terletak pada saat chipping bagian atas
ujung sepatu dan perkenaannya tepat di bawah bola. Keterampilan chipping
sering dilakukan dalam permainan futsal untuk mengumpan bola dibelakang
lawan atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan satu.
e.Teknik Dribbling
Teknik dasar menggiring bola (dribbling) menurut Hawindri,B,S (2016)
kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum
diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol.

2.3 Definisi Passing Bergerak

Futsal menjadi olahraga dengan intesitas tinggi, semuanya bergerak saling


menutupi ruang satu sama lain. Pada permainan futsal yang modern, pemain
dituntut dapat melakukan operan dan pergerakan. Pemain yang memiliki
passing yang baik, pemain tersebut cenderung dapat bermain futsal dengan
baik pula. Karena yang perlu dilakukan oleh pemain adalah terus bergerak
mencari tempat, ,mengumpan bola, dan bergerak lagi ( Asmara,I.M. 2019).
Menurut Taufik,M.S.(2019) permainan futsal adalah permainan yang
berlangsung cepa tantara pemain dengan pergerakan bola,pemain tidak
17

disarankan untuk menguasai bola berlama-lama seperti pada sepakbola. Disini


pemain harus terus bergerak dan mencari tempat, mengumpan bola dan
bergerak lagi. Untuk penguasaan passing diperlukan penguasaan gerakan
sehingga sasaran yang diinginkan tercapai (Majid,S & Zaenal,M. 2021).

Secara umum permainan bola futsal adalah permainan bola yang dimainkan
didalam ruangan,dan masing-masing ini beranggotakan lima orang,permainan
yang cepat mengakibatkan seorang pemain harus melakukan passing
kemudian bergerak mencari posisi yang baik.dengan tujuan adalah
memasukan bola kegawang lawan ( Andiko,D.2020). Teknik dasar adalah
suatu keterampilan dan kemampuan seseorang untuk bergerak secara efektif
dengan memiliki satu tujuan.Teknik dasar itu seperti
passing,control,dribbling,heading,shooting,serta chipping ( Agischa,R,D.&
Wahyudi,H,2022).
Seseorang pemain futsal yang baik harus dibekali pengetahuan dan
keterampilan teknik dasar futsal yang baik karena itu merupakan dasar awal
seseorang pemain futsal, passing sendiri merupakan teknik dasar dalam futsal
yang sangat penting dan dalam permainan futsal,pergerakan pemain yang
terus-menerus juga menyebabkan pemain harus terus melakukan
operan(Noviada,et,al,2014). Menurut (Hamzah,B,& Hadiana,O, 2018) futsal
merupakan olahraga yang dinamis dikarenakan bola bergulir secara cepat dari
kaki ke kaki, dimana para pemainnya dituntut untuk selalu bergerak.

2.4 Keterampilan

Menurut (Vanagosi,K,D, 2015) pengertian keterampilan adalah gerak yang


mengikuti pola atau bentuk tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol
sebagai atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Untuk
dapat memiliki keterampilan seseorang harus menguasai teknik olahraga tersebut.
Menurut (Hendra,J,& Putra,G,I, 2019) keterampilan adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan benda di luar dirinya yang harus memanipulasi sedemikian
rupa sehingga terbentuk suatu keterampilan,selain itu keterampilan juga
merupakan gerakan yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda yang
ada di sekitarnya atau aktivitas yang dilakukan tubuh dengan bantuan alat.
Festiawan,R,(2020) menyebutkan bahwa faktor yang penting dalam pencapaian
18

prestasi futsal seseorang yaitu penguasaan keterampilan permainan dasar futsal


yang dimiliki oleh pemain itu sendiri. Bentuk keterampilan bermain futsal seperti:
passing, control, chipping, dribbling ,shooting.

Dalam permainan futsal terdapat beberapa keterampilan yang harus dicapai. Salah satu
keterampilan dasar yang harus dimiliki adalah keterampilan passing ( Syahrial,D,et,al,2020).
Menurut (Purnama,A,et,al, 2022) seiring perkembangan zaman, permainan futsal terus
berubah dan berkembang baik dari fasilitas dan, aturan, dan teknologi yang berkaitan dengan
dengan kelancaran pada suatu pertandingan. Teknik dalam futsal yaitu shooting, dribbling,
passing, heading, dan kontrol bola, dengan demikian keterampilan dasar dalam permainan
futsal sangat penting untuk dikuasai secara baik,tetapi tidak mengesampingkan keterampilan
gerak dasar yang lain.

Olahraga futsal merupakan suatu permainan untuk menguasai dan merebut bola kembali
apabila sedang dikuasai oleh lawan dan bertujuan untuk mencetak sebuah gol ke gawang.
Oleh sebab itu supaya bisa bermain futsal maka harus menguasai keterampilan teknik dasar
futsal yang lebih baik terlebih dahulu, setiap pemain futsal wajib menguasai keterampilan
dasar bermain futsal dengan tepat dan cepat dan di dalam permainan futsal mempunyai
beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang atlet futsal, yang paling utama
adalah passing.

2.5 Model Latihan Passing Bergerak


Sekarang ini permainan futsal sudah mengarah pada cara bermain yang efektif
untuk menghasilkan kemenangan. Kemampuan passing dan movement without the ball yang
baik memudahkan rekan satu tim dalam menjalankan strategi yang diinginkan sehingga tim
dapat meraih hasil yang maksimal yaitu kemenangan(Idris,F& Dimyati,A.2020). Latihan
passing berpasangan adalah latihan passing control dengan teman di depan bergiliran
melakukan passing control tanpa melakukan gerakan yang berlebihan saat melakukan kontrol
bola”(Noviada,G,et,al,2014).

Teknik dasar mengoper bola ( passing) di futsal sama dengan sepak bola, hanya
saja dalam futsal prosedur penting ini dilakukan tepat ketika ada detik untuk melewati lawan
atau berpotensi mendorong perlindungan lawan. Tidak hanya itu diikuti oleh bergerak
(move), kemampuan untuk mengatur pergerakan setelah melakukan passing agar dapat
19

menciptakan peluang. Menurut Setiawan,W,A, et, al (2021) pemberian latihan passing aktif
dan pasif terhadap peningkatan keterampilan dasar passing futsal dapat meningkatkan
keterampilan dasar passing pada permainan futsal.

Latihan passing berpasangan arah tepat aadalah latihan passing dengan teknik
push pass, bentuk latihan passing yang dilakukan dalam jarak 10 meter dengan posisi saling
berhadapan dengan satu bola dan passing secara bergantian dengan pasangannya. Passing
dengan menggunakan kaki bagian dalam sangat cocok dilakukan jika ingin mengoper bola
kepada rekan yang berada dalam jarak yang dekat (Candra,C, et, al, 2022).

Latihan wall passing adalah bentuk latihan passing yang sangat mudah untuk
dilakukan oleh pemain usia dini terutama usia muda dan merupakan latihan yang efektif
dalam meningkatkan akurasi dan control pemain,selain itu latihan passing support adalah
latihan yang dilakukan dengan gerak bergerak , setelah melakukan passing kemudian
bergerak untuk mendukung gerakan selanjutnya. Pemain yang melewati akan mengoper bola
ke rekan setimnya dan bergerak ke area terbuka dekat dengan pemain yang menerima umpan
saat melakukan bakat ini dalam permainan. Setelah operan, pemain bergegas melewati
penerima dan meminta operan yang tumpeng tindih (Agusta,M,F,& Salahuddin,M,2023).

(Nugraheningsih,G. 2022) menyatakan bahwa latihan yang dipilih untuk melatih


keterampilan passing bergerak adalah latihan passing segitiga dan segi empat. Selain itu,
latihan ini adalah salah satu untuk mempersiapkan pemain menghadapi realitas permainan
futsal. Selain itu, latihan ini dimaksudkan untuk mensimulasikan passing dan gerakan aktif di
lapangan dan dilapangan lawan agar dapat mengontrol bola dengan sebaik-baiknya dan
menerapkan strategi yang dei pelajari.

E-movement cone drill merupakan salah satu latihan untuk meningkatkan


kelincahan seseorang dalam bergerak. Latihan ini adalah latihan dengan membentuk kun
(cone) menjadi huruf E dengan ketetntuan tertentu. Latihan tersebut dilakukan dengan
menggunakan 6 cone yang di letakan membentuk huruf E dan dilakukan latihan sprint serta
gerakan shuffle dalam beberapa set secara beberapa kali untuk melatih kelincahan dalam
bergerak di segala arah(Erliana,M.2017).

2.6 Definisi Latihan


latihan adalah kegiatan yang diulang secara sistematis dalam praktek untuk
memperoleh kemahiran yang maksimal, bertujuan untuk membentuk, memelihara dan
20

meningkatkan prestasi dengan keteraturan pengulangan (Wati,S, & Sugihartono, 2018).


Istilah latihan berasal dari dua kata dalam bahasa inggris yang dapat mengandung beberapa
makna seperti practice dan training. Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah
aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan
berbagai perlatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Pengertian latihan
adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan pembebanan
yang diberikan secara progresif dan merupakan upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan
diri dalam upaya untuk mencapai tujuan tertentu (Halbatullah,K, et, al, 2019). Latihan
merupakan aktifitas olahraga yang sistematis dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara
progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi psikologis dan fisiologis
manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan (Soemadirman,S, & Yundarwati,S, 2018).

Tujuan latihan dalam olahraga adalah untuk memperbaiki kemampuan teknik ( keterampilan )
dan penampilan atlet sesuai dengan bidang kebutuhan dalam olahraga spesialisasi, bahwa
tujuan utama latihan untuk membantu calon atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi
olahraga nya semaksimal mungkin ( Diputra,R, 2015). Metode bentuk latihan adalah cara
atau kegiatan yang terencana terhadap suatu proses untuk mencapai tujuan latihan. Tujuan
latihan biasa bersifat umum dan bersifat khusus, bila dilihat dari waktu latihan, maka tujuan
latihan dapat dibedakan atas tujuan jangka Panjang, menengah, dan jangka pendek. Ini berarti
, latihan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut ( Maulana,G, & Irawan,R, 2020).

2.7. Kerangka Berfikir

Pencapaian seseorang yang tumpah tidak ditentukan oleh keterampilan dan


ketangkasan. Dengan asumsi prosedurnya adalah keterampilan dan ketangkasan,
kemampuan passing siswa akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, apabila
keterampilan dan ketangkasan prosedur belum dikuasai, maka kemampuan spilling dalam
permainan futsal tidak akan meningkat.

Kegiatan elstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar jam


Pelajaran formal dan merupakan salah satu upaya pembinaan bagi pelajar. Program
ekstrakurikuler diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengembangkan bakat dan
kegemarannya dalam cabang olahraga serta lebih membiasakan hidup sehat
(Rahmadianti,T & Sugihartono,T.2019). ekstrakurikuler futsal ini sangat penting bagi
siswa untuk terus memiliki kesempatan untuk lebih mengembangkan kemampuan
keterampilan passing mereka dan melatih keterampilan pemain. Dalam cabang olahraga
21

futsal yang memiliki teknik passing dimana peserta ekstrakurikuler futsal harus
mempunyai passing yang baik bermain futsal untuk meningkatkan keterampilan bermain
futsal , sebagaimana peserta ekstrakurikuler futsal di SMA Gajah Mada Bandar Lampung
dapat melatih keterampilan bermain futsal dengan latihan passing bergerak yang
menggunakan bola dan cones serta badan sendiri sebagai media latihan, dapat dijelaaskan
pada table kerangka berfikir sebagai berikut:

Peserta Ekstrakurikuler SMA Gajah Mada


Bandar Lampung

Pretest

Treatment

Posttest
22

Kesimpulan

2.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelti yang berbentuk kalimat
pertanyaan.berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha: Adanya pengarauh latihan passing bergerak terhadap keterampilan bermain futsal
peserta ekstrakurikuler di SMA Gajah Mada Bandar Lampung

Ho: Tidak adanya pengaruh latihan passing bergerak terhadap keterampilan bermain
futsal peserta ekstrakurikuler di SMA Gajah Mada Bandar Lampung.
23

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini tentang Pengaruh Latihan Passing Bergerak Terhadap Keterampilan
Bermain Futsal Peserta Ekstrakurikuler Di SMA Gajah Mada Bandar Lampung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eskperimen.
Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji
hipotesis mengenai sebab akibat.
Menurut sugiyono (2017) metode penelitian pada Pendidikan dapat diartikan
sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid hal tersebut bertujuan
dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan dengan suatu pengetahuan tertentu
sehingga terdapat giliran yang digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah pada bidang pendidikan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “ one-group pretest-posttest
design” yaitu desain penelitian yang diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal
sebelum dilakukannya perlakuan serta posttest untuk mengetahui keadaan setelah
dilakukannya perlakuan ( Sugiyono, 2019).

Pretest Treatment Posttest


O1 X O2

Keterangan:

O1 : Pretest (tes awal)

X : Treatment (perlakuan)

O2: Posttest (tes akhir)


24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang
bertempat Jl.Soekarno Hatta No.1, Tj. Senang, Kec. Tj Senang, Kota Bandar
Lampung. Pemilihan tempat penelitian di SMA Gajah Mada Bandar Lampung
dikarenakan terdapat masalah yang sesuai dengan pokok penelitian. Pelaksanaan
penelitian dilakukan pada hari Senin, Rabu, Sabtu. Pukul 15.30 WIB – 17.50
WIB. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler futsal SMA Gajah
Mada Bandar Lampung dengan jumlah 20 peserta. Proses kegiatan latihan
dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan sudah termasuk pre-test dan post-test.
Penelitian ini meliputi:
1. Kegiatan tes awal
2. Treatment (latihan)
3. Kegiatan tes akhir
3.3 Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2017) operasional variabel adalah sesuatu atribut sifat atau
nilai dari objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas
(passing) sedangkan variabel terikat nya (keterampilan). Variabel bebas adalah
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel terikat.
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang pengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.

3.5 Instrumen Tes Dan Teknik Pengumplan Data


Sebelum melakukan kegiatan penelitian disekolah dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
A. Mengurus Surat Izin Penelitian
B. Mempersiapkan alat yang akan digunakan saat penelitian
Menurut sugiyono (2017) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen
ini dipergunakan sebagai alat mengukur dan mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Teknik pengambilan data langsung dilakukan
dengan cara mengamati dilapangan dengan melakukan tes.
25

A. Tes mengoper bola futsal adalah untuk mengetahui atau mengukur


kemampuan seseorang dalam mengoper bola futsal.
B. Peralatan yang digunakan
- Bola 2 buah
- Stopwatch
- Form
- Pencatatan skor
- Cone
- Pluit
- Tactical board
- Meteran
- Pena
C. Petugas
- 1 orang pemegang stopwatch
- 1 orang pencatat
- 1 orang pembantu lapangan
D. Pelaksanaan
- Petugas membuat terlebih dahulu lintasan tes dengan rintangan
cone yang berjarak masing-masing 2,5 meter.
- Tes ini dilakukan dengan berpasangan
- Peserta boleh mencoba lintasan sebanyak satu kali percobaan
sebelum melakukan tes.
- Posisi peserta memegang bola di belakang garis “START” sesuai
aba-aba “Siap..Go” peserta mengoper bola ke arah pasangannya
yang menjadi target , kemudian setelah mengoper bola peserta
pertama melakukan pergerakan ke arah lintasan yang telah dibuat.
- Peserta diberikan waktu 60 detik untuk mengoper bola dan
bergerak.
- Bila peserta melakukan kesalahan dalam mengoper bola petugas
wajib mengigatkannya kembali secepat mungkin pada titik salah
dilakukan dan kembali mengoper bola secepat mungkin sampai
batas waktu berakhir.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


26

Menurut Sugiyono (2017) bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian


yang dapat di artikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Ada menurut Sugiyono (2017) mengatakan bahwa metode
penelitian eksperimen ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai
ciri khas sendiri, terutama adanya kelompok kontrolnya. Teknik atau cara
pengambilan data penelitian sebanyak 16 kali perlakuan (treatment). Hal ini
sesuai yang dikemukakan oleh Tjaliek Sugiardo dalam Amrulloh (2016),
bahwa proses latihan selama 16 kali sudah dapat dikatakan terlatih sebab
sudah ada perubahan yang menetap.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan utuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Jadi penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
menilai pengaruh suatu perlakuan/ treatment terhadap tingkah laku siswa atau
menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika
dibandingkan dengan tindakan lain. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes passing bergerak melewati kun. Data yang
akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data pre-test melakukan passing
melewati kun sebelum sampel diberikan perlakuan/ treatment, dan data post-
test setelah sampel diberika perlakuan/ treatment dengan menggunakan
metode latihan passing move. Program latihan yang dilakukan oleh peneliti
selama satu bulan, latihan dilakukan tiga kali pertemuan dalam satu mingu,
yaitu hari Senin,Rabu, Sabtu mulai pukul 15.30 WIB – 17.50 WIB.

3.7 Teknik Analisis Data


Sebelum masuk pada uji hipotesis, maka perlu melaksanakan uji prasyarat
terlebih dahulu. Pengujian data dalam hasil pengukuran pada saat penelitian
dimaksudkan untuk membantu meningkatkan pencarian hasil penelitian agar
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan dengan uji
normalitas dan uji homogenitas data.
3.7.1 Uji Normalitas
Untuk menguji normal atau tidak normalnya sebaran data. Maka diperlukan
suatu perhitungan untuk kenormal penyebaran data. Penelitian ini
27

menggunakan kolmogray. Sminov dengan bantuan SPSS 25. Jika signifikasi >
0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan
tidak normal.
3.7.2 Uji Homogenitas
Untuk homogenitas dilakukan untuk mengetahui dua atau lebih kelompok data
sampel yang berasal dari populasi memiliki yakni yang sama. Jika uji
signifikasi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika <0,05 data
dinyatakan tidak homogen.
3.7.3 Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan SPSS dengan cara melihat berapa
selisih dari pre-test dan post-test berpengaruh atau tidak terhadap keterampilan
peserta yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Gajah Mada Bandar
Lampung. Peneliti akan menggunakan uji t dalan bantuan SPSS. Uji t nilai
signifikasi <0,05 serta nilai t hitung > t tabel. Jika nilai t-hitung lebih kecil dari
t-tabel maka Ha ditolak atau penelitian tidak berhasil dan jika t -hitung lebih besar
disbanding t-tabel maka Ha atau penelitian berhasil.

Anda mungkin juga menyukai