PENDAHULUAN
secara jasmani tetapi juga rohani . Berdasarkan arti kata dalam undang- undang
ketentuan pokok olahraga tahun 1997 pasal 1, yang di maksud dengan olahraga
adalah semua kegiatan jasmani yang dilandasi semangat untuk melelahkan diri
sendiri maupun orang lain, yang dilaksanakan secara ksatria sehingga olahraga
merupakan sarana menuju peningkatan kualitas dan ekspresi hidup yang lebih
organ tubuh masih sehat. Olahraga penting, karena di dalam tubuh yang kuat
terdapat jiwa yang sehat. Pendapat orang tentu berbeda, tapi secara garis besar
olahraga yang merupakan aktivitas fisik juga penting dilakukan dalam keseharian.
penting karena olahraga berada dalam semua aspek kehidupan sosial seperti
bagian dari aspek kehidupan sosial manusia, olahraga juga merupakan bagian dari
olahraga sangatlah penting dan ada disetiap jenjang pendidikan terutama jenjang
1
2
sepak bola, bola voli, basket, senam lantai, lompat jauh, renang dan lain-lain.
Untuk meraih prestasi harus di mulai dari usia yang sangat dini yaitu dapat
memulainya dari bangku SMP. Sampai saat ini dalam pencapaian prestasi
khususnya dalam bidang olahrga bola voli dan olahraga lain belum mencapai
satunya hambatan yaitu sulitnya menekan siswa yang berbakat, walaupun bakat
tidak berpengaruh secara umum namun bakat juga mempunyai peranan yang
besar dalam hal meraih prestasi. Salah satu upaya untuk mendapatkan siswa SMP
sasaran yang akurat dan strategis untuk dilakukan pencarian bakat demi
seorang pelatih atau guru penjas tanda didasari dari hasil tes yang sesuai
karet atau kulit dan dimainkan secara berkelompok oleh dua tim. Setiap tim
terdiri dari 6 orang pemain yang area permainannya dipisahkan oleh net. Tujuan
olahraga ini adalah memukul bola hingga melewati net sekaligus menjatuhkannya
sembarangan, karena ada teknik-teknik tertentu yang harus dikuasai para pemain.
Permainannya sendiri dibagi menjadi 2–3 babak. Tim yang mendapatkan skor 25
Salah satu teknik yang sangat penting dalam permainan bola voli adalah smash.
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan tenaga penuh, biasanya
prosesnya. Oleh karena itu dakam olahraga khususnya bola voli adalah sangat
penying untuk menemukan siswa yang berbakat yaitu untuk memilih siswa pada
usia muda dengan memperhatikan mereka secara terus menerus dan mendorong
Usia siswa 12-15 tahun adalah masa-masa yang sangat menentukan dalam
pencapaian prestasi di kemudian hari, karena pada masa ini siswa mempunyai
waktu yang cukup Panjang,dan pada usia ini juga Pendidikan dan orang tua
masih banyak sekali orang tua yang belum memperhatikan dengan baik
perkembangan prestasi yang dimiliki oleh anaknya sendiri. Hal ini berdampak
Oleh karena itu penelitian akan dilaksanakan di SMPN 1 Kota Langsa dan
juga menurut hasil wawancara saya dengan guru olahraga yang Bernama Sayyed
tingkat antusiasnya yang tinggi terhadap kegiatan olahraga serta letak sekolahnya
sangat berdekatan dengan Lapangan merdeka Kota Langsa yang dimana lapangan
identifikasi bakat olahraga siswa SMP Negeri 1 Andong Boyolali diperolah hasil
menunjukan pemanduan bakat bola voli siswa SMP Nehri 1 Andong Boyolali
sekolah SMPN 1 Kota Langsa .Dalam kesempatan ini saya tertarik mengangkat
judul “Pemandu Bakat Cabang Olahraga Bola Voli di SMP 1 Kota Langsa
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut Pandu bakat dan
penelitian, oleh karena itu penelitian harus jelas dan terperinci. Bertolak dalam
hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bakat siswa
1. Bagi peneliti
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini sebagai bahan pikiran dan pengetahuan dalam bidang
b. Hasil penelitian ini sebagai peran dalam memahami anak dalam penting
4. Bagi Pembaca
Indonesia banyak mendapat prestasi. Para atlet sangat berpengaruh dengan yang
mendapatkan bibit atlet berbakat yang potensial dan memberikan peluang yang
2014:29). Untuk menjadi atlet yang baik, maka seseorang harus menguasai teknik
tahun. Instrumen yang digunakan dalam pemanduan bakat ini adalah instrument
“Sport Search” yang diadopsi dari Australia. Menurut M.furqon dalam Dicky
persahabatan atau memperoleh teman baru; (3) merasa enak; (4) belajar
keterampian baru. Tujuan ini bisa di capai, jika disesuikan dengan kebutuhan dan
kemampuanya.
6
7
dalam satu bidang tertentu adalah mencerminkan bakat yang unggul dalam
didalam dirinya terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan dan dilatih menuju
Ada dua paradigma yang muncul dalam memandu bakat olahraga. Pertama,
bahwa tidak setiap anak memiliki bakat olahraga, sehingga hanya anak-anak
tertentu yang memiliki potensi untuk dibina dan dikembangkan lebih lanjut.
Kedua, bahwa setiap anak memiliki bakat dalm olahraga tertentu. Artinya anak
akan dapat optimal berlatih dalam cabang olahraga tertentu dari sekian banyak
cabang olahraga yang ada. Paradigma yang kedua ini tampaknya memberikan
peluang yang lebih besar kepada anak agar dapat menemukan pilihan yang sesuai
motoric.
basket, lompat tegak, dan kelincahan, lari 40 meter, dan lari multi tahap.
8
Berdasarkan uraian di atas maka sasaran pemanduan bakat olahraga bola voli
adalah siswa usia 13-15 tahun. Siswa pada usia tersebut banyak yang dibutuhkan
untuk pencarian bakat. Kemudian intrumen tes dan pengukuran yang juga
pembinaan usia dini. Dari klasifikasi Pembina olahraga tersebut dapat dijadikan
9
pedoman untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang punya potensi, sehingga pada
tentang pemanduan bakat yaitu menggunakan metode sport search. Sport search
antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan potensi
anak, dalam hal ini dikhususkan pada potensi yang berkaitan dengan kemampuan
Kurang pemahaman dengan metode sport search, sehingga pelatih atau guru
prestasi, sehingga perlu rantai kerja antara pemerintah dengan lembaga sekolah
dikatakan berbakat dalam olahraga artinya, dalam dirinya terdapat ciri-ciri yang
dapat dikembangkan menuju keberhasilan yaitu prestasi yang lebih tinggi dalam
Ada sepuluh butir tes untuk menemukan potensi anak dalam berolahraga
Rentang Lengan, Lempar Tangkap bola tenis, Lempar bola basket, Loncat Tegak,
1. Tinggi Badan
seperti pemain bola basket, bola voli, renang dan dayung. Sedangkan untuk
cabang olahraga senam, dayung dan angkat besi, tinggi badan bukan merupakan
2. Berat Badan
yang dilakukan atlet. Ada cabang olahraga tertentu yang memerlukan berat badan
ringan, namun ada pula cabang olahraga yang membutuhkan berat badan yang
besar atau berat. Beberapa cabang olahraga seperti senam (wanita), dayung dan
pelari jarak jauh memerlukan individu yang memiliki komposisi berat badan
ringan. Sedangkan untuk beberapa cabang olahraga seperti; sumo, angkat besi
(dengan beberapa kategori), tolak peluru, lempar cakram, dan lontar martil
3. Tinggi Duduk
Rasio antara tinggi duduk dengan tinggi badan memiliki relevansi yang
cukup signifikan dengan prestasi olahraga. Sebagai contoh, pelompat tinggi akan
memiliki prestasi lebih baik apabila memiliki rasio yang lebih rendah (tungkai
11
lebih panjang dibanding dengan togok). Cabang olahraga lain seperti dayung,
bola basket dan lari rintangan, memerlukan komposisi tungkai lebih panjang
komposisi tungkai lebih pendek dibanding dengan togok antara lain: angkat besi,
mencapai prestasi. Seperti cabang Bola voli, Bola basket, tolak peluru dan lempar
koordinasi mata-tangan, diantaranya adalah: bola voli, bulu tangkis, tenis meja,
lempar bola basket. Cabang-cabang olahraga seperti dayung, angkat besi, bulu
tangkis.
7. Lompat Tegak
instrumen lompat tegak (vertical jump). Daya ledak otot tungkai ini banyak
12
diperlukan oleh cabangcabang olahraga seperti, angkat besi, pelari cepat, sprinter
8. Lari kelincahan
balik (shuttle run). Kelincahan yang dimaksud adalah kemampuan bergerak dan
kelincahan antara lain: pencak silat, karate, taekwondo, bulu tangkis, dsb.
9. Lari 40 Meter
memerlukan kecepatan lari antara lain: nomor-nomor lari jarak pendek, tenis
penting dari sejumlah cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Cabang-
cabang olahraga seperti lari jarak jauh, renang jarak jauh, dan balap sepeda
memerlukan kebugaran aerobik yang cukup tinggi. Tes lari multi tahap
dengan karakteristik potensi dari masing-masing anak .cara melakukan tes dari 10
1. Tinggi Badan
a. Tujuan: Tinggi badan adalah jarak vertikal dari lantai ke ujung kepala
cabang olahraga. Misalnya, para pemain bola basket dan atlet dayung
c. Prosedur: Anak berdiri tegak lurus tanpa alas kaki, kedua tumit rapat,
pantat dan bahu merapat menempel pada tembok, serta kedua lengan
0,1 cm.
2. Berat Badan
d. Penskoran : Catat berat badan dengan satuan Kg, dengan ketepatan 0,1
ditekuk serta kedua tangan berada di kedua paha sejajar dengan lantai.
4. Rentang Lengan
a. Tujuan : Rentang lengan adalah jarak horisontal antara ujung jari tengah
lengan meliputi lebar kedua bahu dan panjang anggota badan bagian atas
b. Alat : (1) Pita berskala dengan panjang minimal 3 cm. dan (2) penggaris.
c. Prosedur : Anak berdiri tegak lurus. Tumit, pantat, punggung, dan kepala
kemampuan testi melempar bola tenis dengan ayunan dari bawah lengan
berbagai permainan bola yang bersifat beregu yang menuntut atlet untuk
b. Alat : (1) Kapur atau pita untuk membuat garis. (2) Sasaran berbentuk
bulan dari karton atau kertas, yang berwarna kontras dengan tembok,
dengan ukuran garis tengah 30 cm. (3) Pita pengukur dengan panjang 3
meter.
17
c. Prosedur :
6) Bola harus dilempar dengan lemparan bawah, dan bola harus ditangkap
7) Lempar tangkap dianggap syah atau berhasil, jika bola yang dilempar
pembatas.
d. Penskoran:
2) Skor yang dihitung adalah jumlah skor yang diperoleh untuk lemparan
dan tangkapan dengan tangan yang sama, maupun dengan tangan yang
berbeda.
lemparan).
tinggi pada tubuh bagian atas, antara lain gulat dan angkat besi.
19
b. Alat : (1) Bola basket ukuran 7. (2) Pita pengukur dengan panjang 15
meter.
d. Penskoran :
7. Lompat Tegak
b. Alat : (1) Alat pengukur yang ditempel di tembok, dengan tinggi 150-
c. Prosedur :
kapur.
2) Testi berdiri tanpa menggunakan alas kaki. Ukur tinggi raihan dengan
dengan tembok.
d. Penskoran:
tinggi raihan.
8. Lari Bolak-Balek
b. Alat : (1) Stopwatch. (2) Pancang-pancang. (3) Pita pengukur. (4) Kapur
atau pita untuk membuat lintasan lari dengan lebar 1,2 m dan panjang 5
c. Prosedur :
1) Testi berdiri di belakang garis start, dengan kaki depan tepat berada
2) Pada saat aba-aba “YA” testi lari ke depan secepat mungkin menuju
garis start. Setiap melakukan putaran di akhir lintasan, kedua kaki harus
3) Testi harus melakukan tes tersebut sebanyak 5 kali (siklus). Satu siklus
stopwatch tersebut pada saat testi telah melewati garis finish. Gambar.8 Lari
Kelincahan
d. Penskoran:
2) Catat kedua waktu yang dicapai testi, dengan tingkat ketelitian 0,1
mengulangi lagi.
23
9. Lari 40 Meter
b. Alat: (1) Stopwatch. (2) Lintasan lari, lurus, rata, tidak licin, tidak
berbatubatu atau tidak berumput. (3) Kapur atau pita untuk membuat
c. Prosedur:
2) Aba-aba lari diberikan oleh starter dengan gerakan lengan dan tangan
4) Pelaksanaan tes dilakukan dengan start berdiri, dengan salah satu kaki
start diberikan.
d. Penskoran:
2) Catat waktu yang dicapai testi, dengan tingkat ketelitian 0,1 detik.
3) Testi melakukan dua kali percobaan (tes). Catat kedua waktu yang
renang jarak jauh, bersepeda dan lari jarak jauh. Kebanyakan permainan
harus senantiasa bergerak selama jangka waktu yang lama. Lari Bolak-
dibakukan untuk mengatur irama lari. (2) Stopwatch. (3) Lintasan lari
yang rata dan tidak licin dengan panjang 20 m. (4) Kapur atau pita untuk
3) Prosedur:
3) Testi mulai lari setelah mendengar aba-aba (‘bib’) dari suara tape
recorder.
4) Testi berlari dengan irama (pace) sesuai dengan aba-aba dari suara
tape recorder.
5) Pembalikan arah lari setelah melewati garis finish dan start harus
6) Testi harus mencapai garis pembatas lintasan (start atau finish) pada
7) Apabila testi sudah dua kali secara berturut-turut tidak mencapai garis
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895.
Dia adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada organisasi "Young Man
mulanya permainan bola voli diberi nama "mintonette", Yang dimana pola
adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim
pemukul, pengumpan, dan libero. Tujuan utama dalam permainan ini adalah
memukul bola ke arah bidang lapangan lawan sedemikian rupa sehingga lawan
tidak dapat mengembalikan bola (Riza, 2017:31). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), voli adalah bola yang terbang atau melayang sebelum
menyentuh tanah (seperti dalam bola voli atau tenis).Bola voli salah satu cabang
bola supaya tidak terjatuh ke tanah. Permainan bola voli bisa dikatakan permainan
dan mengelola segala sesuatu dibidang bola voli mulai dari pembinaan,
(PBVSI). PBVSI merupakan induk organisasi bola voli di Indonesia dan sudah
PBVSI sebagai federasi yang menaungi bola voli di Indonesia mengatur dan
pembinaan dan peningkatan prestasi bolavoli dari tingkat daerah sampai pada
tingkat nasional.
Lapangan pada permainan bola voli yaitu berbentuk empat persegi panjang
tinggi jaring net pada voli putra 2,43 meter dan pada voli putri 2,24 meter pada
kedua tepi net harus dipasang rut atau antenna yang letaknya harus lurus dengan
gaaris pada lapangan . Warna pada antena harus belang. Panjang dari rut atau
28
antenna yaitu 1,80 meter. Antena terbuat dari bahan yang elastis berdiameter 1
maupun internasional hal ini merupakan modal awal untuk menggapai prestasi,
Permainan bola voli terdapat teknik dasar yang meliputi servis, passing,
smash, block. Teknik tersebut biasanya teknik servis yang harus di kuasai oleh
suatu regu bola voli karena servis mempunyai potensi besar dan menghasilkan
apapun pasti memiliki Teknik dalam permainannya begitu juga dengan cabang
olahraga bola voli ada beberapa Teknik dalam permainanya. Mukholid dalam
a. Servis
Servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali ke
daerah lawan dan sebagai tanda permulaan permainan. Servis tidak hanya sebagai
belakang kanan yang berada di daerah servis untuk memukul bola yang diarahkan
ke daerah lawan. Cara melakukan servis pada umumnya dapat dilakukan dengan
4 cara, yaitu: (1) servis tangan bawah, (2) servis mengambang, (3) servis topspin,
Servis tangan bawah merupakan jenis servis yang paling mudah dilakukan
dibanding dengan jenis servis yang lain. Dengan demikian servis tangan bawah
diantisipasi oleh lawan. Pelaksanaan servis tangan bawah adalah sebagai berikut:
memukul bola.
2) Servis Mengambang
dan hasil pukulan servis tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung
atau mengambang).
Kelebihan servis mengambang ini adalah bola sulit diterima oleh atlet
lawan karena bola tidak bergerak dalam satu lintasan lurus dan kecepatan bola
tidak teratur. Di samping itu gerakan bola melayang ke kiri dan ke kanan atau ke
atas dan ke bawah sehingga arah datanya bola sulit diprediksi atlet lawan,
sehingga ke luar.
3) Servis Topspin
Servis topspin mempunyai kelebihan bola bergerak dan jatuh dengan cepat.
Sedangkan kelemahannya adalah bola melayang dengan stabil, lebih sulit untuk
sebagai berikut.
31
a) Pada posisi awal, putar bahu sedikit k arah garis pinggir. Arahkan kaki
depan karah tiang net, lempar bola ke atas sedikdi belakang bahu.
b. Passing
Passing bawah bola voli merupakan suatu gerakan untuk mengoper atau
mengumpan bola dengan menggunakan teknik tertentu kepada teman atau tim.
32
Teknik passing bawah dalam permainan bola voli merupakan teknik yang
sangat penting dan wajib dikuasai oleh para pemain bola voli. Beberapa fungsi
utama passing bawah adalah untuk menerima bola pertama dari lawan, untuk
mengumpan bola kepada teman satu tim, serta untuk menahan serangan/ smash
c. Smash
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas
jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
adalah pada bulan Juni 2022 yang mencakup penyusunan proposal penelitian
olahraga anak usia 11-12 tahun di SMPN 1 Kota Langsa. Jenis Penelitian ini
penelitian pada suatu penelitian harus berpusat dan mengarah pada tujuan
2010:105) pada penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bakat Siswa usia 11-
34
35
likuliku yang ada di dalam populasi.Oleh karena itu subyenk nya meliputi semua
keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang di teliti”.
subyek penelitian.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 7 di SMP Negri 1 Langsa,
dengan jumlah sebanyak (200) orang anak. Dengan sampel seluruh siswa yang
berada di kelas 7. Mengingat populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka
cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dengan syarat sampelnya yaitu siswa
Langsa
pengukuran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini ada 10 butir tes sport search
oleh Winarno (2006:51). Berikut Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini
meliputi tes.
36
1. Tinggi Badan
2. Tinggi Duduk
3. Berat Badan
4. Rentang lengan
7. Loncat Tegak
8. Lari Kelincahan
seorang penelitih untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya
analisis data
1. Mencocokan hasil tes dengan profil cabang olahraga sesuai dengan norma
Cabang
1 Bola Voli 5 4 5 4 4 4
37
Keterangan :
2. Norma penilaian hasi tes Sport Sreach menurut usia yang di teliti
-
A (5) > 15 5.25 > 35 < 19.75 < 6.81 > 7.2
B (4) 10 - 14 4.40 - 29 - 34 19.76- 6.82 - 7.76 5.2 - 7.1
C (3) 6-9 5.20 23 - 28 22.24 7.77 - 8.71 3.3 - 5.1
-
D (2) 3-5 3.50 17 - 22 22.25- 8.72 - 9.66 2.3 - 3.2
E (1) <2 4.35 < 16 24.73 > 9.67 < 2.3
2.70 24.7427.22
3.45 > 27.23
< 2.65
Sumber : Kemenpora, Pedoman Pemanduan Bakat 2015
38
3.904.60 23.2525.37
<3.85 >25.38
A (5) > 17 > 5.90 > 39 < 18.02 < 6.78 > 8.8
4.30- 22.00-
5.10 23.91
<4.25 >23.92
Olahraga 2015
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
olahraga bola voli di SMP Negeri 1 Langsa, dilakukan dengan teknik analisa satu
variabel. Teknik analisa dan penelitian dilakukan dengan teknik persentase (%).
P = X 100%
dimana: P = Persentase
Data ini di peroleh dari hasil tes terhadap 25 orang siswa sample penelitian
yang berusia 12 tahun dan yang pernah mengikuti pelatihan bola voli di SMP
Negeri 1 Langsa tahun 2022. Selanjutnya didapatkan hasil data sebagai berikut:
2 15 - 17 13 - 16 B (4) 15 60 %
3 11 - 14 8 - 12 C (3) 4 16 %
4 7 - 10 4-7 D (2) 0 0 %
Dari data table di atas di peroleh hasil tes LTBT dari 25 orang sample
sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 6 orang siswa dengan
presentase 24%, dengan kategori (4) terdiri dari15 orang siswa dengan presentase
60%, dengan kategori (3) terdiri dari 4 orang siswa dengan presentase16%.
41
42
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
Berkategori 1 Berkategori 2 Berkategori 3 Berkategori 4 Berkategori 5
Dari diagram diatas kami buat agar lebih memudahkan dalam melihat
persentase dari hasil tes Lempar Tangkap Bola Tenis ( LTBT ) dengan hasil
dijelaskan sebagai persentase Tinggi dalam LTBT ( Lempar Tangkap Bola Tenis )
dan untuk kategori 3 mendapat persentase sebesar 16% dapat dijelaskan dalam
tase
2 37 – 43 32 – 37 B (4) 12 48 %
43
3 29 – 37 26 – 31 C (3) 2 8 %
4 22 – 28 21 – 25 D (2) 0 0 %
Dari data table di atas di peroleh hasil tes L.Tinggi dari 25 orang sample
sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 11 orang siswa
dengan presentase 44%, dengan kategori (4) terdiri dari 12 orang siswa dengan
presentase 48%, dengan kategori (3) terdiri dari 2 orang siswa dengan presentase
8%.
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
Berkategori 1 Berkategori 2 Berkategori 3 Berkategori 4 Berkategori 5
Dari diagram diatas kami buat agar lebih memudahkan dalam melihat
persentase dari hasil tes Lompat Tinggi ( L.Tinggi ) dengan hasil sebagai berikut:
untuk kategori 1 dengan persentase yaitu sebesar 44% dapat dijelaskan sebagai
kategori Sedang, kemudian utuk kategori 2 dengan perentase sebesar 48% dapat
44
dijelaskan sebagai kategori Tinggi dalam Lompat Tegak dan untuk kategori 3
dengan persentase sebesar 8% dapat dijelaskan sebagai kategori rendah pada Test
ini.
se
Dari data table di atas di peroleh hasil tes Lempar Bola Basket ( LBB ) dari
25 orang sample sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 13
orang siswa dengan presentase 52%, dengan kategori (4) terdiri dari10 orang
siswa dengan presentase 40%, dengan kategori (3) terdiri dari 2 orang siswa
Dari diagram diatas kami buat agar lebih memudahkan dalam melihat
persentase dari hasil tes Lempar Bola basket ( LBB ) dengan hasil sebagai berikut:
dapat dijelaskan sebagai kategori sedang dan untuk kategori 3 dengan persentase
se
Dari data table di atas di peroleh hasil tes Lempar Bola Basket ( LBB ) dari 25
orang sample sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 8 orang
siswa dengan presentase 32%, dengan kategori (4) terdiri dari15 orang siswa
dengan presentase 60%, dengan kategori (3) terdiri dari 2 orang siswa dengan
presentase 8%.
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
berkatagori 1 berkatagori 2 berkatagori 3 berkatagori 4 berkatagori 5
Dari diagram diatas kami buat agar lebih memudahkan dalam melihat
persentase dari hasil tes Lari Kelincahan ( LK ) dengan hasil sebagai berikut:
untuk kategori 1 dengan persentase sebesar 32% dapat dijelaskan sebagai kategori
dijelaskan sebagai kategori Tinggi dan untuk kategori 3 dengan Persentase sebesar
ntase
Dari data table di atas di peroleh hasil tes Lari.40M ( L.40M ) dari 25 orang
sample sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 12 orang
siswa dengan presentase 48%, dengan kategori (4) terdiri dari10 orang siswa
dengan presentase 40%, dengan kategori (3) terdiri dari 3 orang siswa dengan
presentase 12%.
melihat persentase dari pada hasil tes Lari Kelincahan ( LK ) kemudian hasilnya
sebagai berikut : untuk kategori 1 (satu) dengan persentase sebanyak 48% dan
dapat memperjelas untuk kategori Tinggi, Dan untuk kategori 2 (dua) dengan
dan untuk kategori 3(tiga) dengan persentase sebesar 12% dapat dijelaskan
se
Dari data table di atas di peroleh hasil tes MFT dari 25 orang sample
sebagai berikut : yang memperoleh ketegori (5) terdiri dari 11 orang siswa
dengan presentase 44%, dengan kategori (4) terdiri dari 9 orang siswa dengan
presentase 36%, dengan kategori (3) terdiri dari 5 orang siswa dengan presentase
20%.
49
Dari diagram diatas kami buat agar lebih memudahkan dalam melihat
persentase dari hasil tes MFT dengan hasil sebagai berikut: untuk kategori 1
kemudian utuk kategori 2 dengan persentase sebesar 36% dapat dijelaskan sebagai
kategori Sedang dan untuk kategori 3 dengan persentase sebesar 20% dapat
Tabel 14. Rangkuman Hasil Perhitungan Pemanduan Bakat Olahraga Cabor Bola
1 Berbakat 3 12%
2 Tidak 22 88%
berbakat
50
Hasil dari keseluruhan didapatkan hasil test seorang siswa tersebut berbakat
atau tidak berbakatnya di cabang olahraga bola voli dengan merujuk ke norma
yang ada yaitu sebanyak 3 orang siswa dinyatakan Berbakat dengan persentase
12% dapat dijelaskan sebagai kategori sangat Rendah dan sebanyak 22 orang
88% dapat dijelaskan sebagai kategori sangat tinggi sehingga anak tersebut tidak
Persentase Bakat
100%
88%
80%
60%
40%
20% 12%
0%
Siswa Berbakat Siswa Tidak Berbakat
Gambar 24. Persentase Bakat Olahraga Cabor Bola Voli Di SMP Negeri 1 Langsa
Dari diagram diatas dapat kita jelaskan hasil penelitian pada pengembangan
bakat cabang olahraga bola voli di SMP Negeri 1 Langsa pada bibit usia muda
yang berumur 13 tahun memiliki potensi bakat anak sekitar 12% dari 25 sample
yang telah di uji keberbakatnnya di cabang olahraga bola voli, dan potensi tidak
berbakatnya anak tersebut sebesar 88% dari 25 sample yang telah di uji
penelitian tentang pemanduan bakat olahraga cabang olahraga bola voli di SMP
Negeri 1 Langsa memiliki hasil sebesar 12% siswa di SMP Negeri 1 Langsa yang
berusia 13 tahun berbakat di cabang olahraga Bola Voli. Hal ini di karenakan
merupakan salah satu atlet muda yang dulunya pernah bermain di kejuaraan
Cabor Bola Voli di SMP Negeri 1 Langsa memiliki hasil sebesar 12% potensi
anak tersebut berbakat di bidang olahraga Bola Voli. Hal ini selain mereka pernah
mengikuti kejuaraan bola voli tingkat SD dahulunya dan Latihan di sekolah dan
club voli ternyata mereka juga menjaga pola makan dan pola istirahat mereka
sebagai atlet usia muda dan mereka juga menerangkan pada saat saya melakuan
penelitian pada tanggal 8 agustus 2022 “ selain Latihan kami juga di haruskan
menjaga pola makan dan pola tidur kami sebagai atlet “. Dari pernyataan ini
menjaga pola makan ternyata dapat meningkatkan potensi stamina dalam tubuh
semangkin baik dan menjaga pola tidur membuat stamina seorang atlet akan
semngkin prima.
bola voli di SMP Negeri 1 Langsa memiliki hasil 12% anak dinyatakan berbakat
dan 88% anak dinyatakan tidak berbakat di cabang olahraga bola voli . Maka dari
52
itu dinyatakan pada saat menerima hasil tes dengan 6 butir tes pemanduan bakat
menerangkan hanya ada 3 orang yang memenuhi syarat sesuai dengan norma ukur
pemanduan bakat olahraga yang berbakat di cabang olahraga bola voli dan 88%
berpotensi di Cabang olahraga Voli dan 88% anak dinyatakan tidak berbakat di
ada hal yang paling berpengaruh terhadap berbakatnya seorang atlet usia muda
yaitu dukungan penuh dari orang tua yang membuat mereka semangat berlatih
dan semangat berproses di bidang olahraga bola voli serta berkat orang tua
Dari hasil penelitian pemanduan bakat olahraga cabang olahraga bola voli
di SMP Negeri 1 Langsa mendapatkan hasil 3 orang dari 25 orang sample yang
berusia 13 tahun atau yang pernah berlatih di club selama minimal 3 bulan atau
kala di persentasekan sebanyak 12% dari jumlah sampel anak tersebut dinyatakan
Berbakat di Cabang Olahraga Bola Voli. Dan sebanyak 88% anak atau 25 orang
anak dari jumlah sample anak yang berusia 13 tahun atau yang pernah mengikuti
Dalam test ini dapat dikatakan sebagai sarana test guna meningkatkan atau
melatih titik focus bagi seorang atlet. Hal ini dikarenakan lempar tangkap bola
dapat di gunakan sebagai media Latihan seorang atlet untuk tetap fokus dalam
menerima smash dari lawan dan tetap tenang dalam tingginya tempo permainan
dilapangan, oleh sebab itu test ini sangatlah penting bagi seorang atlet guna
b. Lompat Tegak
Pada test ini dapat dikatakan sebagai sarana test guna meningkatkan dan
melatih lompatan pada seorang atlet. Hal ini dikarenakan Lompat Tinggi dapat
digunakan sebagai media Latihan untuk melatih Lompatan smash pada atlet dan
selain itu juga bisa menambah power dalam pukulan smash. Oleh sebab itu test
ini sangat berguna bagi atlet untuk melatih lompatan smash nya
Pada test ini dapat dikatakan sebagai sarana test guna meningkatkan Teknik
dropshot pada permainan Bulu Tangkis. Hal ini dikarenakan Lempar bola
Basket dapat digunakan sebagai media ketepatan pada saat menghitung jarak
atau akurasi ke titik net dengan tujuan mengelabui lawan guna mendapatkan poin
tamnbahan. Oleh sebab itu Tes ini dapat berguna dalam melatih atlet untuk
d. LK ( Lari Kelincahan )
Pada tes ini dapat dikatakan sebagai sarana test yang berguna untuk
meningkatkan kelincahan pada saat mengejar shuttle cok yang di arahkan lawan
ke bagian lapangan kita. Hal ini dikarenakan lari kelincahan sangat efesien dalam
melakukan Gerakan – Gerakan yang cepat dan tak terduga, oleh sebab itu
Latihan ini sangatlah berguna bagi atlet untuk meningkatkan kelincahan pada
e. Lari 40 M
Pada test ini dikatakan sebagai sarana test yang berguna untuk
kecepatan bertahan dan menyerang pada saat di dalam pertandingan dan Latihan
ini juga sangat berguna untuk para atlet terus mengasah kecepatan mereka.
f. Test MFT
Pada tes ini dapat dikatakan sebagai sarana test yang berguna meningkatkan
daya tahan tubuh dan fisik mereka sebagai atlet. Hal ini di karenakan Latihan ini
Oleh sebab itu Latihan MFT ini sangat untuk mereka laksanakan guna
meningkatkan kondisi fisik mereka agar tidak Lelah dalam bermain bola voli.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah di jelaskan pada tabel dan deskripsi penelitan
pemanduan bakat olahraga cabang olahraga bola voli di SMP Negeri 1 langsa
dengan cara melakukan 6 butir Tes Talent Scoting, maka dapat di simputkan
bahwa :
1. Dapat disimpulkan bakat yang dimiliki siswa SMP Negeri 1 langsa yang
kategori ini siswa tersebut dianggap berbakat di cabang olahraga bola voli
dan hal ini menyatakan tingkat keberbakatan mereka sangat lah rendah yaitu
sebesar 12% dan 88% dari 25 sampel tersebut dinyatakan tidak berbakat di
berbakat ke cabang olahraga Bola Voli dan hal ini menjelaskan bahwa
sangatlah rendah. dan 88% dari jumlah 25 orang sample dinyatakan tidak
5.2. Saran
55
56
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Ilham Surya Fallo, and Putra Sastaman. "Identifikasi bakat
olahraga siswa sekolah dasar di Pontianak Barat." Jurnal Pendidikan Olah
Raga 6.2 (2017): 129-139
Arikunnto,Suharsimi, 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.jakarta
Rineka Cipta
AUSSIE Sport, The Search Is Over (Australian Sport Commission, 1993).
BANGSRI KABUPATEN JEPARA TAHUN. 2018 Departemen Pendidikan
Nasional.
Bompa, Tudor O., Theory and Metodology of Training (Dubuque, Iowa:
Kendall/ Hunt Publishing Company, 1990).
Depdiknas. 2002. Seleksi Dan Penelusuran Minat Dan Bakat Olahraga, Jakarta:
Dicky,”Identifikasi pemanduan bakat olahraga Identifikasi Pemanduan
Bakat Olahraga Dengan Test Sport Search Siswa
Putra Smp Negeri 1
Direktorat Olahraga Pelajar Dan Mahasiswa Direktorat Jendral Olahraga
Harre, Dietrich (Ed.), Principles of Sports Training (Berlin: Sportverlag,
l982).
Hoare, Deborah. “Talent Development”, Makalah disajikan dalam Talent
Identification Phase 2. Di Surakarta tanggal 4-5 Pebruari 1999.
Gazali, Novri. "Kontribusi kekuatan otot lengan tehadap kemampuan servis atas
atlet bolavoli." Journal of Physical Education Health and Sport 3.1
(2016): 1-6.
Giofani, Anggi, and Tommy Soenyoto. "Identifikasi Minat dan Bakat Olahraga
Melalui Metode Sport Search Siswa SMP Negeri 1 Lasem Kabupaten
Rembang." Indonesian Journal for Physical Education and Sport 1.2
(2020): 487-â.
Kemenpora,2015. Pedoman Pemanduan Bakat Olahraga, Jakarta
Pranopik, Muhammad Riza. "Pengembangan Variasi Latihan Smash Bola
Voli." Jurnal Prestasi 1.1 (2017).
Purnomo, Adhi. "Model pengembangan pemanduan bakat olahraga panahan
pegawai tetap pada kementrian pemuda dan olahraga Republik
Indonesia." Journal of Physical Education Health and Sport 1.1 (2014):
2834.
58
Lampiran 1
Umu
Siswa L/P LTBT Nilai L.Tegak Nilai LBB Nilai LK Nilai L.40 M Nila
r
i baihaqi L 13 16 4 39 4 8.1 5 20.75 4 7.31 3
Al Qawiy L 13 15 4 40 4 7.8 4 22.90 4 8.08 5
na P 13 14 4 35 4 4.90 3 20.25 4 6.34 4
Raihan L 13 16 4 49 5 7.9 4 20.85 4 8.02 4
a P 13 17 5 36 4 5.70 4 20.16 4 6.30 5
a L 13 18 5 41 4 9.13 5 20.89 4 7.07 4
antara L 13 19 5 42 4 7.20 4 20.87 4 8.01 4
Hayat L 13 14 3 48 5 7.21 4 20.26 3 8.07 5
mauliza P 13 16 4 37 3 9.0 5 20.88 4 7.34 4
Abrar L 13 15 4 40 4 7.30 4 22.98 5 7.41 4
il Arkana L 13 14 3 44 5 7.40 4 22.89 4 8.09 5
zinatul P 13 16 4 37 4 7.25 4 22.90 4 8.07 5
avin H. L 13 17 5 41 4 8.45 5 22.89 4 7.42 4
Nusa L 13 18 5 38 4 8.57 5 22.87 4 7.46 4
satya L 13 16 4 43 4 7.46 4 22.85 4 7.30 3
atul P 13 16 4 47 5 7.44 4 22.98 5 8.08 5
ih L 13 14 3 36 3 8.60 5 22.88 4 8.07 5
isa L 13 15 4 47 5 8.50 5 22.87 4 7.48 4
zi L 13 15 4 43 4 8.30 5 22.98 5 8.05 5
60
Lampiran 2
FORMULIR CATATAN
Nama :
Tempat/Tgl :
LahirAlamat :
Rumah Asal :
Sekolah : Laki-laki/Perempuan*)
Jenis Kelamin
Lampiran 4. SK Pembimbing
65